• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN FAKTOR LAIN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN FAKTOR LAIN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN

MANAJERIAL DAN FAKTOR LAIN TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

ALVIRA SYAHWALYANA KUSMIRANTI

APIT SUSANTI Trisakti School Of Management alvirasyahwalyana.201750535@gmail.com

Abstract: The purpose of this study is to analyze the influence of variables that affect firm

value actions of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The variables used are firm value, profitability, capital structure, managerial ownership, company size, company growth, dividend policy, enterprise risk management, and institusional ownership. This study uses secondary data namely financial reports for non-financial companies that are listed consistenly on the Indonesia Stock Exchange during the period 2017-2019. This study use a purposive sampling method as the selection of research sample, so there are 76 companies that meet with the criteria research sample. Hypothesis in this study using multiple regression analysis and processed using stastical testing tool with IBM SPSS Version 25. The test result on eight independent variables can be conclude that profitability, capital structure, and managerial ownership have an effect on firm value, while company size, company growth, dividend policy, enterprise risk management, and institutional ownership have no effect on firm value.

Keywords: Firm Value, Profitability, Capital Structure, Managerial Ownership, Company

Size, and Dividend Policy

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tarkait pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan adalah nilai perusahaan, profitabilitas, struktur modal, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, enterprise risk management, dan kepemilikan institusional. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan untuk perusahaan non-keuangan yang terdaftar secara konsisten dalam Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2019. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebagai pemilihan sampel penelitian sehingga diperoleh sebanyak 76 perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut. Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda yang diolah dengan menggunakan alat pengujian statistik berupa IBM SPSS Versi 25. Hasil pengujian terhadap delapan variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas, struktur modal, dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sementara ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen,

enterprise risk management, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen

(2)

PENDAHULUAN

Suatu entitas berusaha untuk selalu produktif dalam mengelola serta mengembangkan bisnis mereka secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaannya. Menurut Felicia dan Karmudiandri (2019) menyebutkan bahwa tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat mencerminkan kinerja dari suatu perusahaan. Nilai perusahaan sendiri merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang tercermin dalam harga saham (Oktarina, 2018). Para pemegang saham akan tertarik untuk berinvestasi apabila perusahaan memiliki nilai perusahaan yang tinggi karena dianggap lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan yang memiliki nilai rendah. Adanya peningkatan dalam suatu perusahaan akan membawa dampak positif bagi pemangku kepentingan, salah satunya yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi pemegang saham. Menurut Kasmir, 2010 dalam penelitian Oktarina, 2018 menjelaskan bahwa semakin tingginya harga saham suatu perusahaan akan mencerminkan semakin tinggi juga nilai perusahaan tersebut. Peningkatan harga saham tersebut akan mendorong nilai perusahaan di masa depan meningkat, sehingga hal inilah yang akan mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi dalam perusahaan. Menurut Harsono (2018), menjelaskan bahwa tidak semua saham suatu perusahaan dapat dibeli atau dimiliki oleh calon investor. Hal tersebut disebabkan karena hanya perusahaan go public yang bisa memperjualbelikan sahamnya secara bebas kepada masyarakat sementara

perusahaan private tidak. Oleh karena itu perusahaan yang sudah go public nilai suatu perusahaan itu penting, karena dengan nilai yang tinggi dapat mencerminkan baik atau buruknya kinerja suatu perusahaan.

Salah satu kasus yang membahas mengenai kenaikan harga saham seiring dengan meningkatnya nilai perusahaan di Indonesia adalah pada perusahaan PT. Gudang Garam Tbk. Perusahaan tersebut merupakan produsen rokok terbesar kedua di Indonesia mengalami peningkatan harga saham yang terjadi pada bulan Oktober 2019 silam. Harga saham tersebut mencapai sebesar Rp. 54.100/lembar, harga ini merupakan harga saham yang tertinggi dibandingkan dengan emiten lainnya sepasar modal pada waktu itu. Akibat adanya peningkatan harga saham GGRM membuat nilai perusahaan meningkat sebesar Rp. 104,4 triliun (Arief, 2019). Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh Oktarina (2018), dimana pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen profitabilitas, stuktur modal dan kepemilikan manajerial. Peneliti tertarik untuk menambahkan variabel independen lain seperti ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan berdasarkan Purwohandoko (2017), kebijakan dividen berdasarkan Handriani dan Robiyanto (2018),

enterprise risk management berdasarkan

Iswajuni et al. (2018) dan kepemilikan institusional berdasarkan Ratnawati et al. (2018). Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh yang ingin diteliti dalam penelitian ini yaitu profitabilitas, struktur modal, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kebijakan dividen, enterprise risk

(3)

management, dan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.

Teori Sinyal

Teori sinyal merupakan sebuah teori yang menjelaskan adanya dorongan dari perusahaan untuk memberikan informasi berupa laporan keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak luar yang disebabkan karena adanya asimetris informasi antara pihak manajemen dengan pihak eksternal. Pada teori ini suatu informasi penting diberikan kepada pihak eksternal untuk dapat mengatasi asimetris tersebut (Agustina, 2017). Terdapat dua jenis asimetris informasi yaitu Adverse selection dan Moral hazard (Oktarina, 2018). Adanya pemberian informasi berupa laporan keuangan ynag baik kepada investor dan kreditor dapat mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Manajer suatu perusahaan secara sukarela memberikan informasi kepada investor untuk membantu mereka dalam mengambil suatu keputusan, tindakan manajer dilakukan karena mereka dianggap memiliki informasi yang lebih banyak dan luas mengenai perusahaan itu sendiri (Godfrey et al. 2010, 375). Menurut Yahdiyani dan Suryono (2017), menyatakan bahwa informasi yang diberikan oleh perusahaan itu dapat mengandung sinyal yang baik atau buruk sehingga hal tersebut akan mempengaruhi keputusan calon investor untuk berinvestasi dalam perusahaan. Jika sebuah informasi yang diberikan perusahaan mengandung sinyal baik maka investor akan tertarik untuk beirnvestasi, hal tersebut membuat adanya peningkatan harga saham sehingga dapat menaikkan nilai perusahaan, dan sebaliknya.

Teori Keagenan

Teori keagenan merupakan teori yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling tahun 1976, yang menjelaskan adanya kontak hubungan dimana

principal yang bertindak sebagai pemilik

perusahaan dan agent yang bertindak dalam menjalankan aktivitas perusahaan (Kartikasari et al, 2019). Berdasarkan teori ini manajer sebagai agen harus dapat menjalankan perusahaan sesuai dengan mandat investor sebagai prinsipal, sehingga hal ini diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang baik dan mempengaruhi nilai perusahaan (Oktarina, 2018). Menurut Ponziani dan Azizah (2017), menyatakan bahwa upaya manajemen dalam meningkatkan nilai perusahaan akan memunculkan konflik kepentingan (agency problem). Karena pihak manajemen yang menjalankan aktivitas operasional perusahaan dan mengatur segala yang berkaitan dengan kegiatan bisnisnya, maka manajemen dapat bertindak melakukan hal yang menyalahgunakan aturan seperti memalsukan laporan keuangan yang merugikan pihak pemegang saham sebagai principal dan bertindak untuk memenuhi kepentingannya sendiri.

Akibat adanya agency problem membuat pihak prinsipal mengeluarkan sejumlah biaya yang digunakan untuk mengawasi dan mengontrol aktivitas yang dilakukan oleh manajemen, biaya ini disebut biaya keagenan. Biaya tersebut terdiri atas pengeluaran monitoring oleh prinsipal, bonding cost yang dikeluarkan oleh agen dan residual loss (Jensen dan Meckling, 1976). Munculnya permasalahan keagenan karena kurangnya peranan dari prinsipal sehingga membuat agen memiliki peran yang signifikan. Jika antara agen dan prinsipal mempunyai tujuan yang sama yaitu memaksimumkan nilai perusahaan,

(4)

maka diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan prinsipal untuk dapat memaksimumkan nilai perusahaan (Sukmadijaya dan Cahyadi, 2017).

Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Menurut Mayogi dan Fidiana (2016), profitabilitas merupakan ukuran dari kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas yang besar memberikan nilai tambah pada nilai perusahaan yang tercermin dalam harga sahamnya (Tahu dan Susilo, 2017). Dalam mengukur profitabilitas menggunakan rasio Retun on Equity yang dinyatakan dalam bentuk presentase mengenai besarnya laba yang dihasilkan dari setiap investasi yang di investasikan oleh investor.

Ha1: Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Struktur Modal dan Nilai Perusahaan Struktur modal adalah proporsi atau perbandingan antara hutang jangka pendek, jangka panjang dan modal sendiri. Menurut Ross et al., (2013) dalam penelitian Hirdinis (2019) menyebutkan bahwa manajer harus memilih struktur modal yang mereka yakini akan memiliki nilai perusahaan tertinggi karena dengan struktur modal ini akan bermanfaat bagi pemegang saham perusahaan. Debt

Equity Ratio yang digunakan untuk

mengukur proporsi relatif dari total kewajiban dan ekuitas perusahaan. Ha2: Struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan

Menurut McConnel dan Servaes (1990) dalam Lusiana dan Agustina (2017)

menyatakan bahwa dengan kepemilikan manajerial mampu mengoptimalisasikan nilai perusahaan, hal ini dikarenakan pihak manajemen termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Upaya peningkatan nilai perusahaan yang disertai adanya penerapan Good Corporate Governance dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha bisnis sehingga hal ini dapat memaksimumkan nilai perusahaan Ha3: Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Ukuran Perusahaan dan Nilai

Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan skala yang mengklasifikasikan ukuran perusahaan dengan menggunakan beberapa metode seperti total aset, ukuran log, nilai pasar saham, total penjualan dan sejenisnya (Zuhroh, 2019). Ukuran perusahaan terbagi menjadi tiga bagian yaitu berskala kecil, menengah, dan besar. Menurut Purwohandoko (2017), menjelaskan bahwa investor akan lebih tertarik berinvestasi dalam perusahaan yang berskala besar, hal tersebut terjadi karena perusahaan akan memiliki kondisi perekonomian yang stabil sehingga hal ini dapat meningkatkan permintaan saham perusahaan dan berdampak pada nilai perusahaan.

Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pertumbuhan Perusahaan dan Nilai Perusahaan

Menurut Purwohandoko (2017), menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan memiliki kecenderungan dalam menghasilkan arus kas yang lebih besar

(5)

dimasa depan sehingga hal ini dapat menarik minat investor dan berdampak pada meningkatnya nilai kapitalisasi perusahaan. Semakin banyak investor yang berinvestasi maka akan mengakibatkan harga saham meningkat dan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan.

Ha5: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kebijakan Dividen dan Nilai

Perusahaan

Kebijakan dividen merupakan proporsi dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham (Handriani dan Robiyanto, 2018). Kebijakan dividen memiliki peran yang penting dalam menentukan nilai perusahaan, hal ini disebabkan karena adanya suatu pembagian dividen dalam perusahaan merupakan sebuah sinyal positif yang ditangkap oleh investor bahwa kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen setiap tahunnya menunjukkan laba yang dihasilkan oleh perusahaan semakin besar. Dengan laba yang besar akan menyebabkan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham pun ikut meningkat dan sangat menguntungkan bagi investor. Sehingga hal inilah yang membuat mereka tertarik untuk berinvestasi sehingga dapat berdampak pada maksimumnya nilai perusahaan.

Ha6: Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Enterprise Risk Management dan Nilai

Perusahaan

Menurut Iswajuni et al. (2018) menjelaskan bahwa enterprise risk

management memungkinkan manajemen

dalam menangani adanya ketidakpastian terkait timbulnya suatu risiko yang berkaitan mengenai kegiatan bisnis

dengan mengintegrasikan semua jenis risiko tersebut dengan menggunakan alat serta teknik yang terintegrasi kemudian dikomunikasikan ke semua lini bisnis sehingga hal ini akan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Ha7: Enterprise risk management berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kepemilikan Institusional dan Nilai Perusahaan

Sukmawardini dan Ardiansari (2018) pada penelitiannya menyebutkan bahwa kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak lembagi atau institusi seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lainnya. Semakin besarnya presentase kepemilikan tersebut maka akan meningkatkan efektivitas dalam mengontrol kinerja perusahaan sekaligus mampu mengendalikan manajemen secara aktif, sehingga mengakibatkan kinerja perusahaan meningkat seiring di ikuti oleh adanya peningkatan nilai perusahaan (Ratnawati et al, 2018). Ha8: Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(6)

Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk

menggambarkan hubungan variabel

independen dengan variabel dependen sebagai yang disajikan dalam gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Model Penelitian

Hubungan Kausal Profitabilitas, Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Kebijakan Dividen, Enterprise Risk Management,

dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Profitabilitas Struktur Modal Kepemilikan Manajerial Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan Kebijakan Dividen

Enterprise Risk Management

Kepemilikan Institusional

(7)

METODE PENELITIAN Prosedur Penelitian Sampel

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengumpulkan serta menganalisis data secara sistematis dengan menggunakan uji statistik dalam menyimpulkan suatu hipotesis yang bersifat kausalitas. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2017 sampai 2019. Data yang digunakan bersumber

dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id, website perusahaan dan website The Indonesian Capital Market

Institute (TICMI) yaitu www.ticmi.co.id. Sementara itu pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode

purposive sampling, sehingga diperoleh

sebanyak 76 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel penelitian. Adapun pemilihan sampel dapat disajikan pada tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1

Prosedur Pemilihan Sampel

No. Kriteria Jumlah

Perusahaan

Jumlah Data 1. Perusahaan non-keuangan yang secara

konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016 sampai 2019.

426 1.278

2. Perusahaan non-keuangan yang tidak memiliki tahun buku berakhir pada 31 December selama 2016 sampai 2019.

(33) (99)

3. Perusahaan non-keuangan yang tidak melaporkan laporan keuangannya dalam mata uang rupiah (Rp) selama 2016 sampai 2019.

(76) (228)

4. Perusahaan non-keuangan yang tidak melaporkan labanya secara konsistem selama 2016 sampai 2019.

(130) (390)

5. Perusahaan non-keuangan yang tidak membagikan dividen secara konsisten selama 2017 sampai 2019

(64) (192)

6. Perusahan non-keuangan yang tidak memiliki data kepemilikan manajerial selama 2017 sampai 2019.

(43) (129)

7. Perusahaan non-keuangan yang tidak memiliki data kepemilikan institusional selama 2017 sampai 2019.

(4) (12)

Jumlah perusahaan non-keuangan yang digunakan sebagai sampel penelitian

76 228

(8)

Nilai Perusahaan (FV)

Menurut Oktarina (2018), menyatakan bahwa nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang tercermin dalam harga saham perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan UXPXV 7RELQV¶4 \DQJ PHQJDFX SDGD penelitian Oktarina (2018) dengan rumus sebagai berikut: FV= 6KP=H /=NGAP 8=HQA E 6KP=H $KKG 8=HQA KB .E=>EHEPEAO 6KP=H $KKG 8=HQA KB #OOAP Keterangan: Fv: Nilai perusahaan

Market value: Nilai pasar ekuitas

Book value of liabilities: Nilai buku hutang Book value of asset: Nilai buku aset Total market value dihitung dengan mengkalikan closing stock price dengan jumlah saham yang beredar, sedangkan untuk total book value of liabilities dihitung dengan menjumlahkan current liabilities dengan long term liabilities (Ratnawati et

al, 2018).

Profitabilitas (ROE)

Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, atau modal sendiri (Mayogi dan Fidiana, 2016). Profitabilitas menggunakan skala rasio dan dihitung dengan rumus Return On Equity yang mengacu pada penelitian Oktarina (2018), sebagai berikut:

ROE=

'=NJEJC #BPAN 6=TAO 'MQEPU

Struktur Modal (DER)

Struktur modal adalah rasio dari nilai hutang dengan nilai modal sendiri yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pada akhir tahun (Hirdinis,

2019). Struktur modal menggunakan skala rasio dan dihitung menggunakan rumus Debt to Equity Ratio yang mengacu pada penelitian Oktarina (2018), sebagai berikut:

DER=

6KP=H .E=>EHEPEAO 6KP=H 'MQEPU

Kepemilikan Manajerial (MNJRL) Kepemilikan manajerial adalah jumlah saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Mukhtaruddin et al. 2014 dalam Marceline dan Harsono, 2017) Kepemilikan manajerial menggunakan skala rasio dan dihitung menggunakan rumus yang mengacu dari Oktarina (2018) sebagai berikut:

MNJRL=

0QI>AN KB /=J=FANE=H 5PK?G 1QPOP=J@EJC 5PK?G

Ukuran Perusahaan (UP)

Ukuran perusahaan merupakan besar atau kecilnya aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan, semakin besar aset perusahaan maka akan semakin besar ukuran perusahaanya (Felicia dan Karmudiandri, 2019). Ukuran perusahaan menggunakan skala rasio dan dihitung menggunakan rumus yang mengacu pada penelitian Purwohandoko (2017), dengan rumus sebagai berikut:

UP=

.0 6KP=H #OOAP

Pertumbuhan Perusahaan (GROWTH) Pertumbuhan perusahaan adalah dampak arus kas dari perubahan operasional perusahaan karena adanya peningkatan atau penurunan suatu volume bisnis (Purwohandoko, 2017). Pertumbuhan perusahaan menggunakan skala rasio dan dihitung menggunakan

(9)

rumus yang mengacu pada penelitian Purwohandoko (2017), sebagai berikut: GROWTH=

#JJQ=H PKP=H =OOAPçF#JJQ=H PKP=H =OOAPç?5

#JJQ=H PKP=H =OOAPç?5

Kebijakan Dividen (DPR)

Kebijakan dividen adalah laba perusahaan yang ditentukan oleh dewan direksi yang kemudian didistribusikan kepada pemegang saham dimana pembayaran dividen ditentukan berdasarkan dengan jenis saham yang dimiliki (Kartikasari et al, 2019). Kebijakan dividen menggunakan skala rasio dan dihitung menggunakan rumus yang mengacu pada penelitian Handriani dan Robiyanto (2018), dengan rumus sebagai berikut:

DPR=

&ERE@AJ@ LAN 5D=NA '=NJEJC LAN 5D=NA

Untuk menghitung dividend per share diperoleh melalui besarnya total dividen dibagi dengan jumlah total saham perusahaan (Iqbal et al, 2018). Sementara itu untuk earning per share diperoleh melalui besarnya laba bersih setelah pajak dibagi dengan jumlah saham yang beredar (Rosikah et al, 2018). Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.56 (2016: Paragraf 9) menyatakan bahwa laba yang dapat diperhitungkan dalam menghitung laba per saham adalah laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham entitas.

Enteprise Risk Management (ERM)

Enterprise risk management

merupakan suatu pendekatan manajemen risiko terintegrasi yang mempertimbangkan risiko dalam konteks strategi bisnis (Sayilir dan Farhan, 2017).

Enterprise risk management

menggunakan skala nominal dan diukur menggunakan variabel dummy. Dimana 1 adalah untuk perusahaan yang mengimplementasikan ERM, sedangkan 0 adalah untuk perusahaan yang tidak mengimplementasikan ERM (Iswajuni et

al, 2018).

Kepemilikan Institusional (INST) Menurut Sukmawardini dan Ardiansari (2018), menyatakan bahwa kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pihak-pihak lembaga atau institusi seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi lainnya. Kepemilikan institusional menggunakan skala rasio dan dihitung dengan rumus yang mengacu pada penelitian (Ratnawati et al, 2018), sebagai berikut: INST=

¨+JOPEPQPEKJ=H 1SJANODEL Terdapat rumus turunan yang mengacu pada penelitian Sukmawardini dan Ardiansari (2018), sebagai berikut:

Ã+JOPEPQPEKJ=H 5D=NAO Ã1QPOP=J@EJC 5D=NAO

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian statistik yang dilakukan pada sebanyak 76 perusahaan non-keuangan yang terdaftar dalam bursa efek indonesia secara konsisten selama periode 2017 sampai 2019 dapat dijelaskan dalam penjelasan dibawah ini.

Pengujian Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran berupa nilai mean, deviasi standar, maksimum, dan minimum dalam suatu data penelitian. Hasil tersebut dapat dijsajikan pada tabel 2 berikut:

(10)

Tabel 2 Statistik Deskriptif

Variabel n Minimum Maximum Mean Std.Deviation

FV 228 0,37765 7,77845 1,590372 1,117603 ROE 228 0,00198 0,81920 0,135356 0,108358 DER 228 0,08105 7,03615 1,192546 1,121686 MNJRL 228 0,00000 0,40774 0,040918 0,083431 UP 228 25,11687 33,49453 29,480874 1,598352 GROWTH 228 -0,34742 0,93996 0,110421 0,149814 DPR 228 0,02671 3,60633 0,404206 0,369992 ERM 228 0 1 0,96 0,195 INST 228 0,13978 0,97905 0,648966 0,162973

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Tabel 3 Hasil Uji t

Variabel B Sig. Kesimpulan

Konstanta -2,121 0,159

ROE 4,966 0,000 Ha1 dapat diterima

DER -0,281 0,000 Ha2 dapat diterima

MNJRL 2,047 0,021 Ha3 dapat diterima

UP 0,090 0,051 Ha4 tidak dapat diterima GROWTH 0,324 0,461 Ha5 tidak dapat diterima DPR 0,004 0,982 Ha6 tidak dapat diterima ERM 0,408 0,227 Ha7 tidak dapat diterima INST 0,334 0,481 Ha8 tidak dapat diterima

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25, variabel dependen FV

Hasil Uji t

Pengujian statistik t digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh dari masing-masing independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali 2018, 98-99).

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

FV= -2,121 + 4,966 ROE ± 0,281 DER + 2,047 MNJRL + 0,090 UP + 0,324 GROWTH + 0,004 DPR + 0,408 ERM + 0,334 INST + 0.

Berdasarkan hasil pengujian statistik t pada tabel 3 menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROE) memiliki nilai signifikasi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000 artinya Ha1 dapat diterima sehingga profitabilitas

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berpengaruhnya variabel tersebut menunjukkan bahwa laba yang diperoleh dari setiap modal yang di investasikan meningkat, sehingga peningkatan tersebut akan membentuk suatu sinyal positif bagi investor bahwa adanya kenaikan laba ini diharapkan akan di ikuti pula dengan besarnya tingkat pengembalian yang diberikan kepada pemegang saham. Oleh karena itu, investor akan tertarik untuk berinvestasi sehingga menyebabkan permintaan saham perusahaan meningkat dan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.

Variabel struktur modal (DER) memiliki nilai signifikasi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000 sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa Ha2 dapat diterima

(11)

sehingga struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal yang dihitung dengan debt equity

ratio menunjukkan hasil bahwa proporsi

total kewajiban yang lebih besar dengan total modal, mengakibatkan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjamin kewajibannya semakin besar sehingga hal tersebut juga dapat meningkatkan adanya risiko kegagalan dalam pemenuhan kewajiban tersebut dimasa yang akan datang sehingga hal ini dapat menurunkan nilai perusahaan.

Variabel kepemilikan manajerial (MNJRL) memiliki signifikasi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,021 artinya Ha3 dapat diterima sehingga kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin besarnya jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh dewan direksi maupun komisaris dapat mengoptimalkan produktivitas mereka dalam mencapai tujuan perusahaan sehingga berdampak pada nilai perusahaan. Peningkatan kepemilikan tersebut juga dapat menyelesaikan konflik keagenan, karena manajerial akan mengawasi dan mengontrol aktivitas bisnis secara langsung sehingga mengakibatkan prinsipal dapat meminimalisir biaya keagenan serta otomatis menjadi lebih efektif dan efisien dengan demikian hal ini dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Variabel ukuran perusahaan (UP) memiliki nilai signifikasi diatas 0,05 yaitu 0.051 artinya Ha4 tidak dapat diterima, sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset tidak dapat memaksimumkan nilai perusahaan, karena total aset bukan indikator yang dijadikan sebagai pertimbangan investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi, indikator lain yang bisa

menarik investor adalah berasal dari total laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari aktivitas operasionalnya. Karena total aset bukan faktor penentu dari jumlah laba yang dihasilkan maka tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Variabel pertumbuhan perusahaan (GROWTH) memiliki nilai signifikasi diatas 0,05 yaitu 0,461 artinya Ha5 tidak dapat diterima sehingga pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan dengan semakin besarnya pertumbuhan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan total aset tahun berjalan dengan tahun sebelumnya tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dikarenakan investor lebih tertarik dengan besarnya jumlah tingkat pengembalian dibandingkan dengan adanya suatu penurunan atau kenaikan pertumbuhan sehingga dengan demikian pertumbuhan perusahaan tidak dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk tertarik dalam berinvestasi sehingga mengakibatkan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Variabel kebijakan dividen (DPR) memiliki nilai signifikasi diatas 0,05 yakni 0,982. Hasil menunjukkan bahwa Ha6 tidak dapat diterima sehingga kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena semakin besar kemampuan perusahaan dalam mendistribusikan dividen kepada pemegang saham bukan merupakan faktor pertimbangan investor dalam membeli suatu saham. Investor cenderung lebih mengharapkan adanya keuntungan dalam bentuk capital gain dibandingkan dengan keuntungan jangka panjang yaitu dividen. Oleh karena itu adanya rasio pembayaran dividen dari tahun ke tahun tidak dapat menarik minat

(12)

investor, sehingga kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Variabel enterprise risk management (ERM) memiliki nilai

signifikasi sebesar 0,227. Hasil menunjukkan bahwa Ha7 tidak dapat diterima sehingga enterprise risk management tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan terdapatnya penerapan sistem tersebut tidak di respon sebagai sinyal positif bagi investor untuk berinvestasi karena mereka menganggap bahwa ada atau tidaknya sebuah sistem manajemen risiko bukan faktor penentu mereka untuk memutuskan dalam berinvestasi sehingga hal tersebut tidak dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Variabel kepemilikan institusional (INST) memiliki nilai signifikasi diatas 0,05 yakni 0,481. Hasil menunjukkan bahwa Ha8 tidak dapat diterima sehingga kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena dengan semakin besar kepemilikan institusional dalam perusahaan tidak dapat mengatasi adanya masalah asimetris informasi antara pemegang saham manajerial dengan institusional. Ini disebabkan karena adanya praktik manajerial yang menyembunyikan suatu informasi penting bagi pemegang saham institusional. Disamping itu juga adanya biaya keagenan yang dikeluarkan oleh pemegang saham institusional dengan tujuan dapat memonitoring manajerial tidak berjalan secara efektif sehingga menyebabkan tidak dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

PENUTUP

Berdasarkan dari hasil pengujian statistik beserta analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas (ROE)

memiliki pengaruh terhadap nilai perusaahaan. Hasil penelitian konsisten dengan Oktarina (2018), Lusiana dan Agustina (2017), Tahu dan Susilo (2017), Fajaria dan Isnalita (2018), Komarudin dan Affandi (2019), serta Nurhaiyani (2018). Namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiastuti dan Rahayu (2018) serta Putranto dan Kurniawan (2018).

Struktur modal (DER) memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian konsisten dengan Fajaria dan Isnalita (2018). Namun tidak konsisten dengan Rasyid (2015), Yusra et

al. (2019), Komarudin dan Affandi (2019),

Tahu dan Susilo (2017), Oktarina (2018), Winarto (2015), Hirdinis (2019), serta Kartikasari et al, (2019).

Kepemilikan manajerial (MNJRL) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian konsisten dengan Oktarina (2018), Yusra et al. (2019), Putranto dan Kurniawan (2018), Agustina (2017) serta Murni (2015). Namun bertolakbelakang dengan Rasyid (2015) Sukmadijaya dan Cahyadi (2017), Novianto dan Iramani (2015) serta Harsono (2018).

Ukuran perusahaan (UP) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian konsisten dengan Hasanah dan Lekok (2019), Ponziani dan Azizah (2017), Sari dan Sanjaya (2018), Marceline dan Harsono (2017), Felicia dan Karmudiandri (2019) serta Harsono (2018). Tidak selaras dengan Handriani dan Robiyanto (2018) serta Lumapow dan Tumiwa (2017).

Pertumbuhan perusahaan (GROWTH) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian konsisten dengan Nurhaiyani (2018) serta Kusumawati dan Setiawan (2019). Tidak selaras dengan Fajaria dan Isnalita (2018).

(13)

Kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil konsisten dengan penelitian Sukmawardini dan Ardiansari (2018), Lusiana dan Agustina (2017), Sugiastuti dan Rahayu (2018), Nurhaiyani (2018), dan Harsono (2018). Bertolakbelakang dengan Handriani dan Robiyanto (2018), Hasanah dan Lekok (2019), Lumapow dan Tumiwa (2017) serta Novianto dan Iramani (2015).

Enterprise risk management

(ERM) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil konsisten dengan penelitian Aditya dan Naomi (2017), namun tidak selaras dengan Iswajuni et al. (2018) dan Nasir (2018).

Kepemilikan Institusional (INST) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil konsisten dengan penelitian Felicia dan Karmudiandri (2019), serta Agustina (2017). Namun tidak selaras dengan Murni (2015), Ratnawati et al. (2018) serta Novianto dan Iramani (2015).

Disamping itu dalam penelitian ini masih terdapat keterbatasan sehingga hal ini harus diperhatikan untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan tersebut terkait dengan periode penelitian yang relatif singkat selama tiga periode yaitu 2017 sampai 2019 sehingga hanya mampu menggambarkan kondisi dalam jangka waktu pendek. Dalam penelitian ini juga

masih terdapat masalah normalitas sehingga menyebabkan data tidak terdistribusi secara normal walaupun telah melakukan uji outlier. Penelitian ini masih mengalami permasalahan dalam pengujian asumsi klasik, dimana ditemukan terjadi masalah heteroskedastisitas pada variabel profitabilitas dan struktur modal. Keterbatasan yang terakhir adalah nilai koefisien determinasi atau adjusted R2 bernilai rendah yaitu sebesar 27,7%. Sehingga masih terdapat variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam model regresi yang menyebabkan kurang mengidentifikasi variasi variabel dependen nilai perusahaan. Rekomendasi penulis untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian jangka panjang dengan menambah periode penelitian sehingga dapat diharapkan dapat menggambarkan keadaan dalam jangka waktu panjang, menambah data agar data dapat terdistribusi normal, melakukan transform data untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas, dan menambahkan beberapa variabel lain dalam penelitian seperti likuiditas, produktivitas perusahaan, dan dewan komisaris independen. Dengan demikian diharapkan adanya penambahan variabel tersebut dapat meningkatkan nilai

(14)

REFERENCES

Aditya, Oka, dan Prima Naomi. 2017. Penerapan Enterprise Risk Management dan Nilai Perusahaan di Sektor Konstruksi dan Properti. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol.7 No.2.

Agustina, Dewi. 2017. Pengaruh Corporate Governance dan Variabel Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.19 No.1.

Al-1VRXU 'U 2VDPD - GDQ $NUDP ³0RK¶G ,UIDQ´ $O-Muhtadi. 2019. Capital Structure, 3URILWDELOLW\ DQG )LUP¶V 9DOXH (YLGHQFH IURP -RUGDQ Research Journal of Finance

and Accounting,Vol.10, No.20.

Anderson, David R., Dennis J.Sweeney, Thomas A. Williams, Jeffrey D. Camm, dan James J. Cochran. 2014. Statistics for Business and Economics 12e. USA: Cengange Learning.

Arief, Irvin Avriano. 2019. Oktober 17.

https://www.cnbcindonesia.com/market/20191017121940-17-107747/ini-deretan-harga-saham-tertinggi-di-bei-berat-buat-ritel, diakses pada Februari 2020.

Clementin, Felly Sintinia, dan Maswar Patuh Priyadi. 2016. Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal

Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol.5, No.4.

Fajaria, Ardina Zahrah, dan Isnalita. 2018. The Effect of Profitability, Liquidity, Leverage and Firm Growth of Firm Value with its Dividend Policy as a Moderating Variable.

International Journal of Managerial Studies and Research, Vol.6, Issue 10.

Felicia, dan Arwina Karmudiandri. 2019. Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.21 No.2. Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 Edisi

Kesembilan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J., dan Chad J.Zutter. 2015. Principles of Managerial Finance 14th

Edition. England: Pearson.

Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, dan Scott Holmes. 2010.

Accounting Theory. Australia: John Wiley & Sons.

Hair, J. F., William C. B., dan Rolph E. A. 2014. Multivariate Data Analysis 7th Edition. New Jersey: Pearson.

Handriani, Eka, dan Robiyanto. 2018. Corporate Finance and Firm Value in The Indonesian Manufacturing Companies. International Research Journal of Business Studies, Vol.11 No.2.

Harsono, Anwar. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.20 No.2. Hasanah, Aulia Nur, dan Widyawati Lekok. 2019. Faktor- faktor yang mempengaruhi Nilai

Perusahaan : Kebijakan Dividen sebagai Pemediasi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.21 No.2.

Hirdinis, M. 2019. Capital Structure and Firm Size on Firm Value Moderated by Profitability.

International Journal of Economics and Business Administration, Vol.7 Issue 1.

Iswajuni, Arina Manasikana, dan Soegeng Soetedjo. 2018. The Effect of Enterprise Risk Management (ERM) on Firm Value in Manufacturing Companies Listed on Indonesian Stock Exchange year 2010-2013. Asian Journal of Accounting

(15)

Iqbal, Muhammad, Moch. Dzulkirom AR, dan Soegeng Soetedjo. 2018. The Effect of Share Ownership Structure to The Dividend Policy and Firm Value of The Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock Exchange. Asian Journal of Accounting

Research, Vol.3 No.2. Wacana, Vol.21 No.3

Jensen, Michael C., dan William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360.

Kartikasari, Evi Dwi, Agung Hermantoro, dan Annita Mahmudah. 2019. Good Corporate Governance, Devidend, Leverage, and Firm Value. International Research Journal

of Business Studies, Vol.12 No.3.

Komarudin, Mamay, dan Naufal Affandi. 2019. Firm Value, Capital Structure, Profitability, Firm Characteristic and Disposable Income as Moderator: an Empirical Investigation of Retail Firms in Indonesia. Jurnal Inovasi Bisnis, Vol.7.

Kusumawati, Eny, dan Adi Setiawan. 2019. The Effect of Managerial Ownership, Institutional Ownership, Company Growth, Liquidity, and Profitability on Company Value. Jurnal

Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.4 No.2.

Lumapow, Lihard Stevanus, dan Ramon Arthur Ferry Tumiwa. 2017. The Effect of Dividend Policy, Firm Size, and Productivity to The Firm Value. Research Journal of Finance

and Accounting, Vol.8 No.22.

Lusiana, Dewi, dan Dewi Agustina. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Perusahaan Non Keuangan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 19 No.1.

Marceline, Lilian, dan Anwar Harsono. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kebijakan Dividen, dengan Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.19 No.1a.

Mayogi, Dien Gusti, dan Fidiana. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol.5 No.1.

Murni, Yetty Dr, SE.MM,AK. 2015. The Influence of Managerial Ownership, Institutional Ownership, and Voluntary Disclosure on financial performance and its implication on The Corporate Value. International Journal of Business and Management

Invention, Vol.4 Issue 5.

Nasir, Nouman. 2018. Effect of Enterprise Risk Management on Firm Value: Empirical Evidence from Non-Financial Firms in Pakistan. International Journal of Financial

Management, Vol.8 No.4.

Novianto, Andi, dan Rr. Iramani. 2015. Pengaruh Keputusan Keuangan, Struktur Kepemilikan, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Property dan Real Estate yang Go Public. Journal of Business and Banking, Vol.5 No.1.

Nurhaiyani. 2018. Pengaruh Corporate Governance, Leverage, dan Faktor lainnya terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.20 No.2.

Oktarina, Dian. 2018. The Analysis of Firm Value in Indonesia Property and Real Estate Companies. International Journal of Research Science and Management, Vol.9 No.5.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 56 Paragraf 9. 2016. Laba Per Saham. Ikatan Akuntansi Indonesia. Jakarta.

(16)

Ponziani, Regi Muzio, dan Risma Azizah. 2017. Nilai Perusahaan pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.19 No.1a. Purwohandoko. 2017. The Influence of Firm's Size, Growth, and Profitability on Firm Value

with Capital Structure as the Mediator: A Study on the Agricultural Firms Listed in the Indonesian Stock Exchange. International Journal of Economics and Finance, Vol.9 No.8.

Putranto, Panji, dan Elan Kurniawan. 2018. Effect of Managerial Ownership and Profitability on Firm Value (Empirical Study on Food and Beverage Industrial Sector Company 2012 to 2015). European Journal of Business and Management, Vol.10 No.25. Ratnawati, Vince, Azhari S, Desmond Freedy, dan Nita Wahyudi. 2018. The Impact of

Institutional Ownership and a Firm Size on Firm Value: Tax Avoidance as a Moderating Variable. Journal of Finance and Banking Review, Vol.3 No.1.

Rasyid, Abdul. 2015. Effect of Ownership Structure, Capital Structure, Profitability and &RPSDQ\¶V *URZWK 7RZDUGV Firm Value. International Journal of Business and

Management Invention. Vol. 4. Issue 4.

Rosikah, Dwi Kartika Praningrum, Dzulfikri Azis Muthalib, Muh. Irfandy Azis, dan Miswar Rohansyah. 2018. Effects of Return Asset, Return on Equity, Earning Per Share on Corporate Value. The International Journal of Engineering and Science (IJES), Volume 7 Issue 3.

Sari, Dwi Putri Kartika, dan Riki Sanjaya. 2018. Pengaruh Good Corporate dan Karakteristik Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.20 No.1. Sayilir, Dr. Ozlem, dan Muhammad Farhan. 2017. Enterprise Risk Management and Its

Effect on Firm Value in Turkey. Journal of Management Research, Vol.9 No.1. Sekaran, Uma, dan Roger Bougie. 2016. Research Methods for Business 7th Edition. United

Kingdom: John Wiley & Son Ltd.

Sugiastuti R.H., Dzulkirom M, dan Rahayu S.M. 2018. Effect of Profitability, Leverage towards Dividend Policy and Firm Value. Russian Journal of Agricultural and Socio

Economic Science, Vol.8 No.80.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukmadijaya, Pedro, dan Ignes Januar Cahyadi. 2017. Faktor - faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.19 No.1a.

Sukmawardini, Dewi, dan Anindya Ardiansari. 2018. The Influence of Institutional Ownership, Profitability, Liquidity, Dividend Policy, Debt Policy on Firm Value.

Management Journal Analysis, Vol.7 No.2.

Tahu, Gregorius Paulus, dan Dominicius Djoko Budi Susilo. 2017. Effect of Liquidity, Leverage, and Profitability to The Firm Value (Dividend Policy as Moderating Variable) in Manufacturing Company of Indonesia Stock Exchange. Research

Journal of Finance and Accounting, Vol.8 No.18.

Winarto, Jacinta. 2015. The Determinants of Manufacturer Firm Value in Indonesia Stock Exchange. International Journal of Information Business and Management, Vol.7 No.4.

Yahdiyani, Azka, dan Bambang Suryono. 2017. Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.

Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol.6 No.7.

Yusra, Irdha, Rizka Hadya, Nova Begawati, Lilik Istiqomah, dan Afriyeni dan Nuning Kurniasih. 2019. The Effect of Managerial Ownership, Capital Stucture, and

(17)

Company Size on Corporate Value. International Conference on Advance and

Scientific Innovation, 1175.

Zuhroh, Idah. 2019. The Effects of Liquidity, Firm Size, and Profitability on the Firm Value with Mediating Leverage. The 2nd International Conference on Islamic Economics,

Business and Philarthrophy (ICIEBP) Theme: "Sustainability and Socio Economic Growth.

Gambar

Gambar 2.1  Model Penelitian
Tabel 2  Statistik Deskriptif

Referensi

Dokumen terkait

Dalam buku tersebut memuat tentang sejarah orang-orang Mongol, berdirinya kerajaan-kerajaan/dinasti-dinasti keturunan bangsa Mongol dan menerangkan tentang tokoh-tokoh

Disc memiliki granul atau butiran-butiran menyerupai pasir yang rapat, juga oral plate dan Oral shield (Ophiuridae).. Tidak terdapat

Pontianak tentunya membuat wisatawan mancanegara (wisman) membutuhkan peta informasi jalan, sehingga Dinas PU Kota Pontianak membuat fasilitas baru berupa peta informasi

Rancangan Sistem Penjualan Online (E- Commerce) pada TRUSTWORTHY_ID ini memiliki beberapa keuntungan yaitu pembuatan fitur promosi dalam e-commerce menjadi wadah yang

Keamatan isyarat dan bilangan voksel bagi pengaktifan pada hemisfera kanan otak (gerakan jari tangan kiri) didapati lebih tinggi berbanding dengan hemisfera kiri (gerakan jari

The population is the TOP Coffee Inspirasi Featuring Iwan Fals commercial while the sample is the selected scenes of the commercial that contains

Kepala Bidang Penataan Kota, terdiri atas dua seksi :  Kepala Seksi Survey, Pemantauan dan Pemetaan  Kepala Seksi Penyusunan Rencana Tata Ruang 2c. Kepala Bidang Tata

Path telah berhasil menjadi salah satu jejaring sosial yang terkenal dan banyak digunakan oleh pengguna di seluruh dunia.. Perkembangan ini tidak terlepas dari