• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Brand Image Prosesor Komputer AMD pada Perakit Komputer Dewasa Awal di Komunitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Brand Image Prosesor Komputer AMD pada Perakit Komputer Dewasa Awal di Komunitas "X" Bandung."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Penelitian dengan judul Studi deskriptif mengenai Brand Image prosesor komputer AMD pada perakit komputer dewasa awal di Komunitas “X” Bandung ini memiliki variabel Brand Image dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan ukuran sampel 30 orang.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental, yaitu suatu penelitian tanpa melakukan perlakuan atau pengontrolan terhadap sasaran penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan survey. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner Brand Image yang disusun peneliti berdasarkan empat aspek Brand image dari Teori Philip Kotler (2003) yaitu product, price, place dan promotion yang berjumlah 22 item yang telah valid, dengan realibilitas sebesar 0,875.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti maka diperoleh hasil penelitian bahwa sebagian anggota pada Komunitas “X” memiliki brand image yang positif terhadap prosesor komputer AMD.

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah bahwa yang berkontribusi dalam membentuk Brand image positif adalah aspek place. Sedangkan yang membentuk brand image negatif adalah aspek promotion, product dan price.

Brand image yang positif berkaitan dengan loyalitas konsumen, kepercayaan konsumen yang baik mengenai merek tersebut. Sementara Brand image yang negatif jika terus berkelanjutan akan membuat konsumen lebih cenderung menolak merek tersebut dimasa yang akan datang dan memilih penawaran merek lain.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

Abstract

This research has been conducted to know the descriptive study of Brand Image of AMD Computer Processors on early adulthood computer builders at ”X”community in Bandung. The sample selection is using purposive sampling technique with 30 people numbered sample. The design used in this research is descriptive method with survey techniques.

Non-experimental design is used for this research; it is a design that do not need to control the sample environment. The measurement tool used in this research is a questionnaire developed by the researcher based on Philip Kotler’s (2003) brand image theory with its four aspects; product, price, place and promotion, it consists of 22 items. Based on validity and reliability testing, the reliability of the results obtained for 0.875.

Based on statistical data processing, it’s known that most of the “X” community members have positive brand image result about AMD computer processors. Positive brand image related to consumer loyalty and consumer trust for the brand. Meanwhile, if negative brand image keeps exist, it will make consumers reject the brand in the upcoming future and they will tend to choose the other brand.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Ciri Perkembangan Dewasa Awal ... 17

2.2 Merek / Brand ... 19

2.2.1 Definisi Merk ... 17

2.2.2 Tingkatan Pengertian Merek ... 20

2.2.3 Manfaat Merek ... 21

2.3 Brand Image ... 22

2.2.1 Definisi Brand Image ... 22

2.4 Marketing Mix ... 24

2.5 Persepsi ... 25

2.4.1 Definisi Persepsi ... 25

2.4.2 Proses Terbentuknya Persepsi ... 26

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 35

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 35

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 36

3.2.1 Variabel Penelitian ... 36

3.2.2 Definisi Operasional... 36

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 39

3.4.3.1 Validitas Alat Ukur ... 39

3.4.3.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 40

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.5.1 Populasi Sasaran dan Karakteristik Populasi ... 42

3.5.2 Teknik Sampling ... 42

3.6 Teknik Analisis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Sampel Penilitan ... 43

4.1.1 Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 43

4.1.2 Berdasarkan Profesi ... 44

4.1.3 Berdasarkan Lamanya mengikuti Komunitas ... 44

4.2 Hasil Penelitian ... 45

4.2.1 Distribusi Frekuensi Kategori Brand Image ... 45

4.2.2 Distribusi Frekuensi Kategori Aspek Brand Image ... 45

4.2.3 Tabulasi Silang Pendidikan Terakhir dan Distribusi Frekuensi Brand Image ... 46

(5)

Universitas Kristen Maranatha

Brand Image ... 48

4.3 Pembahasan ... 48

4.4 Diskusi ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 55

5.2.1 Saran Teoretis ... 55

5.2.2 Saran Praktis ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

DAFTAR RUJUKAN ... 58

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur ... 37

Tabel 4.1 Gambaran Responden Pendidikan Terakhir ... 43

Tabel 4.2 Gambaran Responden Profesi ... 44

Tabel 4.3 Gambaran Responden Lamanya mengikuti Komunitas ... 44

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kategori Brand Image ... 45

Tabel 4.5 Aspek Brand Image ... 45

Tabel 4.6 Tabulasi Silang Pendidikan Terakhir dan Distribusi Frekuensi Brand Image ... 46

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Profesi dan Distribusi Frekuensi Brand Image ... 46

Tabel 4.8 Tabulasi SIalng Lama Mengikuti Komunitas dan Distribusi Frekuensi Brand Image ... 47

Tabel 6.1 Validitas ... 67

Tabel 6.2 Validitas per Item... 67

Tabel 6.3 Validitas per Item Lanjutan ... 68

Tabel 6.4 Reliabilitas ... 68

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memiliki banyak aktivitas. Dalam menjalankan

aktivitas-aktivitas tersebut dibutuhkan peralatan yang dapat membantu mereka untuk

mempermudah dan mempercepat proses pengerjaan dan segera mendapatkan hasil dari

tujuannya. Teknologi komputasi berguna untuk mempermudah seseorang untuk mencapai

tujuannya dengan aktivitas yang membutuhkan, memanfaatkan komputer, dalam

prosesnya dibutuhkan desain hardware maupun software komputer tersebut untuk

mendapatkan komputer sesuai keinginan pengguna (Assosiation of Computing Machinery,

Computing Curricula 2005). Komputer merupakan suatu alat yang dapat diprogram untuk

melakukan perhitungan aritmatika dan logika secara otomatis walaupun angkanya

berubah-ubah. Pada dasarnya hardware komputer memiliki sebuah prosesor dan memory.

Saat ini perkembangan teknologi komputer sangat pesat, komputer memiliki

kegunaan yang berbeda-beda seperti telepon seluler, tablet, laptop, desktop, kamera,

kendaraan, mesin ATM, kasir, alat-alat kedokteran dan lain-lain. Komputer memiliki

kegunaan yang berbeda-beda maka isi dari hardware komputer juga dibuat dengan bentuk,

kapasitas dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan. Maka banyak produsen prosesor

bersaing dalam memproduksi berbagai jenis prosesor sesuai dengan alat apa yang akan

dipasangkan prosesor tersebut.

Prosesor atau mikroprosesor yang juga biasa disebut CPU (central processing unit)

(8)

Universitas Kristen Maranatha

diberikan oleh sebuah program komputer dengan cara melakukan perhitungan dasar

aritmatika dan logika dan menghasilkan output yang akan dikeluarkan berupa gambar,

tulisan, suara atau hal lain yang dapat diterima oleh manusia, sehingga prosesor

merupakan hal terpenting yang akan menjadikan sebuah komputer dapat menjalankan

tugasnya. Salah satu kemampuan prosesor komputer saat ini yang sudah digunakan adalah

kemampuan komputasi 64 bit yang pertama dipopulerkan oleh AMD pada tahun 1999.

AMD (Advance Micro Devices) merupakan perusahaan semikonduktor yang berasal

dari Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1969. AMD mengembangkan prosesor

komputer dan teknologi yang terkait untuk pasar konsumen dan komersial. Produk utama

AMD diantaranya adalah mikroprosesor (CPU) untuk server, workstation, komputer

pribadi juga chipset motherboard, kartu grafis (GPU) dan teknologi prosesor untuk

perangkat genggam, televisi digital, kendaraan, konsol permainan, dan aplikasi lainnya.

Pada saat ini AMD memiliki satu kompetitor, produk dari kompetitor tersebut saat ini

lebih dikenal orang banyak dengan produk andalan mereka yaitu Atom, Celeron, Pentium

dan Core (www.intel.com). AMD juga memiliki jajaran produk dalam kategori yang sama

yaitu A-series, Athlon, Sempron dan FX (www.amd.com). Saat ini performa tertinggi dari

pada prosesor untuk komputer desktop berada pada Core i7. Berdasarkan analisa

percobaan menggunakan program komputer Cinebench, Core i7 tipe 4770K memiliki nilai

10% lebih tinggi dibandingkan dengan produk AMD pada kelas yang sama yaitu

FX-9590, kedua prosesor tersebut diproduksi pada tahun 2013 dan produk AMD FX-9590

tersebut memiliki harga 40% lebih murah.

Saat ini pengguna AMD biasanya adalah orang-orang yang senang memodifikasi

(9)

Universitas Kristen Maranatha

adalah kemampuan overclock yang tinggi, overclock sendiri merupakan cara dalam

memodifikasi sebuah prosesor agar kemampuannya meningkat dalam memproses data,

juga kelebihan lainnya dari produk AMD adalah memiliki lebih banyak core yang

berpengaruh kepada kemampuan multitasking. Pengguna kebanyakan komputer laptop

dan desktop lebih familiar dengan produk kompetitor. Menurut data statistik yang dimiliki

Valve Corporation pada bulan September tahun 2015 bahwa hanya 24,5% dari seluruh

pengguna jasa layanan Steam yang menggunakan prosesor AMD pada komputernya.

Valve Corporation adalah sebuah perusahaan penyedia jasa layanan Steam yang

merupakan toko distribusi online digital.

Suatu produk dapat terlihat oleh masyarakat pada umumnya jika produk tersebut

banyak mengadakan program promosi dan iklan pada media masa dan media sosial.

Promosi yang dilakukan merek kompetitor lebih banyak dibandingkan dengan AMD. Pada

media masa khususnya televisi lokal, kompetitor sering kali menampilkan iklannya.

Merek kompetitor seringkali mensponsori acara-acara yang berhubungan dengan

komputer, sedangkan AMD terbatas hanya pada media cetak dan internet saja. Tiap tahun,

AMD mengadakan acara khusus pengguna produk AMD yang dapat diikuti melalui

undangan dan biasanya juga AMD memperkenalkan produk barunya dan memamerekan

kemampuan dari produk barunya tersebut.

Pada bulan Juli tahun 2015, AMD diberitakan memiliki kesulitan dalam hal finansial.

Dalam dua tahun terakhir, AMD mengalami penurunan sebanyak 35%. Kuartal pertama

pada tahun 2015, AMD mengalami penurunan sebesar 8%. Saham AMD pun turun

sebanyak 15% dan berada pada harga $ 2,09, harga tersebut merupakan harga saham

AMD terendah semenjak November tahun 2012 dan para analis memperkirakan bahwa

(10)

Universitas Kristen Maranatha

bahwa AMD telah menjual beberapa prabrik manufakturnya yang berada di Malaysia dan

di Cina kepada Nantong Fujitsu Microelectronics dan melakukan joint venture dengan

perusahaan tersebut. Hal ini juga termasuk dengan pekerjanya yaitu sebanyak 1700 orang

(www.guru3d.com).

Bagi orang-orang tersebut, mereka tetap harus memilih hardware untuk komputernya

terutama memilih prosesor apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini sangat

dipengaruhi oleh persepsi seseorang terhadap suatu produk tertentu, persepsi masyarakat

mengenai suatu produk akan sangat menentukan penilaian konsumen terhadap suatu

produk, baik atau buruk, sesuai atau tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Persepsi

adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasikan dan

menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia

yang memiliki arti (Kotler, 2000). Persepsi dan pengulangan proses dari mempersepsikan

prosesor AMD akan menciptakan brand image AMD pada masyarakat.

Berbagai atribut-atribut yang melekat pada produk tertentu, ketertarikan terhadap

tawaran atribut tersebut memungkinkan konsumen ingin mencoba produk yang ditawarkan

sehingga konsumen memiliki pengalaman. Pengalaman ini akan diseleksi oleh persepsi

yang terus berulang sehingga membentuk keyakinan (belief) tertentu terhadap merek

AMD. Bila konsumen memiliki brand image yang positif mendorong konsumen untuk

memutuskan membeli produk itu, sebaliknya jika konsumen memiliki brand image negatif

maka konsumen akan memutuskan untuk tidak membelinya. Apabila suatu produk

prosesor komputer dari merek tertentu tidak dapat memuaskan kebutuhan maka konsumen

akan memilih produk dari merek lain. Untuk itu penting bagi produsen untuk mendapatkan

brand image yang positif yang akan dibentuk oleh kegiatan bauran pemasaran atau

(11)

Universitas Kristen Maranatha

Marketing mix digunakan untuk menggambarkan kombinasi dari empat buah input

yang mendasari system inti pemasaran. Keempat aspek ini adalah product, price,

promotion dan place yang akan dipersepsikan oleh masyarakat terhadap suatu merek.

Product merupakan kombinasi dari barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen

kepada konsumen. Price adalah aspek yang akan menghasilkan pendapatan produsen yang

perlu diperhitungkan dan meliputi harga, komisi, diskon dan lain-lain. Place merupakan

perencanaan dan pelaksanaan penyaluran produk melalui jalur distribusi yang tepat.

Promotion digunakan oleh prdusen untuk melakukan komunikasi dengan konsumen

meliputi periklanan, penjualan pribadi dan promosi penjualan.

Penggunaan sebuah komputer desktop ataupun laptop digunakan banyak orang untuk

melakukan pekerjaannya dimanapun mereka berada maka mereka membutuhkan alat

bantu seperti komputer laptop untuk dapat membantu mengerjakan pekerjaannya, hingga

seseorang harus memilih spesifikasi hardware khususnya prosesor yang cocok bagi

pekerjaannya, sedangkan ada sebagian yang senang merakit, membangun dan

memodifikasi komputernya agar dapat berjalan dengan stabil dan lebih cepat walaupun

orang tersebut tidak terlalu membutuhkan performa komputer yang sangat tinggi.

