• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LPPD 2016 UR 6-26 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III LPPD 2016 UR 6-26 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

h a l | 2 1 9

16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

16.1 PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan pembangunan dalam Urusan Wajib Penanaman Modal diarahkan pada peningkatan investasi dalam rangka peningkatan ekonomi daerah melalui penciptaan iklim yang kondusif, peningkatan investasi / penanaman modal, pemberdayaan BUMD dan optimalisasi manajemen aset daerah. Perkembangan penanaman modal suatu daerah selain ditentukan oleh kebijakan makro ekonomi dibidang keuangan baik kebijakan fiskal maupun moneter seperti tingkat suku bunga, inflasi maupun nilai tukar rupiah sehingga berpengaruh pada iklim usaha yang kondusif.

Adapun pada tahun anggaran 2015 program-program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut :

Program-program penunjang, yang meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan serta memperlancar tugas perkantoran sehingga berjalan dengan tertib dan lancar.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, program ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai penunjang kelancaran kegiatan perkantoran.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, program ini ditujukan untuk meningkatkan disiplin aparatur.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui capaian dan realisasi kinerja pelaporan keuangan semesteran dan akhir tahun.

Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : 1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan investasi dan pengembangan potensi daerah serta peningkatan koordinasi kerjasama dengan instansi pemerintah dan dunia usaha.

2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program inidiarahkan untuk meningkatkan nilai investasi dan perekonomian daerah. 3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

(2)

h a l | 2 2 0

16.2 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan Urusan Wajib Penanaman Modal selama tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :

1. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program ini dilaksanakan melalui kegiatan promosi investasi sebanyak 13 kali diantaranya dengan melakukan ekspo atau pameran, temu bisnis antara lain Semarang Business Forum (SEMBIZ) dan Rapat Koordinasi Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Daerah (RKPPMD) serta Forum Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (PPTSP). Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk :

1) Tersedianya Data Penanaman Modal di Kota Semarang.

2) Terjalinnya hubungan dan komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan antara Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha.

3) Meningkatnya Penanaman Modal (PMA dan PMDN) di Kota Semarang. 4) TerciptanyaIklim Investasi yang kondusif

5) Peningkatan Realisasi Investasi.

Kemudahan dalam pelayanan perijinan dan investasi kepada masyarakat dalam mengakses pelayanan perijinan di Kota Semarang memberikan hasil yang positif dimana pada tahun 2015, jumlah investor mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah proyek penanaman modal dalam negeri dan asing di mana pada tahun 2014 jumlah proyek penanaman modal dalam negeri dan asing sebanyak 4450 proyek dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 4817 proyek.

Peningkatan jumlah proyek tersebut berpengaruh terhadap peningkatan nilai investasi penanaman modal dalam negeri dan asing dari Rp.7.924.515.849.925,- pada tahun 2014, menjadiRp. 10.829.756.206.300,- di tahun 2015 atau sebesar 36,6 %. Dampak positif lainnya adalah terjadinya peningkatan jumlah tenaga kerja yang terserap dalam perusahaan yang berinvestasi di Kota Semarang dari 39.505 orang menjadi 41.847 orang.

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN 2014

REALISASI TAHUN 2015

1 Jumlah dan nilai penanaman modal daerah (RPJMD)

Rupiah 7.924.515.849.925 9.570.413.742.378

2 Jenis dan jumlah potensi investasi di Kota Semarang

jumlah potensi

22 22

3 Nilai potensi investasi di Kota Semarang Rupiah 4.907.000.000.000 8.117.054.179.000

4 Peningkatan promosi dan kerjasama investasi % 100 100

5 Jumlah kegiatan dan jenis promosi untuk mendatangkan investasi(Forum PPTSP, RKPPMD, Sem BIZ, Temu Bisnis dll)

Jumlah ke giatan

12 13

6 Laju pertumbuhan investasi % 48 63

7 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

Peru sahaan 111 138

8 Ada / tidaknya sistem informasi penanaman modal

Ada / Tidak Ada Ada

9 Ketersediaan pranata kerjasama antar pemerintah daerah, antara lembaga / institusi

(3)

h a l | 2 2 1 INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 10 Jumlah perjanjian/ kerjasama kemitraan

pemerintah kota di berbagai bidang pembangunan

Kerjasama 80 89

Sumber Data : BPPT Kota Semarang Tahun 2015

2. Program Peningkatan Iklim Investasi

Kondisi iklim investasi tahun 2015 menunjukkan kegairahan pelaku usaha dalam melakukan investasi, baik perluasan usaha yang telah ada maupun untuk investasi baru. Hal ini dapat ditunjukkan pada perkembangan Penanaman Modal dari tahun 2014 sampai dengan akhir tahun 2015, dimana terjadinya peningkatan realisasi jumlah nilai investasi PMDN, tahun 2014 sebanyak 4.405 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp. 5.332.510.190.010,- dan pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp. 5.432.000.000.000,- sebanyak 4.773 proyek. Sedangkan laju pertumbuhan investasi tahun 2015 sebesar 63%, lebih besar dari pada laju pertumbuhan investasi tahun 2014 sebesar 48 % dan dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN 2014

REALISASI TAHUN 2015

1 Tingkat daya tarik investasi dalam bentuk jumlah pelaku investasi pembangunan daerah (RPJMD)

investor 4.450 4.817

2 Jumlahtenagakerja yang terserap (RPJMD) orang 39.505 41.847

3 Jumlah jenis perijinan yang mendapatkan pengakuan ISO 9001 : 2008

Jumlah per ijinan

29 29

4 Jumlah dan nilai persetujuan investasi selama setahun

Jumlah rupiah

- Penanaman Modal Asing (PMA) 1.210.904.761.000 1.398.793.197.537

- Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 1.490.022.482.000 1.540.981.800.00

5 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)

rupiah 2.552.351.168.084 3.729.340.088.650

6 Jumlah permohonan penanaman modal Permo honan

penanaman modal asing (PMA) 45 45

penanaman modal dalam negeri (PMDN) 4.405 4.773

7 Jumlah proyek penanaman modal asing (PMA) Proyek 45 45

8 Nilai investasi penanaman modal asing (PMA) Rupiah 2.592.005.659.915 5.397.756.206.300 9 Jumlah proyek penanaman modal dalam negeri

(PMDN)

Proyek 4.405 4.773

10 Nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN)

Rupiah 5.332.510.190.010 5.432.000.000.000

11 Jumlah persetujuan investasi yang diterbitkan (IKK)

ijin 4.450 4.817

12 Jumlah Perijinan yang dilayani ijin

Investasi 15.130 16.721

Non Investasi 2.101 3.563

Sumber Data : BPPT Kota Semarang Tahun 2015

JUMLAH PELAYANAN PERIJINAN TAHUN 2015

NO INDIKATOR KINERJA

JUMLAH PERMOHONAN PELAYANAN PERIJINAN

PELAYANAN PERIJINAN YANG DITERBITKAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2014 TAHUN

2015

TOTAL PERIJINAN 17.235 20.456 17.231 20.284

1. Ijin Lokasi 41 35 41 35

2. Persetujuan Pendirian Rumah Sakit 2 0 2 0

3. Persetujuan Penempatan dan Pengelolaan Tower Bersama

27 42 29 42

4. Persetujuan Pendirian Hotel 31 8 31 8

(4)

h a l | 2 2 2

NO INDIKATOR KINERJA

JUMLAH PERMOHONAN PELAYANAN PERIJINAN

PELAYANAN PERIJINAN YANG DITERBITKAN TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2014 TAHUN

2015

6. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 2.656 2.946 2523 2915

7. Ijin Gangguan (HO) 704 742 675 712

8. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 805 854 805 854

9. Pendaftaran Penanaman Modal 0 0 0 0

10. Ijin Prinsip Penanaman Modal 3 8 3 8

11. Ijin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 0 0 0 0

12. Ijin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 0 0 0 0

13. Ijin Usaha Penanaman Modal 8 4 8 4

14. Ijin Usaha Perluasan Penanaman Modal 0 0 0 0

15. Ijin Usaha Penggabungan Penanaman Modal (Merger)

0 0 0 0

16. Ijin Perubahan Penanaman Modal 0 0 0 0

17. Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 4749 5664 4.749 5.664

18. Ijin Usaha Industri (IUI) 3 9 3 9

19. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 4980 5664 4.980 5.641

20. Tanda Daftar Gudang (TDG) 20 9 20 9

21. Tanda Daftar Industri (TDI) 6 5 6 5

22. Ijin Usaha Toko Modern (IUTM) 119 24 119 24

23. Ijin Waralaba 0 0 0 0

24. Surat Ijin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB)

23 21 23 21

25. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi 37 33 37 33

26. Ijin Usaha Angkutan 6 12 6 12

27. Ijin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP) 0 4 0 4

28. Ijin Usaha Kawasan Industri (IUKI) 0 0 0 0

29. Ijin Tenaga Kesehatan (AA, Perawat, Apoteker kecuali dokter)

2.101 3.563 2101 3563

30. Ijin Laboratorium Kesehatan Swasta 3 3 3 3

31. Ijin Pedagang Eceran Obat/Toko Obat (TO) 9 7 9 7

32. Ijin Klinik Pratama 51 48 49 49

33. Ijin Klinik Utama 10 7 10 7

34. Ijin Optik 18 16 17 15

35. Ijin Usaha Apotek/Farmasi 71 94 68 97

36. Ijin Penyelenggaraan Reklame 377 173 424 158

37. Ijin Titik Reklame 324 482 481 381

Sumber Data : BPPT Kota Semarang Tahun 2015

3. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

Dalam rangka fasilitasi penanaman modal telah disusun Peta Potensi Investasi Daerah. Tersedianya peta tersebut diharapkan dapat sebagai acuan dalam pengamkbilan kebijakan untuk berinvestasi, mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan investasi daerah, dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA SATUAN REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015

1 Ketersediaan pranata investasi (RPJMD)

% 100% 100%

Dokumen Pemetaan Potensi dokumen 1 Dok.Peta Potensi Daerah Sektor Infrastruktur dan SDM

1 Dok.Penyusu nan Profil Potensi dan Peluang Inves tasi Kota Smg.

2 Peningkatan prasrana investasi % Penataan Ruang Arsip dan Ruangan Tuggu Pelayanan (100%)

Penataan ruang arsip dan pengadaan perlengkapan kantor (100%)

3 PeningkatanProduk BUMD kegiatan 1 x kegiatan FGD revitalisasi BUMD kota smg

(5)

h a l | 2 2 3

16.3 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan wajib Penanaman Modal dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Sekretariat Daerah (Bagian Kerjasama dan Bagian Perekonomian).

16.4 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah pegawai yang menangani Urusan wajib Penanaman Modal adalah sebanyak 87 orang terdiri dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 68 orang , Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang dan Bagian Kerjasama sebanyak 15 orang.

16.5 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Wajib Penanaman Modal pada tahun 2015 sebesarRp. 7.764.039.000,-dengan perincian Rp.1.601.463.000,- untuk program penunjang dan Rp. 6.162.576.000,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Penanaman Modal.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut :

Anggaran program penunjang Urusan Wajib Penanaman Modal

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik 33.002.000 26.551.165 80.45

2 Penyediaan Alat Tulis Kantor 312.609.000 310.375.339 99.29

3 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 182.615.000 182.612.140 100.00

4 Penyediaan Makanan Dan Minuman 60.000.000 56.917.500 94.86

5 Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah 185.523.000 182.363.000 98.30

6 Belanja Jasa Penunjang Administrasi Perkantoran 16.344.000 16.334.000 99.94

JUMLAH PROGRAM 790.093.000 775.153.144 98.14

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 281.600.000 245.251.000 87,09

3 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas / Operasional 239.490.000 215.098.118 89,82

4 Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor 28.000.000 20.154.000 71,98

5 Pemeliharaan Rutin/berkala Mebeluer 8.500.000 8.500.000 100

JUMLAH PROGRAM 557.590.000 489.003.118 87.70

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

(6)

h a l | 2 2 4

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : BPPT

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

12.000.000 11.258.336 93.82

2 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 12.000.000 8.647.500 72.06

3 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 12.000.000 8.400.000 70.00

4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 12.000.000 11.988.320 99.90

5 Penyusunan RKA SKPD Dan DPA SKPD 20.000.000 17.632.000 88.16

6 Penyusunan LAKIP 12.000.000 11.941.520 99.51

7 Penyusunan Renstra SKPD 40.000.000 12.190.000 30.48

8 Penyusunan LKPJ SKPD 25.000.000 17.626.520 70.51

9 Penyusunan Renja SKPD 12.000.000 10.697.660 89.15

10 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara Dan Pembantu 96.780.000 96.720.000 99.94

JUMLAH PROGRAM 253.780.000 207.101.856 81.61

Anggaran program pelaksanaan Urusan Wajib Penanaman Modal

1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : BPPT

1 Koordinasi Perencanaan Dan Pengembangan Penanaman Modal

110.000.000 109.973.500 99.98

2 Peningkatan Koordinasi Dan Kerjasama Di Bidang Penanaman Modal Dengan Instansi Pemerintah Dan Dunia Usaha

115.000.000 112.753.050 98.05

3 Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan Dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

75.000.000 73.042.740 97.39

4 Penyelenggaraan Promosi Investasi 573.000.000 565.162.990 98.63

JUMLAH SKPD 873.000.000 860.932.280 98,62

SKPD : Setda (Bag. Kerjasama)

5 Pengawasan Dan Pengendalian Kerjasama Investasi 275.000.000 180.471.406 65,63 6 Peningkatan Kerjasama Regional, Nasional,internasional 850.000.000 638.313.010 75,10 7 Peningkatan Koordinasi Dan Optimalisasi Kerjasama Dengan

Pihak Ketiga

450.000.000 333.074.578 74,02

8 Evaluasi Kerjasama Dengan Pihak Ketiga 390.000.000 331.897.878 85,10

9 Fasilitasi Seleksi Kerjasama 300.000.000 0 0

JUMLAH SKPD 2.300.000.000 1.483.756.872 64,51

SKPD : Setda (Bag. Perekonomian)

10 Fasilitas Penunjang Kegiatan Perekonomian Daerah 675.000.000 602.253.400 89,22

JUMLAH SKPD 675.000.000 602.253.400 89,22

JUMLAH PROGRAM 2.975.000.000 2.086.010.272 70,12

2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : BPPT

1 Peningkatan Koordinasi Pelayanan Perijinan Pembangunan 498.000.000 464.374.300 93.25 2 Peningkatan Koordinasi Pelayanan Perijinan Kesra &

Lingkungan

148.000.000 147.959.700 99.97

3 Peningkatan Koordinasi Pelayanan Perijinan Perekonomian 200.000.000 199.991.800 100 4 Peningkatan Pelayanan Perijinan & Pelayanan Penanaman

Modal (Sertifikasi Iso 9001-2008)

160.076.000 157.964.000 98.68

5 Pengawasan Pelayanan Perijinan 98.000.000 97.181.910 99.17

6 Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Informasi Dan Pelayanan Perijinan

648.000.000 627.297.500 96.81

7 Pengelolaan Data Perijinan Dan Informasi Investasi 150.000.000 148.537.500 99.03 8 Profil Investasi Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Ptsp) 75.000.000 69.454.800 92.61

(7)

h a l | 2 2 5

3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Pemberdayaan BUMD 48.000.000 46.388.356 96.64

2 Peningkatan Infrastruktur Sarana Dan Prasarana Pelayanan 224.500.000 211.783.859 94.34

3 Pengembangan Potensi Daerah 100.000.000 95.963.428 95.96

JUMLAH PROGRAM 372.500.000 354.135.643 95.07

16.6 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

16.7 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

16.8 PERMASALAHAN

Dalam pelaksanaan urusan ini masih ditemukan beberapa kendala diantaranya adalah:

1. Peraturan-Peraturan Pusat tentang Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan yang masih sering berubah-ubah, menyulitkan daerah dalam pelaksanaannya.

2. Urusan Investasi menjadi tanggung jawab Lintas Sektoral bukan hanya Urusan BPPT. 3. Terjadi Tumpang Tindih / duplikasi Tupoksi BPPT dengan Bagian Lembaga Lain/

SKPD Lain.

16.9 TINDAK LANJUT

(8)

h a l | 2 2 6

1. Konsultasi dan Peningkatan Koordinasi terkait teknis pelaksanaan fungsi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan.

2. Peningkatan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah pusat. 3. Perlu diadakan penataan Kelembagaan SKPD.

16.10PRESTASI / PENGHARGAAN

1. Pada Tahun 2015 BPPT Kota Semarang mempertahankan Sertifikasi ISO 9001-2008 untuk proses pelayanan 29 perijinan.

2. Regional Marketing Awart 2015 Pemenang Gold, Kategori Kota Penilaian Angket Kinerja Pemasaran Daerah.

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

17.1. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan Program Pembangunan Kebudayaan Kota Semarang pada tahun 2015 dititik beratkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata.

Guna menyelaraskan kebijakan pengembangan dibidang kebudayaan pada tahun 2015 program program yang dilaksanakan pada urusan wajib kebudayaan adalah sebagai berikut ;

Program program penunjang yang meliputi ;

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran .

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kedinasan diperlukan kegiatan pelayanan administrasi perkantoran agar dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan adiministrasi perkantoran

2. Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Guna menunjang aktifitas yang terkait dengan urusan budaya penyediaan sarana dan prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan publik.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Guna memenuhi standar pelayanan yang baik maka perlu di dukung denganpeningkatan disiplin aparatur

4. Program peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapaianKinerja danKeuangan .

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.

Program Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi ;

(9)

h a l | 2 2 7

Program ini diarahkan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai budaya sehingga nilai serta pesan moral yang termuat di dalam seni budaya tradisi luhur masyarakat kota semarang tetap terjaga.

2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Tradisi budaya kota Semarang yang beragam baik secara kualitas maupun kuantitasnya memerlukan sentuhan tangan pemerintah. Program ini bertujuan agar tradisi budaya dapat terus dilestarikan dan dikembangkan dengan diadakannya sosialisasi dan saresehan budaya yang melibatkan masyarakat, Stakeholder, Budayawan serta pemerhati seni budaya daerah.

3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Penanaman pesan dan nilai moral yang luhur aplikatif perlu terus diterapkan, dipelihara dan dikembangkan dalam menjaga keharmonisan hubungan dalam masyarakat, berbangsa, bernegara dan beragama. Program ini diarahkan sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya melalui kegiatan kegiatan atraksi seni dan budaya sehingga pesan dan nilai moral tersebut tersampaikan kepada masyarakat luas.Selain itu, melalui program ini upaya inventarisasi dan pendokumentasian peninggalan sejarah dan purbakala dapat dilaksanakan secara terarah dan komprehensif.

4. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

Potensi budaya yang ada di Kota Semarang perlu untuk dipelihara dan dikembangkan. Program ini diarahkan sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan seni dan budaya Kota Semarang kepada masyarakat luas, baik yang ada di Kota Semarang, maupun yang ada di kota-kota lainnya.

17.2. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Program Pengembangan Nilai Budaya

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah meningkatkan kegiatan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10% per tahun. Total target dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah 15 kegiatan. Adapun target tahun 2015 adalah 3 kegiatan. Capaian kinerja berdasarkan target tersebut dapat dikatakan baik, karena telah melebihi target. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan 4 kegiatan pada program ini.

(10)

h a l | 2 2 8

Selain target tersebut, target pada program ini adalah penyelenggaraan festival seni dan budaya 54 kegiatan dan sarana penyelenggaraan festival seni dan budaya 55 kegiatan. Realisasi yang dicapai yaitu penyelenggaraan festival seni dan budaya 222 kegiatan dan sarana penyelenggaraan festival seni dan budaya 173 kegiatan. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah penyelenggaraan pagelaran/festival/pentas seni dan budaya juga mengalami peningkatan, antara lain : wayang kulit, ketoprak, upacara tradisi, keroncong, atraksi budaya dan band/vocal group.

Selain kegiatan-kegiatan sebagaimana tersebut di atas, kegiatan kebudayaan yang dilaksanakan di kota Semarang untuk memperingati hari-hari penting/besar/bersejarah antara lain adalah Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah,penyelenggaraan upacara tradisional dugderan, fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya, pengembangan kebudayaan dan pariwisata, penyelenggaraan festival seni dan budaya daerah, penyelanggaraan pentas seni, festival seni dan budaya rakyat.

Secara lebih rinci, Indikator kinerja pada Program Pengembangan Nilai Budaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015 TAHUN 2014 TAHUN 2015

1. Meningkatkan pelestarian nilai tradisional adat budaya sebesar 10% per tahun

3 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan

2. Jumlah penyelenggaraan pagelaran/ festival/ pentas seni dan budaya

 Wayang kulit 28 28 29

 Ketoprak 3 2 3

 Upacara Tradisi 6 10 6

 Keroncong 24 20 24

 Atraksi Budaya 4 2 4

 Wayang Orang 4 4 4

 Band/Vocal Group 32 24 32

3. Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya 55 kegiatan 134 kegiatan 173 kegiatan Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2015

2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

(11)

h a l | 2 2 9

Indikator Kinerja pada Program Pengelolaan Kekayaan Budaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015 TAHUN 2014 TAHUN 2015

1. Meningkatkan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10% per tahun

3 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan

2. Daftar Cagar Budaya di Kota Semarang 174 buah 174 buah 174 buah

3. Jumlah obyek Cagar Budaya 315 buah 315 buah 315 buah

4. Jumlah Obyek Cagar Budaya yang telah memiliki sertifikat

0 0 0

5. Jumlah Obyek Cagar Budaya yang juga merupakan obyek wisata

3 buah 3 buah 3 buah

6. Benda, Situs, Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

98 buah 98 buah 98 buah

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2015

3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program iniadalah meningkatkan kegiatan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10% per tahun. Total target dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah 15 kegiatan. Adapun target tahun 2015 adalah 3 kegiatan.

Capaian kinerja berdasarkan target tersebut dapat dikatakan baik, karena telah melebihi target. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan 7 kegiatan pada program ini. Adapun total kegiatan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 adalah 34 kegiatan. 7 kegiatan yang dilaksanakan pada Program pengelolaan keragaman budaya pada tahun 2015 adalah pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah, fasilitasi keragaman budaya daerah, penyelenggaraan berbagai kegiatan kesenian daerah, penyelenggaraan apresiasi seni, penyelenggaraan festival seni dan budaya daerah, penyelenggaraan pentas seni dan festival seni dan budaya rakyat.

Padaprogrampengelolaan keragaman budaya ini Pemerintah KotaSemarang memfasilitasi Dewan Kesenian Semarang, komunitas seni budaya yang ada di Kota Semarang, penyambutan tamu acara seremoni Pemerintah Kota Semarang, mengikuti parade seni tingkat propinsi, mengisi acara hiburan di destinasi obyek wisata, baik yang milik Pemerintah Kota Semarang, maupun di area publik untuk meningkatkan kunjungan wisata.

(12)

h a l | 2 3 0

INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2015 TAHUN 2014 TAHUN 2015

1. Meningkatkan pelestarian kekayaan seni budaya daerah sebesar 10% per tahun

(RPJMD)

3 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan

2. Jumlah sanggar seni dan Budaya di Kota Semarang

364 sanggar 364 sanggar 415 sanggar

3. Jumlah Sanggar Seni dan Budaya di Kota Semarang yang di bina

364 sanggar 364 sanggar 415 sanggar

4. Frekuensi pembinaan sanggar seni dan budaya

12 12 12

5. Jumlah organisasi budaya 19 19 19

6. Jumlah grup kesenian 364 group 364 group 415 group

7. Jumlah gedung kesenian 14 gedung 14 gedung 14 gedung

8. Jumlah kegiatan untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan

 Sarasehan, Seminar 2 2 3

 Diskusi, Bengkael seni & Budaya (Workshop)

2 2 2

 Penyerapan narasumber 1 1 1

 Studi kepustakaan 0 0 0

 Penggalian, Eksperimentasi 1 1 1

 Rekonstruksi, Revitalisasi 0 0 0

 Konservasi, Studi Banding 3 3 3

 Inventarisasi, Dokumentasi 1 1 1

 Pengemasan bahan kajian 0 0 0

9. Jumlah kegiatan fasilitas untuk

mengembangkan kesenian dan kebudayaan

 Penyuluhan substansial maupun

teknikal 12 12 12

 Pemberian bantuan 12 1 0

 Bimbingan organisasi 12 12 12

 Kaderisasi 1 1 1

 Promosi 23 23 38

 Penerbitan dan pendokumentasian 1 1 1

 Kritik seni dan budaya 1 1 1

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2015

4. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

Target RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015 pada program ini adalah meningkatnya kegiatan kerjasama pengelolaan kekayaan seni budaya daerah sebesar 10% per tahun. Total target dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adalah 15 kegiatan. Adapun target tahun 2015 adalah 3 kegiatan. Capaian kinerja berdasarkan target tersebut dapat dikatakan baik, karena telah melebihi target. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan 7 kegiatan pada program ini. Adapun total kegiatan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 adalah 19 kegiatan.

Kegiatan pada program ini berupa promosi dan pameran seni dan budaya Kota Semarang di berbagai kota, antara lain : Jakarta, Semarang dan Yogyakarta.

(13)

h a l | 2 3 1

dan makanan khas Semarangan yang bisa dinikmati oleh pengunjung di Anjungan TMII Jakarta;

b) Pelaksanaan pameran di Yogyakarta. Pameran budaya ini merupakan acara tahunan untuk mempromosikan destinasi wisata, kuliner dan produk unggulan yang ada di Kota Semarang, sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata yang ada di Kota Semarang.

c) Pelaksanaan pameran di Semarang, merupakan pameran kepariwisataan yang diselenggarakan di Kota Semarang bersamaan dengan SKPD Pemerintah Kota Semarang.

d) Pelaksanaan pameran di Jakarta. Acara Gebyar Wisata Budaya Nusantara merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center yang diikuti oleh Kabupaten/Kota/Propinsise Indonesia untuk mempromosikan seni budaya dan pariwisata dari masing-masing Kabupaten/Kota/Propinsi. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Badan Promosi Indonesia.

17.3. SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Wajib Kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

17.4. JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Wajib Kebudayaan sebanyak 71 orang

17.5. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Realisasi Program dan kegiatan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Anggaran program penunjang Urusan Kebudayaan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSEN TASE

(%)

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik 395.400.000 352.919.986 89,26

2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 266.416.000 266.416.000 100,00

3 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 4.150.000 3.926.000 94,60

4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 33.357.000 33.326.000 99,91

5 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 43.000.000 43.000.000 100,00

6 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 19.200.000 19.200.000 100,00

7 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 118.147.500 110.777.400 93,76

8 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-undangan 6.000.000 5.820.000 97,00

9 Penyediaan Makanan Dan Minuman 77.625.000 75.680.000 97,49

10 Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah 222.400.000 222.384.315 99,99 11 Menyediakan Keanekaragaman Hayati Makan Hewan/ternak/satwa 750.000.000 750.000.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 1.935.695.500 1.883.449.701 97,30

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

(14)

h a l | 2 3 2

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSEN TASE

(%)

1 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 404.200.000 396.454.000 98,08

2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 280.000.000 209.940.500 74,98

3 Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor 100.000.000 100.000.000 100,00

4 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas / Operasional 210.910.000 204.246.634 96,84 5 Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Gedung Kantor 20.000.000 19.700.000 98,50

6 Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor 8.000.000 7.381.800 92,27

7 Pemeliharaan Rutin/berkala Mebeluer 6.000.000 6.000.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 1.029.110.000 943.722.934 91,70

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan . Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut ;

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSEN TASE

(%)

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja Skpd

16.600.000 16.555.000 99,73

2 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 3.565.000 3.550.000 99,58

3 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 3.985.000 3.965.000 99,50

4 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 7.750.000 7.435.000 95,94

5 Penyusunan Rka Skpd Dan Dpa Skpd 8.600.000 8.160.000 94,88

6 Penyusunan Lakip 15.500.000 15.490.000 99,94

7 Penyusunan Renstra Skpd 15.000.000 14.990.000 99,93

8 Penyusunan Lkpj Skpd 5.800.000 5.795.000 99,91

9 Penyusunan Renja Skpd 15.950.000 15.610.000 97,87

10 Penunjang Kinerja Pa, Ppk, Bendahara Dan Pembantu 65.400.000 65.400.000 100,00

11 Penyusunan Rka Perubahan & Dpa Perubahan 8.750.000 7.910.000 90,40

JUMLAH PROGRAM 166.900.000 164.860.000 98,78

Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Kebudayaan

1. Program Pengembangan Nilai Budaya

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut ;

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN(Rp

)

PERSEN TASE

(%)

1 Pelestarian Dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah 787.500.000 762.780.000 96,86

2 Pemberian Dukungan, Penghargaan Dan Kerjasama Di Bidang Budaya 195.000.000 182.589.700 93,64

3 Penyelenggaraan Upacara Tradisional Dugderan 460.000.000 456.000.000 99,13

4 Penyelenggaraan Simfoni Kota Lama 250.000.000 248.399.500 99,36

JUMLAH PROGRAM 1.692.500.000 1.649.769.200 97,48

2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut ;

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSEN TASE

(%)

1 Fasilitasi Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Kekayaan Budaya 110.500.000 110.500.000 100,00 2 Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah 70.000.000 70.000.000 100,00 3 Pengelolaan Dan Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah

Purbakala, Museum Dan Peninggalan Bawah Air

65.000.000 62.135.000 95,59

4 Pengembangan Kebudayaan Dan Pariwisata 450.000.000 447.953.000 99,55

5 Pengembangan Nilai Dan Geografi Sejarah 25.000.000 25.000.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 720.500.000 715.588.000 99,32

3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

(15)

h a l | 2 3 3

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSEN TASE

(%)

1 Pengembangan Kesenian Dan Kebudayaan Daerah 366.900.000 366.900.000 100,00

2 Fasilitasi Perkembangan Keragaman Budaya Daerah 350.000.000 345.709.435 98,77

3 Penyelenggaraan Berbagai Kegiatan Kesenian Daerah 750.000.000 749.000.000 99,87

4 Penyelenggaraan Apresiasi Seni 1.605.000.000 1.553.498.000 96,79

5 Penyelenggaraan Festival Seni Dan Budaya Daerah 800.000.000 800.000.000 100,00

6 Penyelenggaraan Pentas Seni 750.000.000 746.520.200 99,54

7 Festival Seni Dan Budaya Rakyat 395.000.000 372.700.000 94,35

JUMLAH PROGRAM 5.016.900.000 4.934.327.635 98,35

4. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut ;

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSEN TASE

(%)

1 Promosi Pentas Seni Di Tmii Jakarta 100.000.000 99.549.400 99,55

2 Pelaksanaan Pameran Di Yogyakarta 100.000.000 88.134.600 88,13

3 Pelaksanaan Pameran Di Semarang 165.000.000 154.475.000 93,62

4 Pelaksanaan Pameran Di Jakarta 150.000.000 144.357.900 96,24

JUMLAH PROGRAM 515.000.000 486.516.900 94,47

17.6. PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

17.7. SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti

17.8. PERMASALAHAN

1. Generasi muda lebih tertarik terhadap seni dan budaya asing dibanding budaya lokal. 2. Kemajuan dibidang teknologi dan komunikasi mempermudah masuknya budaya

asing yang lebih diminati generasi muda.

(16)

h a l | 2 3 4

17.9. TINDAK LANJUT

1. Berupaya untuk selalu melibatkan dan memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda sesuai dengan perkembangan zaman dimasa sekarang.

2. Menumbuhkan minat generasi muda dengan kegiatan atraksi seni dan budaya yang lebih atraktif serta kreatif melalui sekolah, lembaga kepemudaan dan sanggar seni budaya.

3. Meningkatkan kegiatan pelestarian seni dan budaya tradisional di masyarakat dengan memanfaatkan / mengoptimalkan tempat-tempat bersejarah.

17.10. PENGHARGAAN

1. Atraksi budaya (trutuk/tradisi lisan) Juara I tingkat Jawa Tengah. 2. Keroncong Juara I tingkat Jawa Tengah.

18. URUSAN WAJIB PEMUDA DAN OLAH RAGA

18.1. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan pembangunan Urusan Pemuda dan Olah Raga pada tahun 2015 diarahkan pada peningkatan pembinaan dan pengembangan sikap perilaku yang baik di kalangan generasi muda secara dini, terpadu dan berkelanjutan, peningkatan peran serta organisasi pemuda sebagai pengembangan bakat, minat, kreatifitas dan ketrampilan pemuda dan peningkatan peran organisasi olahraga dalam meningkatkan prestasi olahraga. Adapun program-program yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda diarahkan pada meningkatnya kualitas kepemudaan melalui pembinaan ekstrakurikuler disekolah, mengembangkan even-even kepemudaan berupa lomba wawasan wiyata mandala di sekolah-sekolah, pengembangan organisasi kepramukaan, organisasi sosial kepemudaan di masyarakat (karang taruna)

2. Program peningkatan peran serta kepemudaan diarahkan pada meningkatnya partisipasi pemuda, melalui Pembinaan Organisasi Kepemudaan, Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, Fasilitasi Pekan Temu Wicara Organisasi Pemuda, Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba di kalangan generasi muda, Lomba kreasi dan karya tulis ilmiah di kalangan pemuda, Pembinaan PPAP, PPAN, Kapal Pemuda Nusantara dan Pemuda Pelopor Pembangunan.

(17)

h a l | 2 3 5

4. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga diarahkan pada peningkatan profesionalisme tenaga keolahragaan dan pemantapan kelembagaan organisasi keolahragaan melalui Peningkatan Mutu Organisasi & Tenaga Keolahragaan dan Pengembangan sistem sertifikasi dan standarisasi profesi

5. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga diarahkan pada meningkatnya prestasi olah raga melalui Identifikasi Bakat dan Potensi Pelajar dalam Olahraga, Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi di Tingkat Daerah, Penyelenggaraan Kompetensi olah raga (POPDA SD, POPDA SMP dan POPDA SMA/SMK), pemasyarakatan olah raga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat berupa penyediaan sarana prasarana olah raga yang memadai dan Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olahraga yang Berdedikasi dan Berprestasi.

6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga diarahkan pada meningkatnya kualitas sarana dan prasarana olahraga melalui perbaikan stadion, Gelanggang Olah Raga, dan penyediaan ruang terbuka yang berfungsi untuk kepentingan olahraga.

18.2. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan kegiatan Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan fasilitasi kegiatan kepemudaan serta pengkajian kegiatan kebijakan kepemudaan. Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut:

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI

TAHUN 2015

PERSEN TASE

PERSENTASE JUMLAH PESERTA DIHADAPKAN DENGAN JUMLAH ANGGOTA ORGANISASI

KEPEMUDAAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PERAN SERTA GENERASI MUDA DALAM PEMBANGUNAN

% 16,66 16,66 100,00%

Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

2. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut:

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI

TAHUN 2015

PERSENT ASE

JUMLAH ORGANISASI KEPEMUDAAN

% 16,66 16,66 100,00%

Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan beberapa kegiatan berikut:

- pembinaan organisasi kepemudaan;

- pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan;

(18)

h a l | 2 3 6

- lomba tata upacara bendera dan baris berbaris - lomba kreativitas pemuda

INDIKATOR SATUAN REALISASI

TAHUN 2014

REALISASI TAHUN 2015

1. Jumlah organisasi kepemudaan

2. Jumlah warga yang mengikuti organisasi kepemudaan

3. Jumlah kegiatan kepemudaan

4. Prosentase jumlah peserta dihadapkan dengan jumlah anggota organisasi kepemudaan dalam rangka peningkatan peran serta generasi muda dalam pembangunan

Organisasi Orang

Kgt Persen

60 50.958

10 8,35%

94 235.000

15 10,15%

Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

3. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan

Hidup Pemuda

Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut:

INDIKATOR SATUAN TARGET

2015

REALISA SI TAHUN

2015

PERSENTASE

PERSENTASE PENINGKATAN FASILITASI/

BANTUAN

KEPEMUDAAN/KARANG TARUNA

% 16,66 16,66 100,00%

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan kegiatan pelatihan kewirausahaan atau life skill bagi pemula sebanyak 8 kegiatan.

INDIKATOR SATUAN REALISASI

TAHUN 2014

REALISASI TAHUN 2015

1. Peningkatan pelatihan kewirausahaan / life skill bagi pemuda

2. Jumlah peserta yang mengikuti

Kgt

Orang

4

240

8

460 Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

4. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan kegiatan pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan olahraga dan pemberian hibah. Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut:

INDIKATOR SATUAN TARGET

2015

REALISASI TAHUN 2015

PERSEN TASE

JUMLAH ORGANISASI

OLAHRAGA organisasi 23 46 200,00%

Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah Pengkajian Kebijakan-Kebijakan Pembangunan Olahraga serta Pengelolaa dana hibah.

5. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

(19)

h a l | 2 3 7

- pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga; - pemassalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat; - pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat; - pengembangn olahraga rekreasi;

- penyelenggaraan kompetisi olahraga mahasiswa, karyawan, dan masyarakat; - fasilitasi kegiatan keolahragaan masyarakat; dan

- Pekan Olahraga Pelajar Daerah (SD, SMP, SMA). Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut:

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI

TAHUN 2015

PERSENT ASE

PENINGKATAN JUMLAH ATLET YANG DIBINA

orang 48 49 102,08%

PERSENTASE JUMLAH MEDALI YANG DIPEROLEH DIBANDINGKAN CABANG OLAHRAGA YANG DIPERTANDINGKAN

% 54,00 83,00 153,70%

Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga 2015

6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Untuk melaksanakan program ini tahun 2015 diselenggarakan beberapa kegiatan berikut:

- pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga; - rehabilitasi sedang/berat sarana dan prasarana olahraga; - pengembangan database kepemudaan dan olahraga;

- penyusunan FS dan DED Gedung Panti Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Gelanggang Manunggal Jati, Stadion Citarum, Trilomba Juang, Lapangan tenis Tambora.

Adapun hasil kinerja program ini sebagai berikut:

INDIKATOR SATUAN TARGET 2015 REALISASI

TAHUN 2015

PERSEN TASE

PERSENTASE JUMLAH PEMBANGUNAN SARANA

OLAHRAGA PER 10.000 PENDUDUK

% 16,70 11,00 65,87%

Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2015

18.3. SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga.

18.4. JUMLAH PEGAWAI

(20)

h a l | 2 3 8

18.5. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib Pemuda dan Olah Raga adalah sebagai berikut :

1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSENTASE (%)

SKPD : DISOSPORA

1 Peringatan Hari Sumpah Pemuda 196.447.500 134.078.000 68,25

2 Fasilitasi Kegiatan Kepemudaan 29.950.000 29.950.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 226.397.500 164.028.000 72,45

2. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSENTASE (%)

SKPD : DISOSPORA

1 Pembinaan Organisasi Kepemudaan 783.180.000 776.591.000 99,16

2 Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan (Pelatihan Paskibraka)

310.184.700 225.542.700 72,71

3 Pertukaran Pemuda antar Provinsi, Negara, dan Pemuda Pelopor Pembangunan

40.000.000 40.000.000 100

4 Penyuluhan Pencegahan dan Perlindungan Bahaya Distruktif bagi Generasi Muda

34.105.000 34.105.000 100

5 Lomba Tata Upacara Bendera dan Baris Berbaris bagi Generasi Muda

82.501.500 82.501.500 100

6 Lomba Kreativitas di Kalangan Generasi Muda 50.000.000 50.000.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 1.299.971.200 1.208.740.200 92,98

3. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSEN TASE (%)

SKPD : DISOSPORA

1 Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda 783.465.000 401.128.500 51,20

JUMLAH PROGRAM 783.465.000 401.128.500 51,20

4. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSENTASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Pengkajian Kebijakan-Kebijakan Pembangunan Olahraga 150.000.000 141.400.000 94,27

2 Pengelolaan Dana Hibah 185.000.000 114.012.700 61,63

JUMLAH PROGRAM 335.000.000 255.412.700 76,24

5. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

(21)

h a l | 2 3 9

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSEN TASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Pelaksanaan Identifikasi Bakat dan Potensi Pelajar dalam

Olahraga 75.000.000 75.000.000 100,00

2 Pemassalan Olahraga bagi Pelajar, Mahasiswa, dan Masyarakat 165.000.000 163.750.000 99,24 3 Pengembangan Olahraga Lanjut Usia termasuk Penyandang

Cacat 75.000.000 72.550.000 96,73

4 Pengembangan Olahraga Rekreasi 585.000.000 581.290.000 99,37

5 Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga Mahasiswa, Karyawan,

dan Masyarakat 775.000.000 773.824.375 99,85

6 Lomba Tri Lomba Juang 79.120.000 79.120.000 100,00

7 Fasilitasi Kegiatan Keolahragaan Masyarakat 801.997.350 715.869.350 89,26

8 Pekan Olahraga Pelajar Daerah SD, SMP, SMA (POPDA SD,

SMP, SMA) 850.000.000 847.755.000 99,74

JUMLAH PROGRAM 3.406.117.350 3.309.158.725 97,15

6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN

(Rp)

PERSENTASE (%)

SKPD : DISOSPORA

1 Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga 310.000.000 95.152.000 30,69 2 Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Olah

Raga

420.000.000 45.142.375 10,75

3 Rehabilitasi Sedang/ Berat Sarana dan Prasarana Olahraga 730.000.000 713.424.100 97,73 4 Pengembangan Informasi Data Base Bidang Sosial, Pemuda

dan Olahraga

362.000.000 59.829.700 16,53

5 Pembangunan Gedung Panti Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial (FS-DED)

375.000.000 80.425.000 21,45

JUMLAH PROGRAM 2.197.000.000 993.973.175 45,24

18.6. PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

18.7. SARANA DAN PRASARANA

(22)

h a l | 2 4 0

18.8. PERMASALAHAN

1. Pelaksanaan urusan pemuda dan olahraga masih dilaksanakan bersamaan dengan urusan sosial yang berbeda rumpun urusannya.

2. Sarana olahraga yang kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut akibat dari jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan ratio sarana olahraga tetap, yaitu sarana olahraga per 10.000 penduduk, maka jumlah sarana olahraga yang ada menjadi tidak signifikan.

3. Adanya ancaman perpindahan atlet berprestasi ke kabupaten/kota dan provinsi lain karena masalah kesejahteraan dan bonus yang lebih baik.

4. Masih terbatasnya upaya peningkatan life skill para pemuda, yaitu hanya dalam tataran pelatihan dan belum adanya evaluasi pasca pelatihan tersebut

18.9. TINDAK LANJUT

1. Dalampembahasanstrukturperangkatdaerahdisesuaikandengan UU Nomor 23 Tahun2014tentangPemerintahan Daerah, yaitu Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

2. Pelibatansecaraaktifperanmasyarakat, baikperseorangan, badan usaha, kelompok masyarakat, dan pihak lain yang terkait dengan pengadaan sarana olahraga dan pemeliharaan/perbaikannya baik secara swakelola maupun swadaya.

3. Perlu dibuat peraturan/kebijakan yang melindungi, mensejahterakan, dan mengikat para atlet berprestasi agar tidak pindah

4. Perlu dilakukan kegiatan evaluasi dan monitoring pasca pelatihan serta fasilitasi dan pelibatan secara aktif dalam kegiatan swakelola di lingkungan Pemerintah Kota Semarang

18.10. PENGHARGAAN

Adapun prestasi / penghargaan yang telah diraih pada tahun 2015 antara lain adalah sebagai berikut :

1. Juara I Tonis Nasional Perorangan dan Beregu 2015 2. Kehurda Judo tingkat Jawa Tengah di Semarang 2 emas 3. Juara 1 Atletik PON Remaja di Surabaya

4. Juara I Lomba Seleksi Pramuka Garuda Tingkat Nasional atas nama Ashari Muhammad

5. Kejurda Atletik Remaja Tingkat Jawa Tengah perolehan medali 6 Emas, 2 perak 2 perunggu

(23)

h a l | 2 4 1

7. Juara Umum I SD sederajat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Jawa Tengah. Perolehan 16 Emas, 7 Perak, 8 Perunggu

8. Juara Umum I SMP sederajat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Jawa Tengah. Perolehan 20 Emas, 17 Perak, 15 Perunggu

9. Juara Umum I SMA sederajat Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat Jawa Tengah. Perolehan 26 Emas, 12 Perak, 6 Perunggu

10. Juara Umum III Kejurda Karate Tingkat Jawa Tengah. Perolehan 4 Emas, 5 Perak dan 6 Perunggu.

11. Juara I Lomba Tata Upacara Bendera/Baris Berbaris Tingkat Jawa Tengah

12. Juara I dan Juara Favorit Lomba Band Pemuda dalam rangka Hari Sumpah Pemuda

ke 86 Tahun 2015 di Wonogiri. Perwakilan D’Spesial Band

13. Juara I Lomba Seleksi Pramuka Garuda Tingkat Provinsi Jawa Tengah atas nama Ashari Muhammad mewakili Jawa Tengah

14. Juara I Bidang Binawasa Lomba Administrasi Kwarcab Tingkat Jawa Tengah

15. Juara I dan Juara Umum Lomba Dewan Kerja Cabang Pramuka Tingkat Jawa Tengah 16. Juara I Putra dan Juara I Putri Pesta Siaga Binwil Tingkat Jawa Tengah

17. Juara I Jambore Saka Kalpataru Lomba LKTI Tingkat Jawa Tengah.

19. URUSAN PILIHAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

19.1. PROGRAM DAN KEGIATAN

Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah pada urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2015, dilaksanakan melalui program penunjang dan program pelaksanaan urusan.

Adapun program penunjang tesebut adalah sebagai berikut : 1. Program pelayanan administrasi perkantoran.

Kebijakan program ini diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

Kebijakan program ini diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur untuk menunjang pelaksanaan tugas.

3. Program peningkatan disiplin aparatur.

Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan kesadaran aparatur dalam mematuhi ketentuan-ketentuan kepegawaian.

(24)

h a l | 2 4 2

Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan kemampuan atau kapabilitas aparatur dalam menyelesaikan pekerjaan.

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan akuntabilitas anggaran dan pelaporan hasil kerja.

Sedangkan program pelaksanaan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri adalah sebagai berikut.

1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.

Kebijakan program ini diarahkan kepada terciptanya kondusifitas wilayah, stabilitas sosial politik dan keamanan wilayah.

2. Program pengembangan wawasan kebangsaan.

Kebijakan program ini diarahkan kepada pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan peningkatan pemahaman Ideologi Pancasila.

3. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kondusifitas wilayah, stabilitas sosial politik dan keamanan wilayah.

4. Program pendidikan politik masyarakat.

Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan pemahaman masyarakat terhadap etika berdemokrasi, hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam bidang politik termasuk penyampaian pendapat dimuka umum.

5. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana.

Kebijakan program ini diarahkan kepada perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana dan pengurangan risiko bencana.

6. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Kebijakan program ini diarahkan kepadaKemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

19.2. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Capaian kinerja pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa, Politik dan Dalam Negeri adalah sebagai berikut :

1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.

Melalui program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan ini Pemerintah Kota Semarang berupaya mewujudkan keamanan dan kenyamanan lingkungan yang bersifat kolektif di seluruh wilayah Kota Semarang.

(25)

h a l | 2 4 3

Untuk mewujudkan tujuan tersebut sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang, adalah melaksanakan upaya-upaya preventif yaitu dengan cara mencegah timbulnya instabilitas sosial politik, mencegah timbulnya kerawanan keamanan dan ketidaknyamanan lingkungan secara fisik maupun sosial.

Dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan lingkungan Badan Kesbangpol menjalankan peran sebagai soft security dengan melaksanakan fungsi koordinatif vertikal dan horizontal, kewaspadaan, pendeteksian, pencegahan, pengamanan tertutup, fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat sebagai soft security.Sedangkan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja menjalankan peran sebagai hard security dengan melaksanakan fungsi penegakan hukum tingkat daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota), penindakan nonyustisial, pengamanan terbuka, fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat sebagai hard security.

Salah satu indikator kinerja dalam program ini adalah kejdian konflik sosial, definisi konflik sosial yaitu perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas dan menghambat pembangunan. Berdasarkan definisi tersebut konflik yang terjadi dimasyarakat dapat dikategorikan sebagai konflik sosial apabila terjadi secara komunal, konflik orang per orang belum dapat dikategorikan sebagai konflik sosial.

Dengan penanganan konflik sosial yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam situasi dan peristiwa baik sebelum, pada saat, maupun sesudah terjadi konflik yang mencakup pencegahan konflik, penghentian konflik, dan pemulihan pascakonflik maka konflik sosial dalam bentuk perkelahian pelajar yang terjadi tidak sampai menyebabkan gangguan stabilitas daerah dan menghambat pembangunan.

Indikator lainnya dalam program ini adalah kejadian unjuk rasa. Sebagai negara demokrasi apabila ada kelompok masyarakat yang ingin menyampaikan pikiran-pikiran atau pendapat-pendapat yang berbeda, termasuk protes – protesnya di muka umum melalui unjuk rasa di ruang publik maka haruslah dihormati. Akan tetapi apabila unjuk rasa dilakukan secara anarkhis atau pada tingkatan ekskalasi yang tinggi dapat mengganggu stabilitas Politik, Ekonomi dan Sosial serta ketentraman dan ketertiban umum.

Melalui program ini Pemerintah Kota Semarang melaksanakan penangangan secara khusus terhadap unjuk rasa anarkhis dan eliminasi frekuensi yang ditempuh melalui upaya pencegahan, yang dilakukan dengan metode deteksi dini dan cegah dini melalui kegiatan Intelijen bersama dengan unsur Intelijen Daerah yang tergabung dalam Komunitas Intelijen Daerah (Kominda).

(26)

h a l | 2 4 4

Provinsi maupun level Kota Semarang. Dari sekian kejadian unjuk rasa, yang paling dominan adalah unjuk rasa kelompok buruh dalam menuntut Upah Minimum Kabupaten/Kota.

Penanganan terhadap unjuk rasa dilakukan melalui penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan suatu kebijakan atau keputusan diambil serta mengakomodir tuntutan para pengujuk rasa yang disesuiakan dengan ketentuan peratuan perundang-undangan oleh pejabat yang berkompeten. Dengan penanganan tersebut unjuk rasa yang terjadi selama tahun 2015 tidak sampai terjadi tindakananarkis dan tidak melakukan pengerusakan fasilitas umum sehingga tidak sampai mengganggu stabilitas sosial politik, keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat

Melalui kegiatan pemantauan situasi dan kondisi daerah terhadap potensi kerawanan sosial politik, Pemerintah Kota Semarang melaksanakan upaya deteksi dini dan cegah dini terhadap ancaman dan gangguan stabilitas Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama. Deteksi dini dan cegah dini adalah segala usaha/pekerjaan/kegiatan/tindakan dalam menemukan dan menentukan indikasi kerawanan agar tidak timbul permasalahan secepat atau seawal mungkin. Upaya ini dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu oleh Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan Instansi Vertikal Kementerian/Lembaga Negara yang berada di wilayah Kota Semarang.

Melalui usaha sistematis berlanjut dan terus menerus secara terbuka dan tertutup dengan cara mencari, mengumpulkan bahan keterangan dari berbagai sumber, saling tukar menukar informasi dan bahan keterangan mengenai potensi dan gejala gangguan. Kominda telah mampu mengolah dan menganalisa bahan keterangan kemudian disajikan untuk bahan pengambilan keputusan sekaligus memberikan saran cara bertindak sesuai dengan kewengan yang dimiliki oleh masing-masing institusi tersebut. Dengan adanya kegiatan tersebut selama tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang telah mampu mengeliminasi gangguan stabilitas Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama sehingga tidak berdampak luas terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Indikator kinerja lainnya dalam program ini adalah terpenuhinya Anggota Satlinmas. Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat, pengertian Perlindungan Masyarakat adalah suatu keadaan dinamis dimana warga masyarakat disiapkan dan dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan.

(27)

h a l | 2 4 5

Satlinmas, yaitu Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan dan secara sukarela turut serta dalam kegiatan perlindungan masyarakat.

Satlinmas mempunyai tugas:

1) Membantu dalam penanggulangan bencana;

2) Membantu keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat; 3) Membantu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan;

4) Membantu penanganan ketenteraman, ketertiban dan keamanan dalam penyelenggaraan pemilu; dan

5) Membantu upaya pertahanan Negara.

Jumlah anggota Satlinmas sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 7.470 orang yang tersebar di 177 Kelurahan. Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan selain dari sisi jumlah Linmas, Pemerintah Kota Semarang memberikan fasilitas dan memenuhi kebutuhan anggota Linmas melalui peningkatan pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan (skill) anggota Linmas, pemenuhan sarana prasarana dan mengikutsertakan Linmas dalam kegiatan di Tingkat Kota Semarang melalui kegiatan Pengerahan Linmas. Sampai dengan tahun 2015 anggota Linmas yang telah difasilitasi dan dipenuhi kebutuhannya tersebut sebanyak 3.322 orang atau sebanyak 44,5% dari keseluruhan anggota Linmas.

Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) telah diterapkan oleh anggota Linmas untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dengan sarana pendukung berupa Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) yang tersebar hampir di setiap RW di seluruh Kota Semarang. Untuk mengendalikan operasionalisasi Poskamling tersebut telah dibentuk Pos Komando Kewaspadaan Linmas di Tingkat Kota Semarang.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing di Daerah, dicantumkan bahwa pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat asing merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah. Ruang lingkup pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat asing meliputi:

1) Diplomat/tamu VIP asing;

2) Tenaga ahli/pakar/akademisi/konsultan asing; 3) Wartawan dan shooting film asing;

(28)

h a l | 2 4 6

Pada tahun 2015 dari kegiatan pendataan dan pemantauan keberadaan Orang Asing di wilayah Kota Semarang tidak ditemui adanya pelanggaran ketentuan aktivitas dan keberadaan orang asing.

Selama tahun 2015 stabilitas bidang sosial politik tetap terjaga dengan seimbang, baik dan normal, salah satunya dibuktikan dengan penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang tahun 2015 dapat berjalan secara aman dan lancar sesuai dengan tahap – tahap yang direncanakan. Polarisasi masyarakat dalam kelompok pendukung calon tertentu tidak menjadikan lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa, artinya setiap aktivitas dan kegiatan para pendukung calon tertentu tetap menjaga toleransi dengan kepentingan kelompok lain maupun kepentingan masyarakat yang lebih luas.

2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Tujuan dari program ini adalah untuk mengoptimalkan pengembangan nilai kebangsaan guna penguatan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengutamakan persatuan dan kesatuan tanpa meninggalkan ciri khas masing-masing. Hal ini dikarenakan Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai macam perbedaan, keanekaragaman, kemajemukan atau pluralitas baik suku,agama, ras, kelompok, golongandan budaya.

Dari sudut agama pengembangan Wawasan Kebangsaan telah mampu memberikan jaminan kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu, tanpa adanya diskriminasi, dominasi mayoritas atau tirani minoritas. Pemerintah Kota Semarang juga telah mampu mewujudkan Kerukunan umat beragama yaitu keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kerukunan umat beragama tercipta berkat komunikasi yang intens antar tokoh dari enam agama yang terwadahi dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan komunikasi berkelanjutan antara tokoh agama, tokoh masyarakat dengan pemerintah yang terwadahi dalam Paguyuban Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat (Petamas).

(29)

h a l | 2 4 7

Pengembangan wawasan kebangsaan dari sudut suku bangsa, telah mampu mewujudkan kerukunan antar suku bangsa yang tinggal di Kota Semarang. Warga Kota Semarang baik yang tinggal menetap maupun tinggal sementara memiliki keberagaman suku, sebagian besar adalah suku Jawa, kemudian China, sebagian Sunda, Madura, Batak, Minang, Bugis, Dayak, Maluku, Papua bahkan suku dari Timor Leste yang memilih menjadi WNI.

Pengelolaan kerukunan suku bangsa diwadahi dalam Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) yang anggota-anggotanya adalah tokoh-tokoh dari masing-masing suku bangsa yang tinggal di Kota Semarang. Melalui forum ini apabila terjadi persoalan dalam interaksi sosial antar suku secara komunal dapat dideteksi secara dini diselesaikan secara dini pula, sehingga pada tahun 2015 tidak terdapat konflik sosial yang bersifat komunal yang berlatar belakang suku/etnis.Program Pengembangan wawasan kebangsaan dari sudut golongan mempunyai tujuan agar golongan-golongan masyarakat yang terwadahi dalam Organisasi Kemasyarakatan keberadaanya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara serta mengeliminir OrganisasiKemasyarakatan yang keberadaanya meresahkan masyarakat. Kemerdekaan berserikat, berkumpul dan berorganisasi dijamin oleh UUD 1945, oleh karena itu setiap Warga Negara Indonesia memiliki kemerdekaan untuk membentuk, mendirikan dan menjadi anggota Organisasi.

Sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyaratan, peran pemerintah adalah pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan keberadaan dan aktivitas Ormas. Sampai dengan tahun 2015 Organisasi Kemasyarakatan yang tidak berbadan hukum yang telah mendaftarkan diri kepada Pemerinah Kota Semarang sebanyak 205 organisasi. Sedangkan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum pendaftarannya dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia secara Nasional melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH).

Arah kebijakan pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan oleh Pemerintah Kota Semarang adalah menggeser peran Organisasi Kemasyarakatan sebagai pengawas pembangunan menjadi pelaku pembangunan. Kebijakan ini diimplementasikan melalui kemitraan antara Ormas yang berge

Gambar

tabel dibawah ini :
tabel berikut :
Tabel tersebut diatas menunjukkan upaya Pemerintah Kota Semarang dalam

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil Turap/Talud/Bronjong Dana P.A Harga / Biaya sebagaimana te Nopember 2017, Pejabat Peng Kabupaten Asahan T.A 2017, m..

Standar Kompetensi : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan mampu memahami konsep dasar bioproses yang berhubungan dengan mikroorganisme, tumbuhan, hewan,

Gambar 9 Sistem Dekompresi Diesel 4 Tak Selinder Tunggal.. Selain mekanisme katup seperti disebutkan di atas, motor diesel generator 4 tak biasanya juga dilengkapi dengan

Kualitas tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk pembangunan ekonomi..

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala TK dalam sosialisasi kurikulum dan sistem pembelajaran dengan cara bermain sambil belajar pada orang tua murid PAUD Play Group

Since the objective of the study was try to know the readability level of narrative reading texts in the English textbook, the subject was English textbook.. entitled

1.2.2.1 Tampilkan Univariate statistik (Tabel 3) dan Grid statistik (tabel 4) yang terdapat pada Gridding Report dari metode Data Matrics yang akan digunakan.. Tabel

Berdasarkan Penetapan Penyedia Barang/Jasa Nomor : 183/PPBJ- SDA/2016 tanggal 28 April 2016, dengan ini diumumkan Penetapan Penyedia Barang/Jasa sebagai berikut :.. Pekerjaan