DETERMINAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN
I Komang Trisna Eka PutraSekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stispol) Wira Bhakti Denpasar Komangeka9@gmail.com Abstract Keywords: work discipline, employee performance
This study aimed to determine: to analyze the determinants of employee work discipline. This study took place at PT. Summit Oto Finance Denpasar Branch involving 35 respondents. This type of research is quantitative descriptive analysis. Indicators of employee work discipline that are used are work time discipline, carrying out leadership instructions, job success, adherence to work rules and procedures. The results of this study prove that work time discipline, carrying out leadership instructions, work success, adherence to regulations and work procedures significantly have a positive effect on employee work discipline and high work discipline will improve employee performance. The lower value of indicators of employee job success due to there are several factors such as: accuracy in work, and reward.
Abstrak
Kata kunci:
disiplin kerja, kinerja karyawan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan disiplin kerja karyawan. Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Summit Oto Finance Cabang Denpasar dengan melibatkan 35 orang responden. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif. Indikator disiplin kerja karyawan yang digunakan adalah disiplin waktu kerja, melaksanakan instruksi pimpinan, keberhasilan pekerjaan, ketaatan terhadap peraturan dan prosedur kerja. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa disiplin waktu kerja, melaksanakan instruksi pimpinan, keberhasilan pekerjaan, ketaatan terhadap peraturan dan prosedur kerja secara signifikan memberikan efek positif bagi disiplin kerja karyawan dan disiplin kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan.. Lebih rendahnya nilai indikator keberhasilan pekerjaan karyawan karena adanya beberapa faktor seperti: kecermatan dalam pekerjaan, dan reward.
Pendahuluan
Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama digunakan untuk memotivasi karyawan agar mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun secara kelompok. Disamping itu, disiplin kerja juga bermanfaat untuk mendidik karyawan dalam mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, serta kebijakan yang ada sehingga menghasilkan kinerja yang baik. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen SDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan maka semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Disiplin kerja adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik memang merupakan hal yang cukup sulit karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Terkadang kekurangtahuan karyawan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner.
Sehubungan dengan hal tersebut keberadaan karyawan perlu diperhatikan terutama diupayakan untuk selalu meningkatkan disiplin kerja agar tugas-tugas organisasi dimana mereka bertugas dapat berjalan lancar. Disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan yang harus ditaati dan standar yang harus dipenuhi. Dengan kata lain pendisplinan karyawan adalah
suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan (Siagian, 2009 : 305).
Dalam dunia bisnis yang berkembang saat ini dan ditengah banyaknya persaingan, diperlukan sebuah pembinaan bagi karyawan untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang telah ditetapkan. Pada setiap perusahaan memerlukan alat untuk melakukan komunikasi dengan para karyawannya mengenai tingkah laku para karyawan dan bagaimana memperbaiki perilaku para karyawan menjadi lebih baik. Dan disiplin kerja yang diterapkan merupakan alat komukasi pada setiap perusahaan. Disiplin kerja dirasakan penting karena jika karyawan tidak disiplin dapat mengganggu pencapaian tujuan dan stabilitas organisasi. Jika para karyawan banyak yang tidak disiplin dalam bekerja, maka hal itu dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan. Dalam usaha mencapai tujuan organisasi penting diperhatikan disiplin kerja karyawan.
Pada PT. Summit Oto Finance Cabang Denpasar diperoleh sebuah permasalahan dimana perusahaan belum mampu mengoptimalkan disiplin kerja. Dalam setiap briefing (pengarahan) pimpinan pada perusahaan PT. Summit Oto Finance selalu membahas tentang masih adanya karyawan yang tidak disiplin kerja.Salah satu contoh adanya pelanggaran mengenai tingkat absensi dikarenakan kurang disiplinnya karyawan dalam masuk kerja dan beberapa karyawan yang datang terlambat kerja maupun tidak masuk kerja, dan adanya karyawan yang tidak disiplin dalam pengajuan cuti kerja yang dapat berakibat pada hasil kerja yang tidak optimal.
