• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENTRUASI. Aris Dwi Cahyono, Amelia Noerainin Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENTRUASI. Aris Dwi Cahyono, Amelia Noerainin Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE SAAT MENTRUASI Aris Dwi Cahyono, Amelia Noerainin

Akademi Keperawatan Pamenang Pare – Kediri ABSTRAK

Organ reproduksi adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh manusia yang memiliki peran besar dan tidak dapat digantikan oleh organ lainnya. Pengetahuan masyarakat akan hal-hal yang berkaitan deangan sistem reproduksi tergolong rendah. Pengetahuan mengenai organ reproduksi yang rendah inilah yang menjadi salah satu pemicu berbagai keluhan dan permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, khususnya dikalangan kaum hawa. Tujuan penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan Remaja Putri tentang personal hygiene saat mentruasi kelas X di MAN Kandangan Kabupaten Kediri.

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasinya sebanyak 40 siswi. Sampel diambil dengan teknik total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden, alat pengumpul data menggunakan kuesioner.

Dari hasil penelitian 40 responden memiliki pengetahuan personal hygiene saat menstruasi dengan kriteria cukup yaitu 29 responden (72%), kriteria baik 9 responden (23%), dan kriteria kurang ada 2 responden (5%).

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan pengetahuan Remaja Putri tentang personal hygiene saat menstruasi adalah cukup, namun perlu ditingkatkan agar menjadi baik maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan siswi MAN Kandangan Kabupaten Kediri dengan cara memberikan penyuluhan bekerja sama dengan pihak UKS dengan petugas kesehatan.

Kata Kunci : pengetahuan, personal hygiene, usia remaja ABSTRACT

Reproductive organs is one of the most important parts of the human body that has a major role and can not be replaced by other organs. Public awareness of matters relating to the reproductive system is low. Knowledge of low reproductive organs was also one of the triggers for various complaints and problems related to reproductive health, especially among womankind. purpose research conducted to get an overview of knowledge young women of personal hygiene during menstruation class X in MAN Kandangan Kabupaten Kediri.

The study design used is descriptive. As many as 40 students population. Samples were taken with a total sampling technique, the sample size of 40 respondents, the data collection tool using a questionnaire.

From the research of 40 respondents had knowledge of personal hygiene during menstruation with sufficient criteria that there are 29 respondents (72%), both criteria 9 respondents (23%), and less criteria there are 2 respondents (5%).

From the above results it can be concluded knowledge about personal hygiene during menstruation is sufficient, but needs to be improved in order to be good then it is necessary to increase the knowledge of students in MAN Kandangan Kabupaten Kediri by providing counseling work with the UKs health workers.

(2)

PENDAHULUAN

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosional dan psikis. Masa remaja yakni antara 10-19 tahun adalah suatu periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Salah satu perubahan fisik pada masa remaja putri adalah peristiwa menstruasi yang pertama (Widyastuti, 2009). Organ reproduksi adalah salah satu bagian terpenting dalam tubuh manusia yang memiliki peran besar dan tidak dapat digantikan oleh organ lainnya. Pengetahuan masyarakat akan hal-hal yang berkaitan deangan sistem reproduksi tergolong rendah. Pengetahuan mengenai organ reproduksi yang rendah inilah yang menjadi salah satu pemicu berbagai keluhan dan permasalahan yang berkaitan dengan dengan kesehatan reproduksi, khususnya dikalangan kaum hawa (Dita Andira, 2010). Adanya peristiwa ini menuntut remaja putri mampu merawat organ reproduksinya dengana baik. Terutama dalam hal kebersihan diri (Persoal Hiegyne) pada daerah vulva saat menstruasi. Hal ini di latar belakangi oleh peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, dan keputihan sehingga jika kurang di jaga kebersihannya akan berpotensi terhadap timbulnya infeksi pada organ reproduksi (Yusuf,2002). Selain hal itu siswi yang pubertas juga belum mendapatkan pendidikan tambahan tentang kesehatan alat reproduksi baik secara teori maupun praktek dan peneliti melihat pada masa remaja awal kurang peduli terhadap perawatan alat reproduksi terutama pada daerah eksternal (vulva) yang ditandai remaja cenderung cuek,diam,dan malu bertanya.