Orang-orang yang memiliki kegemaran dalam merakit dan memodifikasi komputer

tentunya adalah orang-orang yang paling memperhatikan hal-hal tersebut. Beberapa orang

yang memiliki kegemaran merakit dan memodifikasi komputer biasa berkumpul dan

mendiskusikan bagian-bagian komputer atau hardware baru dan melihat kemampuan apa

saja yang dimiliki oleh hardware tersebut. Beberapa orang tersebut tergabung pada suatu

komunitas yang cukup besar dan biasanya mereka saling membantu dalam merakit

komputer masing-masing atau terkadang mereka memiliki proyek bersama untuk merakit

(12)

Universitas Kristen Maranatha

sesuai dengan tujuan mereka. Komunitas tersebut merupakan tempat yang baik untuk

mencari tahu segala sesuatu tentang komputer, komunitas ini memiliki anggota yang

beragam, mulai dari yang ahli sampai orang-orang yang memang ingin mencari ilmu

tentang komputer secara umum, juga memiliki umur yang beragam sehingga hampir

semua anggota peduli dengan apa yang ada didalam komputer miliknya dan orang-orang

ini merupakan pangsa pasar utama bagi produsen perangkat keras komputer termasuk

AMD. Khusunya untuk anggota pada tahap dewasa awal sangat mempedulikan isi dari

komputernya karena para anggota komunitas tersebut memiliki pola hidup yang

kebanyakan aktivitasnya berhubungan dengan komputer.

Berdasarkan hasil wawancara singkat kepada 6 anggota pada komunitas PC Modding

(komunitas perakit dan modifikasi komputer) tersebut bahwa terdapat 33% anggota yang

menggunakan prosesor AMD dan 67% anggota menggunakan merek lain. Anggota yang

menggunakan prosesor AMD tersebut mengatakan bahwa prosesor AMD memiliki harga

yang murah dan memiliki kemampuan yang baik dalam multitasking karena core atau inti

prosesor yang lebih banyak. Pengguna prosesor AMD tersebut mengaku sudah pernah

menggunakan beberapa jenis produk AMD dan merasa puas karena harganya yang jauh

lebih murah dan kemampuan yang tidak jauh dengan produk kompetitornya yang sekelas.

Salah satu dari 33% anggota yang menggunakan prosesor AMD tersebut mengaku

sebelumnya pada tahun 2005 hingga 2010 menggunakan produk kompetitor dan perakit

tersebut tidak ingin pindah ke kompetitor lagi karena harganya yang cenderung lebih

mahal tetapi jarak kemampuannya tidak sebanding, sedangkan 67% anggota lain memilih

untuk menggunakan produk kompetitor. Mereka mengatakan bahwa prosesor AMD

memiliki panas yang berlebihan dan boros listrik, salah satu anggota diantaranya

(13)

Universitas Kristen Maranatha

produk kompetitor. Dari 67% anggota yang menggunakan produk kompetitor tersebut,

terdapat 3 anggota yang menginginkan sebuah komputer high-end dan juga ia berpendapat

bahwa konfigurasi AMD untuk sebuah komputer high-end kurang baik karena tidak

memiliki kemampuan hyper-threading.

Pertimbangan enam perakit tersebut dalam memilih prosesor komputer yang utama

adalah berdasarkan budget yang dimiliki. Mereka akan memilih produk yang terbaik yang

bisa mereka beli dengan budget yang sudah ditentukan. Tetapi 33% perakit diantaranya

mengatakan bahwa mereka tidak akan memilih produk AMD walaupun harganya murah

sesuai dengan budget yang mereka miliki karena mereka tidak percaya dengan merek

AMD, sedangkan 67% perakit lainnya tetap akan memperhitungkan produk-produk AMD

untuk dibeli jika sesuai dengan budget yang mereka miliki. Ketika membeli, mereka

memperhitungkan fitur-fitur yang dimiliki oleh suatu prosesor komputer, yang mereka

butuhkan diantaranya adalah jumlah core yang tinggi, sedangkan makin banyak core yang

dimiliki oleh suatu prosesor, semakin banyak listrik yang digunakan. Pada produk

kompetitor yang pada umumnya memiliki jumlah core yang lebih rendah jika

dibandingkan AMD, produk kompetitor tersebut memiliki fitur hyper-threading yang

dapat menggantikan jumlah core tersebut sehingga lebih irit listrik tetapi memiliki biaya

produksi yang lebih tinggi karena rangkaian elektronik yang dimiliki akan lebih rumit.

AMD memang sudah dikenal sebagai prosesor yang panas pada produknya tahun 90

akhir hingga 2000 awal. Tetapi berdasarkan percobaan menggunakan program aplikasi

AIDA64, panas yang dihasilkan oleh produk prosesor AMD terbaru sama saja dengan

produk kompetitor tetapi sampai saat ini produk AMD masih dipercaya merupakan produk

yang mudah panas dan banyak orang yang masih mempercayai hal tersebut tanpa mencari

(14)

Universitas Kristen Maranatha

kebanyakan dari ulasan tersebut menyebutkan bahwa produk AMD memiliki “

price-performance” yang sangat baik karena performa yang diberikan sangat baik jika

dibandingkan dengan harga yang telah ditetapkan dan keenam perakit tersebut juga

mengakuinya. AMD juga lebih populer pada orang-orang yang merakit komputer dengan

pada kelas low-end dan mid-end, biasanya orang-orang yang lebih memiliki budget yang

rendah dan ingin menaikkan performa komputernya dengan modifikasi.

Salah satu produk prosesor AMD yang sangat populer di pasaran adalah sari APU,

produk ini merupakan produk kelas menengah andalan AMD karena merupakan produk

yang cukup unik, produk prosesor komputer AMD berjenis A-series memiliki dua fungsi

berbeda yaitu sebagai CPU dan GPU dalam satu rangkaian. Produk seperti ini hanya

dimiliki oleh AMD sehingga bagi perakit yang memiliki dana terbatas dan membutuhkan

kedua fungsi tersebut, produk jenis tersebut merupakan pilihan yang baik. Terutama untuk

laptop dan banyak merek-merek laptop yang memproduksi laptopnya dengan produk

AMD tersebut, hal ini merupakan sisi positif lainnya dari produk prosesor AMD yang ada

di pasaran. Kebanyakan promosi yang dilakukan AMD merupakan promosi untuk produk

APU tersebut.

Brand image pada suatu produk, khususnya pada produk prosesor komputer AMD

akan sangat berpengaruh terhadap penjualan produk tersebut. Brand image yang positif

akan mempengaruhi cara berpikir konsumen saat akan memilih prosesor komputer yang

akan ia beli, konsumen akan terus menerus membeli produk prosesor AMD karena citra

yang dimiliki oleh merek AMD baik dan jika pengguna puas menggunakan produk

tersebut maka mereka akan terus membeli atau bahkan membela merek tersebut. Saat ini

AMD melakukan promosi yang minim akan produknya, tetapi masih banyak orang-orang

(15)

Universitas Kristen Maranatha

komputer AMD. Berdasarkan wawancara singkat pada komunitas “X”, prosesor komputer

AMD yang ada saat ini pada perakit dinilai kurang baik dan hal tersebut sudah terjadi

sejak bertahun-tahun, tetapi sampai saat ini pun masih ada yang tetap memilih merek

AMD dan melihat produk prosesor AMD sebagai pilihan saat membeli prosesor komputer.

Pendapat perakit terhadap prosesor AMD kurang baik, sedangkan masih ada

orang-orang yang percaya dan tetap setia dengan produk AMD, juga jenis produk yang unik

dimiliki oleh AMD, maka peneliti tertarik untuk meneliti studi deskriptif brand image

prosesor komputer AMD pada Komunitas “X” di Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

Bagaimana tingkat brand image prosesor AMD pada komunitas “X” di Bandung

(Komunitas perakit dan modifikasi komputer).

1.3Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat perbedaan brand image prosesor AMD pada komunitas

perakit dan modifikasi komputer.

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Menjadi acuan kepada peneliti lain mengenai brand image pada prosesor

komputer bermerek AMD.

(16)

Universitas Kristen Maranatha

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada pihak AMD mengenai brand image produk mereka

pada perakit komputer.

2. Memberikan masukan pada pihak AMD mengenai aspek dari 4P yang dapat

membentuk brand image positif dan negatif sehingga dapat ditindak lanjuti.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pengguna komputer yang senang merakit dan memodifikasi komputernya sendiri

sering kali berkumpul dan membuat komunitas untuk mendiskusikan dan mencoba-coba

bagian dari komputer lalu merakitnya dan menganalisa hasilnya dengan menggunakan

program-program aplikasi yang akan menghitung kemampuan komputer yang telah

mereka rakit dan mendapatkan skor benchmark dari beberapa program komputer dengan

nilai yang baik. Juga perakit komputer memikirkan kebutuhannya berdasarkan budget

yang mereka miliki, mereka akan melihat produk terbaik mana yang bisa ia dapatkan

sesuai budget yang anggota tersebut miliki. Sehingga mereka mencari hardware yang

memang bisa diandalkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kecepatan

terutama prosesor. Kemampuan prosesor sangatlah penting karena prosesor merupakan

hal utama yang menjadikan sebuah komputer bisa berfungsi dan akan sangat

berpengaruh terhadap hasil analisa tersebut. Anggota komunitas perakit pun melihat

iklan-iklan yang dikeluarkan oleh AMD, biasanya dalam iklan tersebut menginformasika

detil mengenai produk sehingga orang yang melihat iklan tersebut akan tertarik dan

mengetahui kelebihan prosesor AMD, juga pengguna prosesor AMD akan

(17)

Universitas Kristen Maranatha

akan memperlihatkan bagaimana komputernya bekerja dengan menggunakan prosesor

AMD yang akan juga mempengaruhi orang lain dalam memilih prosesor AMD.

Anggota dari komunitas tersebut sangat menyadari akan produk atau merek baru.

Mereka secara alami akan sering mencoba-coba dan meluangkan waktu untuk melihat

produk-produk yang ditawarkan oleh toko. Banyak responden membandingkan harga

dengan merek sebelum membeli. Hal ini berlaku pula untuk produk prosesor komputer.

Para anggota komunitas perakit dan modifikasi komputer mempertimbangkan berbagai

hal mengenai suatu produk dengan merek tertentu.

AMD mempromosikan produk prosesor komputernya sebagai produk yang cepat,

memiliki core yang banyak, dan dapat bekerja multi-tasking dengan baik juga memiliki

kemampuan overclock yang tinggi. AMD bertanggung jawab dalam memberikan

pengalaman yang baik kepada pengguna produk prosesor komputernya agar pengguna

tetap loyal dan terus mempercayai produk AMD untuk kedepannya. Informasi yang

didapatkan oleh anggota komunitas perakit dan modifikasi komputer melalui berbagai

media yang digunakan oleh AMD untuk menyampaikan pengetahuan sekaligus

mengenai atribut yang menjadi ciri khas pada merek tersebut.

Brand Image adalah persepsi yang diberikan oleh konsumen terhadap suatu produk

atau barang untuk membentuk suatu image berdasarkan marketing mix yang terdiri dari

product (produk), price (harga), promotion (promosi) dan place (tempat pendistribusian).

Pembentukan Brand Image dalam diri individu adalah melalui proses persepsi (Kotler,

2003). Hasil persepsi dan pengalaman yang telah berulang kali dialami mengenai

prosesor AMD berdasarkan marketing mix akan mempengaruhi seseorang dalam

(18)

Universitas Kristen Maranatha

seseorang terhadap prosesor AMD dapat mendorong untuk menggunakan produk

tersebut, sedangkan image negatif yang dimiliki sesorang akan mengurangi minat untuk

membeli prosesor AMD.

AMD sendiri merupakan merek yang sudah cukup lama berada di pasaran dan dikenal

oleh banyak orang terutama yang sering melakukan aktivitas yang berhubungan dengan

komputer dan teknologi informasi. Dalam menjaring konsumen, produsen perlu

memperhatikan pilihan-pilihan dari konsumen berdasarkan kebutuhan mereka.

Merek adalah sesuatu yang serupa dengan pemasaran yang bertanggung jawab untuk

menciptakan dan memberikan kepuasan bagi konsumen dan selanjutnya membuat

konsumen loyal serta mau mengkonsumsi, suatu merek produk secara berulang-ulang

setiap aspek dari bauran marketing mix yang meliputi produk, harga, promosi, kegiatan

distribusi dapat merupakan atribut menonjol yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen dalam menkonsumsi atau merasakan manfaat dari suatu merek produksi. Oleh

karena itu dalam memposisikan suatu merek atau brand haruslah melibatkan keempat

aspek tersebut. Tujuan dari marketing mix adalah membangun brand image. Brand

Image adalah persepsi yang diberikan oleh konsumen terhadap suatu produk atau barang

untuk membentuk suatu image. Pembentukan Brand Image dalam diri individu adalah

melalui proses persepsi.

Atribut-atribut dari brand image (Kotler, 2000) dikelompokkan melalui empat P yaitu

product (produk), price (harga), promotion (promosi) dan place (tempat pendistribusian).

Product adalah penawaran yang ditawarkan perusahaan yang pada saat ini merupakan

sebuah prosesor komputer yang dikeluarkan oleh AMD, price merupakan jumlah uang

(19)

Universitas Kristen Maranatha

yang memilih prosesor komputer berdasarkan budget yang mereka miliki, maka atribut

ini cukup penting dan berpengaruh terhadap produk prosesor AMD. Place adalah suatu

usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya dapat diperoleh dan

tersedia bagi pelanggan sasaran, contohnya saluran pemasaran, cakupan pasar, lokasi,

ketersediaan barang atau transportasi, AMD memasukan produk prosesornya kepada

retailer komputer di banyak tempat maka banyak orang yang dapat melihat atau membeli

produk prosesor AMD. Aspek selanjutnya adalah Promotion yang merupakan kegiatan

perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produkanya kepada pasar

sasaran, melalui promosi penjualan, periklanan, tenaga penjual, public relation dan

pemasaran langsung, AMD seringkali melakukan acara-acara eksklusif yang

memperkenalkan produk terbarunya sehingga banyak pengguna yang akan mengetahui

keberadaan produk prosesor AMD. Informasi tersebut akan menjadi stimulus yang

terseleksi dalam proses persepsi yang akan menjadi belief seseorang untuk membuat

suatu pertimbangan atau evaluasi alternatif yang memiliki atribut yang sama.

Brand image telah terbentuk dan digunakan oleh orang tersebut untuk memilih merek

yang ada. Anggota komunitas akan menseleksi pilihan merek lain, apa yang menjadi

kelebihan prosesor AMD untuk dipilih jika dibandingkan dengan merek lain. Seseorang

dapat melakukan hal tersebut dengan memperhatikan atribut yang menonjol dari produk

AMD seperti harga ataupun pendistribusian produk tersebut. Para anggota komunitas

akan bertindak dan belajar sebagai konsumen untuk mendapatkan keyakinan terhadap

merek AMD bahwa produknya memiliki kualitas yang baik dan sikap pada merek AMD

untuk menggunakan produknya (belief & attitude). Hal tersebut berpengaruh pada

perilaku membeli, keyakinan adalah gambaran pemikiran yang terdapat oleh pengguna

(20)

Universitas Kristen Maranatha

kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang

terhadap objek atau gagasan (Kotler, 2003). Anggota komunitas perakit dan modifikasi

komputer akan menempatkan sikapnya suka atau tidak suka pada prosesor komputer

AMD. Sikap tersebut akan menyebabkan pengguna berperilaku secara konsisten

terhadap prosesor komputer AMD. Sikap dan keyakinan akan saling mempnegaruhi serta

akan membentuk image tehadap produk ataupun merek AMD.

Anggota komunitas perakit dan modifikasi komputer memiliki brand image yang

berbeda-beda mengenai prosesor AMD tergantung pada informasi yang diterima melalui

keempat aspek bauran pemasaran. Informasi mengenai kelebihan dari keempat aspek

tersebut akan membentuk image yang positif terhadapt prosesor komputer AMD dan

sebaliknya, kekurangan dari keempat aspek tersebut akan membentuk image yang

(21)

Universitas Kristen Maranatha

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Pengenalan Kebutuhan

Terhadap Prosesor

Komunitas perakit dan modifikasi

komputer “X” di

Bandung

Persepsi terhadap merek prosesor

Keyakinan merek

Brand Image prosesor AMD:

- Price

- Product

- Promotion

- Place

Positif

(22)

Universitas Kristen Maranatha

1.6Asumsi

1. Brand image prosesor komputer AMD dibentuk oleh 4 aspek atau lebih dikenal

dengan 4P, yaitu product, price, place, promotion.

2. Anggota komunitas perakit dan modifikasi komputer “X” di kota Bandung memiliki

persepsi dan keyakinan (belief) yang berbeda-beda terhadap prosesor komputer AMD

(23)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya maka diperoleh suatu gambaran

mengenai brand image prosesor komputer AMD pada perakit dewasa awal di

komunitas “X”, dengan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari seluruh responden, didapatkan hasil bahwa sebagian besar dari perakit dewasa

awal di komunitas “X” memiliki brand image negatif terhadap prosesor komputer

AMD.

2. Responden memiliki brand image positif terhadap aspek place karena lokasi

penjualan dan lokasi service center yang baik.

3. Sedangkan aspek yang membentuk brand image yang negatif terhadap prosesor

komputer AMD adalah aspek promotion, product dan price.

5.2.Saran

5.2.1. Saran Teoretis

1. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan, hasil dari penelitian

ini dapat digunakan sebagai masukan jika ingin melakukan penelitian korelasi

antara brand image dengan loyalitas dan keputusan membeli.

2. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian brand image agar perlu

membuat alat ukur yang menggambarkan aspek keyakinan (belief) seseorang atau

(24)

Universitas Kristen Maranatha

3. Bagi ilmu Psikologi, khususnya Piskologi Konsumen, hasil penelitiann ini dapat

menjadi masukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai brand image dan

aspek-aspeknya pada seseorang yang sedang berada pada masa dewasa awal juga

motivasi dalam membeli.

5.2.2. Saran Praktis

1. Bagi pihak AMD disarankan untuk lebih memperhatikan aspek promotion. Untuk

aspek tersebut, AMD disarankan untuk lebih banyak melakukan aktivitas-aktivitas

yang berhubungan dengan promosi, iklan dan perkenalan produk pada media yang

lebih luas lagi.

2. Bagi pihak AMD agar tetap dapat mempertahankan harga, yang disetarakan dengan

kemampuan produk yang baik juga tempat penjualan yang banyak untuk

(25)
(26)

KOMPUTER AMD PADA PERAKIT KOMPUTER DEWASA AWAL

DI

KOMUNITAS “X”

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh sidang sarjana pada Fakultas Psikologi

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Oleh:

Salman Harris

NRP: 0830174

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(27)
(28)
(29)

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat anugerah-Nya,

penulisan dapat menyusun penelitian yang berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Brand

Image Prosesor Komputer AMD pada perakit komputer dewasa awal di Komunitas

“X”” sesuai dengan waktu yang diharapkan. Semoga kasih sayang-Nya dapat menjadi berkat

untuk kita semua.

Dalam penyusunan laporan ini peneliti mengalami beberapa hambatan baik dalam persiapan

maupun dalam pelaksanaannya namun berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,

maka hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Irene P. Edwina, M.Si., Psik., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Maranatha.

2. Ida Ayu N. K. M.Psi, Psik., selaku dosen pembimbing utama yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, serta koreksi kepada peneliti

sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Dyah Titi S. M.Psi, Psik., selaku dosen pembimbing pendamping yang telah bersedia

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, serta koreksi kepada peneliti sehingga

laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Dra. Sianiwati S. Hidayat, M.Si., Psik, selaku dosen pengajar mata kuliah Metodologi

(30)

6. Para anggota Komunitas “X” yang telah berpartisipasi.

Dalam penulisan skripsi ini mungkin terdapat berbagai kekurangan akan tetapi penulis telah

berusaha untuk membuat skripsi ini sebaik mungkin sesuai data dan informasi yang

diperoleh.

Penyusun berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya

serta masyarakat pada umumnya.

Bandung, 2016

(31)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Armstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran 1. Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga

Kotler, Armstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran 2. Edisi Keduabelas, Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip, 2000. Marketing Management. The Millenium edition. New Jersey: Prentice

Hall

Kotler, Philip, 2003. Manajemen Pemasaran :Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Kontrol. Edisi Milenium jilid I. Alih Bahasa: Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, dan

Benyamin Molan. Prentice Hall, New Jersey.

Schiffman, Leon G., Leslie. L Kanuk, 2004. Consumer Behavior. International Edition, Eight

Edition. New Jersey:Prentice Hall, Inc.

Siegel, Sidney. 1994, Statistik Non Parametrik untuk ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:Gramedia

(32)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

http://id.wikipedia.org/wiki/Advanced_Micro_Devices

http://store.steampowered.com/hwsurvey

http://www.amd.com

http://www.bloomberg.com

http://www.guru3D.com

http://www.wsj.com

Panduan Penulisan Skripsi Sarjana, edisi revisi Juli 2015

Anggraini, Liza (0130037) (2007) Studi Deskriptif Mengenai Brand Image Pasta Gigi

Pepsodent pada Mahasiswa yang Kost di Lingkungan Universitas "X" di Bandung.

Other thesis, Universitas Kristen Maranatha

Gunawan, Angelia Stephanie (0730098) (2015) Studi Deskriptif Mengenai Brand Image

Chatime pada Remaja Usia 15-18 Tahun di Mall 'X' Kota Bandung. Undergraduate

thesis, Universitas Kristen Maranatha.

Sumardjono, Marcella Wijayanti (00300111) (2007) Studi Deskriptif Mengenai Brand

Image Pakaian Merek Guess pada Anggota Perempuan di Pusat Kebugaran "X" di

Bandung. Other thesis, Universitas Kristen Maranatha.

Trisna, Meirissa (0230005) (2007) Studi Deskriptif Mengenai Brand Image Mi Instan

Indomie pada Mahasiswa yang Kos di Lingkungan Universitas "X" Bandung. Other

Referensi

Dokumen terkait

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada aspek afektif antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dibandingkan dengan

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R², namun karena dalam penelitian menggunakan variabel independen lebih dari

[r]

Untuk mengevaluasi kesesuaian lahan digunakan model kuantitatif dari FAO (1976) yang memadukan data lingkungan, iklim dan kondisi tanah (sifat fisika dan kimia

Guru pelatih yang memilih bidang pendidikan sebagai pilihan terakhir atau dipengaruhi oleh pihak lain (minat yang rendah) menunjukkan prestasi yang kurang baik semasa proses

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai SMA Negeri 3 Salatiga, dapat menghubungi kami : Alamat:Jalan Kartini No.34 Salatiga 50711 Telp:(0298) 323300 FAX: +458-4578 Others: +301 - 0125

subkelas baru dari graf unicyclic yaitu corona-like unicyclic merupakan pelabelan total sisi- ajaib super dengan mengkonstruksi pelabelan total sisi-ajaib super dari cycle

Salah satu jenis polimer alam adalah kitin dan kitosan yang banyak terdapat pada kulit.. udang dan cangkang