• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI: TANTANGAN DAN STRATEGI. Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt/AP FIP UNY/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI: TANTANGAN DAN STRATEGI. Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt/AP FIP UNY/2011"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI:

TANTANGAN DAN STRATEGI

(2)

Perubahan Lingkungan Eksternal PT

 Perubahan demografis (peningkatan

mobilitas/imigrasi) berdampak pada pola keluarga, agama, bahasa, sikap/harapan terhadap pendidikan.  Kemajuan teknologi khususnya internet

 Politik (kebijakan) pendidikan: pembiayaan, model hibah (kompetisi), kontrol, dukungan terhadap PT, aksesibilitas PT bagi para perempuan, minoritas, dan anak yang berkemampuan namun miskin.

(3)

Titik Perhatian PT

PT – barang pribadi versus barang publik???

Barang pribadi: pengkonsumsian barang oleh

seseorang tidak menghilangkan availibilitas

pengkonsumsian barang tersebut oleh orang

lain; siapapun tidak dapat mencegah

(4)

Titik Perhatian PT

 Mutu menjadi titik perhatian, menjadi mahasiswa merupakan jalur untuk mencapai posisi

kemakmuran, dan prestis. Berkembang gaji berdasarkan hasil riset/kinerja.

(5)

Implikasinya pada PT

 Siapa mahasiswa PT?

 Apa yang harus diajarkan?

 Bagaimana mahasiswa di ajar?

 Berapa lama studi mahasiswa di PT?  Siapa pendidik di PT?

 Dimana perkuliahan seharusnya dilaksanakan?  Seperti apa fasilitas PT yang dibutuhkan?

(6)

Implikasinya pada PT

 Seberapa banyak penelitian perlu dilaksanakan?  Siapa yang harus membayar biaya pendidikan

PT

 Bagaimana universitas dikelola?  Kepada siapa universitas

dipertanggungjawabkan?

 Seberapa tinggi ‘otonomi’ yang harus diberikan PT?

(7)

Isu-isu PT

 Tiga pihak yang berpengaruh pada perubahan PT: pemerintah, bisnis, dan akademisi.

USA dan Jepang mengarahkan PT menjadi

Universitas Riset. Pengiriman mahasiswa ke LN, misal USA, peningkatan pendanaan PT, dsb.

(8)

Manajemen PT

 Model manajemen stratejik, dengan isu:

- Dalam perencanaan stratejik berkembang siapa yang harus menetapkan strategi/pengambil

keputusan srategik.

- Kepemimpinan yang kuat

Referensi

Keller, G. Higher Education Management. Dalam Forest, J. F., & Altbatc, G. P. (Eds.).

International Handbook of Higher. (2007).

(9)

TATA KELOLA DAN ADMINISTRASI:

TREND ORGANISASI DAN STRUKTUR

(10)

Isu PT

 PT semua negara menghadapi permasalahan

finansial karena penurunan subsidi dari pemerintah  PT dituntut untuk melakukan banyak hal dengan

sumber daya lebih sedikit, mengembangkan posisi pasar yang menguntungkan, menghasilkan lulusan dan juga penelitian yang unggul.

 Strategi pembiayaan: menaikkan SPP, kegiatan kewirausahaan (jasa maupun produk), alumni, penggalangan dana dari berbagai pihak.

(11)

Isu PT

 Marketisasi dan kompetisi (peringkat dan akreditasi nasional dan internasional)

IMPLIKASINYA

Model manajemen strategik, mekanisme baru dalam pengambilan keputusan, dan administrasi profesional – para profesional (dosen) terlibat dalam proses manajemen PT : rektor, dekan, kajur, dsb.

(12)

Isu PT

 Tata kelola: struktur dan proses dimana keputusan-keputusan PT dibuat. Tugas dan peran jelas antara pemimpin PT, dosen, dan tenaga adminisrasi.

 Administrasi: struktur dan proses yang dengannya PT dipimpin dan dikelola.

Keduanya penting untuk mendukung 2 fungsi utama PT: menyelenggarakan pembelajaran dan

(13)

3 Pendekatan Administrasi PT

1. New Public Management: restrukturisasi sektor publik untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi. Tujuannya: mengurangi pengeluaran dan

tranformasi organisasi.

Strategi: pemberian otonomi dan menerapkan TQM (Swedia); desentralisasi kewenangan, target kinerja (Norway), penjaminan mutu pengajaran dan

penelitian oleh audit eksternal dan peer reviu.

NPM memunculkan manajemen kontrak, evaluasi dan penilaian dan otonomoi dan akuntabilitas

(14)

3 Pendekatan Administrasi PT

2. Kewirausaan (Clark) yang memandang kapasitas PT dalam merespon berbagai tuntuan lingkungan

eksternal melalui kepemilikan 5 unsur: tim pengarah yang kuat (administrasi); budaya kewirausaah

terpadu, pendanaan dari berbagai sumber,

perluasan/pengembangan jaringan/riset , akademik yang berkualitas.

3. PT sebagai industri yaitu universitas semi

perusahaan yang menghasilkan beragam barang dan jasa di pasar kerja yang kompetitif. Oleh karenanya PT dikelola berdasarkan rasional ekonomi.

(15)

Trend Tata Kelola

 Peran pemerintah berubah dari kontrol ke supervisi melalui beragam kontrak pendanaan dan outputnya antara universitas dengan pemerintah

 Model dewan pertimbangan : wakil dari masyarakat dan pemilik universitas publik yang berwewenang untuk resolusi permasalahan universitas, perkiraan anggaran (kadang pengendalian), penasihat

(16)

Trend Tata Kelola

 Senat atau dewan akademik berfungsi membuat keputusan-keputusan internal PT, khususnya

berkaitan dengan masalah pengembangan program dan akademik

 Peningkatan kekuasaan pada manajemen

tim/kepemimpinan tim= komite pelaksana yang bertanggung jawab langsung pad apelaksanaan

kegiatan inti universitas (para dekan dan para wakil dekan, dan berbagai tim manajemen)

(17)

Struktur Tata Kelola Modern

 Tata kelola bersama yang menekankan pada

pentingnya negosiasi, peran dan kekuasaan para stakeholders.

 Tata kelola model perusahaan yang menekankan pada karakter kewirausahaan universitas. Rektor merupakan pemimpin, senat murni sebagai

penasehat berkatian dengan isu-isu akademik.  Struktur tata kelola yagn fleksibel yang

meningkatkan pembelajaran dan adaptasi seperti pengembangan tim-tim/projek-projek ad hoc,

(18)

Trends Struktur dan Organisasi Tata Kelola dan Administrasi

 Kekuasaan rektor/dekan/wakil dekan meningkat karena meningkatnya otonomi, deregulasi, dan desentralisasi.

 Perlunya penyeimbangan antara peran dosen dengan kepemimpinan

 Mekanisme nominasi dan pemilihan untuk

mendapatkan legitimasi dari ‘bawah’ dan ‘atas’  Penelitian interdisiplin

(19)

Trends Struktur dan Organisasi Tata Kelola dan Administrasi

 Professional managers yang bekerja sama dengan para profesional untuk mengembangkan PT:

perkualiahan, penelitian, pendanaan, dsb.  MBO melalui kontrak, penetapan tujuan,

perencanaan stratejik sebagai dasar pengalokasikan sumber dana dan juga kontrol ouput

 Trend organisasi dan struktur administrasi dan tata kelola PT lebih berorientasi pasar, model

entrepreuner, tata kelola lebih dikonsentrasikan pada pimpinan

(20)

Trends Struktur dan Organisasi Tata Kelola dan Administrasi

 Trend organisasi dan struktur administrasi dan tata kelola PT lebih berorientasi pasar, model

entrepreuner, tata kelola lebih dikonsentrasikan pada pimpinan

 Administrasi lebih pada manajemen profesional yang akuntabel, keseimbangan kekuasaan pada administrasi dan dosen.

 Tata kelola dan administrasi mengarah pada keunggulan (kompetitif)

(21)

Referensi

Sporn, B., Governance and Administration: Organizational and Structural Trends. Dalam Forest, J. F., & Altbatc, G. P. (Eds.). Higher

Education Finance Trends and Issues.

(22)

K E S E N J A N G A N P E N I N G K A T A N J U M L A H P E N D A F T A R D E N G A N B E S A R A N

P E N D A N A A N P T

Pembiayaan Pendidikan Tinggi

(23)

Konsep Makroekonomi dan

Pertimbangan

 Mengukur tingkat dukungan pendidikan tinggi dari sumber publik dan pribadi

 Memperkirakan rata-rata pengembalian pendidikan dan pendidikan tinggi

 Mengkaji hubungan antara tingkat partisipasi dengan investasi pada pendidikan tinggi

(24)

Tingkat Keseluruhan Dukungan

Semakin banyak dana disediakan, semakin banyak orang dapat berpartisipasi dan semakin meningkat mutu (ketersediaan dana untuk penelitian, layanan, pegawai, dsb).

Alternatif penghitungan:

- Besarnya biaya pendidikan yang dikeluarkan PT - Besarnya pendapatan PT (besarnya dukungan)

- Alokasi dari produk domestik bruto untuk PT: 2%-5% untuk pendidikan , 12%-5%-20% untuk PT dimana negara berkembang cenderung lebih besar

(25)

Alternatif penghitungan

Jumlah biaya yang dikeluarkan oleh mahasiswa

Persentase biaya yang dikeluarkan mahasiswa dari

Produk Domestik Bruto (di negara maju kurang dari 50%, negara berkembang 40-50%.

(26)

Rata-rata Pengembalian

(Manfaat sosial dan Pribadi)

 Rata-rata pengembalian pendidikan dasar lebih besar dari pendidikan tinggi

 Level komitmen pembiayaan yang tinggi berkorelasi dengan tingkat partisipasi. Sumber biaya pribadi

melalui SPP didukung dengan dana pemerintah yang cukup/tinggi menghasilkan partisipasi PT yang

tinggi. Namun, SPP yang rendah dengan anggaran pemerintah yang rendah menghasilkan partisipasi yang rendah

(27)

Dukungan Publik dan Swasta

Sumber daya Publik, dilihat dari:  Pembiayaan penelitian

 Pembiayaan operasional (alokasi historis/politis, formula pendanaan, pendanaan karena kebijakan, pendanaan berbasis kinerja, dana kategoris dan

kompetitif)

(28)

Isu tata kelola pendanaan

 Bagaimana besaran seluruh pendanaan ditetapkan?  Bagaimana dana publik (anggaran pemerintah)

dialokasikan ke PT?

Seberapa besar otonomi institusi dalam pengeluaran pendanaan?

(29)

Model-model Akuntabilitas

 Audit dan monitoring

 Ukuran-ukuran kinerja: rata-rata IPK mahasiswa, rata-rata kelulusan, dsb.

 Pendanaan kinerja

 Strategi berdasarkan pasar

(30)

Pendanaan Institusi dari

Sumber-sumber Pribadi/Swasta

 SPP

 Bantuan/hadiah

 Pembayaran dari berbagai bentuk layanan  Komersialisasi penelitian

 Kewirausahaan, layanan kesehatan, layanan penginapan, makanan, toko buku, dll.

(31)

SPP

 Siapa yang menetapkan besaran SPP?  Apa dasar penentuan SPP?

 Tipe-tipe struktur SPP SPP tradisional

SPP yang didanai pemerintah SPP paralel

(32)

Strategi Membantu Mahasiswa dan Keluarganya

 Bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Bantuan tanpa pengembalian

Pinjaman

Kesempatan layanan dan pemekerjaan Manfaat berbasis pajak

(33)

Isu-isu upaya bantuan keuangan mahasiswa dari pemerintah

 Perpaduan bantuan siswa dan dukungan institusi  Perpaduan hibah, pinjaman, dan beban studi

 Tanggung jawab pengelolaan program

 Dasar bantuan: kebutuhan atau jasa/kelayakan  Bagaimana kebutuhan keuangan didefinisikan?

(34)

Isu-isu bantuan pada umumnya

 Apa saja jenis pengeluaran yang dibiayai?

 Apakah bantuan juga diberikan bagi mahasiswa di PT swasta?

 Apakah bantuan juga diberikan mahasiswa yang studi di LN?

(35)

Isu-isu pinjaman mahasiswa

 Pinjaman didanai pemerintah  Pinjaman pribadi

 Pinjaman berbasis institusi

Strategi Bantuan Pembiayaan Institusi

 Pemberian diskon SPP  Pembebasan SPP

(36)

Pengembangan Koordinasi Antara Pendanaan, Biaya, dan Kebijakan Bantuan Keuangan

 Kebijakan pendanaan dan SPP , seragam atau tidak?  Apa yang harus diperhatikan jika terjadi perubahan

SPP?

 Koordinasi biaya dan bantuan keuangan jika SPP dinaikan?

(37)

Trends dan Isu Utama

Pertumbuhan jumlah mahasiswa lebih besar dari ketersediaan sumber daya.

1. Kebutuhan PT yang meningkat karena rata-rata pengembalian yang meningkat

2. Pertumbuhan sumber daya dan enrollment yang berbeda

3. Akuntabilitas yang lebih tinggi

4. Peningkatan kepercayaan pada mekanisme pasar dan privatisasi

(38)

Pendekatan Inovatif

Formula pendanaan yang lebih rumit (tidak hanya berdasarkan input; sistem pendanaan yang kompetitif, SPP yang lebih besar, pengaturan bantuan pembiayaan mahasiswa yang lebih kompleks.

(39)

Referensi

Hauptman, A. M., Higher Educationa Management. Dalam Forest, J. F., & Altbatc, G. P. (Eds.).

Higher Education Finance Trends and Issues. (2007). London: Springer. Hal. 229-242

Referensi

Dokumen terkait

makan buah – buahan dan sayuran, rendah lemak, kandungan gizi yang. cukup dan jangan lupa selalu memantau berat badan, serta makan

Dari tabel di atas dapat dilihat dan disimpulkan bahwa pada aspek menetukan tema, indikator, hasil belajar, serta mengorganisasikan materi, alat dan sumber

Hal ini didukung oleh teori Tjiptono (1996:56) ketepatan waktu pelayanan meliputi waktu tunggu dan waktu proses, dalam penelitian ini pengurus.. 8 sudah memiliki ketepatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang diberikan intervensi psikoedukasi mengalami perubahan secara bermakna terhadap kondisi depresi dibandingkan dengan lansia yang

[r]

Jadi, sebelum menulis artikel harus membuat section dan category terlebih dulu agar ketika di tampilkan halaman utama website lebih terstruktur sehijngga pengguna tidak

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nurhudaya (2011), dengan judul penelitian “Rekayasa Proses Penggorengan Vakum (vacuum frying ) dan Pengemasan Keripik Durian

Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan timbal (Pb) mainan edukatif balita dan kuesioner pengetahuan orang tua dan guru tentang timbal (Pb) pada mainan