• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi - 1. dr. Nur Ahlina Damayanti, SpKFR, CPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi - 1. dr. Nur Ahlina Damayanti, SpKFR, CPS"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Ilmu Kedokteran Fisik

dan Rehabilitasi - 1

(2)

MODUL PEMBELAJARAN

Sesi 1

: Pendahuluan, Basic Rehab

Sesi 2

: Musculoskeletal, Sports

Sesi 3

: Neuromuscular, Pediatric

Sesi 4

: Geriatric, Cardiorespiration

(3)

History

3

1921

1937

1947

Layanan terapi fisik dan rehabilitasi secara

formal dimulai tahun 1899 di Inggris dan tahun 1921 di Amerika

Serikat.

Pada tahun 1937, dokter terapi fisik diakui sebagai sebuah spesialisasi kedokteran yang baru. Di Fakultas Kedokteran,

bagian ini disebut dengan Department of Physical

Medicine

Fisiatri atau Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (KFR) diterima

secara formal sebagai suatu spesialisasi kedokteran dengan didirikannya the American Board

of Physical Medicine and Rehabilitation (ABPMR).

(4)

History

1947, Prof. Dr. R. Soeharso mendirikan Layanan Kedokteran

Rehabilitasi Pusat Rehabilitasi untuk penyandang disabilitas yang merupakan korban perang kemerdekaan

1973, Menteri Kesehatan mendirikan layanan rehabilitasi di RS Dr. Kariadi Semarang sebagai pilot project yang disebut Preventive Rehabilitation Unit (PRU).

(5)

Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Definisi

Spesialisasi kedokteran yang berkenaan dengan diagnosis, evaluasi, dan penatalaksanaan pasien yang mengalami disfungsi dan disabilitas fisik dan/atau kognitif (American

(6)

Falsafah KFR

Meningkatkan kemampuan fungsional seseorang sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas hidup dengan cara mencegah atau mengurangi hendaya, disabilitas dan kecacatan semaksimal mungkin

(7)

ICIDH

7

PATOLOGI HENDAYA DISABILITAS KECATATAN

Sesuatu yang abnormal pada individu; suatu penyebab yang mengakibatkan perubahan pada struktur atau fungsi tubuh Kehilangan atau abnormalitas pada struktur fisiologis, psikologis atau anatomis atau fungsi pada tingkat organ Akibat suatu hendaya pada kinerja fungsi dan aktifitas seorang individu, disabilitas mencerminkan gangguan pada tingkat individu Kerugian yang dialami seorang individu sebagai akibat dari hendaya dan disabilitas; kecatatan mencerminkan interaksi dengan daya adaptasi individu terhadap lingkungan

(8)

Batasan, WHO 1980

Hendaya (impairment): kehilangan atau

ketidaknormalan kondisi psikologis, fisiologis atau struktur anatomi atau fungsi.

Disabilitas(disability): segala keterbatasan atau

kekurangan kemampuan untuk melakukan aktivitas dalam lingkup wajar bagi manusia yang diakibatkan oleh hendaya.

Kecacatan(handicap):hambatan dalam individu yang

diakibatkan oleh hendaya dan disabilitas, yang membatasi atau pemenuhan peran wajar seseorang sesuai dengan faktor umur, seks, sosial dan budaya.

(9)

9

• Dikeluarkan pada tahun 2001 oleh WHO

sebagai klasifikasi yang merupakan model komprehensif bagi fungsi dan disabilitas.

• Merupakan perbaikan atas model

terdahulu dari ICIDH → adanya faktor lingkungan dan personal (faktor

kontekstual).

• Merupakan model universal, tidak

(10)

10

Body Functions and Structures Personal Factors HEALTH CONDITION ( disorders of disease ) Activities Environmental Factors Participation I. Functioning and Disability

(11)

Layanan

Layanan Rehabilitasi Medik

Layanan Fisioterapi

Layanan Terapi Wicara

Layanan Terapi Okupasi

Layanan Ortotis-Prostetis

Layanan Psikologis

Layanan Sosial Medis

Layanan Rohaniawan

Layanan kesehatan meliputi upaya pelayanan promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif → utuh dan

(12)

Layanan Tim

12

Layanan Terapi Wicara(batasan Ikatan Ahli Terapi Wicara Indonesia): adalah bentuk layanan

kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk memulihkan dan

mengupayakan kompensasi/ adaptasi fungsi komunikasi, bicara dan menelan dengan melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi (fisik, elektroterapeutis dan mekanis).

Layanan Fisioterapi (batasan Ikatan Fisioterapis Indonesia): adalah bentuk layanan kesehatan

yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan

penanganan secara manual, peningkatan gerak,peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi.

(13)

Layanan Terapi Okupasi (batasan Ikatan Okupasi Terapi Indonesia): adalah bentuk

Layanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan fungsi dan/atau mengupayakan kompensasi/ adaptasi untuk aktivitas sehari-hari, produktivitas dan waktu luang melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi.

Layanan Ortotis-Prostetis(batasan Ikatan Ortotik-Prostetik Indonesia): adalah salah

satu bentuk Layanan keteknisian medik yang ditujukan kepada individu untuk

merancang, membuat dan memasang alat bantu guna pemeliharaan dan pemulihan fungsi atau pengganti anggota gerak.

(14)

Soal

Program upaya rehabilitasi medik meliputi

a.

Promotive

b.

Promotive, preventive

c.

Promotive, preventive, curative

d.

Promotive, preventive, curative, rehabilitative

e.

Promotive, preventive, curative, rehabilitative, debilitative

(15)

Soal

Physical Medicine & Rehabilitation services in the hospital consist of promotive, preventive, curative and rehabilitative. One of the routine activity in our department is Osteoporosis Exercise which is part of :

a.

Promotive

b.

Preventive

c.

Curative

d.

Rehabilitative

(16)

Promotive: an activity and / or a series of health service activities that prioritize health promotion activity (eg: education)

Preventive: preventive activity against a health problem/ illness (eg: vaccine)

Curative: aimed at healing of disease, the reduction of suffering from the disease, disease control, or disability control in order to control the quality of the patient that can be maintained as optimal as possible (eg: medications)

Rehabilitative: activities to return the former patients into community as much as possible according to their ability (eg: activity daily living exercise)

(17)

Soal

Impairment berdasarkan ICIDH adalah

a.

Gangguan tingkat diri sendiri

b.

Gangguan tingkat organ

c.

Gangguan tingkat kecacatan

d.

Gangguan tingkat integrasi sosial

e.

Gangguan tingkat aktivitas

(18)

Soal

When a disease causes anatomic symptoms it becomes a(n)

a.

Handicap

b.

Impairment

c.

Disability

d.

Abnormality

(19)

Soal

ICF has two parts:

a.

Part 1 Functioning and disability: body function and structure

b.

Part 1 Functioning and disability: environment factors

c.

Part 1 Contextual factors: activities and participation

d.

Part 2 Contextual factors: activities and participation

e.

Part 2 Functioning and disability: body function and structure

(20)

Soal

Seorang suami, usia 30 tahun menderita paraplegia karena cidera

medulla spinalis sehingga tidak dapat mencari nafkah termasuk dalam kondisi…

a.

Impairment

b.

Disability

c.

Handicap

d.

A dan B benar

e.

A, B, dan C benar

20

(21)

Soal

Latihan makan, minum, memakai pakaian diberikan oleh seorang

a.

Fisioterapi

b.

Petugas sosial medik

c.

Psikolog

d.

Terapis Okupasi

e.

A, B, dan C benar

(22)

Soal

Merupakan modalitas terapi okupasi..

a.

Sendok untuk Latihan makan

b.

Kartu remi untk latihan lingkup gerak sendi

c.

Elektrostimulasi untuk menguatkan otot

d.

A dan B benar

e.

A, B, dan C benar

(23)

Soal

Tugas Petugas Sosial Medik…

a.

Kunjungan rumah bila diperlukan

b.

Penghubung penderita dan rumah sakit

c.

Mencarikan pekerjaan bagi penderita yang memerlukan

d.

A dan B benar

e.

A, B, dan C benar

(24)

Soal

Terapi wicara harus bisa menangani …

a.

Kelainan fungsi bahasa

b.

Kelainan suara

c.

Kelainan artikulasi

d.

Kelainan menelan

e.

Semua benar

(25)

Soal

Program psikologi perlu diberikan pada penderita dibawah ini..

a.

Stroke

b.

Adnexitis

c.

Paraplegi

d.

A dan C benar

e.

A dan B benar

25

(26)

Soal

Anggota gerak tiruan dibuat oleh seorang..

a.

Orthotis

b.

Prosthetis

c.

Fisioterapis

d.

Terapis Okupasi

e.

Terapis Wicara

26

(27)

soal

Nyeri pinggang karena fraktur kompresi vertebra lumbal tanpa kelainan neurologis perlu orthosis

a.

Spinal corset

b.

Kruk

c.

Walker

d.

Tripod

e.

Cane

27

(28)
(29)

Soal

The most stable walking aid to help balance stability is..

a.

Bilateral axillary crutch

b.

Tripod

c.

Cane

d.

Walker

e.

Quadripod

(30)

Soal

Perlu pemberian alat bantu jalan tongkat (cane)..

a.

Osteoarthritis genu

b.

Paraparesis karena fraktur kompresi vertebra lumbal

c.

Amputasi atas lutut

d.

A dan B benar

e.

A, B, dan C benar

(31)

Soal

A patient is able to perform knee extension in full range of motion against gravity, but cannot resist any resistance the score of manual muscle test is..

a.

5

b.

4

c.

3

d.

2

e.

1

31

(32)

Manual Muscle Testing

(33)

Soal

Pain is measured by :

a.

Visual Analog Scale (VAS)

b.

Pain Chart

c.

Mc Gill Pain Questionaire

d.

Pain meter

e.

All are correct

(34)

Penilaian Nyeri

Beberapa alat telah dikembangkan, profil nyeri tersebut mengidentifikasi:

tipe nyeri,

menilai intensitas nyeri,

mengevaluasi efek dari nyeri terhadap level fungsional pasien, dan atau

(35)
(36)
(37)
(38)

McGill Pain Questionnaire

1 – 10: sensory

11 – 15: affective

16: evaluative

17 – 20: miscellaneous

(39)

Soal

Three step analgesic ladder principles, EXCEPT:

a.

Used in acute and chronic pain management

b.

Opioid and adjuvant use at first step ladder

c.

Drug delivery have potential to improve patient care

d.

Preserve: time, drug delivery

e.

All of the above

(40)
(41)
(42)

Soal

Pain classified as a chronic pain if its last for

a.

1-3 months

b.

3-6 months

c.

7-12 months

d.

12-18 months

(43)

Soal

The axis for flexion and extension of elbow is represented by a line through the centers of…

a.

Trochlea and capitulum

b.

Lateral and medial epicondyle

c.

Trochlea and radial tuberosity

d.

Capitulum and lateral epicondyle

(44)

Elbow Flexion and Extension

(45)

Planes

Three basic reference planes are used in anatomy:

A sagittal plane, also known as the longitudinal plane, is perpendicular to the ground and divides the body into left and right. The midsagittal or median plane is in the midline i.e. it would pass through the midline structures (e.g. navel or spine), and all other sagittal planes (also referred to as parasagittal planes) are parallel to

it. Median can also refer to the midsagittal plane of other structures, such as a digit.

A coronal or frontal plane is perpendicular to the ground and divides the body into dorsal (posterior or back) and ventral (anterior or front) portions.

A transverse plane, also known as an axial plane or cross-section, divides the body into cranial (head) and caudal (tail) portions. It is parallel to the ground, which (in humans) separates the superior from the inferior, or put another way, the head from the feet.

(46)

Axis

An axis is a straight line around which an object rotates. Movement at the joint takes place in a plane about an axis. There are three axes of rotation.

Sagittal axis - passes horizontally from posterior to anterior and is formed by the intersection of the sagittal and transverse planes.

Frontal axis - passes horizontally from left to right and is formed by the intersection of the frontal and transverse planes.

Vertical axis - passes vertically from inferior to superior and is formed by the intersection of the sagittal and frontal planes.

(47)

All body movements occur in different planes and around

different axes.

A plane is an imaginary flat surface running through the

body.

An axis is an imaginary line at right angles to the plane,

about which the body rotates or spins.

(48)

Planes vs Axis

(49)

• Pergerakan pada bidang sagital

dengan axis frontal-horizontal

 Fleksi  Ekstensi

 Hiperekstensi

• Pergerakan pada bidang frontal

dengan axis sagital-horizontal

 Abduksi  Adduksi

 Lateral-Fleksi

• Pergerakan di bidang horizontal

dengan axis vertical

 Rotasi

(50)

Soal

Pusat gravitasi tubuh terletak di

a.

1 inch didepan vertebra S2

b.

1 inch didepan vertebra L2

c.

1 inch di depan promontorium

d.

1 inch di belakang vertebra L2

(51)

Centre of Gravity

• Total massa tubuh, yang

terkonsentrasi di 1 titik

• 1 inchi di depan S 2

• Misal pada meningkatnya

curve thoracal, kepala jadi lebih menunduk, maka

kompensasinya meningkatnya lumbar curve untuk realign body

• Misal pada perubahan pada

curve sacrum merubah lumbar curve

(52)

soal

In the sliding theory of muscle fiber contraction, the :

a. Actin makes up the thin, and myosin in the thick filament

b. Actin and myosin filament are lined up so as to maintain the double

helix configuration

c. Actin is found in the H band d. Myosin is found in the I band

e. Actin and myosin are found in the H band

(53)
(54)

• Muscles are composed of bundles of

single large cells (called muscle fibers) that form by cell fusion and contain multiple nuclei.

• Each muscle fiber contains many

myofibrils, which are bundles of actin and myosin filaments

organized into a chain of repeating units called sarcomeres.

(55)
(56)

Structural organization within the muscle

(57)

57

Diagram showing the organization of actin (thin) and myosin (thick) filaments in the indicated regions.

(58)

58

The actin filaments slide past the myosin filaments toward the

middle of the sarcomere. The result is shortening of the sarcomere without any change in filament length.

(59)

Klasifikasi Sendi

Berdasarkan derajat pergerakannya

A. Diarthrosis. Yaitu sendi yang terpisah, atau terdapat ruang artikuler (freely moveable joints).

Karakteristik:

1.Terdapat ruang artikuer

2.Kapsulnya memiliki membra sinovial yang memsekresi cairan

sinovial untuk lubrikasi sendi

3.Permukaan sendi nya licin

4.Permukaan artikulasinya terlindungi oleh cartilago hyaline,

(60)

Klasifikasinya: 1. Irregular 2. Hinge 3. Pivot 4. Condyloid 5. Saddle

(61)

Klasifikasinya: 1. Irregular - Joint surfaces are irregularly shaped, usually flat or slightly curved - movement: gliding nature

(62)

Klasifikasinya: 1. Irregular 2. Hinge - One surface is spool-like, the other is concave which fits over the spool-like process and glides partially around it - movement: flexion and extention - eg: humero-ulnar joint

(63)

Klasifikasinya: 1. Irregular 2. Hinge 3. Pivot - by two long bones fitting

against each other near each end in such a way that one bone can roll around the other one

- movement: single vertical axis

(64)

