PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO PADA KD
3.9 DAN 4.9 MENGENAI BUKU BESAR PADA MATA
PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KELAS X DI SMK NEGERI 1
BANTUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Gracia Kusumaningtyas NIM: 161334002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
i
PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO PADA KD
3.9 DAN 4.9 MENGENAI BUKU BESAR PADA MATA
PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KELAS X DI SMK NEGERI 1
BANTUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Gracia Kusumaningtyas NIM: 161334002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahankan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkah dan kasih-Nya yang
senantiasa membimbing dan menuntun setiap langkah dalam hidupku
2. Kedua orangtuaku yang aku kasihi Sugeng Kahana dan Dra. MM Budi Utami
yang selalu mendoakanku, medukungku, dan memberikan kasi sayang yang
begitu melimpah
3. Adikku Brigita Almira Kusumaningrat yang selalu memberikan dukungan dan
semangat
4. Teman dan sahabatku yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi yang
membangun
v
MOTTO
“Ketika kamu menetapkan pilihan untuk mencapai sesuatu, kamu harus memberi kesempatan dirimu sendiri untuk menyelesaikannya”
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN ASSESSMENT BERBASIS VIDEO PADA KD 3.9 DAN 4.9 MENGENAI MATERI BUKU BESAR PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI DASAR KELAS X DI SMK NEGERI 1 BANTUL
Maria Gracia Kusumaningtyas Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan
assessment berbasis video yang layak dan berkualitas untuk mata pelajaran akuntansi
dasar materi buku besar untuk peserta didik kelas X SMK Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul.
Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) berdasarkan metode pengembangan menurut Dick and Carey yang terdiri dari 4. Tahap uji coba lapangan produk dengan jumlah subjek 36 peserta didik dan tahap implementasi produk dengan jumlah subjek 36 peserta didik. Data yang diperoleh dalam penilaian kelayakan dan kualitas penilaian berbasis video yaitu data deskriptif kuantitatif dan data deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian pembelajaran berbasis video layak dipakai dalam penilaian pembelajaran saat di kelas. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
assessment berbasis video pada: (1) validasi ahli materi masuk ke dalam kriteria “baik”
dengan skor rata-rata 3.80, (2) validasi ahli media tahap I masuk ke dalam kriteria “baik” dengan skor rata-rata 3.77, (3) validasi ahli media tahap II masuk ke dalam kriteria “baik” dengan skor rata-rata 4.19, (4) validasi ahli bahasa termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata 4.50, (5) validasi praktisi (guru mata pelajaran akuntansi) termasuk dalam kriteria “baik” dengan skor rata-rata 4.0, (6) Hasil uji coba kelas kecil (dilakukan pada Kelas X Akuntansi 2) termasuk dalam kriteria “baik”.
ix ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF ASSESSMENT BASED ON VIDEO FOR KD 3.9 AND 4.9 ON THE GENERAL LEDGER MATERIAL IN THE BASIC ACCOUNTING SUBJECT FOR GRADE X STUDENTS IN SMK NEGERI 1
BANTUL
Maria Gracia Kusumaningtas Sanata Dharma University
2020
This research aimed to find out how to develop a decent and qualified video-based assessment for basic accounting subject on general ledger material for Grade X students of Accounting Department of SMK Negeri 1 Bantul.
The research method was Reseach and Development (R&D) based on the method of research and development according to Dick and Carey that consisted of 5 steps. Product field trials Stage had the subject number of 36 students and the implementation stage of the product had the subject number of 36 learners. Data obtained in the feasibility assessment and quality of the video-based assessment were quantitative and qualitative descriptive data.
The results showed that video-based learning assessments were worthy based on the learning assessments in the classroom. This was demonstrated by the results of video-based Assessment assessments on: (1) the validation of material members categorized into "good" criteria with an average score of 3.80, (2) the validation of the media experts stage I categorized into "good" criteria with an average score of 3.77, (3) the validation of stage II from the media experts categorized into the "good" criteria with an average score of 4.19, (4) the validation from the language experts included in "excellent" criteria with an average score of 4.50, (5) the validation from practitioners (teachers of accounting subjects) included in "good" criteria with an average score of 4.0, and (6) the small class trial result (performed in class X of Accounting 2) included in the "good" criteria.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan limpahan-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat dan lancar. Skripsi yang
berjudul “Pengembangan Assessment Berbasis Video Pada KD 3.9 Dan 4.9 Mengenai
Buku Besar Pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar Studi Kasus Kelas X Akuntansi di
SMK Negeri 1 Bantul” ditulis dan diajukan bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis sangat menyadari dalam hal penyusunan maupun penyelesaian skripsi
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sudah
memberikan izin melakukan penelitian dan juga menyediakan fasilitas yang
mempunyai tujuan untuk memperlancar penyusunan skripsi ini
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang sudah
menyetujui dalam melaksanakan pembuatan skripsi
3. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku dosen
xi
4. Seluruh bapak dan ibu Dosen serta para staf Universitas Sanata Dharma yang
sudah memberikan bimbingan serta membagikan ilmu pengetahuan selama
penulis menempuh dalam proses perkulihan.
5. Kepala sekolah, guru serta peserta didik kelas X AKL 2 dan 3 SMK Negeri 1
Bantul Tahun Ajaran 2019/2020 yang sudah membantu penulis dalam penelitian
6. Kedua orang tuaku, Bapak Sugeng dan Ibu Utami, yang tidak ada kata dan sebuah
tindakan yang dapat membalas semua kasih sayang, doa, serta bimbingan yang
telah kalian berikan kepadaku
7. Adikku tersayang Brigita Almira Kusumaningrat, terima kasih atas dukungan
semangat, doa, dan segalanya sehingga kakakmu ini dapat menyelesaikan skripsi.
8. Teman-Temanku yang sudah memberikan dukungan serta semangat dari awal
mengerjakan skripsi hingga terselesaikannya kuliah serta skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi 2016, terima kasih atas semua
suka duka, dan kebersamaan selama masa kuliah. Semoga ikatan persaudaraan
dapat terjalin selamanya dan dapat sukses bersama
10. Teman–teman satu bimbingan skripsi yang aling mendukung dan semangat
dalam proses penyusunan skripsi.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan yang selalu memberikan dukungan dan
membantu dalam penyusunan skripsi.
Penulis sangat menyadari dalam menulis skripsi ini masih ditemukan banyak
kekurangan. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan juga saran yang
xii
Namun demikian, besar harapan saya sebagai peneliti semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan untuk para pembaca.
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Indentifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 6
G. Manfaat Pengembangan ... 6
H. Asumsi Pengembangan ... 8
BAB II KAJIAN TEORI ... 9
A. Kurikulum 2013 ... 9 1. Pengertian Kurikulum 2013 ... 9 2. Pengembangan Kurikulum 2013 ... 10 3. Pengembangan Kurikulum 2013 ... 11 B. Penilaian ... 13 1. Pengertian Penilaian ... 13 2. Penilaian Kurikulum ... 14 3. Prinsip penilaian ... 14 4. Fungsi Penilaian ... 16 C. Video ... 17
xiv
1. Pengertian Video ... 17
2. Tujuan Video ... 18
3. Kelebihan dan Kelemahan Video ... 18
D. Research and Development ... 19
1. Pengertian Research and Development ... 19
2. Ruang Lingkup Research and Development ... 21
3. Langkah-langkah Research and Development ... 21
4. Ciri-ciri Research and Development ... 25
5. Kelebihan dan Kelemahan Research and Development ... 26
E. Buku Besar ... 28
1. Pengertian Buku Besar ... 28
2. Bentuk-Bentuk Buku Besar ... 29
3. Posting Diri Jurnal ... 29
BAB III METODE PENELITIAN... 30
A. Model Pengembangan ... 30
B. Prosedur Pengembangan ... 32
C. Desain Uji Coba Produk ... 35
1. Desain Validasi dan Uji Coba ... 35
2. Validator dan Subjek Uji Coba ... 36
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 37
4. Teknik Analisis Data ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 52
A. Hasil Pengembangan Produk Awal ... 52
1. Konsep Produk ... 52
2. Sketsa Produk ... 52
3. Pengambilan Data ... 53
4. Pembuatan Produk ... 53
B. Hasil Uji Coba dan Revisi ... 56
C. Kajian Produk Akhir dan Analisis Data ... 83
1. Analisis Data ... 83
2. Kajian Produk Akhir ... 103
BAB V PENUTUP ... 106
A. Kesimpulan ... 106
B. Saran ... 107
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Ahli Materi ... 39
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Ahli Media ... 40
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Ahli Bahasa ... 42
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Validasi Produk oleh Pendidik ... 43
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi untuk Peserta Didik ... 45
Tabel 3.6 Evaluasi dan Tanggapan Peserta Didik ... 48
Tabel 3.7 Konversi Penilaian Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) ... 50
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Penyajian oleh Ahli Materi . 57 Tabel 4.2 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Kelayakan Kontruksi oleh AhliMateri ... 58
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Video (Aspek Penyajian dan Aspek Kontruk) oleh Ahli Materi... 59
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Isi oleh Ahli Media Tahap I . 60 Tabel 4.5 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Tampilan oleh Ahli Media Tahap I... 60
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Pemrograman oleh Ahli Media Tahap I... 61
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Video (Aspek Isi, Aspek Tampilan, dan Aspek Pemrograman) oleh Ahli Media Tahap I... 62
Tabel 4.8 Saran Perbaikan oleh Ahli Media Tahap I ... 63
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Isi oleh Ahli Media Tahap II 66 Tabel 4.10 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Tampilan oleh Ahli Media Tahap II ... 67
xvi
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Pemrograman oleh Ahli Media
Tahap II ... 67
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Video (Aspek Isi, Aspek Tampilan, dan Aspek Pemrograman) oleh Ahli Media Tahap II ... 68
Tabel 4.13 Hasil Penilaian Produk Video (Aspek Isi, Aspek Tampilan, dan Aspek Pemrograman) oleh Ahli Media Tahap II ... 69
Tabel 4.14 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Keterbacaan oleh Ahli Bahasa ... 70
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Lugas oleh Ahli Bahasa ... 71
Tabel 4.16 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik oleh Ahli Bahasa ... 71
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Keruntutan dan Keterpaduan Alur Pikir oleh Ahli Baahasa ... 72
Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Penelitian Produk Video (Aspek Komunikatif, Aspek Keterbacaan, Aspek Lugas, Aspek Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik, Aspek Keruntutan dan Keterpaduan Alur Pikir) Oleh Ahli Bahasa ... 72
Tabel 4.19 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Materi oleh Pendidik ... 73
Tabel 4.20 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Konstruksi oleh Pendidik ... 74
Tabel 4.21 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Bahasa oleh Pendidik ... 75
Tabel 4.22 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Penyajian oleh Pendidik ... 76
Tabel 4.23 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Kelayakan Efek Media Terhadap Strategi Pembelajaran oleh Pendidik ... 77
Tabel 4.24 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Keseluruhan oleh Pendidik ... 78
Tabel 4.25 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Isi Uji Coba Lapangan ... 79
Tabel 4.26 Hasil Penilaian Produk Video Pada Aspek Bahasa Uji Coba Lapangan .. 80
Tabel 4.27 Hasil Penilaian Produk Video Pada Hasil Penilaian Produk Uji Coba Lapangan ... 81
xvii
Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Video (Aspek Isi, Aspek, Bahasa,
dan Aspek Penyajian) oleh Penilian Uji Coba ... 82
Tabel 4.29 Analisis Data Penilaian Ahli Materi Aspek Penyajian ... 83
Tabel 4.30 Analisis Data Penilaian Ahli Materi Aspek Konstruksi... 85
Tabel 4.31 Analisis Data Penilaian Ahli Materi Aspek Penyajian Tahap I ... 86
Tabel 4.32 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Tampilan Tahap I ... 87
Tabel 4.33 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Pemrograman Tahap I ... 87
Tabel 4.34 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Pemrograman Tahap I ... 90
Tabel 4.35 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Penyajian Media Tahap II .... 90
Tabel 4.36 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Tampilan Tahap II... 90
Tabel 4.37 Analisis Data Penilaian Ahli Bahasa Aspek Komunikatif ... 93
Tabel 4.38 Analisis Data Penilaian Ahli Bahasa Aspek Keterbacaan ... 93
Tabel 4.39 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Lugas ... 94
Tabel 4.40 Analisis Data Penilaian Ahli Media Aspek Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik ... 94
Tabel 4.41 Analisis Data Penilaian Ahli Bahasa Keruntutan dan Keterpaduan Alur Pikir ... 94
Tabel 4.42 Analisis Data Penilaian Praktisi Aspek Materi ... 98
Tabel 4.43 Analisis Data Penilaian Praktisi Aspek Konstruksi ... 99
Tabel 4.44 Analisis Data Penilaian Praktisi Aspek Bahasa ... 99
Tabel 4.45 Analisis Data Penilaian Praktisi Aspek Penyajian ... 99
Tabel 4.46 Analisis Data Penilaian Praktisi Aspek Kelayakan Efek Media ... 99
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Bagian Pembuka ... 54
Gambar 4.2 Bagian Soal Pilihan Ganda ... 55
Gambar 4.3 Bagian Soal Esai... 55
Gambar 4.4 Bagian Jeda Waktu Pilihan Ganda ... 56
Gambar 4.5 Tampilan Alternatif Jawaban sebelum revisi ... 63
Gambar 4.6 Tampilan Alternatif Jawaban Sesudah di Revisi... 64
Gambar 4.7 Tampilan 14.58 Sebelum di Revisi ... 67
Gambar 4.8 Tampilan 14.58 Sesudah di Revisi ... 65
Gambar 4.9 Tampilan Soal Esai Sebelum di Revisi ... 65
Gambar 4.10 Tampilan Soal Esai Sesudah di Revisi ... 66
Gambar 4.11 Hasil Penilaian Ahli Materi Aspek Penyajian ... 84
Gambar 4.12 Hasil Penilaian Ahli Materi Aspek Kontruk ... 86
Gambar 4.13 Hasil Penilaian Ahli Media Aspek Penyajian Tahap I ... 88
Gambar 4.14 Hasil Penilaian Ahli Media Aspek Tampilan Tahap I ... 89
Gambar 4.15 Hasil Penilaian Ahli Media Aspek Pemrograman Tahap I ... 89
Gambar 4.16 Hasil Penilaian Ahli Media Aspek Penyajian Tahap II... 91
Gambar 4.17 Hasil Penilaian Ahli Media Aspek Tampilan Tahap II ... 92
Gambar 4.18 Hasil Penilaian Ahli Media Aspek Pemrograman Tahap II ... 92
Gambar 4.19 Hasil Penilaian Ahli Bahasa Aspek Komunikatif ... 96
Gambar 4.20 Hasil Penilaian Ahli Bahasa Aspek Keterbacaan ... 96
Gambar 4.21 Hasil Penilaian Ahli Bahasa Aspek Lugas ... 97
Gambar 4.22 Hasil Penilaian Ahli Bahasa Aspek Kesusaian ... 97
Gambar 4.23Hasil Penilaian Ahli Bahasa Aspek Keterpaduan Alur Pikir ... 97
Gambar 4.24 Hasil Penilaian Pendidik Aspek Materi ... 101
Gambar 4.25 Hasil Penilaian Pendidik Aspek Bahasa ... 102
Gambar 4.26 Hasil Penilaian Pendidik Aspek Strategi Pembelajaran ... 102
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 112
Lampiran 2 Silabus ... 113
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 131
Lampiran 4 Materi... 135
Lampiran 5 Soal ... 142
Lampiran 6 Validasi Ahli Materi ... 148
Lampiran 7 Validasi Ahli Media Tahap I ... 151
Lampiran 8 Validasi Ahli Media Tahap II ... 156
Lampiran 9 Validasi Ahli Bahasa ... 161
Lampiran 10 Validasi Praktisi ... 167
Lampiran 11 Daftar Presensi Uji Coba ... 173
Lampiran 12 Rekapitulasi Observasi Peserta Didik... 174
Lampiran 13 Hasil Penilaian Sebelum Menggunakan Video ... 176
Lampiran 14 Daftar Presensi Penelitian Online ... 177
Lampiran 15 Rekapitulasi Kuesioner Penelitian Online ... 178
Lampiran 16 Daftar Hasil Penelitian Online ... 180
Lampiran 17 Dokumentasi ... 181
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan serta tuntutan persaingan global pada saat ini memberikan
tantangan tersendiri bagi siapapun termasuk ranah pendidikan maupun teknologi.
Hal ini membutuhkan suatu cara untuk meningkatkan peran pendidik dan tenaga
kependidikan agar peserta didik sebagai subyek tidak tertinggal dengan
percepatan zaman. Pada era globalisasi pada abad ke-21 ini, yang disebut era
teknologi industri 4.0. Dimana insan yang bergerak dalam bidang pendidikan
harus mampu menyesuaikan dirinya supaya siap menghadapi zaman tersebut.
Untuk itu para pendidik harus mampu meningkatkan kompetensi pembelajaran.
Pembelajaran yaitu suatu relasi antara pendidik dengan peserta didik
beserta faktor yang mempengaruhi. Pembelajaran adalah komponen dari
pendidikan yang didalamnya didukung dengan komponen pembelajaran dengan
yang lain diantaranya tujuan pembelajaran, materi pelajaran, media
pembelajaran, limgkungan belajar, metode pembelajaran, dan penilaian.
Penilaian dianggap suatu hal penting dari proses pembelajaran. Tujuan dari
penilaian ialah untuk menilai dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi,
untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari proses belajar mengajar.
Dimana proses penilaian yang baik dan tepat akan membuahkan gambaran hasil
digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan indikator yang ingin dicapai,
materi pembelajaran dan tujuan dari penilaian itu sendiri. Oleh karena itu,
membuat keserasian penilaian dengan tujuan pembelajaran peserta didik adalah
hal yang sangat penting.
Penilaian dalam pendidikan merupakan upaya sistematis dilakukan dengan
cara mengumpulkan data hasil belajar peserta didik yang valid serta reliabel
secara menyeluruh, langkah selanjutnya diolah bertujuan untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar peserta didik. Valid yang berarti melakukan penilaian
sesuai dengan yang seharusnya dilakukan, sedangkan relibael yaitu penilaian
dilakukan dengan konsisten. Metode penilaian harus bisa atau mampu menilai
semua segi atau aspek yang peserta didik lakukan. Aspek yang dimaksud yaitu
aspek afektif, kognitif dan psikomotorik peserta didik.
Penilaian keterampilan dan pengetahuan abad 21, sebagai bentuk respons
dunia pendidikan terhdap sistem pendidikan dewasa ini. Hasil dari penilaian
keterampilan abad 21 tidak hanya berdampak bagi peserta didik saja, tapi juga
akan berdampak bagi pendidik, sekolah, juga pemerintah dan nasional. Visi
penilaian abad 21 adalah penilaian tidak hanya mengukur pengetahuan tentang
fakta diskrit, namun juga kemampuan untuk menerapkan pengetahuan secara
kompleks dalam segala situasi. Dimensi pembelajaran abad ke-21 harus
mengukur keterampilan dalam menghadapi kehidupan lingkungan yang semakin
kinerja; 2) tertanam dalam kurikulum; 3) berdasarkan model pembuktian kognisi
dan pembelajaran yang umum.
Teknologi digital juga mempunyai peran penting dalam semua jenis
penilaian. Teknologi dapat digunakan untuk mendukung pendidik dalam
administrasi dan pengolahan data penilaian dengan menangkap data penilaian
juga diperkaya dengan penggunaan teknologi digital. Contohnya video bisa
digunakan untuk proses belajar juga sebagai produk yang dibuat selama proses
tersebut.
Pada kenyataannya metode penilaian hasil belajar yang digunakan selama
proses belajar mengajar hanya menggunakan metode penilaian kognitif, yaitu
paper and pencil test yang hanya mengukur ingatan peserta didik mengenai
informasi faktual dan prosedural saja. Dimana penilaian dilakukan hanya
memberikan sejumlah soal yang mempunyai jawaban singkat atau pilihan ganda
saja. Metode penilaian ini belum bisa menilai atau mengukur hasil belajar
peserta didik yang sesungguhnya. Fakta yang terjadi dilapangan khususnya di
sekolah, pendidik masih menggunakan media berbasis konvensional dan juga
pendidik saat ini kebanyakan susah beradaptasi dengan perubahan jaman dan
tidak mau menambah wawasan serta inovasi untuk menunjang proses
pembelajaran. Sehingga pendidik memutuskan tetap menggunakan media
pembelajaran yang kurang relevan dengan kondisi peserta didik saat ini.
Sedangkan pemerintah sudah memberikan fasilitas yang cukup untuk
dan internet. Hal ini terjadi di SMK Negeri 1 Bantul. Setelah melakukan survei
dan wawancara kepada pendidik dan peserta didik di sekolah tersebut, peneliti
menemukan pendidik di SMK Negeri 1 Bantul khususnya pendidik mata
pelajaran Akuntansi Dasar kelas X masih menggunakan penilaian dengan tidak
memanfaatkan teknologi. Sehingga pada proses pengambilan penilaian tidak
menggunakan tekmologi terasa lebih susah dipahami.
Dalam penelitian ini peneliti mencoba memanfaatkan teknologi digital
berupa video untuk berbagai assessment yang biasa dilakuakn dalam dunia
pendidikan. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian dengan judul pengembangan assessment berbasis video
pada kd 3.9 dan 4.9 mengenai buku besar pada mata pelajaran akuntansi dasar
kelas x di SMK Negeri 1 Bantul.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Pada saat penilaian menggunakan paper based test membuat peserta didik
lebih berfokus pada tulisan dan bosan pada saat pengambilan penilaian
2. Pendidik belum menerapkan media yang bervariatif dalam hal penilaian
3. Peserta didik kurang antusias pada saat pengambilan penilaian sehingga dapat
4. Belum dikembangkan penggunakan video dalam penilaian kelas X di SMK
Negeri 1 Bantul
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dibuat supaya ruang lingkup peneliti tidak terlalu
luar. Agar peneliti bisa lebih fokus untuk menghindari hsil yang tidak diinginkan
dan di luar dari masalah dalam penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah yang
ditemukan di lapangan, penelitian akan dibatasi hanya membuat soal dalam
bentuk video sesuai dengan materi buku besar bagi peserta didik kelas X di SMK
Negeri 1 Bantul.
D. Rumusan Masalah Penelitian
Dari batasan masalah yang sudah dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah pengembangan penilaian
pembelajaran berbasis video pada KD 3.9 dan 4.9 materi tentang buku besar
untuk peserta didik kelas X Jurusan Akuntansi?
E. Tujuan Penelitian
Mengembangkan penilaian pembelajaran berbasis video pada mata
pelajaran akuntansi dasar kompetensi dasar 3.9 dan 4.9 tentang materi Buku
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam pembuatan soal yang
dikemas dalam bentuk video sebagai berikut produk soal berbentuk video. Isi
Video berupa soal-soal pilihan ganda dan esai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar pada materi buku besar. Video dibuat dengan bantuan aplikasi
wondershare filmora 9. Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta didik.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan, perkembangan dan kemajuan belajar peserta
didik yang nantinya akan disampaikan kepada wali peserta didik. Selain itu,
kita juga dapat mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang
berbasis penilaian berbentuk video. Dengan demikian, seorang pendidik
dapat mengembangkan proses pembelajaran yang lebih efektif lagi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pendidik
1) Mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan
penilaian pembelajaran berbasis video pada KD 3.9 dan 4.9 tentang
materi buku besar mata pelajaran Akuntansi Dasar Kelas X di SMK
2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan
tentang media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik
b. Bagi Peserta Didik
1) Peserta didik diharapkan dapat memahami dan mempermudah dalam
mengerjakan soal materi buku besar pada mata pelajaran akuntansi
dasar.
2) Peserta didik diharapkan dapat lebih mudah menerima dan memahami
soal pada mata pelajaran akuntansi dasar materi buku besar melalui
soal berbentuk video sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi sekolah sebagai informasi
untuk penilaian berbasis video
d. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penilitian ini sangat diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan
bacaan ilmiah untuk mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian yang
H. Asumsi Pengembangan
Dalam penelitian tentang pengembangan penilaian berbasis video pada
peserta didik kelas X, penelitian ini berasumsi bahwa :
1. Penilaian berbasis video yang dikembangkan sudah layak untuk diuji
cobakan ke peserta didik
2. Menambah referensi pendidik dan juga peserta didik
3. Peserta didik dapat mengerjakan soal mandiri dengan menggunakan video
tersebut.
4. Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik
5. Penggunaan media ini masih jarang digunakan sehingga menarik untuk
dikembangkan
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Menurut pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2013 mengenai Sistem
Pendidikan Nasional, kurikulum ialah seperangkat aturan mengenai tujuan,
isi, serta bahan ajar yang digunakan untuk paduan penyelanggaran kegiatan
pembejaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan kegiatan
pembelajaran berguna untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut
Sukmadinata (2013:4), kurikulum yaitu sebuah rancangan dalam dunia
pendidikan, menyerahkan suatu pedoman dan juga pegangan terhadap jenis,
lingkup, dan urutan isi, serta prosedur pemdidikan. Kurikulum memiliki
kedudukan utama dalam semua proses pendidikan. Kurikulum memfokuskan
semua bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
Kurikulum menurut Dakir (2014:2), yaitu metode pendidikan yang
isinya bahan ajar dan pengalaman belajar yang sudah diprogramkan,
dikonsep maupun dirancang secara terstruktur atas pedoman norma yang
sedang berlaku lalu dijadikan pedoman untuk suatu proses pembelajaran bagi
tenaga kependidikan dan beserta peserta didik untuk mecapai tujuan
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
kurikulum ialah seperangkat rencangan serta peraturan yang kaitannya tujuan,
isi dan bahan ajar yang dipakai sebagai pedoman dalam kegiatan
pembelajaran untuk meraih tujuan pendidikan
2. Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mengalami pengembangan bagian dari upaya
meningkatkan tujuan pendidikan. Selain kurikulum, terdapat faktor lainnya di
antaranya rentang waktu peserta didik bersekolah, durasi peserta didik tinggal
di sekolah, modul untuk peserta didik, dan juga kontribusi pendidik selaku
ujung tombak atau penentu dalam pelaksanaan pendidikan
a. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mengalami pengembangan dari aturan yuridis yang
mengharuskan adanya pengembangan kurikulum yang baru. Landasan
yuridis yaitu ketetapan hukum yang menjadikan dasar untuk
pengembangan kurikulum yang baru. Landasan filosofis adalah landasan
yang memfokuskan kurikulum kepada manusia. Landasan teoretik
memberikan dasar teoretik pengembangan kurikulum sebagai dokumen
dan proses. Landasan empirik memberikan panduan berdasarkan
pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku.
b. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mengalami pengembangan maka pendidikan akan
keterampilan, produktif, penguatasn sikap, dan pengetahuan yang melekat.
Dalam hali ini, pengembangan kurikulum memfokuskan untuk membentuk
kompetensi dan karakter peserta didik, berupa dasar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperagakan ke peserta didik sebagai wujud
pemahaman konsep yang dipelajari secara kontekstual. Pada Kurikulum
2013 memungkin pendidik melakukan penilaian hasil belajar peserta didik
dalam proses pencapaian tujuan belajar, yang merupakan cerminan dari
tingkatan pengetahuam serta pemahaman kepada materi yang sedang
dipelajari. Maka dari itu, peserta didik diperlukan mengetahui kriteria dari
kemampuan kompetensi dan karakter yang dijadikan standar penilaian
hasil belajar, sehingga peserta didik dapat mempersiapkan diri melalui
kemampuan terhadap beberapa kompetensi dan karakter, sebagai prasyarat
untuk melanjutkan ke tingkat kemampuan kompetemsi maupun karakter.
3. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dilaksanakan pada ajaran
2013/2014. Dan sampai sekarang kurikulum 2013 masih mengalami banyak
revisi. Revisi yang terakhir terjadi pada tahun 2018. Meski masih dalam
proses revisi, kurikulum 2013 memiliki beberapa keungguluan dan kelebihan.
a. Keunggulan Kurikulum 2013
Keunggulan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh Kurniasih dan
1) Peserta didik diminta menjadi siswa yang aktif dan kreatif bertujuan
untuk memecahkan sesuatu masalah dan mencari jalan keluar dari
sebuah masalah yang dihadapi di sekolah.
2) Penilaian yang dilakukan dalam Kurikulum 2013 meliputi seluruh aspek
dari afektif, kognitif, dan psikomotorik
3) Pendidikan karakter ditampakkan dalam semua mata pelajaran yang
diajarkan.
4) Kompetensi yang dilaksanakan dalam kurikulum ini sesuai dengan
tuntutan fungsi dan tujuan Pendikan Nasional Indonesia
5) Kompetensi dalam kurikulum ini meliputi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
b. Kelemahan Kurikulum 2013
Kelemahan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh Kurniasih dan
Sani (2014:41-42) yaitu :
1) Kurangnya wawasan pendidik terhadap konsep pendekatan scientific
2) Pendidik dirasa kurang ahli dalam hal merancang RPP
3) Beban belajar bagipeserta didik menjadi lebih berat sehingga waktu
belajar di sekolah relatif lebih panjang
4) Banyak materi yang harus dikuasai dan dipahami serta dipelajari oleh
para peserta didik sehingga tidak semua materi yang sudah disusun dan
5) Pendidik kurang dilibatkan dalam pengembangan kurikulum 2013
karena pemerintah memandang pendidik dan peserta didik memiliki
kapasitas yang sama.
B. Penilaian
1. Pengertian Penilaian
Menurut Sani (2016:15), penilaian adalah suatu cara yang sudah
dirancang dengan sedemikian rupa dengan cara mencari data atau bukti yang
benar dan faktual, selanjutnya data atau informasi tersebut diolah kembali
yang bertujuan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya untuk
membuat suatu kebijakan dan membuat suatu program pendidikan.
Konsep sistem penilaian pada saat ini lebih berfokus untuk mengukur
kemampuan peserta didik untuk mengingat fakta, melalui tes pilihan ganda,
meskipun begitu tidak cukup untuk menghitung saja kemampuan peserta
didik untuk lebih terlibat dalam pemikiran yang lebih kompleks dan luas
dalam mengerjakan tugas dalam memecahkan masalah. Pada akhirnya hasil
akhirnya muncul adanya jarak yang jauh antara pengetahuan dengan
keterampilan yang diperoleh oleh peserta didik disekolah dan pengetahuan
serta keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk suksesnya abad 21 yang
semakin berkembang teknologi pada tempat kerja. Sementara penilaian pada
konten inti dan sedikit penilaian yang secara rutin dilakukan untuk mengukur
kelebihan dan kekurangan peserta didik, pendidik, serta sekolah.
Teknologi digital mempunyai peran pntng dalam semua jenis penilaian.
Teknologi digunakan untuk mendukung gutu dalam administrasi dan
pengolahan data penilaian dengan:
a. Memakai spreadsheet untuk merekam data dengan mudah
b. Membangun hubungan dengan berbagai jenis data penilaian, contohnya
dimana pendidik dengan mudah untuk membandingkan kemajuan hasil
dari tahun ke tahun
c. Data penilaian dapat diperkaya dengan menggunakan teknologi digital.
Contohnya video bisa digunakan untuk menangkap proses belajar maupun
menjadi produk yang dibuat selama proses itu
2. Penilaian Kurikulum 2013
Standar penilaian pendidikan kurikulum 2013 berpedoman pada
Peremendikbud No 66 tahun 2013 mengenai standar penilaian pendidikan,
yaitu standar mengenai mekanisme, prosedur dan alat penilaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian pendidikan adalah suatu proses pengumpulan dan
pengolahan suatu informasi yang bertujuan untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik, yang meliputi penilaian diri, penilaian autentik,
portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian nasional, dan ujian sekolah
Penilaian sangat diperlukan dalam hal membantu dalam hal hasil yang
dipeoreh untuk berbagai pihak. Hasil penilaian yang akurat apabila semua
instrument yang digunakan untuk menilai dapat dipertanggung jawabkan.
Penilaian juga diharuskan memperhatikan prinsip sebagai berikut:
a. Sahih
Penilaian dilaksanakan berdasarkan data yang menggambarkan
kemampuan peserta didik yang nantinya akan diukur. Data yang
didapatkan harus menggambarkan kemampuan peserta didik dengan
menggunakan instrumen yang sahih, ialah instrumen yang dapat mengukur
apa yang harus diukur
b. Adil
Penilaian yang baik tidak akan menguntungkan atau merugikan
peserta didik hanya karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hal-hal lain.
Perbedaan hasil penilaian semata-mata harus disebabkan oleh berbedanya
capaian belajar peserta didik pada kompetensi yang dinilai
c. Terbuka
Tata cara penilaian dan standar penilaian perlu spesifik dan juga bisa
diketahui oleh siapapun. aspek yang akan dinilai (peserta didik) dan
pemakai hasil penilaian berkewajiban tahu proses dan pedoman yang
dipakai dalam penilaian, sehingga hasil penilaian dapat diterima oleh
d. Sistematis
Penilaian sebaiknya diawali dengan pemetaan. Penilaian dilakukan
secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
Dilaksanakan proses pengenalan dan analisis KD, indikator keberhasilan
yang bersangkutan dengan KD. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis
tersebut dikelompokkan menjadi teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
waktu penilaian yang sesuai
4. Fungsi Penilaian
Penilaian dilakukan semata-mata ingin mengetahui hasi belajar peserta
didik. Maka dari itu, penilaian seakan-akan hanya menjadi kegitan yang
terpisah dari proses kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan bukan hanya
untku mengukur hasil belajar dari peserta didik, melainkan lebih berfokus
bagaimana cara meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap suatu
materi. Penilaian alangkah baiknya dilaksanakan melalui tiga pendekatan,
yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment for
learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning
(penilaian sebagai pembelajaran).
Menurut Diknas 2006 dalam Majid (2014:44), penilaian memiliki
fungsi sebagai berikut :
a. Tujuan suatu pembelajaran ialah pencapaian kompetensi inti dan
sejauh mana peserta didik telah paham dari kompetesi yamg harus
dikuasai.
b. Penilaian berbasis kelas yang mempunyai fungsi untuk dasar pelaksanaan
penilaian. Hasil belajar peserta didik yang bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam memahami dirinya sendiri, mengembangkan
kepribadian untuk penjurusan, membuat keputusan yang bijak tentang
langkah dalam memilih program, pendidik mempunyai peran yang sangat
erat untuk mendidik dan membimbing.
c. Penilaian berfungsi untuk dapat menentukan kelemahan pada saar proses
kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung atau setelah proses
pembelajaran. Yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
langkah menuju proses perbaikan pembelajaran berikutnya, sehingga
menunjukkan hasil belajar yang meningkat yang diperoleh peserta didik.
C. Video
1. Pengertian Video
Video dalam Bahasa Latin memiliki sebuah makna yakni melihat atau
memiliki kekuatan penglihatan. Media video itu sendiri merupakan salah satu
media berjenis audio visual. Dimana audio visual ialah suatu media yang
sangat menggantungkan indera pendengaran maupun indera penglihatan.
Melalui media audio visual dapat dirasa soal dikemas dalam bentuk video
meningkatkan hasil belajar. Menurut Azhar Arsyad (2008:49), video ialah
sebuah gambar didalam bingkai, dimana bingkai dan bingkai disusun dengan
bantuan lensa proyektor sehingga layar dapat dilihat hidup, Dari pengetian
para ahli di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa video ialah suatu
media yang dapat menggambarkan objek tertentu dan menyajikan informasi,
menjabarkan suatu proses, memperjelas suatu konsep yang rumit menjadi
mudah.
2. Tujuan Video dalam Pembelajaran
Ronald Anderson (1987:104) mengemukakan tentang beberapa tujuan
dari pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup tujuan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Dimana dari tujuan kognitif ialah cara
mengembangkan potensi yang bersangkutan dengan kemampuan berkilas
balik dan dapat memberikan respon berupa gerak dan sensasi. Tujuan afektif
itu sendiri menggunakan suatu teknik atau efek, sehingga video bisa menjadi
sebuah media yang cukup baik dalam hal mempengaruhi sikap dan emosi.
Dan tujuan psikomotorik yaitu video yang cocok untuk memperlihatkan
contoh sebuah keterampilan yang hubungannya dengan gerak.
3. Kelebihan dan Kelemahan Video
a. Kelebihan video
1) Dapat menampilkan sebuah fenomena yang sangat sulit untuk dilihat
2) Dengan memakai video, dapat menunjukkan kembali gerakan tertentu
ataupun keadaan yang sudah lampau
3) Dengan video peserta didik dapat dengan mudah untuk belajar secara
mandiri
b. Kekurangan video
1) Biaya pembuatan video yang sangat mahal dan hanya beberapa orang
yang dapat melakukannya
2) Layar monitor yang kecil dapat membatasu jumlah penonton.
D. Research and Development (R&D)
1. Pengertian Research and Development
Menurut Sugiono (2009:47), metode penelitian dan pengembangan
adalah sebuah metode yang berperan untuk menghasilkan sebuah produk dan
mengujikan kegunaan dari produk tersebut agar mendapatkan hasil produk
yang akan digunakan penelitian yang mempunyai sifat analisis kebutuhan dan
untuk menguji sejauh mana kegunaan dari produk tersebut mampu berfungsi
di masyarakat secara luas, oleh karena itu sangat diperlukan penelitian untuk
menguji kegunaan produk tersebut. Dalam bidang pendidikan, produk yang
dihasilkan. Borg dan Gall menyatakan untuk melakukan penelitian analasisis
kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering
digunakan metode penelitian dasar (basic research). Langkah berikutnya
eksperimen atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat
diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut
dinamakan penelitian terapan (applied research). Penelitian dan
pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan
memvalidasi suatu produk. Hasil dari bidang pendidikan melalui penelitian
research and development diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan
dengan kebutuhan.
Sugiyono (2009:412) mengemukakan bahwa produk-produk
pendidikan yang dihasilkan dapat berupa kurikulum yang spesifik untuk
keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku
ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji
kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model
unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem
penggajian dan lain-lain
Produk-produk pendidikan yang dihasilkan dapat berupa kurikulum
yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media
pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem
evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model
pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem
pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain (Sugiyono:2009:412).
merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan bisa
berbentuk software, ataupun hardware seperti buku, modul, paket, program
pembelajaran ataupun alat bantu belajar. Penelitian dan pengembangan
berbeda dengan penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-saran bagi
perbaikan, penelitian dan pengembangan menghasilkan produk yang
langsung bisa digunakan.
2. Ruang Lingkup Research and Development (R&D)
Ruang lingkup dibutuhkan supaya di dalam penelitian tidak terlalu luas
jangkauannya. Ruang lingkup research and development menurut Richey dan
Keilen dalam Sugiono (Sugiono & Yustiani, Metode Penelitian &
Pengembangan R&D, 2015) antara lain: (a) fokus penelitian adalah
menciptakan suatu produk dan mengembangkan produk, dan (b) penelitian
yang berlangsung dengan menggunakan perencanaan dan pengembangan
secara lebih luas jangkauannya.
3. Langkah-langkah Research and Development
Dalam sebuah penelitian, langkah–langkah dilakukan supaya semua hal
yang dapat dilakukan secara urut dan sesuai rencana. Setiap langkah yang
dilakukan merupakan satu kestuan dan saling melengkapi sehingga bisa
memperoleh sebuah produk baru. Model pengembangan yang dipakai dalam
a. Identifikasi Tujuan Pembelajaran
Langkah kesatu dalam proses research and development yaitu
memilih atau menentukan informasi yang akan ditampilkan lalu
keterampilan yang akan diajarkan kepada peserta didik. Tujuan
pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Analisis kebutuhan peserta didik dan juga kesulitan belajar
b. Analisis Pembelajaran
Setelah melakukan identifikasi tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya yaitu menentukan langkah yang dilakukan supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Proses analisis pembelajaran pada akhirnya akan menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan peserta didik
c. Analisis Pembelajar dan Konteks
Tahap selanjutnya yaitu analisis parallel dari peserta didik, pihak
yang akan belajar keterampilan hingga akhirnya menerapkan dalam
kehidupan. Keterampilan semula peserta didik, kecenderungan atau
prioritas, dan sikap ditentukan bersama dengan karakteristik pembelajaran
d. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Langkah selanjutnya yaitu menuliskan pernyataan spesifik dari apa
yang peserta didik dapat lakukan ketika mereka menyelesaikan
pembelajaran. Pernyataan ini berasal dari keterampilan yang diidentifikasi
dalam analisis pembelajaran, mengidentifikasi keterampulan yang harus
dipelajari, kondisi di mana keterampilan akan ditampilakan atau
ditunjukkan, dan kriteria untuk tujuan pembelajaran yang sukses.
e. Mengembangkan Instrumen Penilaian
Berdasarkan tujuan yang sudah ditetapkan, langkah kemudian yang
akan diambil yaitu mengembangkan penilaian yang sejajar dan mengukur
kemampuan peserta didik untuk melakukan apa yang sudah menjadi tujuan
pembelajaran. Memfokuskan yang paling utama ditempatkan yang
berkaitan dengan jenis keterampilan yang diuraikan dalam tujuan dengan
persyaratan penilaian
f. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Berdasarkan informasi yang sudah diungkapkan oleh lima langkah
sebelumnya, langkah selanjutnya yang diambil yaitu mengidentifikasi
strategi untuk digunakan dalam pembelajaran. Strategi diguanakan dalam
pembelajaran. Strategi ini digunakan untuk membantu perkembangan
peserta didik dalam hal belajar yang mencakup kegiatan sebelum
pembelajaran (menstimulasi motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
belajar mengajar dan penilaian yang aktif, dan tindak lanjut kegiatan yang
berhubungan dengan kemampuan yang baru dipelajari untuk dilakukan
dunia nyata.
g. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran
Langkah selanjutnya yaitu menghasilkan bahan pembelajaran yang
sesuai dengan strategi pembelajaran. Bahan pembelajaran biasanya terdiri
dari panduan untuk peserta didik, materi pembelajaran, dan penilaian
h. Mendesain dan Melakukan Evaluasi Formatif
Setelah memilih bahan pembelajaran selesai maka langkah
berikutnya yaitu melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan bertujuan untuk
mengumpulkan data yang sudah dipakai untuk mengidentifikasi masalah
dalam pembelajaran dan menemukan kesempatan untuk membuat
pembelajaran menjadi lebih baik.
i. Revisi
Langkah selanjutnya yaitu revisi produk. Data dari evaluasi formatif
berguna untuk mengetahui kekurangan produk dan selanjutnya digunakan
memperbaiki kualitas produk
j. Mendesain dan Melakukan Evaluasi Sumatif
Langkah terakhir dalam pengembangan produk yaitu melakukan
evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu evaluasi produk yang
menghasilkan nilai absolut atau relative dan terjadi setelah produk
Prosedur penelitian yang dilakukan peneliti dalam pengembangan ini
diadaptasi dari langkah-langkah pengembangan yang dikembangkan oleh
Dick dan Carrey tersebut dengan pembatasan. Dick dan Carrey dalam
sugiyono menyatakan bahwa dimungkinkan untuk membatasi penelitian
dalam skala kecil, termasuk membatasi langkah penelitian. Penerapan
langkah-langkah pegembangannya disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
Mengingat keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki oleh peneliti, maka
langkahlangkah tersebut disederhanakan menjadi tiga langkah pengembangan
yaitu : pravalidasi, validasi para ahli, uji keterbacaan peserta didik
4. Ciri-Ciri Research and Development (R&D)
Ciri-ciri research and development menurut I Made, I Nyoman, dan
Ketut Pudjawan dalam Teguh (2004:55) adalah sebagai berikut
a. Tujuan
Suatu penelitian diharuskan memiliki tujuan yang jelas agar produk yang
diperoleh dalam pengembangan penelitian ini baik dan juga bermanfaat.
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk pengembangan
produk penilaian pembelajaran berbasis video untuk pelaksanakan
pendidikan
b. Proses
Dalam penelitian pengembangan, proses lebih pada suatu fungsi,
untuk suatu sistem atau produk, pengambilan sebuah keputusan, uji
rancangan, pelaksanaan keputusan, dan standar untuk kerja.
c. Produk
Produk dalam ciri – ciri penelitian pengembangan adalah menciptakan
suatu produk baru yang harus memenuhi satu kriteria dan ketentuan yang
sudah ditentukan.
5. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan pengembangan penilaian Dick dan Carey yaitu:
a. Setiap langkah jelas dan mudah diikuti. Tahapan model ini merupakan
tahapan logis sederhana, artinya desain ini merupakan arah dan cara
berpikir dari kebanyakan orang untuk mencapai suatu tujuan
b. Teratur, efektif, dan efisien. Langkah-langkah yang dijelaskan tiap tahap
akan menghindarkan desainer dari multitafsir, sehingga setiap desainer
akan melewati urutan yang sama.
c. Model Dick dan Carey sangat sesuai untuk design pembelajaran, bahkan
Gall menyebutkan bahwa tak hanya cocok digunakan untuk design
pembelajaran namun juga untuk penelitian pendidikan secara umum.
d. Model Dick dan Carey diacu sebagai model teoretis mandiri dalam ranah
disiplin desain pembelajaran dan menjadi salah satu model pengembangan
dalam Research and Development (R&D)
e. Model Dick dan Carey relatif sederhana, namun tahapan dan komponen
f. Setiap langkah model Dick dan Carey adalah suatu prosedur yang sangat
sistematis bila dibandingkan dengan model-model instruksional lainnya.
Mulai dari tahap awal pengembangan sampai kepada desiminasi produk
yang dikembangkan dengan melakukan proses perbaikan yang
berlangsung secara terus-menerus hingga target (standar kualitas) produk
yang dikembangkan tercapai, yaitu efektif, efisien dan berkualitas.
Walaupun model pembelajaran Dick and Carey ini terlihat sangat
sistematis, logis, dan sederhana, akan tetapi kita dapat melihat beberapa
kekurangan, diantaranya adalah :
a. Desain ini merupakan desain prosedural, artinya desainer harus melewati
tahapan-tahapan yang ditentukan, sehingga model desain pembelajaran Dick
dan Carey terkesan kaku, karena setiap langkah telah di tentukan
b. Desain Model ini merupakan desain yang matang, artinya tidak menyediakan
ruang untuk uji coba dan kegiatan revisi baru dilaksanakan setelah diadakan
tes formatif.
c. Jika pembelajaran menggunakan basis internet dan model interaktif, dimana
pendidik tidak bertemu langsung dengan peserta didik, kecuali interaksi
dengan satu atau dua orang peserta didik. Model ini akan mengalami
kesulitan, terutama ketika harus menganalisis karakteristik peserta didik.
d. Pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran
maupun pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak
E. Buku Besar
1. Pengertian Buku Besar
Pengertian dari buku besar adalah sekelompok akun-akun yang telah diatur
agar ketika ingin mencari, akun-akun tersebut mudah untuk ditemukan (Harti,
2018).
2. Bentuk–Bentuk Buku Besar
Buku besar memiliki berbagai macam bentuk. Menurut Harti (2018:60) dalam
perusahaan ada buku besar, namun sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya
buku besar berbentuk:
a. Bentuk T (Sederhana)
Bentuk T sederhana ini digunakan untuk mempermudah pengenalan
bentuk dan cara pencatatan transaksi yang akan dicatat pada sisi sebelah
kiri yaitu debet dan sisi sebelah kanan yaitu kredit (Harti, 2018)
b. Bentuk Skontro (Reguler Ledger)
Buku besar bentuk skontro dan buku besar T sebenarnya sama. Hanya ada
sedikit perbedaan yang terletak di kolom keterangan, reference, dan kolom
jumlah baik di bagian sisi debet maupun sisi kredit
c. Bentuk Saldo Tunggal (Single Balance Ledger)
Pada buku besar bentuk saldo tunggal, penentuan saldo akun ditentukan
pada saat setiap terjadi sebuah transaksi keuangan. (Harti, 2018)
Prinsip pencatatan dari bentuk saldo rangkap sebenarnya sama dengan
bentuk pencatatan saldo tunggal. Perbedaanya terletak dalam kolom saldo
yang terdiri dari saldo kolom debet dan saldo kolom kredit. (Harti, 2018)
3. Posting dari Jurnal Umum ke Buku Besar
Cara untuk menyusun buku besar adalah dengan cara mem-posting dari
jurnal umum ke buku besar. Posting adalah memindahkan angka yang
tercantum dalam kolom debet jurnal umum ke sisi debet dalam sebuah buku
besar dan memindahkan angka yang tercantum dalam kolom kredit jurnal
umum ke dalam sisi kredit akun yang lain pada buku besar. (Jusuf, 2011).
Menurut Harti (2018), tahap-tahap yang harus dilakukan untuk
memosting dari jurnal umum ke buku besar adalah:
1) Mencatat tanggal akun buku besar sesuai dengan tanggal dalam jurnal
2) Mencatat jumlah angka pada sisi debet jurnal ke debet akun buku besar dan
jumlah angka kredit darri sisi kredit pada jurnal ke kredit akun buku besar.
3) Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom referensi akun yang di-posting.
4) Mencatat nomor kode akun yang bersangkutan pada pojok kiri atas buku
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Pengembangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan
(research and development). Metode penelitian dan pengembangan yaitu metode
penelitian yang digunakann untuk menghasilkan produk, lalu diuji keefektifan
produk tersebut. Penelitian jenis ini berbeda dengan penelitian pendidikan
lainnya karena tujuannya yaitu mengembangkan suatu produk yang pantas atau
layak digunakan. Borg dan Gall (Sugiyono, 2011:4) menyatakan bahwa
penelitian pengembangan yaitu suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk yang digunakan dalam dunia
pendidikan dan proses pembelajaran. Penelitian dan pengembangan ini
difokuskan pada peserta didik SMK Kelas X Jurusan Akuntansi.
Model yang digunakan adalah model prosedural dimana model yang
diterapkan berupa urutan langkah-langkah yang diikuti secara bertahp dari
langkah awal sampai langkah terakhir. Uji coba produk digunakan supaya dapat
memperoleh data yang diperoleh menjadi dasar untuk melihat tentang
kemenarikan, kelayakan, Dan keefektifan terhadap produk yang dihasilkan atau
video yang dihasilkan.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan
(2009:6-8) yaitu: Mengidentifik asi Tujuan Pembelajaran Analisis Pembelajar dan Konteks Analisis Pembelajaran Menentukan tujuan Pembelajara n Mengemba ngkan Penilaian belajar Mengemb angkan Strategi pembelaja ran Mengembank an produk dan memilih bahan pembelajaran Mendesain dan melakukan evaluasi formatif Merevisi Pembelajaran Mendesain dan melaku-kan evaluasi Sumatif
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur yaitu suatu rangkain langkah pelaksanaan pekerjaan yang harus
dilaksanakan secara bertahap untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau
menyelesaikan suatu produk (Prawiradilaga, 2007:87). Dalam prosedur
pengembangan pembelajaran Dick dan Carey terdapat sepuluh tahapan
pengembangan. Langkah-langkah pengembangan menurut Dick dan Carey
(2009:6-8) sebagai berikut :
1. Identify Instrutional Goals Analisys (mengidentifikasi tujuan pembelajaran)
Langkah kesatu dalam proses research and development yaitu memilih
atau menentukan informasi yang akan ditampilkan lalu keterampilan yang
akan diajarkan kepada peserta didik. Tujuan pembelajaran berasal dari
tujuan pendidikan nasional dimana menurut Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Sistem Pendidikan Nasional. Dimana pasal 3 itu
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Analisis kebutuhan peserta didik dan juga kesulitan belajar
2. Conduct Goal Analysis (menggunakan analisis pembelajaran)
Setelah melakukan identifikasi tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya yaitu menentukan langkah yang dilakukan supaya tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Proses analisis pembelajaran pada akhirnya akan menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan peserta didik
3. Analisis Pembelajaran dan Konteks
Tahap selanjutnya yaitu analisis parallel dari peserta didik, pihak yang akan
belajar keterampilan hingga akhirnya menerapkan dalam kehidupan.
Keterampilan semula peserta didik, kecenderungan atau prioritas, dan
sikap ditentukan bersama dengan karakteristik pembelajaran supaya
menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
4. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Langkah selanjutnya yaitu menuliskan pernyataan spesifik dari apa yang
peserta didik dapat lakukan ketika mereka menyelesaikan pembelajaran.
Pernyataan ini berasal dari keterampilan yang diidentifikasi dalam analisis
pembelajaran, mengidentifikasi keterampulan yang harus dipelajari,
kondisi di mana keterampilan akan ditampilakn ayau ditunjukkan, dan
kriteria untuk tujuan pembelajaran yang sukses.
5. Mengembangkan Instrumen Penilaian
Berdasarkan tujuan yang sudah ditetapkan, langkah kemudian yang akan
diambil yaitu mengembangkan penilaian yang sejajar dan mengukur
kemampuan peserta didik untuk melakukan apa yang sudah menjadi tujuan
berkaitan dengan jenis keterampilan yang diuraikan dalam tujuan dengan
persyaratan penilaian
6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Berdasarkan informasi yang sudah diungkapkan oleh lima langkah
sebelumnya, langkah selanjutnya yang diambil yaitu mengidentifikasi
strategi untuk digunakan dalam pembelajaran. Strategi digunakan dalam
pembelajaran. Strategi ini digunakan untuk membantu perkembangan
peserta didik dalam hal belajar yang mencakup kegiatan sebelum
pembelajaran (menstimulasi motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik), penyajian konten baru dengan contoh dan demostrasi, kegiatan
belajar mengajar dan penilaian yang aktif, dan tindak lanjut kegiatan yang
berhubungan dengan kemampuan yang baru dipelajari untuk dilakukan
dunia nyata.
7. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran
Langkah selanjutnya yaitu menghasilkan bahan pembelajaran yang sesuai
dengan strategi pembelajaran. Bahan pembelajaran biasanya terdiri dari
panduan untuk peserta didik, materi pembelajaran, dan penilaian
8. Mendesain dan Melakukan Evaluasi Formatif
Merancang dan melakukan evaluasi formatif yang digunakan sebagai
masukan untuk memperbaiki produk. Langkah-langkah evaluasi formatif
terdiri atas :
b. Uji coba lapangan yang terdiri dari 15-20 peserta didik
9. Revisi
Langkah selanjutnya yaitu revisi produk. Data dari evaluasi formatif
berguna untuk mengetahui kekurangan produk dan selanjutnya digunakan
memperbaiki kualitas produk
10. Mendesain dan Melakukan Evaluasi Sumatif
Langkah terakhir dalam pengembangan produk yaitu melakukan
evaluasi sumatif. Evaluasi Sumatif yaitu evaluasi produk yang
menghasilkan nilai absolut atau relatif dan terjadi setelah produk dievaluasi
secara formatif dan direvisi.
C. Desain Uji Coba Produk
1. Desain Validasi dan Uji Coba
Produk dari penelitian pengembangan penilaian pembelajaran berbasis
video perlu dilakukan sebuah validasi untuk mengetahui kualitas dan laykanya
penelitian ini. Uji coba produk adalah serangkaian tahapan validasi maupun
evaluasi. Produk akan divalidasi oleh para ahli dan juga praktisi, kemudian
akan diuji cobakan kepada peserta didik kelas X Akuntansi SMK N 1 Bantul
sebagai calon pemakai media pembelajaran berbasis video. Berikut adalah
langkah-langkah dalam tahap validasi dan evaluasi:
Sebelum melakukan validasi peneliti melakukan konsultasi dengan
dosen pembimbing tentang produk modul yang telah disusun. Tujuan dari
tahap ini adalah untuk mendapatkan masukan, kritik, dan saran dari dosen
pembimbing tentang kualitas penilaian berbasis video sebelum ahli atau
pakar melakukan validasi. Diharapkan masukan dari dosen pembimbing
akan membuat produk penilaian berbasis video semakin berkualitas. Lalu
sebelum dilakukan uji coba kepada peserta didik. Maka, produk yang sudah
selesai dikembangkan alangkah baiknya harus divalidasi dari ahli media,
ahli materi, ahli bahasa, dan praktisi atau guru mengampu mata pelajaran
akuntansi dasar di SMK Negeri 1 Bantul
b. Uji Coba Lapangan
Dimana uji coba lapangan dilaksanakan kepada peserta didik kelas X
Akuntansi SMK Negeri 1 Bantul. Uji coba lapangan ini mempunyai tujuan
yaitu untuk mengetahui kualitas dan kelayakan soal berbasis video
berdasarkan penilaian dari peserta didik. Media pembelajaran berbasis
video yang sudah divalidasi oleh ahli perlu diperbaiki lagi agar nantinya
relevan dan juga maksimal sesuai dengan kebutuhan peserta didik sebagai
pengguna kelak.
2. Validator dan Subjek Uji Coba
Penilaian kelayakan pengembangan penilaian berbasis video dilakukan
oleh tiga ahli adalah ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa serta praktisi atau
Brataningrum, S.Pd., M.Pd. beliau adalah dosen Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Validasi media dilakukan oleh Ibu
Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. beliau adalah dosen dosen
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Validasi
bahasa dilakukan oleh Bapak Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd. selaku
dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma. Validasi praktisi atau pendidik ialah Ibu Margiyati, S.Pd. beliau
adalah pendidik yang mengampu mata pelajaran akuntansi dasar di SMK
Negeri 1 Bantul. Subjek uji coba untuk pengembangan penilaian berbasis
video tentang buku besar ini adalah peserta didik kelas X Akuntansi 2 yang
terdiri dari 36 peserta didik.
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini mengggunakan teknik
kuesioner. Menurut Iqbal Hasan (2002:83), pengumpulan data ialah catatan
tentang hal yang penting untuk mendukung penelitian.
a. Kuesioner
Kuesioner atau dapat bisa disebut angket merupakan salah satu
teknik untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Jawaban dari
pertanyaan ini mempunyai sifat yang tertutup, membimbing responden
kepada jawaban yang diinginkan pada pilihan jawaban yang sudah