Oleh karena itu angka kejadian infeksi pada organ reproduksi dapat dilihat dari data yang ada. WHO memperkirakan 15 dari 20 remaja putri pernah mengalami keputihan setiap tahunnya. Infeksi tersebut disebabkan karena kurangnya kebersihan diri,terutama vulva higyne saat menstruasi. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan bahwa 75%

dan pernah mengalami infeksi berupa keputihan abnormal dan 1 kali serangan infeksi jamur pada vagina wanita (Bkkbn, 2001). Sedangkan hasil penelitian dari Widyanto (2008) Kota Surabaya diketahui bahwa 67% remaja telah dapat melakukan perawatan organ reproduksi eksternal (vulva). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di MAN Kandangan dari 10 siswi didapatkan 7 responden yang belum mengerti tentang personal hygiene saat menstruasi.

Timbulnya infeksi vagina tersebut disebabkan oleh kondisi stres, kelelahan, kurang gizi, kebersihan kurang, pendidikan yang rendah, ekonomi yang rendah dan kawin muda. Akibat timbul masalah yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya lebih dan berbau serta menimbulkan rasa gatal didaerah sekitar vagina. Akibat lebih lanjut jika terus menerus bisa menyebabkan penyakit keganasan seperti kanker serviks, untuk menghindari infeksi vagina dan untuk meningkatkan kesuburan wanita, maka para remaja putri perlu memiliki pengetahuan tentang kebersihan alat reproduksi eksternal (vulva) saat menstruasi supaya kebersihan diri (personal hiegyne) pada alat reproduksi terjaga (Dwiana, 2008).

Salah satu pencegahan yang penting adalah membersihkan daerah kewanitaan dengan benar yaitu dari arah depan (bibir vulva bagian atas) lalu kearah anus. Ini termasuk arah aliran air yang disiram serta perabaan kemaluan oleh tangan. Vulva dulu, baru menuju anus. Yang harus diperhatikan yaitu arahnya tidak boleh sebaliknya, atau dari anus ke vulva, atau bolak-balik vulva anus vulva. Lalu tidak dianjurkan menggunakan sabun pembersih kimiawi. Hindari suasana vagina yang lembab berkepanjangan, di anjurkan mencukur bulu-bulu yang ada pada area vagina bila sudah panjang, hindari pemakaian celana dalam yang terlalu ketat dan dianjurkan untuk memakai pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun atau bahan yang bisa meresap

(3)

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul gambaran pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi. Waktu penelitian dilaksananakan pada bulan Mei 2014 di MAN Kandangan Kabupaten Kediri

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas X MAN Kandangan Kediri tahun 2014 yaitu sejumlah 40 siswi. Sampel penelitian terdiri atas 40 orang yang ditentukan dengan teknik total sampling.

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penelitian yang disusun oleh peneliti. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif. HASIL

a. Karakteristik berdasarkan umur

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Responden Remaja Putri di MAN Kandangan Kelas X¹ dan X²

Umur Jumlah Persentase

15 Th 13 32 %

16 Th 24 60%

17 Th 3 8%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui dari total 40 responden remaja putri kelas X1 dan X2 MAN Kandangan dari 40 responden tersebut 24 siswi (60%) berusia 16 tahun

b. Karakteristik berdasarkan media informasi Tabel 2 distribusi Frekuensi Media Informasi

Responden Remaja Putri di MAN Kandangan Kelas X¹ dan X²

Media

informasi Jumlah Persentase Media

Elektronik 8 20% Media cetak 6 15% Lain-Lain 26 65%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui dari total 40 responden remaja putri MAN Kandangan, sebanyak 26 responden (65%) mendapatkan informasi dari penyuluhan, pelajaran dan lain-lain.

.

c. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi

Distribusi pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi di MAN Kandangan Kab.Kediri dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di MAN Kandangan Kelas X¹ dan X² Kab. Kediri.

Kriteria Tingkat

Pengetahuan Jumlah Persentase

Baik 9 23%

Cukup 29 72%

Kurang 2 5%

(4)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui dari total 40 responden memiliki pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi dengan kriteria cukup sejumlah 29 responden (72%).

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian sebanyak 40 responden diketahui responden memiliki pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi dengan kriteria cukup yaitu 29 responden (72%), kriteria baik yaitu 9 responden (23%), dankriteria kurang yaitu 2 responden (5%).

Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor pendidikan, umur, informasi, pengalaman dan lingkungan. Dengan memberikan informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan, menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.(Nursalam dkk.2001). Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media massa televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Sebagai penyimpanan informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pulan pesan-pesan yang berisi sugersti yang mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kogbitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut,(Duniabaca 2011). Dari hasil pengetahuan bisa memahami, menjelaskan, apa yang di ketahui dan dipelajari dari hasil pengetahuan yang di dapatkannya.

Sebaiknya bagi responden yang

pengetahuan tambahan baik melaui media elektronik maupun media cetak tentang personal hygiene agar mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga pengetahuan tersebut selalu diingat serta dapat meningkatkan derajat kesehatan. Begitu pula bagi responden yang berpengetahuan kurang mereka kurang aktif pada saat pembelajaran atau tidak pernah mempelajari apa yang sudah di dapatkan, sehingga pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi yang didapatkan jarang di pelajari membuat mereka merasa sudah bisa tapi kenyatannya responden bila di tanya atau di minta mempraktekkan responden tidak bisa. Padahal dalam agama pun sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri. Salah satu upaya yang bisa diambil adalah dengan memberikan penyuluhan oleh petugas kesehatan disekolah bekerja sama dengan pihak UKS. Sekolah adalah tempat yang sangat efektif karena menjadi salah satu tempat berkumpulnya para remaja putri sehingga memudahkan dalam memberikan pengetahuan atau pembelajaran tentang personal hygiene saat mentruasi. Dan para remaja putri ini juga diharapkan dapat bertukar informasi antara satu siswi dengan siswi yang lain.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ” dapat di simpulkan bahwa dari 40 responden memiliki pengetahuan personal hygiene saat menstruasi dengan kriteria cukup yaitu 29 responden (72%), kriteria baik yaitu 9 responden (23%), dan kriteria kurang yaitu 2 responden (5%).

KEPUSTAKAAN

Andira, Dita. (2010). Seluk-Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Jogyakarta : A PLUS BOOK

Arikunto.(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta

BKKBN.(2001).Pengetahuan Kebiasaan Hidup Sehat dalam melakukan Kebersihan Vagina

(5)

01.BKKBN.go.id (diakses tanggal 30 Juli 2013).

Citra, Foezi C.E. (2012). Cara Mudah Atasi Keputihan. Jogjakarta: BUKU BIRU

Dahro,ahmad.(2012). Kesehatan Reproduksi Remaja.Surabaya:salemba Medika

Duniabaca (2011), Definisi Pengetahuan Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. www.duniabaca.com. (download: 22 September 2013). Dwiana,(2008).Masalah Alat Reproduksi.digilib.unimus.ac.id. (diakses tanggal 30 agustus 2013). Notoatmodjo,soekidjo (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan Ed Rev. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam.(2003).Konsep & Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (pedoman Skripsi,Tesis,dan Instrumen Penelitian

Keperawatan).Surabaya:Salemba Medika. Nursalam.(2008). Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Ed 2. Surabaya: Salemba Medika.

Patria A,Potter.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Volume 2.Jakarta:EGC Puspa, bayu (2011), Konsep Pengetahuan.

www.suka2-bayu.blogspot.com. (download: 21 September 2013).

Sarwono,Sarlito W.(2010). Psikologi Remaja.Edisi Revisi.Jakarta: Rajawali Pers. Tarwoto dan Patonah.(2003).Kebutuhan Dasar

Manusia dan Proses Perawatan . Jakarta:Salemba Medika.

V3kas (2006), Ciri Perkembangan Remaja Putri. www.Psikoedu.blogspot.com. (download: 25 September 2013)

Widyastuti,(2009). Kesehatan

Reproduksi.digilib.unimus.ac.id. (diakses tgl 30 agustus 2013)

Gambar

Tabel  1  Distribusi      Frekuensi      Umur  Responden  Remaja  Putri  di  MAN  Kandangan Kelas X¹ dan X²

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI TERHADAP KOGNITIF SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR

Titik akhir titrasi adalah suatu kondisi dimana warna pada indikator berubah.20 Analisis titrimetri yang sering disebut titrasi volumetrik adalah metode penentuan kadar suatu zat

Genteng dan batu bata sama-sama berbahan dasar tanah liat, selain itu juga berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Kontroler Fuzzy pada Pengaturan Perbandingan Udara Bahan Bakar pada Spark Ignition Mesin dapat diterapkan. Saat mesin bekerja tanpa beban, kontroler bisa menyesuaikan

Tingkat libido dan pubertas (berdasar standart bobot badan dan lingkar skrotum) sapi PO jantan muda dengan pengelolaan kandang kelompok lebih baik dari pada kandang

[r]

teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa

adanya hubungan hidung tersumbat, nasal edema, dan rinore dari temuan nasoendoskopi pada pasien rinosinusitis akut yang mengalami otitis media (OMA, OME, OMSK tipe aman..