• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

112

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil temuan penelitian yang telah dianalisis oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat sebagai berikut :

1. Impementasi Program Keluarga Harapan terhadap pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo

Implementasi Program Keluarga Harapan terhadap pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto telah mampu terpenuhi sesuai dengan tujuan dari PKH itu sendiri. Tujuan dari PKH adalah secara umum yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mengubah perilaku peserta PKH untuk

memeriksakan ibu hamil/nifas/balita ke fasilitas kesehatan dan

mengirimkan anak ke sekolah dan fasilitas pendidikan dan tujuan khusus yaitu meningkatkan kualitas kesehatan, meningkatkan taraf pendidikan anak, dan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan. Dalam pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan, pemerintah memenuhinya dengan cara memberikan bantuan berupa uang tunai sebagai wujud untuk meningkatkan derajat kemiskinan, selain itu mereka sebagai peserta PKH memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di Puskesmas, Polindes, dan Bidan Desa. Bantuan bantuan uang tunai sudah berjalan sesuai dengan anggaran yang didapatkan masing-masing peserta sesuai dengan banyaknya peserta PKH dalam setiap keluarga. Mereka juga memanfaatkan pelayanan kesehatan dan memeriksakan kesehatan di tempat pelayanan kesehatan. Selain mampu memenuhi hak warga miskin dalam memperoleh pelayanan kesehatan, PKH juga mampu mengubah pola hidup mereka menjadi pola hidup sehat, dimana setiap keluarga diberikan pengarahan tentang pentingnya menjaga

(2)

commit to user

kesehatan dan memenuhi gizi keluarganya melalui pengarahan yang diberikan oleh Tim Pendamping Kecamatan Polokarto.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti, maka diperoleh hasil bahwa mereka mendapatkan hak mereka sebagai peserta sesuai dengan yang diberikan oleh PKH. Selain itu tujuan PKH untuk mengubah pola hidup masyarakat akan kesehatannya juga sudah terpenuhi. Terbukti dengan pemenuhan kewajiban mereka untuk memeriksakan diri ke tempat fasilitas kesehatan dan memeriksakan kesehatan mereka secara rutin.

Hak dalam pelayanan kesehatan yang diterima peserta dan sudah terpenuhi adalah :

a. Anak usia 0-6 bulan sudah mendapatkan pelayanan berupa :

 Anak usia 0-28 hari (neonatus) harus diperiksa kesehatannya sebanyak

3 kali

 Anak usia 0-11 bulan harus diimunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B) dan ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan.

 Anak usia 6-11 bulan harus mendapatkan Vitamin A minimal

sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan Agustus.  Anak usia 12-59 bulan perlu mendapatkan imunisasi tambahan dan

ditimbang berat badannya secara rutin setiap 3 (tiga) bulan. Anak usia 5-6 tahun ditimbang berat badannya secara rutin setiap 3 (tiga) bulan untuk dipantau tumbuh kembangnya dan atau mengikuti program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD/Early Childhood Education) apabila di lokasi/posyandu terdekat terdapat fasilitas PAUD.

b. Ibu hamil dan nifas sudah mendapatkan pelayanan berupa :

 Selama kehamilan, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan

kehamilan di fasilitas kesehatan sebanyak 4 (empat) kali yaitu sekali pada usia kehamilan 3 bulan I, sekali pada usia kehamilan 3 bulan II, dua kali pada 3 bulan terakhir, dan mendapatkan suplemen tablet Fe.  Ibu melahirkan harus ditolong oleh tenaga kesehatan.

(3)

commit to user

 Ibu nifas harus melatkukan pemeriksaan/diperiksa kesehatannya

setidaknya 3 (tiga) kali pada minggu I, IV dan VI setelah melahirkan. Dengan terpenuhinya hak-hak peserta dalam pelayanan kesehatan, maka Implementasi PKH di Kecamatan Polokarto sudah mampu memenuhi hak memperoleh pelayanan kesehatan. Selain itu juga pencapaian tujuan dari PKH itu sendiri sudah tercapai.

2. Hambatan yang terjadi selanjutnya menjadi bahan evaluasi oleh pihak terkait seperti Dinas Sosial selaku koordinator dan juga Tim Pendamping PKH di Kecamatan Polokarto untuk sama-sama dicari solusinya. Agar dalam pelaksanaan PKH dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Hambatan yang ada dibagi menjadi 2 yaitu hambatan yang dialami pelaksana PKH dan peserta PKH.

Hambatan yang dialami pelaksana PKH yaitu :

a. Kesulitan verifikasi data, karena data masih mentah

b. Pendataan KSM oleh Tim Pendamping masih kesulitan karena adminstrasi kependudukan masih acak-acakan dan ikut orang tua c. Kesulitan para penerima untuk menghadiri acara pertemuan

dikarenakan terikat pekerjaan/ karyawan pabrik.

d. Keluarga yang bersangkutan/ penerima bantuan PKH pindah tempat e. Penerima PKH diasuh oleh walinya (simbah, bibi/ tantenya) sehingga

menyulitkan tim pendamping untuk memberikan wawasan karena biasanya mereka minim pengetahuan

