BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai “Pengaruh Penyuluhan Obat Terhadap Peningkatan Perilaku Pengobatan Sendiri Di Kabupaten Banyumas” merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi – experiment) dengan rancangan one group pre-test dan post-test. Pada penelitian ini membandingkan hasil intervensi atau perlakuan disuatu Kecamatan atau Desa dengan Kecamatan atau Desa lainya yang serupa, tapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama (Notoatmodjo, 2005b). Intervensi atau perlakuan dalam penelitian ini adalah penyuluhan obat yang dilakukan di dua Kecamatan di Kabupaten Banyumas dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu metode diskusi kelompok dan ceramah yang dibantu dengan media leaflet. Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang bukan tenaga kesehatan, tidak buta huruf, yang menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas dalam upaya melakukan pengobatan diri sendiri.
Desain penelitian semu adalah:
Pre test Perlakuan Postest
Kelompok Eksperimen A = 01 X 02
Kelompok Eksperimen B = 01 X 02
Keterangan:
Kelompok eksperimen A = Kelompok eksperimen dengan menggunakan metode ceramah dan media leaflet.
Kelompok eksperimen B = Kelompok eksperimen dengan menggunakan metode diskusi kelompok dan media leaflet.
01 = Pengukuran pertama sebelum di beri penyuluhan (Pre test).
X = Perlakuan atau Intervensi di beri penyuluhan.
02 = Pengukuran kedua setelah penyuluhan (Pos test).
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent variabes), yaitu metode dan media penyuluhan tentang pengobatan sendiri yang terdiri dari metode ceramah dan diskusi kelompok dengan media leaflet.
2. Variabel terikat (dependent variables), yaitu perilaku yang berupa pengetahuan dan sikap responden setelah mendapatkan penyuluhan obat.
C. Definisi Variabel Operasional
1. Metode penyuluhan adalah metode yang dipakai penyuluhan pada penelitian ini, yaitu:
a. Ceramah: suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
b. Diskusi kelompok: pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 - 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
2. Media penyuluhan adalah media yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Leaflet.
3. Pengobatan sendiri adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseoarang untuk mengatasi penyakit atau keluhannya tanpa bantuan apoteker atau tenaga medis.
4. Responden adalah ibu-ibu yang bertempat tinggal di Kabupaten Banyumas yang bukan tenaga kesehatan, tidak buta huruf, yang melakukan pengobatan diri sendiri dengan membeli obat bebas dan obat bebas terbatas.
5. Umur adalah lama hidup responden yang dihitung berdasarkan tanggal pengambilan data dikurangi tanggal lahir (skala interval).
6. Pendidikan adalah pengalaman mengikuti pendidikan formal dinilai berdasarkan ijazah tertinggi yang dimiliki responden (skala ordinal: tidak sekolah, tamat SD/Sederajat, dan tamat SLTP ke atas).
7. Pekerjaan adalah kegiatan responden sehari-hari di luar rumah untuk mendapatkan uang (tidak bekerja dan bekerja).
8. Pengetahuan adalah kemampuan responden menjawab dengan benar pertanyaan tentang pengobatan sendiri berdasarkan jumlah skor jawaban, skor benar = 2 dan skor salah 1. Pengetahuan dikatakan baik = benar ≥ 16, sedang = 8-14, rendah = benar 1-7 dari total skor 20.
9. Sikap adalah kecenderungan responden memberi respon terhadap pertanyaan tentang pengobatan sendiri yang dapat bersifat positif atau negatif dengan sekala interval berdasarkan jumlah skor jawaban ; sekor sangat setuju = 5, setuju = 4, netral = 3, tidak stuju = 2, sangat tidak setuju = 1. Sikap dikatakan positif = skor ≥ 68, negatif = skor < 68 dari total skor 85.
10. Perilaku pengobatan sendiri dapat dinilai dari pengetahuan dan sikap responden, karena pengetahuan dan sikap dapat mempengaruhi perilaku responden (Supardi, 2002)
D. Bahan dan Alat
Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian dan alat yang digunakan adalah kuesioner yang diisi oleh responden sebagai alat ukur pengetahuan dan sikap dari responden yang dapat membentuk perilaku,media leaflet yang digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan metode ceramah dan diskusi kelompok yang berisi tentang pengobatan sendiri.
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah responden yang ada di dua Kecamatan di Kabupaten Banyumas yang melakukan pengobatan sendiri yaitu kecamatan Kemranjen dan Kecamatan Kembaran.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah responden yang bertempat tinggal di Kecamatan Kemranjen dan Kembaran Kabupaten Banyumas. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
Sampel pada penelitian ditetapkan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. a. Kriteria inklusi
1) Responden yang membeli obat bebas dan obat bebas terbatas dalam upaya melakukan pengobatan diri sendiri.
2) Responden yang berdomisili di dua Kecamatan di Kabupaten Banyumas yang menjadi tempat pengambilan sampel.
b. Kriteria eksklusi
1) Responden yang menolak untuk menjadi responden. 2) Responden yang buta huruf.
3) Responden yang bekerja di bidang kesehatan. 3. Besaran sampel
Jumlah/ukuran sampel (n) diambil berdasarkan penelitian analitik numerik berpasangan (Dahlan, 2006).
Keterangan :
Zα = Derivat baku alpha (1,64).
Zβ = Derivat baku beta (1,28).
S = Simpangan baku gabungan.
X1-X2 = Selisih rerata minimal yang dianggap bermakna.
Parameter yang berasal dari kepustakaan adalah S (simpangan baku
gabungan), sedangkan yang ditetapkan peneliti adalah Zα, Zβ dan X1 – X2.
Dalam penelitian analitik, yang dimaksud dengan simpang baku adalah simpang baku gabungan dari kelompok yang dibandingkan. Simpang baku gabungan ini diperoleh dengan rumus berikut.
Keterangan :
S = simpangan baku gabungan.
s1 = simpangan baku kelompok 1 pada penelitian sebelumnya.
n1 = besar sampel kelompok 1 pada penelitian sebelumnya.
s2 = simpangan baku kelompok 2 pada penelitian sebelumnya.
n2 = besar sampel kelompok 2 pada penelitian sebelumnya.
Nilai S yang didapat berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Patricia J. Neafsey et al (2010) diketahui nilai S1 adalah13,825, S2 adalah
13,225, n1 adalah 73 dan n2 adalah 87 sehingga didapat nilai S adalah sebagai
berikut :
=
= 13,45
Dari nilai S tersebut dapat dihitung besaran sampel sebagai berikut:
Responden
Jadi sampel minimum yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 96,40 responden.
E. Cara Penelitian
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
a. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan ini seperti perizinan, tempat kegiatan, leaflet, dan petugas yang akan membantu.
b. Peneliti mengajukan surat permohonan pengambilan data dan penelitian kepada BAPEDA Kabupaten Banyumas untuk surat pengantar ijin penelitian ke dua Kecamatan di Kabupaten Banyumas. 2. Tahap pelaksanaan
a. Peneliti melakukan survei pendahuluan dari beberapa responden ibu rumah tangga yang mewakili.
b. Peneliti menentukan sampel yang akan digunakan sebagai data penelitian di dua Kecamatan setiap Kecamatan diambil dua desa untuk mewakili subyek penelitian. Lalu memperkenalkan diri pada responden dan memberikan surat ijin penelitian.
c. Peneliti memberikan lembar kuesioner yang diobservasi 2 kali, tahap pertama responden diberikan lembar kuesioner yaitu sebagai observasi 1 (pre test), kemudian responden kelompok eksperimen A diberi penyuluhan mengenai pengobatan sendiri dengan menggunakan metode ceramah dan media leaflet, sedangkan untuk responden kelompok eksperimen B diberi penyuluhan dengan metode diskusi kelompok dan leaflet, setelah itu responden diberi lembar observasi ke-2 (post test).
d. Setelah pelaksanaan, tahap terakhir penelitian yaitu pencatatan dan pelaporan, data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk mengetahui perbedaan.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.
Untuk mengetahui kevalidan setiap item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan rumus “Person Product Moment” (Djarwanto, 1966):
rxy
Keterangan :
n = ukuran sampel
X = nilai dari item
Y = nilai dari total item
r = koefisien korelasi product moment
Taraf significance 5 % maka bila:
rxy > r tabel, berarti item tersebut dinyatakan diterima (valid).
rxy ≤ r tabel, berarti item tersebut dinyatakan tidak diterima (invalid).
2. Uji Reliabilitas
Reliabel adalah suatu ukuran yang memiliki reliabilitas tinggi. Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Untuk mengetahui hasil reliabilitas menggunakan rumus :
r
i=
b b r 1 r 2Keterangan : ri = reliabilitas instrumen
rb = indeks korelasi dua belah instrumen.
Taraf significance 5% bila:
ri > r tabel, berarti item tersebut dinyatakan diterima (Reliabel).
G. Analisis Hasil
Data yang diperoleh diolah secara manual dan dilanjutkan dengan komputer menggunakan program SPSS. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik responden yang meliputi pendidikan yang diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov, umur diuji dengan T-test tidak berpasangan dan pekerjaan yang diuji dengan uji Chi-Square.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang berhubungan atau berkorelasi. Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap dengan metode diskusi kelompok dan media
leaflet dengan ceramah dan media leaflet menggunakan data pretest dan posttest yang diolah dengan uji statistik menggunakan uji t-paired
(berpasangan). Dengan tingkat kepercayaan 95%, maka jika nilai p kurang dari 0,05 berarti terdapat pengaruh yang bermakna (Santoso, 2001).
Untuk mengetahui keefektifan antara metode diskusi kelompok dan metode ceramah dengan media leaflet digunakan uji Independent
T-test (tidak berpasangan) digunakan hipotesis sebagai berikut:
a. Bila nilai p value < 0,05 maka Ho di tolak maka kedua metode berbeda keefektifannya secara nyata.
b. Bila nilai p value > 0,05 maka Ho di terima maka kedua metode keefektifannya tidak berbeda.