• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat di simpulkan bahwa:think

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat di simpulkan bahwa:think"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat di simpulkan bahwa:Think Pair Share Efektif Dalam Pembelajaran Biologi Materi Pokok Ekosistem Pada

Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kupang Tengah Tahun Ajaran 2013/2014. Yang dibuktikan :

1. Model pembelajaran kooperatif penerapan TPS efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi pokok Ekosistem di SMP Negeri 2 Kupang Tengah tahun ajaran 2013/2014. Dengan hasil belajar secara individu tuntas (rerata nilainya 84,86), kelulusan siswa secara klasikal tuntas dengan persentase 100 %.

2. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar (IHB), dalam model pembelajaran kooperatif penerapan TPS dengan materi pokok Ekosistem, menunjukkan proporsi ketuntasannya lebih besar dari 0,75. Dalam hal ini proporsi indikatornya adalah 0,86 (tuntas). Sedangkan sensitivitas butir soalnya lebih besar dari 0,30 yaitu 0,52 (sensitif).

3. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif penerapan TPS lebih berpusat pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan peran aktif siswa secara langsun g dalam memproses sendiri pengetahuan mereka tentang materi pokok Ekosistem. Ini dapat dibuktikan dengan perhitungan rata-rata aktivitas siswa yang paling menonjol adalah mengerjakan LKS/berdiskusi dan menulis pokok-pokok

▸ Baca selengkapnya: apa yang dapat kalian simpulkan berdasarkan data pada tabel tersebut?

(2)

materi pembelajaran dengan persentase 31,32%. Sedangkan untuk rata-rata reliabilitas instrumen aktivitas siswa pada RPP 1 dan 2 adalah 85,95% berkategori baik.

4. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada materi pokok Ekosistem di SMP Negeri 2 Kupang Tengah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif penerapan TPS adalah baik. Guru di dalam mengelola pembelajaran, sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disiapkan. Skor rata-rata keterlaksanaan rencana pembelajaran dalam model pembelajaran kooperatif penerapan TPS dari setiap kategori pengamatan adalah 3,43 berkategori Cukup baik. Sedangkan rata-rata reliabilitas instrument pengelolaan pembelajaran adalah 93,7% berkategori baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan materi pokok yang berbeda untuk melihat keefektifan dari model pembelajaran kooperatif penerapan TPS. 2. Bagi para pembaca yang berniat untuk mengembangkan model pembelajaran

kooperatif penerapan TPS dianjurkan untuk memperhatikan kesiapan guru

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Djahiri, A. 1985. Strategi Pengajaran Afektif Nilai Moral-VCT dan Games dalam VCT. FPIPS IKIP: Bandung.

Eduk, J. 2010. Dasar - Dasar Pembelajaran Biologi. Bahan Ajar: Unwira Kupang.

Gerlach, dkk. 1971. Teaching & Media: A Systematic Approach. Second Edition: by VS.

Hamalik, O. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryati, D. 2012. Biologi untuk SMP kelas V111. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo.

Ibrahim, dkk. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: Surabaya.

Johnson. J. 1994. Struktur Baja: Desain dan Perilaku Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Bina Aksara: Jakarta.

Ron, S. 2012. Uji Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Melalui Pendekatan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Materi Pokok Virus di SMA Ki Hadjar Dewantoro Kupang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Unwira: Kupang.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

Semiawan, dkk. 1986. Pendekatan keterampilan proses;Bagaimana mengaktifkan siswa dalam belajar. Gramedia: Jakarta.

Soeparman, dkk. 2000. Pengantar Pada Pengajaran dan Pengelolaan Kelas. UNESA: Surabaya.

Suparman, A. 1997. Desain instruksional. Dikti Depdikbud: Jakarta. Syamsuri I, dkk. 2009. IPA Biologi SMP Kelas VII. Erlangga: Jakarta.

(4)

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan

(5)

LAMPIRAN

(6)

Lampiran01

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN2 Kupang Tengah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : VII / 2

Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekositem

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume n Contoh Instrumen 7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem Ekosistem o Melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar sebagai satuan ekosistem o Menggali informasi dari nara sumber/melihat tayangan video tentang komponen suatu satuan ekosistem yang spesifik (ekosistem sawah, ekosistem  Mengindentifikasikan satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari merupakan sumber energi utama  Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring- jaring kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem Observasi Tugas Lembar observasi Tugas proyek Gambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring- jaring kehidupan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem yang kamu amati! Lakukan dalam bentuk kerja kelompok!

Presentasikan di depan kelas pada saat

4 x 40‟ Buku

siswa, lingkunga

n, LKS

(7)

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume n Contoh Instrumen danau) o Membuat beberapa model diagram rantai makanan dan jaring- jaring makanan

yang ditetapkan!

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) 7.2 Mengindentifi- kasikan pentingnya keanekaragam an makhluk hidup dalam pelestarian Keanekaragam an makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem o Mencari informasi melalui studi pustaka untuk merumuskan pentingnya

membudidayakan tumbuhan dan hewan langka

o Mengumpulkan tulisan-tulisan yang

 Mendefinisikan makhluk hidup yang tergolong langka

 Menyebutkan contoh makhluk hidup yang tergolong makhluk hidup langka di suatu lokasi

Tes tulis Tes lesan Isian Daftar pertanyaa n Makhluk hidup dinyatakan tergolong langka apabila .... Sebutkan 2 contoh hewan langka di P. Jawa! 4 X 40‟ Buku siswa, buku acuan, LKS 54

(8)

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume n Contoh Instrumen

ekosistem terkait dengan jenis,

bentuk, dan manfaat tumbuhan, hewan langka yang dilindungi  Mengemukakan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka

 Membuat tulisan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan, hewan langka yang dilindungi Tes tulis Penugasa n PG Tugas rumah

Salah satu alasan pentingnya membudidayakan tumbuhan dan hewan langka supaya .... a. terjaminnya ketersediaan plasma nutfah

b. jumlah tumbuhan dan hewan tidak berkurang c. menambah keindahan alam d. memutus kelangsungan daur hara yang ada di alam

Buatlah karangan

(9)

Kompetensi Dasar

Materi Pokok/

Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume n Contoh Instrumen untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan/hewan langka yang dilindungi Buatlah karangan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan/hewan langka yang dilindungi  Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)

(10)

Lampiran02

BAHAN AJAR SISWA (BAS) EKOSISTEM

A. Pengantar

Hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antar rmakhluk hidup dengan lingkungannya Dipelajari dalam cabang ilmu yang Disebut ekologi. Ekologi berasal dari Bahasa Yunani oikos yang berarti rumah; dan logos yang berarti ilmu. Hubungan timbal balik atau interaksi berlangsung antar makhluk hidup dengan makhluk hidup dan antar makhluk hidup dengan lingkungannya ini dipelajari dalam cabang ilmu yang disebut ekosistem. Ekosistem tersusun dari makhluk hidup yang disebut komponen biotik, dan benda mati yang disebut komponen abiotik. Interaksi antara komponen biotik dan komponen abiotik ini mengakibatkan ekosistem tumbuh, berkembang, dan mengalami perubahan. Ekosistem memerlukan energi. Sumber energi yang utama dalam ekosistem adalah matahari.

Berapa luaskah ekosistem itu? Kaleng bekas di kebun yang berisi air hujan, bakteri, dan jentik nyamuk merupakan sebuah ekosistem. Aquarium yang berisi air, pasir, tanah, batuan, ikan, dan tumbuhan air juga merupakan ekosistem. Kebun yang luas, sawah, hutan, sungai, danau, dan laut juga merupakan ekosistem. Jadi luas ekosistem tidaklah tentu. Ekosistem kaleng bekas di kebun dapat dipandang sebagai subekosistem dari ekosistem kebun. Ekosistem rumah merupakan subekosistem dari ekosistem kebun, demikian seterusnya; hingga seluruh permukaan bumi dapat dipandang sebagai ekosistem yang sangat besar. Dan ekosistem bumi ini disebut sebagai biosfer., yaitu semua lapisan permukaan bumi berserta seluruh isinya yang terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik semuanya berada dalam biosfer.

Setiap organisme yang ada di bumi sangat bergantung pada organisme lain dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap kehidupan

(11)

makhluk hidup tersebut. Sisten tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi disebut ekosistem. Dan ilmu yang mempelajari interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya dan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup (benda mati) di sekitarnya disebut ekologi.

B. Satuan Dalam Ekosistem

Suatu ekosistem, misalnya kolam air tawar, terdiri dari berbagai macam tumbuhan dan hewan yang hidup bersama.

Adanya interaksi antar komponen dalam ekosistem memunculkan tingkatan dalam kehidupan, yaitu:

individu→populasi→komunitas→ekosistem→bioma→biosfer.

a. Individu, merupakan makhluk hidup tunggal. Contohnya 1 ekor ikan, 1 pohon mangga, 1 orang manusia

b. Populasi, adalah kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Contohnya populasi ikan, populasi mangga, dan populasi siswa SMP kelas VII.

 Kepadatan populasi

Jumlah individu sejenis dalam suatu luas daerah tertentu disebut kepadatan populasi. Adapun rumus untuk menghitung kepadatan populasi adalah jumlah x. Kepadatan populasi x = luas daerah. Contoh : Pada tahun 2000, daerah X luasnya 2 km2 dihuni oleh 200 orang penduduk. Maka kepadatan penduduknya adalah 200 orang per 2 km2 = 100 orang per km2. Artinya daerah seluas 1 km2 dihuni 100 orang penduduk. Kepadatan populasi suatu jenis makhluk hidup pada suatu daerah dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan.

 Perubahan Populasi

Kepadatan populasi dalam suatu ekosistem dapat berubah. Perubahan yang bersifat pengurangan populasi dapat disebabkan kematian dan perpindahan ketempat lain. Perubahan populasi yang bersifat penambahan dapat disebabkan kelahiran dan kedatangan dari tempat

(12)

sebut komunitas.

Gambar 1. Individu dan populasi

lain. Jadi perubahan kepadatan populasi dapat disebabkan oleh faktor kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), perpindahan (emigrasi) dan kedatangan (imigrasi).

Perhatikan gambar 1.

Gambar 1. Individu dan populasi

c. Komunitas

Antara populasi yang satu dengan yang lain juga terjadi interaksi. Misalnya interaksi antara populasi ikan dengan populasi alga, atau antara populasi ikan dengan populasi teratai. Kumpulan populasi-populasi tertetntu yang menempati suatu area tertentu dalam satu kesatuan waktu di

(13)

d. Ekosistem

Di tempat tinggal komunitas terdapat benda tak hidup, misalnya tanah, udara, air, dan cahaya matahari. Antara anggota -anggota komunitas dan benda tak hidup tersebut terjadi interaksi membentuk ekosistem. Ekosistem dikenal juga sebagai sistem lingkungan. Antara ekosistem kecil saling berinteraksi membentuk ekosistem besar, dan semua ekosistem di permukaan bumi saling berinteraksi membentuk ekosistem yang lebih besar lagi yang disebut ekosfer. Dibandingkan dengan bumi seluruhnya, ekosfer hanyalah merupakan lapisan yang sangat tipis dari lapisan permukaan bumi yang sangat besar yang disebut biosfer.

Gambar 3. Ekosistem Kolam Air Tawar

Pada ekosistem kolam air tawar tersebut terdapat tumbuhan air, rumput, tumbuhan berbunga, siput air, kumbang air, ikan pemakan daging (karnivor), dan ikan pemakan bangkai (detritivor). Ekosistem tersusun atas populasi makhluk hidup dan lingkungan tak hidup. Hubungan antar

(14)

C. Macam-macam Ekosistem

Berdasarkan proses terbentuknya, ada dua jenis ekosistem, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa campur tangan manusia. Ekosistem alami dibedakan atas ekosistem daratan, dan ekosistem perairan. Contoh ekosistem darat adalah ekosistem hutan, contoh ekosistem perairan adalah rawa, sungai, dan laut. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh ekosistem buatan adalah sawah, kolam, dan akuarium.

D. Komponen Penyusun Ekosistem

Suatu ekosistem tersusun atas komponen hidup (biotik), dan komponen tak hidup (abiotik). Komponen biotik dan komponen abiotik berinteraksi dan saling mempengaruhi.

1. Komponen Biotik

Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup di dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai. a. Produsen berperan sebagai penghasil, contohnya tumbuh-tumbuhan. b. Konsumen berperan sebagai pemakan, contohnya belalang.

c. Dekomposer berperan sebagai pengurai, contohnya bakteri pembusuk, detritivor, contohnya cacing.

2. Komponen abiotik

Di dalam suatu ekosistem, komponen abiotik sangat mempengaruhi kehidupan biotik. Komponen abiotik ekosistem meliputi: gas oksigen (O2),

karbon dioksida (CO2), air, tanah, suhu, kelembaban, cahaya matahari, dan

ruangan.

E. Jenis-jenis Komponen Biotik 1. Produsen (Penghasil)

Produsen, yaitu makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri, disebut juga autotrof yaitu tumbuhan hijau yang mampu melakukan fotosintesis. Dikatakan juga sebagai makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik. Proses tersebut hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara

(15)

fotosintesis. Semua organisme berklorofil tergolong produsen. Contoh organisme produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.

Tumbuhan melakukan fotosintesis dengan bantuan energi cahaya dari matahari. Hasil fotosintesis adalah glukosa. Kemudian glukosa diubah menjadi zat tepung (karbohidrat). Selain itu glukosa juga diubah menjadi bahan organik lainnya, seperti lemak, protein, selulosa, dan vitamin. Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan bahan makanan yang kaya energi. Artinya, produsen dapat mengubah energi cahaya menjadi energi kimia pada makanan. Makanan itu akan menjadi sumber energi bagi produsen, dan makhluk hidup lainnya seperti konsumen, dan pengurai (decomposer).

2. Konsumen (Pemakan)

Konsumen berarti pemakan, yaitu makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri, dan hanya bisa memperoleh makanan dari ptodusen sehingga disebut juga heterotrof. Semua hewan dan tumbuhan tak berklorofil, misalnya belalang, termasuk konsumen. Konsumen memakan bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Jadi konsumen sangat tergantung pada produsen karena konsumen tidak mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Di dalam tubuh konsumen, zat organik itu dirombak untuk disusun kembali menjadi zat organik lainnya yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung disebut herbivore, masuk dalam kelompok konsumen primer atau konsumen tingkat tingkat I. yaiatu semua hewan pemakan rumput, seperti belalang, sapi, dan kambing, juga termasuk manusia, namun manusia bukan konsumen primer.

(16)

Hewan pemakan konsumen primer disebut karnivora, dan masuk dalam kelompok konsumen sekunder atau konsumen tingkat II, misalnya burung pemakan ulat, juga termasuk manusia.

Gambar 5. Sejenis Kadal karnivor sedang memakan serangga buruannya.

Hewan pemakan konsumen sekunder disebut juga sebagai karnivora, dan masuk dalam kelompok konsumen tertier atau konsumen tingkat III, misalnya burung alap-alap yang memangsa burung pemakan ulat; demikian seterusnya, sampai tidak ada lagi hewan lain pemakan konsumen terakhir. Konsumen terakhir tersebut disebut konsumen puncak. Biasanya , konsumen puncak dalam ekosistem merupakan konsumen tingkat IV. Omnivora artinya pemakan segala. Hewan omnivora dapat memakan tumbuhan atau daging. Contohnya, beruang, kera, orang utan, siamang, dan manusia. Hewan omnivore biasanya mendominasi ekosistem. Manusia merupakan organisme omnivora yang mampu beradaptasi dengan segala jenis kondisi lingkungan, terutama karena akal pikirannya. Oleh karena itu,

(17)

3. Dekomposer (Pengurai)

Pengurai adalah organisme yang menguraikan sampah atau membusukkan bangkai dan menguraikannya. Organisme yang tergolong dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur. Bakteri pembusuk dan jamur menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik, air, dan gas. Selanjutnya, hasil penguraian tersebut dimanfaatkan lagi oleh produsen.

4. Detritivora

Serpihan-serpihan organisme berupa serpihan daun, batang, atau kayu potongan hewan disebut detritus. Organisme pemakan detritus disebut detritivor. Contonya, cacing tanah, rayap, dan serangga tanah.

5. Scavenger

Scavenger adalah pemakan bangkai. Hewan yang memakan tubuh hewan lainnya yang sudah mati disebut pemakan bangkai (scavenger). Contohnya, burung Nazar. Perhatikan gambar 8.

Gambar 6. Burung Nazar yang saling berebut makanan bangkai. Burung Nazar adalah Scavenger.

F. Jenis-jenis Komponen abiotik

1. Gas Karbon dioksida dan Oksigen

Jumlah gas karbon dioksida di udara sekitar 0,3%, sedangkan gas oksigen mencapai 21%. Gas karbon dioksida diperlukan tumbuhan untuk

(18)

berfotosintesis. Sedangkan gas oksigen sangat diperlukan tumbuhan itu sendiri, manusia, dan hewan untuk bernafas. Di dalam ekosistem terjadi daur oksigen dan daur karbon dioksida melalui proses pernafasan dan fotosintesis.

2. Air

Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tubuh organisme 90% terdiri dari air. Air berfungsi sebagai pelarut dan bahan baku berbagai proses di dalam tubuh. Jika tidak ada air, tumbuhan hijau tidak berfotosintesis, tubuhnya layu, dan akhirnya mati. Hewan dan manusia juga akan mati jika tidak ada air.

3. Tanah

Tanah sangat penting untuk kehidupan. Tanah menyediakan habitat dan sumber makanan bagi tumbuhan dan hewan. Tanah mengandung air tanah, udara tanah, garam mineral, dan humus. Tanah yang mengandung humus merupakan tanah yang subur. Tanah yang subur akan dihuni oleh berbagai ragam organisme. Dengan kata lain, tanah yang subur mempunyai keanekaragaman orgnisme tinggi. Sebaliknya tanah yang tandus mempunyai keanekaragaman organisme rendah. Dengan demikian tanah juga berpengaruh terhadap tingkat keragaman organisme.

4. Suhu

Suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh cahaya matahari yang jatuh di permukaannya. Suhu lingkungan juga dipengaruhi oleh adanya tumbuhan. Tanah yang gundul memiliki suhu yang lebih tinggi daripada tanah yang ditumbuhi tumbuhan. Suhu di lingkungan berpengaruh terhadap jenis makhluk hidup yang menghuni lingkungan tersebut.

5. Kelembaban

Daerah pegunungan memiliki kelembaban udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah rendah. Di daerah pegunungan banyak terdapat epifit. Misalnya tumbuhan Paku, Anggrek, dan lumut. Tumbuhan epifit tersebut hidup menempel pada pohon-pohon. Sebaliknya, di daerah dataran

(19)

rendah jarang terdapat tumbuhan epifit. Hal ini karena tumbuhan epifit memerlukan kelembaban udara yang tinggi untuk dapat hidup.

6. Cahaya matahari

Cahaya matahari adalah sumber energi ekosistem. Cahaya matahari diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Hasil fotosintesis berguna sebagai bahan makanan bagi hewan dan manusia. Tumbuhan dan hewan juga tidak dapat hidup tanpa cahaya. Cahaya juga mempengaruhi tingkah laku dan kegiatan hewan. Ada hewan yang aktif di siang hari (diurnal). Dan ada pula hewan yang aktif di malam hari (nokturnal). Cahaya matahari juga mempengaruhi suhu lingkungan. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari, semakin tinggi suhu lingkungan. Kerja sama antara faktor cahaya, suhu, dan kelembaban menentuk iklim suatu daerah.

7. Ruangan

Ruangan yang cukup memungkinkan makhluk hidup untuk mendapatkan makanan, tumbuh, bergerak, dan berkembang biak. Seringkali hewan memerlukan migrasi karena ruangan tempat hidupnya terganggu. Demikian pula gajah, harimau, rusa, kera, dan burung yang sering datang ke pemukiman penduduk karena habitatnya dan ruang geraknya semakin terbatas. Aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar dan yang berlebihan jelas mengurangi ruan hidup atau habitat mereka.

G. Interaksi dalam Ekosistem

Dalam suatu ekosistem juga terjadi hubungan saling ketergantungan. Hal ini terjadi antara makhluk hidup (biotik) dengan benda mati (abiotik) dan antar makhluk hidup itu sendiri

1. Interaksi dan Saling ketergantungan antar Komponen Abiotik dan Biotik

Komponen abiotik dapat memengaruhi komponen biotik. Begitu pula komponen biotik dapat memengaruhi komponen abiotik.

(20)

a. Pengaruh Air terhadap Makhluk Hidup

Air bermanfaat bagi makhluk hidup.Hewan dan tumbuhan memerlukan air. Bila tanah mengandung cukup air maka tumbuhan akan tumbuh subur, sebaliknya jika tanah kekurangan air, maka tumbuhan akan menjadi kerang dan bahkan mati.

b. Pengaruh Udara terhadap makhluk Hidup

Udara mengandung oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).

Oksigen digunakan oleh hewan dan tumbuhan untuk bernafas, dan karbon dioksida digunakan tumbuhan untuk fotosintesis.

c. Pengaruh Tumbuhan terhadap Tanah dan Udara

Pohon-pohon hijau akan mempengaruhi tanah sebagai komponen abiotiknya dengan cara mengubah struktur tanah dan mengurangi pengikisan tanah oleh air dan angin (erosi). Daun-daun yang berguguran ke atas permukaan tanah akan membusuk dan bercampur dengan tanah menjadi humus yang membuat tanah menjadi subur. Penghijauan juga menyebabkan kandungan oksigen di udara menjadi kaya, dan juga mencegah erosi, membuka pori-pori tanah menjadi banyak untuk meresapkan air ke dalam tanah dan pertukaran udara tanah menjadi lancar.

d. Pengaruh Cacing Tanah terhadap Kesuburan

Cacing tanah dapat menyebabkan tanah menjadi berongga-rongga sehingga banyak mengandung udara sehingga membantu akar tanaman dapat lebih baik dalam menyerap unsur-unsur hara dalam tanah.

2. Interaksi dan Saling ketergantungan antar Komponen Biotik

Tumbuhan hijau yang berfungsi sebagai produsen dapat membuat makanan sendiri. Hewan yang tidak dapat membuat makanan sendiri hanya dapat makan dari tumbuhan, jadi sangat bergantung pada tumbuhan, karena itu hewan disebut sebagai konsumen. Sedangkan pengurai hidupnya sangat bergantung pada produsen dan konsumen yang mati. Hasil penguraian organisme yang mati dikembalikan ke tanah dan dapat dimanfaatkan oleh produsen. Jadi interaksi antar komponen biotic seperti dijelaskan di atas

(21)

menggambarkan adanya rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida makanan.

a. Rantai makanan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam proses rantai makanan terjadi perpindahan energi dari produsen ke konsumen, dan seterusnya ke pengurai. Contohnya pada ekosistem sawah, padi dimakan belalang. Belalang dimakan katak. Katak dimakan ular. Ular dimakan burung elang. Pada ekosistem perairan, fitoplankton dimakan zooplankton. Zooplankton dimakan ikan. Ikan dimakan burung laut.

Gambar 7. Rantai makanan di darat b. Jaring-jaring Makanan

Jaring-jaring makanan yaitu sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan. Satu jenis produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen saja melainkan dapat dimakan oleh beberapa jenis konsumen. Begitu pula sebaliknya satu jenis konsumen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen yang sama tingkatannya dan /atau yang lebih tinggi tingkatannya, tetapi juga dapat dimakan oleh beberapa jenis konsumen yang sama tingkatannya dan /atau yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya belalang tidak hanya dimakan oleh ayam, tetapi

(22)

Gambar 8. Gambaran Sederhana Sebuah jarring-jaring makanan yang menunjukkan saling ketergantungan antar organisme.

c. Piramida Makanan

Dalam suatu rantai makanan akan terbentuk beberapa tingkat makanan secara berurutan yang disebut aras tropfik (tingkat trofik/ Trophic level). Berbagai organism yang memperoleh sumber makanan melalui langkah yang sama termasuk dalam aras trofik yang sama pula.produsen merupakan aras trofik pertama, konsumen primer yaitu herbivore menjadi aras trofik kedua, selanjutnya karnivora pemakan herbivore menjadi aras trofik ketiga, demikian seterusnya.

H. Pola Interaksi Organisme

Interaksi adalah hubungan timbal balik yang saling memengaruhi. Pola interaksi tidak hanya berupa hubungan memakan dan dimakan tetapi juga terjadi interaksi yang lain, yang disebut simbiosis. Simbiosis adalah interaksi antar dua organisme yang berbeda dalam hubungan erat. Berdasarkan sifatnya, simbiosis dibedakan menjadi simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

a. Simbiosis Mutualisme adalah cara hidup bersama antar dua organisme yang berlainan jenis yang saling menguntungkan. Contohnya:

Jamur dengan ganggang yang membentuk lumut kerak (lichenes). Ganggang dapat berfotosintesis sehingga dapat memberikan makanan dan oksigen kepada jamur, sebaliknya jamur memberikan air dan dan

(23)

Lebah dengan bunga atau kupu-kupu dengan bunga. Lebah dan kupu memeroleh madu dari bunga, sebaliknya lebah dan kupu-kupu membantu penyerbukan pada bunga.

Kerbau dan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa kutu-kutu yang menempel pada badan kerbau, sebaliknya kerbau terbebas dari kutu-kutu yang menghisap darahnya.

Jamur dengan akar tumbuhan yang membentuk mikoriza. Jamur memperoleh makanan dari akar, sebaliknya memperoleh garam-garam mineral dan zat-zat organik dari jamur.

Ikan badut dengan anemon laut. Ikan badut bersembunyi di antara anemon laut untuk menghindari predator pemangsanya, sebaliknya anemon laut memperoleh sisa-sisa makanan dari ikan badut.

Bakteri Rhizobium radicola dengan tanaman kacang-kacangan. Bakteri Rhizobium memperoleh makanan dari akar tanaman kacang-kacangan, sebaliknya tanaman kacang-kacangan memperoleh nitrogen dari bakteri Rhizobium.

b. Simbiosis Komensalisme adalah cara hidup bersama antar dua organisme yang berlainan jenis, salah satu organisme memperoleh keuntungan dan organism pendampingnya tidak dirugikan. Contohnya:

Tumbuhan paku dan anggrek dengan tumbuhan inang.. tumbuhan paku dan anggrek memanfaatkan batang tumbuhan tinggi (inang) sebagai tempat hidup, sebaliknya tumbuhan inang tidak dirugikan karena tumbuhan paku dan anggrek tidak menghisap makanan darinya.

Ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora melindungi dirinya dari pemangsa dengan cara menempel pada tubuh ikan hiu, sebaliknya ikan hiu tidak dirugikan karena ikan remora tidak menghisap darahnya.

c. Simbiosis Parasitisme adalah cara hidup bersama antar dua organisme yang berlainan jenis, salah satu organisme memperoleh keuntungan, sebaliknya organisme pendampingnya mengalami kerugian. Contohnya:

(24)

Benalu pada tumbuhan inang. Benalu menyerap sari makanan dari pohon mangga, (inangnya) sebaliknya pohon mangga dirugikan bahkan bisa mengalami kematian karena sari makanannya diserap benalu.

Tali putri dan tanaman beluntas. Tali putri menyerap sari-sari makanan pada tanaman eluntas, sebaliknya beluntas terhambat pertumbuhannya bahkan dapat mati karena tali putri menyerap sari-sari makanannya.

Cacing pita dengan tubuh manusia. Cacing pita melekat pada usus manusia dan menyerap sari-sari makanan pada usus manusia, sebaliknya manusia dirugikan karena tubuh manusia menjadi kurus bahkan dapat mati.

Kutu rambut dengan manusia. Kutu rambut menghisap darah pada kulit kepala manusia, sebaliknya manusia dirugikan karena kulit kepala menjadi gatal-gatal bahkan bisa menjadi luka, dan darah manusia menjadi berkurang.

d. Kompetisi adalah persaingan di antara makhluk hidup yang berada dalam satu ekosistem karena adanya persamaan kebutuhan hidupnya. Contohnya:

Dalam satu ekosistem padang rumput, antara kelinci, kuda, kerbau, dan banteng terjadi persaingan untuk memperoleh rumput hijau sebagai makanannya, sehingga saling menyerang atau saling mengalahkan.

Sebidang tanah yang ditumbuhi jagung, rumput teki, dan ilalang. Ketiga tanaman tersebut bersaing dalam merebut air, makanan, ruang hidup, gas oksigen, sehingga yang lebih kuat yang akan tetap bertahan hidup di tanah tersebut.

e. Antibiosis adalah cara hidup bersama antar organisme yang berlainan jenis, salah satu organisme menghambat pertumbuhan organisme lainnya. Contohnya: Jamur penicillium notatum dapat menghambat pertumbuhan jamur lain yang hidup bersamanya.

I. Habitat dan Nisia

Di dalam ekosistem, habitat atau tempat hidup organisme sangat erat hubungannya dengan nisia (niche = relung).

(25)

Suatu organisme mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan organisme lainnya. Kebutuhan tersebut diperolehnya dari lingkungannya. Oleh karena itu, setiap organisme tertentu hidup di lingkungan dengan kondisi tertentu pula. Tempat hidup alami organisme disebut habitat. Habitat menyediakan makan dan tempat berlindung bagi makhluk hidup. Misalnya habitat semut hitam adalah tanah kebun atau semak-semak. Habitat kadal di sela-sela rerumputan atau di semak-semak.

b. Nisia (Relung)

Di dalam habitatnya, setiap makhluk hidup memiliki peranan tertentu, yaitu melakukan hal yang dapat dilakukan oleh makhluk hidup di habitatnya. Contohnya di bawah semak-semak yang sama, semut mencari sisa-sisa bahan organik, sedangkan kadal mencari serangga. Jadi, peranan semut dan kadal berbeda, meskipun berada di habitat yang sama. Peranan makhluk hidup di habitatnya tersebut disebut nisia. Nisia berkaitan dengan jenis makan, cara mencari makan, dan waktu mencari makan. Nisia terbentuk untuk menghindari persaingan (kompetisi) antar spesies. Misalnya, di pucuk tanaman hidup kutu daun dan ulat daun. Kutu daun mengisap cairan tumbuhan, sedangkan ulat daun memakan daun tumbuhan. Pada habitat yang sama, kedua hewan tersebut dapat hidup berdampingan karena masing-masing memiliki nisia yang berbeda. Contoh lainnya adalah burung pemakan serangga mencari makan di siang hari, sedangkan kelelawar pemakan serangga mencari makan di malam hari. Antara kedua jenis hewan tersebut tidak terjadi kompetisi karena waktu mencari makannya berbeda. Jadi, burung pemakan serangga dan kelelawar pemakan serangga dapat hidup di habitat yang sama, tapi waktu mencari makannya berbeda; nisianya berbeda. Dari uraian di atas kita dapat simpulkan bahwa habitat merupakan „alamat‟ organisme, sedangkan nisia

(26)

Gambar 9. Pada Habitat yang sama, hidup berbagai jenis organisme yang memiliki Nisia masing-masing.

J. Keseimbangan dan Daya Lenting Ekosistem

Ekosistem merupakan kesatuan antara komponen biotik dan abiotik. Kedua komponen tersebut saling mempengaruhi sehingga tercipta keseimbangan. Akan tetapi, tidak selamanya ekosistem berada dalam keadaan seimbang. Apa yang akan terjadi jika keseimbangan ekosistem tersebut terganggu?

1. Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem akan seimbang jika komposisi penyusun ekosistem tersebut seimbang. Ekosistem yang seimbang akan dapat bertahan lama. Dalam suatu ekosistem, jumlah komponen biotik dapat berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi karena komponen biotik ada yang tumbuh, berkembang biak, berpindah, atau mati. Perubahan salah satu komponen biotik dapat mempengaruhi komponen biotik lainnya.

2. Daya Lenting Ekosistem

Ekosistem yang seimbang sekalipun dapat terganggu. Pengganggu keseimbangan ekosistem itu misalnya bencana alam, hama, dan penyakit. Keseimbangan juga dapat terganggu karena pengaruh kegiatan manusia, misalnya penebangan hutan, perburuan hewan, atau pencemaran lingkungan.

Untuk mengatasi gangguan tersebut, ekosistem yang seimbang memiliki daya lenting. Daya lenting adalah kemampuan ekosistem untuk pulih kembali ke keadaan seimbang (stabil). Misalnya, pohon tua yang ada di hutan tumbang. Ruangan di tempat pohon tumbang tersebut, menjadi terbuka. Maka cahaya matahari dapat mencapai lantai hutan. Tumbuhan kecil yang semula terlindung di bawah pohon tadi akan tumbuh dengan

(27)

cepat. Terjadilah kompetisi antar individu yang tumbuh. Tumbuhan yang tumbuh lebih cepat akan menutupi ruang terbuka. Setelah itu akan tercapai keseimbangan baru. Dengan demikian, ekosistem memiliki daya lenting.

Jika ekosistem rusak, ekosistem akan berubah menuju ekosistem yang stabil. Proses perubahan dari komunitas sederhana menjadi komunitas beraneka ragan berlangsung hingga ± 200 tahun. Jadi, secara bertahap berlangsung pergantian dominasi. Pergantian dominasi ini disebut suksesi.

Gambar 10. Ekosistem yang rusak dengan keanekaragaman rendah. .Daya lentingnya pun rendah.

(28)

Lampiran 03

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01

Nama Sekolah : SMPN2 Kupang Tengah Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VII/II Topik/Tema : Ekosistem Alokasi waktu : 3 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem. B. Kompetensi Dasar

7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem

C. Indikator Hasil Belajar

1. Mengidentifikasi satuan makluk hidup dalam ekosistem 2. Menjelaskan interaksi dalam ekosistem

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem

2. Siswa dapat membedakan ekosistem alamiah dan ekosistem buatan

3. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan tingkatan organisasi kehidupan 4. Siswa dapat menjelaskan peran dan fungsi komponen biotik penyusun

ekosistem

5. Siswa dapat menjelaskan peran dan fungsi komponen abiotik penyusun ekosistem.

E. Materi Pembelajaran Materi pokok: Ekosistem. F. Metode pembelajaran

1. Model pembelajaran : kooperatif pendekatan TPS

(29)

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Fase Jenis Kegiatan Waktu

Fase 1 Kegiatan pendahuluan

a. Guru menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa sebagai berikut:

 Guru : Menyuruh siswa berdiri dan mengamati benda-benda yang ada di luar kelas.

 Siswa: menjawab

 Guru: Apa yang kalian lihat di luar kelas?  Siswa: menjawab

 Guru : bagus (memberikan penguatan)

b. Guru menyampaikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari yaitu Ekosistem.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

15 menit

Fase 2 Kegiatan inti a. Eksplorasi

 Guru menggali pengetahuan awal siswa

 Guru Menunjukan gambar yang berkaitan dengan Ekosistem kepada peserta didik, kemudian guru menyuru salah satu peserta didik menyebutkan bagian-bagian dari gambar tersebut.

 Guru memberikan penjelasan atau gambaran umum mengenai materi Ekosistem.

5 menit

Fase 3

Fase 4

b. Elaborasi

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa dalam mempelajari materi Ekositem ini akan digunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan TPS. Think (berpikir)

 Menyajikan pertanyaan (terlampir pada LKS)

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba berpikir secara mandiri dalam kelompok untuk menjawab beberapa pertanyaan diatas.

Pair (berpasangan)

 Meminta siswa berpasangan dengan teman dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab pertanyaan yang ada.

 Guru mengamati dan membimbing jalannya diskusi

 Menuliskan hasil jawaban atas diskusi yang telah dilakukan.

40 menit

(30)

Fase 5 Share (berbagi)

Setelah waktu yang ditentukan, guru meminta perwakilan pasangan dari masing-masing kelompok untuk berbagi atau menyampaikan hasil diskusi mereka kepada seluruh kelas.

c. Konfirmasi

Guru mengklarifikasi dan meluruskan hal-hal yang kurang jelas atau masih mengganjal selama proses diskusi terjadi.

5menit

Fase 6 Kegiatan penutup

a. Guru bersama-sama dengan peserta didik dalam membuat kesimpulan pelajaran.

b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan menugaskan siswa mempersiapkan dan membaca materi pertemuan berikut.

15 menit

H. Sumber Belajar/Bahan Pembelajaran

 Buku Biologi Siswa SMP/MTs Kelas VII berdasarkan KTSP 2006.

I. Penilaian

 Teknik penulisan : Tes tertulis

 Bentuk tagihan : Pilihan ganda

 Contoh tagihan :

1. Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah... a. Batu, tanah, air dan udara

b. Batu, air, jamur dan udara c. Air, ulat, udara dan tanah d. Semut, ulat, kecoa dan ular

2. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan... a. Sinar matahari

b. Semut c. Ulat d. Tanah

(31)

Lampiran 04

LKS 01 MENGIDENTIFIKASI

A. Tujuan : Mengidentifikasi satuan-satuan ekosistem yang terdapat di sekitar lingkungan sekolah

B. Alat : Pinsil / ballpoint C. Bahan : LKS 01 / Buku tulis

D. Referens : ● Buku Biologi untuk siswa SMP kelas VII ● Bahan Ajar Siswa (BAS)

E. Langkah-langka kegiatan

1. Amatilah apa yang Anda lihat dan rasakan di sekeliling tempat Anda berada.

2. Catatlah apa yang Anda lihat dan rasakan itu ke dalam tabel yang tersedia di bawah ini.

Tabel 01. Hasil Pengamatan NO

SATUAN-SATUAN EKOSISTEM

BIOTIK JUMLAH ABIOTIK JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 Pertanyaan :

1. Mengapa Anda memasukkan nama-nama itu ke dalam kelompok biotik?...

2. Mengapa Anda memasukkan nama-nama itu ke dalam kelompok abiotik?...

3. Ada berapa ekosistem yang Anda temukan? ………...

4. Mengapa Anda menyebutnya sebagai ekosistem?... 5. Ada berap subekosistem yang Anda temukan?

(32)

6. Mengapa Anda menyebutnya sebagai subekosistem?...

7. Kalau demikian menurut Anda. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri mengenai:

a. Ekosistem adalah ………...……… b. Ekosistem alami adalah ………...……… Contohnya ………...……… c. Ekosistem buatan adalah ………...……… Contohnya ………...……… d. Subekosistem adalah ………....………

(33)

Lampiran05

KUNCI LKS 01

Tabel 01. Hasil Pengamatan

NO

SATUAN-SATUAN EKOSISTEM

BIOTIK JUMLAH ABIOTIK JUMLAH

1 Pohon ampupu 8 pohon Batu Satu kubik

2 Pohon cengkeh 24 pohon Pasir Satu ret

3 Pohon jati 9 pohon Besi 3 batang

4 Bunga bongsai 26 pohon Kayu kering 8 batang

5 Rumput Banyak Kaleng bekas 9 buah

6 Pohon kopi Banyak Plastik 4

7 Pohon sensus Banyak

8 Bunga dahlia 5 pohon

9 Rumpun bambu 1 rumpun

Pertanyaan :

1. Mengapa Anda memasukkan nama-nama itu ke dalam kelompok biotik? Karena semuanya termasuk komponen makhluk hidup yang disebut biotik 2. Mengapa Anda memasukkan nama-nama itu ke dalam kelompok abiotik?

Karena semuanya termasuk komponen makhluk tak hidup yang disebut abiotik

3. Ada berapa ekosistem yang Anda temukan? Ada 2 ekosistem.

4. Mengapa Anda menyebutnya sebagai ekosistem? Karena ada komponen biotik dan komponen abiotik yang saling berinteraksi dalam hubungan timbal balik di lingkungan sekolah

5. Ada berap subekosistem yang Anda temukan?

6. Mengapa Anda menyebutnya sebagai subekosistem? Karena merupakan bagian terkecil dari ekosistem sekolah.

7. Kalau demikian menurut Anda. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri mengenai:

a. Ekosistem adalah hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup, dan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk lainnya dalam suatu lingkungan tertentu

b. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya,

(34)

Contohnya laut, danau, dan hutan

c. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia, atau ekosistem yang terbentuk karena adanya campur tangan manusia

Contohnya kolam, kebun, dan sawah

d. Subekosistem adalah ekosistem kecil yang terdapat dalam suatu ekosistem yang besar atau ekosistem terkecil dari suatu ekisistem terbesar.

Contohnya ekosistem kaleng bekas di pekarangan sekolah merupakan subekosistem dari ekosistem pekarangan sekolah, ekosistem pekarangan sekolah merupakan subekosistem dari ekosistem sekolah.

(35)

Lampiran06

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 02

Satuan Pendidkan : SMPN2 Kupang Tengah Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/semester : VII/II Alokasi waktu : 3 x 40 Menit

C. Standar Kompetensi

7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem D. Kompetensi Dasar

7.1. Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem

C. Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan habitat dan nisia

2. Menjelaskan keseimbangan dan daya lenting ekosistem 3. Menjelaskan organisme autotrof dan heterotrof

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan interaksi dan saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem

2. Siswa dapat menjelaskan interaksi dan saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem

3. Siswa dapat menjelaskan habitat dan nisia

4. Siswa dapat menjelaskan keseimbangan dan daya lenting ekosistem E. Materi Pembelajaran

Materi pokok: Ekosistem F. Metode pembelajaran

3. Model pembelajaran : kooperatif pendekatan TPS

(36)

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Fase Jenis Kegiatan Waktu

Fase 1 Kegiatan pendahuluan

d. Guru menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa sebagai berikut:

 Guru : Apa yang di maksud dengan daya lenting.  Siswa: menjawab

 Guru: Menjelaskan maksud dari daya lenting kepada siswa.

e. Guru menyampaikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari yaitu Ekosistem.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

15 menit

Fase 2 Kegiatan inti d. Eksplorasi

 Guru menggali pengetahuan awal siswa

 Guru Menunjukan gambar yang berkaitan dengan Ekosistem kepada peserta didik, kemudian guru menyuru salah satu peserta didik menyebutkan bagian-bagian dari gambar tersebut.

 Guru memberikan penjelasan atau gambaran umum mengenai materi Ekosistem.

5 menit

Fase 3

Fase 4

Fase 5

e. Elaborasi

Guru menginformasikan kepada siswa bahwa dalam mempelajari materi Ekositem ini akan digunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan TPS. Think (berpikir)

 Menyajikan pertanyaan (terlampir pada LKS)

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba berpikir secara mandiri dalam kelompok untuk menjawab beberapa pertanyaan diatas.

Pair (berpasangan)

 Meminta siswa berpasangan dengan teman dalam kelompok untuk berdiskusi dalam menjawab pertanyaan yang ada.

 Guru mengamati dan membimbing jalannya diskusi

 Menuliskan hasil jawaban atas diskusi yang telah dilakukan.

Share (berbagi)

Setelah waktu yang ditentukan, guru meminta perwakilan pasangan dari masing-masing kelompok untuk berbagi atau

40 menit

(37)

menyampaikan hasil diskusi mereka kepada seluruh kelas. f. Konfirmasi

Guru mengklarifikasi dan meluruskan hal-hal yang kurang jelas atau masih mengganjal selama proses diskusi terjadi.

5menit

Fase 6 Kegiatan penutup

d. Guru bersama-sama dengan peserta didik dalam membuat kesimpulan pelajaran.

e. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

f. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan menugaskan siswa mempersiapkan dan membaca materi pertemuan berikut.

15 menit

H. Sumber Belajar/Bahan Pembelajaran

 Buku Biologi Siswa SMP/MTs Kelas VII berdasarkan KTSP 2006.

I. Penilaian

 Teknik penulisan : Tes tertulis

 Bentuk tagihan : Pilihan ganda

 Contoh tagihan :

1. Berikut yang termasuk komponen abiotik adalah... a. Batu, tanah, air dan udara

b. Batu, air, jamur dan udara c. Air, ulat, udara dan tanah d. Semut, ulat, kecoa dan ular

(38)

Lampiran 07

LKS 02

MENGAMATI

A. Tujuan : Mengamati pola interaksi antar organisme dalam ekosistem di lingkungan sekitar sekolah.

B. Alat : Pinsil / ballpoint C. Bahan : LKS 03 / Buku tulis

D. Referens : ● Buku Biologi untuk siswa SMP Kelas VII ● Bahan Ajar Siswa (BAS)

E. Langkah-langkah kegiatan

1. Amatilah apa yang Anda lihat tentang interaksi antar organisme dalam ekosistem di lingkungan sekitar sekolah anda.

2. Catatlah apa yang Anda lihat itu ke dalam tabel yang tersedia di bawah ini.

Tabel 02. Hasil Pengamatan No Macam Simbiosis Nama Hewan /

Tumbuhan

Kehadiran

Ada Tidak ada Jumlah 1 Simbiosis mutualisme 2 Simbiosis komensalisme 3 Simbiosis parasitisme 4 Kompetisi 5 Antibiosis Pertanyaan :

6. Mana yang paling dominan (paling banyak terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda?... 7. Mengapa simbiosis …………. Lebih banyak terdapat di lingkungan sekitar

(39)

MENJELASKAN

Diskusikan bersama teman-temanmu dengan menggunakan buku biologi siswa kelas VII untuk menjelaskan hal-hal di bawah ini.

8. Gambarlah sebuah rantai makanan yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda! (tidak perlu menggambar hewan/tumbuhannya, TETAPI cukup menuliskan nama hewan/tumbuhannya)

9. Gambarlah sebuah Jaring-jaring makanan yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda! (tidak perlu menggambar hewan/tumbuhannya, TETAPI cukup menuliskan nama hewan/tumbuhannya).

10. Gambarlah sebuah piramida makanan yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda! (tidak perlu menggambar hewan/tumbuhannya, TETAPI cukup menuliskan nama hewan/tumbuhannya).

11. Jelaskan bagaimana aliran energi yang terjadi dalam sebuah ekosistem? 12. Habitat adalah………

Contohnya ……… 13. Nisia adalah ………..……… Contohnya ……… 14. Keseimbangan ekosistem adalah ……… 15. Daya lenting ekosistem adalah ………

(40)

Lampiran08

KUNCI LKS 02

Tabel 02. Hasil Pengamatan No Macam

Simbiosis

Nama Hewan / Tumbuhan

Kehadiran

Ada Tidak ada Jumlah 1 Simbiosis mutualisme Kupu-kupu dengan bunga Ada 4 2 Simbiosis komensalisme

Tumbuhan paku dengan anggrek

Ada 1

3 Simbiosis parasitisme

Kutu rambut dengan manusia

Ada 3

4 Kompetisi Kuda, kerbau dan

kambing terjadi

persaingan untuk memperoleh rumput

Ada 3

5 Antibiosis Jamur penicilium notatum

Tidak ada 0

Pertanyaan :

6. Mana yang paling dominan (paling banyak terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda? Yang paling dominan adalah simbiosis mutualisme dan simbiosis parasistisme.

7. Mengapa simbiosis mutualisme dan parasitisme lebih banyak terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda? Karena memang cocok dengan tempat mreka hidup dan tempatnya mendukung mereka untuk bertahan hidup. MENJELASKAN

Diskusikan bersama teman-temanmu dengan menggunakan buku biologi siswa kelas VII untuk menjelaskan hal-hal di bawah ini.

8. Gambarlah sebuah rantai makanan yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda! (tidak perlu menggambar hewan/tumbuhannya, TETAPI cukup menuliskan nama hewan/tumbuhannya):

Matahari→Rumput→belalang→burung pipit.

9. Gambarlah sebuah Jaring-jaring makanan yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda! (tidak perlu menggambar hewan/tumbuhannya, TETAPI cukup menuliskan nama hewan/tumbuhannya):

Rumput→belalang→ayam→ular kambing

burung pipit→elang

10. Gambarlah sebuah piramida makanan yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah Anda! (tidak perlu menggambar hewan/tumbuhannya, TETAPI

(41)

GAMBAR PIRAMIDA SISWA SAMA (TIDAK BERAGAM) SOAL MENULIS NAMA HEWAN DAN TUMBUHAN BOLEH BERAGAM TERGANTUNG KEGEMARAN SISWA DALAM BERKREASI YANG PENTING TIDAK ADA MATAHARI, TAPI HARUS ADA TUMBUHAN HIJAU (PRODUSEN), HERBIVORA (KONSUMEN PERTAMA),KARNIVORA(KONSUMENKEDUA),

DEKOMPOSER/PENGURAI (BAKTERI DAN JAMUR)

11. Jelaskan bagaimana aliran energi yang terjadi dalam sebuah ekosistem? Produsen memanfaatkan energy matahari secara langsung melalui fotosintesis berupa gula sederhana, yang kemudian dalam tubuh produsen mengalami proses metabolisme yaitu perombakan dan pengubahan gula sederhana menjadi amilum, vitamin, protein dan lemak; selanjutnya produsen dimakan noleh konsumen tingkat I, yaitu herbovora seperti ulat, belalang, sapi, dan kambing sehingga terjadi perpindahan energy dari produsen ke konsumen tingkat I; selanjutnya konsumen tingkat I dimakan oleh konsumen tingkat II seperti harimau, burung pemakan serangga, sehingga terjadi lagi perpindahan energy dari konsumen tingat I ke konsumen tingkat II; demikian seterusnya terjadi peristiwa memakan dan dimakan samapi pada konsumen puncak; dalam peristiwa memakan dan dimakan seperti ini tidak semua energy dari yang dimakan berpidah ke yang memakannya karena ada sebahagiaan senergi nyang terbuang ke lingkungannya dalam bentuk panas. Dalam peristiwa ini energi mengalir satu arah dari matahari dan berakhir dalam bentuk panas yang terbuang ke lingkungannya.

12. Habitat adalah tempat hidup alami organisme

Contohnya habitat semut hitam di tanah kebun atau semak-semak, kadal tinggal di sela-sela rerumputan, manusia tinggal di dalam rumah, dll. 13. Nisia adalah atau relung adalah peranan makhluk hidup yang tidak sama

(berbeda) dalam habitat yang sama

Contohnya.semut dan kadal tinggal bersama dalam semak-semak yang sama, tetapi peranan keduanya tidak sama (beda); semut mencari sisa-sisa bahan organic, sedangkan kadal mencari serangga.

14. Keseimbangan ekosistem adalah ekosistem yang memiliki komposisi penyususnnya seimbang dalam arti jumlah komponen biotik dan abiotiknya seimbang, tidak ada kerusakan yang terjadi pada ekosistem tersebut.

15. Daya lenting ekosistem adalah kemampuan ekosistem untuk pulih kembali ke keadaan seimbang (stabil). Misalnya, pohon tua yang ada di hutan tumbang. Ruangan di tempat pohon tua tumbang tersebut menjadi terbuka sehingga cahaya matahari dapat menembus hingga ke lantai hutan. Tumbuhan kecil-kecil yang semula terlindung di bawah pohon tua itu akan tumbuh dengan cepat, maka terjadilah kompetisi antar individu yang tumbuh. Tumbuhan yang tumbuh lebih cepat akan segera menutupi ruangan yang terbuka tadi, dan setelah itu akan terjadi keseimbangan baru. Ekosistem seimbang kembali karena memiliki daya lenting.

(42)

Lampiran09

KISI-KISI SOAL EKOSISTEM

Nama sekolah : SMPN 2 Kupang Tengah Mata pelajaran : IPA – Biologi

Kelas / Semester : VII / II

Materi Pokok : EKOSISTEM

Standar kompetensi : Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi Dasar : Menentukan ekosistem dan saling ketergantungan antara komponen ekosistem N

o

Indikator pencapaian

Indiktor soal No Butir soal Ranah

kogniti f Kunci jawaba n 1. Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem Siswa mampu menjelaskan populasi

1. Beberapa siswa mengamati kolam yang berada di sekitar sekolah yang di dalamnya terdapat sejumlah ikan, yaitu ikan mas, ikan mujair; ada yang besar, dan ada yang masih kecil-kecil. Sekelompok ikan mas dalam kolam sekolah tersebut disebut …

a. Individu c. Komunitas b. Populasi d. Ekosistem C2 B Siswa mampu menjelaska peran Zooplankton

2. Dalam suatu ekosistem danau, zooplankton berperan sebagai …

a. Produsen c. Konsumen I b. Pengurai d. Konsumen II

C2 C

(43)

Siswa mampu menjelaskan pengertian komunitas

3. Sekelompok ayam dan sekelompok cacing yang tinggal bersama di suatu daerah disebut …

a. Individu c. Komunitas b. Populasi d. Ekosistem C2 C Siswa dapat menyebutkan contoh ekosistem air tawar

4. Perhatikan gambar berikut!

Akuarium tersebut termasuk salah satu contoh dari …

a. Ekosisem Darat c. Ekosistem air tawar b. Ekosistem Hutan d. Ekosistem air laut

C2 C

Disajikan data organisme siswa dapat menyebutkan organisme autotrof

5. Perhatikan organisme-organisme berikut! (1) Jamur (4). Tumuhan paku (2) Lumut (5). Tikus

(3) Cacing (6). Padi

Organisme autotrof adalah... a. I,II dan III c. II,III dan V b. I,III dan V d. II,IV dan VI

C2 D

(44)

Siswa mampu menjelaskan peran jamur saprofit

6. Di antara komponen biotik berikut ini, yang berperan sebagai decomposer adalah …

a. Zooplankton c. Jamur saprofit b. Fitoplankton d. Tumbuhan Hijau

C1 C

Siswa dapat menyebutkan yang bukan termasuk anggota komunitas

7. Di kebun sekolah terdapat beberapa ekor kadal yang berjemur di atas batu, sepasang burung pipit bersarang pada sebatang pohon akasia, dan beberapa ekor kupu- kupu sedang hinggap pada bunga matahari. dari pernyataan di atas yang merupakan anggota komunitas kecuali...

a. Pohon Akasia c. Batu

b. Kupu-kupu d. Bunga mata hari

C2 C

Siswa mampu menyebutkan organisme detritivora

8. Organisme yang termasuk detritivora adalah …

a. Cacing tanah dan rayap

b. Burung nasar dana babi hutan

c. Ular dan katak

d. Elang dan burung hantu

C1 A Siswa mampu menyebutkan organisme autotrof di ekosistem perairan

9. Organisme autotrof di ekosistem perairan adalah... a. Alga c. Udang

b. Ikan d. Serangga Air

C1 A

2. Menjelaskan interaks i dalam ekosistem

Siswa mampu menentukan satuan makluk hidup dari yang terkecil dalam ekosistem

10 .

Urutan yang benar untuk satuan makhluk hidup dari yang terkecil dalam ekosistem adalah …

a. Individu→populasi→komunitas→ekosistem→biom a → biosfer

b. Biosfer→bioma→ekosistem→ komunitas →

C3 A

(45)

populasi →individu

c. Individu→ populasi→ ekosistem→komunitas → biosfer → bioma d. Individu→populasi→komunitas→ bioma→ ekosistem→ biosfer Siswa mampu menjelaskan pengaruh air terhadap pertumbuhan 11 .

Pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman merupakan percobaan untuk membuktikan …

a. Ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik

b. Ketergantungan di antara komponen biotik c. Ketergantungan di antara komponen abiotik d. Ketergantungan antar organisme

C2 A Siswa mampu menjelaskan pengertian biosfer 12 .

Interaksi antar ekosistem di dunia membentuk... a. Biosfer c. Ekologi b. Bioma d. Komonitas C1 A Disajikan gambar rantai makanan Siswa mampu Menyebutkan konsumen puncak pada rantai makanan 13 .

Dari rantai makanan di bawah ini, yang merupakan konsumen puncak adalah …

C3 D

Siswa mampu 14 Pada piramida makanan yang seimbang C2 C

(46)

menjelaskan piramida makanan yang seimbang

. memperlihatkan bahwa …

a. Konsumen tingkat I > produsen b. Konsumen tingkat II > produsen c. Konsumen tingkat II < produsen

d. Konsumen tingkat I < konsumen tingkat II Disajikan bagan – bagan jaring-jaring makanan Siswa mampu menjelaskan sumber energi utama pada jaring- jaring makanan

15 .

Perhatikan diagram jaring-jaring makanan di bawah ini

Dari bagan di atas yang merupakan sumber energi utama pada Jaring-jaring makanan adalah …

a. Udang c. Fitoplankton b. Zooplankton d. Pengurai C3 C Siswa mampu menjelaskan ubungan interaksi dalam suatu ekosistem 16 .

Dibawah ini merupakan hubungan interaksi dalam suatu ekosistem kecuali...

a. Komunitas yang stabil mempunyai keanekaragaman tinggi

b. Tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme berinteraksi membentuk komunitas

c. Ekosistem adalah interaksi antara komunitas dengan lingkungan abiotik

C2 D

(47)

d. Antara manusia dan mikroorganisme tidak terjadi interaksi Siswa mampu menjelaskan pengertian populasi 17 .

Kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu adalah...

a. Individu c. Komunitas b. Populasi d. Ekosistem C1 B Siswa mampu menjelaskan penyebab pengurangan populasi 18 .

Kepadatan populasi dalam suatu ekosistem dapat berubah. Perubahan yang bersifat pengurangan populasi dapat di sebabkan ...

a. Kematian dan perpindahan ke tempat lain b. Kelahiran dan kedatangan dari tempat lain c. Perpindahan dan kelahiran ke tempat lain d. Kedatangan dan kematian ke tempat lain

C2 A

3. Menjelaskan arus energi dan siklus materi dala ekosistem Siswa mampu menjelaskan pengertian arus energi 19 .

Perpindahan energi dalam rantai makanan disebut … a. Rantai makanan c. Piramida makanan b. Jaring-jaring makanan d. Arus energi

C1 D 4. Mengamati pola interaksi antar organism dalam ekosistem Siswa mampu menyebutkan contoh simbiosis antibiosis 20 .

Persekutuan hidup pada lumut kerak tergolong simbiosis … a. Parasistisme c. Komensalisme b. Mutualisme d. Antibiosis C1 D Siswa mampu menyebutkan organisme yang termasuk simbiosis parasitisme 21 .

Berikut ini hubungan beberapa makhluk hidup! (1) Tanaman benalu pada pohon mangga (2) Tanaman anggrek dengan pohon kelapa (3) Taliputri dengan tanaman beluntas (4) Ikan remora dengan ikan hiu

C2 D

(48)

Hubungan antar organisme yang termasuk simbiosis parasitisme ditunjukkan oleh nomor …

a. (1), dan (2) c. (1) dan (4) b. (1), dan (3) d. (2) dan (4) Siswa mampu menjelaskan hubungan kompetis i dalam suatu ekosistem 22 .

Dalam suatu ekosistem padang rumput terdapat kelinci, kuda, sapi, kerbau, dan belalang. Hubungan antar hewan tersebut adalah …

a. Kompetisi c. Predasi b. Simbiosis d. Antibiosis C2 A Siswa mampu menjelaskan hubungan antibiosis dalam suatu organisme 23 .

Jamur penicillium notatum dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur lain yang hidup bersamanya. Hal tersebut merupkan hubungan antar organisme yang disebut …

a. Simbiosis c. Predasi b. Kompetisi d. Antibiosis C2 D Siswa mampu menyebutkan contoh organisme heterotrof 24 .

Dibawah ini yang merupakan contoh organisme hidup secara heterotrof pernuh adalah …

a. Benalu c. Putri malu b. Taliputri d. Kaktus C1 A 5. Menjelaskan habitat dan nisia Siswa mampu menjelaskan penyebab kekurangan zat anorganik pada 25 .

Di daerah pantai yang tergenang air laut, banyak dijumpai tumbuhan bakau. Tumbuhan lain tidak dapat hidup karena lingkungan tersebut …

a. Kelebihan garam dan kekurangan oksigen b. Kelebihan garam dan kekurangan karbon

C2 C

(49)

daerah pantai dioksida

c. Kekurangan zat anorganik d. Kekurangan cahaya matahari Siswa mampu menyebutkan penyebab keanekaragaman makluk hidup dipadang pasir 26 .

Berikut ini adalah hal yang menyebabkan keanekaragaman makhluk hidup di padang pasir rendah, kecuali …

a. Tanah kurang subur b. Banyak cahaya matahari

c. Perbedaan suhu antara siang dan malam menyolok

d. Kadar oksigen rendah

C2 D

Siswa mampu menjelasskan pernyataan yang berkaitan dengan habitat dan nisia

27 .

Di suatu pohon terdapat populasi semut, ulat dan burung. Semut memakan bangkai ulat, ulat memakan daun, dan burung memakan semut dan ulat.

Pernyataan yang benar yang berkaitan dengan informasi ini adalah …

a. Semut, ulat dan burung mempunyai habitat dan nisia yang sama

b. Habitat semut, ulat, dan burung sama, tetapi nisianya berbeda

c. Ulat dan burung mempunyai nisia sama d. Semut dan burung mempunyai nisia sama

C2 B 6. Menjelaskan keseimbangan dan daya lenting ekosistem Siswa mampu menjelaskan perubahan secara mendadak 28 .

Suatu ekosistem secara mendadak mengalami

perubahan secara drastis. Kemungkinan penyebabnya adalah …

a. Peningkatan jumlah kelahiran

C2 D

(50)

dalam suatu ekosistem

b. Peningkatan jumlah kemsatian c. Adanya migrasi dari daerah lain d. Adanya bencana alam

Siswa mampu menjelaskan kemungkinan yang terjadi jika semua produsen mati

29 .

Hal yang mungkin terjadi jika semua produsen mati adalah …

a. Konsumen hidup subur b. Decomposer akan mati c. Konsumen akan mati

d. Jumlah herbivora akan meningkat

C2 C Siswa mampu menjelaskan pernyataan yang benar tentang organisme 30 .

Pernyataanmengenai organisme berikut yang benar adalah …

a. Daya biak yang tinggi mengakibatkan kepunahan

b. Organisme yang memiliki daya biak tinggi akan mendominasi lingkungan

c. Organisme dengan daya biak tinggi akan terus berkembang biak tanpa batas

d. Tanaman dapat dipupuk terus agar tumbuh subur

C2 B

(51)

Lampiran10

TES HASIL BELAJAR (THB) EKOSISTEM

Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan memberikan tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, dan d.

1. Beberapa siswa mengamati kolam yang berada di sekitar sekolah yang di dalamnya terdapat sejumlah ikan, yaitu ikan mas, ikan mujair; ada yang besar, dan ada yang masih kecil-kecil. Sekelompok ikan mas dalam kolam sekolah tersebut disebut …

a. Individu b. Populasi c. Komunitas d. Ekosistem

2. Dalam suatu ekosistem danau, zooplankton berperan sebagai … a. Produsen

b. Pengurai c. Konsumen I d. Konsumen II

3. Sekelompok ayam dan sekelompok cacing yang tinggal bersama di suatu daerah disebut …

a. Individu b. Populasi c. Komunitas d. Ekosistem

4. Perhatikan gambar berikut!

Akuarium tersebut termasuk salah satu contoh dari …

a. Ekosistem darat b. Ekosistem hutan c. Ekosistem air tawar d. Ekosistem air laut

5. Perhatikan organisme-organisme berikut! (1) Jamur (2) Lumut (3) Cacing (4) Tumbuhan paku (5) Tikus (6) Padi

Organisme autotrof adalah … a. (1), (2), dan (3)

(52)

b. (1), (3), dan (5) c. (2), (3), dan (5) d. (2), (4), dan (6)

6. Di antara komponen biotik berikut ini, yang berperan sebagai decomposer adalah …

a. Zooplankton b. Fitoplankton c. Jamur saprofit d. Tumbuhan hijau

7. Di kebun sekolah terdapat beberapa ekor kadal yang berjemur di atas batu, sepasang burung pipit bersarang pada sebatang pohon akasia, dan beberapa ekor kupu-kupu sedang hinggap pada bunga matahari. Dari pernyataan diatas yang merupakan anggota komunitas adalah …

a. Pohon akasia b. Kupu-kupu c. Batu

d. Bunga matahari

8. Organisme yang termasuk detritivora adalah … a. Cacing tanah dan rayap

b. Burung nazar dan babi hutan

e. Ular dan katak

f. Elang dan burung hantu

9. Organisme autotrof di ekosistem perairan adalah … a. Alga

b. Ikan c. Udang d. Serangga air

10. Urutan yang benar untuk satuan makhluk hidup dari yang terkecil dalam ekosistem adalah …

a. Individu→populasi→komunitas→ekosistem→bioma→biosfer b. Biosfer→bioma→ekosistem→komunitas→populasi→individu c. Individu→populasi→ekosistem→komunitas→biosfer→bioma d. Individu→populasi→komunitas→bioma→ekosistem→biosfer

11. Pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman merupakan percobaan untuk membuktikan …

a. Ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik b. Ketergantungan di antara komponen biotik

c. Ketergantungan di antara komponen abiotik d. Ketergantungan antar organisme

12. Interaksi antar ekosistem di dunia membentuk … a. Biosfer

b. Bioma c. Ekologi d. Komunitas

Gambar

Gambar 1. Individu dan populasi  c.   Komunitas
Gambar 3. Ekosistem Kolam Air Tawar
Gambar 4.  Serangga  Pemakan  daun, tergolong herbivore
Gambar 5.  Sejenis Kadal karnivor sedang memakan serangga buruannya.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Pembentukan Karakter Teknik Bentuk Contoh

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh

Kompetensi dasar Materi pokok / pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Aloka si waktu Sumber belajar Teknik Bentuk instrumen Contoh instrumen

Kompetensi Dasar Materi Pembelajara n Kegiatan Pembelajaran * Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Aloka si Wakt u Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrume n Contoh Instrumen

Kegiatan pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 7.2 Mengindentifi-kasikan pentingnya

Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen