• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010225 11.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010225 11."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

3

I. PENDAHULUAN

Sejalan dengan semakin berkembangnya berbagai industri di Indonesia seperti industri tekstil, pangan, farmasi, dan kosmetik, maka semakin meningkatkan penggunaan pewarna sintetik. Penggunaan pewarna dalam berbagai industri tersebut bertujuan untuk menarik konsumen, karena warna yang menarik dan cerah diasumsikan sebagai produk yang baik. Namun, penggunaan pewarna sintetik ini perlu diwaspadai karena banyak diantaranya yang menimbulkan bahaya bagi kesehatan maupun lingkungan berkaitan dengan sifatnya yang karsinogenik. Efek dari kondisi ini adalah berubahnya pola kesukaan konsumen. Saat ini banyak konsumen yang memilih produk dengan bahan pewarna alami dibandingkan bahan pewarna sintetik. Hal tersebut mendorong pencarian akan sumber hayati baru yang memiliki kemampuan menghasilkan zat warna.

Pewarna alami adalah zat warna yang diperoleh dari tanaman, hewan, dan sumber lainnya. Mikroorganisme merupakan salah satu sumber hayati yang memiliki potensi menghasilkan zat warna alami. Pemanfaatan mikroorganisme sebagai sumber pewarna alami dinilai lebih baik dibandingkan dengan hewan dan tanaman. Menurut Chaudari (2013), mikroorganisme memiliki laju pertumbuhan yang cepat sehingga memudahkan proses produksi. Sedangkan menurut Nerurkar et al., (2013), mikroorganisme mampu memproduksi berbagai macam pigmen yang stabil, hasil yang lebih tinggi selama fermentasi, dan residu yang lebih rendah dibandingkan tanaman maupun hewan.

Salah satu mikroorganisme yang berpotensi besar menghasilkan pigmen adalah aktinomisetes. Aktinomisetes tergolong dalam bakteri Gram positif, memiliki miselium bercabang yang menyerupai jamur. Aktinomisetes memiliki perbedaan yang istimewa dibandingkan dengan kelompok bakteri lain, yaitu mengalami pembelahan morfologis yang kompleks dan menghasilkan berbagai produk senyawa bioaktif (Ratnakomala et al., 2005).

Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh aktinomisetes merupakan metabolit sekunder yang dikeluarkannya, salah satunya adalah pigmen. Pigmen yang dihasilkan mampu berdifusi ke medium atau dipertahankan di miselium aktinomisetes (Amal et al., 2011). Salah satu contoh pigmen dari aktinomisetes adalah melanin atau melanoid yang berwarna hitam gelap dan sudah terbukti

(2)

4

digunakan sebagai pewarna alami dalam dunia farmakologi dan kosmetik (Shaaban et al., 2013).

Menurut Mohanasrinivasan et al. (2013), pigmen yang dihasilkan oleh aktinomisetes saat ini sedang diteliti untuk menggantikan penggunaan pewarna buatan yang memiliki efek negatif bagi manusia. Penelitian mengenai pigmen aktinomisetes masih jarang dilakukan. Kemampuan aktinomisetes dalam menghasilkan pigmen menjadi hal yang menarik untuk diteliti.

Produksi pigmen aktinomisetes sangat dipengaruhi oleh medium pertumbuhannya. Amal et al. (2011) menyebutkan bahwa suhu, pH, sumber karbon, dan sumber nitrogen yang ada dalam medium berpengaruh terhadap produksi pigmen aktinomisetes. Kemampuan aktinomisetes dalam menghasilkan pigmen dapat meningkat atau akan benar-benar hilang dibawah kondisi yang berbeda (Palanichamy et al., 2011). Oleh karena itu, pencarian medium yang tepat untuk mengoptimalkan produksi pigmen aktinomisetes menjadi langkah awal dalam pemanfaatan aktinomisetes sebagai penghasil pewarna alami.

Sejauh ini belum banyak digali mengenai kemampuan isolat aktinomisetes asal lingkungan mangrove. Kondisi lahan mangrove yang unik terletak antara muara sungai dan pesisir pantai serta selalu dipengaruhi oleh pasang surut air menjadi hal yang menarik untuk dieksplorasi. Penelitian awal mengenai keragaman aktinomisetes dari serasah mangrove daerah Segara Anakan Cilacap telah dilakukan oleh Asnani dan Ryandini (2011), hasilnya diidapatkan 22 isolat aktinomisetes. Isolat-isolat yang berhasil diisolasi diduga memiliki kemampuan menghasilkan pigmen yang berbeda-beda. Dua isolat yang diiduga mampu menghasilkan warna merah dan kuning kecoklatan dengan pertumbuhan yang baik akan digunakan dalam penelitian ini.

Penelitian menguji kemampuan dua isolat aktinomisetes hasil isolasi dari serasah mangrove Segara Anakan Cilacap dalam menghasilkan pigmen pada tiga medium yang berbeda, yaitu Starch Casein Nitrate (SCN), Yeast Extract Malt Extract (YEME), dan Oatmeal. Ketiga medium ini memiliki sumber nutrisi yang

berbeda-beda. Medium SCN memiliki starch sebagai sumber karbon, dan casein sebagai sumber nitrogen. Yeast extract dan malt extract merupakan sumber nitrogen, vitamin, dan asam amino dengan dextrose sebagai sumber karbon yang terdapat pada medium YEME. Medium Oatmeal hanya mengandung serbuk oatmeal sebagai sumber karbon maupun nitrogen.

(3)

5

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang perlu dikaji lebih mendalam adalah: Genus aktinomisetes apakah yang berpotensi menghasilkan pigmen, medium pertumbuhan apakah yang paling baik untuk produksi pigmen aktinomisetes, dan panjang gelombang maksimum berapakah yang mampu diserap oleh ekstrak pigmen aktinomisetes tersebut

Tujuan dari penelitian adalah :

1. Mengetahui genus aktinomisetes yang memiliki potensi menghasilkan pigmen untuk pewarna alami.

2. Mengetahui medium pertumbuhan aktinomisetes yang paling baik untuk produksi pigmen aktinomisetes asal serasah mangrove Segara Anakan Cilacap.

3. Mengetahui panjang gelombang maksimum yang mampu diserap oleh ekstrak pigmen aktinomisetes tersebut.

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi mengenai genus aktinomisetes yang berpotensi menghasilkan pigmen untuk pewarna alami, medium pertumbuhan yang paling baik untuk produksi pigmen aktinomisetes, dan panjang gelombang maksimum dari ekstrak pigmen aktinomisetes tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

acutatum isolat Jawa dari daerah Brebes dan Garut, yang dicirikan dengan menghasilkan pigmen berwarna merah muda, pertumbuhan terbaik pada suhu 20-30 o C dan pH

Berdasarkan uraian di atas, maka layak untuk dikaji lebih dalam permasalahan tersebut dengan melakukan penelitian yang berjudul “Integrasi Marâtib Qirâ’ah

Pengolahan ini tepat digunakan apabila dikehendaki kualitas efluen leachate yang lebih baik sehingga dapat digunakan untuk proses penyiraman atau pembersihan peralatan dalam

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang mana telah dilakukan oleh Thaib (2014) jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Pada rekam medis yang berorientasi pada masalah (problem-oriented medical record, POMR) atau catatan yang berorientasi pada masalah (problem-oriented record, POR),

MLG cafe berkomitmen untuk menjadi business leader dalam menciptakan coffee shop & café dengan reputasi positif sebagai coffee shop & cafe yang innovative

5 Mampu menggunakan metode pemberdayaan masyatrakat (S-9,KU-1) Metode pemberdayaan masyarakat Ceramah Diskusi kelas Tanya jawab 150’ Membaca materi Mendengarkan

Pertama, strategi pemasaran yang dilakukan adalah menambah program atau acara baru, contoh: parodi komedi, program olahraga, acara musik; menambah pemancar siaran seperti