• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyamakan tingkat harapan dari pelayanan sebuah ritel terhadap keinginan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. menyamakan tingkat harapan dari pelayanan sebuah ritel terhadap keinginan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di era globalisasi kemudahan informasi dari berbagai belahan dunia mudah di akses, akibat mudahnya arus informasi maka perilaku konsumen juga selalu berubah khususnya pada bidang fashion. Loyalitas konsumen terhadap suatu merk menjadi berkurang karena konsumen dengan mudah menemukan informasi fashion dari melalui internet. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaaan fashion ternama untuk melakukan ekspansi maupun menjaga pangsa pasarnya. Disisi lain menjadi peluang bagi perusahaan baru untuk memperluas pangsa pasar.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan fashion merupakan salah satu industri yang penting dalam pengembangan Industri Kreatif Indonesia. Di tahun 2013, dari 15 sektor Industri Kreatif, fashion menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap product domestic

bruto (PDB) Nasional. Pada tahun 2013 pertumbuhan industri fashion mengalami

kenaikan sebesar 6.4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa industri fashion memiliki potensi besar untuk pasar dalam negeri.

Pada tahun 2014 semakin bermunculan merk dari fashion baik lokal maupun internasional khususnya beberapa merk jeans lokal yang mampu bersaing dengan merk jeans yang sudah lama beroperasi di indonesia. Secara tidak langsung perusahaan harus fokus kepada segmen tertentu agar tetap bisa bertahan. Faktor lain yang paling diperhatikan adalah pada ritel penjualan produk. Kegagalan menyamakan keinginan konsumen dengan pandangan perusahaan menyebabkan buruknya tingkat pelayanan yang akan berdampak pada ketidakpuasan konsumen. Hal ini menyebabkan adanya upaya dari perusahaan untuk lebih memperhatikan bagaimana manajemen operasi pada sebuah ritel, karena menunjukkan brand image dari sebuah merk kepada konsumen. Adanya pesaing yang bermunculan menyebabkan perusahaan harus mengatur rencana untuk meningkatkan kualitas produk maupun pelayanan dalam sebuah ritel serta pengawasan ekstra untuk melihat perubahan keinginan konsumen terhadap pelayanan. Perusahaan harus dapat

(2)

konsumen. Dalam hal ini perlu adanya analisa dan pengukuran dari kinerja, dimana pengukuran tersebut dapat mudah dan gampang dilakukan. Jika hal tersebut dilakukan maka akan berdampak pada sistem pengambilan keputusan oleh perusahaan terhadap kualitas dari sebuah ritel yang diharapkan dapat berhasil pada kondisi pasar saat ini.

Lea Jeans adalah merek dari sebuah jeans yang terkenal dengan Lea 606 sebagai produk khas dari Lea. Banyak yang terkecoh bahwa merk ini berasal dari luar. Padahal merek ini merupakan merek lokal yang sudah puluhan tahun beroperasi. Sekitar tiga dekade meramaikan pasar fashion tanah air, Lea menjadi salah satu merek lokal yang juara. Lea mempunyai sekitar 34 toko ritel yang berada dibawah pengawasan PT. Lea Sanent. Lea jeans mempunyai komitmen untuk membuat produk yang berkualitas dan harga yang rasional. Setiap bulan setidaknya terjual 600-700 ribu pieces celana jeans dengan kisaran harga dibawah 700 ribu. Hal ini terlihat bahwa PT. Lea Sanent mampu bersaing dengan merk jeans dari luar yang sudah ternama.

Tabel 1. 1 Pertumbuhan Penjualan

Tahun Pertumbuhan Penjualan

2012 20.3%

2013 17.5%

Sumber: PT. Lea Sanent(2014)

Tabel 1. 2 Penjualan Lea ladies

Data Penjualan Lea ladies juni-november 2014 Bulan Jumlah penjualan Target penjualan

Juni 83 pcs 150 Juli 183 pcs 150 Agustus 55 pcs 150 September 71 pcs 150 Oktober 94 pcs 150 November 87 pcs 150

(3)

Pada tahun 2012 kenaikan sales sebesar 20% tetapi pada tahun 2013 kenaikan sales hanya sebesar 17.5%. Pada tahun 2014 ritel Lea yang berada pada mall Ciputra hanya sekali mencapai target bulanan, yaitu pada bulan Juli 2014 Untuk penjualan produk Lea wanita. Selain itu belum adanya pengukuran terhadap kualitas pelayanan pada ritel Lea menjadi keterhambatan perusahaan untuk mengetahui keinginan konsumen pada saat ini dan juga perubahan ekspektasi konsumen. Hal tersebut merupakan masalah yang menjadikan adanya penghalang(gap) antara perusahan dan konsumen baik dalam hal perspektif konsumen, maupun bentuk spesifikasi layanan yang diberikan perusahaan.

Melihat bahwa hal tersebut menjadi sebuah hambatan bagi perusahaan maka penulis akan melakukan penelitian terkait dengan kualitas pelayanan dari ritel PT. Lea Sanent untuk mengetahui seberapa besar batas kualitas pelayanan yang diharapkan perusahaan terhadap perspektif yang dialami oleh konsumen. Berkaitan dengan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengadakan sebuah penelitian yang berjudul, “Pengukuran Kualitas Pelayanan pada PT. Lea Sanent

dengan Metode SERVQUAL”.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana persepsi perusahaan terhadap kualitas jasa di outlet ritel Lea? 2. Bagaimana harapan konsumen terhadap kualitas jasa di outlet ritel Lea? 3. Apakah ada kesenjangan (gap) antara persepsi perusahaan dan harapan

konsumen terhadap kualitas jasa?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Berikut ini adalah batasan-batasan permasalahan yang ditetapkan peneliti agar penelitian tugas akhir ini tidak menyimpang dari permasalahan yang sebenarnya. Batasan-batasan itu antara lain adalah :

1. Penelitian di lakukan pada divisi ritel PT. Lea Sanent dan toko ritel Lea mall Ciputra

2. Subyek penelitian ini adalah pembeli dari produk Lea Jeans 3. Penelitian dilakukan terkait dengan kualitas jasa di toko ritel Lea

4. Penentuan variabel pengukuran berdasarkan dimensi service quality

(4)

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

1. Mengukur dan menganalisa harapan konsumen terhadap kualitas jasa di outlet ritel Lea

2. Mengukur dan menganalisa persepsi perusahaan terhadap kualitas jasa di outlet ritel Lea

3. Mengukur gap terhadap kualitas jasa pada ritel Lea

1.4.2 Manfaat Penelitian.

1. Untuk mengetahui harapan konsumen terhadap kualitas jasa di outlet ritel Lea

2. Untuk mengetahui persepsi perusahaan terhadap kualitas jasa di outlet ritel Lea

3. Untuk mengetahui gap antara persepsi perusahaan dan harapan konsumen terhadap kualitas jasa di outlet ritel Lea

1.5 State of art

Tabel 1.3 State of art

Metode Penelitian

Jurnal Nama Pengarang Hasil Penelitian

SERVQUAL Measuring Service quality using SERVQUAL Model: ISSN: 2047-7031 Mohammad Mizenur Rahaman, Md. Abdullah and Dr. Ataur Rahman(2011) SERVQUAL sebagai

pendekatan yang efektif untuk mengukur kualitas layanan yang diberikan

dan juga analisis

kesenjangan antara

harapan pelanggan dan persepsi dari organisasi jasa. SERVQUAL,re gresi berganda Service quality, customer satisfaction and customer loyalty analysis in Bangladesh apparel fashion retail Md. Anisul Islam , Mohammad Khadem & Ahmed Sayem (2013)

Harapan pelanggan dari mode pakaian ritel industri telah menjadi lebih tinggi daripada sebelumnya karena dari pasar yang ketat

ditandai dengan

(5)

ISSN 1754-3274 yang menghasilkan tantangan yang luar biasa bagi pemangku kepentingan di sektor ini. SERVQUAL CUSTOMER EXPECTATION AND PERCEPTION IN HOTELS: AN EMPIRICAL STUDY ISSN:2321-0346 DHARMESH MOTWANI1 Dr. DEVENDRA SHRIMALI2, Volume 1, Issue 3 (May, 2013)

Pelanggan atau tamu yang selalu benar ini

adalah prinsip

fundamental yang

diadopsi oleh pelaku bisnis perhotelan

di bawah pemasaran kontemporer. Jadi itu

perlu untuk hotel

pemasar untuk

memenuhi harapan

pelanggan '

yang tidak hanya

membuat pelanggan

puas, tetapi juga

meningkatkan pangsa pasar. Dalam industri jasa

sastra, SERVQUAL

adalah struktur yang paling banyak digunakan untuk mengukur harapan pelanggan dan

persepsi sehingga

makalah ini merupakan

upaya untuk

mengidentifikasi

(6)

& persepsi

pelanggan Hotel dengan bantuan Parasuraman itu

dkk (1988) Model SERVQUAL. SERVQUAL,k orelasi,regresi Service quality Effects on Customer Loyalty among the Jordanian Telecom Sector "Empirical Study"(2013) ISSN 1833-3850

Majed Radi Al-Zoubi

menganalisis Efek

Service quality pada

Loyalitas Pelanggan di Telecom Sektor Yordania. SERVQUAL AN EMPIRICAL STUDY OF CUSTOMER EXPECTATIO N AND PERCEPTION IN RESTAURANT CHAINS AND FAST-FOOD OUTLETS ISSN: 2047-7031 Ms. Khushbu Agarwal, Ms.Surbhi Jain

Tulisan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi harapan pelanggan dan bagaimana industri QSR merespon ini di Udaipur. Penelitian ini didasarkan pada survei pelanggan dalam rantai QSR utama. Studi ini menekankan pentingnya

meminimalkan

kesenjangan antara

menawarkan layanan dan theexpectation

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan media tanam yang berasal dari kompos kopi memberikan hasil yang terbaik pada tahap aklimatisasi Anggrek Bulan karena bisa meningkatkan pertumbuhan pada variabel

Pikiran Laila yang masih memikirkan orang lain terdapat pada kalimat ” Namun aku harus tahu apa yang saat ini dilakukannya, aku sangat mendambakan kabar

Pada kegiatan supervisi tindakan Siklus I, kepala sekolah memberikan bimbingan tentang penyusunan silabus dan RKH yang baik melalui supervisi kelompok berupa

Seminar Nasional Excess 2017 Himatemia FT UNILA FOOD VALUE = x ETC Flavor Functionality Ethic Texture Taste Performance QTY/Calorie Nutrition Appearance Eco-Friendliness Q

Adanya spesi asam asetat dan natrium asetat sebagai larutan buffer dalam media uji serta kondisi media uji di atas suhu kamar menyebabkan potensi asam glutamat 8 ppm dalam

Analisis beberapa parameter fisika dan kimia telah dilakukan di Laboraturium Mutu Lingkungan Budidaya (MLB), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Tunjangan Kinerja Tunjangan kinerja adalah suatu proses pemberian imbalan yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan hasil kerja yang dicapai pegawai.. Jumlah

dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Makkah ini, 3. demi bapak dan anaknya. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Apakah manusia itu me nyangka