• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI :Pada Pokok Bahasan Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI :Pada Pokok Bahasan Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

(Pada Pokok Bahasan Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Tika Kartika Sari

NIM. 1001207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

(2)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Oleh: Tika Kartika Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Tika Kartika Sari Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(4)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(5)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PELAKSANAAN DAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini telah dipertahankan dalam Ujian Sidang pada:

Hari/Tanggal : Kamis/ 9 Oktober 2014

Waktu : 09.30 – 11.00

Tempat : R. Lab Pendidikan Akuntansi

Panitia Ujian:

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002 Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003 Anggota : 1. Dr. H. Kusnaedi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM

NIP. 19611102 198603 1 002

Penguji : 1. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM NIP. 19611102 198603 1 002 2. Drs. H. Faqih Salmawi, MA

(6)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERSEMBAHAN

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta). Di tambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (di tuliskan) kalimat allah, sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha bijaksana”.

(Q.S. Al Luqman : 27)

Syukur, Alhamdulillahirabbil’alamin….

Tidak ada kata dan Akasara yang maha indah selain Puji-pujian syukur kepada Allah SWT atas segala nikmatNya. Shalawat dan salam dipanjatkan kepada idola ku Rasulullah SAW dan para sahabat yang mulia. Perjalanan yang panjang penuh perjuangan, Semua indah pada waktunya. karya kecilku ini Aku persembahkan semata-mata sembah sujud ibadahku Ya Rabb dan Semoga karya ini menjadi Amal shalehku. Aamiin.

Syukur, Alhamdulillahirabbil’alamin….

Keberhasilan dari Perjuangan ini, aku hadiahkan Khusus untuk IBU dan BAPAK Ku yang telah memperjuangkanku didalam Doa dan Kerja Kerasnya. Tidak ada yang dapat membuatku kuat melainkan Semangat dan dukungan dari orang-orang terkasih yang selalu mendukungku, terimakasih juga teruntuk Kakakku tercinta Fany dan Adik kesayangan Yuda, karya ini untuk kalian yang amat sangat Aku Cintai. Semoga sebuah karya mungil ini menjadi kebanggaan keluarga. Aamiin..

Syukur, Alhamdulillahirabbil’alamin…. Terima Kasih ya Allah…

Semua Perjuangkanku ini bukan ada dengan sendirinya tanpa semangat dari mereka Sahabat dan Teman-teman seperjuangan saat mencari Ilmu. Mereka teman-teman yang Hebat, Suka, duka bersama kalian tidak akan kulupakan, Rasanya tak mampu aku gambarkan , Sedih, Senang, Bahagia, bercampur aduk menjadi satu hingga mengeluarkan air mata Haru, Karena ini semua adalah Akhir kebersamaan perjuangan kita . Aku Akan Rindu Kalian Sahabat ….

Selamat untuk kita Semua yang sudah suskses sampai titik dan detik yang di nanti-nanti.

Syukur, Alhamdulillahirabbil’alamin….

“Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna)

kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mendapat hikmah itu

(7)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dan tiadalah yang menerima peringatan

melainkan orang- orang yang berakal”. (Q.S. Al-Baqarah: 269)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, bahwasanya berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”.

Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan sampailah kepada kita selaku umat yang mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.Amin.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, kerjasama dan partisipasinya kepada semua pihak yang terlibat sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Baik dalam segi bahasa maupun dari segi penulisan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik serta saran yang dapat menjadikan masukan untuk lebih baik lagi untuk terciptanya penelitian yang mendekat kata sempurna dan berkualitas.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan. Atas perhatian dan kerjasamanya penulis ucapkan terimakasih

Bandung, Oktober 2014

(8)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho dan rahmat-Nya, Sholawat serta salam untuk suri tauladan seluruh umat nabi Muhammad Saw, sehingga penulis memiliki kemampuan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dalam mencapai gelar S.Pd pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini, tidak semata-mata terselesaikan atas usaha dan kerja keras penulis sendiri, akan tetapi turut pula didukung oleh bantuan dari berbagai pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.

3. Dr. Kurjono, M. Pd. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi. 4. Drs. Rahmat Moeslihat sebagai dosen pembimbing yang telah

memberikan dukungan, masukan, motivasi, dan perhatian dalam penyusunan skripsi serta selalu menyempatkan waktu disela kesibukannya untuk membimbing dan memberikan saran-saran untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. H. Yayat Supriatna, MM., Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan nasehat dalam proses bimbingan akademik di Program Studi Pendidikan Akuntansi.

(9)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Staf administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi dan staff bagian Akademik, keuangan serta bagian umum FPEB Universitas Pendidikan Indonesia.

8. Kedua orang tua, bapak Asep Setia dan Mamah Eti Sumyati yang tak pernah henti mendoakan, selalu memberikan motivasi serta dukungan baik moril dan materil. Semoga mamah dan bapak selalu dalam lindungan Allah swt.

9. Kakak tercinta Arista Oktaviani dan adik tersayang Yuda Saepulloh yang selalu memberikan kebahagian dan kesempurnaan dalam menjalani kehidupan.

10.A Asep Wahyudin dan Teh ita, Wa Kundang terimakasih atas kepercayaan dan kesempatan yang telah diberikan serta dukungan, doa dan nasehat yang menjadikan semangat yang luar biasa bagi penulis. Semoga Allah memberikan Rezki yang berlimpah serta selalu dalam lindunganya.