Dengan cara pemberian motivasi kerja seperti reward (hadiah) setiap bulannya untuk karyawan terbaik, maka mereka akan lebih bersemangat dalam meningkatkan prestasi kerja serta memberikan punishment (hukuman) untuk karyawan yang melanggar kedisiplinan, sehingga mereka dapat lebih bertanggung jawab dan disiplin dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang akan dikerjakan untuk mendapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien.
Tinjauan Pustaka Disiplin Kerja
menekankan pada bantuan kepada karyawan untuk mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya dan merupakan cara pengawas dalam membuat peranannya dalam hubungannya dengan disiplin. (Moekijat, 1974 : 139).
Menurut Handoko (2001), disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi.
“Disiplin adalah penerapan pengelolaan untuk memperteguh dan melaksanakan pedoman-pedoman organisasi” (Davis, 2012 : 334). Sedangkan menurut Heidjrachman dan Husnan (2002), disiplin adalah setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap “perintah” dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan seandainya tidak ada “perintah”.
Disiplin kerja merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya secara sungguh-sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu, misalnya masuk kerja selalu tepat waktu. Kemudian disiplin dalam mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya sesuai dengan perintah yang harus dikerjakan. Karyawan yang disiplin akan mempengaruhi kinerja (Kasmir,2016 : 193).
“Disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tetulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya” (Hariandja, 2008 : 154).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin pada hakekatnya merupakan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan dimana seseorang berbuat dan bertindak serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab dan mentaati segala ketentuan yang ada dengan senang hati. Dengan adanya disiplin yang tinggi akan dapat menghindari terjadinya tindakan-tindakan yang melanggar ketentuan peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi atau organisasi. Berdasarkan uraian diatas, dalam konteks penelitian ini perlu dipertegas bahwa yang dimaksud dengan disiplin kerja karyawan adalah perilaku yang ditunjukkan oleh setiap karyawan dalam
melakukan tugasnya, yang mencerminkan sikap dan perbuatan yang mematuhi peraturan dan prosedur kerja organisasi maupun perintah yang diberikan oleh atasannya, baik tertulis maupun tidak tertulis.
Indikator-indikator Kedisiplinan
Menurut Hariandja (2008 : 176-177) ada beberapa indikator mengenai sikap dan perilaku karyawan dengan disiplin kerja yang tinggi sebagai berikut. 1. Disiplin terhadap waktu kerja, yaitu datang dan pulang kerja tepat pada
waktu yang ditetapkan, memanfaatkan waktu bekerja dengan baik sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.
2. Melaksanakan instruksi pimpinan, yaitu mendengarkan dengan baik arahan pimpinan sehingga paham terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan, menyelesaikan tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan, melaksanakan tugas tanpa adanya paksaan dari pimpinan serta mampu bekerjasama dengan baik sesuai instruksi pimpinan.
3. Keberhasilan pekerjaan, yaitu karyawan mampu menyelesaikan target pekerjaan yang ditetapkan, hasil kerja sesuai degan pedoman atau standar yang ditetapkan, bekerja dengan cermat dan jarang melakukan kesalahan dalam pekerjaan, dan kualitas kerja baik sehingga lebih sering memperoleh pujian.
4. Ketaatan terhadap peraturan dan prosedur kerja, yaitu karyawan secara sukarela mematuhi dan melaksanakan peraturan dengan baik, melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan prosedur kerja, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara efektif, dan siap menerima sanksi atau hukuman jika melanggar peraturan dan prosedur kerja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Untuk mengetahui lebih jelas tentang disiplin kerja, lebih lanjut menurut Hasibuan (2005 : 110-111) perlu dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan pada suatu perusahaan, sebagai berikut:
1. Tujuan dan kemampuan, tujuan dari pekerjaan yang dibebankan harus sesuai dengan kemampuan, agar karyawan dapat bekerja dengan baik. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan
(pekerjaan) yang dibebankan kepada seseorang karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan.
2. Teladan pemimpin, dalam menentukan disiplin kerja karyawan maka pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Jika pimpinan berdisiplin yang baik, maka para bawahan pun berdisiplin baik.
3. Balas Jasa, balas jasa (imbalan) ikut mempengaruhi kedisplinan karyawan, karena balas jasa akan memberikan dan kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya. Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik apabila balas jasa yang mereka terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya.
4. Keadilan, keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman, akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.
5. Waskat, waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan untuk mencegah atau mengetahui terjadinya kesalahan, memelihara kedisplinan, meningkatkan prestasi kerja, mengaktifkan peran atasan dan bawahan, menggali sistem, kerja yang efektif, menciptakan sistem internal kontrol yang baik dalam mendukung terwujudnya tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat.
6. Sanksi, sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Karena dengan adanya sanki hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan indisipliner, bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam perusahaan.
7. Ketegasan, ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani tegas bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indispliner sesuai
dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan.
8. Hubungan kemanusiaan, hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun horizontal di antara semua karyawannya. Tercipta human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman.
Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja karyawan yakni sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan yang hasil kerjanya tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (Sedarmayanti, 2007,). Pendapat lain menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil pekerjaan yang dicapai oleh seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (Bangun, 2012).
Menurut Mangkunegara (2009), kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitatif dan kuantitatif yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan (dalam Norianggono, Hamid, & Ruhana, 2014). Menurut Tohardi (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah pendidikan, keterampilan, disiplin kerja, budaya, dan etika kerja, manajemen, tingkat penghasilan, kesempatan berprestasi, beban pekerjaan, lingkungan kerja dan teknologi (dalam Indrajaya & Adnyani, 2013).
Metode
Penelitian ini dilakukan di PT. Summit Oto Finance Kota Denpasar, sampel menggunakan teknik non probabilitas dengan metode Random Sampling. Penelitian ditetapkan jumlah sampel sebanyak 50% dari jumlah populasi sebanyak 70 orang, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 35 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan kuesioner yang secara langsung disebarkan diukur melalui skala likert
menggunakan pembobotan 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).
Hasil dan Pembahasan
Di tengah persaingan yang kompetitif memerlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas guna mendukung perusahaan untuk mencapai keberhasilan dan kemajuan di masa yang akan datang. Untuk itu perusahaan juga harus mampu menghadapi segala tantangan atau ancaman baik eksternal maupun internal yang terjadi. Oleh karena itu, disiplin kerja karyawan memiliki peranan penting bagi organisasi atau perusahaan, hal ini dapat dilihat dari setiap anggota organisasi atau perusahaan dalam memberikan kontribusi dan bertanggung jawab atas seluruh tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Tingkat Disiplin Kerja karyawan PT. Summit Oto Finance Cabang Denpasar pada tahun 2017 dapat diukur dengan metode pengumpulan data melalui media kuisioner dengan 20 parameter yang telah disediakan serta mencantumkan jawaban dari empat indikator yang dianggap sesuai oleh responden seperti: disiplin terhadap waktu kerja, melaksanakan instruksi pimpinan, keberhasilan pekerjaan, ketaatan terhadap peraturan dan prosedur kerja. Berikut dapat dijelaskan hasil dari 20 parameter disiplin kerja karyawan pada PT. Summit Oto Finance Cabang Denpasar:
1. Disiplin terhadap waktu kerja:
a) Tiba dikantor selalu tepat waktu sesuai dengan ketentuan jam kerja
yang berlaku, total skor sebesar 138. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja tiba dikantor selalu tepat waktu sesuai dengan ketentuan jam kerja yang berlaku tergolong dalam kategori Tinggi.
b) Jarak tempat tinggal dan tempat kerja tidak mempengaruhi ketepatan
waktu bekerja, total skor jawaban sebesar 136. Berdasarkan kriteria yang
interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Jarak tempat tinggal dan tempat kerja tidak mempengaruhi ketepatan waktu bekerja Bapak/Ibu tergolong dalam kategori Tinggi.
c) Rekan kerja selalu tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang
telah dibebankan, total skor jawaban sebesar 130. Berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja selalu tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan tergolong dalam kategori Tinggi.
d) Dalam sebulan penuh rekan kerja selalu hadir dalam bekerja dan tidak
pernah absen, total skor jawaban sebesar 127. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Dalam sebulan penuh rekan kerja selalu hadir dalam bekerja dan tidak pernah absen tergolong dalam kategori Tinggi.
e) Rekan kerja selalu memanfaatkan waktu istirahat sesuai dengan situasi
dan kondisi yang ada, total skor jawaban sebesar 142. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja selalu memanfaatkan waktu istirahat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada tergolong dalam kategori Tinggi.
2. Melaksanakan instruksi pimpinan:
a) Rekan kerja menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan saran dan arahan
dari pimpinan, total skor jawaban sebesar 145. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan saran dan arahan dari pimpinan tergolong dalam kategori Tinggi. b) Rekan kerja dapat bekerjasama dengan baik dan dapat menciptakan
hubungan harmonis antar sesama karyawan, total skor jawaban sebesar
149. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 148-175 yang tergolong Sangat Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja dapat bekerjasama dengan baik dan dapat menciptakan hubungan harmonis antar sesama karyawan tergolong dalam kategori Sangat Tinggi.
c) Perusahaan tempat bekerja selalu berusaha menegakkan disiplin kerja
yang baik, total skor jawaban sebesar 160. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 148-175 yang tergolong Sangat Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Perusahaan tempat bekerja selalu berusaha menegakkan disiplin kerja yang baik tergolong dalam kategori Sangat Tinggi.
d) Rekan kerja selalu bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa adanya
paksaan dari atasan, ditemukan total skor jawaban sebesar 152.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut
berada pada rentang interval 148-175 yang tergolong Sangat Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja Bapak/Ibu selalu bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa adanya paksaan dari atasan tergolong dalam kategori Sangat Tinggi.
e) Rekan kerja dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar
prosedur perusahaan, ditemukan total skor jawaban sebesar 144.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja Bapak/Ibu dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar prosedur perusahaan tergolong dalam kategori Tinggi. 3. Keberhasilan pekerjaan:
a) Rekan kerja mampu menyelesaikan target pekerjaan yang ditetapkan, skor jawaban sebesar 139. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja Bapak/Ibu mampu menyelesaikan target pekerjaan yang ditetapkan tergolong dalam kategori Tinggi.
b) Rekan kerja selalu memiliki rasa tanggung jawab dalam
menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan, ditemukan total skor
jawaban sebesar 146. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan
karyawan bahwa Rekan kerja selalu memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan tergolong dalam kategori Tinggi.
c) Perusahaan tempat bekerja sangat menjunjung tinggi kedisiplinan
dalam mencapai keberhasilan pekerjaan, ditemukan total skor jawaban
sebesar 161. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 148-175 yang tergolong Sangat Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Perusahaan tempat Bapak/Ibu bekerja sangat menjunjung tinggi kedisiplinan dalam mencapai keberhasilan pekerjaan tergolong dalam kategori Sangat Tinggi.
d) Rekan kerja bekerja dengan cermat dan jarang melakukan kesalahan, total skor jawaban sebesar 129. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja Bapak/Ibu bekerja dengan cermat dan jarang melakukan kesalahan tergolong dalam kategori Tinggi. e) Rekan kerja bekerja dengan baik sehingga lebih sering memperoleh
pujian/reward, ditemukan total skor jawaban sebesar 132. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja Bapak/Ibu bekerja dengan baik sehingga lebih sering memperoleh pujian/reward tergolong dalam kategori Tinggi.
f) Hasil yang diperoleh dengan rata-rata cukup tinggi artinya karyawan yang memiliki konsentrasi yang tinggi akan menyelesaikan pekerjaan, serta memiliki ketelitian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan
juga karyawan mendapat pengakuan atas apa yang dikerjakan serta memiliki kelancaran yang tinggi dalam menyelesaikan tugas.
4. Ketaatan terhadap peraturan dan prosedur kerja:
a) Rekan kerja bekerja dan bertindak dengan menepati segala peraturan
dan norma-norma yang berlaku pada perusahaan, total skor jawaban
sebesar 139. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja bekerja dan bertindak dengan menepati segala peraturan dan norma-norma yang berlaku pada perusahaan dalam kategori Tinggi.
b) Rekan kerja selalu melaksanakan semua pekerjaan dengan
sebaik-baiknya, total skor jawaban sebesar 143. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 120-147 yang tergolong Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja selalu melaksanakan semua pekerjaan dengan sebaik-baiknya dalam kategori Tinggi.
c) Seluruh karyawan siap menerima sanksi/hukuman, dan pujian/reward
sesuai peraturan dan prosedur kerja, total skor jawaban sebesar 152.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 148-175 yang tergolong Sangat Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Seluruh karyawan siap menerima sanksi/hukuman, dan pujian/reward sesuai peraturan dan prosedur kerja dalam kategori Sangat Tinggi.
d) Perusahaan tempat bekerja selalu bertindak tegas dalam memberikan
jawaban sebesar 153. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 148-175 yang tergolong Sangat Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Perusahaan tempat Bapak/Ibu bekerja selalu bertindak tegas dalam memberikan sanksi/hukuman bagi karyawan yang melanggar peraturan dalam kategori Sangat Tinggi. e) Rekan kerja dalam bekerja dapat memelihara sarana dan prasarana
yang ada diperusahaan, ditemukan total skor jawaban sebesar 149.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan interpretasi terhadap masing-masing interval kelas, maka angka tersebut berada pada rentang interval 148-175 yang tergolong Sangat Tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa disiplin kerja karyawan dari sikap kedisiplinannya terhadap perusahaan, berdasarkan pernyataan karyawan bahwa Rekan kerja dalam bekerja dapat memelihara sarana dan prasarana yang ada diperusahaan dalam kategori Sangat Tinggi.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkanan secara keseluruhan Disiplin Kerja Karyawan pada PT. Summit Oto Finance Cabang Denpasar, tergolong Tinggi yaitu mencapai total skor 2866 atau berada pada rentang interval antara 2381-2940. Jika diamati dari masing-masing parameter menunjukkan bahwa: (1) Sebanyak 13 (tiga belas) butir parameter menunjukkan penilaian disiplin kerja karyawan yang Tinggi atau berada pada rentang interval antara 120-147. (2) Sebanyak 7 (tujuh) butir parameter menunjukkan penilaian disiplin kerja karyawan yang Sangat Tinggi atau berada pada rentang interval antara 148-175.
Berdasarkan dari hasil analisis maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut: dapat memaksimalkan disiplin kerja karyawan sehingga kedisiplinan dari segala aspek tetap terjaga dengan baik. Serta seluruh karyawan harus mentaati segala prosedur perusahaan yang telah ditetapkan dan perusahaan harus tetap memperketat dalam pemberian punishment (hukuman)/sanksi terhadap karyawan yang kurang disiplin dalam bekerja.
Perusahaan juga harus bijak dalam memberikan reward/pujian kepada karyawan yang prestasi dan disiplin kerjanya baik sehingga kedepannya akan dapat tercapainya keberhasilan perusahaan.
Daftar Pustaka
Agung, I Gusti Ngurah. 2004. Manajemen Penulisan Skripsi, cetakan pertama, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Anonim, 2016. Buku Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISPOL) Wira Bhakti, Denpasar.
Fathoni, Abdurrahmat. 2014. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Gorda, I Gusti Ngurah. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan pertama, PT. Widya Kriya Gematama, Denpasar.
Hadi, Sutrisno. 1984. Statistik Jilid II, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, PT. Grasindo, Jakarta.
Hasibuan, S.P Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Heidjrachman Ranupandojo dan Suadi Husnan. 2002. Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta.
Hermawan, Asep. 2004. Kiat Praktis Menulis Skripsi, cetakan ke-I, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Jogiyanto. 1990. Analisis dan Disain Sistem Informasi, cetakan ke-3, Andi Offset, Yogyakarta.
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), cetakan pertama, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Mulyono, Sri. 2008. Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Musanef. 1984. Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Gunung Agung, Jakarta. Moekijat. 1974. Manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen Kepegawaian),
cetakan VIII, Mandar Maju, Bandung.
Rafiie, Kabiru Achmad Said. 2017. Manajemen Teori dan Aplikasi, cetakan pertama, CV. Alfabeta, Bandung.
Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Sinambela, Poltak Lijan. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
Usman, Husaini. 1996. Metodologi Penelitian Sosial, cetakan ketiga, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Wursanto. 2007. Manajemen Kepegawaian 2, cetakan ke-10, Kanisius, Yogyakarta.