• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPPD BLH 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " LPPD BLH 2015"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

LAPORAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH DAERAH

( L P P D )

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BOJONEGORO

(2)

BAB. I PENDAHULUAN

A. DASAR PEMBENTUKAN SKPD

B. TUPOKSI DAN SOTK

C. DATA PEGAWAI

BAB. II RENCANA STRATEJIK SKPD

A. VISI DAN MISI

B. TUJUAN DAN SASARAN

C. KEBIJAKAN

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

A. PROGRAM DAN KEGIATAN

B. TINGKAT PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

C. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

D. PROSES PERENCANAAN

E. KONDISI SARANA DAN PRASARANA

F. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

BAB. IV INDIKATOR KINERJA KUNCI

A. TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN

( Capaian Kinerja setiap IKK pada tataran Pengambil Kebijakan sesuai

Format Lampiran III.1 sedangkan SKPD yang menguraikan

sebagaimana tercantum dalam Kolom 9 )

B. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN

( Capaian Kinerja setiap IKK pada Tataran Pelaksana Kebijakan

diuraikan berdasarkan Format Lampiran III.2 )

BAB. V TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN

(3)

BAB. VI TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH

B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

C KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

BAB. VII PENUTUP

(4)

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah, Kepala Daerah berkewajiban menyampaikan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat.

Tindak lanjutnya telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2007, yang mengatur teknis penyusunan dan penyampaiannya

Tujuan penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

beserta Suplemen IKK dalam EKPPD Kabupaten Tahun 2015 yang dibuat Badan

Lingkungan Hidup pada setiap awal tahun adalah sebagai tolok ukur pencapaian

keberhasilan kinerja pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Harapan kami semoga Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(LPPD) ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas yang

akan datang agar menjadi lebih baik dan memperoleh hasil yang optimal guna

meningkatkan mutu kinerja Aparatur di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro khususnya dan meningkatkan keterpaduan gerak pembangunan di

daerah pada umumnya.

Bojonegoro, Pebruari 2016

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes. Pembina Utama Muda

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMBENTUKAN

Dasar pembentukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

antara lain :

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pasal 2 ayat (4) Tentang

Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Lingkungan Hidup;

c. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro sebagaimana

telah diubah yang kedua kalinya dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Bojonegoro Nomor 9 Tahun 2011;

d. Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok

dan Fungsi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 31 Tahun 2014.

B. TUPOKSI DAN SOTK

Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah

sebagai Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas

Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan

dibawah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris

Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.

Dalam melaksanakan tugasnya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro menyelenggarakan fungsi :

(6)

- Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan hidup;

- Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang

tugasnya.

Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Bojonegoro maka Tugas Pokok dan Fungsi badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebagai berikut :

Pasal 134

(1) Kepala Badan lingkungan Hidup bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

(2) Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas memimpin Badan

Lingkungan Hidup dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup.

(3) Kepala Badan Lingkungan Hidup, mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan Perumusan Kebijakan teknis di bidang Lingkungan

Hidup;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di

bidang Lingkungan Hidup;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan Hidup;

d. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

bidang tugasnya.

Pasal 135

(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam hal melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(2) Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan memberikan

pelayanan administrative.

(3) Sekretaris dalam melaksanakan tugas dimaksud ayat (2) mempunyai fungsi

a. Penyiapan Bahan Koordinasi dan pengendalian Rencana Program

Kerja;

b. Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan fungsional;

(7)

d. Penyusunan, pengiventarisasian dan pengkoordinasian data dalam

rangka peñatausahaan;

e. Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, program dan

laporan;

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

bidang tugasnya.

Pasal 136

(1) Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Program dan Laporan.

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang

berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

Pasal 137

(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas memberikan

pelayanan administratif urusan umum dan urusan kepegawaian.

(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai Fungsi :

a. Pengelolaan urusan perlengkapan Rumah tangga;

b. Pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;

c. Penyelenggaraan pengelolaan tata usaha kepegawaian yang meliputi

pengumpulan data pegawai, buku induk pegawai, mutasi,

pengangkatan, kenaikan pangkat, pembinaan karier dan pensiun

pegawai;

d. Penyusunan informasi dan perencanaan pegawai;

e. Penyusunan administrasi serta evaluasi kepegawaian;

f. Penyelenggaraan usaha peningkatan mutu pengetahuan dan disiplin

pegawai;

(8)

Pasal 138

(1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas memberikan pelayanan

administratif keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai

fungsi :

a. Penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan untuk menyusun

anggaran;

b. Penyiapan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah;

c. Pengelolaan tata usaha keuangan dan pembukuan realisasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja;

d. Pelaksanaan perhitungan anggaran dan verifikasi;

e. Penyelenggaraan tata usaha pembayaran gaji pegawai;

f. Pengurusan keuangan perjalanan dinas;

g. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan dibidang keuangan;

h. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

bidang tugasnya.

Pasal 139

(1) Kepala Sub Bagian Program dan Laporan mempunyai tugas pelayanan

administratif dalam menyiapkan bahan penyusunan, penghimpunan,

pengolahan, penyimpanan, evaluasi program dan laporan.

(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Program dan Laporan

mempunyai Fungsi :

a. Pengumpulan dan pengadaan sistematisasi data untuk bahan

penyusunan program;

b. Pelaksanaan tugas pengumpulan dan penyajian data statistik;

c. Perumusan dan pelaksanaan penyusunan rencana program;

d. Pengelolaan, inventarisasi, pengkajian, dan analisis pelaporan;

e. Penginventarisasian hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil

pengawasan;

(9)

g. Pelaksanaan analisis dan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan

program proyek;

h. Penghimpunan dan pengadaan sistematisasi data dan menyusun

dokumentasi peraturan perundang-undangan dan hasil pembangunan;

i. Pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana;

j. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

bidang tugasnya.

Pasal 140

(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada

Kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas

menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan

dibidang pengembangan standarisasi pengkajian dampak lingkungan dan

pembinaan teknis amdal serta bina lingkungan.

(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala

Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pengembangan dan standarisasi dampak

lingkungan dan bina lingkungan serta pembinaan teknis amdal;

b. Penyusunan dan penerapan standarisasi lingkungan;

c. Pengkajian lingkungan dan pengembangan perangkat system

managemen lingkungan;

d. Pelaksana Kajian Lingkungan Strategis ( KLS);

e. Pembinaan Laboratorium lingkungan;

f. Pengembangan kebijakan, penilaian dan evaluasi Amdal;

g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

bidang tugasnya.

Pasal 141

(10)

b. Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pengendalian Dampak Lingkungan.

Pasal 142

(1) Kepala Sub Bidang Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL) mempunyai tugas perumusan kebijakan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang teknis AMDAL.

(2) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala

Sub Bidang Bina Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL) mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pembinaan penilaian dan evaluasi pelaksanaan amdal;

b. Pelaksanaan pembinaan dan memberikan rekomendasi Amdal,

UKL/UPL dan SPPL;

c. Pelaksanaan evaluasi daya dukung dan daya tampung lingkungan dan

kajian rasio lingkungan;

d. Pelaksanaan pembinaan dan rekomendasi teknis ijin pembuangan limbah

cair;

e. Pelaksanaan pemberian rekomendasi ijin pengumpulan limbah B3 skala

Kabupaten kecuali minyak dan pelumas bekas;

h. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 143

(1) Kepala Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan mempunyai tugas

perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Standarisasi dan

Bina Lingkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pembinaan penerapan Standarisasi dan Bina Lingkungan

(11)

b. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan perangkat ekonomi

lingkungan;

c. Pelaksanaan koordinasi penetapan baku mutu lingkungan;

d. Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan di

bidang laboratorium lingkungan;

e. Pelaksanaan audit lingkungan dan pembinaan penerapan sistem

manajemen lingkungan, produksi bersih dan teknologi ramah

lingkungan;

f. Pelaksanaan kajian isu-isu lingkungan potensial dan Kajian Lingkungan

Srategis (KLS);

g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 144

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin

oleh seorang Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung

jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

mempunyai tugas merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan dibidang pengawasan, pengendalian dan pencemaran air, udara,

tanah serta kerusakan lingkungan.

(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan operasional pengawasan dan pengendalian

pencemaran serta kerusakan lingkungan;

b. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan limbah B3 skala Kabupaten;

c. Pembinaan pengawasan terhadap regulasi pengelolaan limbah;

d. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran dan

evaluasi pengelolaan lingkungan, serta pembinaan dan koordinasi upaya

(12)

Pasal 145

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan terdiri dari

a. Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan;

b. Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan.

Pasal 146

(1) Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan mempunyai

tugas merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis

di bidang pengawasan,pengendalian pencemaran air, udara, tanah dan

kerusakan Lingkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis Pengawasan dan KerusakanLingkungan;

b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan

lingkungan serta pengawasan ijin pembuangan limbah cair;

c. Pelaksanaan evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan;

d. Pelaksanaan upaya penegakan hukum lingkungan terhadap pencemaran

dan kerusakan lingkungan;

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 147

(1) Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan mempunyai tugas merumuskan

kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi

Lingkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan mempunyai fungsi :

(13)

b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan

lingkungan;

c. Pelaksanaan upaya peningkatan pelestarian dan fungsi lingkungan;

d. Pelaksanaan koordinasi penetapan kawasan rawan kerusakan

lingkungan;

e. Pelaksanaan pengendalian kerusakan dan bimbingan teknis konservasi

lingkungan;

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 148

(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab

kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas

perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang

konservasi keanekaragaman hayati pemulihan dan pelestarian fungsi

lingkungan hidup.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Kepala Bidang Konservasi dan Pengawasan dan Pemlihan Lingkungan

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan operasional di bidang konservasi

keanekaragaman hayati, pemulihan dan pelestarian fungsi Lingkungan

hidup;

b. Pelaksanaan Inventarisasi kegiatan konservasi, pemulihan dan

pelestarian lingkungan hidup;

c. Pembinaan pelaksanaan konservasi, pemulihan dan pelestarian

lingkungan hidup;

d. Pelaksanaan koordinasi rehabilitasi lahan dan konservasi

keanekaragaman hayati;

(14)

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan bidang tugasnya.

Pasal 149

(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Konservasi Lingkungan;

b. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Konservasi

dan Pemulihan Lingkungan.

Pasal 150

(1) Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan

perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang

konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian fungsil Lingkungan

hidup.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai Fungsi :

a. Perumusan kebijakan operasional dibidang konservasi sumber daya alam

dan keaneka ragaman hayati;

b. Pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi konservasi keanekaragaman

hayati;

c. Pelaksanaan upaya peningkatan pelestarian fungsi lingkungan;

d. Pelaksanaan koordinasi pembinaan bimbingan teknis konservasi

keanekaragaman hayati;

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 151

(1) Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan

perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang

(15)

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai Fungsi :

a. Penyusunan kebijakan pemulihan kerusakan lingkungan akibat bencana

alam dan degradasi fungsi lingkungan;

b. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kerusakan lingkungan akibat

bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;

c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan pemulihan kerusakan lingkungan akibat bencana alam dan

degradasi fungsi lingkungan;

d. Pelaksanaan pemulihan kerusakan dan fungsi lingkungan hidup akibat

bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;

e. Pelaksananan koordinasi penetapan kawasan rawan kerusakan

lingungan

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 152

(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab

kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas

melakukan analisis hasil laboratorium, pembinaan, pelatihan dan evaluasi

laboratorium lingkungan serta penelitian kualitas lingkungan.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Kepala Bidang Konservasi dan Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pemeriksaan parameter kualitas Lingkungan;

b. Pengujian dan pemeriksaan parameter kualitas lingkungan;

c. Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan metode pengujian;

d. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka pembangunan

(16)

Pasal 153

(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengujian;

b. Sub Bidang Pengendalian Mutu.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengkajian

dan Laboratorium Lingkungan.

Pasal 154

(1) Kepala Sub Bidang Pengujian mempunyai tugas melakukan uji

laboratorium, analisis hasil laboratorium, pembinaan, pelatihan dan evaluasi

laboratorium lingkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Sub Bidang Pengujian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan melaksanakan program kegiatan pengujian;

b. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan laboratorium;

c. Pelaksanaan pengembangan metode pengujian;

d. Pelaksanaan verifikasi data dan menyiapkan rekomendasi hasil analisis

lingkungan;

e. Pelaksanaan pengambilan dan pengujian sampel;

f. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan operasional;

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 155

(1) Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu mempunyai tugas merumuskan dan

melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengendalian mutu.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan melaksanakan program kegiatan pengendalian mutu;

b. Pelaksanaan audit internal dan kaji ulang management laboratorium

sesuai dengan data standart yang berlaku;

(17)

d. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pengendalian

mutu;

e. Pembuatan laporan hasil evaluasi serta hasil pelaksanaan pengujian;

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 156

(1) UPT Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Badan Lingkungan Hidup sesuai dengan nomenklaturnya serta

tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan.

(2) UPT Badan Lingkungan Hidup dibentuk dan ditetapkan dengan peraturan

perundang-undangan berdasarkan kebutuhan Daerah serta telah memenuhi

kreteria dan ketntuan yang telah ditetapkan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 157

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam

berbagai kelompok sesuai bidang keahlihannya, ditentukan berdasarkan

kebutuhan dan beban kerja.

(3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pda ayat (2)

diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja inspektorat, Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro adalah

(18)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

C. DATA PEGAWAI

Selanjutnya sebagai gambaran mengenai keberadaan SDM Aparatur

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro keadaan per Desember 2015

sebagai berikut :

- Berdasarkan Kelompok Jabatan :

(19)

d. Staf : 18 Orang.

- Berdasarkan Kepangkatan/ Golongan Ruang :

a. Golongan IV : 8 Orang;

b. Golongan III : 21 Orang;

c. Golongan II : 5 Orang.

- Berdasarkan Tingkat Pendidikan :

a. S2 (Magister) : 8 Orang;

b. S1 (Sarjana) : 21 Orang;

c. D3 (Diploma 3) : 1 Orang;

(20)

BAB II

RENCANA STRATEGIS

A. VISI DAN MISI

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro merupakan dokumen perencanaan BLH Kabupaten Bojonegoro

untuk periode 5 (lima) tahun (2013-2018) yang memuat Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan serta ukuran keberhasilan dalam

pelaksanaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD

dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang

mungkin timbul.

Rencana Strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan

pertanggungjawaban atas keberhasilan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dan dibuat dengan tujuan

untuk memberikan pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas kinerja.

Badan Lingkungan hidup Kabupaten Bojonegoro sebagai unsur

pendukung pelaksana tugas Kepala Daerah dalam menjalankan tugas pokok

dan fungsinya, agar berdaya guna dan berhasil guna, efisien dan efektif perlu

mempunyai suatu Visi untuk menjadi acuan pencapaian kegiatan yang

tertuang dalam perancangan Rencana Strategis secara menyeluruh.

1) V I S I

Sebagai gambaran tentang masa depan ideal yang ingin

dicapai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro agar dapat berperan

aktif, antisipasif, inovatif dan produktif sesuai eksistensinya dalam rangka

mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, maka

ditetapkan Visi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 -

2018 yaitu :

(21)

- Proaktif, bermakna lebih aktif dan responsif dalam bertindak dan berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan di bidang LH

- Lingkungan hidup, bermakna kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lain yang ada di sekitarnya;

- Bersih dan Sehat, bermakna suatu kondisi yang dinamis untuk menciptakan lingkungan yang hijau, nyaman dan aman sebagai tempat tinggal masyarakat;

- Berkelanjutan, bermakna bahwa pelaksanaan pembangunan untuk sebesar–besarnya kemakmuran masyarakat tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi di masa depan.

2) M I S I

Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro harus mempunyai Misi yang jelas. Misi adalah

sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan agar tujuan organisasi

terlaksana dengan baik. Pernyataan Misi membawa organisasi kepada satu

fokus sekaligus merupakan tonggak dari perencanaan strategis dan sebagai

langkah aksi dalam perwujudan cita-cita yang merupakan landasan kerja yang

harus diikuti.

