• Tidak ada hasil yang ditemukan

YB Praharto 1, Hartono 2, Agung Toiwan 3 1,2,3. Abstrak. 1. Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "YB Praharto 1, Hartono 2, Agung Toiwan 3 1,2,3. Abstrak. 1. Pendahuluan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

=================================================================

1

Analisis Pengaruh Umur Instalasi Listrik Pada

Pemakaian Energi Listrik Pascabayar Dan Prabayar

YB Praharto1, Hartono2 , Agung Toiwan3

1,2,3 Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo

email : ybpra06@gmail.com, hartono@gmail.com

Abstrak

KWH meter adalah alat ukur listrik yang digunakan PT. PLN (Persero) untuk menghitung besarnya jumlah energi listrik yang telah digunakan oleh pelanggan listrik. Penerapan KWH prabayar bertujuan untuk menekan kelemahan KWH pascabayar. Sehubungan dengan penggunaan KWH prabayar, bagaimanakah pengaruh umur instalasi listrik dengan daya 450 VA yang menggunakan KWH meter pascabayar dan prabayar serta, kemudian apakah penyebab perbedaan penggunaan energi listrik maksimum untuk KWH meter pascabayar dan prabayar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari umur instalasi dan perbedaan daya maksimum penggunaan energi listrik pada KWH meter pascabayar dan prabayar. Obyek yang diteliti adalah instalasi yang umurnya di bawah satu tahun dan di atas 15 tahun serta daya maksimumnya. Hasil yang diperoleh bahwa semakin lama umur instalasi maka tahanan isolasinya menjadi turun sehingga potensi menimbulkan kebocoran arus dan berpengaruh pada perhitungan daya pada KWH prabayar kemudian perbedaan daya maksimum pada KWH pascabayar dan prabayar dipengaruhi oleh nilai triping MCB dan set max power load.

Kata kunci : Instalasi listrik, KWH meter prabayar, triping MCB.

1. Pendahuluan

KWH meter adalah alat ukur listrik yang digunakan PT. PLN (Persero) yang berfungsi untuk menghitung besarnya jumlah energi listrik yang digunakan oleh pelanggan sebagai

pemakai listrik[1]. Pada penggunaan KWH meter konvensional/pascabayar sering terjadi

permasalahan seperti kesalahan pembacaan KWH, rumah/pagar pelanggan kondisi terkunci sehingga petugas tidak dapat membaca meter yang membuat laporan data baca meter tidak akurat kemudian mengakibatkan banyak rekening listrik yang tidak dibayar/menunggak dan cenderung jumlahnya naik dari tahun ketahun, yang akhirnya dilakukan pemutusan sambungan sementara bahkan sampai pemutusan permanen.

Berdasarkan hal ini maka diluncurkan KWH baru jenis digital untuk mengganti alat ukur lama yang kinerja dasarnya sama, hanya saja secara teknis pada KWH digital/prabayar ada penambahan alat deteksi arus pada saluran netralnya yang diumpan ke analog digital

converter (ADC) kedua dan ke komparator yang berfungsi untuk membandingkan nilai

deteksi pada netral dengan nilai deteksi pada saluran phasa[1][2] . Bila masing-masing nilai

deteksi sama maka pembacaan KWH meter normal, dimana hasil proses perhitungan daya akan sama dengan jumlah penggunaan daya listrik yang terpakai, tetapi bila perbandingan dikomparator hasilnya tidak sama, misalnya nilai deteksi pada saluran phasa lebih besar dari nilai deteksi pada saluran netral maka komparator akan mengaktifkan ADC kedua untuk mengirimkan data hasil deteksinya ke ADDER yang akan diakumulasikan dengan data hasil deteksi pada saluran phasa melalui ADC pertama yang dikirim ke ADDER sehingga hasil perhitungan daya akan menjadi besar dan nilainya tidak sama dengan penggunaan daya listrik yang terpakai maka jumlah pulsa akan cepat berkurang atau dengan kata lain, pembacaan KWH meter tidak akurat lagi dan akan lebih boros. Untuk mengantisipasi hal ini maka perlu adanya penyesuaian pada teknik pengawatan instalasi listriknya mengingat cara kerja KWH meter pascabayar dan prabayar ada perbedaan dalam pendeteksiannya.

(2)

=================================================================

2

2. Metodologi Penelitian

Metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan studi pustaka serta analisa. Metode observasi dipergunakan untuk melakukan dalam pengumpulan data-data penelitian melalui pengamatan pada KWH meter yang meliputi pengamatan kinerja KWH, teknik pengawatan instalasi rumah maupun KWH, pengukuran tahanan isolasi maupun pengukuran pentanahan, pengukuran tegangan, arus dan pengukuran faktor daya. Metode wawancara dipergunakan untuk mendapatkan data-data penelitian dengan melalui tanya jawab kepada petugas-petugas yang menanggani bidang KWH meter prabayar dan kepada pelanggan listrik yang terlibat langsung dalam menggunakan KWH meter prabayar.

Metode studi pustaka dipergunakan untuk memperoleh data-data pengetahuan dasar sehubungan dengan instalasi listrik dan peralatan instrumentasi khususnya mengenai alat ukur daya listrik yang merupakan sebagai media obyek dari penelitian ini. Studi pustaka sebagai pedoman dasar dalam pelaksanaan langkah-langkah penelitian dari mulai pengumpulan data sampai dengan analisanya dan sebagai dasar dalam penyusunan ini. Metode analisa merupakan suatu metode untuk mendapatkan hasil-hasil pembahasan yang memungkinkan diperolehnya solusi atau pengembangan lebih lanjut dengan adanya data-data penelitian yang diperoleh dilokasi sehubungan dioperasikan KWH meter prabayar. Diagram Alir Penelitian seperti gambar 2.1.

Mulai

Persiapan pengumpulan data

sesuai rumusan masalah

Pengukuran tahanan isolasi & pembumian, diameter kabel, tegangan, arus dan faktor daya

KWH pascabayar

Pengukuran tahanan isolasi & pembumian, diameter kabel, tegangan, arus dan faktor daya

KWH prabayar Data pengukuran KWH pascabayar Data pengukuran KWH prabayar

Analisa data hasil pengukuran KWH pascabayar dan prabayar

Selesai

(3)

=================================================================

3

2.1 Tempat dan Jadwal Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian mengenai KWH meter prabayar dan instalasi rumah untuk keperluan penyusunan skripsi maka tempat di PT. PLN (Persero) Rayon Brebe dan jadwal penelitian tanggal 27 – 31 Juli 2014.

2.2 Peralatan Instalasi Listrik Penghantar instalasi

a. Kabel

Penghantar terdiri dari dua jenis, yaitu jenis kabel dan kawat. Kabel adalah penghantar yang dilapisi dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi) kawat adalah penghantar tanpa dilapisi bahan isolasi (penghantar telanjang). Menurut PUIL (2000:241) kabel instalasi inti tunggal berisolasi PVC (Poly Vinil Chlorid) tidak diperbolehkan dibebani arus melebihi Kuat Hantar Arus (KHA) untuk masing-masing luas penampang nominal. Sehingga setiap penghantar yang dipasang dalam instalasi listrik harus terdapat tanda pengenal kabel sehingga memudahkan dalam pemasangan penghantar.

(a) (b)

Gambar 2.2. (a) Bentuk KWH Prabayar (b) kabel NYA[2] [3]

Kabel NYA adalah penghantar dari tembaga yang berinti tunggal berbentuk pejal dan menggunakan isolasi PVC. Kabel ini merupakan kabel rumah yang paling banyak digunakan. Kabel NYA untuk pergunakan di dalam ruangan yang kering, untuk instalasi tetap dalam pipa dan sebagai kabel penghubung. Isolasi kabel NYA diberi warna

hijau-kuning, biru, hitam, kuning atau merah[4] . Penandaan kabel NYA dan pengertian huruf yang

digunakan pada kode kabel adalah :

N : Kabel standar dengan penghantar tembaga

Y : Isolasi atau selubung PVC

A : Kawat berisolasi

Re : Penghantar padat bulat

S : Tebal nominal

D : Diameter

b. KWH Meter Prabayar

KWH meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil perkalian antara tegangan, arus kerja dan faktor daya serta perkaliaan dengan waktu

(4)

=================================================================

4

beroprasinya/pemakaian energi listrik selama jangka waktu tertentu, yang dinyatakan dalam

rumus P=V.I.t cos 𝜑[5] Alat ukur ini memiliki peran penting pada sisi bisnis dipihak

pengelola sumber energi listrik, karena KWH meter berfungsi untuk menghitung dan membatasi pemakaian energi listrik pada konsumen. Acuan untuk perhitungan pamakaian energi maka pada KWH meter menggunakan nilai arus dari hasil pengukuran sensor-sensor arus pada saluran netral. Prinsip kerja KWH meter prabayar adalah: Bila ada beban listrik yang dihubungkan dengan jaringan instalasi maka akan timbul aliran arus pada sistemnya yang menyebabkan sensor-sensor arus akan bekerja mendeteksi adanya aliran arus akibat beban listrik yang tersambung tersebut dan akan mengukur besarnya arus yang kemudian hasil outputnya akan dikirim atau diinputkan ke mikrokontrol melalui konverter yang berfungsi untuk merubah sinyal analog dari proses pendeteksian arus beban pada blok KWH meter kemudian sinyal analog ini dirubah menjadi sinyal digital supaya dapat dibaca oleh

mikrokontroller[6][7].

Pada mikrokontrol, sinyal digital ini yang hasil konverter tersebut kemudian akan diproses dengan nilai tegangan dari hasil output sensor tegangan pada KWH dan diproses juga dengan nilai waktu yang digunakan dari mulai penggunaan energi listriknya supaya memenuhi formula/rumus dayanya sehingga akan diperoleh hasil perhitungan daya yang sedang terpakai. Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut yang merupakan perkalian antara ketiga variabel di atas kemudian diakumulasikan ke besaran nilai kwh terpakai yang berupa nilai pulsa terpakai. Nilai pulsa terpakai ini kemudian untuk mengurangi nilai angka pulsa yang tersimpan pada memori KWh meter prabayar yaitu pulsa awal yang tersimpan di memori tadi dikurangi nilai pulsa terpakai dan hasilnya merupakan nilai sisa pulsa pemakaian.

c. Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA. Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan lembab serta di udara terbukaa tetapi tidak boleh ditanam. Isolasi inti NYM harus diberi warna kuning, biru muda, merah, hitam, atau kuning. Khusus warna hijau-kuning tersebut pada seluruh panjang inti dan dimaksudkan untuk penghantar tanah.

Sedangkan warna selubung luar kabel harus berwarna putih atau puith keabu-abuan[8].

Gambar 2.3. Kabel NYM[3]

2.2 Sistem Pengaman Instalasi

Pengaman adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi sistem instalasi dari beban arus yang melebihi kemampuannya. Biasanya arus yang mengalir pada suatu penghantar akan menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar maupun pada alat listriknya

(5)

=================================================================

5

perlu digunakan pengaman instalasi. Pengaman yang umum digunakan pada instalasi listrik tegangan rendah adalah miniature circuit breaker (MCB) yang berfungsi sebagai pengaman ganda, yaitu dapat memutuskan rangkaian apabila terjadi beban lebih dan memutus arus

hubung singkat[6][7].

