• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu merupakan agenda setiap institusi pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hardjosoedarmo (2004):

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu merupakan agenda setiap institusi pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hardjosoedarmo (2004):"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan bukanlah upaya sederhana, melainkan suatu kegiatan dinamis dan penuh tantangan. Pendidikan selalu berubah seiring dengan perubahan jaman. Oleh karena itu pendidikan senantiasa memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan mutu sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat.

Upaya peningkatan mutu merupakan agenda setiap institusi pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hardjosoedarmo (2004):

Berkembangnya tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap mutu layanan jasa pendidikan merupa-kan sebuah tantangan baru bagi setiap institusi atau lembaga pendidikan di tengah kondisi per-saingan yang semakin ketat. Untuk mempertahan-kan eksistensinya, setiap institusi pendidimempertahan-kan harus memiliki daya saing yang ditunjukkan mela-lui peningkatan mutu layanannya.

Mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan. Komponen-komponen itu adalah masukan (input),

(2)

proses, keluaran (output), tenaga kependidikan, sarana prasarana, serta biaya. Menurut Syaodih (dalam Mulyasa 2006), proses pendidikan yang bermutu harus didukung oleh personalia (seperti administrator, guru, konselor, dan tata usaha yang bermutu dan profesional), sarana dan prasarana pendidikan, fasili-tas, media, sumber belajar yang memadai, biaya yang mencukupi, manajemen dan strategi yang tepat serta lingkungan yang mendukung. Jika komponen berfung-si optimal akan menentukan terciptanya sekolah yang memiliki mutu lulusan yang unggul, yaitu mutu peserta didik yang mempunyai kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Menurut Maswir (2009) sebuah prestasi dari sekolah, dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional (UN) dan input dari sekolah tersebut. Mengukur sebuah prestasi sekolah dengan membandingkan input dengan

output. Sekolah yang dapat memproses peserta didik

dalam memperoleh hasil Ujian Nasional (UN) lebih tinggilah yang berprestasi. Karena pendidikan itu adalah proses, maka mengukurnya juga dari proses yang telah dilakukan.

Demikian halnya di Kecamatan Ngadirejo yang terdiri dari 36 SD/MI mendorong masing-masing sekolah berlomba untuk meningkatkan mutu, karena orang tua cenderung tertarik menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah yang bermutu. Para orang tua secara umum menilai mutu sekolah dari beberapa kriteria saja antara lain dari prestasi nilai UN dan

(3)

prosentase kelulusan. Hal tersebut mendorong setiap sekolah untuk menyusun strategi peningkatkan mutu utamanya agar sekolah dapat meraih prestasi bagus dalam Ujian Nasional.

Kondisi tersebut juga berdampak pada SDN 1

Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten

Temanggung. Sekolah ini merupakan salah satu lembaga pendidikan milik pemerintah yang berdiri 1 Januari 1951. SDN 1 Ngadirejo berada pada lokasi yang strategis karena keberadaannya di pusat persim-pangan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Candiroto, Kecamatan Wonoboyo, Kecamatan Jumo, dan Keca-matan Parakan, bahkan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo. Sehingga animo masya-rakat menyekolahkan putra-putrinya ke SDN 1 Ngadirejo cukup besar.

Dalam perkembangannya SDN 1 Ngadirejo merupakan SD favorit di Kecamatan Ngadirejo karena di samping merupakan SD inti yang letaknya sangat strategis juga mempunyai prestasi yang bagus diban-dingkan SD di sekitarnya. Namun antara tahun pelajaran 2004/2005 s.d 2007/2008 prestasi Ujian Nasional (UN) kalah dengan sekolah yang lain. Meskipun prosentase lulusan selalu 100% namun belum bisa menduduki posisi terbaik di tingkat keca-matan. Bahkan tahun pelajaran 2007/2008 menurun sekali menjadi ranking 5 kecamatan. Termasuk juga keadaan jumlah siswa selama 4 tahun tersebut tidak ada perkembangan yang berarti.

(4)

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat data jumlah siswa, jumlah rombel dan prestasi Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2004/2005 s.d 2007/2008.

Tabel 1.1

Jumlah Siswa, Jumlah Rombel dan Prestasi UN Tahun Pelajaran 2004/2005 s.d 2007/2008

Angka Perolehan Tahun Pelajaran

04/05 05/06 06/07 07/08 Jumlah siswa 238 239 256 258 Jumlah rombel 6 6 6 6 Rata-rata UN 6,87 7,14 7,18 7,81 Kelulusan 100% 100% 100% 100% Ranking di kecamatan 2 2 2 5 Sumber: TU SDN 1 Ngadirejo

Melalui berbagai program yang dilakukan oleh pengelola sekolah dalam hal ini kepala sekolah, guru, staf bekerjasama dengan orang tua, dan komite sekolah, maka sejak tahun pelajaran 2008/2009 SDN 1 Ngadirejo mengalami kemajuan, yaitu rata-rata UN mencapai target yang diharapkan dan hampir setiap tahun menduduki ranking 1 di kecamatan. Dengan peningkatan prestasi tersebut maka SDN 1 Ngadirejo banyak diminati dan semakin dipercaya lagi oleh masyarakat. Tidak hanya masyarakat Ngadirejo saja tetapi termasuk beberapa kecamatan di sekitarnya, sehingga dari tahun ke tahun jumlah siswa bertambah banyak. Bahkan tahun 2008 Dinas Pendidikan

(5)

mene-tapkan SDN 1 Ngadirejo menjadi Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) dan prestasi UN yang diraih semakin meningkat, tahun pelajaran 2011/2012 SDN 1 Ngadirejo menempati ranking 1 dari 25 SDSN se Kabupaten Temanggung dan ranking 3 dari 430 SD se Kabupaten Temanggung. Pada Tabel 1.2 dapat dilihat perkembangan jumlah siswa dan prestasi UN SDN 1 Ngadirejo.

Tabel 1.2

Perkembangan Jumlah Siswa dan Prestasi UN SDN 1 Ngadirejo Tahun Pelajaran 2008/2009 s.d 2012/2013 Angka Perolehan Tahun Pelajaran 08/09 09/10 10/11 11/12 12/13 Jumlah Siswa 270 286 298 334 357 Jumlah Rombel 7 8 10 10 11 Rata-rata UN 8,36 8,70 8,59 8,85 8,68 Kelulusan 100% 100% 100% 100% 100% Ranking Kecamatan 1 2 1 1 1 Sumber: TU SDN 1 Ngadirejo

Berdasarkan wawancara awal dengan kepala sekolah, ada beberapa hal yang dibenahi untuk peningkatkan mutu SDN 1 Ngadirejo, yaitu sejak awal tahun pelajaran 2008/2009 dengan adanya pergantian kepala sekolah, semua guru didorong untuk bekerja-sama secara kompak dalam setiap kegiatan untuk kemajuan sekolah. Kepala sekolah berupaya

(6)

member-dayakan semua komponen sekolah untuk meningkat-kan kegiatannya dalam menyampaimeningkat-kan pelayanan yang bermutu kepada siswa serta mengajak semua guru dan staf bertindak sebagai perancang dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah juga memberi reward pada guru dan siswa yang mau berkreativitas.

Dari berbagai prestasi yang sudah diperoleh SDN 1 Ngadirejo beberapa tahun terakhir ini yang paling menonjol adalah prestasi UN, selalu unggul di kecamatan. Untuk prestasi yang lain seperti lomba siswa baik akademik dan non akademik juga sudah bagus tetapi masih perlu ditingkatkan. Dalam kegiatan ekstra kurikuler masih perlu bersaing dengan sekolah yang lain untuk menduduki peringkat pertama. Dalam lomba-lomba kelembagaan seperti lomba gugus dan lomba sekolah sehat hasilnya masih perlu banyak pembenahan. Hal ini bisa dilihat pada Tabel 1.3 prestasi SDN 1 Ngadirejo dalam lomba siswa dan lomba kelembagaan.

(7)

Tabel 1.3

Prestasi lomba siswa dan lomba kelembagaan Tingkat kecamatan dan kabupaten

No Jenis lomba

Kejuaraan yang diperoleh

2010 2011 2012 2013

Kec Kab Kec Kab Kec Kab Kec Kab

1 Olimpiade Mat 1 2 1 3 1 2 2 - 2 Olimpiade IPA 1 3 1 1 1 - - - 3 LCC Mapel 1 - 1 3 1 - 2 - 4 Siswa Prestasi - - 1 - 1 - - - 5 Mapel B ind - - - - 3 - - - 6 Mapel B Jawa - - - - 7 Pidato 3 - 3 - - - - - 8 Dokcil 1 - - - 1 - 9 Mapsi - - 3 - - - 10 Cipta Puisi 1 1 1 - 1 - 1 1 11 Seni Lukis - - 3 - 3 - - - 12 Menyanyi Tunggal 1 - - - - 13 OR Atletik 1 - 2 - - - - - 14 Drumband - - 2 - 2 - - - 15 Pramuka - - 2 - 3 - 2 - 16 LSS - - - - 17 Lomba Gugus - - - - 1 5 - - Sumber: TU SDN 1 Ngadirejo

Kalau dilihat dari hasil kejuaraan lomba siswa maupun lomba kelembagaan yang sudah diraih terse-but, maka bisa dikatakan bahwa SDN 1 Ngadirejo memerlukan strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pendidikannya. Untuk mening-katkan mutu ditentukan oleh komponen input, proses,

(8)

dan output yang ada pada sekolah tersebut, dengan melakukan perbaikan yang berkesinambungan.

Menurut Sugiyono (2010) dalam rangka mening-katkan kualitas pendidikan pada gradasi yang tinggi setiap upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu dilakukan penelitian, sehingga penelitian tentang mutu pendidikan perlu mendapat perhatian.

Hasil penelitian Cristiawan (2004) menunjukkan bahwa langkah-langkah yang digunakan Madrasah Aliyah Negeri 1 Tulungagung dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah:

(1) Melakukan strategi mencari siswa yang ber-kualitas; (2) Melakukan strategi keseimbangan antara sekolah dengan siswa dan mengurangi friksi dan menjalin kerjasama yang balk; (3) Mela-kukan strategi diversifikasi dengan menciptakan jaringan kerja antar lembaga sekolah dengan lembaga di bawahnya; (4) Menciptakan strategi defensive (pertahanan) terhadap kondisi dalam menghadapi era globalisasi dan persaingannya.

Namun di antara 4 strategi tersebut yang paling berperan dalam peningkatan mutu sekolah adalah strategi mencari siswa yang berkualitas dengan mene-rapkan strategi agresif menjemput bola dalam men-dapat siswa yang berkualitas.

Berbeda dengan Munirul (2008), ada beberapa strategi yang digunakan oleh MTs. N Babat Lamongan dalam meningkatkan mutu pendidikannya yaitu: peningkatan mutu akademis, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya, peningkatan mutu

(9)

sarana dan prasarana, serta peningkatan hubungan dengan masyarakat. Namun ada beberapa hal yang belum terpenuhi dalam strategi tersebut yaitu tidak dibentuknya tim pengendali dan tim yang mengevalu-asi terhadap pelaksanaan strategi tersebut.

Baharun (2006), mengatakan bahwa strategi meningkatkan mutu pendidikan di Pondok Pesantren Jadid Paiton Probolinggo meliputi:

(1) Sinkronisasi kurikulum pada lembaga pendi-dikan formal dan non formal, (2) mengiplementasi-kan manajemen berbasismengiplementasi-kan mutu, (3) standari-sasi (kualifikasi) tenaga kependidikan, (4) parti-cipative decision making, (5) pemberdayaan stake-holder, (6) evaluasi kinerja program, dan (7) meng-implementasikan strategi promosi (syi'ar) pesan-tren.

Dari pelaksanaan strategi manajemen di pondok pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo tersebut, sangat efektif dalam meningkatkan prestasi santri dalam bidang akademik maupun non akademik, perilaku sivitas pesantren yang islami, kepercayaan

stakeholder bertambah, dan jumlah santri yang terus

meningkat.

Beberapa penelitian tersebut di atas terkait dengan penelitian yang penulis lakukan karena sama-sama menggunakan hasil Ujian Nasional sebagai salah satu ukuran mutu. Sedangkan beberapa penelitian tentang mutu pendidikan yang menggunakan analisis SWOT untuk memperoleh strategi yang tepat antara lain oleh Remiasa (2008) yang melakukan di jurusan

(10)

perhotelan Universitas Kristen Petra Surabaya, Wulanningrum (2006) di SD Kristen Tritunggal Semarang, Deliyanti (2009) dalam penelitian di SD Kristen Satya Wacana, dan Ramli (2010) di MA Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan, sama-sama memberi-kan strategi agresif dalam usaha untuk meningkatmemberi-kan mutu pendidikan.

Alasan pemilihan tempat penelitian di SDN 1 Ngadirejo adalah: pertama, karena sekolah ini awalnya merupakan sekolah favorit di Kecamatan Ngadirejo, namun antara tahun pelajaran 2004/2005 s.d 2006/ 2007 prestasi UN kalah dengan SD yang lain, setelah pergantian kepala sekolah tahun 2008 dimulailah upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan sehingga meraih prestasi yang membanggakan utamanya dalam prestasi UN. Kedua, adalah dengan ditetapkannya SDN 1 Ngadirejo menjadi SDSN, hal tersebut merupa-kan beban berat bagi sekolah karena sekolah yang ditetapkan sebagai rintisan SDSN harus melakukan langkah-langkah strategis sebagai persiapan menuju sekolah yang benar-benar memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Oleh Karena itu peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu, faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam meningkatkan mutu dan alternatif strategi apa saja yang perlu dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu.

(11)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan SDN 1

Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu?

2. Faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemah-an, peluang, dan ancaman dalam meningkatkan mutu SDN 1 Ngadirejo?

3. Alternatif strategi apa saja yang perlu dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu SDN 1 Ngadirejo?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui upaya-upaya yang sudah dila-kukan SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu;

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam meningkatkan mutu SDN 1 Ngadirejo;

3. Untuk menyusun alternatif strategi yang perlu dilakukan untuk mempertahankan dan meningkat-kan mutu SDN 1 Ngadirejo.

(12)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Memberi alternatif wawasan tentang penyusunan rencana strategis berdasarkan analisis SWOT;

2. Menambah referensi dan pengetahuan bagi pene-litian selanjutnya baik secara teoritis maupun empiris sesuai dengan obyek pengamatannya.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai masukan bagi pengelola SDN 1 Ngadirejo mengenai faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam upaya peningkatan mutu sekolah;

2. Memberikan alternatif strategi dan kebijakan bagi program peningkatan mutu di SDN 1 Ngadirejo.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun sebagian kecil lainnya tetap ikut dalam upacara ini, namun mereka beranggapan hanya sebagai rangkaian budaya saja, seiring dengan perkembangan Islam yang begitu pesat,

Sesuai taraf perkembangan berpikirnya, pembelajaran IPA, siswa SMP lebih cocok menggunakan inkuiri terbimbing, Hal tersebut juga didukung oleh beberapa penelitian

Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul” Faktor-Faktor Ibu Menyusui Dalam Pemberian Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PJOK SD Negeri 004 Tembilan

anak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Pelatihan

Bentuk-bentuk pesan politik dibagi menjadi dua macam yaitu verbal ( Bahasa ) dan non verbal ( Tanpa Bahasa/simbol ) Verbal adalah bentuk komunikasi yang

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa variabel independen proporsi dana pihak ketiga dan biaya operasional pendapatan

Dalam pembelajaran berbahasa Indonesia, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yakni mendengarkan, berbicara, menyimak, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut