• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap mitra tutur dengan suatu tujuan dan maksud. Dalam pragmatik tindak tutur dibagi menjadi tiga yakni locutionary acts, illocutionary acts, dan perlocutionary acts. Menurut Austin 1962, Searle 1965 dan 1969 dalam Rees (1992:12) „‟ the speech acts theory sees use of language first and foremost as form of action. Someone who says something performs, as a rule, four acts: an utterance act, an illocutionary act, a propositional act, and a perlocutionary act‟‟.

Locutionary acts merupakan tindak tutur yang menyatakan tentang sesuatu. Illocutionary acts merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh penutur dengan mengatakan sesuatu untuk memperoleh tujuan yang diinginkan oleh penutur. Sedangkan perlocutionary acts merupakan hasil atau efek dari ucapan penutur. Tindak tutur sangat erat kaitannya dalam hal berkomunikasi, karena tindak tutur terjadi pada proses komunikasi. Tindak tutur illocutionary acts sangat penting dalam proses berkomunikasi karena illocutionary acts merupakan tindak tutur yang memiliki motif dan fungsi pada tuturannya yakni: representatives, directives, commisives, expressives and declarations. Seperti yang dikemukan oleh Yule (1996:53)‟‟ One general classification system list

(2)

five types of general function performed by speech acts: representatives, directives, commisives, expressives and declarations. Yule mengatakan secara umum fungsi dari tindak tutur yakni: representatif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.

Lebih lanjut lagi di jelaskan oleh Rees (1992:13)

„‟the illocutionary act means that speaker gives his words a particular force, e.g. the force of a promise, a statement of fact, a request or an expression of gratitude.By uttering the sentence „Mary was here yesterday‟, the speaker may, for example, have the intention of warning the listener‟‟.

Fungsi tindak tutur representatif merupakan tuturan yang melibatkan mitra tutur dalam kebenaran proporsi yang diekspresikan misalnya: menyatakan kebenaran, menyarakan, mengeluh, melaporkan, menentukan, membanggakan dan bersumpah. Tindak tutur direktif merupakan tuturan yang membuat mitra tutur melakukan dampak pada mitra tutur dan tujuan dari tindak tutur ini berupa tindakan, tuturan direktif ini seperti memerintah, meminta dan mengundang. Tuturan komisif adalah tindak tutur yang menunjukkan komitmen dan melibatkan penutur pada beberapa tindakan yang akan datang seperti mengusahakan, berjanji dan mengancam. Selain itu, tindak tutur ekpresif merupakan tindak tutur yang menujukkan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi, tindakan ini dinyatakan dalam rasa terimakasih, mengucapkan selamat dan menyambut. Tindak tutur ekspresif merupakan jenis tindak tutur yang menyatakan rasa suka, tidak suka, rasa sedih dan rasa senang. Tindak tutur selanjutnya yakni deklaratif yang merupakan

(3)

tindak tutur yang mengakibatkan kesesuaian antara isi tuturan dengan realitas yang ada dan juga tindak tutur yang menyatakan dan menamakan sesuatu. Tuturan deklaratif dimaksudkan untuk membuat status baru, misalnya mengundurkan diri, memecat, menyatakan, menamakan, menjatuhi hukuman dan membaptis. Motif dan fungsi pada illocutionary acts ini terjadi pada komunikasi sehari-hari.

Dalam berkomunikasi tentunya penutur memiliki tujuan dan makna yang berbeda sesuai dengan konteks pada saat tuturan tersebut dituturkan oleh penutur. Artinya, setiap tuturan yang diucapkan oleh penutur merupakan tindak tutur dan setiap tuturan yang diucapkan penutur mengandung makna. Makna merupakan suatu maksud yang disampaikan oleh penutur dengan tujuan mitra tutur dapat memahami apa yang disampaikan oleh penutur tersebut. Wujud dari makna dapat dibagi dua yakni makna eksplisit dan makna implisit. Makna eksplisit merupakan makna yang informasinya sudah jelas dan dimengerti oleh mitra tutur.

Contoh:

Erin : if that question applies to you

You step onto the line, and then step back away for the next question Easy right?

(4)

Pada contoh diatas merupakan contoh dari makna eksplisit karena mitra tutur dapat memahami apa yang Erin sampaikan sehingga mereka mampu menjawab yeah, whatever. Contoh tersebut dapat dipahami oleh para murid yakni jika Erin memerintahkan murid-muridnya untuk berdiri pada garis yang Erin telah buat jika Erin memberikan sebuah pertanyaan.

Adapun, makna implisit merupakan makna yang harus diinterpretasikan oleh mitra tutur. Mitra tutur diharuskan memahami konteks, rujukan dan keadaan, seperti di ungkapkan oleh Larson (1984: 34) “implicit meaning is meaning that‟s not uttered but its part of talking or the aim that will be conveyed by the speaker”. Artinya makna implisit adalah makna yang tersirat dan tidak dinyatakan secara langsung: tidak tersurat.

Pada penelitian kali ini penulis meneliti makna implisit dalam tindak tutur ilokusi yang terdapat pada naskah film freedom writers. Penulis tertarik meneliti makna implisit dalam tindak tutur karena tindak tutur dan makna saling berkaitan, karena pada saat berkomunikasi penutur dan mitra tutur saling memahami konteks dan rujukan sehingga akan terhindar dari kesalahpahaman. Tidak hanya itu, di dalam berkomunikasi terkadang penutur menyampaikan tuturan secara tersirat maka mitra tutur mencoba menginterpretasikan tuturan tersebut. Makna implisit dalam tindak tutur ilokusi ini terdapat pada film Freedom Writers. Penulis memilih film ini sebagai sumber data karena penulis tertarik dengan film tersebut. Pada film tersebut, banyak mengandung nilai moral, kekeluargaan, tanggung jawab dan sikap tolong-menolong. Film ini

(5)

merupakan film yang diambil dari kisah nyata, yang menceritakan tentang seorang guru yakni Erin Gruwell sebagai guru yang mengajar di daerah Long Beach, California, Amerika Serikat. Murid-murid Erin merupakan merupakan murid yang berlatar belakang kriminal, mereka merupakan pengedar narkoba dan gangster. Erin mencoba mengajak dan mengubah pikiran muridnya bahwa pendidikan itu penting bagi mereka, Erin berusaha mengajar murid-muridnya dengan cara yang unik yakni mengajak mereka membuat buku harian dan pada akhirnya murid-murid Erin dapat melanjutkan pendidikan mereka hingga ke perguruan tinggi.

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar di dalam berkomunikasi penutur dan mitra tutur tidak mengalami kesalahpahaman. Karena dalam sebuah tuturan terkadang penutur menyampaikan sebuah makna secara tersirat. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini penulis mengupas permasalahan mengenai makna implisit pada sebuah klasifikasi tindak tutur ilokusi dengan judul ‘’Makna Implisit Pada Tindak Tutur Ilokusi yang Terdapat Pada Naskah Film Freedom Writers: Kajian Pragmatik’’.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

(6)

1. Fungsi tindak tutur ilokusi apa yang terdapat dalam naskah film Freedom Writers?

2. Makna apakah yang terdapat pada fungsi tindak tutur ilokusi tersebut?

1.3 Batasan Masalah

Untuk tidak meluasnya permasalahan pada proses penyusunan skripsi ini, penulis hanya menganalisis makna pada fungsi tindak tutur ilokusi direktif, ekspresif dan komisif pada naskah film Freedom Writers. Kajian yang penulis gunakan adalah semantik pragmatik karena kedua bidang studi ini saling berkaitan. Penelitian ini mengacu pada teori Searle (1975), Yule (1996) dan Larson (1984).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan jenis fungsi tindak tutur ilokusi apa yang terdapat dalam naskah film Freedom Writers

(7)

2. Menjelaskan Makna yang terdapat dalam fungsi tindak tutur ilokusi dalam naskah film Freedom Writers

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang makna implisit dalam tindak tutur ilokusi dalam naskah film Freedom Writers.

1.5 Objek dan Metode Penelitian

Secara umum objek merupakan sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan, dan pada skripsi ini yang menjadi objek penelitian yakni tindak tutur ilokusi, dikaji melalui makna implisit dan eksplisit berdasarkan teori Larson (1984) dan pada pragmatik berdasarkan teori, Searle (1975) dan Yule (1996). Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah dengan tujuan membahas objek itu sendiri dalam kegunaan tertentu. Metode penelitian juga erat kaitannya pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis.

Mengingat penelitian ini lebih diarahkan kepada bagaimana menganalisis makna dalam fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat pada sebuah naskah film freedom writers karya Richard LaGravenese. Metode yang digunakan oleh penulis pada skripsi ini yakni metode kualitatif. Menurut Milles dan Humberman (1992:16) analisis data dan pengumpulan data dilakukan secara bersamaan.Penerapan metode ini yakni:

1. Menyaksikan film Freedom Writers 2. Mengunduh naskah film Freedom Writers

(8)

3. Membaca, mempelajari, mengumpulkan data tindak tutur ilokusi

4. Mengelompokkan tindak tutur ilokusi

5. Menganilisis makna dalam fungsi tindak tutur ilokusi 6. Membuat kesimpulan

1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini dimulai dengan Bab I yakni bab yang membahas tentang pendahuluan dan mencangkup tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, objek dan metode penelitian dan sistematika penelitian.

Pada Bab II merupakan kajian pustaka yang membahas tentang landasan teori. Dalam Bab II penulis menggunakan teori dari Searle (1975), Yule (1996) dan Larson (1984).

Bab III penulis menganalisis makna pada fungsi tindak tutur ilokusi yakni tindak tutur ilokusi direktif, ekspresif dan komisif pada naskah film Freedom Writers.

Berdasarkan hasil analisis pada Bab III penulis menarik kesimpulan dan memberikan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, kriteria, serta pemantauan dan evaluasi di

Gardenia Raya Blok BA I No.. Noer

Hal ini mengindikasikan sampai saat ini terjadi kekosongan hukum dalam pengaturan tentang kegiatan penghimpunan dana haji bagi nasabah yang akan melaksanakan ibadah haji

Penulis mencoba melakukan analisa terhadap data di dalam Sistem Informasi DAPODIK yang telah ada ( http://bogorkab.dapodik.org , akses tanggal 12 Mei 2011 – 27 Juli

TOPIK

Dalam hal ini Microsoft Office Excel yang kami sajikan adalah berupa aplikasi surat, dimulai dari memberi pengertian surat, isi surat dapat mengisi data umum, data master,

Penelitian tentang nilai, dampak ekonomi, serta tarif masuk optimum lokasi wisata Curug Cigamea penting dilakukan untuk memberi pertimbangan bagi stakeholder dalam

Penelitian ini menekankan pada analisis pengaruh komposisi Mn 2+ dan Ti 4+ terhadap komposisi fasa, parameter kisi, dan ukuran butir kristal α-Fe 2 O 3 yang