BAB 6
KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI
6.1. Kerangka Kelembagaan
Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan
pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta Karya, yaitu agar investasi
pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota serta terjamin keterlanjutannya.
Dalam hal kegiatan pembangunan prasarana kota, wilayah kegiatan
pembangunan lebih dari satu wilayah kabupaten/kota, maka aspek
kelembagaan perlu dibahas di tingkat propinsi dan tingkat nasional melalui
pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan
kerjasama antar pemerintah daerah.
Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan
dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar
sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas
masing-masing unit organisasi/instansi. Kelembagaan di Kabupaten/Kota
perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta disinkrosnisasi uraian jabaran
dari fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit
organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan
kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana kota
termasuk didalamnya Bappeda, Dinas-dinas, PDAM dan lain-lain .
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Baubau
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 12 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Baubau, mempunyai
tugas pokok Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
di bidang perencanaan daerah. Sedangkan fungsi Bappeda sebagai
perangkat daerah adalah sebagai berikut:
1. Perumus kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah ;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah ;
4. Pengelolaan barang milik kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan Tugas dan Fungsinya;
7. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang Tugas dan Fungsinya kepala Walikota.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibidang perencanaan
pembangunan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kota Baubau memliki visi dan misi. Visi Bappeda yaitu “Terwujudnya sinergitas perencanaan pembangunan Daerah “. Sedang misi yang diemban adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pembangunan Kota Baubau yang Handal dan
Aspiratif Guna Mendorong Perkembangan dan Kemajuan Masyarakat
Kota Baubau;
2. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Pembangunan yang Rasional, Transparan dan Akuntabel serta
Berkeadilan;
3. Mengkoordinasikan Perencanaan Pembangunan Kota Bau-Bau Secara
Sinergis dan Mengakomodir Berbagai Aspirasi Pelaku Pembangunan;
Meningkatkan Kualitas Penelitian dan Pengembangan dengan
Memanfaatkan Potensi Sumberdaya yang Tersedia;
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi Perencanaan Daerah Secara optimal
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Bappeda
dibantu oleh seorang sekretaris dan empat orang kepala bidang (Kabid),
kepala seksi (kasi) beserta staf. Sekretaris membawahi tiga orang Kepala Sub
Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perencanaan, Kasubag Keuangan dan
Kasubag Umum Sedangkan masing-masing kepala bidang bertanggung jawab
kepada Kepala Badan dan membawahi beberapa Kepala Seksi (Kasi) sebagai
1. Kepala Bidang (Kabid) Sosial dan Budaya, terdiri atas dua seksi : Kepala Seksi Sosial
Kepala Seksi Budaya
2. Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi dan Sumberdaya Alam, terdiri atas dua seksi :
Kepala Seksi Ekonomi
Kepala Seksi Sumberdaya Alam
3. Kepala Bidang (Kabid) Fisik dan Prasarana, terdiri atas dua seksi : Kepala Seksi Sarana
Kepala Seksi Pra Sarana
4. Kepala Bidang (Kabid) Litbang dan Statistik, terdiri atas dua seksi : Kepala Seksi Litbang
Kepala Seksi Statistik
Secara rinci Struktur organisasi Bappeda Kota Baubau berdasarkan jabatan struktural dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
KEPALA BADAN
SEKSI LITBANG BIDANG LITBANG DAN
STATISTIK
SEKSI BUDAYA SEKSI SOSIAL BIDANG SOSIAL DAN
BUDAYA
UPTD
SEKSI SUMBERDAYA ALAM SEKSI EKONOMI BIDANG EKONOMI DAN
SUMBERDAYA ALAM
SEKSI PRASARANA SEKSI SARANA BIDANG FISIK DAN
PRASARANA SUB BAGIAN
KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM
KEPEGAWAIAN
Sumber : Renstra Bappeda Kota Baubau 2013 – 2018, (2013)
Gambar-6.1: Struktur Organisasi Badan Perencanaan Daerah Kota Baubau
1. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PU dan PR)
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Baubau dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Baubau, mempunyai tugas pokok
Merumuskan kebijakan, koordinasi mengelola dan/atau mengelola urusan
umum. Sedangkan fungsi Dinas Pekerjaan Umum sebagai perangkat daerah
adalah sebagai berikut:
1. Perumus, Perencanaan dan kebijakan teknis pembangunan dan pembinaan di bidang pekerjaan umum dan bidang perumahan;
2. Koordinasi program, survey, perencanaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan di bidang pekerjaan umum;
3. Koordinasi program, survey, perencanaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan di bidang pekerjaan umum;
4. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, peralatan dan perlengkapan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pekerjaan
Umum Kota Baubau mempunyai sebuah visi yang ingin dicapai yaitu “Menjadikan Institusi yang Tampil Handal dan Profesional dalam
Penyediaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Kota Baubau yang Diselenggarakan Secara Terpadu dan Berkelanjutan“. Sedang misi yang
diemban adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pembangunan Kota Baubau yang Handal dan Aspiratif Guna Mendorong Perkembangan dan Kemajuan Masyarakat Kota Baubau;
2. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Pembangunan yang Rasional, Transparan dan Akuntabel serta Berkeadilan;
3. Mengkoordinasikan Perencanaan Pembangunan Kota Bau-Bau Secara Sinergis dan Mengakomodir Berbagai Aspirasi Pelaku Pembangunan; Meningkatkan Kualitas Penelitian dan Pengembangan dengan Memanfaatkan Potensi Sumberdaya yang Tersedia;
4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi Perencanaan Daerah Secara optimal.
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dibantu oleh seorang sekretaris dan tiga orang kepala
bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi tiga orang Kepala Sub
Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perencanaan, Kasubag Keuangan dan
Kasubag Umum dan Kepegawaian. Sedangkan masing-masing kepala bidang
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan membawahi beberapa Kepala
1. Kepala Bidang (Kabid) Survey dan Pendataan, terdiri atas dua seksi : Kepala Seksi Survey dan Program
Kepala Seksi Pendataan dan Pengendalian
2. Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, terdiri atas dua seksi : Kepala Seksi Perumahan dan Pemukiman
Kepala Seksi Air Bersih, Irigasi dan Bangunan Pengairan 3. Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, terdiri atas dua seksi :
Kepala Seksi Peralatan dan Perbekalan
Kepala Seksi Pembangunan Pemeliharaan Jalan, Jembatan dan Legger
Adapun secara rinci Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota
Baubau berdasarkan jabatan struktural dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
KEPALA DINAS
SEKSI SURVEY DAN PROGRAM BIDANG SURVEY DAN
PENDATAAN
SEKSI AIR BERSIH, IRIGASI DAN BANGUNAN
PENGAIRAN SEKSI PERUMAHAN DAN
PEMUKIMAN BIDANG CIPTA KARYA
UPTD
SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEMBATAN DAN LEGGER SEKSI PERALATAN DAN
PERBEKALAN BIDANG BINA MARGA
SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM
KEPEGAWAIAN
Sumber : Renstra Dinas PU Kota Baubau 2013 – 2018, (2013)
Gambar-6.2: Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Baubau
2. Dinas Tata Kota dan Bangunan
Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Baubau dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Baubau, Tugas Dinas Tata Kota dan
Bangunan Kota Baubau adalah Membantu Walikota dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dibidang Tata Kota.
1. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Penataan Kota dan Bangunan;
2. Pemberian Perizinan dan Pelaksanaan Pelayanan Umum ;
3. Pembinaan UPTD dan Jabatan Fungsional ;
4. Pengelolaan Barang milik / kekayaan daerah yang menjadi tanggung
jawabnya;
5. Pengelolaan ketatalaksanaan Dinas ;
6. Pengawasan atas Pelaksanaan Tugas ;
7. Penyampaian laporan hasil Evaluasi, saran dan perimbangan tugas dan
fungsinya kepada Walikota ;
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Tata Kota dan
Bangunan Kota Baubau memliki visi dan misi. Pernyataan visi tersebut adalah “Terwujudnya Profesionalisme dalam Perencanaan, Pemanfaatan dan
Pengendalian Ruang Menuju Terciptanya Kota Baubau Yang Maju Sejahtera Dan Berbudaya”. Sedang misi yang diemban adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Perencanaan Tata Ruang Kota yang Produktif
2. Meningkatkan Kualitas dalam Pelayanan Pemanfaatan Ruang
3. Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Dinas Tata
Kota dan Bangunan dibantu oleh seorang sekretaris dan tiga orang kepala
bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi tiga orang Kepala Sub
Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perencanaan, Kasubag Keuangan dan
Kasubag Umum dan Kepegawaian. Sedangkan masing-masing kepala bidang
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan membawahi beberapa Kepala
Seksi (Kasi) sebagai berikut:
1. Kepala Bidang Penataan Kota, terdiri atas dua seksi : Kepala Seksi Survey, Pemantauan dan Pemetaan Kepala Seksi Penyusunan Rencana Tata Ruang 2. Kepala Bidang Tata Banguanan, terdiri atas dua seksi :
Kepala Seksi Tata Bangunan
Kepala Seksi Pemantauan dan Pendataan
Kepala Seksi Penertiban, Evaluasi dan Dokumentasi
Adapun secara rinci Struktur organisasi Dinas Tata Kota dan Bangunan
Kota Baubau berdasarkan jabatan struktural dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
KEPALA DINAS
SEKSI SURVEY BIDANG PENATAAN
KOTA
SEKSI REGISTRASI SEKSI TATA BANGUNAN BIDANG TATA
BANGUNAN
UPTD
SEKSI PENERTIBAN, EVALUASI DAN DOKUMENTASI SEKSI PEMANTAUAN
DAN PENDATAAN BIDANG PENGAWASAN
SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM
KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN
PERENCANAAN
SEKRETARIS
SEKSI PENYUSUNAN PERENCANAAN
TATARUANG KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Sumber : Renstra Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Baubau 2013 – 2018, (2013)
Gambar-6.3: Struktur Organisasi Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Baubau
4. Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Pemadam Kebakaran
Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Baubau dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Baubau, Tugas Dinas Tata Kota dan
Bangunan Kota Baubau adalah Membantu Walikota dalam
menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang kebersihan, pertamanan,
pertamanan dan pemadam kebakaran. Dengan demikian fungsi Dinas
Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Pemadam Kebakaran Kota
1. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Kebersihan, Pertamanan,
Pemakaman dan Pemadam Kebakaran;
2. Pemberian Perizinan dan Pelaksanaan Pelayanan Umum ;
3. Pembinaan terhadap UPTD dan Jabatan Fungsional ;
4. Pengelolaan Barang milik / kekayaan daerah yang menjadi tanggung
jawabnya;
5. Pengelolaan ketatausahaan Dinas ;
6. Pengawasan atas Pelaksanaan Tugas ;
7. Penyampaian laporan hasil Evaluasi, saran dan pertimbangan tugas dan
fungsi dinas;
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Tata Kota dan
Bangunan Kota Baubau memliki visi dan misi. Visi yang ingin dicapai, yaitu “Mewujudkan Kota Baubau sebagai Kota yang Bersih, Indah, Tertib Lingkungan dari Pusat dampai Sudut Kota Tahun 2013-2018”. Sedang misi
yang diemban adalah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan pelayanan kebersihan dari sampah
2. Meningkatkan Keindahan Perkotaan
3. Menata Ketertiban dan Efektifitas Pemakaman Umum, serta
Meningkatkan Ketatat Siagaan dan Efektifitas Pemadam Kebakaran
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Kebersihan,
Pertamanan, Pemakaman dan Pemadam Kebakaran dibantu oleh seorang
sekretaris dan tiga orang kepala bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris
membawahi tiga orang Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag
Perencanaan, Kasubag Keuangan dan Kasubag Umum dan Kepegawaian.
Sedangkan masing-masing kepala bidang bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas dan membawahi beberapa Kepala Seksi (Kasi) sebagai berikut:
1. Kepala Bidang Kebersihan, terdiri atas dua seksi :
a. Kepala Seksi Operasional
b. Kepala Seksi Perlengkapan
d. Kepala Seksi Pemakaman
3. Kepala Bidang Pemadaman Kebakaran, terdiri atas dua seksi :
e. Kepala Seksi Operasional
f. Kepala Seksi Perlengkapan
Adapun secara rinci Struktur organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan,
Pemakaman dan Pemadam Kebakaran Kota Baubau berdasarkan jabatan
struktural dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
KEPALA DINAS
SEKSI OPERASIONAL BIDANG KEBERSIHAN
SEKSI PEMAKAMAN SEKSI PERTAMANAN BIDANG PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN
UPTD
SEKSI PERLENGKAPAN SEKSI OPERASIONAL BIDANG PEMADAM
KEBAKARAN
SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM
KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN
PERENCANAAN
SEKRETARIS
SEKSI PERLENGKAPAN KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Sumber : Renstra Dinas KP3K Kota Baubau 2013 – 2018, (2013)
Gambar-6. 4: Struktur Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Pemadam Kebakaran Kota Baubau
5. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (Bapedalda)
Kota Baubau dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 42 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota
Baubau, Tugas Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah Kota
Baubau adalah membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan
daerah di bidang lingkungan hidup dalam pengendalian dampak lingkungan.
Dengan demikian fungsi Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan
Pemadam Kebakaran Kota Baubau adalah :
1. Perumusan Kebijakan Teknis dalam lingkup pengendalian dampak
2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan kota dalam
lingkungan pengendalian dampak lingkungan;
3. Pembinaan terhadap kelompok Jabatan Fungsional ;
4. Pengelolaan urusan kesekretariat;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Tata Kota dan
Bangunan Kota Baubau memliki visi dan misi. Visi yang ingin dicapai adalah “Terwujudnya Tata Kelola Lingkungan Perkotaan yang Menjamin Kesejahteraan Berkelanjutan dan Kelestarian sumberdaya Alam”. Misi yang
diemban adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia
bapedalda
2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan pelestarian sumberdaya
alam di Kota baubau
3. Pengendalian dampak pencemaran lingkungan hidup dan pembinaan
pengelolaan limbah
4. Meningkatkan kesadaran stakeholder sebagai insan lingkungan yang
mempunyai sikap dan tindakan yang peduli terhadap lingkungan
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah dibantu oleh seorang sekretaris
dan tiga orang kepala bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi
tiga orang Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perencanaan, Kasubag
Keuangan dan Kasubag Umum dan Kepegawaian. Sedangkan masing-masing
kepala bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan membawahi
beberapa Kepala Seksi (Kasi) sebagai berikut:
1. Kepala Bidang Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan, terdiri atas dua
seksi :
a. Kepala Seksi Teknis Amdal
b. Kepala Seksi Audit dan Evaluasi
c. Kepala Seksi Pengendalian
d. Kepala Seksi Perizinan
3. Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan, terdiri atas dua seksi :
e. Kepala Seksi Pemulihan Kualitas
f. Kepala Seksi Pemantauan dan Penyuluhan
Adapun secara rinci Struktur organisasi Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Daerah Kota Baubau berdasarkan jabatan struktural dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
KEPALA BADAN
SEKSI TEKNIS AMDAL BIDANG ANALISA PENCEGAHAN DAMPAK
LINGKUNGAN
SEKSI PERIZINAN SEKSI PENGENDALIAN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
UPTD
SEKSI PEMANTAUAN DAN PEYULUHAN SEKSI PEMULIHAN
KUALITAS BIDANG PEMANTAUAN
DAN PEMULIHAN
SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM
KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN
PERENCANAAN
SEKRETARIS
SEKSI AUDIT DAN EVALUASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Sumber : Renstra Bapedalda Kota Baubau 2013 – 2018, (2013) Gambar-6.5: Struktur Organisasi Bapedalda Kota Baubau
6. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Baubau dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 9 Tahun 2003 tentang Pendirian
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Baubau. Selanjutnya
dijabarkan dalam Peraturan Walikota Baubau No. 24 tahun 2011 tentang
struktur organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum. Dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, PDAM Kota Baubau dipimpin
oleh direktur yang bertanggungjawab langsung kepada walikota, dibantu
sebagai berikut :
1. Kepala Bagian Admistrasi dan Keuangan, dibantu oleh empat kepala
seksi :
a. Kepala Seksi Hubungan Langganan
b. Kepala Seksi Akutansi Pembukuan
c. Kepala Seksi Keuangan
d. Kepala Seksi Administrasi Umum
2. Kepala Bagian Teknik, dibantu oleh empat kepala seksi :
e. Kepala Seksi produksi
f. Kepala Seksi Distribusi
g. Kepala Seksi Perencanaan Teknik
h. Kepala Seksi Perawatan Teknik
Secara rinci Struktur organisasi PDAM Kota Baubau berdasarkan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
KEPALA BADAN
SEKSI LITBANG SEKSI BUDAYA SEKSI SOSIAL BAGIAN ADMINISTRASI
DAN KEUANGAN
PELAKSANA TEKNIK
Penasehat
SEKSI STATISTIK SEKSI STATISTIK SEKSI LITBANG SEKSI BUDAYA SEKSI SOSIAL
PELAKSANA ADM/KEUANGAN KEPALA IKK
BAGIAN ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
Sumber : PDAM Kota Baubau, (2013) Gambar-6. 7: Struktur Organisasi PDAM Kota Baubau
7. KONDISI KETATALAKSANAAN BIDANG CIPTA KARYA
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk
peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu
dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah
dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam
Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang
keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan
kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu
dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di
dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja
lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi
program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program
dan kegiatan antar perangkat daerah. Prinsip-prinsip hubungan kerja yang
diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang
keorganisasian Pemerintah daerah, khususnya menyangkut tupoksi dari
masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan.
Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan
kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar
satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap
pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam
melakukan tugasnya.
8. Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang
sudah ada dan regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas,
fungsi, serta kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya. Untuk lebih jelas mengenai kerangka regulasi dapat dilihat pada tabel
NO ARAHAN REGULASI
URGENSI PEMBENTUKAN BERDASARKAN EVALUASI REGULASI EKSISTING, KAJIAN DAN
PENELITIAN
SUBSTANSI ARAHAN REGULASI
UNIT PENANGGUNG
JAWAB UNIT TERKAIT
TARGET PENYELESAIAN
1
Peraturan Menteri atau Surat Edaran Menteri Tentang Keharusan daerah Untuk Menyusun RPIJM
Daerah tidak memandang penting nya RPIJM sebagai dokumen usulan program pembangunan RPIJM belum dijadikan acuan dalam pembangunan
daerah
RPIJM merupakan dokumen perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten mendorong keterpaduan penanganan infrastruktur bidang Cipta Karya.
Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Peraturan Gubernur tentang Kelembagaan Perencanaan dan Pengelolaan Infrastruktur Daerah
Kurang nya koordinasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengelolaan infrastruktur
Kurang nya koordinasi antara Bappeda sebagai leading sector penyusunan RPIJM dengan SKPD/lembaga lainya yang terkait perencanaan, pembangunan dan pengelolaan infrastruktur
Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha.