55 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, penelitian ini dilaksanakan di Kampus 1 UNP Kediri dan Stadion Brawijaya Kota Kediri.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian keseluruhan dalam pengambilan data dilaksanakan mulai bulan Maret sebagai pengajuan proposal penelitian dan diseminarkan hasilnya pada bulan November 2015. Adapun jadwal penelitian sebagaimana terlampir.
No Kegiatan
Minggu Ke
Maret 2015 Juni 2015 Juli 2015 November 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 Persiapan Penelitian
- Pengarahan kepada testee - Menyiapkan
perlengkapan 2 Pelaksanaan
- Tes Anthropometri - Tes Kemampuan Kondisi
Fisik
- Tes Lompat Jauh 3 Pengolahan hasil
- Penyusunan hasil - Pengolahan hasil 4 Publikasi
56
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel sebagai berikut:
1. Variabel bebas terdiri atas:
a. Kekuatan otot tungkai : X1
b. Kecepatan maksimum : X2
c. Kekuatan otot perut : X3
d. Fleksibilitas togok : X4
e. Panjang tungkai : X5
f. Panjang telapak kaki : X6
2. Variabel terikat yaitu:
Prestasi lompat jauh gaya jongkok : Y
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Arikunto, Suharsimi (1996:115) populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian.Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Sedangkan Sugiyono (2008:117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswapembinaan prestasi UNP Kediri yang jumlah keseluruhannya 45orang dan keseluruhan putra
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa yang tergabung dalam Pembinaan Prestasi Atletik yang berjumlah 45 orang. Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 120) bahwa “ Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi”. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
57
peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2013 : 118). Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2006:61), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus. Maka dalam penelitian ini sampel berjumlah 45 atlet
D. Definisi Operasional Variabel
Tujuan definisi operasional dalam penelitian adalah untuk menjelaskan masing-masing variabel dalam penelitian ini, agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Maka perlu dijelaskan definisi variabel-variabel penelitian sebagai berikut : 1. Kekuatan otot tungkai
Kekuatan otot tungkai yang dimaksud di sini adalah kemampuan otot untuk menerima beban dalam waktu bekerja di mana kemampuan itu dihasilkan oleh adanya kontraksi otot yang terdapat pada tungkai, kontraksi ini timbul untuk melakukan gerakan yang mendukung. (A. Hamidsyah Noer, 1995:135) mengatakan salah satu unsur kondisi fisik yang perlu dilatih terlebih dahulu adalah unsur kondisi fisik kekuatan, karena kekuatan memiliki peranan yang penting dalam melindungi atlet dari cedera serta membantu stabilitas sendi-sendi. Pengukuran kelincahan dengan Leg Dynamometer ( Leg Strength ) dengan satuan dalam kg.
2. Kecepatan maksimum lari
Kecepatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketika seorang atlet melakukan awalan dengan berlari sebelum mlakukan lompatan. Kecepatan dalam berlari ini bisa mempengaruhi hasil lompatan yang akan dilaksanakan. Semakin cepat seseorang berlari maka bisa dikatakan akan menambah laju seseorang ketika melakukan lompatan. Pengukuran kecepatan ini yaitu dengan berlari sejauh 30 meter.
3. Kekuatan otot perut
Kemampuan seseorang atlet dalam melakukan gerakan melayang diudara salah satu faktornya yaitu kekuatan otot perut.Hal ini dimaksudkan agar pada saat melayang gerakan bisa secara maksimal dan mampu meraih hasil yang maksimal. Pengukuran kekuatan otot perut ini dilakukan dengan melakukan Curl up Test.
58
4. Fleksibilitas togok.
Fleksibilitas togok adalah jangkauan terjauh yang diraih oleh mahasiswa saat meluncurkan tangan ke depan pada posisi duduk, kaki diregangkan dibuka selebar bahu dan lutut tidak ditekuk. Mengukur jarak jangkauan dalam satuan centimeter (cm).
5. Panjang tungkai
Panjang tungkai yang dimaksud oleh peneliti adalah bagian tubuh yang melibatkan tulang-tulang dan otot-otot pembentuk tungkai, baik tungkai bawah dan tungkai atas. Tulang-tulang pembentuk tungkai meliputi tulang-tulang kaki, tulang
tibia dan fibula, serta tulang femur.Anggota gerak bawah dikaitkan pada batang
tubuh dengan perantaraan gelang panggul, meliputi: 1) tulang pangkal paha (Coxae), 2) tulang paha (Femur), 3) tulang kering (Tibia), 4) tulang betis(Fibula), 5) tempurung lutut. Otot-otot pembentuk tungkai yang terlibat pada pelaksanaan melompat adalah otot-otot anggota gerak bawah. Otot-otot anggota gerak bawah terdiri dari beberapa kelompok otot, yaitu : 1) otot pangkal paha, 2) otot tungkai atas, 3) otot tungkai bawah dan 4) otot kaki.Menurut Johnson dan Nelson (1986:191) pengukuran panjang tungkai dilakukan dengan mengukur panjang tungkai dari pangkal paha atau tulang ekor terakhir sampai menyentuh lantai. Hasil yang diperoleh ditulis dengan hasil satuan centimeter (cm).
6. Panjang telapak kaki
Panjang telapak kaki yang dimaksud peneliti yaitu panjang dari telapak kaki setiap atlet atau testee yang diukur dengan satuan centimeter (cm). Panjang ataupun pendeknya telapak kaki ini diduga bisa mempengaruhi hasil lompatan dan juga mempengaruhi hasil langkah ketika berlari untuk awalan lompatan. Pengukuruan ini dengan menggunakan Caliper.
7. Lompat jauh gaya jongkok
Lompat jauh gaya jongkok ini merupakan rangkaian gerakan melompat dengan menggunakan posisi jongkok ketika waktu melayang di udara sebelum akhirnya mendarat di bak pasir. Lompat jauh gaya jongkok ini merupakan salah satu gaya dalam melakukakan lompatan. Dalam hal ini sampel diminta untuk melakukan lompatan dengan hanya menggunakan gaya jongkok ketika diambil hasilnya. Test ketrampilan lompat jauh ini diambil dengan cara masing-masing sampel melakukan
59
lompatan sebanyak 3 kali dan diambil lompatan yang terbaik dan ditulis dengan satuan centimeter (cm).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes dan pengukuran. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes kekuatan otot tungkai
a. Tujuan
Mengukur komponen kekuatan otot tungkai. b. Perlengkapan
Alat tulis dan alat Leg Dynamometer. c. Prosedur
Testee memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan membengkokkan kedua lututnya sebesar ± 45º, lalu alat tersebut dikaitkan pada leg dynamometer. Setelah itu taste berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya.
d. Penilaian
Besarnya kekuatan otot tungkai yang dapat dilihat pada alat tersebut.Angka yang ditunjukkan oleh alat tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai yang diukur dalam kg.
2. Tes kecepatan lari 30 meter a. Tujuan
Untuk mengukur kecepatan lari seseorang b. Alat peralatan
- Lintasan lari lurus, rata dan tidak licin berjarak 30 meter. - Stop watch
- Peluit dan bendera start
- Formulir pencatatan hasil dan alat tulis. c. Pelaksanaan
Testee berdiri dibelkang garis start dengan mengambil sikap start berdiri, aba-aba “siap” testee berdiri dan siap untuk lari. Pada aba-aba “ya” testee lari kedepan secepat mungkin menempuh jarak 30 meter. Pada saat testee menyentuh/melewati garis finish stop watch dihentikan.
60
d. Penilaian
Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter.Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.
3. Tes kekuatan otot perut a. Tujuan
Untuk mengukur kekuatan otot perut b. Perlengkapan
- Lantai atau alas yang rata - Audio Curl Up
- Formulir pencatatan hasil tes c. Prosedur
Testee berbaring telentang di atas lantai/rumput.Kedua tangan dilipat dan diletakkan di samping badan.Pada aba-aba”ya” testee bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua ujung jari menyentuh batas pita, kemudian kembali kesikap semula.Testee melakukan gerakan ini semampunya.
d. Penilaian
Jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar sekuatnya dan sesuai dengan irama audio.Setiap gerakan yang tidak benar diberi angka 0 (nol).
4. Pengukuran fleksibilitas togok a. Tujuan
Mengukur komponen fleksibilitas b. Perlengkapan
1) Pita ukuran
2) Alat pengukur fleksi ( Flexiometer ) c. Prosdur
Testee berdiri tegak diatas alat ukur dengan kedua kaki rapat dan kedua ujung ibu jari kaki rata dengan pinggir alat ukur.Badan dibungkukkan kebawah, tangan lurus.Renggutkan badan kebawah perlahan-lahan sejauh mungkin, kedua tangan menelusuri alat ukur dan berhenti pada jangkauan yang terjauh.
d. Pencatatan hasil tes
Jarak jangkauan yang terjauh yang dapat dicapai oleh testeedari dua kali percobaan, yang diukur dalam cm.
61
5. Tes Panjang tungkai a. Tujuan
Mengukur panjang tungkai yang diukur dari tulang ekor terakhir sampai dengan menyentuh lantai.
b. Perlengkapan
1) Calliper
2) Blangko dan alat tulis c. Prosedur
1) Testi berdiri tegak dengan punggung, tumit, pantat dan bahu menempel pada dinding, kedua kaki rapat.
2) Diukur jarak antara tulang ekor terakhir sampai menyentuh lantai dengan menggunakan pita pengukur
d. Pencatatan hasil tes
Catat panjang tungkai hingga 0,1 cm terdekat 6. Tes panjang telapak kaki
a. Tujuan
Mengukur panjang telapak kaki b. Perlengkapan
- Lantai yang rata - Serbuk Kapur - Caliper
- Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis. c. Pelaksanaan
Ujung dan pangkal telapak kaki testee diberi kapur guna mengetahui batas ujung dan pangkal telapak kaki setelah testee meletakkan telapak kakinya ditempat yang rata. Kemudian baru diukur antara bekas ujung dan pangkal telapak kaki.
d. Penilaian
Penilaian yang ditulis disini hanya mengambil data panjang telapak kaki semua testee.
62
7. Tes lompat jauh gaya jongkok a. Tujuan
Untuk mengetahui hasil lompat jauh b. Perlengkapan
- Bak pasir - meteran
- formulir pencatatn hasil lompatan c. Prosedur
Tes dilakukan dengan melakukan lompatan masing-masing testee sebanyak 3 kali kesempatan.
d. Penilaian
Dari keseluruhan lompatan diambil yang terjauh dan dari hasil lompatan yang sah.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan studi korelasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan taraf signifikasi α = 0.05. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian, yaitu:
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas dengan Metode Kolmogorov-Smirnov Test
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov Test (Mikha, 2013: 154-157). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah
sebagai berikut:
1) Menyusun nilai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2) Menentukan frekuensi tiap-tiap data (fo), frekuensi kumulatif (fk) dan menentukan nilai Z dari tiap-tiap data.
3) Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel z, dan sebut dengan F(zi). Untuk nilai zi positif, maka nilai F(zi) = 0,5 + nilai yang
63
tertera pada daftar yang berada dalam tabel z. Untuk nilai zi negatif, maka nilai F(zi) = 0,5 - nilai yang tertera pada daftar yang berada dalam tabel z.
4) Menghitung selisih antara perbandingan frekuensi relatif dan banyaknya data dengan peluang untuk masing-masing nilai Z, dengan rumus = (fk/n – F(zi)). 5) Menentukan koefisien hitung Kolmogorov-Smirnov (D) untuk masing-masing
skor, dengan rumus D = fo/n – (fk/n - F(zi)).
6) Menentukan nilai Kolmogorov-Smirnov yang diambil dari nilai yang terbesar (Dhitung). Koefisien tersebut dibandingkan dengan koefisien Dtabel yang diambil dari Kolmogorov-Smirnov. Menentukan nilai Dtabel, yaitu dengan melihat taraf signifikansi dan jumlah data. Kriteria pengujian :
Tolak H0 jika: Dhitung > Dtabel maka data dinyatakan tidak terdistribusi normal. Terima H0 jika: Dhitung ≤ Dtabel maka data dinyatakan terdistribusi normal.
7) Jika dalam program SPSS terdapat angka signifikansi yang dibandingkan dengan taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian, dengan kriteria: Terima H0 jika: nilai signifikan (α) > 0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal.
Tolak H0 jika: nilai signifikan (α) < 0,05 maka data dinyatakan tidak terdistribusi normal.
b. Analisis Regresi
Untuk memprediksikan kriterium dari enam (6) predictor persamaan garis regresinya adalah:
Ŷ = a1x1 + a2x2 + k
64
Untuk menguji signifikansi dari harga R digunakan teknik analisis reg JKreg = R2 (∑y2) dbreg = m RKreg = Jkreg dbreg db residu = N- m -1 RK residu = JKresidu dbresidu Fregresi = RKresidu Rkresidu
Untuk menguji signifikasi F regresi digunakan tabel nilai F dengan taraf signifikansi 5%. Langkah terakhir adalah mencari sumbangan relati fdan sumbangan efektif dari keenam prediktor yang ada dengan rumus:
1) Sumbangan Relatif (SR %) Predictor X1 SR% = Predictor X2 SR% = Predictor X3 SR% = Predictor X4 SR% = Predictor X5 SR% = Predictor X6 SR% =
65
2) Sumbangan Efektif (SE %) SE % x1 = SR % x1.R2 SE % x2 = SR % x2.R2 SE % x3 = SR % x3.R2 SE % x4 = SR % x4.R2 SE % x5 = SR % x5.R2 SE % x6 = SR % x6.R2