• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Akhir akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Akhir akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Akhir – akhir ini semakin banyak fenomena menarik di sekitar kita yang berasal dari adanya kesatuan aksi kelompok dari dalam dunia maya melalui tindakan mendukung dalam bentuk aksi solidaritas. Tergabung dalam suatu komunitas bukan lagi bicara soal Lifestyle atau gaya hidup, melainkan bicara tentang suatu kebutuhan. Ini didasari atas hakekat manusia sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup secara mandiri, dia butuh pihak lain guna menunjang eksistensi dirinya. Perilaku berkomunitas tak pernah berubah sejak peradaban purba sampai era modern. Mereka selalu hidup berkoloni membentuk komunitas. Komunitas merupakan sebuah cikal bakal dari negara, komunitas muncul berdasarkan kesamaan misi, tujuan, serta minat dari beberapa manusia. Mereka berkumpul membentuk komunitas agar eksistensinya diakui oleh komunitasnya, serta agar ide-ide anggota komunitas lebih mudah diwujudkan, dan juga agar segala kebutuhan mengenai kepentingannya lebih mudah dicari solusinya.

Munculnya komunitas-komunitas tidak hanya terjadi pada lingkungan sosial namun juga pada dunia virtual, atau sering juga disebut online. Seiring pesatnya perkembangan media sosial, tidak saja menciptakan kemudahan berkomunikasi, tapi juga melahirkan sebuah fenomena sosial yang berkembang

(2)

dan tumbuh subur di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia. Saat ini, terdapat begitu banyak komunitas online yang bergerak pada aspek sosial dan budaya.

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, sehingga memiliki kecenderungan untuk berkomunitas. Demikian pula didunia maya atau internet manusiapun ingin bersama orang lain membentuk sebuah komunitas untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity).

Kaskus merupakan salah satu komunitas dalam dunia maya (cybercommunity) yang mempunyai alamat website http://www.kaskus.co.id/ dengan tagline “The Large Indonesian Community” merupakan komunitas virtual/online terbesar di Indonesia (Majalah MIX Edisi Maret 2011). Berawal dari forum diskusi kecil kemudian berubah menjadi media saling tukar pikir antara anggotanya. Dimana cakupan anggotanya sudah menyebar di seluruh Indonesia. Kaskuser merupakan sebutan bagi pengguna kaskus. Sebagai situs forum komunitas maya terbesar dan nomor satu di Indonesia, Kaskus merupakan rumah bagi siapa saja untuk menemukan segala hal yang mereka butuhkan. Jutaan orang menggunakan kaskus untuk mencari informasi, pengetahuan, bergabung dengan komunitas baru, hingga jual beli segala jenis barang dan jasa dengan harga terbaik.

Kaskus yang awalnya bertujuan sebagai forum informal mahasiswa Indonesia di luar negeri ini, merupakan singkatan dari Kasak Kusuk. Bermula dari

(3)

sekadar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini, Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 900 ribu orang, dengan jumlah page view melebihi 15.000.000 setiap harinya. Hingga bulan Juli 2014, Kaskus sudah mempunyai lebih dari ratusan juta posting, dan terus bertambah setiap harinya.

Eksis di dunia maya tak membuat para kaskuser berhenti sampai disitu. Setelah malang melintang di dunia online, para kaskuser akan bergabung dalam Kaskus Regional daerah masing-masing untuk membentuk sebuah komunitas offline yang mewadahi kegiatan non-online mereka. Kegiatan ini penting dilakukan agar keakraban antar anggota tidak hanya terjadi di dunia maya, namun juga di dunia nyata.

Untuk mempermudah pengkoordinasian dan membangun keakraban antar anggotanya, kaskus memiliki perwakilan di setiap daerah yang disebut Kaskus Regional. Kaskus Regional merupakan tempat para pengguna Kaskus dapat berkomunikasi maupun berkumpul satu sama lain yang masih berdomisili di wilayah yang sama. Regional memiliki sub-forum yang tersebar di seluruh wilayah negara Indonesia dan juga negara-negara lain di berbagai benua.

Kaskus Regional Bekasi (RegBek) berdiri pada pertengahan April 2009. Didirikan setelah admin (pengelola) dari Kaskus membuat sub-forum Bekasi untuk menampung para kaskuser Bekasi dan sekitarnya di dalam dunia maya. Awalnya regional ini hanya berasal dari sebuah thread. Namun seiring berjalannya waktu, anggota ataupun member regional ini yang umumnya perantau bertambah banyak. Maka pihak kaskus sebagai induk menerima untuk dibuatnya sub-forum

(4)

Regional Bekasi. Regional ini meliputi daerah–daerah yang ada di Kota dan Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data yang dikirim para kaskuser Regional Bekasi, member Regional Bekasi total ± 400 orang. Berdasarkan beberapa kali gathering pula, untuk kaskuser yang ikut offline sebanyak ± 100 orang. Di Komunitas ini tidak mengenal perbedaan ras, umur, dll.

Kaskus Regional Bekasi dipimpin oleh seorang Regional Leader yang proses pemilihannya melalui pemilu/Voting offline komunitas. Regional Leader sendiri di bantu oleh tiga sampai empat orang Aktivis Regional. Saat ini Regional Leader untuk Kaskus Regional Bekasi sendiri adalah Mercky, dengan ID Kaskus (Identitas Kaskus) “merckygan”

Tidak jauh berbeda dengan kaskus regional lainnya, dalam berkomunikasi, para kaskuser Regional Bekasi menggunakan ragam bahasa tertentu yang berbeda dengan bahasa sehari-hari. Ragam bahasa ini merupakan campuran dari berbagai bahasa, misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, bahasa-bahasa daerah, ditambah beberapa istilah baru yang digunakan untuk menyatakan suatu hal. Misalnya dari sistem sapaan dalam ragam bahasa Kaskus (RBK), para kaskuser tidak menggunakan sapaan Aku dan Kamu atau Anda dan Saya, melainkan menggunakan Ane (untuk menyatakan saya) dan Agan (untuk menyatakan kamu). Sapaan ini merupakan sapaan khas dari bahasa Arab dan Sunda, yang digunakan oleh semua kaskuser walaupun tidak berasal dari kedua etnis tersebut. Dalam percakapan sehari-hari, bahasa Indonesia masih menjadi bahasa utama karena

(5)

sebagian besar anggota adalah penutur bahasa Indonesia. Namun, bahasa Indonesia yang digunakan bukanlah bahasa Indonesia baku, melainkan bahasa percakapan tidak resmi yang digunakan oleh orang Indonesia pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari. Terdapat beberapa istilah dari bahasa Inggris dan beberapa bahasa asing lainnya, serta istilah-istilah baru yang diciptakan oleh para kaskuser untuk menyatakan ungkapan tertentu, misalnya bagi orang yang memposting pertama kali mendapat julukan “TS” (Thread Starter), sedangkan yang membalas posting pertama kali mendapat julukan “Pertamax”. Karena ragam bahasa ini merupakan gabungan dari beberapa bahasa, maka tak jarang dalam berkomunikasi sehari-hari para kaskuser mengganti bahasa dari bahasa satu ke bahasa lain. Di kaskus tercipta jargon & istilah-istilah khas yang akhirnya menjadi budaya pengguna internet di Indonesia. Selain istilah-istilah di atas, juga ada rekber, COD, barcen, AFK, dan istilah-istilah lainnya. 1

Rata – rata semua pengguna kaskus tau atau paham tentang Ragam Bahasa Kaskus, dan ini telah terjadi Konvergensi Simbolik diantara Pengguna atau member Kaskus Regional Bekasi.

Teori konvergensi simbolik dipelopori oleh Ernest G Brooman, teori ini menjelaskan tentang proses pertukaran pesan yang menimbulkan kesadaran kelompok yang menghasilkan hadirnya makna, motif dan juga persamaan bersama. Kesadaran kelompok yang terbangun dalam suatu kelompok dapat

1

http://support.kaskus.co.id/kamus-kaskus/kamus_kaskus.html#content, 19 September 2014, 19:39).

(6)

membangun semacam makna, motif untuk bertindak bagi orang-orang dalam kelompok tersebut.2

Menurut Ernest Brooman kata lain untuk proses konvergensi simbolik adalah Fantasy Theme Analysis (FTA) atau tema fantasi. Tema fantasi adalah pesan yang didramatisi seperti permainan kata-kata, cerita,analogi, dan pidato yang menghidupkan interaksi dalam kelompok. Setiap individu akan saling berbagi fantasi karena kesamaan pengalaman atau karena orang yang mendramatisi pesan memiliki kemampuan retoris yang baik. Sekumpulan individu ini dapat berasal dari orang-orang yang sudah lama saling mengenal dan berinteraksi ataupun bisa juga dari orang-orang yang baru saling kenal, lalu saling berinteraksi dan bertukar pengalaman yang sama sehingga menimbulkan proses konvergensi simbolik.

Symbolic Convergence Theory (SCT), menjelaskan bahwa makna, emosi, nilai, dan motif untuk tindakan di retorika yang dibuat bersama oleh orang yang mencoba untuk memahami dari pengalaman yang umum, seperti keragaman kehidupan.

Teori ini mengupas tentang fenomena pertukaran pesan yang memunculkan kesadaran kelompok yang berimplikasi pada hadirnya makna, motif, dan perasaan bersama. Artinya teori ini berusaha menerangkan bagaimana orang–orang secara kolektif membangun kesadaran simbolik bersama melalui suatu proses pertukaran pesan. Kesadaran simbolik yang terbangun dalam proses

2

Ernest G. Bormann. Fantasy and Rhetorical Vision : The Rhetorical Criticism Of Social Reality. Quarterly Journal of Speech.1972. England : EBSCO Publishing, 2013. Reprint

(7)

tersebut kemudian menyediakan semacam makna, emosi dan motif untuk bertindak bagi orang-orang atau kumpulan orang yang terlibat didalamnya.

Fungsi dari teori ini adalah menganalisa interaksi yang terjadi di dalam skala kelompok kecil. Kelompok di sini dapat berupa kelompok sosial, kelompok tugas, atau kelompok dalam sebuah pergaulan. Secara proses, teori ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya sense of community dan group consciousness dalam sebuah kelompok.

Teori ini memiliki anggapan dasar bahwa setiap anggota kelompok melakukan pertukaran fantasi dalam rangka membentuk kelompok yang kohesif. Dengan saling bertukar fantasi tersebut bisa memicu terjadinya interaksi kelompok yang baik. Fantasi yang dimaksudkan di sini bisa berupa ide-ide, cerita, gurauan, dan lain-lain yang mengungkapkan emosi atau mengandung emosi.

Fantasi bisa meliputi peristiwa di masa lalu atau yang akan terjadi, namun fantasi tidak termasuk pada komunikasi yang berfokus pada kegiatan yang terjadi dalam kelompok tersebut.

Contohnya adalah vina sedang mengikuti rapat audit suatu acara seminar dengan anggota lainnya, mereka sedang membicarakan tentang kesalahan susunan acara yang dibuat oleh seksi acara, karena suasana semakin menegang dan diantara anggota kelompok sudah terjalin sense of belonging maka vina berbicara tentang rencananya yang ingin mentraktir mereka di tempat favoritnya.

Dari analogi diatas, saat mereka mebicarakan tentang audit susunan acara yang salah bukanlah fantasi, tapi yang fantasi adalah saat vina ingin mentraktir teman-temanya untuk makan di tempat favoritnya.

(8)

Kesimpulan dari penerapan fantasi di dalam interaksi suatu kelompok adalah untuk mencairkan suasana dan mempermudah dalam hal pengambilan keputusan. Keterbukaan tiap-tiap individu dalam kelompok juga mendukung terjadinya fantasi dalam konvergensi simbolik.

Adanya Keunikan Komunitas Kaskus Regional Bekasi dan Tata Bahasa yang digunakan, mendorong penulis untuk meneliti Komunitas Kaskus Regional Bekasi Hal itulah yang membuat penulis melakukan penelitian kualititatif dengan judul : "ANALISIS TEMA FANTASI PADA KOMUNITAS KASKUS

REGIONAL BEKASI"

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka fokus penelitian yang dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Analisis Tema Fantasi Pada Komunitas Kaskus Regional Bekasi yang meliputi :

A. Fantasi Theme (Tema Fantasi) B. Rantai Fantasi

C. Fantasi Type D. Visi Retoris

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui, Analisis Tema Fantasi Pada Komunitas Kaskus Regional Bekasi.

(9)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Perkembangan metode Komunikasi, Khususnya Broadcasting pada kajian Analisis Tema Fantasi melalui sebuah Komunitas

1.4.2 Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi komunitas kaskus regional bekasi agar tau bahwa di dalam komunitas kaskus regional bekasi telah terjadi konvergensi simbolik

1.4.3 Manfaat Sosial

Hasil Penelitian yang berupa informasi dan pengetahuan ini mengenai realitas Percakapan Komunitas Kaskus Regional Bekasi, Semoga memberikan manfaat yang berguna dalam memahami Tema Fantasi dimiliki oleh Komunitas Kaskus Regional Bekasi

Referensi

Dokumen terkait

Belanja Modal (Capex) ADHI tahun 2016 direncanakan sebesar Rp 1,1 triliun yang terdiri atas investasi aset tetap sebesar Rp 404,5 miliar, dimana di dalamnya termasuk

Jumlah rumah tangga usaha pertanian kelompok umur kurang dari 15 tahun dengan kepala rumah tangga laki-laki tercatat sebesar 0,1 ribu rumah tangga, lebih tinggi

Penelitian mengenai ekspektasi CSR dalam kaitannya dengan dukungan terhadap tindakan CSR, Podnar and Golob (2007), melakukan penelitian mengenai CSR yang bertujuan

Tulisan ini hendak menelusuri aspek metodologi penelitian tafsir yang dilakukan oleh Aksin Wijaya terkait metode nuzuli ala Muhammad Izzat Darwazah. Untuk itu fokus dari pembahasan

Data yang disimpan di dalam node-node penyimpanan pada MySQL Cluster dapat di mirror (dicerminkan), cluster tersebut dapat menangani kegagalan dari

Karena proses pendaftaran sinaptika kemarin itu, setelah melakukan pendaftaran dan konfirmasi pembayaran tidak ada notifikasi diwebsite untuk memastikan dia sudah bayar

Pada Pasal 102 bahq,a setiap pejabat berwenang yang dcngan sengaja tidak mela.krkan pengau aszrn terhadap ketaalan penanggung j awab usaha dair/atau kegiatan dan izin lingku,'rgeur

H1 :Ada pengar uh secara signifikan kepemimpinan dalam kapasitasnya visioner penentu arah, agen perubahan, juru bicara, dan pelatih serta kinerja Dosen yang terdiri