Gambar 2.4 Miniature Circuit Breaker

a. Pembumian

Pembumian (grounding) adalah salah satu sistem proteksi, yaitu berupa alat pengaman listrik yang berfungsi untuk menjaga keselamatan jiwa manusia terhadap bahaya tegangan sentuh. Tegangan sentuh adalah tegangan yang timbul selama gangguan isolasi antara dua

bagian yang dapat terjangkau secara serempak[8]. Jika terjadi kerusakan isolasi pada suatu

instalasi yang bertegangan maka bahaya tegangan sentuh dapat dihindari, karena arus terus mengalir menuju tanah melalui sistem pembumian dan pembumian yang lazim digunakan pada instalasi rumah adalah yang berjenis elektroda batang yang berupa pipa besi, baja profil atau batang logam lainnya yang dipancangkan ke dalam tanah. Elektroda batang dimasukkan tegak lurus ke dalam tanah dan panjangnya disesuaikan dengan tahanan pembumian yang diperlukan. Tahanan pembumian sebagaian besar tergantung pada panjangnya dan sedikit bergantung pada ukuran penampangnya. Jika beberapa elektroda diperlukan untuk memperoleh tahanan pembumian yang rendah, jarak antara elektroda tersebut minimum

harus dua kali panjangnya[3].

(6)

=================================================================

6

3. Hasil Dan Pembahasan

Berdasarkan dari kegiatan penelitian yang dilaksanakan dengan cara pengamatan dan pengukuran maka diperoleh hasil penelitiannya adalah sebagai berikut ini :

Tabel 3.1. Pengukuran Tahanan Isolasi dan Pembumian

Keterangan : = ohm, nomor 1-3 tanda = adalah tanda ≤ dan untuk tanda = nomor 4-5 adalah tanda ≥.

Tabel 3.2 Data Pengukuran Parameter Data Listrik

Keterangan nomor 1-3 tanda = adalah tanda ≤ dan untuk tanda = nomor 4-5 adalah tanda ≥. 3.1 Analisa Hasil Penelitian

Data dari pengukuran tahanan isolasi dan pembumian pada instalasi listrik daya rendah seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 di atas maka diperoleh bahwa semakin lama umur instalasi maka akan menjadikan nilai tahanan isolasi dan pembumian pada instalasi menjadi lebih rendah. Penurunan nilai tahanan pembumian disebabkan karena pada sekitar tempat elektroda batang untuk grounding sudah mengalami terkontaminasi dari logam elektroda batang akibat dari penyepuhan/terkikisnya elektroda pembumian dan selama elektrodanya belum habis terkikis semua maka penurunan nilai tahanan ini, akan membuat sistem kelistrikan lebih baik terutama untuk proteksi tegangan sentuh tetapi bilamana elektroda sudah terkikis habis maka nilai tahanan pembumian ini akan naik drastis yang akan

(7)

=================================================================

7

membahayakan jiwa manusia karena proteksi tidak dapat mengamankan tegangan sentuh, hal ini perlu disikapi lebih lanjut.

Penurunan nilai tahanan isolasi ini dikarenakan adanya debu-debu yang melekat pada material instalasi terutama pada kontak-kontak terbuka seperti pada saklar dan stop kontak serta fiting lampu, kemudian yang ditemukan pada saluran kabel maupun tempat sambungan disamping debu adalah adanya tingkat kelembaban ruangan dan sejenis lemak yang menempel pada material ini. Hal ini yang menjadikan nilai isolasi berkurang sehingga perlu penangganan lebih lanjut, karena dengan turunnya nilai tahanan isolasi akan membuat kebocoran arus dari saluran phasa ke netral dan dari phasa ke ground.

Gambar 3.1. Pengawatan dan Terminal KWH Prabayar

Kebocoran arus pada instalasi untuk penggunaan KWH pascabayar, efeknya mungkin tidak terasa tetapi pada penggunaan KWH prabayar akan merasakan bedanya, hal ini dikarenakan sistem kinerja KWH prabayar sedikit berbeda dengan adanya sensor pada netral maupun pada sisi grounding seperti yang ditunjukkan pada gambar 10 di atas, gambar tersebut di atas merupakan hasil ilustrasi untuk memudahkan dalam pemahaman mengenai kinerja KWH prabayar karena pada kenyataannya untuk perhitungan dari data sensornya semua dilakukan oleh mikrokontrol dan semua hasil sensor pendeteksi pada saluran phasa, netral dan ground akan dimasukan ke input mikrokontrol melalui analog digital converter (ADC). Dimana jika hasil deteksi sensor phasa P nilainya sama dengan nilai hasil sensor netral N maka perhitungan daya sesuai dengan nilai pemakaian dayanya (perhitungan daya normal), sedangkan bilamana hasil sensor phasa P nilainya tidak sama dengan nilai hasil sensor netral N maka akan membuat perhitungan daya normalnya akan dikalikan sebesar nilai mutlak selisih P-N sehingga hasil perhitungan daya akan lebih besar daripada daya pemakaiannya, akibatnya akan lebih boros dan pulsa akan cepat habis.

Dengan mempertimbangkan dari kinerja KWH prabayar dengan penurunan nilai tahanan isolasi pada instalasi terutama nilai tahanan isolasi pada saluran phasa dengan saluran ground (P-G) yang membuat arus bocor ini akan menjadikan nilai hasil sensor phasa dan sensor netral tidak sama sehingga perhitungan daya menjadi lebih besar daripada daya penggunaannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa umur instalasi pada penggunaan KWH prabayar akan mempengaruhi nilai perhitungan daya yang cenderung lebih besar daripada daya bebannya, sedangkan pada penggunaan KWH pascabayar, karena sensor deteksi arusnya hanya ada pada saluran phasa saja sehingga hasil kebocoran arus akibat penurunan tahanan isolasinya tidak berdampak besar sebab nilai arus bocor ini, dibaca sebagai beban biasa dan bukan untuk faktor pengali, lihat gambar pengawatan KWH pascabayar di bawah ini.

(8)

=================================================================

8

Gambar 3.2. Pengawatan KWH Pascabayar

3.2 Metode Pengukuran Daya Maksimum

Untuk analisa daya maksimum adalah berdasarkan dari data pengukuran pada tabel 2 di atas, terlihat bahwa besarnya kemampuan daya maksimum yang dapat dilayani oleh sistem kelistrikkan pada pelanggan listrik dengan kontrak daya terpasang 450 VA untuk keperluan rumah tangga ternyata diperoleh sangat beragam nilainya dan tidak selalu sama dengan daya kontraknya. Pada sampel tabel 2 di atas didapatkan daya maksimum yang nilainya terendah

adalah pada pengukuran tegangan 220 V, arus 2,11 A, faktor daya (cos 𝜑) 0,84 yang

berdasarkan pada rumus daya P = VI cos 𝜑 maka diperoleh nilai daya sebesar 389,93 watt untuk penggunaan listrik dengan KWH prabayar dan umur pemakaian tergolong masih baru atau di bawah satu tahun, sedangkan daya maksimum yang nilainya tertinggi adalah pada pengukuran tegangan 225 V, arus 2,95 A, cos 𝜑 0,90 dengan nilai daya sebesar 587,25 watt untuk penggunaan listrik dengan KWH pascabayar dan umur pemakaian sudah di atas 5 tahun.

Perbedaan daya maksimum ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti umur pemakaian, pemakaian energi listrik yang mendekati nilai daya maksimum dengan durasi pemakaian yang cukup lama dan dipengaruhi juga oleh suhu atau kelembaban lingkungan terutama pada tempat yang dipasang KWH meter, hal ini dapat dipelajari dari karakteristik miniature

circuit breaker (MCB) yang merupakan sebagai pembatas daya pada KWH meter, seperti

yang ditunjukkan pada gambar 12 dan gambar 13 di bawah ini.

Keterangan gambar:

1. Circuit Breaker Model Number 2. Tripping Curve

3. Circuit Breaker Current Rating 4. Operating Voltage

5. Rated Breaking Capacity 6. MCB Part Number

7. Electrical Diagram-No. of Poles 8. I 2 x t Classification

Gambar 3.3. Nilai Kode dan Triping Pada MCB

Miniature circuit breaker (MCB) disusun dari komponen transduser utama yang berupa

(9)

=================================================================

9

komponen kumparan induktor yang berfungsi untuk mendeteksi arus lebih atau arus hubung singkat yang mengalir di piranti MCB yang terhubung seri dengan saluran phasa pada instalasi listrik. Sensor bimetal bekerja berdasarkan panas yang terjadi pada logam yang tersusun dari dua buah logam yang saling ditempelkan sejajar satu dengan yang lain dan mempunyai koefisien muai yang berbeda sehingga bila logam bimetal ini mengalami pemanasan maka akan membuat logam ini menjadi melengkung dan akan mendorong tuas pemutus daya pada MCB sehingga akan trip. Proses ini dipengaruhi oleh nilai arus yang mengalir pada logam bimetalnya, juga dipengaruhi oleh waktu t klasifikasinya disamping pengaruhi dari suhu/panas dari akibat adanya aliran arus listrik maupun panas dari temperatur lingkungan itu sendiri.

Gambar 3.5. Potongan Miniature Circuit Breaker

Kecepatan durasi triping pada MCB adalah perkalian arus kuadrat dengan waktu t dalam detik, untuk klasifikasi tipe C waktu yang distandarkan besarnya 3 detik dan jenis ini yang dipakai oleh PT. PLN (Persero), ini artinya bila berdasarkan pada gambar 4.6 di atas kemudian ada arus mengalir besar dan di bawah 10.000 A (rated breaking capacity) dan dengan waktu di bawah 3 detik maka MCB masih dapat bekerja/tidak trip. Lama durasi trip ini berbanding terbalik dengan nilai arus yang mengalir sehingga semakin besar arus yang mengalir maka akan semakin cepat durasi untuk trip, kondisi ini berlaku juga untuk sensor kumparan induktor hanya saja pada kumparan induktor diperuntukkan untuk keperluan arus hubung singkat yang cenderung nilai arusnya besar sehingga gaya magnet kumparan induktor dapat menarik tuas pemutus MCB melalui piranti rotornya dan akibatnya arus hubung singkat dapat diisolir/dihentikan.

3.3 Analisis pengaruh Faktor terhadap Kenaikan Daya Maksimum

MCB mempunyai impedansi berupa tahanan R dan induktif L dan sehubungan dengan penggunaan alat ini terhadap waktu pemakaian dan nilai tahanan yang paling besar adalah pada penghantar strip braid sehingga pada penggunaan listrik yang selalu mendekati daya maksimumnya dengan durasi yang lama maka akan mengakibatkan nilai tahanan ini menjadi besar akibat panas yang dialaminya terus-menerus. Bila kondisi ini berulang-ulang terus apalagi bertahun-tahun maka akan menyebabkan berkurangnya sensitifitas sensornya sehingga kemampuan MCB akan bertambah atau daya maksimumnya akan menjadi besar karena pada sensor bimetal reaksinya menjadi lambat dalam memutus arus pada rangkaian listrik. Pada kasus tertentu kondisi pemakaian daya yang dekat dengan nilai daya maksimumnya dan berlangsung lama bertahun-tahun, didapatkan sensor bimetal ini menjadi rusak dan berfungsi tidak efektif lagi yang mengakibatkan kemampuan daya maksimum akan menjadi besar lagi, tetapi untuk sensor kumparan induktor masih tetap baik dalam mengamankan arus hubung singkatnya. Sensor bimetal dapat panas dari strip braid yang berupa jaring-jaring penghantar kecil yang disusun konstruksinya seperti sulaman

(10)

=================================================================

10

penghantar-penghantar kecil yang dibuat pipih memanjang sehingga pada strip braid banyak celah-celah kosong dan pada saat ada pemakaian listrik maka sulaman penghantar ini menjadi panas yang berbanding lurus dengan nilai arus yang mengalir. Panas yang terjadi pada strip braid ini maka lambat laun akan merubah struktur penyusun penghantarnya yang pada awalnya nilai tahanan akan naik karena pengaruh suhu dan terlepasnya lapisan terluar penghantar akibat arus yang kontinu tetapi karena lapisan luar yang terlepas akan mengisi pada bagian celah-celah yang kosong tadi (seperti proses penyepuhan dalam hal ini karena elektron akan mengalir lewat jalan yang mudah walaupun harus loncat) dan dengan terisinya celah kosong ini menjadikan nilai tahanan akan menjadi turun lagi dan membuat panas juga mengalami penurunan akibatnya mempanjang nilai triping delay sehingga mengurangi waktu trip pada MCB sehingga daya yang dihantarkannya menjadi besar pula. Jadi variasi daya maksimum ditentukan oleh MCB sekalipun pada KWH prabayar ada seting max power

load tetapi piranti ini belum bekerja karena MCB akan lebih dulu trip, sedangkan durasi triping dipengaruhi oleh arus yang mengalir, suhu, klasifikasi MCB dan umur pemakaian

terutama pada pemakaian daya yang mendekati daya maksimumnya, dimana semakin lama maka durasi triping akan semakin lambat sehingga akan meningkatkan daya maksimumnya.

Perbedaan daya maksimum pada KWH pascabayar dan prabayar berdasarkan yang tersebut di atas adalah disebabkan yang utama oleh faktor umur pemakaian dan pemakaian daya (90%) yang dekat dengan daya maksimumnya serta faktor klasifikasi MCB, karena untuk prabayar pada umumnya masih baru dan umurnya masih di bawah 10 tahun kemudian dengan adanya set max power load maka daya maksimumnya juga terbatas sesuai nilainya sekalipun nilai triping delay MCB meningkat tidak dapat mempengaruhi daya maksimumnya, sedangkan pada pascabayar karena daya dibatasi hanya melalui MCB sehingga bila nilai triping delay MCB meningkat maka akan meningkat pula nilai daya maksimumnya.

3.4 Hasil set-up KWH

Pada gambar 9 di atas adalah sekumpulan angka-angka yang dipergunakan untuk memogram atau menyeting KWH meter prabayar sebelum dipasang di gedung/rumah pelanggan listrik yang bertujuan untuk mengaktifkan KWH meter supaya dapat dioperasikan dan terutama untuk menseting KWH meter sesuai permintaan calon pelanggan yang dituangkan dalam surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL) yang sudah ditandatangani oleh calon pelanggan dan sudah disetujui oleh manajer PT. PLN (Persero) yang terkait.

a. Masukkan key change token 1 / coding token dengan angka: 1437 9453 0878 0247 0028

b. Masukkan key change token 1 / index tariff dengan angka: 3153 7715 9755 5569 1317

c. Masukkan clear tamper dengan angka: 1364 4177 2986 3739 9427

d. Masukkan set max power load dengan angka: 1001 4506 4636 7873 0101

e. Masukkan clear credit dengan angka: 5451 7038 7609 8115 7034

f. Masukkan clear tamper (bilamana terdapat tanda periksa pada layar LCD) dengan

angka: 3114 3014 9716 4809 0597

g. Masukkan electricity credit dengan angka: 4516 5557 7112 2619 1076

Pada penyetingan KWH prabayar ini maka manfaat yang diperoleh adalah bahwa tingkat pembacaaan pada KWH meter prabayar ini, besarannya berbeda-beda tergantung setingan indek tarifnya yang disesuaikan dengan daya yang terpasang dan tipe KWHnya. Bila tambah daya maka penyetingan akan dilakukan lagi sesuai daya baru termasuk indek tarifnya, hal ini berbeda dengan KWH pascabayar yang tingkat pembacaannya selalu sama walaupun ditambah daya. Untuk proteksi pada KWH pascabayar maka pemutus arus hanya tergantung pada pengaman MCB saja tetapi pada KWH prabayar selain tergantung pada MCB, juga tergantung pada pemutus arus/daya dari relay pada KWH yang bekerja memutus rangkaian listrik bila penggunaan daya sudah melampaui nilai batas daya maksimumnya dan MCB

(11)

=================================================================

11

gagal bekerja. Nilai batas atas daya maksimum (over load) ini tergantung dari setingan dengan token set max power load yang diinputkan ke KWH.

4. Kesimpulan Dan Saran 4.1 Kesimpulan

Dengan selesainya pelaksanaan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini maka dapat diambil kesimpulan dan sarannya adalah sebagai berikut ini :

a. Daya maksimum ditentukan oleh nilai MCB dan durasi triping sedangkan triping dipengaruhi oleh arus yang mengalir, suhu sekitar, klasifikasi MCB dan umur pemakaian terutama pada pemakaian daya 90% terus-menerus, dimana semakin lama maka durasi

triping akan semakin lambat akibat perubahan strukturnya pada kondisi ini sehingga akan

meningkatkan daya maksimumnya.

b. Perbedaan daya maksimum pada KWH pascabayar dan prabayar dipengaruhi oleh nilai

triping MCB dan set max power load.

c. Untuk proteksi pada KWH pascabayar maka pemutus arus hanya tergantung pada pengaman MCB saja tetapi pada KWH prabayar selain tergantung pada MCB, juga tergantung pada pemutus arus/daya dari relay pada KWH yang bekerja memutus rangkaian listrik bila penggunaan daya sudah melampaui nilai batas daya maksimumnya. Nilai batas daya maksimum ini tergantung dari setingan dengan token set max power load yang diinputkan ke KWH.

4.2. Saran

Untuk mengantisipasi kebocoran arus pada instalasi listrik dari pengaruh umurnya, yang akan membuat kesalahan operasi atau menjadikan perhitungan daya semakin besar khususnya pada penggunaan KWH meter prabayar maka untuk umur instalasi listrik yang sudah mencapai 20 tahun (tergantung tingkat kelembaban dan debu setempat) harus diganti. Penggantian instalasi harus total (diganti semua) karena semua material instalasi sudah terkontaminasi termasuk pipa pralonnya.

5. Referensi

[1] Jasa Pendidikan dan Pelatihan, 2006. Teori Dasar KWH Meter, PT. PLN (Persero) Jakarta.

[2] Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan, 2010. SPLN D3:009-1:2010, PT. PLN (Persero) Pusat, Jakarta.

[3] Electric, Schneider, 2013. Modul Seminar Workshop Instalatir Pemasangan MCB dan ELCB, Standar IEC 60439.3 – IEC 60529 : IP 40, Tegal.

[4] Global Meter Industry, PT. 2012. Buku panduan Glomet GX-600, Jakarta.

[5] P. Van Harten, Ir. E. Setiawan. 1986. Instalasi Listrik Arus Kuat, Jilid 1, 2, 3. Bina Cipta, Bandung.

[6] Mustika, Indra dkk, 2013. Aplikasi Perencanaan Perhitungan Instalasi Listrik

Penerangan Menggunakan Sistem Pakar, Jurnal, FPTK UPI, Bandung.

[7] Waluyanti, Sri dkk. 2008. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran, Jakarta.

[8] Santoso, Iksan, 2014. Perancangan Instalasi Listrik pada Blok Pasar Modern dan

Apartemen di Gedung Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Malang, Jurnal,

Gambar

Diagram Alir Penelitian seperti gambar 2.1.
Gambar 2.3. Kabel NYM [3]
Gambar 2.4 Miniature Circuit Breaker
Tabel 3.1. Pengukuran Tahanan Isolasi dan Pembumian
+4

Referensi

Dokumen terkait

1) Fokus sasaran: balita pada rumahtangga miskin, terutama balita laki-laki berusia 1- 3 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, dengan tetap tidak mengabaikan balita perempuan. 2)

Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis pengaruh pola asuh belajar, lingkungan pembelajaran, motivasi belajar, dan potensi akademik terhadap prestasi akademik siswa

Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi data infrastruktur industri pengguna energi panas bumi, melakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul dan selanjutnya

Adanya variasi waktu penahanan yang diberikan pada briket batok kelapa muda pada proses pirolisis fluidisasi bed menggunakan media gas argon, mampu memperbaiki

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Dengan dikembangkannya aplikasi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dengan metode single marker dan markerless 3D objek tracking, serta dilakukan pengujian aplikasi

Tugas Akhir ini mengambil judul “ Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Plastik Injeksi pada Front bumper Spoiler Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and

Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan