• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN THE CHARACTERISTICS OF THE SHIP AND ITS OPERATION WITH BEHAVIORAL PATTERNS OF CONSUMERS IN OLIGOPOLY MARKET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN THE CHARACTERISTICS OF THE SHIP AND ITS OPERATION WITH BEHAVIORAL PATTERNS OF CONSUMERS IN OLIGOPOLY MARKET"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN THE

CHARACTERISTICS OF THE SHIP AND ITS OPERATION WITH

BEHAVIORAL PATTERNS OF CONSUMERS IN OLIGOPOLY MARKET

Anak Agung Lanang Oka*1, Tri Achmadi2 1

Mahasiswa Program Studi Transportasi Laut, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS-Surabaya 2

Staff Pengajar Program Studi Transportasi Laut, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS-Surabaya

Abstrak

Kepuasan penumpang dari ketiga perusahaan pelayaran di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dibuktikan dari terjadinya penurunan jumlah penumpang / tahun untuk rute dari Surabaya ke Pulau Kalimantan, dengan jumlah penurunan tertinggi terjadi pada 2010. Ketiga perusahaan yang beroperasi menawarkan produk jasa yang identik terhadap penumpang yaitu jasa angkutan penyeberangan dan jasa angkutan muatan yang dibawa penumpang.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar ketiga perusahaan, menganalisis karakteristik penumpang ketiga perusahaan, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penumpang ketiga perusahaan, serta menganalisis pola hubungan antara karakteristik penumpang dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penumpang ketiga perusahaan. Untuk mengetahui tujuan pertama dilakukan analisis terhadap tarif tiket penumpang dari ketiga perusahaan. Sedangkan untuk mengetahui tujuan kedua hingga terakhir ditentukan melalui analisis perilaku penumpang dan analisis regresi logistik biner.

Setelah dilakukan analisis dan perhitungan diketahui bahwa ketiga perusahaan melakukan monopoli pasar penumpang angkutan laut sehingga fungsi permintaan penumpang angkutan laut bukan merupakan fungsi tarif tiket penumpang. Karakteristik penumpang rute Surabaya ke Pulau Kalimantan didominasi oleh penumpang dengan karakteristik : berjenis kelamin laki-laki, berusia > 25 tahun, berprofesi non pelajar, memiliki jenjang pendidikan lulusan SMA-PT., berpendapatan/bulan rendah, berasal dari luar Jawa Timur, menggunakan jasa perusahaan kurang dari 4 kali sebulan, dan memiliki kepentingan berpergian bersifat pribadi. Kepuasan penumpang dipengaruhi oleh variabel jenis pekerjaan dan variabel pendapatan/bulan serta atribut pola operasi kapal

Kata kunci : Struktur pasar, karakteristik penumpang angkutan laut, variabel prediktor, fungsi permintaan penumpang angkutan laut.

1. Pendahuluan

Jumlah penumpang PT. X, PT. Y dan PT. Z di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, untuk rute Surabaya ke Pulau Kalimantan, mengalami penurunan beberapa tahun terakhir, dengan jumlah penurunan tertinggi pada 2010. Tren penurunan jumlah penumpang bahkan terjadi pada masa peak season, yaitu masa arus mudik dan arus balik Lebaran. Dalam menjalankan usahannya, ketiga perusahaan saling berkompetisi dengan cara memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. Adapun pelayanan perusahaan, ditinjau dari dua aspek yaitu aspek karakteristik kapal dan aspek pola operasi kapal. Perlu diketahui struktur pasar pada setiap rute dan

(2)

karakteristik penumpang dari ketiga perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, dalam hal ini ialah kepuasan konsumen terhadap pelayanan perusahaan, untuk mencegah terjadinya penurunan jumlah penumpang pada masa mendatang.

2. Tinjauan Pustaka 2.1.Teori Struktur Pasar

Struktur pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri (Galih Purwo Nugroho, 2009). Struktur pasar pada prinsipnya merupakan pengelompokan produsen kedalam beberapa bentuk pasar berdasarkan :

a. Jenis barang yang dihasilkan

b. Banyaknya / jumlah perusahaan dalam industri c. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri d. Peranan iklan dalam kegiatan industri (pasar)

Berdasarkan kriteria tersebut, dalam analisis ekonomi struktur pasar dibedakan menjadi empat jenis :

2.1.1. Pasar Persaingan Sempurna

Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran dimana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya atau tidak terbatas. Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena struktur pasar tersebut dapat menjamin berlangsungnya aktivitas produksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah :

a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak. b. Produk yang diperdagangkan serba sama (homogen). c. Konsumen sepenuhnya memahami keadaan pasar.

d. Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar bagi setiap penjual. e. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.

f. Penjual atau produsen hanya berperan sebagai pengambil harga (price taker). 2.1.2. Pasar Monopoli

Arti dari pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran dimana hanya ada satu penjual / produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen. Ciri-ciri pasar monopoli adalah :

a. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran.

b. Tidak ada barang substistusi / pengganti yang mirip (close substitute). c. Produsen memiliki kekuatan menentukan harga.

d. Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan.

(3)

2.1.3. Pasar Persaingan Monopolistik (Pasar Persaingan Tidak Sempurna)

Arti dari pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis. Contoh : produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya kecantikan, kesehatan, dll. Ciri-ciri pasar monopolistik adalah :

a. Terdapat banyak penjual / produsen yang berkecimpung di pasar. b. Barang yang diperjualbelikan merupakan differentiated product.

c. Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri. d. Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan. 2.1.4. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual/produsen yang memproduksi barang yang identik / mirip. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah :

a. Terdapat beberapa penjual dengan banyak pembeli. b. Harga ditentukan penjual.

c. Adanya keterangan harga.

d. Adanya sekutu perdagangan seperti : kartel, kolusi diam-diam, atau bahkan tidak ada sekutu dagang.

2.2. Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen (Husein Umar, 2005) didefinisikan sebagai suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan penyusuli tindakan tersebut. Perilaku konsumen terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Perilaku yang tampak, variabel-variabel yang termasuk adalah : jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. b. Perilaku yang tidak tampak, variabel-variabel yang termasuk adalah : persepsi, ingatan

terhadap informasi dan perasaan kepemilikan oleh konsumen. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :

a. Faktor sosial budaya terdiri dari : kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial dan referensi serta keluarga.

b. Faktor psikologis terdiri dari : motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan, dan sikap. 2.2.1. Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen (Husein Umar, 2005) adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah :

(4)

b. Kegiatan penjualan

c. Pelayanan serta penjualan dan nilai-nilai perusahaan

Kepuasan konsumen dapat dibagi menjadi dua jenis (Husein Umar, 2005) yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologikal. Adapun pengertian dari kedua kepuasan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produk yang dimanfaatkan.

b. Kepuasan psikologikal merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud dari produk.

3. Metodologi Penelitian 3.1. Diagram Alir Penelitian

Tahap 1 Tahap 2

Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Mulai

Perumusan masalah dan studi literatur

Studi variabel penelitian dan atribut penelitian

Analisis struktur pasar

Melakukan survey kepuasan konsumen

Desain sampling awal dan desain kuesioner Survey pendahuluan A1 A1 Uji validitas dan reliabilitas

Penentuan sampel minimum

Survei primer sampai sampel terpenuhi

Analisis deskriptif survei primer

Analisis pengelompokan penumpang

A2

(5)

Tahap 3 Tahap 4

Lanjutan Gambar 3.1

4. Analisis Struktur Pasar PT. X, PT. Y, dan PT. Z

Analisis struktur pasar PT. X, PT. Y, dan PT. Z yang dibahas yakni analisis struktur pasar untuk rute Surabaya ke Pulau Kalimantan. Adapun analisis struktur pasar terdiri dari beberapa analisis yaitu :

4.1. Analisis Jumlah Penumpang Angkutan Laut

Jumlah penumpang PT. X, PT. Y, dan PT. Z selama kurun waktu 2003 hingga semester I 2011 ditampilkan sebagai berikut,

Tabel 5.3 Jumlah Penumpang PT. Z Jumlah Penumpang/Tahun (Jiwa)

Tahun PT. X PT. Y PT. Z Jumlah

2003 1.566.442 279.094 289.096 2.134.632 2004 1.354.016 248.564 369.142 1.971.722 2005 1.292.342 308.358 560.168 2.160.868

A3

Analisis regresi logistik biner tunggal

Uji signifikansi

Analisis regresi logistik biner serentak

Uji signifikansi

Pembentukan model logit A2

Intepretasi model logit peluang

Analisis model logit dengan Y

Uji hipotesis

Penentuan pola QD= f(TC)

Pembuatan kesimpulan dan saran

Selesai A3

(6)

Lanjutan Tabel 4.1 2006 1.127.336 357.996 365.318 1.850.650 2007 1.126.824 529.078 452.806 2.108.708 2008 1.285.362 579.044 445.194 2.309.600 2009 1.077.042 510.600 277.672 1.865.314 2010 1.021.906 538.240 243.406 1.803.552 2011 173.257 161.520 61.964 396.741

(Sumber : Asman. Operasi Terminal Penumpang dan

Ro-Ro Pelindo III Cabang Surabaya. 2011)

Pada Tabel 5.3 diketahui bahwa PT. X merupakan perusahaan yang memiliki jumlah penumpang terbesar sehingga PT. X sebagai pemimpin pasar (market leader).

4.2. Analisis Tarif Tiket Penumpang

Analisis tarif tiket penumpang terdiri dari tiga analisis yaitu : Pertama, ditinjau dari besarnya tarif penumpang kelas ekonomi dari masing-masing perusahaan. Peninjauan kelas ekonomi didasari bahwa ketiga perusahaan sama-sama memiliki kelas tersebut. Tarif tiket penumpang PT. X, PT. Y, dan PT. Z untuk rute Surabaya ke Pulau Kalimantan selengkapnya ditampilkan pada Lampiran III.

Analisis kedua, ditinjau dari perbandingan besarnya unit tarif/pax/nautical mile (satuan : Rp/pax.nm) pada masing-masing perusahaan untuk setiap rute terhadap tarif penumpang kelas ekonomi. Alasan peninjauan terhadap kelas ekonomi sama seperti yang dijabarkan pada analisis pertama. Adapun rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut :

PTUK =

( )

( )

Keterangan :

- PTUK : Perbandingan Tarif Penumpang Kelas Ekonomi Usia n (Rp/pax/nm) - Usia penumpang dikategorikan menjadi usia bayi, anak-anak, dan dewasa

Analisis ketiga, ditinjau dari perbandingan besarnya tarif penumpang kelas ekonomi pada tiap usia penumpang terhadap penumpang kelas ekonomi usia dewasa (untuk selanjutnya dinyatakan dengan nilai perbandingan tarif). Penentuan perbandingan terhadap penumpang kelas ekonomi usia dewasa merupakan batasan dari praktikan. Untuk analisis yang ketiga, besarnya tarif penumpang tiap kelas dibandingkan dengan tarif penumpang usia dewasa kelas ekonomi. Adapun rumusan yang digunakan pada analisis ketiga adalah sebagai berikut :

PTKU = !" #$%&'( %) *$+ , -./%/'! ( 0 1,! %

!" #$%&'( %) *$+ , -./%/'! 1,! 2$3 , x 100

Keterangan :

- PTKU : Perbandingan Tarif Kelas n Usia n

- Jenis Kelas disesuaikan dengan jenis kelas yang tersedia pada tiap perusahaan - Usia penumpang dikategorikan menjadi usia bayi, anak-anak, dan dewasa Adapun hasil dari analisis tarif tiket penumpang ditampilkan pada Tabel 4.2 berikut,

(7)

Tabel 4.2. Struktur Pasar Perusahaan pada Setiap Rute No. Rute Tinjauan Jenis Struktur Pasar Tarif/Rute Unit Tarif/Rute Nilai Perbandingan/Rute 1 Surabaya-Balikpapan L L N Oligopoli (Tripoli) 2 Surabaya-Banjarmasin N N N Oligopoli (Duopoli) 3 Surabaya-Batulicin L L N Oligopoli (Duopoli) 4 Surabaya-Kumai L L N Oligopoli (Duopoli) 5 Surabaya-Sampit L L N Oligopoli (Duopoli) 6 Surabaya-Samarinda M - - Monopoli 7 Surabaya-Pontianak M - - Monopoli 8 Surabaya-Tarakan M - - Monopoli 9 Surabaya-Nunukan M - - Monopoli Keterangan :

- L : Terdapat perbedaan nilai antar perusahaaan

- N : Terdapat nilai yang sama atau selisih perbandingan yang teramat kecil (≤ 0,1) - M : Terdapat satu nilai yang berlaku (perusahaan monopoli)

4.3.Analisis Konsentrasi Pasar

Analisis konsentrasi pasar dilakukan untuk mengetahui distribusi penguasaan pasar dari ketiga perusahaan. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis konsentrasi pasar Herfindhal-Hirschman Index (HHI). Adapun tahapan-tahapan perhitungan HHI adalah sebagai berikut :

a. Menentukan pangsa pasar masing-masing perusahaan dengan rumus : Pangsa pasar =Jumlah penjualan per unit perusahaan

Jumlah penjualan per unit industri x 100 %

b. Menentukan besarnya rasio HHI ketiga perusahaan dengan rumus :

Dimana :

- H : Indeks HHI

- N : Jumlah perusahaan di dalam industri yang diamati - Si : Pangsa pasar masing-masing perusahaan

(8)

c. Hasil perhitungan rasio HHI ketiga perusahaan kemudian diindikasikan sesuai dengan kriteria nilai HHI pada Tabel 4.3. berikut,

Tabel 4.3. Kriteria Nilai H

Rasio Indeks HHI

Nilai Simbol Keterangan

HHI < 0,01 (atau 100) a Keadaan yang kompetitif HHI < 0,15 (atau < 1500) b Keadaan yang terkonsentrasi 0,15 ≤ HHI ≤ 0,25 (atau

1500 – 2500) c Konsentrasi moderat

HHI > 0,25 (atau> 2500) d Konsentrasi yang tinggi

(Sumber : Wikipedia.com, 2011)

Semakin kecil nilai HHI mengindikasikan bahwa suatu pasar industri berada dalam keadaan pasar persaingan sempurna. Sedangkan semakin besar nilai HHI mengindikasikan bahwa suatu pasar berada dalam kondisi pasar monopoli (Hirschman, Albert O., 1964). Hasil analisis konsentrasi pasar ditampilkan pada Tabel 4.4. berikut,

Tabel 4.4 Pangsa Pasar dan HHI PT. X, PT. Y, dan PT. Z

Pangsa Pasar HHI

Tahun PT. X PT. Y PT. Z 2003 0.73 0.13 0.14 0.57 2004 0.69 0.13 0.19 0.52 2005 0.60 0.14 0.26 0.45 2006 0.61 0.19 0.20 0.45 2007 0.53 0.25 0.21 0.39 2008 0.56 0.25 0.19 0.41 2009 0.58 0.27 0.15 0.43 2010 0.57 0.30 0.13 0.43 2011 0.44 0.41 0.16 0.38 Rata-rata 0.59 0.23 0.18 0.45

Tabel 4.4 mengilustrasikan bahwa PT. X sebagai pemimpin pasar (market leader) selama 2003-2011 dengan rata-rata penguasaan pasar sebesar 58,88 %, disusul oleh PT. Y sebesar 23,04 % dan kemudian PT. Z sebesar 18,08 %. PT. Y menempati posisi kedua sebagai penguasa pangsa pasar pada tahun 2007 hingga saat ini, yang sebelumnya ditempati oleh PT. Z. Sesuai dengan kriteria nilai HHI pada Tabel 4.3 maka pada 2003 konsentrasi pasar perusahaan dalam keadaaan konsentrasi yang tinggi. Perhitungan HHI pada 2011 hanya sebatas pangsa pasar masing-masing perusahaan pada semester I 2011. Adapun nilai HHI pada 2003-2011 > 0,25 sehingga selama 9 tahun konsentrasi pangsa pasar ketiga perusahaan dalam keadaan konsentrasi yang tinggi atau kondisi pasar ketiga perusahaan ialah pasar ekonomi monopoli.

Walaupun struktur pasar ketiga perusahaan pada setiap rute meliputi dua jenis struktur pasar yaitu struktur pasar oligopoli dan struktur pasar monopoli namun bila ditinjau dari nilai HHI ketiga perusahaan yaitu > 0,25 selama sembilan tahun terakhir (lihat Tabel 5.20 kemudian Tabel 5.21) dan selisih tarif tiket penumpang antar perusahaan yang relatif sangat kecil maka dapat dinyatakan bila ketiga perusahaan sama-sama melakukan monopoli pasar pada setiap rute yang

(9)

dilayani atau ketiga perusahaan melakukan kolusi diam-diam. Dengan telah diketahuinya struktur pasar dari ketiga perusahaan maka didapatkan suatu persamaan yaitu :

QD ≠ f (P)

Keterangan :

- QD : Fungsi permintaan pasar angkutan penumpang PT. X, PT. Y, dan PT. Z (pax.nm)

- P : Harga tiket penumpang (Rp / pax)

Ditinjau dari persamaan QD, maka harga (P) tidak memiliki pengaruh terhadap fungsi permintaan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam konsep teori ekonomi mikro. Dalam hal ini, kekuatan penjual lebih besar dibandingkan dengan kekuatan pembeli sehingga penjual sebagai price maker dan pembeli sebagai price taker. Adapun Persamaan QD merupakan fungsi permintaan pasar angkutan penumpang PT. X, PT. Y, dan PT. Z yang berlaku untuk rute Surabaya ke Balikpapan, Banjarmasin, Batulicin, Kumai, Sampit, Samarinda, Pontianak, Tarakan, dan Nunukan. Terdapat tiga jenis kolusi diam-diam yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam ruang lingkup pasar ekonomi oligopoli (Suherman Rosyidi, 2007). Ketiga jenis kolusi diam tersebut ialah : kolusi diam oleh firm barometer (barometric firm), kolusi diam-diam oleh firm dominan (dominant firm), dan kolusi diam-diam-diam-diam oleh firm yang berbiaya rendah (low-cost firm). Dibutuhkan analisis yang lebih mendalam terhadap ketiga firm untuk menentukan jenis kolusi diam-diam jenis apa yang telah dilakukan oleh ketiga perusahaan. Diketahui bahwa ketiga perusahaan bukan merupakan perusahaan publik, sehingga tidak dapat dilakukan analisis terhadap laporan keuangan ketiga perusaahaan. Namun pada penelitian tugas akhir ini hanya dapat memperkirakan bila ketiga perusahaan melakukan kolusi diam-diam oleh firm barometer. Firm barometer yang dimaksud adalah PT. X yang mana bertindak sebagai pemimpin pasar penumpang angkutan laut untuk rute Surabaya ke Pulau Kalimantan. Sesuai dengan jenis kolusi yang dipraktekkan, PT. Y dan PT. X menyesuaiakan tarif tiket terhadap tarif yang ditetapkan oleh PT. X.

5. Analisis Perilaku Penumpang PT. X, PT. Y, dan PT. Z

Analisis perilaku penumpang angkutan laut ialah analisis respon penumpang angkutan laut terhadap dua puluh atribut analisis (terdiri dari sepuluh atribut karakteristik kapal dan sepuluh atribut pola operasi kapal). Respon yang dimaksud ialah respon kepuasan penumpang yang diperoleh dengan metode survei kuisioner yang kemudian dengan menggunakan metode statistika diterjemahkan kedalam bentuk model kepuasan penumpang (model logit g(x)). Analisis perilaku penumpang yang dilakukan terdiri dari tujuh tahapan, yang terdiri dari :

a. Analisis survei kepuasan penumpang,

b. Analisis pengelompokan penumpang I (clustering analysis), c. Analisis regresi logistik biner,

d. Pembentukan model kepuasan penumpang,

e. Intepretasi dari model logit yang diperoleh melalui analisis regresi logistik biner, f. Analisis pengelompokan penumpang II (clustering analysis II), dan

g. Analisis antara variabel prediktor yang signifikan dengan atribut kepuasan konsumen Adapun analisis perilaku penumpang ialah analisis yang menentukan hubungan antara delapan variabel prediktor dengan dua puluh atribut kepuasan penumpang. Berikut varibel prediktor beserta simbol masing-masing, yang terdiri dari : jenis kelamin (X1), usia (X2), jenis pekerjaan (X3), jenjang pendidikan terakhir (X4), pendapatan dalam satu bulan (X5), tempat tinggal (X6), frekuensi berpergian dengan kapal selama satu bulan terakhir (X7) dan kepentingan berpergian

(10)

(X8). Sedangkan atribut kepuasan penumpang terdiri dari sepuluh atribut karakteristik kapal (YA) dan sepuluh atribut pola operasi kapal (YB). Adapun kedua puluh atribut tersebut ditampilkan pada Tabel 5.1 berikut,

Tabel 5.1 Atribut YA dan YB

No. Kode Atribut Karakteristik Kapal

1 Y3 Gerakan (guncangan) kapal

2 Y4 Jumlah fasilitas akomodasi penumpang di kapal 3 Y5 Kelengkapan peralatan keselamatan kapal

4 Y6 Kemudahan menjangkau peralatan keselamatan kapal 5 Y7 Pengawasan keamanan oleh petugas / crew kapal 6 Y8 Jumlah pintu (akses ) keluar/masuk kapal 7 Y9 Sirkulasi udara di kapal

8 Y10 Kebersihan fasilitas akomodasi penumpang di kapal 9 Y11 Fasilitas bagasi di kapal

10 Y12 Fasilitas telekomunikasi di kapal

No. Kode Atribut Pola Operasi Kapal

1 Y1 Waktu tunggu kapal 2 Y2 Waktu transit kapal

3 Y13 Kesesuaian jadwal kedatangan/keberangkatan kapal 4 Y14 Pilihan rute pelayaran

5 Y15 Ketersediaan armada pelayaran

6 Y16 Kebijakan perusahaan terhadap tarif penumpang 7 Y17 Jumlah fasilitas akomodasi penumpang di terminal

8 Y18

Kebersihan fasilitas akomodasi penumpang di terminal

9 Y19 Kelancaran alur masuk/keluar ke/dari kapal 10 Y20 Kemudahan akses transportasi umum ke terminal

Hasil Analisis perilaku penumpang angkutan laut PT. X, PT. Y, dan PT. Z untuk rute Surabaya ke Pulau Kalimantan dengan jumlah sampel 390 penumpang, ditampilkan pada Tabel 5.2 berikut,

Tabel 5.2 Hasil Analisis Regresi Logistik Biner Serentak Tabel Hasil Analisis Regresi Logistik Serentak

Variabel Prediktor (Kode) B Wald Sig Exp (B)

Jenis Kelamin (X1) Laki-laki 0,195 0,764 0,382 1,215 Usia (X2) < 25 th 0,278 0,893 0,345 1,320 Jenis Pekerjaan (X3) Pelajar -0,733 4,424 0,035* 0,480

Jenjang Pendidikan Terakhir (X4)

Tidak sekolah-lulusan SMP 0,219 0,675 0,411 1,246

Pendapatan/Bulan (X5)

Berpenghasilan rendah -0,485 3,406 0,065* 0,616

(11)

Lanjutan Tabel 5.2

Penduduk Jawa Timur 0,031 0,016 0,898 1,032

Frekuensi Naik Kapal 1 Bulan Terakhir

(X7) < 4x/bulan 0,333 2,048 0,152 1,395 Kepentingan Berpergian (X8) Non Pribadi 0,244 1,190 0,275 1,276 Konstan 0,430 0,019 0,892 1,044 (*: Signifikan terhadap α = 10 %.)

Tabel 5.2 mengilustrasikan bahwa hanya terdapat dua variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penumpang yaitu variabel jenis pekerjaan (X3) dan variabel pendapatan / bulan (X5) sehingga model logit kepuasan penumpang angkutan laut (g(X)) adalah g(X) = 0,430 + 0,195 (jenis kelamin laki-laki) + 0,278 (usia < 25 th ) – 0,733 (jenis pekerjaan pelajar)+ 0,219 (jenjang pendidikan terakhir tidak sekolah – lulusan SMP) - 0,485 (pendapatan/bulan berpenghasilan rendah) + 0,031 (tempat tinggal penduduk Jawa Timur) + 0,333 (frekuensi naik kapal 1 bulan terakhir <4x/bulan) + 0,244 (kepentingan berpergian non pribadi)

atau dapat ditulis sebagai berikut :

g(X) = 0,430 + 0,195 (X1(1)) + 0,278 (X2(1) ) – 0,733 (X3(1))+ 0,219 (X4(1)) - 0,485 (X5(1)) + 0,031 (X6(1)) + 0,333 (X7(1)) + 0,244 (X8(1))

Setelah model g(X) terbentuk, selanjutnya melakukan analisis regresi logistik biner secara serentak antara variabel X3 dan X5 terhadap kedua puluh atribut kepuasan penumpang, yang terdiri dari kelompok atribut YA dan kelompok atribut YB. Adapun hasil analisis ditampilkan pada Tabel 5.3 berikut,

Tabel 5.3 Hasil Analisis antara X3 dan X5 terhadap YA dan YB

Atribut

Percentace

Correct H & L Test Variabel in the equation (Sig)

Y % Nilai Keterangan X3 Keterangan X3 X5 Keterangan X5 Y3 57,9 0,027 < α 0,002 < α 0,048 < α Y4 54,4 0,882 > α 0,327 > α 0,100 > α Y5 69 0,691 > α 0,461 > α 0,250 > α Y6 70,8 0,544 > α 0,459 > α 0,034 < α Y7 66,9 0,014 < α 0,463 > α 0,238 > α Y8 55,4 0,929 > α 0,419 > α 0,075 < α Y9 58,5 0,006 < α 0,971 > α 0,020 < α Y10 55,1 0,936 > α 0,649 > α 0,142 > α Y11 65,1 0,686 > α 0,000 < α 0,258 > α Y12 63,1 0,025 < α 0,048 < α 0,820 > α Y1* 64,6 0,899 > α 0,020 < α 0,000 < α Y2* 66,9 0,149 > α 0,000 < α 0,000 < α Y13 59,7 0,233 > α 0,134 > α 0,026 < α Y14 72,6 0,002 < α 0,097 < α 0,772 > α Y15 64,4 0,091 < α 0,716 > α 0,006 < α Y16 59,2 0,487 > α 0,419 > α 0,054 < α Y17 62,3 0,000 < α 0,179 > α 0,031 < α Y18 54,4 0,382 > α 0,751 > α 0,088 < α

(12)

Lanjutan Tabel 5.3

Y19* 55,4 0,803 > α 0,023 < α 0,021 < α

Y20* 66,2 0,449 > α 0,075 < α 0,000 < α

(*: Signifikan terhadap kedua variabel X3 dan X5 dengan α = 10 %.)

Keterangan :

Tabel 5.4 Warna Atribut

Warna Keterangan

Atribut Karakteristik Kapal Atribut Pola Operasi Kapal

Tabel 5.3 mengilustrasikan bahwa terdapat kelompok atribut yang dipengaruhi signifikan oleh kedua variabel prediktor, X3 dan X5, adalah kelompok atribut pola operasi kapal yang terdiri dari atribut :

a. Waktu tunggu kapal (Y1) b. Waktu transit kapal (Y2)

c. Ketertiban / kelancaran alur masuk / keluar dari / ke kapal (Y19)

d. Kemudahan akses transportasi umum ke / dari terminal penumpang (Y20) Maka dapat ditulis persamaan sebagai berikut :

Y1, Y2, Y19, Y20 = f (X3, X5)

Dan apabila merujuk pada persamaan fungsi permintaan ketiga perusahaan QD (telah dibahas sebelumnya pada Bab 4) maka didapatkan suatu fungsi :

QD = f (Tc) Maka :

QD = f (X3, X5) Dimana :

f (X3, X5)= f (Y1, Y2, Y19, Y20) Sehingga :

QD = f (Y1, Y2, Y19, Y20) Diketahui bahwa : QD ≠ P

Keterangan :

- QD : Fungsi permintaan penumpang angkutan laut PT. X, PT. Y, dan PT. Z (pax.nm)

- P : Harga tiket penumpang (Rp / pax) - Tc : Kepuasan konsumen (selera konsumen)

Adapun penjelasan dari persamaan di atas yakni fungsi permintaan pasar (QD) yang terdiri dari perusahaan : PT. X, PT. Y, dan PT. Z dipengaruhi oleh variabel prediktor jenis pekerjaan (X3) dan varibel prediktor jumlah pendapatan/bulan (X5). Kedua variabel prediktor tersebut

(13)

mempengaruhi variabel respon yaitu kepuasan konsumen (Tc = Y = g(X)) dari segi atribut waktu tunggu kapal (Y1), waktu transit kapal (Y2), ketertiban/kelancaran alur masuk/keluar dari/ke kapal (Y19) dan kemudahan akses transportasi umum ke/dari terminal penumpang (Y20).

Dari bentuk persamaan QD diatas dapat dinyatakan bahwa kepuasan penumpang PT. X, PT. Y dan PT. Z hanya dipengaruhi oleh faktor pola operasi kapal.

QD = f (Tc) f (Tc) = f (YB) Dimana :

f (YB) = f (Y1, Y2, Y19, Y20) = f (X3, X5) Atau :

f (Tc) ≠ f (YA) Keterangan :

- YA : Kelompok atribut karakteristik kapal - YB : Kelompok atribut pola operasi kapal

6. Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan

1. Struktur pasar PT. X, PT. Y, dan PT. Z untuk rute Surabaya ke Pulau Kalimantan terdiri dari dua tipe yaitu struktur pasar oligopoli yang melakukan kolusi diam-diam dan struktur pasar monopoli. Adapun fungsi permintaan pasar angkutan penumpang (QD) bukan merupakan fungsi tari tiket penumpang (P) atau QD ≠ f (P)

2. Penumpang PT. X, PT. Y, dan PT. Z untuk rute Surabaya ke Pulau Kalimantan memiliki karakteristik proporsi dominan sebagai berikut :

a. Penumpang berjenis kelamin laki-laki memiliki proporsi sebesar 64,87 % b. Penumpang berusia > 25 tahun memiliki proporsi sebesar 53,85 %

c. Penumpang yang berprofesi non pelajar memiliki proporsi sebesar 67,44 %

d. Penumpang yang telah atau sedang menempuh jenjang pendidikan lulusan SMA – PT. memiliki proporsi sebesar 69,49 %

e. Penumpang yang memiliki pendapatan/bulan dengan golongan berpenghasilan rendah memiliki proporsi sebesar 69,49 %

f. Penumpang yang berasal dari luar Jawa Timur memiliki proporsi sebesar 55,13 %

g. Penumpang yang menggunakan jasa perusahaan < 4 kali sebulan memiliki proporsi sebesar 51,79 %

h. Penumpang yang memiliki kepentingan berpergian bersifat pribadi memiliki proporsi sebesar 59,23 %

3. Variabel prediktor (X) yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penumpang (Y) PT. X, PT. Y, dan PT. Z adalah variabel : jenis pekerjaan (X3) dan total pendapatan / bulan (X5). Sedangkan atribut pembentuk kepuasan konsumen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel X3 dan X5 ialah atribut waktu tunggu kapal (Y1), waktu transit kapal (Y2),

(14)

Kelancaran alur masuk / keluar ke / dari kapal (Y19) dan kemudahan akses transportasi umum ke terminal penumpang (Y20).

4. Pola hubungan antara karakteristik penumpang atau variabel prediktor (X) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan penumpang PT. X, PT. Y, dan PT. Z (Y) yang terdiri dari atribut karakteristik kapal (YA) dan atribut pola operasi kapal (YB) yang ditinjau dari persamaan fungsi permintaan penumpang angkutan laut (QD) maka didapatkan suatu fungsi :

QD =f (Tc) = f (YB) atau QD ≠ f (YA)

6.2. Saran

Berdasarkan model logit kepuasan penumpang (g(x)) yang telah dihasilkan pada penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat direkomendasikan kepada kalangan pemasar (marketer) atau perusahaan, yang mana berkaitan dengan segmentasi pasar penumpang, yaitu :

1. Ditinjau dari variabel prediktor (X) yang berpengaruh signifikan terhadap model logit (g(x)) yaitu varibel jenis pekerjaan (X3) dan total pendapatan / bulan (X5) dan pengintepretasian model logit (g(x)) terhadap karakteristik penumpang pada sampel penelitian didapatkan hasil sebagai berikut :

a. Karakteristik penumpang yang memiliki peluang kepuasan penumpang terbesar ialah penumpang laki-laki berusia diatas 25 tahun, berprofesi non pelajar dengan jenjang pendidikan lulusan SMA – lulusan PT., berpenghasilan rendah, penduduk non Jawa timur, dan memiliki kepentingan berpergian bersifat non pribadi. Dengan demikian, pemasar dapat menentukan jenis pelayanan yang yang akan diberikan perusahaan kepada konsumen (penumpang angkutan laut).

2. Ditinjau dari atribut pembentuk kepuasan penumpang yang memiliki pengaruh signifikan terhadap model logit (g(x)) yaitu atribut waktu tunggu kapal (Y1), waktu transit kapal (Y2), ketertiban / kelancaran alur masuk / keluar dari / ke kapal (Y19) dan kemudahan akses transportasi umum ke / dari terminal penumpang (Y20). Keempat atribut sama-sama mengindikasikan fungsi waktu sehingga perilaku penumpang dipengaruhi oleh fungsi waktu. Semakin sedikit durasi waktu yang ditempuh penumpang untuk menuju ke tempat tujuannya atau sebaliknya dari tempat tujuan menuju ke tempat kediamannya maka semakin tinggi tingkat kepuasan penumpang tersebut. Dengan demikian, perusahaan wajib memperhatikan fungsi waktu terhadap layanan perusahaan.

7. Daftar Pustaka

Agresti, A. 1996. An Introduction to Categorical Data Analysis. New York: John Wiley and Sons. USA.

Batamtimes Online. 2010. Managamen PT. Pelni Amburadul. Batamtimes.com. [Online] 23 Desember 2010. [Dikutip : 9 Februari 2011]

Bisnis-Jateng Online. 2011. PT. Pelni Merugi Lagi Rp. 80 Miliar. Bisnis-Jateng.com. [Online] 9 Januari 2011. [Dikutip : 28 Januari 2011.]

Capt. R. P. Suyono M. Mar. 2007. Shipping : Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta : Penerbit PPM.

(15)

Hosmer, DW dan Lemeshow. 1989. Applied Logistic Regression. John Wiley and Sons. USA. Ir. Soegiono.2005. Kamus Teknik Perkapalan Edisi Keempat. Surabaya : Airlangga University

Press.

Kompas Online. 2011. Tarif Kapal Pelni Turun 9 Persen. Kompas.com [Online] 8 Januari 2011. [Dikutip : 28 Januari 2011.]

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran, edisi kedua, Terjemahan : Agus Hasan. PT. Prenhallindo, Jakarta

Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks.

Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks.

Mankiw, N. Gregory. 2004. Principles of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Rakyatmerdeka Online. 2010. Kalah Saing Dengan Penerbangan Bisnis PT. Pelni Jadi Ngos-Ngosan. Suaramerdeka.co.id. [Online] 22 November 2010. [Dikutip : 9 Februari 2010]

Rosyidi, Suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro Edisi Revisi. Surabaya : Airlangga University Press.

Sadeli, Muhammad. 2009. Visual Basic.net 2008 untuk Orang Awam. Palembang : Maxikom. Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta :

Kompas Gramedia.

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, M. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Sugiarto, dkk. 2003. Teknik Sampling. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : JBRC.

Walpole, RE dan Raymond HM. 1995. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, edisi keempat : Terjemahan Dr. RK Sembiring. Bandung : Penerbit ITB Bandung.

Wartapedia Online. 2011. PELNI: Penumpang Kapal Laut Turun Mencapai 3.608.423. Wartapedia.com. [Online] 21 Januari 2011. [Dikutip : 28 Januari 2011.]

Gambar

Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian
Tabel 5.3 Jumlah Penumpang PT. Z  Jumlah Penumpang/Tahun (Jiwa)  Tahun  PT. X  PT. Y  PT
Tabel 4.2. Struktur Pasar Perusahaan pada Setiap Rute  No.  Rute  Tinjauan   Jenis  Struktur Pasar Tarif/Rute Unit Tarif/Rute Nilai Perbandingan/Rute  1   Surabaya-Balikpapan  L  L  N  Oligopoli (Tripoli)  2   Surabaya-Banjarmasin  N  N  N  Oligopoli  (Duo
Tabel 4.3. Kriteria Nilai H
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kata orang 17 tahun adalah masa-masa yang paling indah, namun sampai sekarang aku belum pernah merasakan apa itu jatuh cinta.. Menurutku being17

Rancang Bangun Aplikasi Surat Perijinan Apotek dan Toko Obat Berbasis Web Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan dapat digunakan untuk pendaftaran surat ijin Apotek dan Toko

2.3.6 World View 2.3.7 Religi, Kebudayaan, dan Upacara 2.3.8 Tindakan Sosial dan Proses Pemaknaan 2.4 Kerangka Pemikiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian

Saya lebih mudah berteman dengan orang dewasa daripada dengan orang – orang yang seumur

Laporan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kutai Kartanegara ini merupakan langkah untuk mewujudkan sinkronisasi Program Bidang Keciptakaryaan dan kerjasama antara Pemerintah

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa penentuan awal waktu utama (fadhilah) salat pada aplikasi android Islamicastro sudah

kedua, pesan damai yang disampaikan pada setiap awal tahun itu menegaskan bahwa gereja perdamaian dunia menjadi visi hidup Paus Yohanes Paulus ii dan gereja?. ketiga, penulis

enyebab tersering terjadinya tortikolis muskular kongenital ialah gangguan pada otot sternokleidomastoid&#34; ada anak% penyebab terjadinya tortikolis se.ara umum dibagi atas