• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Ketua : Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., Msi., Ak Sekretaris : Dr. I Gd Ary Wirajaya, SE., Msi., Ak...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Ketua : Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., Msi., Ak Sekretaris : Dr. I Gd Ary Wirajaya, SE., Msi., Ak..."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal 04 Januari 2017.

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., Msi., Ak. ...

2. Sekretaris : Dr. I Gd Ary Wirajaya, SE., Msi., Ak. ...

3. Anggota : Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., Msi., Ak. ...

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Pembimbing

Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak. Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., MSi., Ak. NIP.19641225 199303 1 003 NIP. 19650809 199303 2 001

(2)

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila pernyataan di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 04 Januari 2017

Mahasiswa,

I Gusti Ayu Sucitrawati NIM. 1315351117

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Budaya Organisasi Dan Job Relevant Information sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Badung)” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak. Selaku Ketua Jurusan dan Bapak Dr. I Gusti Ngurah Agung Suaryana, SE.,M.Si., Ak. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Dr. Ida Bgus Putra Astika, SE., M.Si., Ak selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Non Reguler Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana

5. Bapak Gede Juliarsa, SE., M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan petunjuk dan nasihat selama mengikuti kuliah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Ibu Dr. Maria M. Ratna Sari, SE., M.Si., Ak. Selaku dosen pembimbing atas waktu, bimbingan, masukan, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Dr. I Gede Ary Wirajaya, SE., M.Si., Ak. selaku dosen pembahas dan selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan sehingga membuat skripsi ini menjadi skripsi yang lebih baik.

(4)

iv

8. Bapak Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., Msi., Ak. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan sehingga membuat skripsi ini menjadi lebih baik.

9. Keluarga tercinta Bapak I Gusti Ngurah Susana, Ibu I Gusti Ayu Putri, Saudara Perempuan I Gusti Ayu Novita Sari, SE. dan Saudara laki-laki I Gusti Ngurah Jhon Saputra atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

10. Teman-teman di HMP Ekstensi SMFEB Unud 2014 yang telah memeberikan semangat dan masukannya selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

11. Made Agus Riko Ariawan yang selalu mendukung, memberi masukan dan meberikan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman Akuntansi Ekstensi angkatan 2013 yang sudah memberi masukan kepada penulis.

13. Teman seperjuangan tim penulis skripsi Desy Yasinta Putri, Mirah Dharmavatmi Yustana, Ayu Mike Ratnasari, Ira Kusumawardani, Trie Julianti Dewi, Bhaskara Sastra, Yoga Dharmawiguna, Wiryakriyana, yang menjadi teman terbaik selama masa perkuliahan dan memberi masukan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut memberikan dukungan, masukan, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak hal relevan yang belum diungkap secara utuh karena keterbatasan kemampuan, waktu, dan pengalaman penulis. Namun demikian, skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 04 Januari 2017 Penulis

(5)

v

Judul : Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial

dengan Budaya Organisasi dan Job Relevent Information sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Badung)

Nama : I Gusti Ayu Sucitrawati

Nim : 1315351117

Abstrak

Anggaran merupakan salah satu alat ukur kinerja pada sektor publik. Partisipasi anggaran merupakan keterlibatan seseorang dalam penyusunan anggaran. Partisipasi penyusunan anggaran dilakukan dengan tujuan agar anggaran yang ditetapkan nantinya bisa sesuai dengan keadaan yang terjadi. Salah satu faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angaran adalah budaya organisasi dan Job Relevant Information.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipai penganggaran terhadap kinerja manajerial dan pengaruh variabel budaya organisasi dan job relevant information dalam memoderasi hubungan partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial. Penelitian dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung dan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pejabat struktural setingkat kepala bagian/bidang di SKPD Kabupaten Badung. Sampel yang digunakan berjumlah 86 orang ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling.

Data penelitian ini bersumber dari data kuesioner yang disebarkan kepada responden dan teknik analisis data yang digunakan adalah moderate regression analysis. Hasil analisis penelitian ditemukan adanya pengaruh positif antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial, budaya organisasi mampu memoderasi dan memperkuat hubungan antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dan Job relevant information tidak mampu memoderasi dan memperlemah hubungan antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial.

Kata Kunci: Partisipasi penganggaran, Kinerja manajerial, Budaya Organisasi, Job Relevant Information

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5 Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kontingensi ... 12

2.1.2 Anggaran ... 14

2.1.2.1 Pengertian Anggaran ... 14

2.1.2.2 Karakteristik Anggaran Sektor Publik ... 15

2.1.2.3 Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik ... 16

2.1.2.4 Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik.. 17

2.1.2.5 Fungsi Anggaran Publik ... 19

2.1.2.6 Partisipasi Anggaran ... 21

2.1.3 Kinerja Manajerial ... ... 21

(7)

vii

2.1.5 Job Relevant Information ... ... 26

2.2 Hipotesis Penelitian 2.2.1 Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan Kinerja Manajerial... …. 26

2.2.2 Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan Kinerja Manajerial dengan Budaya Organisasi sebagai Variabe Pemoderasi ... …. 28

2.2.3 Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan Kinerja Manajerial dengan Job Relevant Information sebagai Variabel Pemoderasi...……. 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 31

3.2 Lokasi Penelitian ... 32

3.3 Obyek Penelitian ... 32

3.4 Identifikasi Variabel ... 33

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 33

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 36

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Pengumupulan Sampel ... 37

3.7.1 Populasi ... 37

3.7.2 Sampel dan Metode Pengumpulan Sampel ... 37

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.9 Teknik Analisis ... 39

3.9.1 Uji Kualitas Data ... 39

3.9.2 Uji Statistik Deskriptif ... 39

3.9.3 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.9.4 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 41

3.9.5 Moderated Regression Analysis (MRA) ... 41

(8)

viii

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian ... 44

4.2 Data Penelitian 4.2.1 Responden Penelitian ... 46

4.2.2 Profil Reponden ... 47

4.3 Analisis dan Pembahasan 4.3.1 Uji Kualitas Data ... 49

4.3.2 Hasil Statistik Deskriptif ... 51

4.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.3.4 Analisis Regresi ... 55

4.3.5 Uji Hipotesis penelitian ... 59

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.4.1 Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial ... 62

4.4.2 Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Budaya Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi ... 64

4.4.3 Pengaruh Partisipasi Penganggaran dengan Kinerja Manajerial dengan Job Relevant Information sebagai Varibel Pemoderasi ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

DAFTAR RUJUKAN ... 69

(9)

ix

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1.1 Tabel Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran ... 2

3.1 Tabel Oprasionalisasi Variabel Partisipasi Penganggaran ... 34

3.2 Tabel Oprasionalisasi Variabel Kinerja Manajerial ... 35

3.3 Tabel Oprasionalisasi Variabel Budaya Organisasi ... 35

3.4 Tabel Oprasionalisasi Variabel Job Relevant Information 36 4.1 Daftar SKPD Kabupaten Badung ... 46

4.2 Ringkasan Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ... 47

4.3 Karakteristik Responden ... 48

4.4 Hasil Uji Validitas ... 50

4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 51

4.6 Statistik Deskriptif ... 52

4.7 Hasil Uji Normalitas ... 54

4.8 Hasil Uji Heterokedestisitas ... 54

4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 56

4.10 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) ... 57

4.11 Hasil Uji F Regresi Sederhana………. 60

4.12 Hasil Uji F Moderate Regression Analysis (MRA) . ... 60

4.13 Hasil Uji T Regresi Sederhana ... 61

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

3.1 Desain Penelitian ... 32 4.1 Gambar Struktur SKPD ... 45

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 75

2 Hasil Uji Validitas ... 80

3 Hasil Uji Reliabilitas ... 85

4 Analisis Statistik Deskriptif ... 90

5 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 91

7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 93

8 Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) ... 94

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pasca berakhirnya masa Orde Baru tahun 1998, muncul berbagai permasalahan terkait dengan sistem ketatanegaraan dan munculnya tuntutan dari daerah untuk mengelola potensi daerah yang selama ini telah memberi kontribusi besar melalui sumber daya yang dimilikinya. Tuntutan ini muncul sebagai bentuk protes atas berlakunya sistem sentralisasi pemerintahan, dimana terjadi kesenjangan pembangunan antara pembangunan di daerah dengan pembangunan di pusat. Eksploitasi terhadap kekayaan daerah tidak berbanding lurus dengan pembangunan yang dilakukan di daerah, hal inilah yang mendorong munculnya gagasan otonomi daerah yang mulai diterapkan pada tahun 1999 dengan diterbitkannya UU No. 22 tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah.

Pemerintah melaksanakan fungsi kepemerintahannya untuk mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam sesuai dengan kondisi daerah dibantu oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Menurut Undang-Undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 19 (1) dan (2) menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun sebuah rencana kerja dan anggaran melalui pendekatan yang didasarkan kinerja yang akan diraih. Masing masing SKPD akan menyusun format Rencana Kerja dan Anggaran RKA (SKPD). Proses penganggaran menggunakan pendekatan kinerja diatur dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

(13)

2

Daerah, menjelaskan tentang pedoman dalam pembentukan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD), pembentukan RAPBD dilaksanakan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama-sama unit organisasi perangkat daerah (unit kerja). Rancangan anggaran unit kerja tercantum pada suatu dokumen Rencana Kegiatan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA-SKPD, yang di dalamnya berisi tentang standar analisis belanja, tolak ukur kinerja dan standar biaya sebagai instrumen pokok dalam anggaran kinerja.

Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat menjaga eksistensi atau kelangsungan operasional organisasi. Kinerja merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang maupun kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Pabundu dalam Lubis, 2010). Menurut Mardiasmo (2002) mengemukakan bahwa anggaran memiliki fungsi sebagai alat penilaian kinerja. Kinerja akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Pada Tabel 1.1 dibawah ini dapat dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran Kabupaten Badung Tahun 2014.

Tabel 1.1 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran No Indikator Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Th. 2014 Target Realisasi 1 PAD 2.197.959.212 2.720.082.776 123,75% 2 APBD 20.066.011.114 18.061.034.875 90,01%

(14)

3

Berdasarkan Tabel 1.1 persentase capaian kinerja pada Dinas Pendapatan Kabupaten Badung dengan indikator PAD sebesar 123,75%. Dilihat dari indikator APBD, APBD Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.20.066.011.114 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.12.343.569.723,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp.7.722.441.391. Pada akhir tahun anggaran 2014, realisasi total belanja Bappeda Litbang Kabupaten Badung adalah sebesar Rp.18.061.034.875 atau 90,01% yang terdiri dari realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.11.655.929.538 dan realisasi Belanja Langsung sebesar Rp.6.405.105.337. Tercapainya kinerja yang hampir mencapai target di Kabupaten Badung tidak terlepas dari partisipasi penganggaran (Windasari, 2016). Thompson (1967) dalam Wiliams (1990) sebagaimana dikutip oleh Ahmad dan Fatima (2008) mendorong peneliti untuk memeriksa perilaku anggaran dalam organisasi sektor publik. Perilaku anggaran mungkin dapat berbeda dalam organisasi sektor publik dibandingkan dengan perilaku anggaran pada organisasi sektor swasta. Williams (dikutip oleh Ahmad dan Fatima, 2008) menyatakan bahwa penelitian mengenai hubungan partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial dalam sektor publik adalah penting. Partisipasi penganggaran merupakan hal yang sangat penting karena anggaran merupakan alat utama pemerintah untuk melaksanakan semua kewajiban, janji dan kebijakannya dalam rencana-rencana nyata dan terintegrasi dalam hal tindakan yang harus diambil, hasil yang akan dicapai, biaya yang dibutuhkan dan sumber-sumber biaya tersebut. Kebijakan anggaran mengekspresikan komitmen pemerintah kepada warganya secara

(15)

4

konkrit (Husain, 2011). Dalam penyusunan anggaran, harus diperhatikan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran adalah pihak principal (atasan) dan agent (bawahan). Dengan komunikasi yang baik dalam penyusunan anggaran, maka bawahan bisa mengetahui, apa sebenarnya yang diharapkan oleh atasan. Demikian juga sebaliknya atasan akan dapat mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada bawahan menyangkut sistem penganggaran.

Menurut Brownell (1986) partisipasi penganggaran adalah tingkat partisipasi dan pengaruh seseorang dalam proses penganggaran. Adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran menyebabkan sikap respek bawahan terhadap pekerjaan dan perusahaan (Milani, 1975). Berdasarkan perspektif kognitif dan psikologi, terdapat manfaat dari partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran yaitu karena adanya identifikasi dan keterlibatan diri dalam tujuan anggaran, menjadikan partisipasi berhubungan dengan kinerja, dan juga meningkatkan motivasi (Lau & Buckland, 2001).

Partisipasi penyusunan anggaran dilakukan dengan tujuan agar anggaran yang ditetapkan nantinya bisa sesuai dengan keadaan yang terjadi. Dengan demikian penyusunan anggaran secara partisipatif diharapkan akan meningkatkan kinerja manejerial, hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan yang akan dirancang secara partisipatif disetujui, maka seseorang memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut serta terlibat dalam proses penyusunan anggaran yang akan berpengaruh pula pada tingkat kinerja. Dalam behavirol accounting

(16)

5

(akuntansi keperilakuan) terdapat bagian yang membahas hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Terdapat dua macam metode partisipasi yang dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran, yaitu dengan metode down dan bottom-up (Rosalina, 2011). Metode top-down merupakan metode penyusunan anggaran yang hampir seluruhnya dilakukan oleh manajemen level atas, sedangkan manajemen level menengah dan level bawah hanya melaksanakan anggarannya saja. Sedangkan metode bottom-up merupakan metode penyusunan anggaran yang dilakukan oleh manajemen level bawah kemudian dilanjutkan oleh manajemen level menengah dan disahkan oleh manajemen level atas. Partisipasi penyusunan anggaran merupakan pendekatan yang secara umum dapat meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas organisasi.

Beberapa penelitian mengenai pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial telah banyak dilakukan oleh penelitian-penelitian terdahulu. Nouri (dikutip oleh Supriyono, 2004) menyatakan bahwa pada awal-awal riset antara partisipasi penganggaran dan kinerja manajer menunjukkan bukti yang tidak meyakinkan (inconclusive) dan seringkali bertentangan. Penelitian Adrianto (2008) yang meneliti tentang analisis pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan kepuasan kerja, job relevant information, dan motivasi kerja sebagai variabel moderasi studi empiris pada rumah sakit swasta di Kota Semarang dengan mengambil sampel enam rumah sakit di Kota Semarang dan penelitian Mattola (2011) yang meneliti tentang pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan locus of control sebagai variabel moderasi

(17)

6

pada PT Kimia Farma trading and distribution Cabang Makasar menunjukkan hasil positif signifikan. Penelitian Wulandari (2013), Amertadewi (2013), Windasari (2016) juga menunjukkan hasil yang sama. Sebaliknya Penelitian Medhayanti (2015) tentang pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial degan self efficacy, desentralisasi, dan budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial.

Perbedaan hasil penelitian tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang diperkirakan dapat memengaruhi hubungan antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial. Menurut Falikhatun (2003) kinerja manajerial di dalam pekerjaannya pada dasarnya akan dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu, yaitu kondisi yang berasal dari dalam individu atau faktor internal, dan kondisi yang berasal dari luar individu atau faktor eksternal. Faktor dari luar individu adalah hubungan sosial, budaya organisasi, job relevant information (JRI), prestasi kerja, dan kepemimpinan, sedangkan faktor yang berasal dari dalam individu adalah locus of control (pusat pengendalian). Dalam penelitian ini menfokuskan pada faktor eksternal yang memengaruhi partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial yaitu budaya organisasi dan job relevan information (JRI).

Budaya organisasi (organizational culture) sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain (Robbins, 2006:721). Menurut Soedjono (2005), budaya organisasi dapat menjadi sebuah

(18)

7

instrumen keunggulan yang kompetitif dan utama, bila budaya organisasi dapat mendukung strategi dari sebuah organisasi, dan bila budaya organisasi mampu menjawab serta mengatasi tantangan lingkungan secara tepat dan cepat. Budaya organisasi disebutkan sebagai faktor yang berpengaruh dalam partisipasi yang dapat dilihat dari sejauh mana partisipan terlibat dalam proses partisipasi secara material (Nerdinger, 2008). Budaya organisasi dipilih sebagai variabel pemoderasi dikarenakan beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Medhayanti (2015), Nazaruddin dan Setyawan (2012) menemukan budaya organisasi mampu memoderasi partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Pada penelitian Agusti (2012) menemukan bahwa budaya organisasi tidak mampu memoderasi hubungan antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial. Selain budaya organisasi pencapaian keberhasilan di dalam mengelola suatu organisasi tidak terlepas dari faktor informasi. Tersedianya informasi yang berhubungan dengan tugas akan meningkatkan perencanaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja manajer (Early,1985).

Job relevant information (JRI) didefinisikan sebagai informasi yang membantu manajemen untuk memperbaiki pemilihan tindakan melalui upaya yang diinformasikan dengan baik, baik yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun internal perusahaan, selain informasi yang memengaruhi keputusan (Kren, 1992). Dalam hal ini job relevan information membantu memberikan pengetahuan yang lebih baik bagi manajer mengenai alternatif

(19)

8

keputusan dan tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Tersedianya job relevan information akan membantu manajer dalam membuat keputusan-keputusan penting serta dapat membantu manajer untuk memprediksi keadaan lingkungan organisasi secara tepat. Job relevant information dipilih sebagai variabel pemoderasi dikarenakan beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Menurut Indarto dan Ayu (2011) dan Sinurat (2009) menyatakan bahwa job relevant information berpengaruh signifikan dalam memoderasi pengaruh pastisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Sebaliknya penelitian Adrianto (2008) menyatakan bahwa job relevant information tidak mampu memoderasi pengaruh pastisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan budaya organisasi dan job relevant information sebagai variabel pemoderasi pada organisasi sektor publik. Seperti penelitian penelitian terdahulu, pada penelitian ini juga menggunakan dua variabel moderasi yaitu budaya organisasi dan job relevant information. Penelitian ini dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Badung. Dari uraian latar belakang yang dijelaskan diatas, maka judul yang diangkat dalam penelitin ini adalah “Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Job Relevant Information Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Badung) ”.

(20)

9

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :

1) Apakah partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial ?

2) Apakah budaya organisasi mampu memoderasi partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial?

3) Apakah job relevant information mampu memoderasi partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui secara empiris pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan budaya organisasi sebagai variabel pemoderasi pada SKPD Kabupaten Badung.

2) Untuk mengetahui secara empiris pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan job relevant information sebagai variabel pemoderasi pada SKPD Kabupaten Badung.

3) Untuk mengetahui secara empiris pengaruh antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial pada SKPD Kabupaten Badung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, maka penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

(21)

10 1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih luas mengenai pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan budaya organisasi dan job relevant informaton (JRI) sebagai variabel pemoderasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Badung. Disamping itu, penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam kajian empiris bagi peneliti sejenis maupun civitas akademika lainnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan. 2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Badung dalam pertimbangan dan manfaat bagi pengambilan keputusan terkait anggaran.

1.5 Sistematika Penulisan

Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini mencakup mengenai teori atau konsep-konsep yang relevan dan hasil penelitian terdahulu dan hipotesis penelitian. Bab III : Metode Penelitian dan Hipotesis

(22)

11

Bab ini menguraikan desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data yang digunakan dalam membahas permasalahan yang diteliti.

Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menyajikan data serta pembahasan berupa gambaran umum, wilayah penelitian dan pembahasan hasil dari model yang digunakan, yang merupakan jawaban dari permasalahan yang ada.

Bab V : Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan disertakan pula saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

(23)

Gambar

Tabel 1.1 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran  No  Indikator   Kinerja  Tahun 2014  Capaian Kinerja  Th

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penetapan kriteria di bidang transportasi laut harus merupakan rangkaian sistem dalam peraturan perundang-undangan pada masing-masing komponen kriteria dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P 2 (Paklobutrazol 2 ml/l + KNO 3 20 g/l + pupuk kandang 10 kg/tanaman + NPK Nitrophonska 1 kg/tanaman) pada tanaman manggis, mampu

Data kemiringan yang bisa didapatkan dari accelerometer adalah pitch dan Roll Dimana sudut pitch dapat diperoleh dari percepatan gravitasi yang diukur pada sumbu x dan

Kondisi kinerja ruas jalan di sekitar Simpang Gendengan mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diberlakukan aturan sistem lalulintas satu arah, kondisi ini diketahui dari nilai

Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh minyak atsiri kulit jeruk Siam Gunung Omeh (Citrus nobilis) yang merupakan

pengukuran pertama harus dikonfirmasi pada sedikitnya dua kunjungan lagi dalam waktu satu sampai beberapa minggu (tergantung dari tingginya tekanan darah

Hal ini sama dengan proses komunikasi yang dilakukan oleh radio Suara Surabaya (SS) mengenai program acara jaring radio dimana Stimulus yang di berikan oleh SS melalui program

Pada ketika institusi pengajian tinggi di Malaysia dan juga di Asia Tenggara belum lagi memperkenalkan kursus dan penyelidikan secara ilmiah mengenai sejarah,