Klasifikasinya: 1. Irregular 2. Hinge 3. Pivot 4. Condyloid - an oval or egg-shaped convex surface fits into a reciprocally shaped concave surface - movement: forward and backward and from side to side; done sequentially, constitute

(65)

Klasifikasinya: 1. Irregular 2. Hinge 3. Pivot 4. Condyloid 5. Saddle - fitting over a concave surface is a reciprocally concave-convex surface - movement: flexion-extension and abduction-adduction and circumduction - difference with condyloid is more

(66)

Klasifikasinya: 1. Irregular 2. Hinge 3. Pivot 4. Condyloid 5. Saddle

6. Ball and socket

- the spherical head of one bone fits into the cup or saucer-like cavity of the other bone - movement:

flexion, extension, abduction,

adduction, and rotation

(67)

NUMBER OF AXES 0 NON AXIAL 1

UNIAXIAL 2BIAXIAL 3TRIAXIAL

Classificatio ns Irregular Hinge Pivot Condyloid Saddle Ball and Socket

(68)

B. Synarthrosis. Yaitu sendi yang tidak memiliki ruang artikuler (immovable joints)

Karakteristik

1. ada 2 tipe yaitu kartilago dan fibrosa 2. tipe ke 3 yaitu ligamentous

3. Tidak memiliki ruang artikuler, sehingga tidak memiliki kapsul, membran, membran, maupun cairan sinovial.

Klasifikasi

A. Kartilaginosa B. Fibrosa

(69)
(70)

Soal

Type of hip joint

a. Ball and socket b. Hinged

c. Pivot d. Gliding

(71)

soal

One of the following joints is categorized as FALSE JOINT:

a. Intercarpal joints b. Humero-Ulnar Joint c. Gleno-humeral joint d. Thoraco-scapular joint e. Radio-ulnar joint

72

(72)

Soal

Characteristics of diarthrosis joint are below, EXCEPT :

a. Having joint cavity

b. Having synovial fluid

c. Having joint capsule d. Strengthen by ligament

e. Joint surface is smooth

(73)

Scapulothoracic joint

• The anterior surface of the scapula rests

against the posterior-lateral surface of the thorax, forming the scapulothoracic

joint.

• This articulation is not a true anatomic joint; rather, it is an interface between bones.

Movements at the scapulothoracic joint

are mechanically linked to the

movements at both the sternoclavicular and acromioclavicular joints.

(74)
(75)

76

Thank You!

Gambar

Diagram showing the organization of actin (thin) and myosin (thick) filaments in  the indicated regions.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil estimasi dan analisis yang dilakukan dengan Error Correction Model (ECM), serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab IV melalui beberapa

Setelah itu oleh Divisi Pengguna diberikan kepada Seksi Pengelolaan Barang dan Jasa untuk diproses setelah disetujui oleh kepala divisi yang lebih tinggi dari divisi tersebut atau

World Health Organization (WHO)→ sindrom klinis, yang terdiri dari gejala klinis yang berkembang dengan cepat akibat gangguan fungsi serebral, baik secara fokal ataupun global

Dari beberapa data penunjang tersebut penulis mengambil diagnosis resiko cidera yang berhubungan dengan penyakit ibu yaitu hipertensi, kemudian selanjutnya didapatkan data

Berdasarkan pengamatan penulis, strategi tempat yang dilakukan Warung Mikro BSM SO Kaliwungu kurang baik, karena walaupun lokasi Outlet dekat dengan pasar Sore, Pasar pagi

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubunganyang nyata antara penerapan GDFP dengan tingkat pendapatan peternak pada usaha peternakan sapi perah rakyat.. Hubungan

dinding bejana tekan reaktor karena pengaruh geometri desain nosel dan bejana tekan reaktor. Besarnya local primary membrane stress sama halnya dengan primary membrane

Kabupaten Blora saat ini mengalami perubahan berupa alih fungsi lahan pertanian dan hutan menjadi lahan non pertanian atau lahan terbangun yang tidak