• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Profil Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang. 1. Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Profil Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang. 1. Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang

1. Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang Aisyiyah Cabang Nanggalo Padang didirikan pada tahun 1930. Pada tahun itu Aisyiyah Nanggalo juga sudah mulai mengumpulkan anak-anak yatim sekitar Nanggalo sejumlah 25 orang, yang ditempatkan di Surau Tikai, sekarang bernama Mushalla Syuhada’. Pengelolanya adalah Ummi Tarina, Hj. Sauda Nurud, Zubaidah Karim, Uwak Fatimah dari Pagang Saudah, Tek Nuri, Nurani, Hafshah, Siti Rabiah, Etek Marun dan lain-lain. Kemudian bapak-bapak dari Muhammadiyah antara lain Bapak. Muhammad Pakih Jabar, Dt. Syamsudin Rj. Katik, Abdul Syam, Karim Yusuf dan lain-lain.

Umumnya anak-anak yang ditampung adalah anak-anak yang mempunyai kehidupan miskin akibat perang PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia). Hal inilah yang menggugah hati bapak-bapak dan ibuk-ibuk Muhammadiyah / Aisyiyah di Nanggalo pada saat itu. Penyantunan terhadap orang-orang miskin terus berkembang dengan baik, seiring dengan kemajuan zaman, dari kemajuan tersebut hingga berdirilah Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo tepatnya tanggal 07 Desember 1977 yang beralamat di Jalan Gajah Mada Dalam Olo yang sudah melebar daya tampungnya dari anak-anak sekitar Padang sudah

(2)

sampai ke luar daerah, yang disantunipun adalah anak laki-laki dan perempuan.

Tahun 1992 situasi menghendaki dipisahkannya penghuni putra dengan penghuni putri menjadi 2 tempat:

1. Penghuni panti putra diambil alih pengelolaannya oleh pendahulu Aisyiyah yaitu ibu Hj. Sauda Nurud dengan membentuk Yayasan tersendiri yang bernama Yayasan Darul Ma’arif Al Karimiyah yang beralamat di Jalan Gajah Mada Dalam Olo Nanggalo Padang.

2. Sementara penghuni panti putri dipindahkan ke Jalan Sawah Liat yang dikelola oleh ibu-ibu Aisyiyah penerus dari ibu Hj. Sauda Nurud yang kemudian diberi nama Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo Kota

Padang.1

Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo Kota Padang ini terletak di Jalan Sawah Liat Dalam Kelurahan Kampong Olo Kecamatan Nanggalo Padang yang menyantuni anak-anak yatim, piatu, yatim piatu, dan dhuafa. Semua jenis kegiatan dipusatkan untuk kepentingan anak asuh sendiri.

Di lingkungan Panti Asuhan, anak asuh didik untuk hidup secara disiplin dan jujur. Disiplin yang berarti mentaati segala macam peraturan-peraturan yang berlaku di asrama, seperti bangun pagi, merapikan tempat tidur, sholat berjamaah, belajar mengaji, membersihkan halaman, piket dan lain-lain.

1

(3)

Jumlah anak asuh yang tinggal di asrama sebanyak 50 orang sesuai dengan kapasitas asrama. Anak asuh yang ada di panti semuanya perempuan dan bersekolah dengan perincian tingkat SD sebanyak 6 orang, SMP 16 orang, SMA 17 orang dan perguruan tinggi sebanyak 11 orang. Selama anak asuh dalam bimbingan dan didikan Panti Asuhan, anak asuh tidak dikenakan biaya apapun. Semua kebutuhan anak asuh menjadi tanggung jawab Panti Asuhan. Selain itu, bagi anak-anak yatim yang berada disekitar asrama dibina sebagai anak luar asrama.

Saat ini ada 50 orang anak yatim yang dibina diluar asrama (mereka tinggal bersama orang tuanya). Penerimaan anak bertepatan dengan tahun ajaran baru karena pada pergantian tahun ajaran tersebut ada anak yang keluar karena sudah menamatkan pendidikannya di SLTA. Bagi anak asuh yang memiliki kemampuan dan prestasi belajar dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Adapun syarat penerimaan anak baru tersebut adalah:

1. Anak didik masih berusia sekolah dasar (SD) dan diwajibkan mampu mengurus dirinya sendiri.

2. Mengisi blangko yang telah disediakan.

3. Surat keterangan dari Aisyiyah/ Muhammadiyah setempat 4. Surat keterangan dari kantor Lurah/ Nagari

5. Surat keterangan kesehatan

6. Surat keterangan kematian orang tua 7. Pas Photo 3×4 (4 lembar)

(4)

8. KTP orang tua2

Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari Nurlela selaku Ketua Panti, diketahui bahwa saat ini Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo berdiri di atas tanah seluas ±2.012 M, dimana 300 M diperoleh dari waqaf dan 1.712

M dibeli, dengan luas bangunannya ±1.020 M.3

Penulis juga mendapatkan data tentang Gedung Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo yang terdiri dari 1 ruang kantor dan tamu, 1 ruang Ketua panti, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 gudang, 4 kamar anak asuh, 1 ruang belajar, 1 mushalla dan ruang serbaguna, 1 ruang keterampilan, 1 ruang pengasuh / ibu asuh, 1 ruang bimbingan konseling, 1 ruang pustaka,

1 ruang UKS, 9 kamar mandi, dan 7 toilet.4

Panti Asuhan Aisyiyah juga mempunyai sarana dan prasarana yang terdiri dari sarana perlengkapan yaitu ketersediaan air bersih dari ledeng PDAM dan sumur pompa, listrik 2200 watt serta 1 unit genset, sarana transportasi seperti 1 unit mobil dan 1 buah Honda Supra Fit, sarana belajar anak asuh yang terdiri dari meja belajar, kursi dan buku-buku pelajaran, sarana informasi dan komunikasi yaitu telepon, radio/tape, 2 buah televisi berwarna 21 Inc, dan 2 buah VCD, ada juga sarana tempat beribadah yaitu mushalla panti yang dilengkapi dengan karpet shalat yang memadai dan pembatas antara shaf laki-laki dan perempuan serta sarana tempat bermain anak asuh yaitu:

2Profil Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang Periode 2010-2015.

3Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang,

17 Juli 2017.

4

(5)

1. Halaman bagian depan dilengkapi dengan pavin blok yang bisa digunakan oleh anak asuh untuk bermain seperti main sepeda sekaligus lapangan untuk berolah raga seperti bulu tangkis, tenis meja dll.

2. Halaman bagian tengah dilengkapi dengan 2 buah ayunan yang bisa digunakan oleh anak asuh untuk santai dan bercengkrama.

3. Halaman bagian belakang juga bisa digunakan untuk bermain anak asuh karena sudah dilengkapi dengan coran semen yang halus dan

cukup luas.5

Dengan demikian dapat diketahui bahwa Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo Kota Padang memiliki sarana dan prasarana yang relatif lengkap untuk mengelola sebuah Panti Asuhan yang anak pantinya hanya berisi 50 orang anak asuh.

2. Visi dan Misi Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang a. Visi

Visi dari Panti Asuhan Aisyiyah Naggalo Kota Padang adalah terbentuknya keluarga sakinah dan masyarakat sejahtera yang Islami melalui amal usaha kesejahteraan sosial Muhammadiyah.

b. Misi

Untuk mencapai visi Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang di atas maka misi Panti Asuhan ini adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan pengembangan kesejahteraan keluarga fakir miskin

5

(6)

b. Memberikan santunan dan perlindungan kepada anak dan lanjut usia terlantar

c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan pengelolaan amal usaha

d. Meningkatkan profesionalitas tenaga asuh

e. Pemberdayaan keluarga asuh dan masyarakat dalam penanganan kesejahteraan sosial secara mandiri

(7)

4. Struktur Organisasi

Pembina : Penasehat :

PCM Nanggalo Padang Hj. Zubaidah Yacoub

PCA Nanggalo Padang Drs. H. Darmadi

H. Maigus Nasir, S.Pd. Wakil Ketua

Hj. Anizar Yacoub

Sekretaris

Osvinar

Bendahara

Jasni

Ketua

Nurlela, A. Md.

Bidang Identifikasi Erlis, S.Pd. Yesi Gustin Bidang Pendidikan Basrida, S.Pd. Yulianis, S.Pd. Bidang Keterampilan Hj. Mardiati, A.Md. Hj. Asni Mahyudin Bidang Kesehatan Elsi Emilia, S.Ag. Wakil Sekretaris

Ricca Nova Fitria, S.Pt.

Bidang Dana Magriagusti, S.Sos, M.M. Arlen Karim Drs. Muliardi Drs. Mikhdar Pilang Gambar 4.1 Struktur Organisasi

(8)

B. Pengelolaan Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang

1. Perencanaan (Planning) Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang

Perencanaan merupakan langkah awal dalam kegiatan manajemen

sebelum melakukan aktifitas selanjutnya. Merencanakan berarti

memikirkan atau membuat langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum kerja nyata direalisasikan, dengan maksud agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, sistematis, tidak ada tumpang tindih (overlapped) dan tidak ada yang terlewatkan.

Perencanaan dapat terlaksana dengan baik, diperlukan langkah-langkah dalam menyusun suatu rencana. Langkah-langkah-langkah tersebut adalah peramalan (forecasting), pembentukan tujuan (establishing objectives), pemrograman (programming), penjadwalan waktu pelaksanaan kegiatan (scheduling)serta menghitung dan menetapkan dana atau biaya pelaksanaan kegiatan (budgeting).

Proses perencanaan Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang ini telah dilakukan dengan cukup baik. Dalam menyusun perencanaan Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Padang mengklasifikasikan perencanaan ke dalam tiga bentuk perencanaan yaitu rencana jangka pendek, rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang.

Osvinar selaku Sekretaris mengemukakan bahwa perencanaan di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo ini diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk yaitu perencanaan jangka pendek yaitu perencanan panti dalam kurun

(9)

waktu 1 tahun, dan perencanaan jangka menengah panti dalam kurun 3 tahun sedangkan perencanaan jangka panjang Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo biasa dalam kurun 3 tahun sampai dengan 10 tahun.

Lebih lanjut Osvinar mengungkapkan bahwa perencanaan jangka pendek lebih diprioritaskan kepada anak asuh. Para anak asuh diajak jalan-jalan oleh pengurus yang akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang. Rencana ini memang rutin dilakukan 1 kali dalam setahun. Kegiatan ini sebagai hadiah setelah anak asuh menerima rapor di sekolah. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menghilangkan rasa jenuh anak asuh. Selain itu panti juga merencanakan untuk menaikan akreditasi panti menjadi A di tahun 2018 mendatang.

Sementara itu rencana jangka menengah Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Padang lebih ditekankan pada peningkatan SDM, dan pendidikan anak asuh, mencari guru-guru untuk anak asuh seperti guru tahfiz Quran, guru mengaji irama, dan guru nasyid serta memberikan pelatihan keterampilan kerja bagi anak-anak asuh agar mereka dapat mandiri dan berguna di masyarakat nantinya.

Program rencana jangka panjang Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Padang lebih ditekankan pada pemenuhan sarana dan prasarana panti. Sarana perbaikan fisik panti dan penggantian sarana antar jemput yaitu mobil panti dengan mobil yang lebih besar. Panti juga merencanakan untuk membangkitkan kembali Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang belum terlaksana dengan maksimal pada periode sebelumnya.Usaha

(10)

Ekonomi Produktif (UEP) ini bertujuan agar panti juga bisa mandiri dan tidak terlalu bergantung kepada donatur atau sumbangan dari berbagai pihak.6

Ini sesuai dengan pendapat Anton Athoilah dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Manajemen” yang mengatakan bahwa perencanaan bisa diklasifikasikan menurut jangka waktunya, yaitu :

1. Perencanaan jangka panjang yang membutuhkan waktu yang agak lama dalam pelaksanaannya. Perencanaan ini biasanya memerlukan waktu lebih dari sepuluh tahun.

2. Perencanaan jangka menengah yaitu perencanaannya yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu “pemasangan”. Perencanaan ini biasanya memerlukan waktu lima tahun.

3. Perencanaan jangka pendek yaitu perencanaan yang

dipersiapkan dengan tergesa-gesa dan mendadak karna dianggap penting. Biasanya perencanaan ini memerlukan waktu

kurang dari satu tahun.7

Selanjutnya, Nurlela selaku Ketua panti menjelaskan bahwa dalam proses penyusunan perencanaan Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo dilakukan dengan cara musyawarah oleh Ketua panti yakni Nurlela, A.Md., pengurus Panti Asuhan Aisyiyah diantaranya Osvinar (Sekretaris), Jasni (Bendahara), Erlis, S.Pd., (Pengurus Bidang Identifikasi) dan Pengurus Bidang lainnya, Majelis Kessos (MKS) yakni Hj. Anizar Yacoub

6

Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara langsung, Nanggalo Kota Padang,17 Juli 2017.

7

(11)

sebagai Ketua Majelis Kessos (MKS), Bismiza, S.Pd., (Sekretaris MKS), Kasni Salim (Bendahara MKS), dan Sri Wahyuni (Anggota MKS) serta Aisyiyah Cabang yaitu Yulianis, S.Pd., (Ketua Aisyiyah Cabang), Elsi Emilia (Wakil Ketua), Magriagusti, S.Sos, M.M., (Sekretaris Cabang), Hj. Nurwilis, S.Pd., (Wakil Sekretaris), dan Basrida, S.Pd., (Bendahara Cabang), serta dihadiri oleh para ketua Majelis diantaranyaMurni Syarkawi (Ketua Majelis Tabligh), Nurlela, A.Md., (Ketua Majelis Dikdasmen),Osvinar (Ketua Majelis Ekonomi), Hj. Anizar Yacoub (Ketua Majelis Kessos), Sovianingsih, S.P., (Ketua Majelis PKS/LH), Erlis, S.Pd., (Ketua Majelis Kader), Eliza (Ketua Majelis HAM), dan Yesi Gustin

(Ketua Majelis budaya).8

Osvinar juga mengungkapkan bahwa, proses perencanaan dan penyususnan program kerja Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo disusun berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan Panti. Visi dari Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo adalah Terbentuknya keluarga sakinah dan masyarakat sejahtera yang Islami melalui amal usaha kesejahteraan sosial Muhammadiyah. Untuk mencapai visi tersebut, maka misi Panti Asuhan yaitu (1). Mewujudkan pengembangan kesejahteraan fakir miskin (2). Memberikan santunan dan perlindungan kepada anak dan lanjut usia terlantar (3). Meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan pengelolaan amal usaha (4). Meningkatkan profesionalitas tenaga asuh (5). Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penanganan kesejahteraan sosial secara mendiri (6).

8Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang,

(12)

Berperan aktif dalam gerakan jama’ah dan dakwah. Serta tujuan dari panti adalah untuk mengayomi dan mengasuh anak yatim, anak miskin dan anak terlantar.9

Selain itu panti juga mempunyai program yaitu peningkatan dan perbaikan sumber daya manusia (SDM) Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo dan pembinaan mental anak asuh. Program tersebut lalu dijabarkan ke dalam bentuk program kegiatan seperti program harian, program mingguan dan program tahunan.

Adapun program kegiatanyang akan dilaksanakan di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo adalah sebagai berikut :

1. Program Harian

Program harian ini adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap anak asuh pada setiap harinya. Program ini terperinci dari waktu ke waktu sebagai kegiatan rutin dalam satu hari.

Tabel 4.1

Program Harian Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo

No Waktu Kegiatan

1.

2.

04.45-05.30

06.00-06.45

Bangun tidur, sholat subuh berjamaah di Mushalla dan dilanjutkan membaca Al-Quran (bagi anak yang masuk siang) dan melaksanakan piket (piket halaman, memasak, menyapu Mushalla, dll)

Makan pagi bersama dan bersiap berangkat

kesekolah (sebelum berangkat bersalaman

dengan pengurus dan pengasuh)

9Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara langsung, Nanggalo Kota

(13)

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 06.45-07.00 07.00-13.00 12.00 13.30-15.00 15.30-1615 16.15-17.00 17.00-18.00 18.00-19.30 19.30-19.50 19.50-22.00 22.00-04.40

Pamitan berangkat ke sekolah (anak yang masuk siang melaksanakan tugas)

Belajar di sekolah bagi yang masuk pagi dan mengerjakan PR bagi yang masuk siang

Berangkat ke Sekolah bagi yang masuk siang Pulang sekolah bagi anak yang masuk pagi, langsung sholat zhuhur, makan siang di ruang makan, mengulang pelajaran di sekolah dan beristirahat.

Sholat Ashar berjamaah dengan belajar iqra bagi anak SD yang dibimbing oleh pengurus/guru TPA yang piket hari itu.

Bermain dan melaksanakan piket (bagi anak yang piket hari itu.

Mandi sore dan makan sore

Berkumpul di Mushalla, menunggu waktu shalat Maghrib dibimbing oleh pengurus dan pengasuh. Selesai sholat Maghrib, semua anak asuh

mengikuti program kegiatan yang telah

ditetapkan : belajar tilawah-tafsir, belajar irama, belajar bahasa arab, belajar al-quran dan hadist, belajar bahasa arab.

Sholat isya berjamaah Belajar dan membuat PR Istirahat (tidur)

Sumber: Profil Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo 2010-2015 1. Program Mingguan

Program ini berisi kegiatan yang dilakukan oleh anak asuh pada setiap minggunya, dalam program mingguan ini dapat dikelompokkan menjadi :

(14)

a. Program Kegiatan Keagamaan

1.) Pengajian tafsir/hadist bersama bapak Drs. Muliardi 2.) Pengajian Tilawah Al-Quran dan irama

3.) Pelajaran bahasa Arab 4.) Pelajaran bahasa Inggris

5.) Pelajaran membaca Al-Quran secara tartil 6.) Program baca tulis al-Quran untuk anak SD 7.) Wirid yang diadakan sehabis solat subuh 8.) Wirid remaja tiap hari kamis

9.) Didikan subuh tiap minggu pagi b. Program Pendidikan Informal

1.) Anak SLTA mengikuti les bahasa Inggris yang diadakan oleh LBA-LIA dan les komputer di sekolahnya masing-masing. 2.) Anak SLTP mengikuti les komputer disekolahnya

masing-masing

c. Program Kegiatan Keterampilan

1.) Membekali anak asuh dengan berbagai keterampilan sesuai dengan minat dan bakat seperti menjahit, membuat taplak meja, membuat bros, membuat kue, belajar cara memasak dll.

2.) Pelatihan komputer yang mereka dapatkan disekolah bisa langsung di praktekan di panti

(15)

Hal senada diungkapkan oleh Nurlela selaku Ketua panti. Beliau mengatakan bahwa pelatihan ini diberikan bertujuan untuk membina anak asuh agar mereka memiliki keterampilan di bidang tertentu yang akan bisa mereka jadikan bekal dalam hidupnya. Untuk tenaga pengajar program kegiatan keagamaan dan keterampilan didatangkan dari luar yang khusus mengajar anak asuh di bidang keagamaan dan keterampilan agar anak asuh lebih

termotivasi dalam pelatihan tersebut.10

d. Program Kegiatan Olah Raga

1.) Sarana Olah raga Voli yang dilaksanakan tiap hari 2.) Senam tiap minggu pagi atau tiap libur sekolah e. Program Tahunan

1.) Rekreasi / liburan anak asuh (satu kali dalam setahun)

2.) Kegiatan ibadah di bulan ramadhan 11

Selanjutnya hal terakhir dalam proses perencanaan tersebut adalah menetapkan dan menetukan biaya yang digunakan. Mengalokasikan sumber dana dan uang keluar pada setiap kegiatan. Semua aktivitas dan program panti akan dapat terlaksana dengan lancar apabila ada biaya untuk mendukung itu. Dalam sebuah Panti Asuhan, tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar setiap bulannya. Tanpa kesediaan dana maka program yang sudah ditentukan dan kegiatan panti tidak akan dapat terlaksana dengan baik.

10

Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara langsung, Nanggalo Kota Padang , 22 Juli 2017.

11

(16)

Adapun sumber dana Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Naggalo diperoleh dari Yayasan Dharmais, Dinas Sosial Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat, donasi dari para donatur tetap, swadana masyarakat, dan

donasi atau bantuan dari perusahaan dan instansi-instansi.12

Mengenai sumber dana Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo, Osvinar menyebutkan bahwa sumber dana panti didapatkan dari Yayasan Dharmais berupa uang sejumlah Rp 1.800.000,- per bulannya. Ica juga menambahkan bahwa untuk tahun 2017 ini bantuan dari Yayasan Dharmais sudah meningkat yakni sebesar Rp 1.950.000,- per bulannya.Bantuan dari Dinas Sosial Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat biasanya berupa bantuan pemenuhan kebutuhan gizi dalam bentuk uang.Pada tahun 2016 lalu diberikan sebanyak Rp. 3.000 per anak asuh untuk 15 orang anak asuh/ hari. Tetapi di tahun 2017 ini Dinas Sosial Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat hanya memberikan Rp 3.000,- per anak asuh untuk 9 orang anak asuh per hari. Selain itu juga ada sumbangan pemenuhan kebutuhan gizi atau pemakanan dari Dinas Sosial berbentuk barang setiap tahunnya seperti beras sebanyak ± 1 ton, susu, kacang hijau,

gula dan sembako lainnya.13

Selanjutnya Ica selaku Wakil Sekretaris panti juga menambahkan bahwa sumber danaPanti Asuhan juga diperoleh dari para donatur tetap ataupun donatur tidak tetap. Donatur tetap berjumlah 30 orang dan menyumbang ke panti kisaran Rp 50.000,- s.d Rp 250.000,- per bulannya

12AD/ART Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Padang.

13Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

(17)

dan donatur tidak tetap yaitu masyarakat sekitar panti. Jika diakumulasikan bantuan dari donator dan masyarakat terkumpul sebanyak Rp 20.000.000,- per bulannya. Selain sumbangan berbentuk materi ada juga masyarakat yang memberikan sumbangan non materi seperti menyumbangkan pakaian, beras dan bantuan lainnya baik itu berupa

sedekah, zakat, dan hal-hal lain.14

Di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo ini tidak dibenarkan dan tidak diperbolehkan anak-anak asuh meminta-minta bantuan, baik itu kerumah-rumah ataupun turun kepasar untuk meminta-minta, akan tetapi bantuan tersebut diantar langsung oleh masyarakat atau donatur yang ingin menyumbang untuk Panti Asuhan.

Selanjutnya Nurlela menyebutkan bahwa dana atau bantuan yang didapat dari donatur dan masyarakat semuanya digunakan untuk biaya operasional dan kehidupan sehari-hari anak asuh, seperti untuk makan anak-anak asuh, biaya pendidikan, uang saku anak asuh dan lain-lain. Sedangkan untuk pembangunan fisik panti, pengurus mengusahakan dengan menjalankan proposal, atau dengan melakukan proses lobi untuk mendapatkan danadan juga keaktifan pengurus dalam mencarikan dana demi kemajuan panti. Setelah dana terkumpul barulah dilaksanakan

perbaikan fisik dan pembangunan panti.15

14Ica, Wakil Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancana Langsun, Nanggalo Kota

Padang,22 Juli 2017.

15Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung,Nanggalo Kota Padang,

(18)

Selanjutnya Osvinar juga menyatakan bahwa dana yang terkumpul untuk kebutuhan anak asuh terkadang tidak mencukupi. Contohnya ketika bantuan yang didapat per bulan hanya Rp 20.000.000,- sedangkan pengeluaran per bulan mencapai Rp 30.000.000,-. Pada saat seperti itulah pengurus memutar otak mencari caraagar anak asuh tetap hidup layak dan cukup. Panti mencari cara untuk memenuhinya seperti dengan cara berhutang terlebih dahulu atau dengan menggunakan uang pribadi dari pengurus dan dengan cara mencari donatur untuk menanggulangi masalah

dana tersebut.16

Dari penelitian yang penulis lakukan tentang perencanaan di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Padang dapat dipahami bahwa proses perencanaan sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan visi, misi dan tujuan Panti Asuhan yang sudah ditetapkan.

2. Pengorganisasian (Organizing) Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang

Penggorganisasian merupakan proses kedua dalam manajemen.

Penggorganisasian dapat diartikan sebagai proses penentuan,

pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktivitas tersebut.

16Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

(19)

Pengorganisasian sangat penting dalam suatu organisasi, atau apapun bentuknya termasuk panti asuhan yang akan memberikan pelayanan kepada anak asuh. Pengorganisasian dilakukan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki panti baik itu sumber daya manusia atau sember daya lainnya.

Sebuah organisasi harus dapat memberikan gambaran yang jelas tentang struktur organisasi yang ditetapkan untuk diberlakukan dalam menetapkan suatu tipe organisasi. Sebuah organisasi juga harus dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pembagian tugas, pembagian wewenang atau tanggung jawab, penempatan individu pekerja dan rentang kendali dalam sebuah organisasi.

Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo ini diurus oleh 16 orang yang tergabung dalam struktur kepengurusan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dan program Panti Asuhan Aisyiyah. Kepengurusan tersebut terdiri dari Ketua yaitu Nurlela, A.Md., Wakil Ketua Hj. Anizar Yacoub, Sekretaris Osvinar, Wakil Sekretaris Ricca Nova Fitria, S.Pt., Bendahara Jasni dan pengurus bidang di antaranya, Bidang Identifikasi Erlis, S.Pd., dan Yeni Gustin, Bidang Pendidikan yaitu Basrida, S.Pd. dan Yulianis, S.Pd., Bidang Keterampilan yaitu Hj. Mardiati, A.Md. dan Hj. Asni Mahyudi, Bidang Kesehatan yaitu Elsi Emilia, S.Ag.danBidang Dana yaitu Magriagusti, S.Sos, M.M., Arlen Karim, Drs. Muliardi dan Drs.

Mikhdar Pilang. 17

17

(20)

Nurlela selaku Ketua panti menjelaskan bahwa semua pengurus Panti Asuhan ini telah ditempatkan sesuai dengan bidangnya dan sudah mendapatkan pekerjaannya masing-masing. Proses penetapan pengurus dan pembagian kerja ini dilakukan dengan cara musyawarah dan rapat

yang dilakukan bersama dengan Aisyiyah Cabang.18

Selanjutnya Osvinar menyebutkan bahwa pengurus yang ada di Panti Asuhan ini telah ditempatkan sesuai dengan bidangnya. Namun tidak menutup kemungkinan pekerjaan lain juga bisa dilakukan oleh pengurus lain yang bukan ahli di bidang tersebut, karena memang ada beberapa pengurus yang menjabat tidak sesuai dengan skill atau keahlian yang dimiliki.

Osvinar menyebutkan di kepengurusan Aisyiyah karena kami cabang dari Aisyiyah Nanggalo, pengurus yang diangkat menjadi pengurus panti, adalah pengurus yang sudah duduk di kepengurusan Aisyiyah Cabang Nanggalo. Walau demikian sampai saat ini semua pekerjaan masih berjalan dengan baik dan belum pernah terjadi masalah yang berarti yang menyebabkan tumpang tindih dalam pelaksanaan program kegiatan. Jadi yang perlu diutamakan disini adalah saling pengertian, komunikasi dan kerjasama yang baik antar pengurus serta

saling belajar satu sama lainnya.19

18Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang,

22 Juli 2017.

19

Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawncara Langsung, Nanggalo Kota Padang, 27 Juli 2017.

(21)

Dengan demikian dapat diketahi bahwa masing-masing pengurus tersebut sudah ditentukan tugasnya masing-masing. Berikut penulis akan menjelaskan wewenang dan menjabarkan tugas dari masing-masing pengurus:

1. Tugas Ketua Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo sebagai berikut:

a. Memimpin dan mempertanggung jawabkan kegiatan organisasi b. Mengadakan / memimpin rapat-rapat khusus, kelompok lengkap /

paripurna

c. Mengkoordinir semua pengurus-pengurus inti dan pengurus bidang-bidang.

d. Mempertanggung jawabkan semua laporan pelaksanaan program dan kebijaksanaan secara rutinn (bulanan dan tahunan)

e. Menampung saran, usul baik dari dalam maupun dari luar organisasi

f. Melakukan kerja sama ke dalam maupun keluar apanila diperlukan g. Mengawasi/mengontrol semua milik panti dan penghuninya h. Menata, menertibkan dan menjaga kebersihan panti

i. Melakukan konsultasi dengan pengurus Aisyiyah dan pengurus Muhammadiyah

j. Membuat laporan pertanggung jawaban di akhir masa jabatan 2. Tugas Wakil Ketua Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo adalah

sebagai berikut :

a. Membantu tugas ketua sesuai dengan bidang kerja

b. Mengkoordinir kegiatan perbendaharaan, sekretaris, dan masing-masing bidang.

c. Menjabarkan program kerja, kebijakan umum, jadwal kerja, sesuai dengan pembidangan kerja

d. Melakukan konsultasi dengan ketua

e. Memberikan petunjuk teknis kepada ketua bidang yang dikoordinir f. Mempertanggung jawabkan serta melakukan evaluasi setiap

pelaksanaan program sesuai dengan pembidangan kerja

g. Pengamanan dan menyelamatkan dana, sarana, dan semua milik panti

h. Mewakili ketua apabila ketua berhalangan, dan melaksanakan anjuran ketua dalam pemberian wewenang tertentu

i. Memberikan petunjuk laporan kepada sekretaris/pembuat laporan j. Ikut kerja sama dengan ketua dalam melakukan pengawasan semua

(22)

3. Tugas Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Naggalo adalah sebagai berikut:

a. Membantu ketua dibidang administrasi, dan mengkoordinir semua kegiatan administrasi

b. Mempertangggung jawabkan kelancaran administrasi dan berusaha memenuhi semua kebutuhan administrasi

c. Bertanggung jawab atas kelancaran urusan surat menyurat

d. Mendokumentasikan semua arsip dan pengelompokannya sesuai dengan pembidangannya seperti :

a.) Agenda dan arsip surat masuk dan keluar b.) Inventaris barang

c.) Data anak asuh/buku registrasi lengkap dengan fotonya d.) Program panti baik sebelum atau periode yang sudah berjalan e.) Sejarah berdirinya Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo f.) Laporan panti kepada Yayasan Dharmais, Dinas Sosial dan

pertanggung jawaban pada pihak lain.

g.) Memberikan jawaban dokumen semua dokumen yang diperlukan oleh ketua dan bidang-bidang lainnya.

h.) Melakukan pembinaan kepada petugas sekretaris

i.) Memberikan solusi masalah yang dihadapi dalam menjalankan tugas kesekretarisan.

j.) Mempersiapkan rapat dan menghubungi siapapun yang terkait dengan rapat.

k.) Membuat berita acara rapat dan hasil keputusan rapat di buku notulen

l.) Membuat laporan khusus dan umum bulanan, semester dan tahunan atas petunjuk ketua panti.

4. Tugas Wakil Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo adalah sebagai berikut :

a. Membantu tugas sekretaris dan dalam kegiatan tertentu melaksanakan tugas sesuai dengan wewenang yang diberikan. b. Menjabarkan kebijaksanaan sesuai dengan bidang kerja

c. Mempertangung jawabkan segala kegiatan sesuai dengan wewenang yang diberikan dan berkonsultasi dengan sekretaris mengenai setiap permasalahan yang timbul dan mencari solusinya d. Mengumpulkan bahan-bahan laporan yang akan dipergunakan

dalam pembuatan laporan umum dan insedentil

e. Memelihara semua arsip dan memelihara semua perlengkapan sekretariat agar tetap berfungsi

f. Menghimpun emua hasil evaluasi sebagai bahan laporan rutin g. Memperhatikan segala kebutuhan pendidikan dan membicarakan

dengan sekretaris untuk pemenuhannya

h. Memperhatikan segala kebutuhan yang diperlukan penghuni panti i. Melayani tamu panti dan membantu apa yang dibutuhkan

(23)

5. Tugas Bendahara Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Naggalo adalah sebagai berikut :

a. Menerima dana baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar serta membukukannya

b. Membuat anggaran biaya keperluan organisasi panti dan keperluan asrama

c. Mengusahakan pengadaan keperluan panti dan menginventariskan semua sumber dana

d. Membuat dan melengkapi administrasi keuangan dan setiap pengeluaran uang, harus mendapat persetujuan dari ketua

e. Bertanggung jawab atas pengeluaran uang dengan bukti tertulis serta administrasi keuangan yang tertib

f. Menyelamatkan penyimpanan uang pada brangkas/bank dan peminjaman, penitipan harus diketahui ketua

g. Membuat laporan secara rutin bulanan dan tahunan

h. Memberikan bantuan kepada hal-hal yang diperlukan dan setiap akhir bulan kas ditutup dengan ditanda tangani bendahara dan diketahui ketua.

6. Tugas Bidang Identifikasi Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Naggalo adalah sebagai berikut :

a. Melakukan identifikasi terhadap anak yang ingin mendaftar menjadi anak asuh di Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Naggalo b. Membuat catatan tersendiri tentang anak masuk dan anak yang

telah keluar

c. Melakukan home visit (kujungan/survey ke rumah) bersama ketua atau pengurus lainnya bagi anak baru.

7. Tugas Bidang Pendidikan Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo adalah sebagai berikut :

a. Terjaminnya pendidikan anak asuh kesemua tingkat pendidikan seperti SD,SMP, SMA dan perguruan tinggi dan memastikan anak asuh mendapat pendidikan umum, agama dan keterampiln.

b. Mencarikan guru/pelatih yang relevan dengan mata pelajaran yang diujikan bagi anak asuh yang akan mengikuti ujian akhir (mendapatkan pelajaran tambahan)

c. Mendampingi anak asuh dalam mengembangkan potensi sesuai engan bakat yang dimilikinya.

8. Tugas Biang Keterampilan Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Naggalo adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan keterampilan anak asuh melalui pendekatan yang baik

b. Membuat keterampilan yang menarik dan sesuai dengan perkembangan dan bakat anak

c. Membuat program dan agenda yang rutin untuk meningkatkan minat anak asuh

(24)

9. Tugas Bidang Kesehatan Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui dan membawa anak asuh yang sakit ke puskesmas atau rumah sakit

b. Menyediakan stok obat-obatan (P3K) yang diperluakn anak asuh c. Membuat catatan tentang kesehatan anak asuh

10. Tugas Bidang Dana Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun dana semaksimal mungkin dari sumber yang halal, diantaranya: bantuan Pemerintah Pusat/Daerah, bantuan instansi pemerintah terkait, bantuan lenbaga BUMN, bantuan dari donator tetap, bantuan dari pengusaha swasta, bantuan dari donator insidentil, bantuan dari organisasi-organisasi, bantuan dari kelurahan dan kelompok-kelompok sosial, bantuan dari warga, dan bantuan dari sukarela semua pihak

b. Bantuan bisa dalam bentuk uang, sembako dan material lainnya

c. Bantuan yang diberikan disetorkan ke pengurus panti.20

Masing-masing pengurus di Panti Asuhan Aisyiyah

bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing, dan setiap satu kali dalam sebulan pengurus melakukan rapat bersama Aisyiyah Cabang dan evaluasi serta menyerahkan laporan pertanggungjawaban.

Selanjutnya Osvinar menambahkan bahwa Panti Asuhan Aisyiyah dalam menentukan dan mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan itu dirundingkan atau dimusyawarahkan bersama dengan pengurus lainnya. Setelah dilakukan pengelompokkan terhadap kegiatan tersebut barulah kegiatan tersebut dilakukan oleh pengurus dan anak asuh panti. Pengelompokkan kegiatan tersebut

dapat dilihat dalam bentuk program kerja Panti Asuhan.21

Agar kegiatan / pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, semua pengurus haruslah mengetahui arah dan tujuan dari

20AD/ART Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang.

21Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

(25)

panti itu sendiri, sehingga kegiatan / pekerjaan yang sudah dikelompokkan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan arah dan tujuan dari panti itu sendiri.

Osvinar mengatakan bahwa seluruh pengurus sudah

mengetahui arah dan tujuan dari Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo. Selain itu Osvinar juga mengungkapkan bahwa Ketua atau Pimpinan

Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo yaitu Nurlela selalu

mensosialisasikan arah dan tujuan dari Panti Asuhan Aisyiyah sendiri, sehingga semua pengurus dalam melaksanakan tugas dan pekerjan yang sudah diberikan kepada mereka mampu mereka kerjakan agar arah dan tujuan dari Panti Asuhan Aisyiyah dapat tercapai seperti yang

diharapkan.22

Ini sesuai dengan pendapat Malayu S.P hasibuan yang dikemukakan oleh Karyoto dalam bukunya “ Dasar-Dasar Manajemen-Teori, Definisi dan Konsep yang mengemukakan bahwa tahapan dalam proses pengorganisasian salah satunya adalah mengetahui arah/tujuan yang akan dicapai, jia tidak mengetahui tujuan yang akan dicapain, pekerja aan berkegiatan tanpa arah yang jelas. Akibatnya organisasi akan menanggung beberapa kerugian seperti kerugian waktu dan biaya.23

22Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang,27

Juli 2017.

23Karyoto, Dasar-Dasar Manajemen-Teori, Definisi dan Konsep, (Yogyakarta: C.V

(26)

Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa Panti Asuhan ini telah berusaha melakukan proses pengorganisasian dengan baik mulai dari mengelompokkan orang-orang yang ada di panti beserta tugas dan wewenangnya sampai menetapkan struktur organisasi bagaimana yang akan dipakai.

3. Penggerakan (Actuating) Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang

Penggerakan merupakan proses ketiga dalam manajemen, setelah perencanaan, pekerjaan sudah tersusun dengan baik, struktur organisasi telah ditetapkan sesuai dengan posisi-posisi atau jabatan yang ditugaskan, barulah dilakukan kegiatan penggerakan.

Fungsi penggerakan ini disebut juga dengan motivasi yang merupakan suatu kemampuan seseorang untuk membimbing dan mengarahkan seluruh potensi pengurus untuk beraktifitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo ini dalam melaksanakan proses penggerakan dilakukan oleh Ketua Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Padang. Ica selaku Wakil Sekretaris mengungkapkan, bahwa ibu Nurlela selalu memotivasi pengurus lain, agar mau bekerja dengan ikhlas

(27)

dan senang hati sehingga tujuan dari Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo

dapat tercapai.24

Hal senada juga disampaikan oleh Osvinar, bahwa Pimpinan / Ketua panti selalu memberikan motivasi dan dorongan kepada pengurus. Osvinar mengungkapkan bahwa bentuk motivasi yang diberikan oleh Ibu Nurlela adalah motivasi non materi. Dalam memberikan motivasi biasanya ibu Nurlela memulai dari diri dirinya sendiri terlebih dahulu. Dia bergerak sendiri dan memberikan contoh nyata kepada pengurus lainnya. Salah satu contohnya beliau menunjukkan dedikasinya untuk panti seperti datang tepat waktu tiap pagi, tidur bersama anak asuh, selalu menemani dan mengawasi aktivitas anak-anak sehingga itu menjadi cambuk dan dorongan bagi pengurus yang lain agar bisa memberikan dedikasi yang tinggi terhadap pantidan anak asuh. Selain itu Nurlela selaku Ketua Panti juga memberikan kesempatan kepada pengurus lainnya agar mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada, seperti pelatihan panti percontohan dan pelatihan-pelatihan lainnya.Ini juga merupakan salah satu bentuk motivasi yang diberikan oleh pimpinan panti terhadap pengurus lainnya.

Osvinar mengungkapkan bahwa Nurlela selaku ketua Panti juga memperlihatkan sikap yang menciptakan perubahan. Beliau menceritakan bahwa di luar sana ada beberapa panti yang mempunyai pemikiran seperti untuk apa membangun panti bagus-bagus atau megah, nanti orang tidak mau menyumbang lagi ke panti. Ada juga orang yang menyarankan untuk

24Ica, Wakil Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

(28)

tidak memberikan bantuan ke Panti Asuhan Aisyiyah karena pembangunan fisik nya sudah bagus. Namun pemikiran seperti itu yang ingin dirobah oleh Ibu Nurlela.

Lebih lanjut Osvinar mengungkapkan bahwasannya, keinginan Ibu Nurlela adalah ketika ada orang yang datang dan menyumbang ke Panti Asuhan saat ini, dan disaat mereka datang lagi nantinya panti ini sudah ada perubahan dari sebelumnya berkat sumbangan yang mereka berikan. Osvinar menceritakan bahwa semenjak kepemimpinan ibu Nurlela, kebanyakan dari donatur yang datang ke panti mengungkapkan rasa kepuasannya terhadap perubahan dan perkembangan dari tahun ke tahun, baik terhadap anak asuh maupun terhadap fisik panti. Dengan bagitu donatur bisa menilai bahwa pengurus panti tidak main-main dalam

melakukan pengelolaan terhadap Panti Asuhan.25

Ini sesuai dengan pendapat Husaini Usman dalam bukunya “Manajemen :Teori, Praktik dan Riset Pendidikan” mengenai teknik dalam memotivasi yaitu salah satunya “Menciptakan perubahan yang kuat” yaitu adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi

mau.26

Selanjutnya Osvinar pun mengungkapkan bahwa maju tidaknya panti atau bagus tidaknya panti tergantung kepengurusannya. Jika

25

Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang , 17 Juli 2017.

26Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi

(29)

dibandingkan dengan kepengurusan sebelumnya, kepengurusan ibu Nurlela jauh lebih bagus, jauh lebih disiplin dan jauh lebih bagus kepemimpiannya. Ini terbukti dengan semenjak kepengurusan Ibu Nurlela Panti Asuhan Aisyiyah ini sudah mamiliki akreditasi dengan nilai B. Ini juga membuktikan bahwa pengurus tidak main-main dalam mengelola

Panti Asuahan.27

Proses menggerakkan pengurus akan berlangsung dengan baik jika komunikasi antar pengurus juga terjalin dengan baik. Komunikasi yang terjadi di Panti Asuhan Aisyiyah berjalan dengan lancar, baik itu komunikasi antara ketua dengan pengurus dan pengurus dengan sesama pengurus lainnya. Setiap pengurus juga diberi kebebasan berpendapat dan kebebasan untuk menyampaikan ide yang mereka punya demi kemajuan panti kedepannya.

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Osvinar beliau mengungkapkan tidak dipungkiri memang kadang terjadi mis komunikasi diantara pengurus dalam pelaksanaan program kegiatan. Seperti dalam pelaksanaan kegiatan, ada pengurus yang berbeda pendapat dengan pengurus lain, sehingga terjadi salah paham dan tidak enak hati antar pengurus. Hal seperti itu tentu dapat menjadi penggangu dalam pelaksanaan kegiatan. Akan tetapi masalah seperti itu langsung diluruskan dan diselesaikan oleh ketua panti pada saat rapat, agar masalah yang

27Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

(30)

timbul tidak terlalu lama dipendam oleh pengurus dan mengakibatkan

menurunnya kinerja pengurus.28

Selain itu berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Nurlela, beliau mengatakan bahwa dalam sebuah hubungan kerja perlu dibina komunikasi agar tidak terjadi kekacauan / kesalahapahaman dalam pelaksanaan kegiatan, dan bisa menumbuhkan keakraban dan rasa kekeluargaan sehingga tujuan panti dapat tercapai. Beliau Juga mengatakan bahwa agar tidak terjadi kesalahpahaman, beliau selalu

menerapkan sifat saling keterbukaan diantara pengurus.29

Ini sesuai dengan pendapat Anton Athoillah dalam bukunya “Dasar-Dasar Manajemen” yang mengatakan bahwa manfaat dari komunikasi yaitu:

1. Memberikan pengaruh positif bagi kemajuan suatu organisasi 2. Menumbuhkan keakraban yang memperbesar semangat kerja

dan kepercayaan diri.

3. Menambah pengetahuan, dan meningkatkan kepekaan terhadap masalah

4. Mempermudah pemecahan masalah.

5. Menyamakan presepsi tentang sesuatu dan melaksanakan pengambilan keputusan, dengan penuh pertimbangan atas dasar musyawarah dan skala prioritas.

28Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

Padang , 27 Juli 2017.

29Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang,

(31)

6. Bertukar pengalaman yang akan memperbanyak ide tau

gagasan untuk kemanjuan organisasi atau sejenisnya.30

Hal senada juga disampaikan oleh Osvinar, beliau mengatakan bahwa untuk menghindari terjadinya kekacauan atau kesalahpahaman antar pengurus dan dalam pelaksanaan program biasanya Nurlela mengkoordinasikan dan mengarahkan semua pengurus pada tujuan panti. Nurlela juga menyuruh untuk saling terbuka pada saat dalam rapat. Seperti menyampaikan keluhan dan masalah yang ada, sehingga masalah yang terjadi dapat langsung teratasi, sehingga kegiatan panti tidak terganggu. Nurlela selaku ketua juga senantiasa mengingatkan kepada pengurus untuk

kembali kepada niat awal pendirian panti.31

Selain itu di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Padang ini dalam proses menggerakkan para pengurus dalam bekerja juga dilakukan dengan cara, Ketua/Pimpinan panti memberikan pengarahan-pengarah dan bimbingan kepada pengurus tentang pelaksanaan kegiatan atau tugasnya masing-masing sehingga tugas atau kegiatan dapat terlaksana dengan baik.32

Dari beberapa informasi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses penggerakkan yang dilakukan di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang ini dilakukan dengan cara pemberian motivasi oleh Ketua

30M. Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Cv. Pustaka Setia, 2010),

Cet. Ke-1, h. 223

31Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung,Nanggalo Kota

Padang, 29 Juli 2017.

32Ica, Wakil Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

(32)

panti, dijalinnya komunikasi yang baik dan dilakukannya koordinasi serta pemberian pengarahan dan bimbingan yang langsung diberikan oleh Ketua Panti.

4. Pengawasan (Controlling) Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang

Proses pengawasan merupakan proses terakhir dalam manajemen. Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan orgasisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, dan kebijakan yang telah ditentukan.

Dengan adanya fungsi pengawasan ini kita akan mengetahui kelemahan-kelemahan, kekurangan dan penyimpangan yang terjadi. Dengan demikian dapat dicarikan langkah selanjutnya yang akan ditempuh atau dicarikan jalan keluar atau tindakan perbaikan.

Panti Asuhan Aisyayah Nanggalo Kota Padang dalam melakukan pengawasan dilakukan oleh Ketua Panti Asuhan yaitu Nurlela yang dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung. Adapun secara langsung yaitu dengan mengawasi jalannya pelaksanaan program kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan pengawasan tidak langsung dilakukan dengan bentuk laporan dari masing-masing pengurus kepada ketua panti. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nurlela selaku Ketua panti, pengawasan yang dilakukan di panti dengan cara pemberian laporan dari

(33)

pengurus baik itu laporan lisan maupun tulisan. Laporan ini diserahkan

saat rapat periodik Panti Asuhan Aisyiyah tiga bulan sekali.33

Ini sesuai dengan pendapat Maringan Masry Simbolon dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen” bahwa dalam melakukan pengawasan dapat dilakukan dengan cara melakukan pengawasan langsung dan tidak langsung. Pengawasan langsung yaitu pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan langsung pada pelaksanaan kegiatan. Sedangkan pengawasan tidak langsung yaitu pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan pelaksanaan kegiatan hanya

dari laporan-kaporan yang masuk padanya.34

Osvinar selaku Sekretaris panti, menambahkan bahwadalam penetapan dan pelaksanaan program kegiatan, selain mendapatkan pengawasan dari dalam yaitu pengawasan yang dilakukan oleh Ketua panti, panti juga mendapatkan pengawasan dari luar. Penetapan dan

pelaksanaan program kegiatan Panti Asuhan diawasi oleh

Muhammadiyah, Aisyiyah Cabang yang kantornya terletak di SMP Muhammadiyah Simpang Tinju dan dari Aisyiyah Daerah. Osvinar juga menambahkan bahwa panti juga mendapatkan pengawasan dari Dinas Sosial Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat, melalui laporan yang harus dibuat panti dan diserahkan ke Dinas Sosial sebagai bentuk

33Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang,

29 Juli 2017.

34

Maringan Masry Simbolon, Dasar-Dasar Administrasi Dan Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), h. 65

(34)

pertanggung jawaban panti terhadap bantuan yang diberikan oleh Dinas Sosial.35

Lebih lanjut Osvinar menambahkan bahwa dalam proses pengawasan, Ketua panti juga melakukan pengawasan preventif yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan. Jika kegiatan telah selesai pengurus biasanya kembali melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan atau program tersebut. Hal ini untuk mengetahui apakahkegiatan tersebut sudah sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan sebelumnya atau malah sebaliknya. Seperti pada saat acara peringatan Milad panti, panti melaksanakan kegiatan seperti mengadakan perlombaan untuk para anak asuh. Biasanya sebelum kegiatan dimulai ketua panti sudah melakukan pengawasan terhadap kegiatan tersebut, seperti memantau semua persiapan acara. Saat kegiatan usai, pengurus juga melakukan evaluasi. Evaluasi berguna untuk mengetahui kekurangan pada saat kegiatan Milad itu berlangsung. Tindakan evaluasi ini berguna sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan

atau acara tahun depan.36

Dari wawancara yang penulis lakukan dengan Ketua panti diketahui juga bahwa dalam melaksanakan proses pengawasan Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo melakukan tahap-tahap pengawasan seperti

35Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara LangsungNanggalo Kota

Padang, , 2 Agustus 2017.

36Osvinar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah,Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

(35)

penetapan standar, pengukuran pelaksanaan kegiatan, melakukan pembandingan pelaksanaan dengan standar yang telah ditentuakan

sebelumnya dan pengambilan tindakan koreksi jika diperlukan.37

Dari data yang penulis dapatkan di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo diketahui bahwa panti sudah menetapkan standar atau indikator keberhasilan untuk sebuah pelaksanaan program yang ditetapkan sewaktu penyusunan perencanaan. Adapun standar atau indikator keberhasilan pelaksanaan program yang ditetapkan oleh Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo adalah sebagai berikut :

1. Banyaknya anak terlantar telah dapat memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan pendidikan anak

2. Terbantunya program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan 3. Banyaknya anak-anak yang telah diberdayakan melalui lembaga

kesejahteraan sosial yang telah berhasil guna dan berdaya guna di

tengah-tengah masyarakat.38

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa Panti Asuhan Aisyiyah telah menetapkan standar yang bertujuan untuk menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan Program kegiatan yang dilakukan di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang.

Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh pengurus Panti Asuhan adalah melakukan pengukuran pelaksanaan kegiatan. Pengukuran

37Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang

,2 Agustus 2017.

38Proposal Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Padan Panti Asuhan Aisyiyah

(36)

pelaksanaan kegiatan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus menerus. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Ica diperoleh informasi bahwa pengukuran pelaksanaan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan atau observasi terhadap kegiatan yang dilakukan, dan memberikan laporan-laporan kegiatan baik secara tertulis maupun secara lisan kepada Ketua panti, dengan itu Ketua panti mengetahui sejauh

mana keberhasilan dari program kegiatan tersebut.39

Setelah dilakukan pengukuran pelaksanaan kegiatan, pengurus melakukan pembandingan pelaksanaan program kegiatan tersebut dengan standar atau indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Osvinar selaku sekretaris, beliau mengatakan bahwa untuk pelaksanaan program kegiatan anak asuh seperti program harian, program mingguan dan program tahunan memang sudah sesuai dengan indikator atau standar yang telah ditetapkan, namun masih terdapat program kegiatan yang belum terlaksana dengan baik seperti Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang terkendala dengan dana, karena pengurus lebih memprioritaskan penggunaan dana

untuk keperluan operasional dan kebutuhan anak asuh.40

Tahap terakhir yang dilakukan oleh pengurus Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang adalah pengambilan tindakan koreksi jika diperlukan. Hal ini dijelakan oleh Nurlela bahwa untuk program kegiatan

39Ica, Wakil Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

Padang , 2 Agustus 2017.

40Osnivar, Sekretaris Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota

(37)

yang belum terlaksana dengan baik, Nurlela bersama pengurus inti dan pengurus lainnya melakukan tindakan perbaikan dengan melakukan

koreksi terhadap program kegiatan yang belum maksimal tersebut .41

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan proses pengawasan di Panti Asuhan Aisyiyah Nanggalo Kota Padang dilakukan dengan baik dan juga berjalan dengan baik. Ini terbukti dengan dilaksanakannya pengawasan langsung dari Ketua panti, dan juga mendapatkan pengawasan dari luar panti, serta pengurus juga melakukan tahap pengawasan sesuai dengan semestinya mulai dari tahap penetapan standar hingga pengambilan tindakan perbaikan atau koreksi.

41Nurlela, Ketua Panti Asuhan Aisyiyah, Wawancara Langsung, Nanggalo Kota Padang,

Referensi

Dokumen terkait

Peran Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam pendampingan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum di Kabupaten Karangasem yaitu

Pertumbuhan ikan lele dumbo yang diperoleh pada perlakuan pemberian tepung daun jaloh dalam penelitian ini tergolong rendah berbanding dengan ikan nila dengan

Salah satu ciri utama daerah mampu dalam melaksanakan otonomi daerah adalah terletak pada kemampuan keuangan daerah untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya dengan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa konsumsi energi spesifik industri semen di Indonesia tersebut rata-rata sudah baik, karena sebagian besar sudah memenuhi standar bencemarking

Hasil uji analisis ragam paired-sample T test frekuensi detak jantung sapi bali dara usia 6-12 bulan dan 12-18 bulan berdasarkan waktu pemeriksaan ... Gambar pemeriksaan

Lembaga pemasyarakatan (LP) dinyatakan sebagai suatu sistem pembinaan terhadap para pelanggar hukum dan sebagai suatu pengejawantahan keadilan yang bertujuan untuk

niruri L memiliki aktivitas antikanker untuk melawan kanker kolorektal melalui mekanisme penghambatan proliferasi sel dan pertumbuhan tumor pada tikus Sprague Dawley

Hal serupa juga disampaikan guru Fisika SMA N 2 Kebumen, berdasarkan wawancara dengan guru Fisika SMA N 2 Kebumen, masih banyak dijumpai kesalahan yang