• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V LPPD 2015 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB V LPPD 2015 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

5 6 8 BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

6.1. KERJASAMA ANTAR DAERAH

Implementasi kerjasama daerah pada era otonomi daerah merupakan suatu kebutuhan bagi daerah, karena dalam mengembangkan memberdayakan dan memanfatkan sumberdaya / potensi suatu daerah memerlukan kerjasama dengan daerah lain karena adanya keragaman potensi dari setiap daerah. dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan, Kerjasama Antar Daerah (KAD) baru dapat berjalan dengan efektif apabila telah ditemukan kesamaan isu, kesamaan kebutuhan atau kesamaan permasalahan. Kesamaan inilah yang dijadikan dasar dalam mempertemukan daerah-daerah yang akan menjadi mitra. Melalui kerja sama daerah diharapkan dapat mengurangi kesenjangan daerah dalam penyediaan pelayanan publik. Selain itu diharapkan dengan terjalinnya kerjasama antar daerah didapatkan solusi atas berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah guna peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat

Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain :

A. Kerjasama Kedungsepur

(2)

Kerjasama ini disepakati dengan tujuan untuk menciptakan pertumbuhan

yang serasi dan selaras antara daerah kota / kabupaten di wilayah Kedungsepur, sehingga mampu mengurangi ketidakseimbangan pertumbuhan masing-masing daerah, disamping juga dalam rangka eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya potensial yang ada, sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pertumbuhan wilayah Kedungsepur.

Kegiatan yang telah dilakukan dalam kerjasama Kedungsepur dan hasil yang telah dicapai pada tahun 2014 antara lain :

1. Serah Terima Sekretariat Bersama Kedungsepur periode 2013 – 2016 dari Pemerintah Kabupaten Kendal ke Pemerintah Kabupaten Demak pada tanggal 28 mei 2014 bertempat di aula Bappeda Kabupaten Kendal.

2. Rapat Koordinasi tentang pembahasan program kerjasama kedungsepur bertempat di Ruang Komisi A-B Gedung Moch. Ikhsan lantai 8 Semarang pada tanggal 18 Agustus 2014.

3. Rapat Koordinasi tentang Penyusunan Program Kerjasama Antar Daerah Kedungsepur Tahun 2014/2015 bertempat di ruang rapat Wakil Bupati Demak tanggal 09 September 2014 dengan hasil sebagai berikut:

a. Sepakat untuk meneruskan dan menindaklanjuti program kerja dibidang pariwisata dan akan berkerjasama dengan ASITA.

b. Sebagai landasan Badan Kerjasama Antar Daerah Kedungsepur menggunakan Keputusan Bersama Kepala Daerah Se-Kedungsepur. c. Untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional, di

Kabupaten Semarang sudah ada lahan untuk TPA yang dapat dimanfaatkan oleh Kabupaten/Kota di Kedungsepur. Dari Pemkab Semarang sudah mengkonsultasikan ke Kementrian PU namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut.

d. Guna mempererat hubungan antar Kabupaten/Kota anggota Kedungsepur maka diharapkan dapat berpartisipasi di dalam acara hari jadi di salah satu anggota Kedungsepur.

(3)

5 7 0

5. Workshop Optimalisasi Potensi Kerjasama Antar Daerah Wilayah

Kedungsepur pada tanggal 29 – 30 Oktober 2014 bertempat di Hotel Laras Asri Salatiga dengan materi sebagai berikut:

- Materi “Strategi dan Kebijakan Pengembangan Kerjasama Antar Daerah” oleh narasumber dari Dirjen Bangda Kemendagri.

- Materi “Peran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dalam Pengembangan Kerjasama Antar Daerah” oleh narasumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

B. APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia).

APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), dimana anggotanya terdiri dari seluruh Kota di Indonesia yang berjumlah 98 kota dan saat ini di ketuai oleh Walikota Manado dengan Direktur Esekutuf APEKSI Pusat sebagai sekretarisnya.

Kegiatan- kegiatan APEKSI yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 antara lain : 1. Muskomwil III di Magelang tanggal 23 – 25 April 2014 dengan agenda :

- Membahas laporan pertanggunjawaban pengurus Komwil III Apeksi periode 2011-2014

- Pemilihan ketua dan pengurus Komwil III Apeksi periode 2014-2017, dengan hasil sebagi berikut;

1) Ketua : Walikota Bandung

2) Wakil Ketua I : Walikota Sukabumi 3) Wakil Ketua II : Walikota Tangerang

4) Anggot-anggota : Walikota Se-Komwil III APEKSI

2. Munas Apeksi X di Dumai tanggal 20 – 22 Mei 2014 hasil dari Rakernas adalah menetapkan Kota Ambon sebagai tuan rumah Rakernas APEKSI tahun 2015 selain itu juga menghasilkan beberapa rekomendasi yaitu : A. Rekomendasi Untuk Isu-Isu Strategis Pelaksanaan Penyelenggaraan

Pemerintahan dan Pembangunan di Daerah: I. Bidang Pemerintahan Umum

1) Penyempurnaan Revisi UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dapat dilengkapi dengan peraturan pelaksanaannya paling lambat satu tahun setelah disahkan.

(4)

3) Mendorong kementerian dalam negeri untuk melakukan

harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan sektoral dengan peraturan yang berkaitan dengan implementasi otonomi daerah agar tidak terjadi tumpang-tindih peraturan.

4) Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri segera melengkapi peraturan pelaksana untuk UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Desa paling lambat satu tahun setelah disahkan. 5) Mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk mempercepat

penyelesaian tapal batas/wilayah, asset untuk daerah otonom baru ataupun daerah di perbatasan dengan kota/kab. Induk.

6) Pemerintah agar tetap konsisten melakukan moratorium untuk pembentukan daerah otonom baru sampai disahkannya atau dikeluarkannya Revisi UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

II. Bidang Aparatur atau Personil

1) Pemerintah melalui kementerian PAN dan RB segera melengkapi peraturan pelaksana untuk UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara paling lambat satu tahun setelah disahkan dengan memperhatikan kondisi aparatur di daerah.

2) Melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi terhadap Pasal 119 dan Pasal 123 Ayat 3 (tentang kewajiban untuk mundur

dari PNS pada saat mencalonkan diri menjadi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

3) Mendorong pemerintah untuk melakukan koordinasi dalam konteks perlindungan terhadap pejabat pemerintah dan pegawai negeri sipil.

III. Bidang Keuangan Daerah

(5)

5 7 2 2) Mendorong pemerintah untuk mengeluarkan peraturan

perundang-undangan dibidang pengadaan barang dan jasa dalam rangka pelaksanaan APBN dan APBD

3) Mendorong pemerintah agar memasukkan pengarustamaan gender dan anggaran esponsif gender ke dalam materi pembekalan kepala daerah baru

4) Mendorong pemerintah untuk meningkatkan perhitungan DAU untuk wilayah perkotaan sebesar 30% mengingat beban perkotaan yang juga harus mengurus masyarakat Hinterland.

IV. Bidang Infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

1) Mendorong pemerintah untuk mengembangkan rencana infrastruktur daerah yang terintegrasi (darat, laut dan udara) dan konektivitas antar daerah termasuk pengembangan sistem angkutan massal di daerah.

2) Mendorong pemerintah untuk menerbitkan PP tentang Prosedur Perolehan Ijin Dan Tata Cara Penggantian Yang Layak sebagai tindak lanjut Pasal 37 ayat 8 UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

3) Mendorong pemerintah untuk meningkatkan transparansi, akses dan pendanaan infrastruktur di bidang lingkungan khususnya program perubahan iklim di daerah.

4) Mendorong pemerintah untuk melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait kebijakan pengurangan resiko bencana dan skenario penanganan bencana di daerah termasuk konflik sosial dan kebakaran.

V. Bidang Kemiskinan

Meninjau kembali pemberian bantuan langsung masyarakat miskin (BLMS) dan lebih diarahkan pada ekonomi produktif atau bidang-bidang yang langsung bersentuhan dengan masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan.

VI. Bidang Kesehatan

(6)

2) Mendorong pemerintah melalui kementerian kesehatan agar meningkatkan kerjasama kepada pelaku pembangunan kesehatan (PKK, Kader Pos Yandu, dsb).

B. Rekomendasi Untuk Mendukung Percepatan Menuju Masyarakat Ekonomi Asean 2015 (Asean Economic Community 2015):

1) Mendorong terwujudnya sarana dan jalur trasnportasi penerbangan udara. Darat dan laut lintas daerah melalui maksimalisasi bantuan pemerintah pusat dan sektor swasta.

2) Mendorong pelaksanaan kerjasama antar daerah di lingkup regional maupun lintas propinsi untuk menghadapi arus Asean Economic Community 2015.

3) Meningkatkan kualitas produk dan jaminan hukum bagi usaha kecil dan menengah.

4) Mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan pelaksanaan program Kompetensi Industri inti daerah (KIID).

5) Mendorong Apeksi sebagai organisasi strategis untuk memfasilitasi pelaksanaan kerjasama antar daerah dalam penyiapan daerah dalam penyiapan AEC.

3. Indonesia City Expo di Dumai tanggal 21 - 25 Mei 2014

Pemerintah Kota Semarang didalam ICE 2014 ini menampilkan produk-produk dari UKM binaan Pemerintah Kota Semarang (batik semarangan,

kerajinan tas, serta produk olahan khas semarang).

4. Rakor Komwil III di Pekalongan tanggal 08 – 10 Oktober 2013

Rakor yang dilaksanakan di Pekalongan memiliki tema “Pemberdayaan Industry Ekonomi Kreatif, Pengembangan Smart City Dan Smart Government Dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015 ” dengan 2 sub tema yaitu:

1) “Pemberdayaan Industry Ekonomi Kreatif Dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015 ” ,dengan hasil rumusan sebagai berikut: a. Ekonomi kreatif merupakan kekuatan baru bagi bangsa Indonesia di

(7)

5 7 4

manfaat sosial yang positif serta dampak ekonomi yang inklusif,

melibatkan seluruh komponen masyarakat (dunia usaha, intelektual, dan pemerintah daerah), meningkatkan pencitraan dan identitas budaya bangsa, meningkatkan toleransi dan pemahaman antar daerah, menghormati keanekaragaman budaya, serta meningkatkan inovasi dan kreatifitas.

b. Model pengembangan ekonomi kreatif meliputi beberapa hal,yaitu: a) Adanya SDM yang kreatif, profesional dan berdaya saing.

b) Adanya aksesibilitas ke bahan baku karya kreatif, baik dalam bentuk sumber daya alam maupun sumber daya budaya.

c) Adanya industry kreatif dan wirausaha di bidang industry kreatif d) Aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan bagi permodalan

industry.

e) Ketersediaan infrastruktur (terutama industry infrstruktur teknologi informasi) dan teknologi pendukung.

f) Penetrasi dan diversifikasipasar di dalam dan luar negeri.

g) Iklim yang kondusif,baik regulasi, kelembagaan, ruang publik, dan ruang kreatif agar orang dan komunitas kreatif dapat berekspresi dan berkolaborasi.

c. Dalam menghadapi Asean Economic Community 2015, maka untuk pengembangan industry kreatif diperlukan adanya komitmen dan

upaya intensif yang kreatif dari pemerintah kota seperti halnya dengan secara proaktif menggerakkan ekonomi lokal dan menciptakan “brand lokal” yang kuat sehingga dikenal di luar negeri. Untuk itu dihimbau agar pemerintah kota dapat memberikan ruang kreatif kepada orang-orang kreatif agar dapat bertemu, berkolaborasi, dan pada akhirnya berbisnis dengan mengusung “brand Indonesia” sehingga memiliki keunggulan kompetitif di Asia Tenggara, bahkan di tingkat dunia.

2) “Pengembangan Smart City Dan Smart Government Dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015 ” ,dengan hasil rumusan sebagai berikut:

(8)

yang ada di dalamnya (sansing), memahami kondisi permasalahan (understanding), dan dapat menghubungkan, memonitor serta mengendalikan/mengatur (controling), berbagai sumber daya yang ada untuk digunakan secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memasimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga muncul adanya kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.

b. Platform System Smart City, adalah menyediakan konektivitas terhadap berbagai solusi layanan, yang meliputi kolaborasi dan integrasi layanan dan informasi, pengelolaan serta eskalasi kejadian dan peristiwa dalm konteks geospatial, termasuk pelaporan dan pembentukan dashboard kota. Oleh karena itu unsur terpenting/fundamental dalam membentuk ekosistem smart city platform adalah: teknologi (Digital City, Intelligent City, Ubiquitous City, Wired City, Hybrid City, Information City), proses (infrastruktur fisik) dan manusia (kepemimpinan, governance, forum-forum inovasi, jaringan dan komunitas).

c. Salah satu unsur yang sangat mendukung terwujudnya smart city adalah melalui pengembangan smart government yaitu penyelenggaraan pemerintahan dengan menyediakan dan

memberikan layanan kepada masyarakat dengan baik, yang meliputi layanan informasi pelayanan pemerintah kota, layanan publik teritegrasi, ada partisipasi aktif masyarakat yang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan perangkat apapun melaui penggunaan TIK.

Dalam rangka mewujudkan kedua hasil rumusan tersebut diatas maka dibutuhkan komitmen dari Kepala Daerah dalam hal ini seluruh Walikota anggota se-Komwil III APEKSI yang akan dituangkan lebih lanjut dalam suatu Deklarasi Bersama tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Smart City di Kota Anggota Komwil III APEKSI

C. Citynet Asia Pasific

(9)

5 7 6

Seminar Internasional dengan tema The Future of Sustainability in Asian Cities ” di Kota Hue,Vietnam pada tanggal 28 November – 02 Desember 2014 dengan hasil kegiatan sebagai berikut :

a. CITYNET sepakat untuk memperbanyak program Capacity Building untuk para pelaksana pembangunan daerah yang diperuntukan untuk kota/kabupaten anggota CITYNET. Program Capacity Building ini akan dikerjasamakan dengan lembaga-lembaga donor, sehingga dapat memberikan skema sponsorship kepada para delegasi anggota. Beberapa kegiatan Capacity Building yang sudah terinventarisir, antara lain:

1. KLRTC yang akan diselenggarakan di Kuala Lumpur – Malaysia, sebanyak 4 kali setahun, dengan tema; Integrated Urban Planning, Solid Waste Management, Urban Transport, dan Green Economy. 2. Regional Development Planning, yang akan diselenggarakan setiap

tahun di Tokyo – Jepang.

3. Urban Planning, yang akan diselenggarakan setiap tahun di Seoul – Korea Selatan

4. Pengembangan Kota Ramah Lingkungan, yang akan diselenggarakan setiap tahun di Jeju – Korea Selatan.

b. Acara Executive Committee Meeting dan International Seminar tahun 2015 akan dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo – Indonesia. Selain itu, CITYNET-Indonesia juga akan menyelenggarakan kegiatan yang hanya diperuntukan untuk anggota dari Kota/Kabupaten di Indonesia, yaitu; 1. Short Course and Study Visit on Healthy City and Hospital

Management di Eropa, bekerjasama dengan Erasmus University – Rotterdam

2. Short Course and Study Visit on Urban Management and Development di Turkey, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Istambul – Turkey

(10)

International Agency) dalam hal konsultansi dan pendampingan proses pembangunan daerah.

D. Sister City

Sister City Kota Semarang – Kota Split, Kroasia

Di era globalisasi ini networking atau jejaring kota – kota dunia sangatlah penting dalam rangka sharing informasi pembangunan dan saling berbagi pengalaman dalam menangani isu-isu global seperti masalah perkotaan, perubahan iklim, pengurangan dampak resiko bencana, green city dan sebagainya.

Sesuai arahan dari AKLN Kementrian Dalam Negeri RI, kerjasama Sister City tidak hanya ke negara-negara Eropa Barat tetapi diarahkan ke negara-negara di Eropa Timur, Afrika, dan Amerika Selatan. Dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang melakukan penjajagan kerjasama kota kembar (Sister City) dengan Pemerintah Kota Split Kroasia yang diprakarsai dan difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Kroasia Yang Mulia Bapak Agus Sardjana. Kota Split memiliki karakteristik yang sama dengan kota Semarang antara lain dari segi topografi yang berbukit memiliki upper town dan down town, letak geografis yang berbatasan langsung dengan laut, kota dagang pelabuhan, memiliki bnayak peninggalan bangunan bersejarah.

Pada tanggal 09 September 2014 telah dilakukan penandatanganan LOI

(11)

5 7 8 E. Kerjasama Antar Lembaga:

NO LEMBAGA KETERANGAN

1. PT. Kereta Api Indonesia (persero)

v Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (persero) tentang Addendum (Perubahan) Perjanjian No. 205/P/HK/D6/2011-No.590/77 tanggal 20 Juli 2011 tentang Persewaan Tanah Milik PT. Kereta Api Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder / Float Control Pengendali Banjir Kali Banger Kota Semarang.

v Luas ± 11,50 Ha terletak di Jalan Ronggowarsito Kel. Kemijen Semarang Timur. v Harga sewa addendum sebesar Rp.

1.862.520.275 (satu milyar delapan ratus enampulu dua juta limaratus dua puluh ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah)

v Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari v Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung

sejak tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan tanggal 19 Juli 2016

2. PT. Kereta Api Indonesia (persero)

v Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (persero) tentang Persewaan Tanah Milik . Kereta Api Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder / Float Control / Pengendalian Banjir di Depan Stasiun Semarang Tawang. v Luas ± 1,85 Ha terletak di Jalan Taman

Tawang Kel. Kemijen Kec. Semarang Timur. v Harga sewa untuk 5 (lima) tahun sebesar Rp.

1.528.344.000 (satu milyar lima ratus dua puluh delapan juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah) v Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari v Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung

sejak tanggal 13 Juli 2014 sampai dengan tanggal 12 Juli 2019

6.2. KERJASAMA PIHAK KETIGA

Dalam rangka peningkatan dan optimalisasi sumber daya Pemerintah Kota tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus membangun sinergitas dengan komponen lainnya, yaitu masyarakat dan swasta. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerjasama pihak ketiga, untuk mengoptimalkan fungsi Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, yang bermuara pada terwujudnya Good Governance,

(12)

dengan melakukan perjanjian kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga

yaitu :

v Kerjasama Pihak Ketiga

NO PIHAK KETIGA KETERANGAN

1. Mulyadi Setiakusuma Yayasan Klenteng Agung Sam Poo Kong

v Perpanjangan Sewa Menyewa Tanah Milik Pemerintah Kota Semarang Yang Terletak Di Jalan Simongan Raya Sebelah Utara Tempat Ibadah Tri Dharma Klenteng Agung Sam Poo Kong Gedung Batu, Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang v Luas lahan seluas ± 2.792m² (dua ribu tujuh

ratus sembilan puluh dua meter persegi) yang digunakan untuk lahan parkir

v Jangka waktu 5 thn ( 20/6/2010 - 19/6/2015 ) v Uang sewa tanah 5 th. sebesar

Rp.157.162.432 yang telah dibayar sebesar Rp. 117.927.141 dengan perincian pembayaran :

I. 12-4-2013 sebesar Rp. 24.494.400,- untuk periode 2010-2011

II. 20-3-2014 sebesar Rp. 93.432.741,- untuk periode 2011-2012, 2012-2013, 2013-2014

Yang belum dibayar sebesar Rp. 39.235.291 dibayar paling lambat 30 September 2014 2. PT.BS Merdeka

Sriwijaya

v Nota Kesepahaman Bersama ( Memorandum Of Understanding) Rencana Pembangunan dan Pengelolaan Semarang Expo Center di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. v Jangka waktu 6 (enam ) bulan sejak

ditandatangani

v Memorandum of Understanding ( MoU ) :

- sebagai dasar untuk melakukan perencanaan awal

- pelaksanaan teknis sesuai dgn persyaratan dan mekanisme seleksi mitra kerjasama

- secara hukum tdk menimbulkan hak & kewajiban para pihak

- sebagai penunjukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagai “ Pemrakarsa Kerjasama” tetapi tidak merupakan jaminan sebagai pemenang seleksi mitra kerjasama

v Tidak mengikat kedua belah pihak 3. Persatuan Golf

Indonesia (PGI) Jawa Tengah

v Perpanjangan Pengelolaan Sementara Tanah dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Semarang dengan cara sewa oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah

(13)

5 8 0

NO PIHAK KETIGA KETERANGAN

v Nilai sewa sebesar Rp. 100.000.000,- setiap bulan.

v Denda keterlambatan sebesar 1 permil per hari dari nilai sewa dan maksimal sebesar 5 % dari nilai sewa.

v Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi

NO PERGURUAN TINGGI TENTANG KETERANGAN

1. DR. Ir. AGUS

WIBOWO, MKom, MSi, MM.

SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER

SEMARANG ( STEKOM )

Pembangunan Kota Semarang dan

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu

yang ditekuni

berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup : Kerjasama Penelitian dan Pengembangan,

Penerapan Ilmu

Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat

dalam rangka

Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun (30/10/2014-29/10/2015 )

2. ANIS MALIK THOHA, MA, PhD.

Pembangunan Kota Semarang dan

(14)

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG ( UNISSULA ) SEMARANG

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu

yang ditekuni

berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup : Kerjasama Penelitian dan Pengembangan,

Penerapan Ilmu

Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat

dalam rangka

Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun ( 30/10/2014 -29/10/2015 ) 3. WAHYUNING

SETYANI, MSc. Apt

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

“YAYASANFARMASI“ SEMARANG

Pembangunan Kota Semarang dan

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

(15)

5 8 2

yang ditekuni

berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup : Kerjasama Penelitian dan Pengembangan,

Penerapan Ilmu

Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat

dalam rangka

Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun ( 30/10/2014 -29/10/2015 ) 4. WIJAYA, SH. MH.

UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS 1945

( UNTAG ) SEMARANG

Pembangunan Kota Semarang dan

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu

yang ditekuni

berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup : Kerjasama Penelitian dan Pengembangan,

Penerapan Ilmu

(16)

dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun ( 30/10/2014 -29/10/2015 ) 5. Drs. ERWIN EDI

WIBOWO, M.Pd.

UNIVERSITAS PANDANARAN ( UNPAND ) SEMARANG

Pembangunan Kota Semarang dan

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu

yang ditekuni

berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup : Kerjasama Penelitian dan Pengembangan,

Penerapan Ilmu

Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat

dalam rangka

Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun ( 30/10/2014 -29/10/2015 6. DR. Ir. EDI

NOERSASANGKO,

Pembangunan Kota Semarang

(17)

5 8 4 M.Kom.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG ( UDINUS )

dan

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu

yang ditekuni

berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup : Kerjasama Penelitian dan Pengembangan,

Penerapan Ilmu

Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat

dalam rangka

Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun (28/03/2014-27/03/2015 7. DR. H. NOOR

ACHMAD, MA.

UNIVERSITAS WAHID HASYM SEMARANG

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi Dan

Penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan

Utama Dalam Rangka

Pembangunan Kota Semarang

Ruang Lingkup :

a. Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi : 1) Pendidikan, penelitian

dan pengembangan 2) Penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi

3) Pengabdian

masyarakat dalam rangka pembangunan Kota Semarang 4) Penyelesaian

(18)

faktual masyarakat yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, material dan personalia.

b. Penyelenggaraan

RSUD Kota Semarang sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama. c. Jangka waktu 1 tahun (

28/03/2014-27/03/2015 Dalam rangka mewujudkan Pembangunan Semarang Expo Center sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD tahun 2010-2015 indikasi program tahun 2015, maka direncanakan Pembangunan Semarang Expo Center tersebut dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah berserta peraturan pelaksanaanya, maka pemanfaatan barang daerah dan kerjasama dengan badan hukum / pihak ketiga harus dilakukan melalui seleksi / lelang.

Sehubungan dengan rencana Pembangunan Semarang Expo Center tersebut, maka sudah dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Seleksi Kerjasama, dan pada tahun 2014 telah dilakukan MOU dengan PT. BS Merdeka Sriwijaya. MOU tersebut dimaksudkan memberikan kesempatan pada pemrakarsa untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan atau dokumen kelayakan yang

akan dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun dokumen seleksi / lelang serta menjadi bahan persandingan untuk pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam menentukan skema kerjasama Bangun Guna Serah.

Sesuai dengan MOU No. 019.6/264/2014 - No.BSMS/MOU-SMRG/026/X/2014 tanggal 22 oktober 2014 tentang Nota Kesepahaman Bersama

(19)

5 8 6

Sedangkan rencana seleksi kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan

Taman Lele tidak bisa direalisasikan karena terkendala peraturan sempadan mata air yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah.

6.3 KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH 6.3.1 Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah

Makin maju suatu masyarakat, maka makin beraneka ragam kegiatannya disertai dengan spesialisasi bidang pekerjaan dan keahlian yang semakin mendalam dan khusus. Untuk memadukan dan menyelaraskan aktivitas tersebut diperlukan generalis yang berfungsi sebagai koordinator. Di bidang pemerintahan, juga telah terjadi spesialisasi bidang-bidang pekerjaan, yang dari waktu ke waktu menjadi semakin spesifik. Untuk pencapaian tujuan pemerintahan, diperlukan adanya koordinator untuk mengkoordinasikan instansi vertikal dalam penyelenggaraan pemerintahan di tingkat daerah.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah yang selanjutnya disebut Forkopimda adalah forum yang digunakan untuk membahas dan menunjang kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Anggota Forkopimda kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial Tentara Nasional Indonesia di Daerah.

Namun untuk menjaga harmoni penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah dan untuk mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan tugas umum pemerintahan maka unsur Forkopimda di Kota Semarang ditambahkan beberapa Instansi Vertikal yang ada di wilayah Kota Semarang. Penambahan tersebut ditetapkan dalam Keputusan Walikota Semarang Nomor 130/1/2010 tentang Pembentukan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Semarang dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

Ketua : Walikota Semarang Wakil Ketua : Wakil Walikota Semarang

Sekretaris : Sekretaris Daerah Kota Semarang Anggota : 1. Ketua DPRD Kota Semarang

2. Kapolrestabes Semarang

(20)

5. Ketua Pengadilan Negeri Semarang

6. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang 7. Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang

8. Ketua Pengadilan Agama Semarang 9. Komandan Lanal Semarang

10. Kepala Satuan Brimob Daerah Jawa Tengah 11. Komandan Yon Arhanudse 15 Semarang 12. Komandan Denpom IV/5 Semarang 13. Komandan Yonif 400/Raider Semarang 14. Kepala Detasemen TNI AU Semarang 15. Kepala Kantor Imigrasi Semarang

16. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang.

Hubungan kerja antar Instansi Vertikal diimplementasikan melalui kegiatan koordinasi pemerintahan daerah. Kegiatan koordinasi ini merupakan upaya untuk mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta kegiatan semua Instansi Vertikal, agar tercapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya.

Dengan demikian kebijakan penyelenggaraan koordinasi dengan instansi vertikal di daerah diarahkan untuk mensinergikan dan mengoptimalkan pelaksanaan pemerintahan di daerah yang merupakan proses komunikasi dan interaksi antar penyelenggara pemerintahan dan instansi vertikal di daerah.

Kegiatan Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah di arahkan kepada upaya memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka penyelesaian permasalahan - permasalahan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

Adapun pelaksanaan kegiatan koordinasi diselenggarakan melalui : (a) Rapat Koordinasi,

(b) Nara sumber dalam berbagai forum.

(b) Permintaan dan penyampaian data, informasi atau pendapat. (c) Konsultasi.

(21)

5 8 8

daerah serta dalam rangka menghadapi kondisi ideologi, sosial politik, sosial

budaya, ekonomi dan keamanan.

Adapun kegiatan pertemuan formal atau rapat koordinasi Forkopimda pada tahun 2014 dilaksanakan sebagai berikut :

DATA HASIL KEGIATAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014

NO HARI /

TANGGAL MATERI 1 Rabu

8 Januari 2014

Rapat Koordinasi dan konsolidasi Forkopimda persiapan pelaksanaan kegiatan di Kota Semarang tahun 2014

2 Rabu

15 Januari 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan Festival durian dan pasar imlek semawis 2014

3 Jumat

24 Januari 2014

Rapat Koordiansi Forkopimda terkait penanggulangan dan penanganan korban bencana banjir dan longsor di Kota Semarang

4 Senin

3 Februari 2014

Rapat Koordinasi Forkompinda dalam rangka persiapan kunjungan Menkes RI Tgl 5 Feb, Delegasi Srilanka Tgl 26 Febr dan Acara karnaval SCTV Tgl 22- 23 Febr di Kota Semarang

5 Rabu 12 Februari 2014

Rakor Forkopimda terkait keamanan, ketertiban dan stabilitas wilayah dalam rangka mengurangi angka kejahatan di Kota Semarang

6 Selasa 25 Februari 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka kesiapan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014

7 Senin

3 Maret 2014

Rakor Forkopimda terkait persiapan kunjungan Presiden RI di Kota Semarang pada tanggal 13-14 Maret 2014

8 Senin

10 Maret 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka pengamanan wilayah menghadapi Masa Kampanye Pileg 2014 dan Rapat Final persiapan kunjungan Presiden RI

9 Selasa

18 Maret 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka Persiapan pelaksanaan rangkaian kegiatan HUT Kota Semarang ke 467.

10 Kamis 3 April 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan akhir penyelenggaraan Pileg 2014 tingkat Kota Semarang 11 Kamis

10 April 2014

Rapat koordinasi Forkopimda Semarang dalam rangka persiapan kunjungan Wakil Presiden RI ke Kota Semarang Tgl 24 April 2014

12 Senin

21 April 2014

Rapat koordinasi Forkopimda terkait stabilitas wilayah menyambut hari buruh (May Day) 01 Mei 2014 di Kota Semarang

13 Rabu

30 April 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda persiapapan acara Semarang Night Carnival Tgl 3 Mei 2014 dan Pentas Musik “Yuk Keep Smile” Tgl 4 Mei 2014

(22)

NO HARI /

TANGGAL MATERI

6 Mei 2014 Festival Perahu hias dan lampion di Banjir Kanal Barat tgl 17 Mei 2014

15 Selasa 13 Mei 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan TMMD sengkuyung I tahun 2014 tingkat Kota Semarang

16 Jumat 23 Mei 2014

Rakor Forkopimda dalam rangka persiapan tahapan-tahapan Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang

17 Senin 2 Juni 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda terkait pengamanan wilayah dan kamtibmas menjelang Masa Kampanye Pilpres 2014 di Kota Semarang

18 Rabu

11 Juni 2014

Rakor Forkopimda terkait stabilitas wilayah dan persiapan menyambut Bulan Ramadhan 1435 H di Kota Semarang

19 Rabu

18 Juni 2014

Rapat Koordinasi lanjutan Forkopimda Persiapan pengamanan Pelaksanaan Pencoblosan Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang

20 Selasa 24 Juni 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda pengamanan dan persiapan kegiatan Dugderan Tahun 2014 tgl 27 Juni 21 Selasa

1 Juli 2014

Rapat Forkopimda terkait kamtibmas dan pengamanan wilayah selama Bulan Ramadan 1436H/2014

22 Selasa 8 Juli 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan terakhir Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang dilanjut pemantauan TPS-TPS di Kota Semarang

23 Senin

14 Juli 2014

Rakor Forkopimda Kota Semarang pantauan objek vital dan fasilitas umum terkait kesiapan wilayah di Bulan Ramadhan dan menghadapi Idul Fitri

24 Senin 21 Juli 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda lanjutan terkait persipan menjelang Idul Fitri 1435 H/2014

25 Selasa

5 Agustus 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda terkait persipan pelaksanaan rangkaian kegiatan HUT RI ke 69 tingkat Kota Semarang

26 Kamis 14 Agustus 2014

Rakor Forkopimda terkait persiapan kegiatan Festival layang-layang tingkat Kota Semarang tgl 24 Agustus

27 Rabu 20 Agustus 2014

Rapat Forkopimda terkait pengamanan dan pencegahan pengaruh gerakan ISIS di Kota Semarang

28 Selasa 26 Agustus 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan acara shymponi kota lama 2014 tgl 18 September dan festival kota lama pasar malam sentiling tgl 19 September

29 Selasa 2 September 2014

Rapat Forkopimda persiapan dan pengamanan demo buruh penetapan UMK 2015 di Kota Semarang

30 Senin

15 September 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang tgl 14 Oktober 2014

31 Senin

22 September

(23)

5 9 0 NO HARI /

TANGGAL MATERI 2014

32 Jumat

26 September 2014

Rakor Forkopimda menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Preside RI 2014-2019 tgl 20 Oktober 2014

33 Jumat

17 Oktober 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan kegiatan Kompas Banjir Kanal Festival 2014 tgl 25 Oktober 2014

34 Rabu

22 Oktober 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan penanggulangan bencana, penyakit DB dan persiapan penilaian Adipura

35 Selasa

28 Oktober 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda terkait Kunjungan Mendagri ke Kota Semarang tgl 29 Oktober

36 Senin

3 November 2014

Rapat Forkopimda terkait penyambutan Menteri Perindustrian tgl 18 November dan Menteri Perdagangan RI tgl 20 November

37 Rabu

12 November 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda Kota Semarang persiapan menjelang Natal 2014 dan tahun baru 2015

38 Senin

17 November 2014

Rapat Forkopimda terkait stabilitas wilayah menghadapi dampak rencana kenaikan harga BBM

39 Selasa

25 November 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan kedatangan Presiden RI (RI1) di Kota Semarang tgl 2 Desember 2014

40 Rabu

3 Desember 2014

Rakor Forkopimda terkait rencana kedatangan Wakil Presiden RI (RI2) di Kota Semarang tgl. 4 Desember 2014

41 Kamis

11 Desember 2014

Rakor Forkopimda terkait rencana kunjungan kerja Menteri Perhubungan RI ke Kota Semarang tgl 17 Des 2014

42 Jumat

19 Desember 2014

Rapat Koordinasi Muspinda terkait pengamanan perayaaan Natal th 2014 di Kota Semarang

43 Senin

29 Desember 2014

Rapat Forkopimda terkait pengamanan wilayah menghadapi acara akhir tahun 2014 di Kota Semarang

44 Rabu

8 Januari 2014

Rapat Koordinasi dan konsolidasi Forkopimda persiapan pelaksanaan kegiatan di Kota Semarang tahun 2014

Sumber Badan Kesbangpol Kota Semarang Tahun 2014

Hasil pokok rapat atau pertemuan formal Forkopimda yang dicapai selama tahun 2014 antara lain :

(24)

b. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan

penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang secara berdaya guna dan berhasil guna.

c. Mengevaluasi dan melakukan penilaian atas intensitas, ekstensitas, situasi dan kondisi ketentraman, keamanan dan ketertiban dalam masyarakat serta merumuskan langkah-langkah strategis, teknis dan taktis yang diperlukan dalam rangka pengendalian, pencegahan maupun penanggulangan ketentraman dan ketertiban umum.

d. Menentukan sistem, prosedur dan mekanisme operasional pengamanan pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan kota guna mewujudkan stabilitas nasional dan daerah yang mantap dan terkendali serta kondusif.

Selain koordinasi ke samping (horizontal) dan ke bawah, tugas umum pemerintahan yang bersifat koordinatif juga diselenggarakan secara vertikal, baik kepada Instansi vertikal di tingkat Provinsi, maupun dengan berbagai Kementerian teknis terkait. Pelaksanaan koordinasi vertikal ini efektif menjadi sarana pelaksanaan tugas pembinaan dan pengawasan umum jalannya pemerintahan kota oleh Gubernur Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat, sehingga mampu mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota. Koordinasi ini juga merupakan bentuk konkrit hubungan kelembagaan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Instansi Vertikal dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Pusat yang harmonis.

6.3.2 KOORDINASI BIDANG PERTANAHAN

Penyelenggaraan urusan pertanahan memerlukan kerjasama dan koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan instansi vertikal khususnya Badan Pertanahan Nasional. Hal ini khususnya dilihat dari proses kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diperlukan guna mendorong percepatan pembangunan daerah dengan berpedoman pada azas Kemanusiaan, Demokratis dan Berkeadilan. Hal ini dimaksudkan agar tetap menjamin kepentingan hukum pihak yang berhak.

(25)

5 9 2

1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

2. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.2/2013 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

5. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

6. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur

Jawa Tengah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Beberapa kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang dilaksanakan di Kota Semarang selama Tahun 2014 antara lain:

1. PENGADAAN TANAH UNTUK WADUK JATIBARANG

(26)

NO

LETAK TANAH TARGET REALISASI

KETERANGAN / PROGRES KELURAHANKECAMATANJML LUAS JML LUAS

BID. ( M ²) BID. ( M ²)

1 Kedungpane Mijen 227 1,026,464 227 1,026,464 Selesai 2 Jatibarang Mijen 8 23.115 8 23.115 Selesai 3 Kandri Gunungpati 196 730.055 196 730.055 Selesai 4 Jatirejo Gunungpati 139 462.172 139 462.172 Selesai

JUMLAH TOTAL 570 1.050.771 570 1.050.771 PROSENTASE = 100 % Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014.

2. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN / NORMALISASI KALI TENGGANG

Proses pengadaan tanah untuk pembangunan / normalisasi Kali Tenggang pada Tahun 2014 belum selesai disebabkan adanya warga yang belum sepakat dengan harga ganti rugi.

3. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI (RETARDING POND)

Upaya penyelesaian terhadap proses pengadaan tanah untuk pembangunan kolam retensi terus dilakukan, antara lain koordinasi dengan pihak-pihak terkait (Kementerian BUMN, PT. Pelindo III, PT. TMB, Kejaksanaan, BPKRI, Pemprov Jateng), baik yang di fasilitasi oleh

Pemerintah Kota Semarang maupun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Terakhir melalui rapat koordinasi tanggal 24 Desember 2014, yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri Walikota Semarang, PT. Pelindo III, PT. Tanah Mas Baruna, Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang, P2T Kota Semarang, namun belum ada titik temu.

4. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL BATANG – SEMARANG.

(27)

5 9 4

Selanjutnya Walikota Semarang melalui surat Nomor : 593/2911 tanggal 10

Juli 2014, telah melaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah tentang perkembangan pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Batang, yang intinya bahwa Penetapan Lokasi Nomor 620/2/2008 Tanggal 3 Januari 2008 dan telah diperpanjang dengan SK Gubernur Nomor 620/1/2012 Tanggal 10 Januari 2012 sesuai ketentuan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 telah berakhir.Selanjutnya kegiatan Pengadaan tanah dimaksud dimulai kembali dengan mendasarkan pada UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Kepentingan Umum.

5. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA API (DOUBLE TRACK) LINTAS PEKALONGAN-SEMARANG.

Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian memiliki program pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang menghubungkan Jakarta- Surabaya termasuk di dalamnya melewati wilayah Kota Semarang, yaitu jalur Pekalongan – Semarang dan Semarang Bojonegoro.

Selanjutnya pada pada tanggal 9 November 2011, telah dilakukan penetapan lokasi oleh Gubernur Jawa Tengah.

Adapun realisasi kegiatan pengadaan tanah yang dilaksanakan pada Tahun 2014 sejumlah 662 bidang tanah seluas 82.688 M2 senilai Rp.

89.114.899.320,- dari target 735 bidang. a. Permasalahan / Hambatan

1) Di Kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara dan Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu masih terdapat beberapa warga/pemilik masih belum sepakat dengan harga yang ditawarkan oleh SATKER (permintaan warga terlalu tinggi)

2) Terhadap Tanah wakaf yang terkena pengadaan tanah belum mendapat penyelesaian sesuai ketentuan

b. Upaya Penyelesaian

(28)

6. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA API (DOUBLE TRACK) LINTAS SEMARANG - BOJONEGORO.

Pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang selanjutnya adalah Jalur Ganda Lintas Semarang – Bojonegoro. Adapun perkembangan proses pengadaan tanah yang dilaksanakan selama Tahun 2014 sebagai berikut:

No

LETAK TANAH (KELURAHA

N)

TARGET REALISASI

KETERANGAN BIDA

NG

LUAS (M2)

BIDA NG

LUAS (M2)

GANTI RUGI

1 Kemijen 14 707,5 6 369 319.385.6

79

2 bidang yang belum sepakat adalah tanah P.II 2 Tambakrejo 25 1.671 16 981 2.570.106.

226

7 bidang yang belum sepakat adalah tanah P.II

3 Tlogomulyo 16 154 - - - Tanah

PT.Pertamina meminta ganti

lahan JUMLAH 55 2.553 22 1.350 2.917.407.

558

57%

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014

a. Perkembangan:

1) Di Kelurahan Tlogomulyo telah dilakukan pembayaran ganti rugi bangunan / tanaman kepada 16 pemilik, sedangkan tanah milik PT. PERTAMINA;

2) Di Kelurahan Kemijen 2 bidang belum sepakat status tanah P.II;

3) Di Kelurahan Tambakrejo : 16 sudah bayar, 7 bidang = P.II/TN, 2 bidang proses pemberkasan.

b. Permasalahan / Hambatan:

1) Di Kelurahan Tambakrejo terdapat 4 bidang dengan status P.II (Tanah Negara) sehingga belum dapat dilakukan proses pembayaran;

2) terdapat tambahan 3 bidang A.n Baen Cs (1 bid status HM, 2 Bid Status P.II/TN);

3) Di Kelurahan Tlogomulyo, PT. Pertamina selaku pemilik tanah meminta ganti rugi dapat diberikan dalam bentuk ganti lahan.

(29)

5 9 6

1) Terhadap tanah dengan status P.II (Tanah Negara) penyelesaiannya

masih menunggu petunjuk dari BPN RI,

2) Terhadap bidang tambahan a.n Baen /Purnomo Cs, telah dilakukan sosialisasi / penjelasan pada Tanggal 4 November 2013 di Ruang Rapat Asisten Administrasi Pemerintahan. Namun yang bersangkutan masih minta waktu untuk mempertimbangkan hasil ukur yang telah disampaikan.

3) Selanjutnya telah dilakukan pendekatan secara intensif dari SATGAS, SATKER guna memperlancar proses pengadaan tanah.

4) Terhadap tanah milik PT. Pertamina akan diselesaikan dengan mekanisme tukar guling secara langsung antara SATKER dengan PT. Pertamina (di luar mekanisme P2T).

7. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN PELEBARAN JALAN KARTINI – JOLOTUNDO – GAJAH

Pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan Kartini – Jolotundo – Gajah terletak di wilayah Kelurahan Sambirejo Kecamatan Gayamsari. Jalan ini merupakan penghubung antara Jalan Kartini dengan Jalan Gajah dengan target bidang tanah seluas ± 10.835 M2 yang terdiri dari 99 bidang tanah.

Adapun realisasi pembayaran ganti rugi pada Tahun 2014 sebagai berikut:

No. LETAK TANAH TARGET REALISASI

KELURAHAN KECAMATAN BIDANG LUAS BIDANG LUAS BESAR GANTI RUGI 1 SAMBIREJO GAYAMSARI 99 10.835 91 8.509 26.477.736.520

JUMLAH TOTAL 99 10.835 91 8.509 26.477.736.520

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014

a. Permasalahan / Hambatan

1) Terdapat 1 bidang tanah yang belum sepakat ( a.n. Karno)

2) Terdapat persoalan tanah Wakaf No. 2 / Sambirejo yang belum dapat diberikan ganti rugi karena : ada perubahan subyek nadzir dan belum

mendapatkan rekomendasi dari Menteri Agama – BWI b. Upaya Penyelesaian

(30)

2) Terhadap persoalan tanah Wakaf No.2/Sambirejo sedang ditempuh

proses perubahan Nadzir, dan menunggu rekomendasi dari Menteri Agama – BWI.

8. PENGADAAN TANAH NORMALISASI KALI BERINGIN

Sebagai salah satu usaha Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi permasalahan banjir yang terjadi di Kota Semarang khususnya di wilayah Kecamatan Tugu, maka dilaksanakan kegiatan normalisasi Kali Beringin yang terletak di Kelurahan Mangkang Wetan dan Mangunharjo Kecamatan Tugu. Adapun target pelaksanaan sejumlah 153 bidang dengan luas ± 67.446 M2, dengan realisasi pembayaran ganti rugi sampai dengan Tahun 2014 sebesar Rp.16.612.535.900, - dengan perincian sebagai berikut:

No.

LETAK TANAH TARGET REALISASI

KELURAHAN KECAMATAN BIDANGLUAS BIDANGLUAS BESAR GANTI

RUGI

1 MANGKANG

WETAN TUGU 146 51.315 121 38.020 Rp.16.612.535.900

2 MANGUNHARJO TUGU 7 16.131 0 0 0

JUMLAH TOTAL 153 67.446 121 38.020 Rp.16.612.535.900

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014

a. Permasalahan / Hambatan

Terdapat beberapa bidang tanah yang belum sepakat. b. Upaya Penyelesaian

Terhadap pemilik yang belum sepakat secara intensif dilakukan pendekatan baik oleh Satker maupun P2T baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat setempat.

9. PENGADAAN TANAH EMBUNG HULU KALI BERINGIN

Selanjutnya kegiatan yang terkait dengan normalisasi Kali Beringin adalah pembuatan Embung Hulu Kali Beringin yang terletak di Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen dan Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan, dengan target pelaksanaan sejumlah 29 bidang dengan luas ± 48.111 M2.

Pada Tahun 2014 belum dilaksanakan realisasi pembayaran ganti rugi, pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah masih dalam proses sosialisasi atas hasil inventarisasi atas tanah/ tanaman/bangunan yang terkena pengadaan tanah serta pengecekan ulang atas komplain pemilik terhadap pendataan

(31)

5 9 8

10. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN UNDERPASS JATINGALEH

Pengadaan tanah untuk pembangunan underpass Jatingaleh tahun 214 telah dilaksanakan sesuai dengan Undang undang nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum. Adapun tahapan yang sudah dilaksanakan sebagai berikut :

1. Tahapan perencanaan yang dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran 2. Tahapan persiapan.

3. Tahapan pelaksanaan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja dan BPN. Tahapan ini adalah tahapan pembayaran ganti rugi dimana pada tahun 2014 sudah terlaksana 59 bidang tanah, sedangkan sisanya akan diselesaikan pada tahun anggaran 2015.

6.3.3 KOORDINASI BIDANG STATISTIK 1. Kebijakan dan Kegiatan

a. Forum Koordinasi

Koordinasi di bidang Statistik diperlukan dalam rangka meningkatkan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Data statistik yang obyektif dan dapat dipercaya menunjang keberhasilan perencanaan pembangunan.

b. Materi Koordinasi

Beberapa kegiatan yang dilakukan di bidang statistik dalam rangka

akurasi dan validitas data :

a. Penerbitan buku-buku yang berisi analisis, kajian dan paparan data statistik;

b. Survei dan sensus yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat (terutama yang dilaksanakan oleh BPS) dengan dukungan dari Pemerintah Kota Semarang.

c. Instansi Vertikal yang Terlibat

(32)

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

a. Sumber dan Jumlah Anggaran 1) Penerbitan buku-buku

Anggaran berasal dari APBD Kota Semarang dengan jumlah anggaran untuk tahun 2014 sejumlah Rp. 624.000.000,- dan terserap sejumlah Rp. 595.620.320,-

2) Survei dan Sensus

Anggaran berasal dari Pemerintah Pusat (APBN)

b. SKPD Penyelenggara Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah 1) Penerbitan buku-buku

Bappeda Kota Semarang 2) Survei dan Sensus

Kecamatan dan Kelurahan sebagai petugas lapangan dan kontributor data serta SKPD lain yang secara teknis terkait langsung dengan survei dan sensus yang dilaksanakan

c. Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan 1) Penerbitan buku-buku

2) Survei dan Sensus

• Survey PPLS (Program Perlindungan Sosial)

• Survey Industri

• Susenas

d. Hasil dan Manfaat Koordinasi 1) Penerbitan buku-buku

Kerjasama dalam penyusunan Buku-buku Statistik yang diperlukan dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan di Kota Semarang sudah dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan berlangsung lama. Pada tahun 2014, buku-buku yang diterbitkan adalah sebagai berikut :

1. Buku Kota Semarang Dalam Angka Tahun 2013

2. Buku Profil Kependudukan Kota Semarang Tahun 2013 3. Buku IHK dan Inflasi Kota Semarang Tahun 2012/203 4. Buku Kecamatan dalam Angka Tahun 2013

5. Buku Analis Ekonomi Regional Kota Semarang Tahun 2013 6. Buku Indikator Ekonomi Kota Semarang Tahun 2013

(33)

6 0 0 8. Buku Statistik Ketahanan Sosial Kota Semarang Tahun 2013

9. Buku Saku Kota Semarang Tahun 2013 10. Buku IPM Kota Semarang Tahun 2013

11. Buku Pemerataan Pendapatan (Gini Ratio) dan Pola Konsumsi Penduduk Kota Semarang tahun 2013

12. Buku Perhitungan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kota Semarang Th. 2013

13. Buku Profil Pertanian Kota Semarang

14. Buku Data & Informasi Perenc. Pembangunan Daerah Th. 2013

2) Survei dan Sensus

• SURVEY PPLS (Program Perlindungan Sosial), up-dating data kemiskinan

Kegiatan ini lebih mendasarkan pada pemahaman bahwa penanggulangan kemiskinan dibutuhkan suatu sinergitas dan keterpaduan secara berkelanjutan sehingga dibutuhkan adanya up-dating data kemiskinan sebagai bahan dasar perumusan kebijakan selanjutnya. Koordinasi tersebut dalam rangka mendukung pelaksanaan pendataan dilapangan dengan melibatkan petugas dari Kelurahan dan Kecamatan dalam hal :

- Rekruitmen petugas penjaringan yang berasal dari masyarakat secara langsung ( Karang Taruna, Ketua RT/RW dll ).

- Koordinasi pendataan dan sosialisasi.

Survey PPLS ini bersifat insidentil dan tergantung kebutuhan Pusat, selama ini sudah dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.

• SURVEY INDUSTRI

(34)

• SUSENAS

Kegiatan ini merupakan upaya identifikasi kemandirian masyarakat dilihat dari kemampuan sektor ekonominya. Dalam upaya validasinya, telah dilaksanakan pendataan oleh Tim dengan metode terjun langsung ke masyarakat. Dengan data ini diharapkan dapat dirumuskan kebijakan-kebijakan dibidang perekonomian yang lebih mengarah kepada penguatan program ekonomi kerakyatan.

e. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi 1) Penerbitan buku-buku

Buku-buku yang diterbitkan telah dikirimkan kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Perguruan Tinggi, Instansi Vertikal di Kota Semarang serta berbagai instansi yang membutuhkan, baik pemerintah maupun non-pemerintah.

2) Survei dan Sensus

Data hasil survei dan sensus dikirimkan oleh BPS Kota Semarang kepada Pemerintah Pusat untuk dilaksanakan kompilasi dengan data dari daerah lain. Setelah itu, dilakukan analisis atas data yang telah dikompilasi sebagai bahan penyusunan berbagai kebijakan. Selain itu, sebagian data hasil survei dan sensus juga digunakan sebagai

bahan kajian dan analisis mengenai kondisi di Kota Semarang yang disajikan dalam bentuk buku statistik yang diterbitkan oleh Bappeda Kota Semarang

3. Permasalahan dan Solusi

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam koordinasi bidang Statistik adalah :

a. Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap BPS dalam hal pengumpulan data potensi daerah, karena terbatasnya sumberdaya yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Semarang dalam pengumpulan data secara mandiri.

(35)

6 0 2

Untuk mengatasi permasalahan pada koordinasi bidang statistik, solusi

yang ditempuh adalah :

a. Mempererat kerja sama dan peningkatan koordinasi dengan BPS untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

b. Membuat komitmen/perjanjian sementara dengan BPS Kota Semarang apabila terdapat keputusan yang perlu segera diambil, dengan ketentuan bahwa apabila komitmen/perjanjian tersebut nantinya tidak sesuai dengan yang diputuskan oleh BPS Pusat, maka yang menjadi acuan adalah keputusan BPS Pusat.

6.4 PENEGASAN BATAS WILAYAH

Penegasan batas wilayah merupakan suatu kegiatan yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota. Melalui penegasan batas ditetapkan batas otorita dari masing-masing daerah.Sehingga tercipta stabilitas dan sinergitas hubungan antara dua wilayah yang berbatasan.Penetapan batas wilayah dalam hal ini diartikan sebagai upaya penetapan dan penegasan batas baik antara kelurahan, kecamatan maupun dengan Kabupaten/Kota tetangga.Penegasan batas juga bermanfaat guna meminimalisir kemungkinan munculnya permasalahan di wilayah perbatasan.

6.4.1 Penegasan Batas Antar Daerah

Secara geografis, Kota Semarang berbatasan dengan 3 (tiga) daerah, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kendal. Adapun panjang garis batas Kota Semarang dengan daerah yang berbatasan sebagai berikut:

- Dengan Kabupaten Semarang ± 18,05 Km - Dengan Kabupaten Demak ± 34,63 Km - Dengan Kabupaten Kendal ± 44,61 Km

Kegiatan penegasan batas daerah Kota Semarang dengan Kabupaten

berbatasan pada Tahun 2014 ini adalah penggantian brass tablet pilar batas daerah antara Kota Semarang dengan Kabupaten Demak sejumlah 25 pilar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurutkan penomoran pilar sesuai kesepakatan hasil rapat yang difasilitasi oleh Kementrian Dalam Negeri.

(36)

6.4.2 Batas Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Semarang

Pelaksanaan penegasan batas wilayah administrasi kecamatan dimulai Tahun 2010 dengan kegiatan pemetaan batas kecamatan. Selanjutnya pada Tahun 2011 dilaksanakan pemasangan pilar sejumlah 40 buah. Kegiatan ini dilanjutkan pada Tahun 2012 dengan pemasangan sejumlah 27 pilar. Pada Tahun 2013, Jumlah pilar yang dipasang 27 pilar ditambah dengan yang dipasang oleh Badan Informasi Geospasial sejumlah 10 pilar. Adapun pemasangan pilar pada Tahun 2014 sejumlah 26 pilar tersebar di 3 Kecamatan yaitu Semarang Tengah, Semarang Utara dan Semarang Timur. Sehingga secara keseluruhan jumlah pilar pada tahun 2014 adalah 130 pilar.

Rencana Perapatan pilar batas wilayah administrasi kecamatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 adalah Semarang Selatan, Gayamsari, Genuk, Tembalang dan Candisari.

6.5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Kondisi wilayah Kota Semarang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor nonalam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan.

Pencegahan dan Penanggulangan Bencana mempunyai tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat atas ancaman bencana, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Perlindungan diberikan kepada masyarakat atas ancaman bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan serangkaian upaya meliputi kegiatan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

(37)

6 0 4

Sebagai landasan hukum dan pedoman pencegahan dan penanggulangan

bencana adalah Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (BPBD). Dalam Undang – Undang tersebut diamanatkan untuk membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Kota Semarang BPPD dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Susunan dan Tata Kerja BPBD Kota Semarang.

Pemerintah Kota Semarang melalui BPBD Kota Semarang telah menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan bencana yaitu :

1) Usaha mengurangi risiko bencana melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat menghadapi ancaman bencana. Upaya ini ditempuh dengan cara membentuk Kelurahan Sadar Bencana (KSB) sebanyak 16 Kelurahan kemudian masyarakat di Kelurahan tersebut diberikan informasi pemetaan rawan bencana, pelatihan dan simulasi penanganan bencana. Sehingga apabila terjadi bencana yang tidak diinginkan masyarakat telah mampu untuk bertindak secara cepat dan tepat guna mengurangi resiko yang lebih besar.

2) Kesiapsiagaan bencana, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Upaya ini ditempuh dengan cara

menyiapsiagakan Tim Reaksi Cepat BPBD dan relawan yang tergabung dalam Posko Penanggulangan Bencana. Tim dan relawan selama 24 jam siap siaga untuk memantau, menerima laporan masyarakat dan melakukan tindakan pertama setiap muncul kejadian yang diakibatkan oleh bencana. Upaya lain dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, telah dilaksanakan gladi lapang penanganan bencana yang diikuti oleh seluruh instansi pemerintah maupun relawan yang berkompeten terhadap penanganangan bencana yaitu BPPD Jawa Tengah, BPPD Kota Semarang,

Kantor Basarnas Semarang, Kodim 0733 BS, SAR Polretabes Semarang, SAR

Brimob Daerah Jateng, Relawan PMI, Relawan Ubaloka dan unsur

masyarakat serta SKPD Pemerintah Kota Semarang yang berkaitan dengan

kebencanaan. Dengan adanya gladi lapang ini masing-masing unit organisasi

telah mengetahui langkah pertama yang dapat dijalankan secara sistematis

(38)

3) Pada saat terjadi bencana yang ditetapkan oleh Kepala Daerah, maka masa

tanggap darurat bencana diberlakukan. Pada masa tanggap darurat ini dilaksanakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi dan penyelamatan. Selama tahun 2014 telah ditetapkan oleh Walikota Semarang sebanyak 4 kali, yang terdiri dari 5 titik daerah bencana banjir dan tanah longsor.

4) Setelah masa tanggap darurat maka tahap selanjutnya adalah rehabilitasi bencana, yaitu serangkaian kegiatan perbaikan dan pemulihan aspek kebutuhan dasar masyarakat korban bencana sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar aspek kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana. Rehabitasi pasca bencana dilaksanakan melalui pemberian bantuan sosial baik berupa uang maupun barang kepada masyarakat korban bencana dan kegiatan SKPD yang difokuskan kepada aspek kebutuhan dasar korban bencana.

Berikut adalah data penerima bantuan sosial akibat bencana tahun 2014 :

DATA PENERIMA DANA BANTUAN SOSIAL AKIBAT BENCANA TAHUN 2014

No Sasaran Waktu

Penyerahan

Jumlah Penerima

Jumlah Dana (Rp)

1 Lempongsari, Gajahmungkur Februari 1 orang 5.000.000

2 Ngemplak Simongan Februari 3 orang 9.000.000

3 Lempongsari,Jomblang,Tinjomoyo Maret 3 orang 13.000.000

4 Bansos 96 kk April 96 orang 279.000.000

5 Sarirejo Mei 1 orang 6.000.000

6 Kalicari Juli 3 orang 9.000.000

7 Penggaron Lor Agustus 3 orang 18.000.000

8 Tanjung Mas September 4 orang 7.000.000

9 Tanjung Mas September 1 orang 3.500.000

10 Krobokan,Tanjungmas,Sendangguwo Oktober 3 orang 10.000.000

11 Bandarharjo,Kuningan Oktober 31 orang 34.750.000

12 Krobokan,Jagalan Nopember 8 orang 40.000.000

13 Rejosari Nopember 3 orang 17.500.000

14 Candi Desember 2 orang 8.500.000

15 Sarirejo Desember 2 orang 16.000.000

16 Bansos 11 kk Desember 11 orang 55.000.000

17 Rejomulyo,Krapyak Desember 2 orang 8.000.000

18 Rowosari,Tanjungmas Desember 2 orang 10.000.000

(39)

6 0 6

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Nomor 2008 tentang

Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, Pemerintah daerah dapat menyediakan dana siap pakai dalam anggaran penanggulangan bencana yang berasal dari APBD yang ditempatkan dalam anggaran BPBD. Dana siap pakai yang dimaksud tersebut adalah dana yang selalu tersedia dan dicadangkan oleh Pemerintah untuk digunakan pada saat tanggap darurat bencana sampai dengan batas waktu tanggap darurat berakhir. Sehingga penggunaan dana siap pakai hanya dapat digunakan setelah ada pernyataan bencana dari Kepala Daerah pada masa tanggap darurat bencana.

Dana tidak terduga dipergunakan pada masa kedaruratan, rehabilitasi, rekonstruksi, pertolongan darurat serta untuk membantu masyarakat korban bencana.

Berikut adalah data bencana yang ditetapkan dengan surat pernyataan Walikota Semarang pada tahun 2014.

DATA BENCANA ALAM DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014

(DITETAPKAN DENGAN SURAT PERNYATAAN BENCANA OLEH WALIKOTA SEMARANG)

NO TANGGAL

KEJADIAN LOKASI

JENIS BENCANA

TAKSIRAN

KERUGIAN KETERANGAN

1. 24-01-2014 Kec. Ngalian Banjir dan Tanah Longsor Rp. 34.399.282 Pekerjaan tanah dan Kisdam sungai Plumbon 2. 24-01-2014 Kec. Ngalian Banjir dan

Tanah Longsor Rp. 47.141.625 Pekerjaan tanah dan Kisdam sungai Bringin 3. 24-01-2014 Kec.

Gunungpati Banjir dan Tanah Longsor Rp. 89.475.598 Pekerjaan tanah dan Kisdam sungai Trangkil 4. 24-01-2014 Kec.

Pedurungan Banjir dan Tanah Longsor Rp. 20.000.000 Pekerjaan Jembatan Gantung Gemah 5. 21-02-2014 Kec.

Gunungpati Banjir dan Tanah Longsor Rp. 175.514.000 Perbaikan bahu jalan Sampangan-Gunungpati

(40)

komunitas masyarakat, dan teror. Pada tahun 2014 peristiwa bencana non alam

tersebut tidak terjadi di wilayah Kota Semarang.

6.6 PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum merupakan bagian dari tugas-tugas umum pemerintahan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan kota dan pelayanan umum yang dilaksanakan. Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum yang efektif juga sangat terkait dengan penegakan hukum yang tegas dan konsisten.

Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Untuk menunjang pelaksanaan pembangunan secara berkisinambungan, ketentraman dan ketertiban umum merupakan kebutuhan dasar dalam melaksanakan pelayanan kesejahteraan masyarakat.

Arah dan kebijakan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di Kota Se

Referensi

Dokumen terkait

data lelang kepada Helpdesk LPSE Surat Permohonan Perubahan Jadwal Lelang  yang ditujukan kepada Kepala LPSE (surat 

[r]

Gambar 9 Sistem Dekompresi Diesel 4 Tak Selinder Tunggal.. Selain mekanisme katup seperti disebutkan di atas, motor diesel generator 4 tak biasanya juga dilengkapi dengan

Uji Fastening Pada Kayu Komposit Serat Pandan Wangi dan Limbah. Kayu Dengan Resin Polyester 42

skripsi dengan judul "Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya dan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala TK dalam sosialisasi kurikulum dan sistem pembelajaran dengan cara bermain sambil belajar pada orang tua murid PAUD Play Group

Berdasarkan Penetapan Penyedia Barang/Jasa Nomor : 183/PPBJ- SDA/2016 tanggal 28 April 2016, dengan ini diumumkan Penetapan Penyedia Barang/Jasa sebagai berikut :.. Pekerjaan

Dari hasil wawancara dengan responden, diketahui bahwa terpuaskannya mereka atas pekerjaan yang dilaksanakan karena pencapaian hasil kerja yang baik, tidak hanya akan