• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 682004712 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 682004712 Full text"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

2 1. Pendahuluan

Teknologi informasi dan komunikasi yang kian berkembang dengan pesat saat ini, mendorong segala bidang sebagai sarana pendukung fasilitas layanan pada masing-masing bidang. Penggunaan teknologi informasi membawa pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis, termasuk dalam pengelolaan bisnis pariwisata, khususnya jasa penginapan atau akomodasi.[7]

Hotel sebagai salah satu jasa penginapan atau akomodasi juga telah mulai menerapkan teknologi dalam sistem informasi yang dimilikinya. Penggunaan teknologi sistem informasi sangat membantu operasional hotel. Penerapan teknologi sistem informasi pada hotel, hendaknya mempertimbangkan kemampuan pemakai sistem teknologi. Sehingga teknologi sistem informasi dapat dimanfaatkan secara optimal, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab si pemakai. Diharapkan, aplikasi teknologi sistem informasi baru dapat meningkatkan kinerja individual yang akan berdampak ke kinerja perusahaan. Keberhasilan aplikasi sistem informasi baru pada suatu perusahaan khususnya hotel, tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan.

Daerah Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah kabupaten yang berada di provinsi jawa tengah yang memiliki banyak objek pariwisata. Dengan konsep pengembangan kepariwisataan yang ada, diharapkan kepariwisataan tersebut dapat berkembang menjadi salah satu sektor unggulan, karena apabila dilihat dari faktor geografis Banyumas terletak di tengah tengah pulau jawa dan juga berada di kaki gunung slamet. Salah satu keunggulannya lagi adalah Banyumas berada di jalur perdagangan dan transportasi yang menghubungkan jawa tengah dan Jawa Barat. Tetapi sangat disayangkan promosi dan usaha yang dilakukan untuk sektor pariwisata di daerah Banyumas masih terasa kurang.

Pariwisata menjadi salah satu bidang garapan pemerintah yang seharusnya memanfaatkan sistem Informasi pariwisata sebagai implementasi dalam konsep pengembangan untuk mempublikasikan dan memasarkan potensi wisata daerah. Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi berarti adanya suatu sistem informasi pariwisata yang berbasis pada pengolahan data elektronik. Namun masih banyak hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penerapan Teknologi Informasi ini diantaranya yaitu masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang handal dibidang ini yang mampu mengelola, memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi dibidang pariwisata, fungsi Teknologi Informasi untuk proses pengolahan data dan transaksi yang komplek serta penyediaan informasi bagi publik masih sangat terbatas, terkadang masih dijumpai keengganan sebagian birokrat untuk membuka akses kepada publik padahal memang data dan informasi tersebut ditujukan untuk konsumsi publik.

(2)

3

berguna sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata kabupaten banyumas melalui media elektronik internet. Dalam hal ini menggunakan website.

2. Kajian Pustaka

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel – variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu [1].

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang [2]. Data berupa catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan [3]. Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya [4]. Dari beberapa definisi yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi atau informasi itu sendiri dihasilkan dari pengolahan suatu data oleh suatu sistem. Data sebagai input-an, kemudian diproses sehingga menghasilkan output yang merupakan informasi.

Sistem Informasi menurut Steven Alter, mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Kemudian, menurut Bodnar dan Hopwood dalam buku Accounting Information System edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Gelinas, Oram dan Wiggins dalam buku Accounting Information System, sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe dalam buku Information Technology of Management Making Connection for Strategies Advantages, mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

(3)

4

Manfaat dari menggunakan sistem informasi pariwisata: 1) Wisatawan menghendaki informasi yang yang mudah didapat dan akurat, sehingga mempermudah untuk mengambil keputusan; 2) Memperkenalkan daerah wisata secara jelas dan konsisten.

Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya informasi khususnya tentang pariwisata akan dapat diakses dan disebarluaskan dengan sangat cepat dibandingkan dengan mencari informasi di media cetak atau dari mulut ke mulut. Tentunya hal ini akan dapat berjalan kalau memang tersedia data tentang produk pariwisata yang sudah tersusun rapi dan terstruktur di dalamnya, karena internet hanyalah merupakan sarana komunikasi saja.

Sistem Informasi Pariwisata untuk kepentingan Pemerintah sangatlah membantu karena Penggunaan teknologi informasi akan sangat membantu penyediaan data untuk kepentingan pemerintah, karena dapat diakses dengan cepat ketika dibutuhkan, dapat diperbarui kapan saja, serta mempunyai kapasitas penyimpanan data yang besar tanpa harus membutuhkan tempat atau ruang seperti biasanya kita menyimpan data dalam bentuk laporan. Sistem pendukung Keputusan Pariwisata lebih ditujukan pada pejabat pengambilan keputusan pariwisata dalam menentukan pilihannya. Sistem ini lebih ditujukan untuk melihat trend pasar dan hal-hal yang sifatnya strategis dalam pengembangan pariwisata. Jenis, struktur dan tampilan data yang dibutuhkan oleh pemerintah sebagai pengambil keputusan tentu akan berbeda dengan kedua pihak di atas dari segi keakuratan data. Keakuratan data yang disediakan bagi pengambil keputusan akan sangat berpengaruh pada kualitas keputusan dan kebijakan yang dibuat [7].

3. Metodologi Penelitian

Terdapat kondisi dimana kadang-kadang klien hanya memberikan kebutuhan umum sebuah software tanpa memberikan detail input, proses, ataupun detail output. Ketika situasi seperti ini terjadi, maka model prototyping menjadi model yang sangat membantu dalam proses pembangunan software (sistem) yang dibangun berdasarkan kebutuhan user.

(4)

5

Langkah-langkah dalam pendeskripsian kebutuhan (Requirement Gathering):

1. Tahap Perencanaan, pengumpulan data bertujuan untuk mengumpulkan data yang akan dimasukkan ke dalam sistem. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi terhadap bagian-bagian yang terkait dalam proses penginformasian pariwisata di Kabupaten Banyumas. Dari informasi yang didapat digunakan sebagai landasan dalam pembangunan sistem. Data yang diperlukan sistem adalah berupa informasi seputar objek wisata dan elemen-elemen yang tersedia. 1. Teknik pengumpulan data yang dilakukan di lapangan adalah dengan

menggunakan teknik observasi (pengamatan). Pada saat pengumpulan data di kabupaten Banyumas dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan tentang cara-cara mempromosikan objek wisata dan menginformasikan objek wisata kepada masyarakat. Dari sejumlah pertanyaan yang diajukan terdapat data yang diperoleh antara lain : 2. Untuk saat ini kabupaten Banyumas belum mempunyai sistem

informasi kepariwisata yang mencukupi untuk mempromosikan objek-objek wisata.

3. Seringkali para wisatawan tidak mendapatkan informasi mengenai elemen-elemen pariwisata maupun fasilitas yang terdapat di objek wisata kabupaten Banyumas.

4. Belum terdapat informasi mengenai letak objek wisata secara elektronik yang dapat diakses di mana saja.

2. Tahap Analisis Sistem, tahapan ini merupakan tahapan yang dilakukan untuk menganalisa sistem secara lebih detail baik proses, prosedur dan fungsi sesuai dengan data-data yang telah dikumpulkan. Penggambaran proses analisa sistem dilakukan dengan cara membuat penggambaran sistem dengan menggunakan UML dan membuat analisa kebutuhan atau Software Requirement Specification (SRS).

3. Tahapan Desain Sistem (Perancangan), hasil tahap analisa dan evaluasi menjadi bahan yang digunakan dalam tahap desain atau perancangan sistem sebagai cara untuk mendapatkan pemecahan masalah alternatif yang dapat diusulkan dalam penerapan sistem. Dalam tahap ini dilakukan pemodelan untuk modul-modul, proses, database dan alur sistem yang akan dibuat. Tahapan ini terbagi dalam beberapa tahapan antara lain yaitu :

1. Desain modul dan Proses, tahapan ini akan dirancang modul-modul beserta proses yang terkait sesuai dengan bagian dan fungsinya.

i. Desain struktur database merupakan tahapan perancangan terhadap database sesuai dengan data-data yang terlibat dengan proses yang terjadi pada modul tersebut. Keterkaitan antar data-data yang terlibat dituangkan dalam bentuk database.

(5)

6

2. Implementasi, tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam pengembangan sistem, dimana diharapkan aplikasi dapat di terapkan dalam kegiatan nyata yang berhubungan dengan sistem tersebut. Terdapat evaluasi dan perbaikan yang digunakan untuk penyempurnaan aplikasi sehingga dapat berjalan optimal sesuai dengan yang diharapkan. Adapun software dan hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem tersebut adalah sebagai berikut : SQL Server, Rational Rose, Microsoft Visual Studio 2010, Spesifikasi hardware yang dibutuhkan : Prosesor Intel Pentium dual core, RAM 2 GB, Sistem Operasi Windows 7, Hardisk 160 GB, Keyboard dan Monitor ,Optical mouse, Jaringan Internet.

Perancangan Use case Diagram

Dari Pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat dirancangkan sebuah sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dapat digambarkan melalui gambar berikut :

Gambar 2 Use case Diagram Admin

Dari gambar 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa : Dalam Use case Diagram

(6)

7 Perancangan Activity Diagram

Start

Pilih menu kelola berita

Login

Halaman Utama admin

halaman kelola berita

tambah berita

edit berita hapus berita

simpan End

invalid

valid Sistem Admin

Gambar3 Activity Diagram Administrator kelola berita

Dari Gambar 3 diatas dijelaskan bahwa administrator memiliki hak untuk

mengelola berita didalam sistem informasi ini. Jika admin akan mengelola sistem

maka admin harus melakukan login terlebih dahulu. Sistem akan melakukan pengecekan apakah login yang dimasukkan valid. Jika valid, maka admin berhak

mengelola menu berita didalam dalam sistem. Setelah admin selesai melakukan

pengelolaan maka admin wajib untuk menyimpan. Setelah disimpan, perubahan

dalam sistem akan tersimpan di dalam database.

Perancangan Sequence Diagram

Pada pembahasan perancangan sequence diagram akan dibahas mengenai detail dari setiap alur atau fungsi aplikasi yang ada. Berikut penjelasan mengenai

(7)

8 Sequence Diagram Admin

: Administrator : ManajemenDataKegiatan_UI : EditKegiatan : Kegiatan

editDataKegiatan

editDataKegiatan

updateDataKegiatan

retrunDone

returnDone cariDataKegiatan

cariDataKegiatan

listDataKegiatan

Gambar 8 Sequence Edit Event

Gambar 8 merupakan sequence diagram untuk proses edit event.

Penjelasan prosesnya adalah sebagai berikut: seorang admin yang akan mengedit

data event mencari data event. Data event yang ada akan muncul berbentuk list

dari event yang telah di simpan. Setelah listevent ditampilkan admin memilih dan

mengedit data event yang akan diubah. Setelah mengubah data event maka event

tersebut akan diupdate dan disimpan kedalam databas

Perancangan Class Diagram

(8)

9

Dari perancangan Class Diagram yang ada pada gambar 8 dapat dijelaskan bahwa portal pariwisata Banyumas memiliki 9 tabel yang mendukung interaksi pada portal pariwisata Banyumas antara lain : tabel kategori, tabel subkategori, tabel kegiatan, tabel desa, tabel informasi, tabel commentinfo, tabel kecamatan, tabel user dan tabel feedback. Pada Class Diagram diatas memiliki tabel dengan fungsi sebagai berikut: Tabel kategori, tabel yang berfungsi sebagai pengelompokan data-data pada content aplikasi. Tabel SubKategori, tabel yang berfungsi sebagai turunan pengelompokan dari content aplikasi sebelumnya. Tabel Informasi, tabel yang berisikan data-data informasi pariwisata. Tabel desa, tabel yang berfungsi sebagai pengelompokan informasi pariwisata menurut desa yang ada. Tabel Kecamatan, tabel yang berfungsi sebagai pengelompokan kecamatan pada tabel desa. Tabel CommentInfo, tabel yang berisikan tentang kometar - komentar pengunjung terhadap informasi pariwisata. Tabel User , tabel yang berfungsi untuk login admin. Tabel Kegiatan, tabel yang berisikan kegiatan-kegiatan pariwisata maupun budaya. Tabel Feedback, tabel yang berisikan

feedback atau umpan balik dari pengunjung portal pariwisata.

4. Implementasi

Implementasi sistem terbagi menjadi dua yaitu implementasi sistem untuk pengunjung dan implementasi sistem untuk administrator.

Implementasi Sistem untuk Pengunjung

Gambar 18 Home

(9)

10 Implementasi Sistem Administrator

Gambar 19 Add informasi

Gambar 4.19 merupakan content add informasi pada halaman

Administrator. Pada content ini administrator dapat menambahkan informasi pariwisata dengan memasukan data-data dari objek yang akan ditambahkan.

Gambar 20 Add event

(10)

11

Gambar 21 Add kategori

Gambar 21 adalah add kategori pada halaman administrator yang berfungsi untuk menambahkan kategori pada informasi pariwisata yang ditampilkan didalam Portal pariwisata Banyumas. Untuk menambahkan kategori Admin dapat mengisikan nama kategori pada field nama kategori. Untuk kode kategori sistem telah secara otomatis memasukkan kode yang telah disesuaikan dengan kode-kode yang telah ada.

Gambar 22 Add sub kategori

(11)

12

Gambar 23 Add kecamatan

Gambar 23 adalah add kecamatan pada halaman admin yang berfungsi untuk menambahkan data kecamatan. Untuk melakukan penambahan kecamatan admin harus mengisi kode kecamatan dan juga nama kecamatan (kode kecamatan akan terisi secara otomatis oleh sistem).

Gambar 24 Add desa

(12)

13

Pengujian Prototyping Implementasi sistem pada Dinas Pariwisata

Adapun pengujian sistem berbasiskan metode prototyping pada dinas pariwisata Kabupaten Banyumas antara lain: Prototyping 1 : pada tanggal 16 november 2011 penulis melakukan evaluasi prototype pertama dengan mempresentasikan program prototype setengah jadi dihadapan bapak Sujiatmoko selaku staff Promosi Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas. Dari hasil pertemuan dan presentasi yang dilakukan pihak dinas pariwisata banyumas menyarankan agar diberi tambahan pada prototyping yaitu fungsi event dan juga button add kecamatan dan juga desa di dalam program dengan tujuan untuk mempermudah pihak pengelola yaitu dinas pariwisata banyumas dalam menambahkan informasi informasi terkait kepariwisataan banyumas dan juga dalam mengelola data informasi letak daerah wisata secara akurat. Prototyping 2 : setelah pertemuan tanggal 16 november dengan pihak dinas pariwisata kabupaten banyumas, penulis melakukan beberapa perubahan dan juga penambahan fitur pada program untuk menyesuaikan dengan kebutuhan

user. Perubahan dilakukan selama kurun waktu satu bulan. Setelah dilakukan perubahan penulis melakukan pertemuan dengan pihak dinas pariwisata yang diwakili oleh bapak sujiatmoko dan bapak alvian pradana pada tanggal 6 januari 2012. Dari hasil pertemuan tersebut pihak dinas pariwisata kabupaten banyumas mengaku puas atas hasil yang telah dicapai dan menyetujui prototyping kedua sebagai hasil final untuk website pariwisata kabupaten banyumas.

5. Simpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perancangan serta implementasi Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas antara lain:

Pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas dilakukan dengan menggunakan metode prototyping dimana dalam metode ini, terdapat 3 proses utama yang dilakukan, yakni pengumpulan kebutuhan merupakan proses pengumpulan data-data serta keseluruahn kebutuhan yang dipergunakan untuk perancangan, dimana hal ini dilakukan dengan cara penulis melakukan wawancara dengan bapak Sujatmoko selaku narasumber. Setelah itu dilanjutkan dengan perancangan sistem, dimana alat bantu seperti rational rose digunakan penulis untuk memetakan sistem berdasarkan analisis kebutuhan tadi, dilanjutkan dengan pembuatan Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas dengan menggunakan Visual Studio 2010. tahapan terakhir yang dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap sistem yang sudah disusun.

(13)

14

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis antara lain: Pengembangan ke depan yang diharapkan adalah dengan menambahkan online-booking pada pasilitas-fasilitas seperti Hotel, dan alat-alat transportasi penunjang. Mengintegrasikan sistem Informasi Pariwisata Banyumas kedalam sistem Informasi Kabupaten Banyumas sehingga di dalam Sistem Informasi Kabupaten Banyumas pengunjung website dapat mengakses secara langsung Sistem Informasi Pariwisata Banyumas melalui Sistem Informasi Kabupaten Banyumas. Menambahkan fitur-fitur didalam Sistem Informasi Pariwisata Banyumas sesuai dengan kebutuhan kedepan.

6. Daftar Pustaka

[1] Sutabri, Tata. 2003. Analisa Sistem Informasi. Penerbit Andi Yogjakarta. [2] Davis, Gordon B. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen.

Penerbit : PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta

[3] Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis, Desain dan Implementasi. Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta.

[4] Jogiyanto, H.M.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. ANDI, Yogyakarta.

[5] Alter, Steven., 1992. Information sistems : A Management Perspective

Benjamin/Cummings. California

[6] Turban, Efraim, 2002, Electronic Commerce 2002: A Managerial Perspective, Jakarta : Harvindo.

[7] Santoso, Oerip S. 2001. Peranan Sistem Informasi Manajemen Bagi Pariwisata Indonesia. http://www.terranet.or.id/tulisandetil.php?id=1251. Diakses tanggal 24 Maret 2012.

[8] Permadi, Untung. 2008. Pemrograman ASP.NET Menggunakan VB.NET. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Gambar

Gambar 1 Bagan Model Prototyping (Naumann, 1982)
Gambar 2 Use case Diagram Admin
Gambar 8 Sequence Edit Event
tabel dengan fungsi sebagai berikut: Tabel kategori, tabel yang berfungsi sebagai pengelompokan data-data pada content aplikasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

“Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam Pasal 1 dan 2, pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa dari masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih

Dari pemetaan titik-titik hubungan antara kedua variabel tersebut, maka posisi X (variabel kadar amilosa campuran) dan posisi Y (variabel nilai fracture force ) yang secara

Maksimum çeşitlik örneklemesi birçok görüşün ve algının ortaya konulması açısından tercih edilmiştir (Glesne, 2011). Bu amaçla, farklı sosyo-kültürel

Penelitian terkait penerapan akuntansi akrual akan memberikan pembelajaran sehingga adopsi teknik–teknik manajerial sektor swasta di masa yang akan datang lebih mudah

Kepala Seksi Kerjasama dan Inovasi/Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data meneliti kutipan akta dan membubuhkan

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan dan Pemberhentian

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan alat ukur berupa skala motivasi belajar dan skala konsep diri pada mahasiswa program pendampingan

Secara khusus diketahui bahwa adanya perbedaan pemahaman tentang independensi KIP Aceh, namun secara umum dapat diketahui bahwa KIP Aceh merupakan penyelenggara