• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pertahanan Fungsi Mekanisme Pertahanan Klasifikasi Mekanisme Pertahanan Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Matang(Mature)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mekanisme Pertahanan Fungsi Mekanisme Pertahanan Klasifikasi Mekanisme Pertahanan Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Matang(Mature)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Mekanisme Pertahanan

Menurut Sigmund Freud, mekanisme pertahanan bersumber dari alam bawah sadar yang digunakan untuk mengurangi konflik antara dunia internal seseorang dengan realitas eksternal. Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan ego untuk menunjukkan proses tidak sadar yang melindungi individu dari kecemasan pemutarbalikkan kenyataan. Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya. Mekanisme pertahanan ego hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Dalam istilah psikoanalitik yang dikemukankan Freud, istilah mekanisme pertahanan ego cenderung dikonotasikan negatif. Mekanisme ini dianggap maladaptis dan patologis.

Namun setelah berkembangnya ego psychology, konsep mengenai mekanisme pertahanan telah berubah. Menurut teori ini, ego defense merupakan mekanisme psikis yang kita perlukan untuk adaptif dengan realitas eksternal. Bila individu menggunakan mekanisme pertahanan sesuai dengan tahapan perkembangannya, maka dikatakan individu tersebut menggunakan mekanisme pertahanan yang matang. Bila individu menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak efektif dan tidak sesuai dengan tahapan perkembangannya, dikatakan individu tersebut menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak matang.

Fungsi Mekanisme Pertahanan

Mekanisme pertahanan digunakan sebagai pertahanan diri dalam menghadapi realitas eksterna yang penuh tantangan. Jika realitas eksterna menuntut terlalu banyak, melebihi kapasitas diri untuk mengatasinya, maka kepribadian akan mengaktifkan defense mechanism. Begitu pula sebaliknya, bila hasrat dan dorongan dari dalam diri terlalu kuat, dan bila dorongan itu akan mengancam keharmonisan relasi individu dengan realitas eksternal, maka defense mechanism akan diaktifkan untuk meredamnya.

Klasifikasi Mekanisme Pertahanan

Berdasarkan buku Dinamika Kepribadian (Arif, 2006), mekanisme pertahananego dikelompokkan menjadi tiga, yakni:

a. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Matang(Mature) ï‚· Sublimasi

(2)

Sublimasi adalah mekanisme yang mengubah atau mentrasformasikan dorongan- dorongan primitif, baik dorongan seksual dan agresi, menjadi dorongan yang sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku di realitas eksternal.

Misalnya:dorongan seksual diubah menjadi dorongan kreatif untuk menghasilkan karya seni; dorongan agresi diubah menjadi daya juang untuk mencapai suatu tujuan.

ï‚· Kompensasi

Kompensasi merupakan upaya untuk mengatasi suatu kekurangan dalam suatu bidang dengan cara mengupayakan kelebihan di bidang lain.

Misalnya: seseorang yang tidak memiliki prestasi akademik yang baik memiliki prestasi olahraga yang sangat baik.

ï‚· Supresi

Supresi merupakan satu - satunya mekanisme pertahanan yang dilakukan secara sadar. Supresi merupakan upaya peredaman kembali dorongan yang berpotensi konflik dengan realitas eksternal. Peredaman dorongan ini dianggap telah melalui suatu pertimbangan rasional.

Contoh: salah seorang teman Anto menyinggung dan membangkitkan amarah dan dorongan agresinya. Namun, Anto meredam kembali dorongan untuk bertindak agresi secara impulsif karena akan mengakibatkan dampak yang serius pada relasi saya dengannya. Kemudian, Anto memilih untuk mengungkapkan perasaan secara asertif di waktu yang lebih tepat.

ï‚· Humor

Melalui humor, seseorang dapat mengubah penghayatan akan suatu peristiwa yang tidak menyenangkan menjadi menyenangkan. Humor juga dapat berfungsi menyalurkan agresivitas tanpa bersifat destruktif.

Misalnya: menertawakan diri sendiri ketika apa yang dikehendaki tidak tercapai. b.Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Tidak Matang (Immature)

(3)

Represi adalah upaya meredam suatu dorongan yang berpotensi konflik dengan realitas eksternal. Yang membedakannya dengan supresi adalah represi dilakukan tanpa membiarkannya sadar terlebih dahulu. Oleh karena doronganyang diredam ini tidak melalui kesadaran, orang yang bersangkutan tidak mungkin mengolahnya secara rasional.

Contoh: seseorang yang kurang asertif mungkin akan lebih sering mengggunakan represi untuk meredam kemarahan dan agresivitanya ketika ia tidak berani menolak hal- hal yang tidak disukainya. Dari luar kelihatan sabar, tetapi diketidaksadarannya dipenuhi gejolak amarah. Dibutuhkan energi psikis yang lebih besar untuk melakukan represi dibandingkan dengan supresi. Hal ini dapat menyebabkan kepribadian melemah.Saat kepribadian semakin lemah, represi yang dilakukan semakin tidak efektif. Dorongan yang hendak diredam seringkali lolos dengan berbagai cara. Misalnya: fenomaslip of the tongue , yaitu ketika suatu ucapan yang netralmenjadi agresif ataupun porno. Fenomena latah juga termasuk di dalamnya.Orang yang sungguh - sungguh latah akan mengucapkan kata - kata porno saatia latah.

2) Proyeksi

Proyeksi merupakan mekanisme di mana seseorang secara psikis menolak dan mengeluarkan bagian diri yang tidak dikehendakinya ini tampil pada orang lain. Orang yang melakukan proyeksi tidak dapat mengenali tampilan yang dilihatnya pada orang lain sebagai bagian dari dirinya.

Contoh: seseorang yang tidak mengenal hasrat seksual yang bergejolak dalam dirinya akan melihat kebanyakan orang lain berpikir dan bertingkah laku porno.

3) Introyeksi

Mekanisme ini dilakukan dengan cara mengambil alih suatu ciri kepribadian yang ditemukannya pada orang lain. Hal ini menyebabkan terjadinya perubaha nstruktur kepribadian pada orang yang bersangkutan.

Contoh: dalam beberapa organisasi tertentu, senior sering memberikan tekanan psikis yang sangat berat kepada anggota baru. Dalam kondisi stress berat,anggota baru tersebut akan lebih mudah mengintroyeksikan tindakan seniornya ini. Untuk perlindungan diri, para anggota baru tersebut mengubah salah satu struktur kepribadiannya, serupa dengan senior yang menyiksanya.

(4)

4) Reaksi Formasi

Reaksi formasi merupakan suatu upaya melakukan hal yang sebaliknya untuk melawan suatu dorongan internal yang dapat menimbulkan konflik.

Contoh: seorang yang memiliki hasrat seksual yang tinggi berlaku seolah-olah dia sangat membenci segala sesuatu yang berbau seks.

5) Undoing

Undoing adalah upaya simbolik untuk membatalkan suatu impuls yang telah terwujud menjadi tingkah laku. Hal ini biasanya dilakukan dengan melakukan ritual tertentu.

Contoh: seseorang tidak dapat menahan diri untuk melakukan masturbasi. Kemudian dia menyesal dan melakukan upaya untuk membersihkan pelanggaran yang dia lakukan dengan suatu ritual, misalnya mandi dan mencuci tangan. Hal ini akan berulang kali dilakukannya bila dia mengulang perbuatan masturbasi.

6) Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah upaya mendistorsikan persepsinya akan suatu realitas. Pikiran akan memberikan alasan- alasan yang kelihatannya masuk akal. Hal ini dilakukan agar suatu kenyataan yang semula berbahaya dan dapat mengguncang kepribadiannya, menjadi lebih mudah diterima.

Misalnya: bagi seorang yang self-esteem-nya rapuh, penolakan cinta dari lawan jenis akan mengguncang kepribadiannya. Orang yang bersangkutan kemudian melakukan rasionalisasi dengan mendistorsikan kenyataan. Dia beranggapan bahwa lawan jenis tersebut menolaknya karena merasa tidak layak untuk menjadi kekasihnya. 7) Isolasi

Isolasi merupakan suatu cara untuk meredam suatu aspek yang dianggap paling berbahaya. Akibatnya, kepribadian menghayati pengalaman tersebut secara parsial tidak utuh. Seorang yang harmonis dengan realitas eksternal dapat menghayati pengalaman hidupnya secara utuh. Keutuhan itu dapat dilihat dari aspek kognitif (pikiran), afektif (perasaan) dan konatif (tingkah laku). Misalnya: ketika seorang mendapat bonus gaji, orang tersebut akan memikirkan hal - halyang menyenangkan. Perasaan akan gembira dan wajahnya

(5)

berseri-Pada orang yang melakukan isolasi, contoh: seseorang yang tidak sanggup menerima kenyataan bahwa orang yang paling dikasihinya meninggal tidak merasa sedih dan tidak menunjukkan kesedihan. Yang ada hanyalah perasaan hampa. Sesungguhnya kesedihan yang dialami orang tersebut sangat besar, lebih besar dari yang sanggup ditanggungnya sehingga ia memendamnya. Hal ini tidak sehat karena akan mengganggu kepribadian di masa yang akan datang.

8) Intelektualisasi

Mekanisme ini terlalu menonjolkan aspek inteleknya secara berlebihan. Tujuannya untuk mengkompensasi bagian kepribadian lain yang kurang.

Contoh: seorang yang kurang terampil menjalin relasi sosial yang hangat dengan orang lain, memperlihatkan upaya yang terlalu besar untuk menonjolkan kepintarannya.

9) Displacement

Displacement dilakukan dengan cara mengganti objek yang menjadi sasaran kemarahan. Misal: seseorang sangat marah terhadap atasannya karena penghinaan yang dilakukan sang atasan. Namun, karena tidak mungkin melampiaskan ke marahannya, dia mengalihkan dorongan tersebut kepada orang lain. Misalnya kepada bawahannya yang mungkin hanya melakukan kesalahan kecil.

10) Denial

Denial merupakan suatu mekanisme dengan menyangkal bahwa suatu peristiwa sungguh-sungguh terjadi. Hal ini dilakukan karena tidak sanggup menerima kenyataan tersebut. 11) Regresi

Regresi artinya mundur secara mental dari suatu tahap perkembangan. Hal ini dilakukan karena seseorang tidak sanggup atau mengalami kesulitan untuk maju ke tahap perkembangan selanjutnya.

Misalnya: seorang bapak paruh baya yang tidak merasa dengan dirinya yang semakin tua, kembali ke fase phallic. Sehingga ia akan menunjukkan kegenitan dan seductiveness. c.Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Primitif (Archaic)

(6)

Splitting adalah mekanisme yang dilakukan bayi untuk memudahkannya menangani berbagai pengalaman yang dialaminya. Splitting membagi suatu objek atau pengalaman menjadi dua, yakni baik dan buruk. Mekanisme ini tidak mampu melihat daerah abu- abu di antaranya. Secara primitif, hal yang menyenangkan akan dihayati baik sedangkan yang tidak menyenangkan akan dihayati tidak baik. Semakin tumbuh dan kepribadian semakin matang, spiltting jarang dilakukan. Mekanisme pertahanan ini biasanya dilakukan oleh orang dengan gangguan mental yang berat.

2) Projective IdentificationDefense

Mekanisme ini jarang ditemui pada kepribadian yang cukup matang. Mekanisme ini akan lebih sering ditemukan dalam kepribadian yang sangat terganggu, misalnya pada pasien skizofrenia.

3) Primitive Idealization

Mekanisme ini dilakukan untuk mempertahankan harga diri mendasarnya (basic self-esteem) ketika mengalami ancaman. Hal ini dilakukan dengan mengidealisasikan orang lain dan kemudian mengembangkan kesatuan dengan orang tersebut. Orang yang diidealisasikan akan dipandang sepenuhnya memiliki nilai - nilai positif dan tidak memiliki nilai - nilai negatif sama sekali. Fantasi kesatuan dengan orang tersebut akan membantu menambal harga diri yang terluka.

Contoh: seseorang perempuan yang semasa kecilnya tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tua, kemudian mengidealisasikan suaminya. Suaminya dianggap sangat sempurna walaupun kenyataannya sangat kontras dengan idealisasinya tersebut.

4) Omnipotence

Arti omnipotence adalah maha kuasa. Orang yang menggunakan mekanisme ini menganggap dirinya maha kuasa dan mampu melakukan apapun juga, tidak takut atau kuatir pada apapun juga. Mekanisme ini biasanya dilakukan oleh bayi pada fase oral.

5)Manic Defense

Mekanisme pertahanan ini dikembangkan oleh Melanie Klein. Menurut Klein, setiap orang memiliki dua posisi mental. Pertama adalah paranoid- schizoid position, di mana seseorang

(7)

lain. Orang lain dipandang sebagai objek - bukan subjek. Orang lain dipandang sebagai ancaman bagi diri atau sarana pemuas kebutuhan semata. Posisi kedua adalah depressive position, yaitu ketika seorang sepenuhnya menyadari keberadaan orang lain dan memiliki ketergantungan terhadap mereka. Memandang orang lain sebagai subjek yang juga memilik perasaan dan pengalaman - pengalaman manusiawi yang serupa. Menurut Klein, kita beralih dari satu posisi ke posisi yang lain. Saat berada dalam posisi paranoid -skizoid kita cenderung menyakiti orang, baik dengan tindakan aktual maupun khayalan. Saat berada dalam posisi depresi, kita menyadari bahwa kita telah menyakiti orang lain. Kesadaran ini menimbulkan perasaan bersalah dan takut kehilangan orang tersebut. Pada manic defense, seseorang menyangkal bahwa ia sangat tergantung pada orang yang dilukainya. Ia menyangkal takut kehilangan orang tersebut atau menyangkal telah melakukan hal yang merugikan orang tersebut. Mekanisme manic defense bersikukuh pada fantasi bahwa ia akantetap bahagia seorang diri dan tidak membutuhkan orang lain.

Referensi

Dokumen terkait

penggunaan bahasa Jawa yang digunakan dalam khotbah Jumat oleh khatib.. Penelitian ini meng- ambil objek dari wacana lisan khotbah Jumat berbahasa |awa di Masjid Agi

Korelasi Antarparameter Kualitas Perairan Laut menurut Musim Identifikasi penurunan kualitas perairan laut sebagai akibat kegiatan wisata bahari dapat dilakukan dengan

perusahaan ini membuka Tokyo Disney sea yang berdekatan dengan tokyo disneyland .Tingkat kunjungan dan belanja Disneyland Paris juga semakin membaik, dan taman hiburan

Penyesuaian perioda-lalu adalah perlakuan terhadap suatu jumlah rupiah yang mempengaruhi operasi perioda masa lalu (yang baru ditemukan atau baru dapat diakui

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pertanian berkelanjutan diantaranya dengan meningkatkan kemandirian petani terhadap sarana produksi pertanian (benih/bibit, pupuk,

Konsep silvofishery yang memadukan antara usaha tambak dengan penanaman mangrove diharapkan dapat menjembatani dua kepentingan tersebut, sehingga kegiatan budidaya

Terdakwa bertugas sebagai Collector II yang bertugas sebagai Penagih angsuran kredit kepada konsumen yang terlambat bayar selama 2 (dua) bulan); Menimbang, bahwa

This researcher’s aims of this study are: to describe the process of teaching and learning writing of the eighth year students of SMP N 1 Jatinom in academic year