Berdasarkan Visi tersebut, ditetapkan Misi sebagai berikut :

1) Meningkatkan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup;

2) Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

B. TUJUAN DAN SASARAN

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan dan

sasaran pelayanan yang akan dicapai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro selama kurun waktu 2013 – 2018 adalah sebagaimana tabel tersebut

(22)

Tabel 4.1 Perumusan Tujuan dan Sasaran

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

1. Ketersediaan sarana prasarana

persampahan

1. Prosentase ketersediaan sarana prasarana persampahan sesuai target

2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

1. Prosentase peningkatan jumlah desa yang melaksanakan pengelolaan lingkungan

2. Prosentase pembinaan dan pendampingan titik pantau Adipura

3. Cakupan kegiatan pemantauan kualitas lingkungan

3. Penaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan

1. Cakupan pengawasan Usaha dan/ atau Kegiatan terhadap akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan LH

1. Prosentase peningkatan pelayanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi kewenangan daerah

2. Prosentase penaatan usaha dan atau/ kegiatan terhadap ijin pengelolaan B3 dan limbah B3

5. Meningkatnya pengelolaan limbah cair dan limbah padat melalui pembangunan Ipal Biogas

1. Volume limbah ternak sapi yang terkelola per tahun

6. Meningkatnya upaya pencegahan

pencemaran dan pengendalian polusi

(23)

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 2. Prosentase tercapinya

target uji kualitas lingkungan alam dan fungsi lingkungan hidup

7. Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air tanah melalui pembangunan sumur resapan

1. Volume air hujan yang teresapkan per tahun

8. Meningkatnya koordinasi dalam rangka perlindungan dan konservasi SDA

1. Prosentase tercapainya rakor pengelolaan dan konservasi SDA

9. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya

pelestarian lingkungan

1. Prosentase penerima penghargaan pengabdi lingkungan

(Kalpataru)

10. Meningkatnya jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

1. Prosentase

peningkatan jumlah sekolah Adiwiyata Kabupaten

11. Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap SDA dan LH

1. Tersedianya data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Daerah

2. Prosentase tercapainya target sosialisasi Proklim (Program Kampung Iklim)

Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan guna mewujudkan Visi dan

Misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro tersebut dicapai dengan

(24)

BAB III

KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BOJONEGORO

A. KINERJA SASARAN

Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro tahun 2015 disajikan sebagai

berikut :

Visi : Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan

 Misi 1 : Meningkatkan pengendalian pencemaran dan perusakan

lingkungan hidup

 Tujuan 1 : Meningkatkan pengelolaan lingkungan mencegah perusakan dan

pengendalian dampak lingkungan

1) Sasaran 1

Ketersediaan sarana prasarana persampahan.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

berikut :

TABEL 1

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 1

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Target 2015

Real

2015 % Cap

Ketersediaan sarana prasarana persampahan

Prosentase

ketersediaan sarana prasarana

persampahan sesuai target (%)

Rasio pengadaan sapras

persampahan per realisasi sapras persampahan

100 100 100

2) Sasaran 2

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

(25)

TABEL 2

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 2

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Rasio jumlah desa yang

melaksanakan GBB per jumlah desa/ Kelurahan seKab. Bojonegoro

21 21 100 per jumlah titik pantau Adipura

Penaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen

lingkungan.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

berikut :

TABEL 3

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 3

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan dan/ atau kegiatan terhadap penaatan dokumen

lingkungan (%)

(26)

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ masyarakat yang ditindak lanjuti

Meningkatnya pelayanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan

yang menjadi kewenangan daerah.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

berikut :

TABEL 4

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 4

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan dan atau/ kegiatan terhadap ijin pengelolaan B3 dan limbah B3 (%)

Rasio jumlah usaha/ kegiatan yang berijin per jumlah usaha yang wajib ijin

pengelolaan B3 dan limbah B3

11 8,4 76

5) Sasaran 5

Meningkatnya pengelolaan limbah cair dan limbah padat melalui

(27)

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

berikut :

TABEL 5

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 5

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan limbah cair dan limbah padat melalui pembangunan Ipal Biogas

Volume limbah ternak sapi yang terkelola per tahun (m3//tahun)

Meningkatnya upaya pencegahan pencemaran dan pengendalian polusi.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

berikut :

TABEL 6

Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 6

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Rasio target uji kualitas

lingkungan per realisasi uji kualitas lingk.

100 100 100

Misi 2 : Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumber daya

(28)

7) Sasaran 1

Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air tanah melalui

pembangunan sumur resapan

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

berikut :

TABEL 1

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 1

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan sumur resapan

Volume air hujan yang teresapkan per tahun (m3//tahun)

Volume air hujan yang teresapkan per unit sumur dlm 1 tahun x jml sumur resapan

87.522 87.522 100

8) Sasaran 2

Meningkatnya koordinasi dalam rangka perlindungan dan konservasi SDA.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

berikut :

TABEL 2

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 2

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

(29)

TABEL 3

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 3

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Meningkatnya jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

berikut :

TABEL 4

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 4

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan per jml sekolah seKab. Bjn

2,4 2,4 100

11) Sasaran 5

Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap SDA dan LH.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel

berikut :

TABEL 5

Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 5

(30)

Sasaran Indikator/ satuan Formula/ Penjelasan

Target 2015

Real

2015 % Cap

Prosentase

tercapainya target sosialisasi Proklim

Rasio target sosialisasi per jumlah sosialiasai yg dilaksanakan

100 100 100

B. TINGKAT CAPAIAN SPM

Standar pelayanan minimal (SPM) bidang lingkungan hidup adalah

ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup

yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga

secara minimal. Pelayanan dasar bidang lingkungan hidup merupakan jenis

pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk mendapatkan mutu

lingkungan hidup yang baik dan sehat secara berkelanjutan.

Jenis pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan

oleh Pemerintah Kabupaten/Kota (menurut Peraturan Menteri Lingkungan

Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota)

diprioritaskan pada :

1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air;

2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak;

3. Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah

untuk Produksi Biomassa;

4. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan

Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.

Adapun target pencapaian dan realisasi SPM Bidang LH untuk

masing-masing jenis pelayanan di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat sebagaimana

tabel berikut :

Tabel 1

Capaian dan Realisasi Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

No Tahun Target

Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

1 2009 20% 20% - -

(31)

No Tahun Target Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

3 2011 60% 60% 60%

3 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

4 2012 80% 80% 100%

5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

5 2013 100% 100% 100%

5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

6 2014 100% 100% 100%

5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

7 2015 100% 100% 100%

5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

Tabel 2

Capaian dan Realisasi Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara

No Tahun Target

Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

1 2009 20% 20% - -

2 2010 40% 40% - -

3 2011 60% 60% 50%

1 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

4 2012 80% 80% 100%

(32)

No Tahun Target Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

5 2013 100% 100% 100%

2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

6 2014 100% 100% 100%

2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

7 2015 100% 100% 100%

2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

Tabel 3

Capaian dan Realisasi Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa

No Tahun Target

Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

1 2009 20% 20% - -

2 2010 40% 40% - -

3 2011 60% 60% Belum terealisasi -

4 2012 80% 80% Belum terealisasi -

5 2013 100% 100% Belum terealisasi -

6 2014 100% 100% Belum terealisasi -

7 2015 100% 100% Belum terealisasi -

Terkait dengan pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau

tanah untuk produksi biomassa, belum pernah dilakukan kajian analisis sifat

dasar tanah sesuai PP Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan

(33)

Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi

Biomassa, sehingga realisasi target sebagaimana ditetapkan dalam Permen LH

Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan

Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, belum dapat dicapai.

Tabel 4

Capaian dan Realisasi Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan LH

No Tahun Target

Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

1 2009 50% 50% - -

2 2010 60% 60% - -

3 2011 70% 70% 100%

8 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 8 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

4 2012 80% 80% 100%

12 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 12 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

5 2013 90% 90% 100%

12 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 12 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

6 2014 90% 95% 100%

25 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 25 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

7 2015 90% 100% 100%

(34)

C. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai Visi, Misi,

Tujuan dan Sasaran, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

memperoleh dukungan dana dari APBD Perubahan (APBDP) sebesar

6.152.472.964,00 terdiri dari :

 Belanja Langsung : Rp. 3.786.450.000,00

 Belanja Tidak Langsung : Rp. 2.366.022.964,00

Realisasi Anggaran (Belanja Langsung) sampai dengan bulan Desember 2015

mencapai 79,59% (Rp. 3.013.475.460,00) dan realisasi fisik mencapai 91,6%.

Alokasi dan realisasi anggaran yang memadai pada suatu organisasi

akan menentukan kelancaran tugas dan pencapaian tujuan organisasi.

Perbandingan capaian anggaran tahun 2014 (91,45%) dengan tahun 2015

(79,59%) mengalami penurunan sebesar 11,9%. Adapun selengkapnya

(35)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6 7

I. Urusan Wajib A. Lingkungan Hidup

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 655.885.000,00 574.461.314,00 87,59

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.500.000,00 1.350.140,00 90,01 100

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik

15.800.000,00 12.437.487,00 78,72 100

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional

11.700.000,00 5.757.500,00 49,21 100

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 227.175.000,00 224.470.000,00 98,81 100

5 Penyediaan Peralatan/Bahan dan Jasa Kebersihan

Kantor

35.900.000,00 27.824.200,00 77,50 100

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12.000.000,00 11.389.750,00 94,91 100

7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 16.025.000,00 10.199.650,00 63,65 100

8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/

Penerangan Bangunan Kantor

(36)

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6 7

11 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah

146.740.000,00 115.232.261,00 78,53 100

12 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/

Teknis Perkantoran

17.460.000,00 15.732.000,00 90,10 100

13 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 49.975.000,00 45.091.133,00 90,23 100

14 Penunjang Pelaksanaan Tugas Pokok Bidang

Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Umum

19.000.000,00 18.555.693,00 97,66 100

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

60.860.000,00 52.374.061,00 86,06

1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/

Operasional

53.360.000,00 44.904.061,00 84,15 100

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung

Kantor

7.500.000,00 7.470.000,00 99,60 100

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 8.500.000,00 7.800.000,00 91,76

1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 8.500.000,00 7.800.000,00 91,76 100

IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

(37)

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6 7

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 13.000.000,00 1.613.048,00 12,41 20 Sebagian besar diklat

melalui BKD

V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

12.295.000,00 11.199.000,00 91,09

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD

12.295.000,00 11.199.000,00 91,09 100

VI. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

74.170.000,00 60.280.000,00 81,27

1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan

Persampahan

74.170.000,00 60.280.000,00 81,27 100

VII. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH

898.926.500,00 732.323.116,00 81,47

1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / ADIPURA 299.680.000,00 244.693.652,00 81,65 100

2 Pemantauan Kualitas Lingkungan 14.510.000,00 12.330.000,00 84,98 100

(38)

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6 7

6 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam

Pengendalian Lingkungan Hidup

300.130.000,00 277.096.664,00 92,33 100

VII. Program Perlindungan dan Konservasi SDA 1.092.043.500,00 701.625.121,00 64,25

1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian

Kerusakan Sumber-sumber Air

705.729.500,00 445.106.721,00 63,07 67 Adanya perubahan aturan

ttg hibah kpd masyarakat sehingga pengadaan Alat Biopori tdk bisa

dilaksanakan

2 Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA 47.953.000,00 18.060.500,00 37,66 22

3 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

338.361.000,00 238.457.900,00 70,47 100

IX. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

132.483.000,00 124.871.300,00 94,25

1 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat

di Bidang Lingkungan

85.000.000,00 80.864.500,00 95,13 100

2 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 47.483.000,00 44.006.800,00 92,68 100

X. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 838.287.000,00 746.928.500,00 89,10

1 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat & Limbah

Cair

(39)

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi

Anggaran (Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6 7

2 Pembangunan Tempat Pembuangan Benda

Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi

346.387.000,00 316.449.000,00 91,36 95

3 Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan

Pencemaran

32.250.000,00 0,00 0,00 0 Kegiatan tidak

dilaksanakan dikarenakan keterbatasan waktu akibat mundurnya jadwal pembangunan instalasi biogas ternak sapi

JUMLAH 3.786.450.000,00 3.013.475.460,00 79,59 91,6

Mengetahui,

(40)

D. PROSES PERENCANAAN

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan

organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan

rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting

dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.

Proses perencanaan diawali dengan identifikasi masalah melalui rapat

kerja dinas dengan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang

kecamatan yang digunakan sebagai bahan penyusunan rencana kerja (Renja)

SKPD. Rencana Kerja merupakan serangkaian aktifitas yang akan dilaksanakan,

dengan tidak mengenyampingkan permasalahan yang dihadapi dimasa lalu,

sehingga melalui Rencana Kerja (Renja) ini akan tergambar aktifitas yang akan

dilaksanakan SKPD dalam kurun waktu 1 (satu) tahun kedepan.

Rencana Kerja (Renja) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2015 merupakan dokumen rencana kerja yang berfungsi sebagai

pedoman kerja bagi Aparatur Badan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan

Kebijakan, Program dan Kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro selama kurun waktu 1 (satu) tahun.

Rencana Kerja menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan

berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan pembangunan daerah

sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi

berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedapankan perencanaan

pembangunan yang berbasis pada masyarakat, dengan keterlibatan lebih

banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good Gavernance

sesuai dengan tuntutan paradigma baru, yang pada gilirannya akan mampu

menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah (trickle down

effect) sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan. Rencana Kerja (Renja) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

selain menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015, juga

berfungsi sebagai sarana peningkatan kinerja dan bahan pelaksanaan kegiatan

selama Tahun 2015. Renja BLH Kabupaten Bojonegoro juga memberikan umpan

(41)

rencana di masa yang akan datang sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja

ke arah yang lebih baik.

E. KONDISI SARANA DAN PRASARANA

Salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang

upaya pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini didasarkan

pada kenyataan bahwa lingkungan hidup merupakan faktor fisik yang harus

terus dijaga, dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan kualitas fungsinya

untuk menopang sistem kehidupan dan pembangunan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, ketersediaan sarana dan prasarana perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup yang memadai merupakan faktor penunjang

keberhasilan dalam pencapaian program/kegiatan. Guna kelancaran tugas

operasional di Badan Lingkungan Hidup telah ditunjang sarana operasional

berupa kendaraan roda empat sebanyak 5 (lima) unit dan kendaraan roda dua

sebanyak 11 (sebelas) unit yang dalam kondisi baik dan bisa digunakan.

Kondisi sarana dan prasarana lain yang ada di Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Bojonegoro belum semuanya dapat memenuhi standar

kelayakan di antaranya :

- Belum tersedianya laboratorium lingkungan yang terakreditasi;

- Belum tersedianya ruang pertemuan (khususnya untuk pembahasan

dokumen Amdal UKL-UPL dan SPPL);

- Minimnya peralatan laboratorium (portable) sebagai sarana penunjang

kegiatan dan;

- Belum tersedianya mobil laboratorium lingkungan.

Adapun sarana prasarana penunjang kegiatan operasioanal lainnya

seperti komputer, printer, meja dan kursi kerja serta peralatan lainnya sudah

cukup memadai dalam menunjang operasional kegiatan, akan tetapi masih

perlu penambahan anggaran dalam rangka meningkatkan ketersediaan sarana

prasarana penunjang lainnya.

(42)

F.

PERMASALAHAN DAN SOLUSI a. Permasalahan

Dalam upaya pencapaian Sasaran dan Tujuan masih terdapat

beberapa permasalahan pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bojonegoro, antara lain:

1) Kapasitas SDM yang ada belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas

sesuai dengan beban kerja khususnya di bidang teknis fungsional;

2) Alokasi dana untuk peningkatan dan pengembangan program/

kegiatan masih kurang;

3) Terbatasnya sarana dan prasarana yang terakreditasi untuk pemantauan

kualitas lingkungan baik yang berkaitan dengan air, tanah, maupun

udara;

4) Belum adanya jabatan fungsional pengawas dan fungsional pengendali

dampak lingkungan;

5) Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat maupun aparatur

terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup

sehingga berdampak pada kurangnya penegakan hukum di bidang

lingkungan hidup;

6) Luasnya cakupan layanan yang harus ditangani Badan Lingkungan

Hidup;

7) Belum adanya aplikasi data lingkungan secara akurat dan informatif.

b. Solusi

Adapun upaya yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang

ada, antara lain :

1) Perlu adanya peningkatan SDM di bidang pengelolaan lingkungan

hidup melalui pendidikan formal maupun non formal di bidang teknis

dan fungsional;

2) Perlu adanya penambahan anggaran untuk mendukung proses

peningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan fungsi

lingkungan hidup, guna menjaga kelestarian sumber daya alam di masa

(43)

3) Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung

operasional kegiatan dalam rangka melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebiajakan daerah di bidang lingkungan hidup;

4) Mengusulkan jafung pengawas lingkungan dan jafung pengendali

dampak lingkungan;

5) Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang

lingkungan hidup bagi masyarakat, dan melaksanakan diklat bagi

aparatur pengelola lingkungan;

6) Perlu adanya peningkatan dalam hal pengawasan/ monitoring yang

efektif terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan, baik

secara intern maupun dengan melibatkan pihak-pihak terkait;

7) Merintis pengembangan aplikasi data dan informasi lingkungan hidup

(44)

BAB IV

INDIKATOR KINERJA KUNCI

Adapun aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib dan

urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam rangka Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2015 pada Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Bojonegoro adalah sebagaimana tabel III.2 (Format IKK untuk

(45)

A. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN

Lampiran III.2 : Format IKK untuk Kabupaten

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

Kabupaten : Bojonegoro

Nama SKPD : Badan Lingkungan Hidup Urusan yang dilaksanakan : Lingkungan Hidup

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

(yang melekat di Kementrian/ Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah Program Nasional x 100%

- Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD sebanyak, 3 program

- Jumlah Program Nasional (RKP), sebanyak 3 program

= 3 x 100% 3

100% Program Nasional berdasarkan RKP : - Program

Perlindungan & Konservasi SDA - Program

Peningkatan Kualitas & Akses Informasi SDA & LH

Ada atau tidak ada SOP

Jumlah SOP : 7 1) SOP Surat Masuk 2) SOP Surat Keluar 3) SOP Pelayanan

(46)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4) SOP Pelayanan dlm Pengawasan

5) SOP Pelayanan Adm. Kelayakan Lingkungan 6) SOP Pel. Kegiatan Lab.

Lingkungan

7) SOP Pelayanan Adm. Keuangan Dana Kegiatan

2 KETAATAN PERMEN yang ada dibagi jumlah PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN x 100%

-Jmlh Perda Pelaksanaan Permen yg ada sebanyak 1 Perda

-Jmlh Perda yang harus dilaksanakan menurut Permen sebanyak 1 Perda

= 1 x 100%

4 Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi

Jumlah jabatan yang ada (yang diisi) dibagi jumlah jabatan yang ada x 100%

-Jabatan yg ada sebanyak : 16

-Jabatan yang harus ada, sebanyak : 17

= 16 x 100% 17

94% Kondisi Akhir Th 2015 (SO BLH berdasarkan PP 41/2007) :

Ada atau tidak ada jabatan fungsional dalam Struktur Organisasi SKPD

Jumlah Jafung dlm Struktur Organisasi SKPD :

-Fungsional Pengawas Lingkungan

-Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan

(47)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN kan tugas SKPD yang relevan dengan urusan terkait

6 Rasio PNS Kabupaten

Jumlah PNS SKPD terhadap Total PNS Kabupaten

-Jumlah PNS SKPD sebanyak 34 orang -Total PNS Kabupaten

sebanyak 11.656 orang

= 34 x 100%

Jumlah pejabat yang memenuhi

persyaratan Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan dibagi jumlah total pejabat SKPD yang ada x 100%

-Jmlh pejabat yg memenuhi persyaratan Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan, sebanyak 16 orang -Jumlah pejabat yang ada,

sebanyak 16 orang

= 16 x 100% 16

100% Kondisi Akhir Th 2015 - Pim II : 1 Org

Jmlh pejabat yg memenuhi persyaratan

kepangkatan dibagi jumlah total pejabat SKPD yang ada x 100%

-Pejabat yang memenuhi syarat kepangkatan : 16 pejabat

-Jumlah total pejabat yang ada : 16 pejabat

= 16 x 100% 16

100% Kondisi Akhir Th 2014 - Gol IV/Es. II : 1 Org - Gol IV/Es. III : 5 Org - Gol IV/Es. IV : 2 Org - Gol III/Es. IV : 8 Org

5 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Ada atau tidak ada dokumen

perencanaan SKPD berikut jumlahnya

Jumlah dokumen perencanaan yang ada : - Renstra BLH

- Renja BLH - RKA BLH

- 3 jenis

dokumen

(48)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

10 Jumlah program RKPD yang tidak diakomodir Renja SKPD dibagi jumlah program dalam Renja SKPD yang ditetapkan pada RPJMD x 100%

-Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam Renja SKPD, sebanyak 5 program

-Jumlah program Renja SKPD yang ditetapkan pada RPJMD, sebanyak 5 program

= 5 x 100% 5

100% Program RKPD yg diakomodir dalam Renja yg ditetapkan pd RPJMD (urusan wajib bidang LH) :

- Prog. Pengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan - Prog. Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan LH - Prog. Perlindungan

dan Konservasi SDA - Prog. Peningkatan

Kualitas & Akses Informasi SDA & LH - Prog. Peningkatan

Pengendalian Polusi

11 Jumlah program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD

Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD dibagi jumlah program dalam RKA SKPD x 100%

-Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD, sebanyak 10 program -Jumlah program dalam

RKA SKPD, sebanyak 10 program

= 10 x 100% 10

100% Program RENJA yg diakomodir dlm RKA : - Program Pelayanan

Adm. Perkantoran - Prog Peningkatan

Sarana Prasarana Aparatur

- Prog. Peningkatan Disiplin Aparatur - Prog. Peningkatan

(49)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

- Prog. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

- Prog. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan - Prog. Pengendalaian

Pencemaran dan Perusakan LH - Prog. Perlindungan

& Konservasi SDA - Prog. Peningkatan Kualitas & Akses Informasi SDA & LH - Prog. Peningkatan

Pengendalian Polusi

Perencanaan pelaksanaan program dan anggaran

12 Jumlah program RKA SKPD yang DPA SKPD dibagi jumlah program dalam DPA SKPD x 100%

-Jumlah program RKA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD, sebanyak 10 program -Jumlah program dalam

DPA SKPD, sebanyak 10 program

= 10 x 100% 10

100% Mengacu pada dokumen RKA BLH Tahun 2015 dan dokumen DPPA BLH Tahun 2015

6 PENGELOLAAN KEUANGAN SKPD dibagi total

-Total Anggaran SKPD, sebesar Rp. 6.152.472.964,-

6.152.472.964 x 100%

(50)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN dibagi total belanja SKPD x 100%

-Belanja Modal SKPD, sebesar Rp. 532.020.000,- -Total Belanja SKPD, sebesar

Rp. 6.152.472.964,-

532.020.000 x 100%

6.152.472.964 8,65% Mengacu pada Dokumen DPPA BLH

Th. 2015

Besaran Belanja Pemeliharaan

15 Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa

Total belanja

pemeliharaan dibagi belanja barang dan jasa SKPD x 100%

-Total belanja pemeliharaan SKPD, sebesar Rp.

60.860.000,-

-Total belanja barang dan jasa SKPD, sebesar Rp. 2.764.171.000,-

60.860.000 x 100% 2.764.171.000

2.2% Mengacu pada Dokumen DPPA BLH Th. 2015

16 Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD

Total belanja

pemeliharaan dibagi total belanja SKPD x 100%

-Total belanja pemeliharaan SKPD, sebesar Rp.

60.860.000,-

-Total belanja SKPD, sebesar Rp. 6.152.472.964,-

60.860.000 x 100%

6.152.472.964 0,99% Mengacu pada Dokumen DPPA BLH

Th. 2015

Laporan

Keuangan SKPD

17 Keberadaan laporan

keuangan SKPD (Neraca, LRA, CALK)

Ada atau tidak ada laporan keuangan SKPD berikut komponen yang ada (Neraca, LRA, Calk)

Jumlah komponen laporan keuangan sebanyak 15 jenis, sbb. :

-LRA

-Neraca

-Lap. Operasional -Lap. Perubahan Ekuitas -CALK

-BA Pemeriksaan Persediaan dan BA Pemeriksaan Kas -Mutasi Piutang SKPD -Mutasi Aset Tetap

-Daftar Belanja Barang, Jasa dan Belanja lainnya

- Ada

sebanyak 15 jenis

(51)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-Daftar Belanja Modal -Daftar Penyusutan Aset

Tetap

-Surat Pernyataan Tanggung Jawab dr PA -Jurnal Koreksi & Jurnal

Penyesuaian -SPJ Fungsional

-FC Rekening Koran Bank per 31 Des 2015

7 PENGELOLAAN BARANG MILIK

Ada atau tidak ada inventarisasi barang atau asset SKPD

-Sistem Informasi

Manajemen Barang Daerah (SIMBADA)

1 Sistem Informasi

Ada Inventarisasi

dilakukan 1 kali dalam 1 tahun

Penggunaan Asset SKPD

19 Jumlah nilai asset yang tidak digunakan oleh SKPD

Jumlah nilai asset yg tdk digunakan SKPD dibagi total nilai asset yg di kuasai SKPD x 100%

-Jmlh nilai asset yg tdk digunakan SKPD,

sebanyak Rp. 83.087.173,- -Total asset yg dikuasai

SKPD, sebanyak Rp. 4.270.672.805,-

83.087.173 x 100%

4.270.672.805,- 1,95% Mengacu data simda barang

8 PEMBERIAN

20 Jumlah fasilitas/ prasarana informasi : 1.Papan

pengumuman 2.Pos pengaduan 3.Leafleat

Jumlah

fasilitas/prasarana partisipasi

Jumlah fasiitas/ prasarana informasi

1) Papan pengumuman 2) Pos pengaduan 3) Leaflet

4) Mobil keliling

5) Pengumuman di media

- Jumlah

sebanyak 4 jenis

-Papan

pengumuman -Pos pengaduan -Leafleat

(52)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responsivitas terhadap partisipasi masyarakat

21 Keberadaan survey kepuasan masyarakt

Ada atau tidak adanya hasil survey kepuasan

masyarakat

terhadap pelayanan publik

Ada/ tidak surat ketetapan hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik

- Tidak Ada BLH blm pernah melakukan survey IKM

Bojonegoro, Pebruari 2016

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M. Kes. Pembina Utama Muda

Gambar

TABEL 1 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 1
TABEL 3 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 3
TABEL 4 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 4
TABEL 5 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 5
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga).

Pada tahun yang bersamaan dengan berdirinya GKU, Kompas Gramedia mengambil-alih surat kabar mingguan Surya, yang didirikan oleh perusahaan penerbitan koran Pos Kota

Agar guru dapat membuat persiapan yang berhasil, guru dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan Materi Pelajaran, baik

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, kuat tekan FeNi spon tertinggi diperoleh pada pendinginan menggunakan media udara yaitu sebesar 25,2 kg/butir dengan

Universitas

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan keaktifan dengan hasil

Pada pengujian ini dilihat pengaruh suhu terhadap nilai konduktansi membran dan dilakukan dua kali pengulangan untuk mendapatkan data yang lebih valid dan hasilnya ditampilkan

As the conclusion, the results reported that although the tour guides’ needs of English were high, the English language functions used were also high in order to support the