• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Bagus Trijaya Kusuma
  • Sekolah: Universitas Atma Jaya
  • Mata Pelajaran: Teknik Industri
  • Topik: Laporan Kerja Praktek Di PT. Perkebunan Nusantara IV
  • Tipe: laporan kerja praktek
  • Tahun: 2017
  • Kota: Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN

Laporan ini menguraikan pelaksanaan kerja praktek mahasiswa Program Studi Teknik Industri di PT. Perkebunan Nusantara IV. Kerja praktek ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dalam dunia industri, serta meningkatkan keterampilan dan etos kerja mahasiswa. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh di kampus dalam lingkungan kerja yang nyata.

1.1 Latar Belakang

Kerja praktek merupakan bagian penting dari kurikulum Program Studi Teknik Industri di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada suasana industri dan mempersiapkan mereka menjadi profesional yang siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Dengan memahami proses kerja di perusahaan, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan bidang studi mereka.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk melatih kedisiplinan, kemampuan berinteraksi, dan adaptasi mahasiswa di lingkungan kerja. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mengamati proses produksi secara langsung dan mengaitkan teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktik di lapangan, sehingga memperluas wawasan mereka tentang sistem produksi dan bisnis.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Bah Butong, dari tanggal 03 Juli 2017 hingga 05 Agustus 2017. Selama periode ini, penulis ditempatkan di Departemen Produksi, di mana berbagai aktivitas produksi teh dilakukan.

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Bagian ini memberikan gambaran umum tentang PT. Perkebunan Nusantara IV, termasuk sejarah, lokasi, produk yang dihasilkan, dan struktur organisasi perusahaan. Pemahaman tentang perusahaan ini penting untuk mengetahui konteks di mana kerja praktek dilaksanakan.

2.1 Tentang Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi teh hitam di Indonesia. Perusahaan ini memiliki sejarah panjang yang dimulai dari pendirian kebun teh oleh perusahaan Belanda pada tahun 1917. Sejak saat itu, perusahaan telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan, termasuk peralihan kepemilikan dan modernisasi fasilitas produksi.

2.1.1 Lokasi Perusahaan

Pabrik PT. Perkebunan Nusantara IV terletak di Jl. Besar Sidamanik, Kecamatan Sidamanik, Sumatera Utara. Kebun teh Bah Butong memiliki topografi bergelombang dengan ketinggian 890 meter di atas permukaan laut, yang sangat mendukung untuk budidaya tanaman teh. Luas total area perkebunan mencapai 2.602,95 Ha.

2.1.2 Sejarah PT. Perkebunan Nusantara IV

Sejarah perusahaan ini mencakup berbagai fase mulai dari pendirian oleh perusahaan Belanda hingga nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1957. Perusahaan telah berganti nama dan melakukan restrukturisasi, hingga akhirnya menjadi PT Perkebunan Nusantara IV yang kita kenal saat ini, dengan pabrik modern yang diresmikan pada tahun 2001.

2.1.3 Produk yang Dihasilkan

PT. Perkebunan Nusantara IV memproduksi berbagai jenis teh hitam, termasuk BOP I, BOP, BOPF, dan DUST. Produk-produk ini dihasilkan melalui proses pengolahan yang ketat untuk memastikan kualitas yang tinggi. Sertifikasi ISO 9001:2008 menunjukkan komitmen perusahaan terhadap manajemen mutu.

2.1.4 Prestasi Perusahaan

Perusahaan telah menerima berbagai penghargaan atas prestasinya dalam menerapkan sistem manajemen mutu dan keselamatan kerja. Sertifikat ISO 9001:2008 menjadi bukti bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan.

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi di PT. Perkebunan Nusantara IV dirancang untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan perusahaan. Setiap bagian memiliki tanggung jawab yang jelas, mulai dari manajer unit hingga asisten di berbagai departemen, yang berkolaborasi untuk mencapai hasil optimal.

2.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan mencakup berbagai divisi yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab. Manajer unit berfungsi sebagai pemimpin, sedangkan kepala dinas dan asisten mengelola operasi harian. Hal ini memfasilitasi koordinasi yang baik dalam pelaksanaan tugas.

2.2.2 Uraian Pekerjaan

Uraian pekerjaan di setiap posisi dalam organisasi sangat penting untuk memastikan semua tugas dilaksanakan dengan baik. Manajer unit, kepala dinas, dan asisten masing-masing memiliki tanggung jawab yang spesifik, mulai dari pengelolaan produksi hingga administrasi dan sumber daya manusia.

2.3 Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan di PT. Perkebunan Nusantara IV berfokus pada pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Visi perusahaan adalah menjadi pusat keunggulan dalam industri teh, sedangkan misi mencakup peningkatan daya saing dan tanggung jawab sosial.