11.Sahabat sekaligus keluarga terbaik Arif Juliansyah, serta Sahabat seperjuangan Nita, Putri, Esti, Isti. Legia, Ardy, Yuni, Ghani, Ikhwan, Isky, Eka, Emma, Nyanya, Widya yang selalu memberikan kecerian serta dukungan dalam suka dan duka dalam perjuangan menyelesaikan perkuliahan serta skripsi ini.

12.Kepala sekolah SMA Negeri 26 Bandung yang telah mengizinkan penulis untuk penyelesaian skripsi ini dan ibu Sri Nur Mulyati,S.Pd. MM Guru Mata Pelajaran Akuntansi yang telah berkenan menjadi patner dalam penelitian ini.

13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi dalam penyususnan skripsi ini.

(10)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung, Oktober 2014

(11)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSRTAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH . ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

E. Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Belajar ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Teori Belajar ... 11

B. Hasil Belajar ... 17

1. Pengertian Hasil Belajar ... 17

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 18

3. Indikator Hasil Belajar ... 20

4. Evaluasi Hasil Belajar ... 21

C. Model Pembelajaran ... 22

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 22

2. Model Problem Based Learning (PBL) ... 23

3. Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL) ... 24

(12)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Tujuan Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) ... 25

4. Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 31

5. Ayat Jurnal Penyesuaian ... 32

C. Populasi dan Sampel Penelitian... 45

(13)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Identitas SMA Negeri 26 Bandung ... 59

2. Akreditas SMA Negeri 26 Bandung ... 59

3. Visi dan Misi SMA Negeri 26 Bandung ... 60

B. Deskripsi Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 61

1. Hasil Belajar Pada Kelas Eksperimen ... 61

2. Hasil Belajar Pada Kelas Kontrol ... 62

3. Perbandingan Hasil posttest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 63

4. Uji Homogenitas ... 65

5. Uji Normalitas ... 68

6. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 76

7. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 83

A. Simpulan ... 83

B. Saran ... 83

(14)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian yang Tuntas dan Belum Tuntas ... 3

Tabel 2.1 Tahap-Tahap Model PBL. ... 25

Tabel 3.2 Kegiatan Tahap Pelaksanaan Eksperimen... 43

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel ... 45

Tabel 3.4 Perbandingan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Sampel) ... 46

Tabel 3.5 Kriteria Validitas ... 48

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal ... 48

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda ... 50

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal ... 51

Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 52

Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal ... 52

Tabel 3.11 Nilai Varians (Uji Homogenitas) ... 53

Tabel 3.12 Uji Barlet (Uji Homogenitas) ... 53

Tabel 3.13 Tabel Penolong (Uji Normalitas) ... 55

Tabel 3.14 Tabel Daftar Frekuensi ... 56

(15)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.2 Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen. ... 63

Tabel 4.3 Perbedaan Hasil Belajar kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 64

Tabel 4.4 Tabel Penolong Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol ... 65

Tabel 4.5 Tabel Penolong Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen ... 67

Tabel 4.6 Nilai Varians ... 67

Tabel 4.7 Uji Bartlet ... 67

Tabel 4.8 Tabel Penolong Hasil Posttest Kelas Eksperimen (Uji Normalitas) ... 69

Tabel 4.9 Daftar Frekuensi Kelas Eksperimen ... 71

Tabel 4.10 Tabel Penolong Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol ... 73

Tabel 4.11 Daftar Frekuensi Kelas Kontrol ... 75

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 76

Tabel 4.13 Tabel Penolong Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen (Pengujian Hipotesis) ... 77

Tabel 4.14 Tabel Penolong Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol (Pengujian Hipotesis) ... 77

(16)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi ... 30

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 62

Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 63

(17)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1. Dokumen Pra Penelitian hasil belajar siswa kelas XI IPS 2. Uji coba instrumen penelitian (soal posttest)

3. Hasil uji realibilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal dengan menggunakan software anatest V4

4. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5. Latihan soal kelompok eksperimen

6. Nilai soal kelompok eksperimen 7. Tabel Statistika

8. Dokumentasi Penelitian

LAMPIRAN B

10.Surat Keputusan (SK) 11.Surat Izin Penelitian

12.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 13.Lembar Revisi Seminar Proposal

(18)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(Pokok Bahasan Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung )

Tika Kartika Sari

Pembimbing : Drs. Rahmat Moeslihat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas yang menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model problem based learning pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 26 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimen dengan desain Posttest Only Design With Nonequivalenr Groups. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yaitu siswa kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 42 siswa dan XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 42 siswa. Hasil pengujian statistika dengan menggunakan uji normalitas chi kuadrat (2) dan diperoleh  ℎ�2 = 5,570 pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol

ℎ�2 = 10,990 dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk=6 yaitu 12,592 hal ini

menunjukan data berdistribusi normal, pengujian hipotesis menggunakan Uji t diperoleh �ℎ� = 2,217 dan � �� = 1,98 dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk= 82 dengan �ℎ� > � �� , hasil penelitian menunjukan bahwa HI telah teruji dan

diterima kebenarannya. Disimpulkan bahwa, ada pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

(19)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL IMPLEMENTATION ON STUDENT LEARNING OUTCOMES IN

ACCOUNTING SUBJECT

(Adjusting entries in class XI IPS in SMA Negeri 26 Bandung)

Tika Kartika Sari

Supervisor : Drs. Rahmat Moeslihat

ABSTRACT

This study aims to discover student learning outcomes difference between the class that applied Problem Based Learning (PBL) model and the class that did not, on accounting subjects in SMA 26 Bandung. This study is using quasi-experimental method with Posttest Only Design With Nonequivalenr Group design. Samples in this study are using purposive sampling, class XI IPS 1 as control class with 42 students and XI IPS 2 as experimental class with 42 student.. Results of statistical testing by using normality test chi square obtained 2 = 5.570 in the experimental class, while the control class derived 2 = 10,990 with significance level of 0.05 and df=6 which is 12,592, this shows that the data distribution is normal, hypothesis testing using t-test obtained = 2.217 and ��= 1.98 with a significance level of 0.05 and df= 82 with >��. The study results showed that H1 is tested and true accepted. It can be concluded that there is an influences of Problem Based Learning (PBL) model on student Learning Outcomes in accounting subject.

(20)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I Selain itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN. Ada 12 sektor jasa yang telah disepakati oleh Negara ASEAN diantaranya bisnis, komunikasi, teknik kontruksi dan teknik terkait, pendidikan, distribusi, lingkungan hidup, keuangan, kesehatan dan sosial, pariwisata, kebudayaan,dll.

Namun pada kenyataannya Indonesia masih mempunyai banyak tugas untuk menghadapi pasar bebas ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations) pada tahun 2015 yang akan datang, bahwasanya saat ini Indonesia masih harus memperbaiki dalam segala aspek yang salah satunya adalah aspek pendidikan dan yang paling penting untuk dapat memperbaiki kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations) atau ASEAN Economic Community (AEC).

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan menduduki posisi penting karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi menjadi salah satu komponen pendukung paling utama bagi keberhasilan pembangunan suatu Negara. Berdasarkan UUD RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 yaitu:

(21)

2

Berdasarkan sistem pendidikan nasional dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1, dalam mewujudkan generasi yang berprestasi dan berkualitas harus ditempuh melalui proses belajar yang merupakan proses atau usaha sadar yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif berdasarkan pengalaman untuk dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Dari proses belajar tersebut peserta didik dapat memperoleh pengalaman untuk dapat mengubah tingkah lakunya kearah yang lebih baik berdasarkan pengalaman yang ditampakan dalam bentuk kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lainnya.

Oleh sebab itu, untuk dapat berkompetisi dengan negara lain pembangunan di sektor pendidikan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan pemerintah sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan menjadi sangat penting terutama dalam fungsinya sebagai sarana untuk melahirkan generasi yang berkualitas dimasa yang akan datang. Mutu pendidikan sering dinilai berdasarkan kualitas hasil keluarannya (output pendidikan), apakah output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

Menurut Sudjana (2013: 2) “Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku siswa setelah terjadi proses pembelajaran.” Teori tersebut menyatakan bahwa perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan individu. Dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami proses belajar peserta didik berubah perilakunya dibanding sebelumnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

(22)

3

berhasil jika siswa mencapai tujuan dari pembelajaran dan mencapai tujuan khusus (KKM) dari mata pelajaran tersebut. Namun demikian, proses belajar yang diharapkan tidak selamanya berhasil dan menghasilkan hasil belajar yang baik pula, pada dasarnya tingkat kemampuan siswa berbeda-beda dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini terlihat dalam mata pelajaran akuntansi yang merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.

Dilihat dari fenomena yang terjadi banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM pada mata pelajaran akuntansi sehingga dapat dilihat bahwa siswa sudah mensugestikan dirinya untuk berpikir bahwa akuntansi itu merupakan mata pelajaran yang paling sulit dan dengan melihat kenyataan tersebut siswa kurang menyadari bahwa sesungguhnya akuntansi merupakan mata pelajaran yang penting dalam kehidupan sehari-hari seperti pada lingkungan lembaga, perusahaan, bahkan rumah tangga pun saat ini seyogyinya menerapkan akuntansi untuk mempermudah pengelolaan keuangan.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA Negeri 26 Bandung pada pelajaran akuntansi dapat dikatakan bahwa nilai yang diperoleh masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI IPS

Rekapitulasi nilai ULANGAN HARIAN (UH) pelajaran akuntansi Tahun Ajar 2013/2014 SMA Negeri 26 Bandung

No Kelas Sumber : diolah dari daftar nilai siswa kelas XI IPS SMAN 26 Bandung

(23)

4

jumlah 42 siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 5 siswa atau sebesar 11,90% dan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 37 siswa atau sebesar 88,90%.

Hal ini menunjukan bahwa adanya permasalahan yang terjadi pada siswa dalam memahami pelajaran akuntansi yang berdampak pada nilai yang diperoleh dari kebanyakan siswa menjadi kurang optimal. Oleh karena itu dengan banyaknya siswa yang belum mendapatkan nilai KKM, sehingga ini memperlihatkan bahwa masih banyaknya siswa yang belum memahami mata pelajaran akuntansi, karena pada dasarnya akuntansi merupakan proses dari tahap satu, ke tahap selanjutnya. Jika siswa kurang memahami materi awal akuntansi maka materi selanjutnyapun siswa akan bingung ketika mendapatkan materi selanjutnya yang berkaitan.

B. Identifikasi Masalah

Sehingga dengan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, hal ini tentunya bukan semata-mata terjadi melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada baik faktor eksternal maupun faktor internal.

Purwanto (2012:107) mengelompokan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya :

1. Faktor Internal yang terjadi dalam diri individu tersebut. yakni : faktor fisiologi (jasmani ) dan faktor psikologi.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada diluar diri individu. Yakni : kurikulum, Guru/Pengajar, Sarana dan Fasilitas,lingkungan dll.

(24)

5

mendapatkan berdasarkan hapalan saja melainkan siswa dapat memahami secara jelas dengan makna yang didapatkan oleh siswa dalam pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran berdasarkan konsep konstruktivisme bahwa pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran merupakan partisipasi guru bersama siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi, sehingga untuk menunjang itu semua dibutuhkan rancangan kegiatan yang sesuai dengan kondisi internal siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Menurut Barrows, 1986 dalam (Ibrahim, 2009:159) “The most prominent aim problem based learning is to make students active, free and self learning individuals rather that being passive recipients of the knowledge”.

Dapat diartikan bahwa peserta didik diberi kebebasan dalam kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik dapat berani untuk mengemukakan pendapatnya, mandiri, dan aktif sehingga peserta didik tidak hanya menerima pengetahuan dari guru, tetapi mereka memaknai pembelajaran yang didapatkan. sehingga siswa dilatih untuk dapat memecahkan persoalan yang ada dengan proses berpikir yang baik dalam setiap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Belajar yang kita harapkan bukan sekedar mendengar, memperoleh atau menyerap informasi secara mendasar. Belajar harus dimaknai sebagai kegiatan pribadi siswa dalam menggunakan potensi berpikir dan nuraninya untuk memperoleh pengetahuan, membangun sikap dan memiliki keterampilan tertentu.

(25)

6

pengorganisasian, penyampaian maupun strategi pengelolaannya. Hal ini dimaksudkan agar hasil pembelajarannya dapat berlangsung secara efektif dan efesien serta memiliki daya tarik tersendiri siswa dalam proses berpikirnya sehingga dapat menjadikan suatu pengalaman untuk mencapai tujuan yang optimal dalam proses pembelajaran.

Menurut Rusmono (2012:22) menyatakan bahwa “ strategi pembelajaran sebagai suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar tertentu pada siswa.” strategi ini mempunyai lima komponen utma yang salah satunya adalah pemilihan model pembelajaran, pemilihan model pembelajaran yang tepat bertujuan agar semua siswa lebih mudah dalam memaknai materi yang disampaikan sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran akuntansi adalah model problem based learning. Pendapat Sugiyanto (2009:86) menyatakan bahwa “Pembelajaran berbasis pemecahan masalah menjadi sangat penting untuk dijalankan, sehingga dapat menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah”

(26)

7

persoalan yang terjadi. Selain itu siswa dapat bekerjasama (collaborating) secara efektif dalam kelompok, saling bertukar (ide-ide) pendapat, mengumpulkan data, mengolah data dan menentukan alternatif pemecahan masalah.

Menurut Albanese dan Mitchel dalam Tan (2004:7) memerkuat bahawa “dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional lebih baik digunakan model problem based learning yang mampu mengkonstruksikan konsep dan mengembangkan keterampilan proses.”

Dengan demikian, dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran akuntansi pada materi ayat jurnal penyesuaian dapat membantu siswa dalam memahami materi ajar selain itu dapat meningkatkan pula keterampilan siswa dalam memecahkan masalah.

Hal ini dipertegas oleh Rizema (2013:74), Rizema menyatakan bahwa tujuan dari model problem based learning antara lain :

1. Membantu sisiwa mengembangkan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah.

2. Menjadi siswa yang mandiri

3. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif 4. Meningkatkan motivasi belajar

5. Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru

6. Belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan siswa dalam pengalaman nyata dan simulasi.

(27)

8

C. Rumusan Masalah Penelitian

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model problem based learning dalam mata pelajaran akuntansi dikelas XI IPS SMA Negeri 26 Bandung.

D. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model problem based learning dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 26 Bandung.

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam mengembangkan model pembelajaran untuk membuat siswa lebih aktif dan mandiri khususnya model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai konsep-konsep hasil belajar serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Secara praktis :

a. Bagi siswa

(28)

9

b. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam memilih model pembelajaran efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran khususnya tujuan pembelajaran akuntansi.

c. Bagi sekolah

Sekolah dapat lebih meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran akuntansi. Dapat membantu menciptakan panduan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar pada pelajaran lain, dan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran demi kemajuan proses pembelajaran di masa yang akan datang.

d. Bagi Peneliti

(29)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Sukmadina (2012:315) mendefinisikan bahwa “Desain penelitian (research desain) merupakan prosedur atau langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian serta analisis data mencangkup metode, sumber, dan teknik pengumpulan data yang digunakan analisis dan interprestasi data.” Desain yang akan digunakan pada penelitian ini adalah desain eksperimen.

Jenis penelitian dalam desain eksperimen yang termasuk dalam kuasi eksperimen. Sehingga desain penelitian dalam penelitian yang termasuk ke dalam kuasi eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Design With Nonequivalenr Groups, yaitu eksperimen terhadap 2 kelompok yang satu kelompoknya diberi perlakuan dan posttest, sedangkan pada kelompok lain hanya hanya diberikan posttest saja, tidak ada perlakuan (Darmawan, 2013:242)

Desain penelitian

Kelompok Perlakuan Post Tes

Eksperimen (R) X O1

Kontrol (R) - O2

Keterangan :

= tes akhir/ posttest (sesudah perlakuan) pada kelompok eksperimen

X = Treatment yang diberikan (Model pembelajaran Problem based learning) = test akhir/ posttest pada kelompok kontrol.

(30)

41

dipelajari dengan menilai perbedaan hasil belajar yaitu skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

1. Prosedur Eksperimen

a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang berdasarkan Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).

b. Guru mengungkapkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi diperusahaan mengenai posisi penting ayat jurnal penyesuaian.

c. Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk merumuskan permasalahan yang ada pada perusahaan (jika perusahaan tersebut tidak melakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang harus disesuaikan)

d. Guru memotivasi siswa serta mendorong siswa untuk memahami permasalahan terhadap akun-akun penyesuaian.

e. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari yaitu ayat jurnal penyesuaian dengan akun-akun adalah Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan.

f. Guru mendemonstrasikan materi ayat jurnal penyesuaian dan memberikan contoh soal dari mulai akun Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan.

g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki dalam memahami dan mendefinisikan akun-akun penyesuaian.

h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengorganisasikan informasi-informasi diantarnya : apa yang diketahui tentang ayat jurnal penyesuaian, serta untuk menganalisis fakta-fakta yang berhubungan dengan permasalahan tersebut.

(31)

42

Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan.

j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai penjelasan yang kurang dipahami/kurang dimengerti.

k. Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi serta memfasilitasi siswa dengan sejumlah bahan ajar/topic seperti lembar kegiatan siswa (LKS) yang berbasis masalah.

l. Guru membagi siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri 4-5 orang yang bersifat heterogen. Yakni, siswa kelompokan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.

m. Guru memberikan bantuan dan membimbing kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pemecahan masalah dalam setiap pertanyaan pada lembar lks.

n. Guru menunjuk salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.

o. Guru sebagai fasilitator menjelaskan bahwa setiap pemecahan masalah/pendapat hasil diskusi kelompok menyatakan Setuju atau tidak, dengan pemaparan kelompok yang mempresentasikan.

(32)

43

Adapun Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut :

- Guru menyampaikan tujuan pelajaran sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). - Guru mengungkapakan berdasarkan fakta-fakta yang

terjadi diperusahaan mengenai posisi penting ayatjurnal penyesuaian.

- Guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk merumuskan permasalahan yang ada pada perusahaan (jika perusahaan tersebut tidak melakukan penyesuaian terhadap akun-akun yang harus disesuaikan)

- Guru memotivasi siswa serta mendorong siswa untuk memahami permasalahan terhadap akun-akun penyesuaian.

Tahap 2

Mengorganisasikan siswa untuk belajar

- Guru menjelaskan materi mengenai ayat jurnal penyesuaian. akun-akun dalam penyesuaian adalah Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar), dan Koreksi Kesalahan.

- Guru mendemonstrasikan materi ayat jurnal penyesuaian dan memberikan contoh soal dari mulai akun Perlengkapan, Aktiva Tetap (Penyusutan Aktiva), Beban (Beban dibayar dimuka dan beban yang masih harus dibayar), Pendapatan (Pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus dibayar) dan Koreksi Kesalahan.

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki dalam memahami dan mendefinisikan akun-akun penyesuaian.

(33)

44

Tahap 3

Membimbing pengalaman

individu/kelompok

- Guru memberikan kesempatan untuk siswa dalam pengumpulan informasi serta memfasilitasi siswa dengan sumber-sumber bahan ajar/topic.

- Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri 4-5 orang dengan setiap kelompok bersifat heterogen. Yakni, membagi siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mencari kejelasan serta solusi untuk pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan sumber- sumber yang telah diberikan.

- Guru memberikan bimbingan kepada kelompok/individu yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pemecahan dalam setiap pertanyaan pada lembar kegiatan siswa (LKS)

Tahap 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

-Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok. Dengan jalan satu atau dua kelompok yang mewakilinya sebagai kelompok penyaji, sedangkan kelompok bukan penyaji menanggapinya.

-Guru sebagai fasilitator menjelaskan bahwa setiap pemecahan masalah/pendapat hasil diskusi kelompok. -Guru memberikan umpan balik kepada kelompok

bukan penyaji untuk mengungkapkan pendapat tentang pemecahan masalah/hasil diskusinya.

Tahap 5

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

- Guru melakukan evaluasi dengan mengkoreksi dan menjelaskan hasil pemecahan masalah. Serta guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari, dan guru memberikan umpan balik kepada siswa untuk mengulas dan mengukur kemapuan siswa dalam setiap pertemuan.

B. Operasionalisasi Variabel

(34)

45

Menurut Arikunto (2009:108) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainnya, tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh suatu objek.” Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 26 Bandung tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 84 siswa.

2. Sampel

Menurut Furqon (2008:146) mengemukakan bahwa “Suatu sampel adalah bagian dari suatu populasi”. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-probality sampling yaitu dengan cara pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap anggota untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan purposive sampling yaitu teknik pengumpulan sampel yang lebih mengutamakan tujuan penelitian.

(35)

46

Berdasarkan pertimbangan pemilihan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4

kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Jumlah

D. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data tersebut perlu dilakukan dengan teknik tertentu sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dengan benar dan relevan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dalam melaksanakan penelitian, penulis mengunakan dokumentasi hasil nilai ualangan harian (UH) yang diperoleh dari guru akuntansi yang bersangkutan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar peserta didik.

2. Tes

Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Arikunto (2010: 193) “tes merupakan serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.”

(36)

47

Dalam penelitian ini tes berbentuk uraian, pemilihan soal dengan bentuk uraian bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah akuntansi. Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest setelah penerapan Problem Based Learning (PBL).

Menurut Makmum (2003: 196), bahwa test yang baik harus memenuhi kreteria tes yang baik, antara lain :

1. Memiliki taraf ketetapan (validity) yang memadai

2. Memiliki taraf kemantapan sehingga pengukuran dapat dipercaya. 3. Memiliki kepraktisan

4. Memiliki keampuhan

Cukup jelas bahwa pengukuran kreteria tes yang baik adalah melalui uji validitas, uji realibilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda dengan dibantu software anates V4

E. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

a. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketetapan tes yaitu instrumen yang digunakan untuk mengukur sesuatu, teliti dan tepat sasaran. Menurut Arikunto (2009: 64) bahwa “ data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid.” Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur.

(37)

48

Setelah diperoleh nilai ℎ� kemudian dibandingkan dengan dengan taraf signifikansi yang dipakai α = 0.05

Kaidah keputusan :

Setelah dilakukan perhitungan data dengan bantuan software Anates V4, hasil perhitungan yang didapatkan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

(sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

(38)

49

akhir pertemuan setelah melakukan penelitian. Posttest yang digunakan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran.

2. Uji Realibilitas

Reabilitas adalah ketetapan tes, merupakan kreteria untuk menetapkan taraf ketelitian, bila ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Ketetapan ini berlaku untuk setiap alat ukur yang sama. Reliabilitas ini dinyatakan dalam koefisien reabilitas. Suatu instrumen dikatakan mempunyai ketetapan apabila hasil pengukuran sama atau ajeg disegala waktu dan tempat.

Untuk mencari realiabilitas maka peneliti menggunakan software Anates V4 yang diperkenalkan oleh Kartono dan Wibisono Y. software Anates ini bermanfaat untuk mengetahui dan mempermudah dalam menentukan hasil reliabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

Setelah diperoleh nilai ℎ� kemudian dibandingkan dengan nilai dengan taraf signifikansi α = 0,05.

Kaidah Keputusan:

- Jika ℎ� > artinya item soal reliabel. - Jika ℎ� artinya item soal tidak reliabel

setelah perhitungan dilakukan, maka didapatkan perhitungan reliabilitas dengan cara membandingkan antara � dengan � �� . Nilai � yang

diperoleh dari reliabilitas soal adalah sebesar 0,80, sedangkan � �� sebesar 0, 3044. Maka dilihat dari perolehan � dengan � �� maka dapat dinyatakan

instrumen penelitian dinyatakan Reliabel. Artinya soal tersebut dinyatakan reliabel karena memiliki nilai � > ��.

3. Daya pembeda

(39)

50

disingkat D (d besar). Indeks diskriminasi (daya pembeda) ini bekisar 0,00 sampai 1,00. Indeks diskriminasi ditandai dengan tanda negative (-).

Maka untuk membedakannya ada tiga titik pada daya pembeda.

-1,00 0,00 1,00

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :

(40)

51

Untuk menentukan daya pembeda soal maka dilakukan perhitungan dengan bantuan software Anates V4, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal

Nomor Soal Indeks DP (%) Klasifikasi

1 32,73 Cukup

2 32,73 Cukup

3 45,00 Baik

4 41,82 Baik

5 29,09 Cukup

6 40,00 Baik

7 52,27 Baik

8 30,00 Cukup

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas dengan dibantu menggunakan software Anates V4 menunjukan empat soal berada pada kategori baik dan empat soal berkategori cukup. Hal ini menyimpulkan bahwa soal yang diberikan dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Dan 8 soal dinyatakan cukup baik untuk digunakan pada saat pelaksanaan posttest pada akhir pertemuan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan siswa setelah proses pembelajaran yang telah dilakukan.

4. Taraf Kesukaran

Menurut Arikunto (2009:207) bahwa “ Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.” Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya jika soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

(41)

52

Indeks kesukaran ini diberi symbol P (Proporsi) maka untuk mencari P digunakan Rumus sebagai berikut :

(Arikunto, 2009:208)

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.9

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Skor Kategori

P 0,00 sampai 0,30 soal sukar P 0,31 sampai 0,70 soal sedang P 0,71 sampai 1,00 soal mudah

(Arikunto, 2009:210)

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan software Anates V4, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.10

Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal

Nomor Soal Indeks Kesukaran (P) Keterangan

1 62,73 Sedang

2 64,55 Sedang

3 39,77 Sedang

4 70,91 Sedang

5 73,64 Mudah

6 70,00 Sedang

7 46,59 Sedang

8 77,73 Mudah

(Sumber: Data diolah dengan software Anates V4, terlampir)

0,0 1.0

Sukar Mudah

(42)

53

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software Anates V4, maka dapat disimpulkan bahwa semua soal yang diuji coba berada pada taraf kesukaran kategori enam sedang dan dua mudah. Sehingga soal baik digunakan untuk dilakukan pada saat posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menetukan sampel tersebut apakah kedua kelas tersebut homogen atau tidak. Apabila kelas tersebut homogen berarti tidak terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan awal kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan/treatment. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan data awal dari kedua kelas. Adapun langkah-langkah dalam menguji homogenitas varians, yaitu sebagai berikut:

1. Mencari nilai varians

Tabel 3.11 Nilai Varians

Nilai Varians Sampel Sampel 1 Sampel 2 Standar Deviasi (s)

Varians (S) Sampel (n)

(Riduwan, 2013:344) 2. Memasukkan angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel Uji

Bartlet

Tabel 3.12 Uji Bartlet

Sampel dk = (n-1) �� � �� (dk) � ��

Jumlah ∑ (ni – 1) ∑ (dk) � �

(Riduwan, 2013:344)

(43)

54

4. Menghitung log S2 5. Menghitung nilai B

B= (log S2) x ∑ (ni – 1)

(Riduwan, 2013:344)

6. Menghitung nilai 2hitung

2hitung = (lon 10) [B - ∑(db) log Si2]

(Riduwan, 2013:344) 7. Bandingkan nilai 2hitung dengan 2tabel, untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (db) = k-1

Kaidah Keputusan:

2

hitung ≥ 2tabel artinya varians tidak homogen. 2

hitung ≤ 2tabel artinya varians homogen.

6. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah chi kuadrat. berikut langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan uji Chi kuadrat (Riduwan, 2011: 187)

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang berdistribusi normal. Selain itu, untuk mengetahui bahwa sampel yang dijadikan objek penelitian adalah mewakili populasi, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi.

Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan distribusi Chi Kuadrat. Berikut langkah- langkah pengujian normalitas data dengan distribusi Chi Kuadrat adalah sebagai berikut :

(44)

55

(Riduwan, 2011:188) 3. Menentukan banyaknya kelas (BK)

(Riduwan, 2011:188) 4. Menentukan panjang kelas (i)

(Riduwan, 2011:188) 5. Menentukan tabulasi data penolong

Tabel 3.13 Tabel Penolong

No Kelas

Interval F

Nilai Tengah (Xi)

Xi2 f. Xi f. Xi2

6. Menentukan rata-rata atau mean

(Riduwan, 2011:188)

7. Menentukan simpangan baku (S)

(Riduwan, 2011:188)

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a. Menentukkan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

R= skor terbesar - skor terkecil

BK = 1 + 3,3 log n

I =

� = ∑ ��

(45)

56

b. Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus : � = � −�̅

(Riduwan, 2013:181) c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dan 0 – Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris 1 dikurangi baris 2, angka baris 2 dikurangi angka baris 3 dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

Tabel 3.14 Tabel Daftar Frekuensi

No Batas

Kelas Z Luas O – Z

Luas Kelas

Tiap Interval fe f0

(Riduwan, 2013:182)

9. Menghitung Chi Kuadrat  ℎ� ) dengan rumus:

= ∑ − �

� �−

(Riduwan, 2013:182)

10. Membandingkan ( ℎ� ) dengan ( )

dimana ∝ = , 5 dan derajat kebebasan �� = � − Kaidah keputusan :

(46)

57

b. Uji Hipotesis

Menurut Sudjana (2004:156) uji beda rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui apakah:

Dua populasi yang kita pelajari itu mempunyai rata-rata yang perbedaannya tidak berarti, atau apakah terdapat perbedaan yang cukup memberikan kepada kita untuk menyimpulkan bahwa dua sampel yang kita ambil itu berasal dari populasi dengan rata-rata yang tidak sama.

Apabila dari pengujian statistika diperoleh keputusan yang mendukung atau setuju dengan (H0), maka dapat dikatakan bahwa (H0) Diterima. Sebaliknya jika

diperoleh keputusan yang membelot atau bertentangan dengan keputusan (H0),

maka dapat diambil tindakan bahwa (H0) ditolak. Riduwan (2011: 171)

Rumus yang digunakan untuk uji-t adalah :

(Sudjana, 2004:162)

Keterangan :

t : Uji beda rata-rata

�̅ : Rata- rata kelas eksperimen �̅ : Rata – rata kontrol

s : Simpangan baku gabungan

Simpangan baku gabungan didapatkan dari rumus :

(Sudjana, 2004:162)

Keterangan :

: varians sampel dari populasi yang berukuran n1

: varians sampel dari populasi yang berukuran n2

= �̅ − �̅ √ +

(47)

58

n1 dan n2 : banyaknya data kelas eksperimen dan kelas kontrol

Nilai ℎ� tersebut selanjutnya dibandingkan dengan dengan tabel distribusi t ( . Taraf signifikansi yang dipakai adalah 0,05.

Kaidah keputusan:

- Jika nilai ttabel ≤ thitung < ttabel, artinya H0 diterima dan H1 ditolak

- Jika nilai thitung > nilai ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

Keterangan :

- H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat Pengaruh hasil belajar siswa antara kelas

yang mendapat perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

- H1 : µ1 ≠ µ2 : Terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara kelas yang

(48)

Tika Kartika S ari, 2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis yang dilaksanakan di kelas XI IPS SMA Negeri 26 Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis menunjukan terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang menerapkan model problem based learning dengan siswa yang tidak menerapkan model problem based learning. Hasil belajar yang diperoleh siswa yang mendapatkan perlakuan berupa model problem based learning /kelas eksperimen lebih baik dibandingankan siswa yang tidak diberikan perlakuan berupa model problem based learning pada kelas kontrol,

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain : a. kepada guru mata pelajaran akuntansi untuk menerapkan model pembelajaran

problem based learning, karena selain model problem based learning dapat meningkakan hasil belajar juga dapat memotivasi siswa, serta mampu bekerjasama, bersikap mandiri, berfikir kritis. Dengan pembelajaran seperti itu maka siswa akan lebih mudah memahami mata pelajaran akuntansi. b. Bagi siswa diharapkan dapat lebih menggali potensi dirinya untuk dapat

membiasakan belajar mandiri, berfikir kritis, lebih berani untuk mengeluarkan pendapatnya.

(49)

85 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Alam, S. (2004). Akuntansi untuk SMA kelas XI Kurikulum 2004. Jakarta: Erlangga

Amir, Taufiq M (2013). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta : PT. Kencana Prenada Media Group

Aunnurrahman .(2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi revisi. Jakarta : Bumi aksara.

________. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arends, R. (2008). Learning to teach. New York : McGraw Hill Companies, Inc,1221 avenue of the Americas.

Baharudin dan wahyuni. N. E . (2007). Teori belajar dan pembelajaran. Jogyakarta : AR- ruzz media

Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif (Cetakan Pertama).Bandung: Rosda.

Djamarah dan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Djamarah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono.(2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Furqan. (2008). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

Joyce, B., Weil, M. & Calhoun, E. (2000). Models of Teaching. Six Edition. Boston: Allyn and Bacon

Kartono dan Wibisono, Y. (2004). Software Anatest V4. Bandung

Makmun, A. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

(50)

86

Muwanah, U.(2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten:Jaya Cemerlang.

Priyati, Novi. (2013). Pengantar Akuntansi . Jakarta : PT. Indeks

Purwanto. (2012). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasioanl Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

Riduwan. (2011). Dasar – Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rizema. S.P. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogyakarta : Diva Press

Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rusmono. (2014). Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor : Ghalia Indonesia

Sadirman, A M. (2007). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada

Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung : Tarsito.

_________. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

_________. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyanto. 2009. Model-model pembelajaran inovatif. Surakarta: yama pustaka bekarjasama dengan FKIP UNS

Sugiyono. (2008). Metode penelitian bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

________. (2013). Model penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta

Sukmadina, S,N. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

(51)

87

Sanjaya, N. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran Teori Dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana

Syah, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tan, Ong- Seng. (2004). Enhacing Thinking Trought Problem Based Learning A Approaches. Singapore: Thomson Learning

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Weygandt, Keiso and Kimmel. (2007). Accounting Principles. Jakarta : Salemba Empat

Sumber Dokumen:

Depdiknas. (2003). Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas

Sumber Jurnal:

Ibrahim, B, Edal, S, Mustafa, S. (2009). The Effects Of Problem Based Learning

Instruction On University Students’ Perpormance Of Conceptual And Quantitative Problem In Gas Concepts. Eurasia journal of Mathematics, Science and Technology Education, 2009, 5 (2), 153-164 : Eurasia E-ISSN : 1305-8223

Sugeng. (2005). Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi rofesional guru matematika SMP Negeri di kabupaten pandeglang. Tesis. Jakarta : Universitas Muhammadiyah prof. Dr. HAMKA (Ts). Vol.1 No.3, 2005

Lauridsen, Barbara. (2012). PBL Applied to Team Environments A Visual Literature Riview. Hal 14-28

Buang Saryantono. (2013). Pengaruh PBL terhadap hasil belajar matematika, eksperimen di SMA Bandar lampung. Bandarlampung: STKIP PGRI Bandar Lampung, Vol 1 No 2 2013

(52)

88

Sumbernya Skripsi :

Reka. (2012). Analisis Penerapan Model Pembelajaran Problem Based learning untuk meningkakan hasil belajar. Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

.

Gambar

Tabel 1.1 Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI IPS
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.4 kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal
+6

Referensi

Dokumen terkait

Proses dasar produksi tanaman adalah fotosintesis merupakan konversi bahan baku atau input produksi dengan bantuan energi radiasi matahari yang

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

Ujung dari akibat penerapan paradigma Carteseian Newtonian dalam konsep dan praktek pendidikan tersebut secara ekstrem pada pendidikan di negara kita,

Dengan demikian perokok aktif yang mempunyai empati akan dengan kesadaran diri bisa lebih bersikap toleran atau menghargai perasaan orang lain sewaktu ia berada di tempat

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan uji statistic untuk menguji hipotesis agar bisa dijelaskan hubungan variabel

Penulis melihat dengan munculnya banyaknya software pendukung pembuatan gambar dan animasi, program dalam bentuk multimedia ini bisa dikreatifitaskan lebih interaktif lagi. Salah

PS PICE dot-model statement for the ideal bipolar transistor: β = Bf, Early voltage Vaf, and scale current Is; as shown by curly braces {}, these values are set using variables

Koordinasi di bidang Statistik dilaksanakan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997