• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini merupakan salah satu akibat dari berkembangnya ilmu pengetahuan yang menyebabkan manusia menjadi semakin kritis dan berusaha mencari “sesuatu yang lebih baik”.

Perkembangan teknologi ini diikuti juga oleh teknologi fotografi yang mengalami perkembangan cukup pesat. Faktor pendorong utama fotografi berkembang dengan pesat adalah karena fotografi merupakan bagian yang penting dari kehidupan. Secara tidak langsung manusia tidak lepas dari dunia fotografi karena dari berbagai sisi kehidupan, manusia menjadikan fotografi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya1. Selain itu fotografi juga merupakan salah satu karya seni yang bernilai tinggi dan dapat menampilkan sebuah gambar yang bernilai ribuan kata dan hasilnya tidak hanya dinikmati sendiri, juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi zaman. Perkembangan fotografi ini dapat dilihat dari luasnya ruang lingkup fotografi, dimana jangkauan dan citra yang muncul dari sebuah foto sudah bisa melebihi dari ribuan kata (artikel fotomedia edisi agustus 2002). Dan seiring dengan kemajuan teknologi fotografi, jarak sudah tidak lagi menjadi penghambat untuk pengiriman sebuah informasi 2

1

Prof. DR. R.M. Soelarko. Motif untuk foto Anda. Semarang : Dahara Prize. 1993. Hal 1 2

Noorca Marendra Massardi, Perkembangan Dunia fotografi

.

Di Indonesia, fotografi juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik fotografi amatir maupun professional. Fotografi amatir adalah suatu ekspresi diri (self ekspression) dan proyeksi diri (Self Projection) yang tarafnya sejajar dengan karya-karya budaya lain. Fotografi amatir ini biasanya digunakan untuk hobi dan seni, sedangkan fotografi professional adalah profesi yang digunakan sebagai salah satu mata pencaharian. Perkembangan ini terlihat dengan meningkatnya ekspor impor peralatan fotografi ke Indonesia, semakin banyaknya jumlah peminat fotografi, tumbuhnya klub-klub fotografi, dan semakin banyaknya media fotografi yang digunakan sebagai sarana penunjang ataupun alat untuk berbagai kegiatan seperti, media massa, perdagangan, kedokteran, pendidikan, ilmu pengetahuan, hukum, dokumentasi, hiburan, seni budaya, dan masih banyak kegiatan lainnya. Selain itu, perkembangan teknologi fotografi juga menyebabkan banyaknya alat fotografi yang semakin mudah digunakan dan sangat bervariasi jenisnya, sehingga masyarakat yang awam pun dapat menggunakannya, terutama untuk dokumentasi.

(2)

Perkembangan teknologi fotografi di Indonesia ini menyebabkan fotografi tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk mendokumentasikan suatu peristiwa atau kegiatan saja, tetapi fotografi ini juga sudah berkembang menjadi sarana atau alat komunikasi dalam bidang seni. Fotografi tidak hanya berguna sebagai media untuk mengekspresikan ide, gagasan, perasaan, hobi, tetapi juga menjadi salah satu pilihan yang cukup bergengsi, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan.

Melihat adanya perkembangan yang cenderung meningkat dalam bidang fotografi ini dan juga adanya keterkaitan antara fotografi dengan bidang- bidang teknologi, ilmu pengetahuan dan juga hubungannya yang sangat erat dengan kehidupan3

a. Semakin banyaknya penggunaan media fotografi sebagai sarana penunjang ataupun alat untuk berbagai kegiatan seperti, media massa, perdagangan, kedokteran, pendidikan, ilmu pengetahuan, hukum, dokumentasi, hiburan, seni budaya, dan masih banyak kegiatan lainnya.

, maka ada banyak kebutuhan serta keinginan untuk mengikuti perkembangan tersebut.

Dunia fotografi tidak hanya berkembang dikalangan dewasa atau professional, bahkan generasi yang lebih muda juga telah menikmatinya. Hanya saja perkembangan minat fotografi yang cukup besar tidak diimbangi dengan adanya wadah yang memadai. Oleh karena itu dibutuhkan suatu tempat atau wadah yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan dibidang fotografi, beserta ajang promosi, informasi, dan pemasaran, sehingga dapat menjadi acuan bagi fotografer bahwa perjalanan kreatifnya tidak sia-sia dan jelas posisinya dalam rimba raya profesi dibidang fotografi. Selain itu fasilitas ini juga diharapkan dapat mendukung perkembangan dunia fotografi secara lebih professional.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan mengenai latar belakang perlunya dibangun Pusat Fotografi Medan :

b. Kegiatan bisnis fotografi yang semakin meningkat, ini dapat dilihat dari angka penjualan kamera di beberapa bagian dunia yang mengalami peningkatan dari tahun 2005 ke 2010 sekitar 22,1 %.

Tabel. 1.1 Angka penjualan Kamera di beberapa bagian Dunia (Ribuan Unit)

Wilayah 2005 2006 2010 Persentase kenaikan

dari 2006-2010 Afrika 7,484.5 15,964.4 45,061.2 29.6%

Asia / Pasifik 67,629.1 106,721.4 395,506.5 38,7% 3

(3)

Eropa Timur 15,819.3 26,098.0 70,656.9 28.3% Jepang 42,016.5 45,203.8 44,282.8 -0.5% Amerika Latin 8,646.5 22,547.9 78,406.9 36.6% Timur Tengah 7,336.2 14,138.6 34,402.4 24.9% Amerika Utara 75,746.7 106,832.2 187,160.2 15.0% Eropa Barat 95,864.2 122,429.9 166,597.3 8.0% Total 320,543.0 459,936.2 1,022,074.2 22,1% Sumber : Gartner Dataquest (September 2010)

Di indonesia sendiri, angka penjualan kamera mengalami peningkatan sekitar 40,59 % dimana angka penjualan kamera pada tahun :

− 2008 : 419836 unit − 2009 : 579047 unit − 2010 : 829572 unit Sumber : Datascript

Tabel. 1.2 Persentase penjualan beberapa merk kamera di Indonesia

Merk Kamera Tahun 2009 Tahun 2010

Nikon 34 % 47 % Canon 31,4 % + 8 % Panasonic 10,9 % 69 % Pentax 7,8 % + 65 % Olympus 7,7 % 58 % Sony 7,5 % + 31% Sumber : dpreview.com

c. Aktifnya kegiatan fotografi di Medan seperti Pameran Fotografi, Lomba Fotografi dan Workshop Fotografi, namun kegiatan- kegiatan tersebut tidak pernah diadakan di

(4)

suatu tempat yang menetap, hal ini menyebabkan para peminat fotografi sedikit mengalami kesulitan untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut, karena sebagian besar informasi mengenai kegiatan-kegiatan fotografi dipublikasikan melalui media internet ataupun di sekretariat masing-masing klub.

Tabel. 1.3 Beberapa bentuk Kegiatan Fotografi Di Medan

Kegiatan Tempat dan waktu Pelaksanaan

Pameran Frame Foto Oleh Framework sun plaza, tgl 8 september 2008

Puzzle Art & Children Painting Exhibition Atrium Grand Palladium Mall, tgl 6 - 10 Februari 2009

Pameran 419 Foto And Art Design Cambridge City Square tgl 26 Juni - 05 Juli 2009

Workshop "Fotografi Model" Oleh Arbain Rambey

Cambridge City Square tgl 29 Juni 2009 pukul 08.30WIB - 16.30WIB

Workshop "Fotografi Digital Imaging" Oleh John Tefon

Gedung Bank Indonesia lt.9, tgl. 30 Juni 2009 pukul 08.30WIB - 17.00WIB

Workshop "Komik" Oleh Yasir (komikus medan)

Gedung Bank Indonesia lt.9, tgl. 02 Juli 2009 pukul 08.30WIB - 17.00WIB

Workshop "Design;Good Recipe Good Impact" Oleh Zulfahmi Poerba (creative director korekapi)

Cambridge City Square tgl. 03 Juli 2009 pukul 08.30WIB - 17.00WIB

Lomba Foto -Shutter 1.8 Ramadan Photo Fair 2009-

Ramadan Fair - Jl. Mahkamah – Medan, Sabtu, 12 September 2009, 15:00 – 21:00

TPC Present Lomba Foto "Beauty Angel On Harley"

Lantai Dasar (LG) Sun Plaza Medan Samping Pizza Hut, Stand Pameran Panasonic, Jumat/11 Desember 2009, 19.00 Wib - 21.00 Wib

TPC-SONY Present Sarasehan, Lomba Foto dan Pameran Foto

Atrium Sun Plaza, 10 Januari 2010

Bagasiringan Art & Photography Exhibition

Atrium Grand Paladium Mall, 8 -17 Januari 2009

Pameran & Lomba Fotografi Indonesia – Japan 2010, “Educational & Cultural Exchange”

JW Marriott Hotel (Ball Room Foyer, Lt 2), tgl 28 Maret 2010

(5)

Dengan Tpc April 2010

Lomba Foto IAA USU Food court Sun Plaza Tgl 17-23 April

2010

Seminar Photography IAA USU Garuda Plaza Hotel , tgl 1 Mei 2010 Photo exhibition "the soulmate" Atrium Utama Sun Plaza, Tgl 7 Juni 2010 TPC-Panasonic : Lomba Foto “The Lumix

Angel

Main Atrium Sun Plaza Medan, tgl 7 – 8 Juli 2010

Lomba Foto Dokumentasi Millennium Cellular Expo 2010

Pelataran Parkir Utama PLAZA MILLENNIUM, tgl 29 Juli 2010

Royal Sumatera Snapshot Competition Royal Sumatera, Jamin Ginting, Minggu, 1 Agustus 2010, 08.30 s.d Selesai

Lomba Foto Yamaha School Matic Lap Parkir Plaza Medan Fair, Minggu, 1 Agustus 2010, 09:00 - 17:00

[Pameran Foto] Toba Photographer Club Medan present LAKE TOBA IN FRAME | 1 - 10 Oktober 2010 | Cambridge City Square Medan | & Penutupan dan Coaching Clinic Bersama Kristupa Saragih

1 - 10 Oktober 2010, Cambridge City Square , Medan

Sumber : www.tobaphotographerclub.com dan fotografer.net

d. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam bidang fotografi namun keinginan dan minat masyarakat yang besar akan fotografi menyebabkan diperlukannya suatu wadah untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang fotografi seperti pelatihan atau kursus fotografi. Selain itu diperlukan juga sebuah Perpustakaan yang menyediakan berbagai macam buku yang berkaitan dengan seni fotografi sehingga memudahkan masyarakat ataupun peminat fotografi dalam mencari atau menambah pengetahuan mengenai fotografi.

Tabel.1.4 Jumlah peminat fotografi di Medan yang terdaftar dalam forum Fotografer.net

No Tahun Jumlah Peminat Fotografi

1. 2003 56 orang

2. 2004 105 orang

3. 2005 216 orang

4. 2006 396 orang

(6)

6. 2008 1088 orang

7. 2009 1809 orang

8. Awal 2010 – Oktober 2010 2672 orang Sumber : fotografer.net

e. Semakin banyaknya bermunculan klub-klub fotografi di Medan, sehingga diperlukan suatu wadah yang dapat digunakan untuk berkumpul , bertukar pikiran dan informasi serta berbagi pengalaman mengenai fotografi.

Tabel. 1.5 Klub Fotografi Medan

Sumber : fotografer.net

f. Dengan meningkatnya minat dan apresiasi masyarakat pada dunia fotografi maka akan diikuti pula dengan meningkatnya konsumsi produk fotografi, sehingga perlu suatu wadah yang dapat menyediakan pelayanan tehadap kebutuhan produk tersebut seperti tempat penjualan dan penyewaan alat-alat fotografi.

I.2. Maksud dan Tujuan Perancangan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan proyek ini adalah:

a. Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap dunia fotografi dan arti pentingnya fotografi sebagai media dokumentasi.

b. Meningkatkan apresiasi masyarakat pada dunia fotografi dan diharapkan akan meningkatkan konsumsi produk fotografi.

c. Meningkatkan potensi pemuda remaja mandiri dengan kemampuan fotografi dan No. Nama Klub

1 Medan Photography Club 2 Toba Photographer Club 3 Shutter 1.8 Photo Club 4 UKM Fotografi USU 5 Anak Medan Devian ART

6 Komunitas Journalis Photography Medan 7 The Hunter- Photo Hunting Community 8 UKM fotografi Harapan

9 Bengkel fotografi sains (FMIPA USU) 10 Potret STIK-P

(7)

untuk menambah pengetahuan dan perkembangan dibidang fotografi. d. Untuk mengembangkan bakat dan kemampuan di bidang fotografi.

e. Memberikan kemudahan bagi Masyarakat pecinta fotografi dalam memperoleh informasi-informasi mengenai fotografi.

f. Memberikan kemudahan bagi para pecinta fotografi dalam memenuhi berbagai bentuk kegiatan yang berkaitan dengan seni fotografi.

g. Menyediakan suatu wadah bagi dunia fotografi untuk lebih memperkenalkan diri sebagai media untuk mengekspresikan ide, gagasan,, perasaan dan hobi serta sebagai suatu profesi yang bergengsi.

I.3. Lingkup / Batasan Perancangan

Adapun Iingkup dan batasan perancangan yang didapat adalah:

Perancangan Pusat Fotografi Medan ini sebagai wadah tempat berkumpulnya beberapa aktivitas atau kegiatan fotografi dan fasilitas pendidikan, pameran sampai jasa komersil, sehingga perlu dipikirkan bagaimana mengintregasikan beberapa kegiatan tersebut sesuai dengan alur aktivitas dalam kegiatan fotografi ini.

I.4. Perumusan Masalah Perancangan

Bagaimana mendesain sarana pusat fotografi yang mempunyai banyak fungsi ruang yang berlainan sifat seperti misalnya galeri dan ruang seminar yang non komersil dan penyediaan jasa dan alat yang bersifat komersil namun tetap menjadi satu kesatuan, selaras, seimbang, dan tentu saja mewakili jiwa “seni fotografi” yang kreatif dan artistic, meliputi komposisi, bentuk dan warna yang diterjemahkan secara arsitektur. Dan juga mendesain bangunan yang mempunyai konsep khusus untuk fotografi, karena selama ini fotografi sering dicampuradukkan dengan lukisan atau grafis.

I.5. Pendekatan Perancangan

Pendekatan ini dilakukan untuk mempertajam permasalahan tentang: a. Penentuan maksud dan tujuan proyek

b. Pengumpulan data yang ada kaitannya dengan perkembangan fotografi dan pusat-pusat pelayanan fotografi di Medan.

c. Penentuan tapak dan faktor-faktor penentu perancangan berdasarkan analisa kegiatan.

d. Perumusan kegiatan-kegiatan serta kebutuhan bagi sebuah gedung Pusat Fotografi Medan.

(8)

melakukan studi kepustakaan dan studi banding, guna mengidentifikasikan masalah dan menghasilkan kriteria-kriteria umum bagi perencanaan dan perancangan.

I.6. Kerangka Berpikir

Pendekatan Perancangan

Identifikasi Masalah

Tema

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

Analisa

Studi Literatur

Potensi

Konsep

Pra Rancangan

Maksud dan Tujuan

Sasaran

Analisa Kriteria

Kriteria

Desain

Kriteria

Perancangan

Masalah

Kerangka Survey

Survey

Data Fisik

Wawancara

Dokumentasi

Prospek

Desain Akhir

Latar Belakang

(9)

I.7. Sistematika Laporan

Bab I, Pendahuluan ; berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, Iingkup / batasan, kerangka berpikir, dan sistematika laporan.

Bab II, Deskripsi Proyek; berisikan tentang tenninologi judul, lokasi, deskripsi kondisi eksisting lokasi dan tinjauan fungsi.

Bab III, Elaborasi Tema ; berisikan tentang pengertian tema, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur yang mempunyai tema sejenis.

Bab IV, Analisis ; berisikan tentang analisis kondisi tapak dan lingkungan analisis fungsional, analisis teknologi, analisis dan penerapan tema.

Bab V, Konsep Perancangan ; berisikan tentang konsep perancangan tapak, pencapaian dan entrance, zoning tata guna lahan, massa dan bentuk bangunan, open space dan taman, area parkir, perangkat lunak, dan konsep penerapan tema. Bab VI, Perancangan Arsitektur; berisikan tentang gambar rancangan dan maket.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat, hidayah serta inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian (skripsi) yang

Kandungan oksalat dalam sayur bayam yang direbus tanpa bumbu diperlihatkan pada gambar 6, dimana waktu pemanasan maksimum pada 3 menit, kadar oksalat 0,108 g

Skripsi POLA RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis..... ADLN Perpustakaan

Dalam hal penyelesaian kerugian negara/daerah, BPK berwenang untuk menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik

Tabel 4.13 Pernyataan responden mengenai Masa kerja saya sangat diperlukan dalam menentukan gaji yang akan saya

Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Gede Sedana/ 2012 (Universitas Dwijendra) Analisis Swot Subak Padangbulia Berorientasi Agribisnis Tujuan penelitian

Bahasa Assembler pada mikrokontroler AVR memiliki kesamaan instruksi, sehingga jika telah menguasai pemrograman satu jenis mikrokontroler AVR, maka akan dengan mudah untuk memprogram

Dengan segala permasalahan kemacetan lalu lintas dan angka kecelakaan yang tinggi menjadi lebih parah kalau tidak didukung dengan manajemen lalu lintas untuk mengurangi angka