• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Dan Ruang Modul 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI BENTUK. Bentuk Dan Ruang Modul 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

PERSEPSI BENTUK

Bentuk Dan Ruang

Modul 7

Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Desain dan Seni Kreatif Desain Produk www.mercubuana.ac.id

(2)

Abstrak

• Ruang dalam bentuk dibuat sebagai

batasan

yang

akan

berpengaruh

terhadap suatu persepsi. Sehingga

pengetahuan sebuah ruang diperlukan

sebagai

acuan

dalam

membuat

(3)

KOMPETENSI

Mahasiswa mengetahui pengertian

dan berbagai macam bentuk serta

batasannya yang dinamakan ruang

dalam suatu bentuk.

(4)

BENTUK DAN RUANG

A.

Pendahuluan

B.

Bentuk Geometri

(5)

A.

PENDAHULUAN

Membahas bentuk dan ruang tidak dapat lepas dari keberadaan bentuk itu sendiri dan berkaitan dengan pengertian “bentuk geometri.” Pengertian geometri sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu ”geo” dan ’metria’ di mana ”geo” memiliki arti bumi dan ”metria” berarti ”ukur”. Hal ini dikarenakan geometri “memiliki keterkaitan dengan pengukuran bumi”. “Jika disederhanakan bentuk geometri merupakan bentuk yang pembuatannya didasarkan oleh perhitungan” Ilmu tentang geometri merangkum pengkajian tentang bentuk, sains, kedudukan dan ruang serta memiliki keterkainan dengan kehidupan manusia.

(6)

B.

Bentuk Dalam Geometri

Terdapat Dua macam Bentuk yaitu Bentuk 2 Dimensi dan

bentuk 3 Dimensi.

Bentuk 2 Dimensi ialah bentuk yang mempunyai panjang dan lebar

saja. Ia diklasifikasikan kepada tiga kumpulan utama iaitu bentuk yang dibatasi oleh beberapa garis lurus, bentuk yang dibatasi garis melengkung dan bentuk yang dibatasi oleh penggabungan garis lurus dan melengkung. Contoh bentuk 2 dimensi ialah segitiga, segiempat, lingkaran, elips dan setengah lingakaran.

• Dalam batasan pembentuknya, bentuk geometri memiliki berbagai macam istilah seperti adanya bentuk poligon. Poligon merupakan “bentuk yang terbuat oleh lebih daripada tiga bagian garis lurus pada satu bagian yang sama di mana tidak ada sisi bersebelahan yang berada pada satu garis, setiap sisi memotong hanya pada dua garis lurus dan setiap sisi hanya bertemu dengan sisi-sisi di sebelahnya

(7)

• Contoh poligon ialah segitiga, quadrilateral, pentagon,

heksagon, heptagon, oktagon, nonagon dan dekagon.

Selain itu, terdapat juga poligon cembung dan poligon cengkung. Poligon dapat dimasukan ke dalam tiga jenis yaitu “equilateral, equiangular dan regular.” Poligon

equilateral adalah “jika semua sisinya sama panjang,”

Untuk poligon equiangular didapatkan “jika semua sudutnya sama” dan poligon regular “jika semua sisi adalah sama dan semua sudut juga adalah sama.”

(8)

Bentuk 3 dimensi

Bentuk 3 dimensi “merupakan objek yang

mempunyai panjang, lebar dan tinggi atau kedalaman serta bersifat memenuhi ruang”. Bentuk 3 dimensi dapat juga dikatakan pengembangan bentuk 2 dimensi. Sebagai salah satu contoh adalah bentuk segi empat dapat menjadi bentuk kotak jika ditambahkan tinggi atau kedalaman. Karena pada dasarnya bentuk segi empat sudah memiliki panjang dan lebar. Selain itu, pengembangan yang terdapat pada bentuk 3 dimensi tergantung kepada hasil yang telah dibuat. Ketergantungan tersebut dikarenakan pengaruh yang dihasilkan dari posisi melihat.

(9)

Jika posisi datar maka bentuk tersebut tetap menjadi bentuk dua dimensi namun jika melihat dari posisi yang berbeda dapat mengubah hasil bentuk tersebut. Seperti contoh jika memandang alas dari piramid maka akan terlihat bentuk persegi yang notabene bentuk 2 dimensi. Namun jika melihat dari sudut pandang lain maka baru terlihat bentuk 3 dimensi dari piramid. Begitu juga yang terjadi kepada bentuk lingkaran. Yang jika diberikan kedalaman atau ketinggian dari bentuk maka akan menjadikannya bentuk silinder bahkan bola.

(10)

• Dalam penerapannya, bentuk 2 dan 3 dimensi memiliki parameter yang menjadi acuan dalam membuat suatu bentuk. Dan parameter tersebut adalah ukuran – ukuran yang dapat menjadi bentuk.

(11)

Bentuk 3 dimensi juga dapat dibentuk

dari penambahan dari garis dan arah. Karena

garis dan arah dapat difungsikan sebagai

batasan untuk membuat bentuk 3 dimensi.

Selain itu, keberadaan bentuk 3 dimensi juga

secara langsung juga berkaitan dengan adanya

ruang dalam suatu bentuk

(12)

C. Ruang

• Ruang Menurut Lao Tzu:

“Ruang adalah “kekosongan” yang ada disekitar kita maupun disekitar obyek atau benda, ruang yang terkandung didalam adalah lebih hakiki ketimbang materialnya, yakni masa. Kekosongan yang terbingkaikan oleh elemen pembatas pintu dan jendela, boleh dianggap sebagai ruang transisi yang membatasi bentuk arsitekur yang fundamental. Ada tiga tahapan hirarki ruang : pertama, ruang sebagai hasil dari perangkaian secara tektonik; kedua, ruang yang dilingkup bentuk stereotomik dan ketiga, ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara di dalam dengan dunia diluar.”

(13)

• Ruang Menurut Plato

:

“Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan teraba, menjadi teraba karena memiliki karakter yang jelas berbeda dengan semua unsur lainnya. Plato mengatakan : kini, segala sesuatunya harus berwadah, kasat mata, dan teraba: namun tak ada sesuatupun yang dapat kasat mata tanpa adanya api, tak ada sesuatupun yang dapat teraba bila tak bermassa, dan tak ada sesuatupun yang dapat bermassa tanpa adanya unsur tanah.

(14)

Ruang Menururt Aristoteles:

• “Ruang adalah sebagai tempat, sebagai suatu dimana, atau sesuatu place of belonging, yang menjadi lokasi yang tepat dimana setiap elemen fisik cenderung berada. Aristoteles mengatakan : „wadah semata bergerak ke atas dan kebawah menuju tempatnya yang tetap„ dan ‟setiap hal berada di suatu tempat yakni dalam sebuah tempat‟. Suatu tempat, atau ruang, tidak dapat memiliki suatu wadah”. Masih menurut Aristoteles karakteristik dari ruang dirangkum menjadi lima butir:

1. Tempat melingkupi obyek yang ada padanya. 2. Tempat bukan bagian dari yang dilingkupinya.

3. Tempat dari suatu obyek tidak lebih besar dan tidak lebih kecil dari obyek tersebut.

4. Tempat dapat ditinggalkan oleh obyek serta dapat dipisahkan dari obyek itu

5. Tempat selalu mengikuti obyek, meskipun obyek terus berpindah sampai berhenti pada posisinya.

(15)

• Josef Prijotomo

“Ruang adalah bagian dari

bangunan yang berupa rongga, sela yang

terletak diantara dua obyek dan alam terbuka

yang mengelilingi dan melingkup kita. Bukan

obyek rupa dan ragawi tidak terlihat hanya

dapat dirasakan oleh pendengaran, penciuman

dan perabaan.“

• Rudolf Arnheim

“Ruang adalah sesuatu yang

dapat dibayangkan sebagai satu kesatuan

terbatas atau tidak terbatas, seperti keadaan

yang kosong yang sudah disiapkan mempunyai

kapasitas untuk diisi barang.“

(16)

Ruang Menurut Imamanuel Kant:

“Ruang bukanlah suatu obyektif atau nyata merupakan sesuatu yang subyektif sebagai hasil pikiran dan perasaan manusia. Ruang meruapakan suatu ide a

priori, bukan suatu obyek empirik, yang dihasilkan dari

(17)

1. Unsur Pembentuk Ruang

• Dalam

penerapannya,

”ruang

tidak

dapat

dipisahkan dari kehidupan manusia baik secara

psikologis

emosional

(persepsi),

maupun

dimensional. Manusia berada dalam ruang,

bergerak serta menghayati, berfikir dan juga

menciptakan ruang untuk menyatakan bentuk

dunianya.”

(18)

Mengacu kepada pernyataan Edward T. Hall

• Tentang Unsur Pembentuk Ruang dan Hubungan Antara

Manusia Dengan Ruang.

“Salah satu perasaan kita yang penting mengenai ruang adalah perasaan teritorial. Perasaan ini memenuhi kebutuhan dasar akan identitas diri, kenyamanan dan rasa aman pada pribadi manusia”. Secara umum, ruang dibentuk oleh tiga elemen pembentuk ruang yaitu :

a. Bidang alas (the base plane).

Alas merupakan” pendukung suatu kegiatan dalam suatu ruang, sudah tentu secara struktural harus kuat dan tahan lama. Alas juga merupakan unsur yang penting didalam sebuah ruang, bentuk, warna, pola dan teksturnya akan menentukan sejauh mana bidang tersebut akan menentukan batas-batas ruang dan berfungsi sebagai dasar dimana secara visual unsur-unsur lain di dalam ruang dapat dilihat.”

(19)

• Tekstur dan kepadatan material dibawah kaki

juga akan mempengaruhi cara berjalan di atas

permukaannya. Dalam bidang alas juga

terdapat ukuran yang dapat menetukan

batasan dari sebuah ruang.

(20)

Unsur Pembentuk Ruang

b. Bidang dinding/pembatas (the vertical space devider)

Sebagai unsur perancangan bidang dinding dapat “menyatu dengan bidang lantai atau dibuat sebagai bidang yang terpisah. Bidang tersebut bisa sebagai latar belakang yang netral untuk unsur-unsur lain di dalam ruang atau sebagai unsur visual yang aktif didalamnya.” Bidang dinding ini dapat juga transparan seperti halnya sebuah sumber cahaya atau suatu pemandangan. Selain itu bidang dinding dapat dikembangkan ukurannya serta kemiringanya.

c. Bidang langit/atap (the overhead plane)

Bidang atap adalah “unsur pelindung utama dari suatu bangunan dan berfungsi untuk melindungi bagian dalam dari pengaruh iklim. Bentuknya ditentukan oleh geometris dan jenis material yang digunakan pada strukturnya serta cara meletakannya dan cara melintasi ruang diatas penyangganya.” Secara visual bidang atap merupakan penutup dari suatu ruang dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap bentuk bangunan dan pembayangan. Selain itu, bidang atap juga dapat memiliki berbagai macam bentuk. Serta dipengaruhi secara langsung oleh bidang dinding.

(21)

• Terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu ruang. Faktor tersebut adalah dimensi, wujud, konfigurasi, permukaan, sisi bidang dan bukaan. ”Suatu ruang tidak saja mempunyai bentuk secara fisik tetapi juga mempunyai kualitas, secara fisik ruang dibentuk oleh bidang alas, Bidang dinding dan bidang atap sedangkan kualitas ruang ditentukan oleh tersebut di atas, yang disebut sebagai faktor-faktor penentu keterangkuman ruang.”

(22)

• Keterkaitan penentu keterangkuman dengan

kualitas

ruang

secara

langsung

dapat

menghasilkan

suatu

persepsi

yang

mempengaruhi

penilaian

dari

seseorang.

Karena dengan adanya keterkaitan tersebut

dapat menghasilkan kesan megah, kecil dll

sebuah ruang.

(23)

Daftar Pustaka

Falconer, Kenneth. Fractal Geometry: Mathematical

Foundations and Applications. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.,

2003

Mandelbrot, Benoît B. The Fractal Geometry of Nature, W. H. Freeman and Co, New York, 1982.

Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana). Arti Bumi Intaran Yogyakarta. 2005

(24)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Karena masa perkembangan saraf motorik ini sama dengan perkembangan telinga luar, maka kita bisa memperkirakan bahwa autism yang diakibatkan oleh thalidomide mengalami disfungsi

• Menurut Merriam Webster Dictionary : ” Globalisasi adalah perkembangan ekonomi global yang semakin terintegrasi ditandai terutama oleh perdagangan bebas, arus modal yang bebas,

Adapun berbagai tujuan yang sangat penting untuk melakukan kajian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jumlah modal, lama usaha dan jam kerja terhadap pendapatan

TWK adalah sebuah perusahaan keluarga (family company) yang didirikan oleh Bpk. MH, yang kemudian bertindak sebagai Direktur Utama. Sebagai pelaksana utama dalam perusahaan

Pada penelitian data rekam medis pasien di rs bedah mitra sehat dengan metode naive bayes dan clustering didapat bebrapa gejala jenis penyakit tersebut dengan beberapa

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir didapatkan data bahwa pada responden yang tidak mengikuti pendidikan formal, semuanya mengalami bangkitan dalam 1 bulan

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengenalan akan peran penting manajemen strategik dalam manajemen perusahaan dan keterlibatannya untuk menghadapi

• Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dan Upaya Penegakan Hak Asasi