Sedangkan hambatan/kendala yang dialami peserta antara lain:

a. Kurangnya kesadaran untuk melakukan kewajibannya sebagai peserta PKH

b. Kesulitan peserta dalam mengakses pelayanan kesehatan karena

jaraknya yang jauh dan beberapa pelayanan kesehatan di desa terkadang tutup

(4)

commit to user

c. Waktu pemeriksaan kesehatan yang kadang bersamaan dengan kegiatan sekolah

3. Relevansi Program Keluarga Harapan Terhadap Pemenuhan Hak Memperoleh Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Materi Hak Asasi Manusia dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Kasus kematian balita dan ibu hamil yang terjadi di Kecamatan Polokarto diakibatkan oleh kemiskinan. Fenomena ini mengakibatkan tidak terpenuhinya hak mereka dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah adalah dengan melaksanakan Program Keluarga Harapan. Sasaran dari program ini adalah ibu hamil dan juga balita. Mereka termasuk dalam kelompok yang rentan. Sehingga dengan adanya Program Keluarga Harapan ini mampu mengurangi kasus kematian ibu hamil dan balita, serta dapat meningkatkan derajat kemiskinan. Hal ini sebagai wujud pemenuhan hak asasi manusia yang melekat pada setiap individu. Apabila mereka belum mampu memenuhi haknya, maka menjadi tanggung jawab pemerintah. Sebagaimana yang dijalaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas, maka implikasi yang ditimbulkan dari pelaksanaan implementasi Program Keluarga Harapan dalam pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo antara lain :

1. Implementasi Program Keluarga Harapan terhadap pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo sudah mampu memenuhi hak warga miskin dalam memperoleh pelayanan kesehatan,

2. Hambatan dan kendala dalam implementasi Program Keluarga

Harapan di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo

mengakibatkan belum tercapainya secara maksimal tujuan dari program itu sendiri. Namun, hal tersebut sudah dicari solusinuya dan

(5)

commit to user

tidak menjadikan kendala tersebut sebagai hal yang dapat menjadi hambatan berat dalam pelaksanaan PKH

3. Implementasi Program Keluarga Harapan dalam pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, jika ditinjau dari kajian hak asasi manusia merupakan salah satu contoh nyata tindakan yang bertentangan hak asasi manusia. Dan ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah sebagaimana yang telah diatur dalam konstitusi negara. Selain itu peran pemerintah dan masyarakat dalam perlindungan dan pemajuan HAM di Indonesia sesuai dengan konsep dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam pembelajaran persekolah, sesuai dengan Kurikulum 2013 yang dipakai saat ini, kajian mengenai hak memperoleh pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak yang melekat pada manusia. Materi hak asasi manusia disampaikan di kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA)

yang menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi Inti : 4. mengolah,

menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar : 4.1 mengumpulkan dan mengolah informasi

sebagai sumber data terkait peran pemerintah dan masyarakat dalam perlindungan dan pemajuan HAM di Indonesia sesuai dengan konsep dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang dipaparkan di atas, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, sebagai pelaksana dan koordinator Program Keluarga Harapan lebih meningkatkan lagi pendataan masyarakat miskin dan koordinasi dengan pelaksana lainnya seperti Dinas Sosial dan Pemberi Layanan Kesehatan.

(6)

commit to user

2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, sebagai pelaksana PKH harus lebih meningkatkan lagi pelayanan dan pasokan obat-obatan di tempat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas.

3. Bagi pihak Tim Pendamping Program Keluarga Harapan di Kecamatan Polokarto dan pemberi pelayanan kesehatan :

a. Tim Pendamping PKH Kecamatan Polokarto dalam melakukan pembinaan dan pengarahan peserta harus lebih ditingkatkan lagi, agar peserta juga semakin sadar dan mau mengubah perilaku hidup sehat agar meningkatkan derajat kesehatannya

b. Pemberi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Bidan Desa, maupun Posyandu agar lebih meningkatkan pasokan obat-obatan dan vitamin, serta dapat melakukan tugasnya dalam melayani peserta PKH dengan baik.

4. Bagi masyarakat selaku peserta Program Keluarga Harapan hendaknya a. Lebih menyadari akan kewajibannya sebagai peserta PKH dan

melaksakan dengan baik kewajiban yang disyaratkan dalam PKH b. Ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Program Keluarga

Harapan, sehingga tujuan program dapat dicapai dan mengurangi angka kemiskinan serta terpenuhinya Program Keluarga Harapan yang diharapkan

c. Perubahan perilaku hidup sehat mulai diterapkan agar kasus seperti kematian ibu hamil dan balita berkurang. Serta menerapkan pola hidup yang sehat dan teratur.

5. Bagi Guru dalam pembelajaran PKn per sekolahan dapat diijadikan sebagai contoh konkret dalam menambah materi Hak Asasi Manusia mengenai pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan yang mana menjadi tanggung jawab pemerintah dan diwujudkan melalui Program Keluarga harapan

Referensi

Dokumen terkait

Banyak perusahaan saat ini yang menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang terintegrasi, yang melintasi berbagai batas

PLN distribusi Jawa Barat dan Banten, agar pesan yang disampaikan oleh pimpinan Humas mendapatkan respon yang positif dari karyawan sehingga dapat membangun

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas asung kerta wara nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

apa saja yang dapat bermanfaat bagi masarakat umum khususnya dan peneliti merancang yaitu berupa Informasi Pemetaan, penugasan pustu maupun bidan, dan segaligus

Widayat (2006: 58), menyatakan bahwa cerita wayang banyak ditulis dalam lakon-lakon, dan bila muncul cerita-cerita baru atau cerita yang menyimpang jauh dari sumbernya,

(permeabilitas) masih baik sehingga bisa menaikkan laju infiltrasi air dan didukung oleh tekstur tanah di bawah tegakan eboni yang lempung tekstur ini adalah

Bank Mega,Tbk Cabang Setia Budi Medan berusaha memberikan kepuasan terhadap fasilitas pelayanan yang terbaik seperti memberikan kemudahan dalam pembuatan kartu kredit,

Dalam upaya merealisasikan terobosan tersebut, maka dibutuhkan perencanaan pegawai yang baik dan memberikan warna tersendiri dalam kualitas pegawai dalam perencanaan