2.3.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi perusahaan adalah untuk menjadi pusat keunggulan dalam agroindustri teh dengan tata kelola yang baik. Misi perusahaan mencakup peningkatan daya saing produk, pengelolaan usaha secara profesional, serta tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tinggi.

2.3.2 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan di perusahaan terdiri dari ribuan tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar. Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas kesejahteraan karyawan, termasuk tempat ibadah, pelayanan kesehatan, dan tunjangan lainnya untuk mendukung kesejahteraan tenaga kerja.

2.3.3 Pemasaran

Strategi pemasaran PT. Perkebunan Nusantara IV berfokus pada ekspor ke berbagai negara di seluruh dunia. Negara-negara tujuan ekspor termasuk Mesir, Jerman, dan Amerika, yang menunjukkan jangkauan global dari produk teh yang dihasilkan.

2.3.4 Fasilitas

Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, termasuk perumahan, sarana ibadah, dan pendidikan. Fasilitas ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan meningkatkan kinerja karyawan.

2.3.5 Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

PT. Perkebunan Nusantara IV menerapkan sistem K3 yang ketat untuk melindungi karyawan dan lingkungan kerja. Kebijakan K3 mencakup identifikasi bahaya, pelatihan keselamatan, dan pemeliharaan peralatan untuk mencegah kecelakaan kerja.

2.3.6 Sistem Pengolahan Limbah

Perusahaan memiliki manajemen pengolahan limbah yang baik untuk mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi. Limbah yang dihasilkan dikelola dengan cara yang ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan kembali limbah padat dan cair.

III. TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

Bab ini membahas proses bisnis, produk yang dihasilkan, dan proses produksi di PT. Perkebunan Nusantara IV. Pemahaman tentang sistem perusahaan sangat penting untuk mengidentifikasi efisiensi dan efektivitas dalam operasi.

3.1 Proses Bisnis Perusahaan

Proses bisnis di PT. Perkebunan Nusantara IV dimulai dari penerimaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi. Setiap langkah dalam proses bisnis, mulai dari produksi hingga distribusi, dirancang untuk memastikan kualitas dan efisiensi yang optimal.

3.2 Produk yang Dihasilkan

Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV adalah bubuk teh hitam. Jenis-jenis produk teh yang diproduksi diklasifikasikan berdasarkan kualitas dan grade, yang dapat bervariasi sesuai dengan permintaan pasar.

3.3 Proses Produksi di PTPN IV Unit Bah Butong

Proses produksi teh hitam di PTPN IV melibatkan beberapa tahapan penting, termasuk penerimaan pucuk daun teh, pelayuan, penggulungan, oksidasi enzimatis, dan pengeringan. Setiap tahap memiliki prosedur yang ketat untuk menjaga kualitas teh yang dihasilkan.

3.3.1 Penerimaan Pucuk Daun Teh Basah

Penerimaan pucuk daun teh dilakukan dua kali sehari dengan menggunakan truk untuk mengangkut daun dari petani. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada daun, yang dapat mempengaruhi kualitas produk akhir.

3.3.2 Proses Pelayuan

Pelayuan adalah tahap penting dalam pengolahan teh hitam, di mana kadar air pada pucuk daun teh dikurangi. Proses ini mempengaruhi kualitas teh yang dihasilkan, sehingga suhu dan kelembaban harus dijaga dengan baik selama proses berlangsung.

3.3.3 Penggulungan

Proses penggulungan bertujuan untuk memecah sel-sel daun teh agar terjadi kontak antara enzim dan senyawa polifenol, yang penting untuk pengolahan teh. Proses ini dilakukan dengan mesin khusus yang dirancang untuk menghasilkan kualitas teh yang optimal.

3.3.4 Proses Oksidasi Enzimatis

Setelah penggulungan, daun teh menjalani proses oksidasi enzimatis. Proses ini sangat penting untuk menentukan karakteristik rasa dan aroma teh. Beberapa faktor, seperti temperatur dan kelembapan, harus diperhatikan selama proses ini.

3.3.5 Pengeringan

Pengeringan adalah tahap akhir dalam proses produksi teh, yang bertujuan untuk menghentikan oksidasi enzimatis dan mengurangi kadar air dalam teh. Mesin pengering yang digunakan dapat mempengaruhi kualitas teh, sehingga pengoperasian harus dilakukan dengan hati-hati.

3.4 Mesin dan Peralatan Industri yang Digunakan

PT. Perkebunan Nusantara IV menggunakan berbagai mesin dan peralatan industri modern untuk mendukung proses produksi teh. Mesin-mesin ini dirawat secara rutin untuk memastikan kinerja yang optimal dan meminimalkan downtime dalam proses produksi.

IV. TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

Bagian ini menjelaskan tentang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa selama kerja praktek, termasuk tanggung jawab dan metodologi yang diterapkan. Ini memberikan gambaran tentang pengalaman belajar yang diperoleh selama periode kerja praktek.

4.1 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan mahasiswa mencakup berbagai aktivitas yang berkaitan dengan proses produksi teh. Mahasiswa terlibat dalam pengamatan proses, pengumpulan data, dan analisis untuk memahami lebih dalam tentang sistem produksi yang ada di perusahaan.

4.2 Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan

Selama kerja praktek, mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas tertentu yang diberikan oleh supervisor. Tanggung jawab ini mencakup pengamatan proses produksi, pelaporan hasil, dan memberikan masukan untuk perbaikan sistem yang ada.

4.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Metodologi yang diterapkan selama kerja praktek melibatkan pengamatan langsung, pengumpulan data, dan analisis terhadap proses produksi. Mahasiswa juga didorong untuk berinteraksi dengan karyawan lain untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang operasional perusahaan.

4.4 Faktor Bahaya

Identifikasi faktor bahaya di lingkungan kerja sangat penting untuk menjaga keselamatan. Mahasiswa diajarkan untuk mengenali potensi bahaya dan cara penanganannya, serta pentingnya mematuhi prosedur keselamatan yang ada di perusahaan.

4.4.1 Analisis Faktor Lingkungan Kerja

Analisis faktor lingkungan kerja mencakup penilaian terhadap kondisi fisik dan psikologis di tempat kerja. Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang dapat mempengaruhi produktivitas dan keselamatan kerja.

4.4.2 Penanganan Faktor Bahaya

Penanganan faktor bahaya melibatkan penerapan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Mahasiswa belajar untuk berpartisipasi dalam program keselamatan kerja dan memahami pentingnya penggunaan alat pelindung diri.

4.5 Hasil Pekerjaan

Hasil pekerjaan selama kerja praktek mencakup laporan analisis yang menunjukkan pemahaman mahasiswa tentang proses produksi. Laporan ini menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih efisien.

4.5.1 Analisis Kekurangan SMK3 Pada Setiap Stasiun Kerja

Analisis kekurangan dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Temuan dari analisis ini dapat digunakan untuk merumuskan strategi perbaikan yang lebih efektif.

4.5.2 Analisis Perbaikan SMK3 Pada Setiap Stasiun Kerja

Rekomendasi perbaikan untuk SMK3 mencakup penguatan prosedur keselamatan dan peningkatan fasilitas kerja. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan masukan yang konstruktif untuk meningkatkan standar keselamatan di perusahaan.

V. PENUTUP

Bagian penutup menyimpulkan hasil dari kerja praktek dan memberikan saran untuk perbaikan di masa depan. Ini mencakup refleksi terhadap pengalaman yang diperoleh selama periode kerja praktek.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari kerja praktek ini menunjukkan bahwa mahasiswa telah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang proses produksi teh di PT. Perkebunan Nusantara IV. Pengalaman ini sangat berharga dalam membentuk keterampilan dan etos kerja yang profesional.

5.2 Saran

Saran untuk perusahaan mencakup perlunya peningkatan dalam sistem manajemen keselamatan kerja dan pelatihan untuk karyawan. Dengan meningkatkan aspek-aspek ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.

Referensi Dokumen

  • Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri ( Menteri Kesehatan Republik Indonesia )
  • Whole Human Vibration (WHV) ( ISO 2631 )

Gambar

Tabel 2.1. Produk yang Diproduksi di PTPN IV Bah Butong
Gambar  2.1. Sertifikat ISO 9001:2008
Gambar  2.2. Menerapkan SMK3  2.2. Struktur Organisasi
Tabel 3.1. Produk yang Diproduksi di PTPN IV Bah Butong
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja pabrik di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Butong Tahun

Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah pada pekerja pabrik di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Butong Tahun

Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional pada pemetik di PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Bah Butong Kecamatan

penelitian ini adalah terdapat hubungan tekanan panas dengan denyut nadi pada. pekerja di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Butong

Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tekanan panas dengan denyut nadi pada pekerja di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Butong tahun

Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengelola 2 (dua) budidaya perkebunan yang berupa tanaman Kelapa Sawit dan Teh dengan 38 unit kebun yang dilengkapi dengan saran pengolahannya

PTPN IV memiliki 30 (tiga puluh) Unit Kebun mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 (tiga) unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 (satu) unit Proyek

dalam perusahaan teh unit Bah Butong sangat menjaga dan memelihara teknisteknis budidaya perkebunan teh baik dari pembibitan stek, pemeliharaan tanaman teh yang meliputi, pengendalian