Jakarta, 12 Agustus 2021
SOSIALISASI
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 3/POJK.04/2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG
PASAR MODAL
Latar Belakang Penyusunan POJK 3 tahun 2021
01
Pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal beralih dari BAPEPAM- LK ke Otoritas Jasa Keuangan.
Berlakunya
UU Nomor 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan
01
02
Perubahan Peraturan Pemerintah menjadi POJK sebelumnya telah dilakukan terhadap PP Nomor 46 tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal menjadi POJK 36/2018 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Sektor Pasar Modal.Mengakomodir hal-hal baru dan perkembangan Industri Sektor Jasa Keuangan secara global.
Jumlah Modal disetor Bursa Efek, LKP, dan LPP
Bursa Efek
Paling kurang
100 miliar
LKP dan LPP
Paling kurang
200 miliar
Sebelumnya modal disetor:
Bursa Efek: Rp 7,5 miliar
LKP dan LPP: Rp 15 miliar
Perusahaan Efek yang tidak lagi menjadi Anggota Bursa
Pengalihan saham Bursa Efek kepada PE lain atau permintaan kepada Bursa untuk menjual kepada PE lain paling lambat 36 bulan.
Dalam hal penjualan saham Bursa baik oleh PE maupun Bursa telah lewat jangka waktu 36 bulan belum juga terjual, maka Bursa wajib membeli saham tersebut dengan nilai nominal.
Penjualan saham Bursa Efek dilakukan melalui mekanisme lelang yang dilaksanakan 1 kali dalam 1 bulan dalamjangka waktu 36 bulan berdasarkan harga pembukaan lelang yang ditetapkan oleh Perusahaan Efek.
POJK 3 Tahun 2021
Pengalihan saham Bursa Efek kepada PE lain yang memenuhi syarat atau pengajuan permintaan penjualan saham kepada Bursa paling lambat 12 bulan. Jika dalam 12 bulan
kepemilikan saham belum beralih, Bursa melelang atau membeli kembali saham tersebut pada harga nominal
Dalam hal Bursa
memutuskan untuk melelang saham tersebut namun dalam jangka waktu 6 bulan tidak terjual, Bursa wajib membeli saham tersebut pada harga nominal
Masa Jabatan Anggota Direksi dan
Komisaris SRO
4 tahun dan
dapat diangkat
kembali
3 tahun dan
dapat diangkat
kembali
Kapitalisasi Saldo Laba Ditahan Menjadi Modal
Disetor Bursa Efek
BAB II
Pasal
13
Bursa
Efek
dapat
melakukan
kapitalisasi saldo laba ditahan menjadi
modal disetor setelah terlebih dahulu
memperoleh
persetujuan
pemegang
saham Bursa Efek dan Otoritas Jasa
Keuangan.
Kapitalisasi saldo laba ditahan tersebut
dilakukan dengan peningkatan nilai
nominal saham Bursa Efek
Kapitalisasi Saldo Laba Ditahan Menjadi Modal Disetor
LKP dan LPP
BAB III Pasal 24
LKP
atau
LPP
dapat
melakukan
kapitalisasi saldo laba ditahan menjadi
modal disetor setelah terlebih dahulu
memperoleh
persetujuan
pemegang
saham dan Otoritas Jasa Keuan
gan
Pengaturan mengenai konsep struktur safe deposit box yang
divirtualisasi (virtualisasi safe deposit box)
BAB III Pasal 26
8LPP
wajib
menetapkan
peraturan
mengenai
pencatatan Efek secara elektronik yang bukan
merupakan bagian dari penitipan kolektif Efek.
Catatan
pada
Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian dimaksud bukan merupakan bukti
kepemilikan atas Efek
Penyesuaian Pemodalan Perusahaan Efek
Pasal 39 POJK 3 Tahun 2021
Saham Perusahaan Efek patungan
dapat dimiliki oleh:
• badan hukum asing yang bergerak
di bidang keuangan selain sekuritas
paling banyak 85% dari modal
disetor; atau
• badan hukum asing yang bergerak
di bidang sekuritas yang telah
memperoleh izin atau di bawah
pengawasan regulator Pasar Modal
di negara asalnya paling banyak
99% dari modal disetor.
Kepemilikan saham Perusahaan Efek oleh orang perseorangan warga negara asing dan atau badan hukum asing ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Keuangan
Penyesuaian Pemodalan Perusahaan Efek
Pasal 41 POJK 3 Tahun 2021
1. PEE modal disetor min Rp50
miliar.
2. PPE
yang
Mengadministrasikan
Rekening Efek Nasabah modal
disetor min Rp30 miliar.
3. PPE
yang
tidak
Mengadministrasikan
Rekening Efek Nasabah modal
disetor min Rp500 juta.
4. MI modal disetor min Rp25
miliar.
5. PEE dan MI modal disetor min
Rp75 miliar.
6. PPE
yang
Mengadministrasikan
Rekening Efek Nasabah dan
MI modal disetor min Rp55
miliar.
Sebelumnya
Perusahaan Efek nasional:
1. PEE dan PPE modal disetor min Rp10
miliar dan MKBD min Rp500 juta.
2. PPE modal disetor min Rp500 juta dan MKBD min Rp200 juta.
3. MI modal disetor min Rp500 juta dan MKBD min Rp200 juta.
4. PEE, PPE,dan MI modal disetor min Rp10,5 miliar dan MKBD min Rp700 juta.
5. PPE dan MI modal disetor min Rp1 miliar dan MKBD min Rp400 juta.
Modal Perusahaan Efek patungan:
1. PEE dan PPE modal disetor min Rp10
miliar dan MKBD min Rp500 juta.
2. PPE modal disetor min Rp1 miliar dan MKBD min Rp200 juta.
3. MI modal disetor min Rp1 miliar dan MKBD min Rp200 juta
4. PEE, PPE,dan MI modal disetor min Rp11 miliar dan MKBD min Rp700 juta.
5. PPE dan MI modal disetor min Rp2 miliar dan MKBD min Rp400 juta.
Perusahaan Efek yang dicabut izin usahanya
Perusahaan Efek yang dicabut izin usahanya dan mengakibatkan
Perusahaan Efek dimaksud tidak lagi memiliki izin usaha sebagai
Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer
Investasi wajib melakukan pembubaran Perusahaan Efek.
Pembubaran Perusahaan Efek dilakukan paling lambat 180 hari setelah
dicabut izin usahanya dan mengakibatkan Perusahaan Efek dimaksud
tidak lagi memiliki izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi.
Persyaratan Direksi SRO, PE, dan PI “bebas narkoba”
Pasal 11, Pasal 22, Pasal 45, dan
Pasal 52
Setiap direksi dan komisaris
Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan
Penjaminan,
Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian,
Perusahaan
Efek, dan Penasihat Investasi
berbentuk perusahaan
bebas dari penggunaan
narkotika
tanpa
hak
atau melawan hukum.
WAJIB
Transisi Masa Jabatan Direksi
dan Komisaris SRO
Masa
transisi
untuk
Direksi
dan Komisaris
SRO
yang
sedang
menjabat saat ini
BAB XVII Pasal 102
Menyesuaikan
dengan
ketentuan
terkait
masa
jabatan
Direksi
dan
Komisaris
SRO
POJK
3/POJK.04/2021
untuk
memberikan
kepastian
hukum
dan
menjaga
kelancaran
transisi
manajemen di SRO karena
adanya perubahan ketentuan
dimaksud.
Kewenangan OJK Memberikan Perintah Tertulis
Perintah Tertulis Otoritas Jasa Keuangan
OJK berwenang memberikan perintah tertulis kepada setiap pihak guna memenuhi peraturan perundang-undangan.
01
Perintah tertulis mencakup perintah untuk melaksanakan kegiatan tertentu dan/atau perintah untuk tidak melaksanakan kegiatan tertentu.
02
Perintah tertulis dapat dikenakan secara sendiri atau secara bersama-sama dengan pengenaan sanksi administratif
03
Pihak yang tidak mematuhi perintah tertulis akan diproses lebih lanjut ke tahap penyidikan sesuai dengan UU OJK.
Penyesuaian Nominal Sanksi Denda
Sanksi keterlambatan penyampaian laporan atau pengumuman kepada masyarakat:
Pihak PP 45 tahun 1995 POJK 3 tahun
2021
SRO Rp500 ribu / hari, max Rp 500 juta Rp1 juta / hari
Emiten Rp1 juta / hari, max Rp 500 juta Rp2 juta / hari
Emiten kecil/menengah Sama dengan Emiten besar Rp1 juta / hari
Perusahaan Publik Rp100 ribu/hari, max Rp100 juta Rp500 ribu/hari
Profesi Penunjang PM Rp100 ribu / hari, max Rp 100 juta Tetap
Setiap Pihak yang dianggap tidak menyampaikan laporan
atau pengumuman tersebut dikenakan sanksi sbb:
“Setiap Pihak yang terlambat
menyampaikan laporan atau
pengumuman setelah melewati
batas waktu yang telah
ditentukan dalam peraturan ini
akan
dianggap tidak
menyampaikan
laporan atau
pengumuman”
Catatan :
a. Periode tahunan 6 bulan
b. Periode tengah tahunan 3 bulan
c. Periode bulanan 1 bulan
d. Periode triwulanan 2 bulan
e. Insidentil 1 bulan
Pihak Besaran sanksi
Emiten dan SRO • Rp1 miliar (laporan tahunan dan tengah tahunan)
• Rp 250 juta (laporan triwulanan, bulanan, harian, dan insidentil)
Emiten
kecil/menengah
• Rp100 juta (laporan tahunan dan tengah tahunan)
• Rp 25 juta (laporan triwulanan, bulanan, harian, dan insidentil)
PE dan PP • Rp500 juta (laporan tahunan dan tengah
tahunan)
• Rp 250 juta (laporan triwulanan, bulanan, harian, dan insidentil)
BAE, BK, Wali Amanat, PI, LPHE, Penerbit DES, Perusahaan lain
• Rp300 juta (laporan tahunan dan tengah tahunan)
• Rp 100 juta (laporan triwulanan, bulanan, harian, dan insidentil)
APERD, APPE, orang perorangan lain
• Rp200 juta (laporan tahunan dan tengah tahunan)
• Rp 50 juta (laporan triwulanan, bulanan, harian, dan insidentil)
Pengaturan terkait Perusahaan Terbuka
01
Dalam POJK ini terdapat bab baru yang mengatur mengenai
Perusahaan Terbuka
(yang sebelumnya tidak diatur dalam PP Nomor 45 tahun 1995)
terdiri dari 3 bagian sebagai berikut:
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas
Perubahan Status Perusahaan Terbuka Menjadi Perseroan yang Tertutup:
1. Atas permohonan Perusahaan Terbuka; 2. Atas perintah OJK; dan
3. Atas permohonan oleh Bursa Efek.
➢ Pengendalian
➢ Direksi dan
Ketentuan mengenai Pihak yang Melakukan Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas
01
KEWAJIBAN MASA TRANSISIKewajiban
• mencatatkan Efek
bersifat ekuitasnya pada
Bursa Efek
• mendaftarkan Efek
bersifat ekuitasnya pada
penitipan kolektif di LPP.
Masa Transisi
bagi
Pihak
yang
belum
mencatatkan dan mendaftarkan
Efek bersifat ekuitasnya pada
Bursa Efek dan LPP:
• paling lambat 2 tahun setelah
berlakunya POJK
• sebelum
Pihak
dimaksud
melakukan penambahan modal
dengan
HMETD,
jika
Pihak
tersebut melakukan penambahan
modal sebelum batas waktu 2
tahun.
Perubahan Status Berdasarkan Permohonan Perusahaan Terbuka
Catatan: *) RUPS Independen Penyampaian Permohonan Pencabutan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran kepada OJK *) Pembelian Kembali Saham dari Pemegang Saham Publik Mengumumkan Keterbukaan Informasi dan menyampaikan ke OJK (bersamaan dengan pengumuman RUPS Independen) Pencabutan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran**) ≤ 14 HKPenerbitan Surat yang Memerintahkan: 1. Bursa Efek membatalkan pencatatan Efek di Bursa Efek 2. LPP membatalkan pendaftaran Efek pada
• Bursa Efek membatalkan pencatatan Efek • LPP membatalkan pendaftaran Efek ≤ 14 HK
Perubahan Status Perusahaan Terbuka Menjadi Perseroan yang Tertutup:
1. Atas permohonan Perusahaan Terbuka
2. Atas perintah OJK
Perubahan Status Berdasarkan Perintah Otoritas Jasa Keuangan
RUPS**) Mengumumkan kepada Masyarakat Perintah OJK kepada Perusahaan Terbuka untuk Mengubah Status *) Pencabutan efektifnya Pernyataan Pendaftaran • Bursa Efek membatalkan pencatatan Efek • LPP membatalkan pendaftaran Efek ≤ 14 HK Bursa Efek menghentikan perdagangan Efek Perusahaan Terbuka ≤ 1 Hari Bursa ≤ 2 HK Pembelian Kembali Saham dari PemegangSaham Publik
• Penyampaian Pernyataan
bahwa Pemegang Saham < 50 Pihak atau jumlah lain yang ditetapkan OJK ***)
• Penyampaian bukti kepada
OJK bahwa Perseroan telah memenuhi seluruh
kewajibannya kepada OJK, Bursa Efek, LPP
Persetujuan Menteri Hukum dan HAM atas perubahan anggaran dasar
≤ 14 HK
Penerbitan Surat yang Memerintahkan:
1. Bursa Efek membatalkan pencatatan Efek di Bursa Efek 2. LPP membatalkan pendaftaran
Efek pada penitipan kolektif di LPP
≤ 14 HK
Catatan:
*) ditembuskan ke Bursa Efek
**) Prosedur dan jangka waktu RUPS ditetapkan oleh OJK
***) dilampiri susunan pemegang saham terakhir dari: • LPP; dan
Perubahan Status Perusahaan Terbuka Menjadi Perseroan
yang Tertutup:
1. Atas permohonan Perusahaan Terbuka
2. Atas perintah OJK
3. Atas permohonan oleh Bursa Efek.
Perubahan Status Berdasarkan Permohonan Bursa Efek
A. Dalam hal Perusahaan Terbuka mengalami suatu kondisi atau peristiwa yang signifikan berpengaruh
negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Terbuka
Penyampaian Permohonan Pencabutan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran kepada
OJK *) Pembelian Kembali Saham dari Pemegang Saham Publik Perusahaan Terbuka mengalami kondisi atau peristiwa yang
signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha ≤ 14 HK
Penerbitan Surat yang Memerintahkan LPP membatalkan pendaftaran Efek
pada penitipan kolektif di LPP
LPP membatalkan ≤ 14 HK ≤ 2 HK Bursa Efek menyampaikan pemberitahuan kepada OJK ≥ 2 HK Bursa Efek melakukan pembatalan pencatatan Efek RUPS Mengumumkan Keterbukaan Informasi dan menyampaikan ke OJK (bersamaan dengan
pengumuman RUPS)
Catatan:
Perubahan Status Perusahaan Terbuka Menjadi Perseroan
yang Tertutup:
1. Atas permohonan Perusahaan Terbuka 2. Atas perintah OJK
3. Atas permohonan oleh Bursa Efek.
Perubahan Status Berdasarkan Permohonan Bursa Efek
B. Dalam hal Perusahaan Terbuka tidak memenuhi persyaratan pencatatan Efekdi Bursa Efek
RUPS Independen Mengumumkan
Keterbukaan Informasi dan menyampaikan ke OJK (bersamaan dengan
pengumuman RUPS Independen) Perintah OJK kepada Perusahaan Terbuka untuk Mengubah Status *) Pencabutan efektifnya Pernyataan Pendaftaran • Bursa Efek membatalkan pencatatan Efek • LPP membatalkan pendaftaran Efek ≤ 2 HK Pembelian Kembali Saham dari Pemegang Saham Publik
• Penyampaian Pernyataan bahwa Pemegang Saham < 50 Pihak atau jumlah lain yang ditetapkan OJK • Penyampaian bukti kepada OJK
bahwa Perseroan telah memenuhi seluruh kewajibannya kepada OJK, Bursa Efek, LPP
• Penyampaian persetujuan Menteri Hukum dan HAM
≤ 14 HK
Penerbitan Surat yang Memerintahkan: 1. Bursa Efek membatalkan pencatatan
Efek di Bursa Efek
2. LPP membatalkan pendaftaran Efek
≤ 14 HK Perusahaan Terbuka tidak memenuhi persyaratan pencatatan Efek di Bursa Efek Bursa Efek mengajukan permohonan perubahan status Perusahaan Terbuka menjadi Perseroan yang tertutup kepada OJK Catatan:
*) ditembuskan ke Bursa Efek
Persetujuan Menteri Hukum dan HAM atas perubahan anggaran dasar
Perubahan Status Perusahaan Terbuka Menjadi Perseroan
yang Tertutup:
1. Atas permohonan Perusahaan Terbuka 2. Atas perintah OJK
3. Atas permohonan oleh Bursa Efek.
Tanggung Jawab Pengendali, Direksi dan Anggota Dewan Komisaris
OJK berwenang melarang Pengendali, direksi, dan
dewan komisaris Perusahaan Terbuka yang bertanggung
jawab menyebabkan PT Tbk:
➢ Diperintahkan OJK untuk mengubah status menjadi perseroan yang tertutup; dan/atau
➢ dibatalkan pencatatan sahamnya oleh Bursa Efek,
OJK dapat memohonkan pembubaran atau
pernyataan pailit terhadap PT Tbk yang tidak
memenuhi perintah OJK untuk mengubah status PT Tbk menjadi perseroan yang tertutup termasuk perubahan status sebagai tindak lanjut dari proses pembatalan pencatatan Efek (delisting) oleh Bursa
Ketentuan mengenai
Rapat Umum Pemegang Saham
Perubahan status Perusahaan Terbuka menjadi tertutup secara sukarela (RUPS
Independen)
a.
Jika rencana PT Tbk tidak disetujui RUPS, baru dapat dimintakan persetujuan
RUPS kembali paling singkat 12 bulan setelah pelaksanaan RUPS tersebut.
b. Jika rencana PT Tbk belum dilaksanakan dalam jangka waktu 12 bulan sejak
tanggal persetujuan RUPS, Perusahaan Terbuka wajib:
1) mengungkapkan dalam laporan tahunan; dan
2) memberikan penjelasan khusus atas tidak terlaksananya perubahan status
dari Perusahaan Terbuka menjadi Perseroan yang tertutup tersebut dalam
RUPS terdekat.
c.
Jika rencana PT Tbk sebagaimana dimaksud huruf b akan dilaksanakan, wajib
memperoleh persetujuan RUPS kembali.
01
02
Perubahan status Perusahaan Terbuka menjadi tertutup, sebagai akibat
pembatalan pencatatan efek oleh Bursa karena tidak memenuhi persyaratan
pencatatan efek (RUPS Independen).
Penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan sesuai dengan POJK RUPS untuk perubahan status
PT Tbk menjadi Perusahaan Tertutup dalam rangka:
Perubahan status Perusahaan Terbuka menjadi tertutup, sebagai akibat
pembatalan pencatatan efek oleh Bursa terkait permasalahan going concern.
wajib dilaksanakan berdasarkan POJK mengenai pembelian kembali saham, kecuali diatur lain dalam POJK ini, atau dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan jangka waktu yang ditetapkan oleh OJK
(untuk pembelian kembali saham dalam rangka perubahan status atas perintah OJK)
1
dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan RUPS
2
dapat dilakukan sampai jumlah melebihi 10% dari modal disetor Perusahaan Terbuka, sehingga jumlah pemegang saham tidak lebih dari 50 pihak atau jumlah lain yang ditentukan OJK
3
Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Karena Perubahan Status
Perusahaan Terbuka Menjadi Perseroan Tertutup
Perubahan Status Berdasarkan Permohonan Perusahaan Terbuka
Perubahan Status Atas Perintah OJK Perubahan Status Sebagai Akibat Delisting Oleh Bursa Karena Going
Concern
Atas saham tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Harga rata-rata perdagangan saham
Perusahaan Terbuka di Bursa Efek dalam jangka waktu 30 hari terakhir yang dihitung mundur dari hari perdagangan terakhir atau hari
dihentikan sementara
perdagangannya; atau
harga pembelian harus lebih tinggi dari harga rata-rata
dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa Efek
dalam jangka waktu hari 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS.
harga pembelian harus paling rendah pada harga
rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum adanya perintah OJK.
Atas saham tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek namun disuspend selama 90 hari atau lebih sebelum pengumuman RUPS
nilai buku per saham berdasarkan laporan keuangan terakhir, mana yang lebih tinggi.
harga pembelian harus lebih tinggi dari harga rata-rata
dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa Efek
dalam waktu 12 bulan terakhir yang dihitung mundur dari hari perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya.
harga pembelian saham harus paling rendah pada harga
rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di
Bursa Efek dalam waktu 12 bulan terakhir yang dihitung mundur dari hari perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya.
Atas saham yang tidak tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek harga pembelian haruslebih tinggi dari harga wajaryang
ditetapkan Penilai.
harga pembelian harus tidak lebih rendah dari harga
wajaryang ditetapkan Penilai.
Ketentuan mengenai Harga Pembelian Kembali Saham dan
Harga Penawaran Tender
PT Tbk wajib menetapkan pihak pengendali dan melaporkannya kepada
OJK
Penetapan dilakukan pertama kali saat penyampaian Pernyataan
Pendaftaran & setiap terjadi perubahan
Pengendali
Pengendali PT Tbk bertanggung jawab atas kerugian yang dialami PT
Tbk
OJK berwenang untuk menetapkan Pihak
tertentu sebagai pengendali PT Tbk Saham PT Tbk yang dimiliki
dan/atau menjadi portofolio Efek yang dikelola oleh 1 MI ≥ 20% dari modal disetor, tidak
diperhitungkan dalam penghitungan kuorum kehadiran dan pengambilan keputusan dalam RUPS PT Tbk.
Pengendalian
Jika:
• Pengendali baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan PT Tbk untuk kepentingan pribadi;
• Pengendali terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PT Tbk; atau
• Pengendali secara melawan hukum menggunakan
kekayaan PT Tbk, yang mengakibatkan kekayaan PT Tbk menjadi tidak cukup untuk memenuhi kewajiban