• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

1.1.1 Profil Perusahaan

Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang yang sama sehingga memicu terjadinya persaingan ketat dan banyak hambatan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis. Persaingan ketat yang dihadapi oleh para pelaku bisnis dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumennya akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada sektor perekonomian. Dengan demikian perusahaan akan lebih jeli dalam melihat celah atau prospek bisnis mana yang akan dijalani. (Sumber: www.eprints.ung.ac.id)

Strategi pemasaran yang tepat merupakan hal penting yang dapat mendukung pelaku bisnis untuk mampu bersaing dengan pesaingnya, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan serta dapat memuaskan keinginan konsumen. Mengingat kebutuhan akan makanan merupakan hal yang utama dalam kehidupan manusia yang mutlak harus dipenuhi. Maka, bisnis di bidang makanan saat ini banyak dicoba oleh para pelaku bisnis. Sudah tentu dengan banyaknya pengusaha di bidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi.

Berbicara bisnis kuliner tak akan lepas kaitannya dengan menjamurnya kafe-kafe di tiap daerah. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih kafe (cafe). Selain menu makanan dan minuman yang ditawarkan kafe, salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen adalah faktor kenyamanan, di mana konsumen dapat merasakan suasana yang tenang, santai dan nyaman saat berkunjung ke suatu kafe (cafe). Oleh karena itu, sangatlah penting bagi sebuah kafe untuk mempertimbangkan atmosphere dari sebuah kafe tersebut sehingga tercipta suatu suasana yang nyaman dan dapat mengungguli kafe lainnya yang

(2)

2

sejenis. Kenyamanan dan atmosphere suatu kafe dapat diciptakan melalui pemilihan warna, penempatan meja, cahaya, penampilan dari kafe itu sendiri. (Sumber: www.e-journal.uajy.ac.id)

Cafe Braga Punya Cerita adalah salah satu dari sekian banyak cafe yang ada di Kota Bandung yang berlokasikan di Jalan Braga. Cafe ini didirikan oleh Irfandi Adi Pradana pada tanggal 22 April 2015 yang juga bertepatan dengan Konferensi Asia Afrika. Braga Punya Cerita buka mulai pukul 11.00 sampai dengan pukul 23.00 pada weekday dan pada weekend buka mulai pukul 11.00 sampai dengan pukul 24.00. Nama dari Braga Punya Cerita bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mengingat lokasi cafe ini, tetapi tidak hanya mengenai Cafe Braga Punya Cerita saja, melainkan juga mengenai Jalan Braga-nya itu sendiri karena konsep tempat dari Braga Punya Cerita ini mempunyai tujuan untuk mengenalkan tentang sejarah Jalan Braga dari jaman dahulu hingga sekarang, melalui exterior design dan interior-nya. Braga Punya Cerita menyambut pelanggan yang datang dengan “Wall of Story” dari Braga yang terletak pada bagian depan cafe ini, yaitu berisikan tentang pengunjung yang sudah mendatangi Braga dan disambut juga dengan konsep menyerupai teras pada bagian depan cafe ini sehingga memiliki kesan santai bagi pelanggan untuk mendatangi cafe ini. Interior cafe ini juga sangat simple dan nyaman, yaitu perpaduan kursi kayu dan meja kayu yang terdapat di bagian depan cafe, dan di bagian dalam cafe ini terdapat sofa dengan gaya klasik yang dipadukan dengan meja kayu, disertai dengan dinding yang penuh dengan pengenalan sejarah Braga, yang berupa foto maupun dalam bentuk pop art 3D. Selain itu, di sini juga terpajang wajah Walikota Bandung, yaitu Ridwan Kamil, yang terbuat dari kayu sehingga cafe ini memiliki image cafe yang “Bandung banget”. (Sumber: www.bragapunyacerita.com, 2016)

Dengan konsep cafe yang unik dan inovatif, cafe ini juga dilengkapi dengan fasilitas, seperti sofa yang nyaman, televisi, free hotspot, dan live music pada hari Jumat dan Sabtu. Selain itu, Braga Punya Cerita selalu mengadakan “nonton bareng”

(3)

3

di setiap moment tertentu. Dan dilihat dari store atmosphere, fasilitas, pelayanan, produk atau menu makanan cafe ini, cukup diperhitungkan untuk dapat bersaing dengan cafe-cafe lain di Bandung.

Banyak pelanggan yang sudah mendatangi cafe ini, mulai dari pelanggan kalangan atas, menengah, hingga pelanggan kalangan bawah. Karena cafe ini menyediakan berbagai menu dengan harga yang bervariasi yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. Untuk harga, Braga Punya Cerita menyediakan menu dari harga Rp 9.000 hingga Rp 99.000 yang disesuaikan dengan segmentasi pelanggan yang ada. Menu yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari menu makanan sehat, Indonesian food hingga western food, sesuai dengan selera dari masing-masing target segmentasi pelanggan Braga Punya Cerita. Untuk gambar dari menu Braga Punya Cerita, akan ditampilkan pada sub bab 1.1.4.

1.1.2 Logo Perusahaan

Logo sangatlah penting bagi sebuah perusahaan karena logo juga dapat memudahkan konsumen dalam mengingat sebuah produk. Adapun logo Cafe Braga Punya Cerita adalah sebagai berikut:

GAMBAR 1.1 Logo Braga Punya Cerita

(4)

4 1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Braga Punya Cerita memiliki visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi

Visi Braga Punya Cerita, yaitu untuk menjadikan Jalan Braga sebagai ikon wisata Bandung.

2. Misi

Misi dari Braga Punya Cerita adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan suasana Jalan Braga dari tempo dulu hingga sekarang di Cafe Braga Punya Cerita.

2. Memperkenalkan menu authentic khas Bandung kepada generasi muda.

1.1.4 Produk Braga Punya Cerita

Sebuah perusahaan sudah pasti harus mempunyai produk untuk diperkenalkan ataupun dijual kepada calon konsumen. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk memang mempunyai peranan penting dalam sebuah perusahaan. Perusahaan tidak akan jalan tanpa adanya produk. Produk dari Cafe Braga Punya Cerita adalah makanan dan minuman. Cafe Braga Punya Cerita menyediakan berbagai menu, seperti Indonesian food, western food, hingga menu untuk diet ataupun menu makanan sehat. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar-gambar yang akan penulis perlihatkan pada halaman selanjutnya :

(5)

5

GAMBAR 1.2

Bagian Depan dan Produk Braga Punya Cerita Bagian Depan Cafe Braga Punya Cerita

Indonesian Food – Iga Bakar Nippon

Indonesian Food – Bandeng Isi

Indonesian Food – Nasi Timbel Braga

Indonesian Food – Nasi Ayam Kremes

Indonesian Food – Nila Cobek Western Food – Spaghetti Carbonara Western Food – Spaghetti Salmon

Diet Mayo Menu – Bit Salmon Salad

Diet Mayo Menu - Chicken Salad with Olive Oil and Orange

Diet Mayo Menu – Grilled Chicken with

Red Rice

Light Meal – Nachos

(6)

6 1.1.5 Struktur Organisasi

Cafe Braga Punya Cerita memiliki struktur organisasi yang akan penulis tampilkan pada Gambar 1.3 di bawah ini:

GAMBAR 1.3

Struktur Organisasi Cafe Braga Punya Cerita

Sumber: www.bragapunyacerita, 2016

1.2 Latar Belakang

Bandung menjadi tempat wisata yang paling diminati oleh para wisatawan. Sasaran wisatawan selama mengunjungi Bandung adalah mendatangi lokasi wisata kuliner, fashion, belanja, rekreasi keluarga dan wisata alam (sumber: www.detik.com, 2015). Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung Herry M Djauhari, jumlah estimasi kunjungan wisata domestik atau pun mancanegara pada tahun 2013 sebesar 7 juta orang atau naik 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6 juta orang (sumber: bandung.bisnis.com, 2015).

Menurut Dedie, selaku Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar Bidang Kafe dan Restoran, sampai dengan tahun 2013 jumlah resto dan cafe di kota Bandung berjumlah 627 (sumber: www.sindonews.com, 2015).

(7)

7

Restoran/kafe yang bertahan adalah yang paling baik dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Upaya salah satunya adalah dengan terus mengembangkan Store Atmosphere yang berbeda dari yang lain yang mampu memberikan kenyamanan, yakni mendesain lingkungan restoran/kafe agar menarik dan memberikan kesan bagi konsumen, dengan cara melakukan komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik dan aroma (bau-bauan).

Saat ini, banyak cafe selain memberikan kualitas pelayanan terbaik, juga menawarkan Store Atmosphere bermacam-macam, mulai dari konsep tradisional sampai yang modern. Setiap cafe berusaha menonjolkan keunikan Store atmosphere yang dimiliki, karena jaman sekarang konsumen juga menjadikan Store Atmosphere sebagai suatu kriteria dalam menentukan pilihan tempat makan selain kualitas pelayanan, menu ataupun harga.

Beberapa cafe yang memiliki konsep / Store Atmosphere di Bandung adalah Cats Village, Braga Punya Cerita, Nanny’s Pavillon, Little Wings Book Cafe, Soldatenkaffee Paris Van Java. Kelima cafe ini memiliki Store Atmosphere yang menarik (www.sehatisme.com, 2015).

Berdasarkan polling yang dilakukan penulis pada 205 responden, mengenai cafe yang memiliki konsep paling menarik mendapatkan hasil sebagai berikut :

TABEL 1.1

Hasil Polling “Cafe yang memiliki konsep paling menarik“

Nama Café Presentase

Braga Punya Cerita 26,3%

Little Wings Book Cafe 22%

Cats Village 20%

Soldatenkaffee Paris Van Java 16,6%

Nanny’s Pavillon 15,1%

(8)

8

Berdasarkan polling yang penulis lakukan kepada konsumen restoran tersebut, alasan mereka untuk memilih Braga Punya Cerita, yaitu karena cafe ini merupakan cafe paling keren yang wajib dikunjungi di Kota Bandung dan memiliki tema Bandung tempo dulu. Jadi, selain “nongkrong” dan makan, pelanggan juga bisa melihat pernak-pernik jaman dahulu dan sketch art wajah Walikota Bandung dari masa ke masa. Cafe Braga Punya Cerita juga merupakan salah satu cafe yang memiliki store atmosphere yang cukup unik dan inovatif di antara cafe-cafe di Bandung.

Menurut Utami (2012:279), store atmosphere adalah penciptaan suasana berarti rancangan lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang 7 respon emosional dan perseptual pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam membeli barang.

Menurut Levy dan Weitz (2012:613), store atmosphere adalah kombinasi dari karakteristik toko (seperti arsitektur, tata letak, tanda-tanda dan displays, warna, pencahayaan, suhu, suara, dan bau) yang bersama-sama membuat gambar dalam pikiran konsumen. Sedangkan, Berman dan Evan (2011:508) menyatakan “Atmosphere (atmospherics) refers to the store’s physical characteristics that project an image and draw customers”. Menurut definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa atmosfer diartikan sebagai karakter fisik toko yang memproyeksikan sebuah gambaran terhadap konsumen. Di sisi lain, store atmosphere menurut Levy dan Weitz (2012:52) adalah kegiatan perancangan lingkungan pembelian toko yang terbentuk yang pada akhirnya akan menciptakan image dari toko, menimbulkan kesan menarik bagi konsumen dan dapat mempengaruhi minat beli ulang.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:176), tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

(9)

9

Minat (intention) menurut Soderlund dan Ohman dalam Setyaningsih (2011:36) adalah pernyataan sikap mengenai bagaimana seseorang akan berperilaku di masa yang akan datang. Minat beli ulang (repurchase intention) merupakan suatu komitmen konsumen yang terbentuk setelah konsumen melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Komitmen ini timbul karena kesan positif konsumen merasa puas terhadap pembelian tersebut, menurut Hicks et al dalam Setyaningsih (2011:36).

Pengalaman yang dirasakan ketika konsumen mengunjungi sebuah cafe juga mempertimbangkan konsumen saat ini dalam memilih cafe yang nyaman akan memberikan value lebih pada saat berada di lokasi ataupun setelah meninggalkan lokasi cafe tersebut. Sehingga store atmosphere menjadi perhatian para pengelola cafe dalam memuaskan konsumennya agar dapat memenangkan persaingan masa kini. Store atmosphere cafe akan menciptakan pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari konsumen secara langsung saat berkunjung ke sebuah cafe. Untuk menciptakan pengalaman tersebut, tampaknya sudah menjadi sebuah keharusan bagi setiap industri cafe untuk menata store atmosphere melalui bukti-bukti fisik yang unik, menarik, dan menyenangkan sehingga bisa menjadi sebuah faktor pendorong terbentuknya minat beli ulang.

Keunikan suasana yang dibangun oleh Braga Punya Cerita merupakan suatu strategi bersaing yang dapat membedakan cafe tersebut dengan cafe lain pada umumnya. Lingkungan fisik yang unik juga memberikan kesan tersendiri untuk setiap konsumen yang datang ke cafe ini, sehingga dapat menjadi sebuah keputusan untuk konsumen membeli ulang makanan yang ada di cafe ini.

Berdasarkan paparan di atas, penulis ingin mengetahui apakah store atmosphere merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian ulang, maka judul yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Pembelian Ulang Konsumen Pada Cafe Braga Punya Cerita (Studi Kasus Konsumen Cafe Braga Punya Cerita, Bandung)”.

(10)

10 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka perumusan masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan Store Atmosphere yang dilakukan oleh Cafe Braga Punya Cerita pada tahun 2016?

2. Bagaimana minat pembelian ulang konsumen Cafe Braga Punya Cerita pada tahun 2016?

3. Seberapa besar pengaruh Store Atmosphere terhadap minat pembelian ulang konsumen Cafe Braga Punya Cerita pada tahun 2016?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian penulis dalam melakukan penelitian ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Store Atmosphere yang dilakukan oleh Cafe Braga Punya Cerita pada tahun 2016.

2. Untuk mengetahui bagaimana minat pembelian ulang konsumen Cafe Braga Punya Cerita pada tahun 2016.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Store Atmosphere terhadap minat pembelian ulang konsumen Cafe Braga Punya Cerita pada tahun 2016.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan saran bagi Braga Punya Cerita untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere terhadap minat pembelian ulang konsumen pada Cafe Braga Punya Cerita.

(11)

11 2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah di D3 Manajemen dan menambah pengetahuan penulis mengenai Store Atmosphere, di mana penulis mencoba untuk mengukur pengaruh Store Atmosphere terhadap minat pembelian ulang konsumen.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca dalam bidang pemasaran khususnya pengaruh Store Atmosphere terhadap minat pembelian ulang konsumen dan memberikan referensi untuk penulis yang lainnya.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan secara umum mengenai obyek studi penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan diadakannya penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas mengenai hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Bab ini meliputi uraian tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran.

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.

(12)

12 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan pengolahan data beserta pembahasannya, yang disajikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan lingkup penelitian serta konsisten dengan tujuan penelitian. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran maupun rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan dan pihak lain yang membutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

Salah satu teknik ekstraksi ciri yang digunakan dalam program ini adalah menggunakan histogram warna dan citra yang diklasifikasikan adalah citra dengan format warna

Fokus penelitian ini adalah mencari efek profil sudu terhadap faktor keamanan agar diperoleh desain yang optimum bila dikenai tegangan gabungan serta mendapatkan aliran yang

Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dan (one-shot) model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data dengan cara

Rajah 10 ialah sebuah carta palang yang menunjukkan bilangan durian yang dijual oleh Encik Yusof dalam empat hari?. Idayu is 12 years 3

Pelayanan publik adalah urusan baru pada Pemerintah Kota Ambon yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Ambon No.10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik