• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh berbagai pihak, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan, untuk membuat keputusan. Pihak internal seperti manajemen menggunakan informasi tersebut sebagai sarana pertanggungjawaban atas kinerjanya selama 1 periode operasional. Sedangkan bagi pihak eksternal seperti investor dan kreditor, informasi dalam laporan keuangan ini berfungsi sebagai acuan dalam pengambilan keputusan seperti investasi dan pemberian pinjaman berdasarkan kinerja perusahaan. Karena memengaruhi keputusan banyak pihak, manajemen harus mencantumkan informasi yang akuntabel dan tidak memihak dalam laporan keuangan tersebut dan berkewajiban untuk menyediakan informasi berkualitas dengan kriteria dapat dipercaya, dan secara relevan akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Pada dasarnya penyusunan laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen perusahaan yang cenderung menampilkan kinerja baik perusahaan agar lebih menarik bagi pihak eksternal dan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek baik ke depannya. Sebagai contoh, investor akan lebih tertarik untuk menanamkan saham di perusahaan dengan profitabilitas tinggi karena memiliki harapan akan menerima imbalan yang tinggi pula. Sedangkan bagi kreditor, kemampuan perusahaan dalam membayar utang merupakan salah satu jaminan kepercayaan dalam pemberian pinjaman. Hal ini membutuhkan

(2)

15 kualitas informasi yang memiliki tingkat relevansi tinggi dalam fungsi peramalan dan penegasan karena berkaitan dengan harapan dan evaluasi atas keputusan pengguna informasi (IAI, 2012). Sayangnya, proses ini memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah pada sisi pemenuhan kepentingan seluruh pihak secara berimbang. Penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen ini lebih berdasarkan pada perspektif sisi internal perusahaan dan kurang melibatkan sudut pandang kebutuhan pengguna laporan keuangan yang lain (eksternal). Padahal informasi berkualitas yang bermanfaat bagi penggunanya adalah informasi yang dapat dipercaya dan relevan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Selain itu, pengguna laporan keuangan tersebut jenisnya bervariasi dan memiliki keterbatasan pemahaman dan pengetahuan tentang laporan keuangan tersebut (Morris et al, 1984). Hal ini menyebabkan timbulnya kondisi asimetri informasi antara pihak internal dan eksternal serta perbedaan kepentingan dan tujuan dari penyusun dan pengguna laporan keuangan. Kondisi ini menjadi dasar dibutuhkannya peran pihak independen sebagai penengah atas konflik kepentingan yang sering terjadi antara manajemen dengan pemangku kepentingan yang lain (eksternal).

Auditor, khususnya auditor eksternal, memiliki peran sebagai pihak independen yang dibutuhkan untuk mengurangi potensi terjadinya konflik kepentingan tersebut serta memfasilitasi keterlibatan berbagai perspektif kepentingan. Tanggung jawab dan tugas auditor berfokus pada penyediaan jaminan akan kualitas laporan keuangan yang baik melalui proses audit yang dilakukan. Proses pengauditan ini berguna untuk mengevaluasi dan menilai

(3)

16 laporan keuangan tersebut terkait dengan kemungkinan ada atau tidaknya salah saji baik yang disengaja (fraud) maupun yang tidak disengaja (error). Selain itu, auditor juga memiliki kewajiban untuk melakukan evaluasi kepatuhan terhadap standar akuntansi keuangan yang digunakan. Auditor harus memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian dan pengestimasian risiko potensial akibat salah saji atas informasi yang relevan dan memengaruhi keputusan pengguna. Sehingga dapat dikatakan bahwa auditor harus mampu untuk melibatkan berbagai perspektif kepentingan dalam judgmentnya.

Terdapat dua konsep penting yang berkaitan dengan proses pengauditan oleh auditor dan proses pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Dua konsep tersebut adalah relevansi dan materialitas yang secara umum dibutuhkan sebagai karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan. Keduanya saling berkaitan untuk dapat membentuk informasi yang bermanfaat. Pemahaman secara umum atas relevansi dan materialitas informasi berfokus pada kesamaan karakteristik keduanya yakni kemampuan untuk dapat memengaruhi keputusan pengguna informasi sehingga hal ini menunjukkan bahwa materialitas erat kaitannya dengan relevansi informasi dalam laporan keuangan (IAI, 2012).

Penentuan kualitas informasi yang diakui relevan untuk memberikan pengaruh pada penggunanya cukup bergantung pada ekspektasi yang timbul pada masing-masing pengguna informasi laporan keuangan tersebut. Sehingga konsensus konseptual atas kedua konsep tersebut dibutuhkan untuk dapat menyelaraskan tujuan. Terutama pada interaksi kedua profesi yang saling berhubungan ini.

(4)

17 Penelitian yang sudah ada lebih banyak membahas pada konsensus satu sisi profesi yakni dari sisi auditor dalam pertimbangan benchmark informasi dan ambang batas materialitas. Hasilnya pun masih mengindikasikan bahwa ada perbedaan konsensus dalam kelompok profesi yang sama. Sedangkan di sisi lain, masih terdapat perbedaan antara pemahaman auditor dengan pengguna laporan keuangan terhadap konsep materialitas ini (Gordeeva, 2011). Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian yang akan menguji konsensus antara auditor dengan pihak pembuat keputusan lain dengan menilai dan mengidentifikasi kesepahaman mereka terhadap faktor yang memengaruhi pertimbangan ini sehingga pertimbangan yang dilakukan tidak terkesan subjektif (Socol, 2008). Salah satu pengguna laporan keuangan yang memiliki kaitan erat dengan pertimbangan yang dilakukan oleh auditor adalah investor yang menggunakan laporan auditor sebagai salah satu bahan pertimbangan keputusan mereka. Laporan auditor dan laporan keuangan yang telah diaudit akan meningkatkan kepercayaan investor dalam membuat keputusan ekonomik.

Proses pertimbangan keputusan pada jenjang profesional didasarkan pada pemahaman atas pengetahuan teoretis pada jenjang akademis yang kemudian dikombinasikan dengan kondisi lingkungan dan pengalaman profesional. Kombinasi yang baik antarkomponen tersebut akan menghasilkan professional judgment yang handal. Indikasi adanya perbedaan persepsi kedua profesi pengambilan keputusan tersebut yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Dengan menggunakan asumsi persepsian mahasiswa dan diproksikan dengan profesi yang berkaitan dengan dasar pengetahuan program studi tersebut, peneliti melakukan

(5)

18 penelitian dengan judul “Perbedaan Persepsi antara Auditor dan Investor terhadap Konsep Relevansi dan Materialitas dalam Laporan Keuangan”.

1.2 Rumusan Masalah

Eratnya hubungan profesi kedua kelompok tersebut membutuhkan pemahaman konsep yang saling mendukung implementasi dan tanggung jawab profesi yang dalam penelitian ini berkaitan dengan konsep relevansi dan materialitas dalam laporan keuangan. Dalam kedua peran profesi tersebut, auditor dan investor, konsep relevansi informasi lebih mengacu pada perspektif pengguna laporan keuangan karena secara langsung berkaitan dengan proses pengambilan keputusan pihak tersebut. Sedangkan materialitas merupakan konsep penting dalam pengambilan keputusan oleh tiga kelompok utama yakni penyusun laporan keuangan (preparers), auditor dan pengguna laporan keuangan (users) yakni investor. Meskipun keputusan materialitas secara khususnya dilakukan oleh penyusun laporan keuangan dan auditor, namun perspektif pengambilan keputusan investor atas dasar pertimbangan salah saji dari sudut pandang mereka seharusnya serupa dengan tingkat yang ditetapkan oleh auditor yang kemudian menjadi fokus dalam konsep materialitas ini (Gordeeva, 2011). Penyusun laporan keuangan dan auditor harus mempertimbangkan bahwa potensi salah saji yang mungkin terjadi dapat memengaruhi dan mengubah keputusan penggunanya. Namun pada kenyataannya karena melibatkan berbagai sisi persepsi profesi, ukuran salah saji material menjadi sulit untuk diselaraskan dan disepahamkan antara berbagai pihak.

(6)

19 Adanya perbedaan kepentingan dalam profesi, pengalaman, kondisi, dan tekanan profesi mengakibatkan tidak tercapainya konsensus. Secara spesifik, kondisi ini dapat dilihat pada pertimbangan ambang batas materialitas. Suatu batas nilai tertentu dapat dikatakan tidak material oleh auditor meskipun sesungguhnya material dan relevan bagi penggunanya karena memengaruhi dan mengubah keputusan pengguna laporan keuangan tersebut. Selain itu, perbedaan dasar pengetahuan, variasi persepsi mengenai ambang batas yang digunakan serta perbedaan akses atas informasi dianggap menjadi faktor lainnya yang menyebabkan perbedaan ini.

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara persepsi auditor dan investor terhadap konsep relevansi dalam laporan keuangan?

2. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara persepsi auditor dan investor terhadap konsep materialitas dalam laporan keuangan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menguji signifikansi perbedaan persepsi antara persepsi auditor dan investor terhadap konsep relevansi dalam laporan keuangan.

2. Menguji signifikansi perbedaan persepsi antara persepsi auditor dan investor terhadap konsep materialitas dalam laporan keuangan.

(7)

20 1.4 Manfaat Penelitian

a. Penulis:

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan dengan menggabungkan antara pengetahuan dan teori yang didapat selama perkuliahan dengan implementasi pada kondisi sebenarnya. Selain itu penelitian ini juga melatih penulis untuk mengungkapkan argumen yang kuat berdasarkan analisis hasil pengujian terhadap suatu topik tertentu.

b.Praktisi:

Menunjukkan hubungan dan konsensus antarprofesi terhadap suatu konsep sehingga dapat meningkatkan peran dan tanggung jawab masing-masing profesi terkait.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri atas 5 bab yang terbagi menjadi: BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini, penulis menggunakan literatur dalam dan luar negeri dan membagi bab ini menjadi kajian literatur dan pengembangan hipotesis.

(8)

21 Terdiri atas penjelasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, deskripsi operasional dan variabel penelitian, instrumen penelitian dan pengukuran variabel, pengujian instrumen penelitian serta teknik analisis data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian yakni analisis data dan hipotesis serta interpretasi atas hasil yang didapatkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini merupakan bagian terakhir yang terdiri atas kesimpulan hasil, keterbatasan penelitian, dan saran/ rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik fisik tepung umbi suweg dari beberapa daerah di Jawa Tengah menunjukkan nilai densitas kamba tertinggi dari Karanganyar, rendemen tepung tertinggi

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca dan meneliti secara cermat memori banding yang diajukan oleh pihak Tergugat/Pembanding dan kotra memori banding

And along with the kernel, code running in user space on Linux can also operate on all of those platforms, providing the world with real applications and utilities people rely on..

penelitian dan memberi judul penelitian ini dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Studi Kasus Laporan Keuangan

Setelah kami Evaluasi Dokumen Prakualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi peserta Pelelangan Umum Pekerjaan Pembuatan Site Plan Satuan Kerja Madrasah Negeri

Fiturnya yang didominasi oleh konten berupa visual, baik video maupun gambar, digunakan oleh ketiga pasangan untuk berbagai kebutuhan berkampanye, mulai dari informasi,

a.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI-IS SMA Pertiwi 2 Padang. 4) Pengaruh Konsep Diri Terhadap

Apabila persentase protein yang tetap terdapat dalam semua ransum, maka ransum yang mempunyai kandungan energi yang tinggi akan menekan konsumsi protein dalam tubuh unggas