BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1Manajemen Strategi
Formulasi strategi secara garis besar dapat di bagi dalam 3 tahapan yaitu Input Stage, Matching Stage, dan Decision Stage (David, 2011).
Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing tahapan:
1. Tahap Masukan (Input Stage). Pada tahapan ini informasi dasar diperlukan dalam membantu kita dalam merumuskan strategi. Pada tahapan ini terdiri dari IFE dan EFE matriks
2. Tahapan Pemaduan (Matching Stage). Pada tahapan ini untuk merumuskan strategi alternative yang dibutuhkan dengan memadu padankan faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang terdiri dari matriks IE (Internal – Eksternal) dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat). 3. Tahapan pemilihan strategi (Decision Stage). Setelah diperoleh alternatif
Berikut ini adalah kerangka formulasi strategi seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1 Kerangka Formulasi Strategi.
Stage 1 : The Input Stage
External Factor Evaluation (EFE) Internal Factor Evaluation (IFE)
Stage 2 : The Matching Stage Matriks
Stage 3 : The Decision Stage
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Sumber : David 2010
Gambar 3.1 Kerangka Formulasi Strategi
Analisis Stragegi
Analisis Matriks IFE Analisis Matriks EFE
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada Telkomsel Area Sumatera yang berlokasi di Graha Merah Putih Jalan Putri Hijau Medan dan berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember 2015.
b. Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung selama 12 (dua belas) minggu. Berikut ini adalah jadwal penelitian Geladikarya seperti yang terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
No JENIS
KEGIATAN
MINGGU
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
4.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode Penelitian kualitatif berdasarkan filsafat postpositivisme atau enterpretif, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2014).
Lebih lanjut Sugiyono mengemukakan bahwa penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati-hati apa saja yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.
4.3 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya .
Populasi pada penelitian ini terdiri dari pihak-pihak yang berkompeten memberikan informasi mengenai peningkatan pendapatan dari segmen data, yaitu: 1. Manager Branch
2. Manager Marketing 3. Manager Channel 4. Manager Legal 5. Manager Service
4.4 Jenis dan Sumber Data
Terdapat 2 jenis data yang digunakan pada penelitian ini:
a. Data Primer, adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian dengan melakukan kuisioner kepada 5 (lima) orang yang berwenang untuk memberikan informasi terkait dengan peningkatan pendapatan segmen data pada PT Telkomsel area Sumatera
b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari dengan mengumpulkan dan mempelajari data berupa laporan keuangan Telkomsel dan XL Axiata
4.5 Teknik Pengumpulan Data
akan diolah menggunakan alat analisis data. Untuk melakukan pengisian kuisioner dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Setiap responden diajukan beberapa pertanyaan untuk dijawab dan responden dapat menambah poin-poin pertanyaan yang relevan
b. Setelah poin-poin pertanyaan terkumpul, responden diminta untuk memberikan nilai bobot bagi setiap poin yang keseluruhannya setelah dijumlah adalah bernilai 1 (satu). Nilai pada setiap bobot menggunakan bilangan desimal.
c. Setelah bobot ditetapkan, responden diminta untuk memberikan nilai peringkat untuk setiap item dengan rentang nilai mulai dari 1 (satu) hingga 4 (empat).
d. Hasil dari pengisian kuisioner selanjutnya di rekapitulasi untuk memperoleh nilai rata-rata bobot dan peringkat.
4.6 Analisis Data
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Telkomsel
Telkomsel adalah operator selular terbesar di Indonesia yang melayani lebih dari 141 juta pelanggan. Telkomsel merupakan anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia yang memiliki komposisi saham sebesar 65 persen dan Singapore Telecom Mobile yang memiliki 35 persen saham.
Telkomsel secara konsisten mengembangkan teknologi selular untuk melayani pelanggan mulai dari teknologi 2G, 3G, HSDPA, HSPA+ serta menjadi operator pertama yang menggelar layanan mobile 4G LTE secara komersial di Indonesia. Hingga akhir tahun 2014 Telkomsel memiliki lebih dari 85.000 BTS yang sudah menjangkau lebih dari 95 persen dari populasi.
Untuk memenangkan persaingan di era digital, Telkomsel secara berkesinambungan melakukan investasi teknologi terkini untuk dapat mendukung customer experience bagi pelanggan. Telkomsel berhasil meluncurkan secara resmi layanan 4G LTE pertama di Indonesia pada 8 Desember 2014.
5.2Visi dan Misi
Visi dan Misi Telkomsel adalah untuk menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya.
Telkomsel memiliki misi untuk memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.
5.3Strategi Korporasi Telkomsel
Strategi Telkomsel adalah untuk tumbuh secara berkelanjutan ditengah kondisi menurunnya bisnis dari layanan legacy (voice dan SMS), yang merupakan sumber pendapatan utama dari operator telekomunikasi.
Untuk itu Telkomsel melakukan antisipasi terhadap trend global untuk perlambatan pertumbuhan layanan legacy dengan mengembangkan strategi untuk pertumbuhan segmen broadband dan layanan digital.
Sejalan dengan visi Telkomsel untuk menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya. Telkomsel secara berkelanjutan mengembangkan produk baru, layanan dan solusi untuk layanan digital. Bisnis digital diluncurkan untuk menangkap peluang tingginya pertumbuhan pada bisnis broadband dan digital.
Untuk memastikan pertumbuhan perusahaan secara jangka panjang, Telkomsel secara korporasi telah menyiapkan strategi perusahaan untuk 5 tahun kedepan yaitu?
3. Menyiapkan ekosistem layanan digital 4. Investasi di bidang inovasi
5. Menjalin kerjasama dengan mitra perusahaan yang sejalan dengan strategi group
5.4Struktur Organisasi
Struktur organisasi Telkomsel Area Sumatera dapat dilihat sebagai berikut:
5.5Produk dan Layanan
a. Kartu Halo
Kartu Halo diposisikan sebagai kartu paska bayar dan merupakan pilihan bagi segmen pelanggan dari kalangan profesional dan perusahaan. Kartu Halo memiliki semua keunggulan dari kartu paska bayar dan dilengkapi dengan beragam pilihan paket bicara, SMS dan internet.
b. simPATI
Kartu simPATI diposisikan sebagai kartu prabayar dan di design untuk melayani segmen pelanggan kelas menengah. Telkomsel memberikan beragam keunggulan layanan kartu prabayar dan paket-paket yang inovatif dan memiliki keunggulan dengan tersedianya beragam paket layanan data c. Kartu As
Kartu As diposisikan sebagai kartu prabayar yang terjangkau dari sisi harga. Kartu As adalah salah satu kartu prabayar Telkomsel yang paling popular yang memberikan best value of money bagi pelanggan
d. LOOP
LOOP adalah brand terbaru dari kartu prabayar Telkomsel yang di design untuk melayani pelanggan dari segmen anak muda dengan fokus pilihan paket data yang atraktif serta layanan digital
5.6Telkomsel Masterpiece 2014
Relationship Management (CRM), Machine to Machine (M2M), dan Winning the Youth.
5.6.1 CRM
Untuk meningkatkan posisi Telkomsel sebagai pemimpin pasar dan memberikan layanan yang dapat disesuaikan bagi pelanggan. Telkomsel melakukan penyesuaian layanan pelanggan dari awalnya yang berorientasi produk menjadi layanan yang berorientasi pelanggan melalui implementasi Customer Relationship Management (CRM) untuk proses dan sistem.
CRM telah memberikan perubahan mendasar bagaimana Telkomsel memberikan value kepada pelanggan melalui pengalaman pelanggan yang lebih baik melalui perubahan pada proses, teknologi dan integrasi. Manfaat dengan menggunakan CRM termasuk diantaranya:
a. Penyederhanaan proses untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan b. Integrasi sistem – CRM mengintegrasikan beragam sumber daya dan aplikasi
yang berasal dari data pelanggan ke sistem penagihan
c. Sistem yang lebih handal – CRM memastikan bahwa pelanggan akan mendapatkan informasi yang lebih handal serta layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan
e. Telkomsel berhasil menyelesaikan fase pertama CRM pada bulan Juli 2014 yang meliputi pelanggan paska bayar dan beberapa layanan bagi pelanggan prabayar dan penanganan pelanggan.
5.6.2 M2M
Pada bulan November 2014, Telkomsel meluncurkan layanan terintegrasi M2M (Machine-to-Machine) yang akan memberikan end-to-end solutions dengan kendali sistem yang fleksibel bagi penyedia jasa solusi dan juga pelanggan korporasi.
Dengan solusi M2M, hal ini memungkinkan pelanggan untuk meningkatkan kemampuan sistem dengan mengembangkan Internet of Things (IoT) berbasis komputasi awan. Dengan pengembangan yang memberikan perusahaan dalam dengan segala jenis ukuran untuk dapat meluncurkan, memanage dan memonitize IoT dan bisnis M2M.
Telkomsel juga melakukan pengembangan pusat kendali M2M yang akan memberikan pelanggan kelayakan secara real time, mobile service management, support diagnostics, billing and otomatisasi yang diperlukan untuk memberikan layanan layanan yang bernilai tambah khususnya dengan melakukan design kartu SIM untuk mendukung layanan M2M.
Merangkul segmen anak muda sedini mungkin merupakan hal penting, hal ini disebabkan karena segmen ini adalah pengguna layanan data yang potensial dan akan berkembang menjadi pengguna dari segmen PMEB (Professional, Manager, Executive and Businessman). Pertumbuhan segmen anak muda menjadi penting karena akan mendukung pertumbuhan perusahaan di era digital.
BAB VI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Permasalahan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada Telkomsel area Sumatera dapat dilihat bahwa terdapat permasalahan pada pencapaian pendapatan dari segmen data. Pendapatan dari segmen data untuk area Sumatera pada tahun 2014 mencapai 20 persen sedangkan secara nasional pendapatan dari segmen data mencapai 33 persen.
6.2 Analisis Faktor Eksternal
Untuk menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan pendapatan dari segmen data. Telkomsel harus melakukan analisis terhadap faktor-faktor eksternal dan internal dalam menentukan strategi yang tepat.
Berikut ini adalah analisis faktor eksternal untuk meningkatkan pendapatan segmen data Telkomsel area sumatera.
6.2.1 Lingkungan Umum
6.2.1.1Ekonomi
Perbandingan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara-negara kawasan ASEAN dan juga negara-negara yang berada di Asia dapat dilihat pada tabel 6.1 Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik.
Tabel 6.1 Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik
Keterangan :
Sumber : International Monetery Fund 2015
Dari data tersebut dapat terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia mencapai 5,6 persen pada tahun 2014. Negara dengan penduduk terbesar di dunia yaitu China dan India mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi mencapai 7,3 persen.
Tabel 6.2 Indikator Ekonomi dan Demografi Terpilih di Indonesia
Keterangan :
Sumber : Presentasi Korporasi XL 2014
Catatan : Konsumen kelas menengah & atas Indonesia di definisikan sebagai penduduk yang tinggal dengan pengeluaran bulanan rata-rata USD 144 perbulan
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dengan jumlah populasi Indonesia yang mencapai 252 juta jiwa dan dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tahun 2014 mencapai USD 3.423 ini merupakan peluang besar bagi operator telekomunikasi di Indonesia untuk bisa tumbuh.
Selain itu jumlah konsumen kelas menengah & atas hingga tahun 2014 mencapai 82,1 juta orang atau mencapai 32,6 persen dari total populasi penduduk Indonesia.
6.2.1.2Sosial
Dari sisi sosial telah terjadi pergeseran pola penggunaan layanan komunikasi pelanggan dan khususnya pada segmen anak muda. Pengaruh dari perkembangan internet dan gaya hidup mobile turut memberikan dampak bagi perubahan perilaku anak muda.
Pola komunikasi pelanggan yang sebelumnya menggunakan layanan voice dan SMS saat ini telah berubah dengan menggunakan layanan data. Dengan hadirnya smartphone canggih, koneksi internet yang cepat, serta aplikasi dan konten turut mendorong penggunaan layanan data secara massif.
6.2.1.3Teknologi
Dari sisi teknologi terjadi perkembangan dibidang teknologi informasi dengan meningkatnya akses kecepatan mobile internet. Indonesia sebagai salah satu negera yang cepat dalam mengadopsi perkembangan teknologi mobile internet.
Setelah sebelumnya menghadirkan layanan internet 3G yang memberikan kecepatan hingga 14,4 Mbps. Perkembangan teknologi selanjutnya bergerak menuju layanan 4G yang memberikan kecepatan akses internet hingga 100 Mbps.
6.2.1.4Politik
Kemudahan dalam berusaha, kestabilan politik dan keamanan akan berdampak pada meningkatnya aspek perdagangan antara Indonesia dengan negara luar mulai dari ekspor dan impor, penanaman modal asing hingga pembangunan infrastruktur dan energi.
6.2.2 Lingkungan Industri Telekomunikasi
6.2.2.1Konsumen
Dengan jumlah pengguna layanan seluler di Indonesia sudah melebihi jumlah penduduk. Market telekomunikasi Indonesia sudah mengalami kejenuhan.
Pengguna layanan data didominasi oleh segmen anak muda yang aktif menggunakan layanan data untuk chatting, browsing hingga video streaming Selain itu segmen anak muda juga aktif sebagai pengguna sosial media antara lain twitter, youtube, facebook, linkedin, hingga instagram.
6.2.2.2Pesaing
Para pemain utama industri telekomunikasi selular terdiri dari Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata yang menguasai lebih dari 85 persen pasar dan sisanya dikuasai oleh operator Three dan Smartfren.
6.2.2.3Produk Substitusi
Hadirnya layanan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WIMAX) yang memberikan akses internet yang cepat dan dapat dipergunakan secara mobile turut memberikan dampak bagi bisnis data operator telekomunikasi. WIMAX merupakan teknologi akses pita lebar atau Broadband Wireless Access yang memiliki kecepatan akses data yang tinggi dengan jangkauan yang luas
6.2.2.4Pendatang Baru
Bisnis seluler merupakan bisnis yang sarat dengan investasi tinggi. Biaya pembangunan jaringan baru, peningkatan kapasitas hingga maintenance membutuhkan biaya yang sangat tinggi.
Hal ini turut menurunkan potensi pemain baru untuk masuk ke dalam industri telekomunikasi seluler. Pemerintah lebih mendorong para pemain telekomunikasi untuk melakukan merger ataupun akuisisi.
Dengan biaya investasi yang tinggi dan tingkat kompetisi yang ketat sulit bagi para pemain baru untuk masuk. Saat ini pemain besar telekomunikasi yang menguasai market share adalah Telkomsel, Indosat dan XL Axiata.
6.3 Analisis Faktor Internal
Berikut ini adalah analisis dari faktor-faktor internal pada lingkungan industri telekomunikasi di Indonesia.
6.3.1 Pemasaran
mulai dari layanan 2G, 3G, hingga 4G. Telkomsel bekerjasama dengan mitra authorized dealer untuk menyalurkan kartu perdana simPATI, Kartu As, LOOP dan isi ulang pulsa Mkios.
Dari sisi produk Telkomsel memiliki Kartu Halo untuk segmen pelanggan paska bayar dan kartu simPATI, Kartu As, LOOP untuk segmen pelanggan prabayar.
Kartu Halo memberikan layanan lengkap bagi pelanggan dari segmen high end dengan kemudahan dalam penggunaan dan pembayaran. Kartu simPATI diposisikan sebagai kartu untuk segmen pelanggan yang butuh layanan paket internet.
Kartu As sebagai kartu yang diperuntukkan untuk segmen pelanggan dari kalangan bawah yang membutuhkan layanan telekomunikasi dasar berupa voice dan SMS. Sedangkan Kartu LOOP sebagai kartu yang dipertuntukkan bagi segmen anak muda yang butuh layanan digital dan paket data yang terjangkau.
6.3.2 Distribusi
1. Mitra Authorized Dealer
Dalam hal pemasaran Telkomsel bekerjasama dengan mitra kerja yaitu mitra authorized dealer (mitra AD) untuk memasarkan produk kartu perdana simPATI, Kartu As, LOOP dan isi ulang pulsa Mkios.
Setiap minggunya karyawan mitra AD akan mengunjungi outlet untuk melakukan pengecekan ketersediaan kartu perdana prabayar dan isi ulang. Melakukan branding di lokasi outlet dengan menempatkan poster informasi produk, layanan, flyer dan x-banner program serta promo Telkomsel.
2. Outlet
Outlet merupakan saluran distribusi untuk melakukan penjualan produk Telkomsel langsung kepada pelanggan. Produk yang dijual terdiri dari kartu perdana simPATI, kartu AS, LOOP kepada pelanggan. Outlet juga berfungsi untuk melakukan isi ulang kartu prabayar menggunakan layanan Mkios. Selain berfungsi sebagai saluran distribusi outlet juga memberikan informasi produk dan layanan Telkomsel, memberikan edukasi mengenai cara aktivasi, penggunaan layanan panggilan suara, SMS dan internet.
Dari sisi kepemilikan outlet dimiliki oleh para pedangan kecil dan tersebar di seluruh kota, kecamatan hingga desa.
3. Perbankan
4. Modern Channel
Telkomsel juga bekerjasama dengan pusat perbelanjaan sebagai salah satu saluran distribusi penjualan isi ulang pulsa. Kerjasama yang sudah dilakukan dengan beberapa pusat perbelanjaan besar antara lain Carefour Transmart, dan Hypermart. Kerjasama juga dilakukan dengan pusat perbelanjaan seperti Indomaret, Alfamart, dan juga Alfamidi.
6.3.3 Sumber Daya Manusia
Dari sisi sumber daya manusia, Telkomsel memiliki jumlah karyawan lebih dari 4 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia Dari jumlah tersebut karyawan berusia muda mendominasi dari sisi jumlah karyawan.
6.3.4 Network Operation
Hingga akhir tahun 2014 jumlah BTS Telkomsel mencapai 85.420 unit atau tumbuh sebesar 22,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 69.864 unit. Dari jumlah total tersebut sebesar 45 persen merupakan BTS 3G
6.3.5 Pelayanan Pelanggan
1. graPARI
graPARI merupakan singkatan dari Graha Pari Sraya yang berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti tempat berkumpulnya masyarakat dan nama tersebut merupakan pemberian dari Sultan Hamengkubuwono X.
graPARI tersebar di seluruh kota besar yang ada di Indonesia dan berperan sebagai pusat pelayanan dan penjualan produk dan layanan Telkomsel. Saat ini Telkomsel memiliki 89 graPARI yang dikelola sendiri dan sebanyak 322 graPARIkios yang dikelola oleh mitra Authorized Dealer
2. Call Centre
Untuk layanan call center beroperasi selama 24 jam dan 7 hari seminggu untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan mulai dari penyampaian keluhan, permintaan aktivasi fitur, hingga penawaran produk dan layanan. Untuk pelanggan paska bayar Kartu Halo dapat menghubungi 133 dan pelanggan simPATI, Kartu As dan LOOP dapat menghubungi 155 dan 188.
6.4 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Analisis terhadap faktor internal dan eksternal dilakukan dalam upaya untuk melakukan identifikasi terhadap faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Hasil dari analisis akan digunakan untuk menyusun matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation.
6.4.1 Analisis Kekuatan dan Kelemahan
Berikut adalah beberapa analisis faktor-faktor kekuatan dan kelemahan.
Tabel 6.3 Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN
No No
1 Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan market share lebih dari 45 persen
1 Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih dari 85ribu dan XL hanya mencapai 52ribu dan akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan BTS Telkomsel 2 Jaringan telekomunikasi
Telkomsel menjangkau lebih dari 95 persen populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai
2 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33 persen dan untuk area Sumatera hanya mencapai 20 persen
3 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33,9 persen dan untuk area Sumatera mencapai 20 persen untuk tahun 2014
3 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional mencapai 33 persen dan XL mencapai 42 persen
4 Operator pertama yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di Indonesia
4 Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat 3G baru mencapai 40 juta dari total pelanggan sebanyak 140 juta 5 Total pertumbuhan pendapatan
Telkomsel untuk tahun 2014 pelanggan data mencapai 67 juta
Sumber : Lampiran 1
6.4.2 Analisis Peluang dan Ancaman
faktor-faktor apa saja yang menjadi peluang serta ancaman yang dapat dilihat pada tabel 6.4.
Tabel 6.4 Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman
FAKTOR - FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL
PELUANG ANCAMAN
No No
1 Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai 82 juta orang atau sebesar 32 persen dari total penduduk
1 Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. Hanya tersedia 10 MHz tersisa pada pada kanal 2011 MHz
2 Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai USD 3.423
2 Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih banyak jika dibandingkan dengan operator lain
3 Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen
3 Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan lebih stabil
4 Average Revenue Per User (ARPU) campuran meningkat 39ribu dari tahun lalu sebesar 37ribu
4 Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 29 persen dari total pendapatan. Sedangkan Telkomsel mencapai 23,6 persen 5 Pelanggan pengguna handset 3G
mencapai 40 juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode sebelumnya yang mencapai 23 juta pengguna
5 Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya sebagai dump pipe
6 Payload segmen data untuk tahun 2014 mencapai 234 ribu (Tera Byte) TB atau meningkat 142 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu
6.5 Tahap Pemasukan
Setelah didapat informasi mengenai faktor-faktor internal dan eksternal selanjutnya faktor-faktor tersebut dimasukkan kedalam maktris IFE dan EFE untuk selanjutnya dilakukan pembobotan dan peratingan.
6.5.1 Analisis Matriks IFE dan EFE
Faktor-faktor yang terdiri dari faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman selanjutnya diberikan kepada responden melalui mekanisme kuisioner.
Para responden yang terdiri dari karyawan Telkomsel pada tingkatan manajerial dan supervisi berasal dari berbagai bidang mulai dari bidang marketing, sales, dan network. Mereka memiliki tanggungjawab untuk menyusun strategi perusahaan.
Responden diminta untuk memberikan pendapatnya melalui melalui kuisioner dengan memberikan bobot dan rating atas faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Selanjutnya responden akan memberikan jawaban terhadap kuisioner yang diajukan dengan menggunakan pengetahuan yang mereka miliki terhadap pekerjaan operasional di Telkomsel.
Tabel 6.5 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
No FAKTOR-FAKTOR INTERNAL BOBOT RATING NILAI
KEKUATAN
1
Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan market share lebih dari 45 persen
0.09 3.6 0.32
2
Jaringan telekomunikasi Telkomsel menjangkau lebih dari 95 persen populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai
0.07 3.2 0.24
3
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33,9 persen dan untuk area Sumatera mencapai 20 persen untuk tahun 2014
0.10 3.2 0.33
4
Operator pertama yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di Indonesia
0.11 3.4 0.38
5
Total pertumbuhan pendapatan Telkomsel untuk tahun 2014 mencapai 10,4 persen, pelanggan dan jumlah pelanggan data mencapai 67 juta akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan BTS Telkomsel
0.09 3.4 0.31
2
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33 persen dan untuk area Sumatera hanya mencapai 20 persen
0.08 3.2 0.27
3
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional mencapai 33 persen dan XL mencapai 42 persen
0.10 3.4 0.35
4
Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat 3G baru mencapai 40 juta dari total pelanggan sebanyak 140 juta
0.12 3.8 0.44
Jumlah 1 3.47
Faktor-faktor eksternal dapat dilihat pada matriks External Factor Evaluation (EFE) yang dapat dilihat pada tabel 6.6
Tabel 6.6 Matriks External Factor Evaluation (EFE)
No FAKTOR-FAKTOR INTERNAL BOBO
T
Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah di pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada
tahun 2014 mencapai USD 3.423 0.08 3 0.24
3
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5
persen 0.11 3 0.34
4
Average Revenue Per User (ARPU) campuran
meningkat 39ribu dari tahun lalu sebesar 37ribu 0.09 3 0.26
5
Pelanggan pengguna handset 3G mencapai 40 juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode
sebelumnya yang mencapai 23 juta pengguna 0.12 3.8 0.46
6
Payload segmen data untuk tahun 2014 mencapai 234 ribu (Tera Byte) TB atau meningkat 142
persen dibandingkan pencapaian tahun lalu 0.09 3.4 0.31
ANCAMAN
1
Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. Hanya tersedia 10 MHz tersisa pada pada kanal
2011 MHz 0.07 3 0.22
2
Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih
banyak jika dibandingkan dengan operator lain 0.08 3 0.24
3
Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan
internet yang lebih tinggi dan lebih stabil 0.09 3 0.26
4
Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 29 persen dari total pendapatan.
Sedangkan Telkomsel mencapai 23,6 persen 0.10 3.8 0.40
5
Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya sebagai dump
pipe 0.07 3 0.22
Jumlah 1 3.27
6.6 Tahap Pemaduan
Setelah faktor-faktor kunci berhasil dipetakan melalui proses analisis matriks IFE yang memberikan informasi tentang faktor-faktor kekuatan dan kelemahan. Matriks EFE yang memberikan informasi mengenai faktor-faktor peluang dan ancaman pada peningkatan pendapatan segmen data.
Langkah selanjutnya adalah melakukan tahap pemaduan dengan menggunakan matriks Internal-External (IE) dan Matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
6.6.1 Matriks Internal-External (IE)
Selanjutnya dari total bobot pada matriks IFE dan EFE yang dihasilkan dilakukan pemetaan. Hasil dari pemetaan tersebut menghasilkan matriks Internal-External (IE) yang dapat dilihat pada Gambar 6.1
Total Bobot
Dari gambar tersebut dapat diketahui posisi strategis Telkomsel area Sumatera. Berdasarkan data total skor bobot dari matriks IFE mencapai 3,47 dan total skor bobot dari matriks EFE yang mencapai 3,27 dapat disimpulkan bahwa Telkomsel area Sumatera berada di kuadran I pada matriks Internal-External (IE). Dengan kondisi tersebut Telkomsel area Sumatera berada pada posisi strategi Grow and build (Tumbuh dan kembangkan). Ada beberapa strategi kunci yang dapat ditempuh antara lain,
1. Strategi backward, forward, atau horizontal integration a. Dengan menggunakan backward integration
b. Dengan menggunakan forward integration, Telkomsel menggunakan pusat pelayanan graPARI sebagai salah satu pusat penjualan kartu perdana, isi ulang MKIOS. Strategi ini bertujuan untuk memberi pilihan bagi pelanggan untuk mendapatkan harga produk sesuai standar Telkomsel.
c. Dengan menggunakan horizontal integration 2. Strategi Market Penetration,
Dengan potensi jumlah pelanggan Telkomsel yang mencapai 140 juta dan dengan pelanggan data yang mencapai 67 juta, kondisi ini merupakan peluang bagi perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan jumlah pelanggan data.
Memberikan edukasi ke sekolah bagi pelanggan usia muda tentang manfaat positif penggunaan internet serta memberikan harga khusus paket internet untuk anak sekolah.
3. Strategi Market Development
Tingginya potensi pasar yang belum terjamah layanan telekomunikasi, Telkomsel secara bersinambungan terus menambah BTS di wilayah yang belum terdapat jaringan Telkomsel. Penambahan BTS baru tersebut dengan tetap memandang kriteria mulai potensi pendapatan pelanggan, potensi perkembangan suatu daerah, akses infrastruktur dan jumlah penduduk. 4. Strategi Product Development,
Untuk menjangkau segmen anak muda yang merupakan pelanggan potensial masa depan. Anak muda membutuhkan poduk yang dapat mewakili gaya hidup mereka yang muda, gaul, dan kreatif.
Telkomsel mengeluarkan produk kartu LOOP untuk menyasar segmen anak muda yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
6.6.2 Matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT)
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1 Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan market share lebih dari 45 persen
1 Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih dari 85ribu dan XL hanya mencapai 52ribu dan akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan BTS Telkomsel
IFE
2 Jaringan telekomunikasi Telkomsel menjangkau lebih dari 95 persen populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai
2 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33 persen dan untuk area Sumatera hanya mencapai 20 persen
EFE
3 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33,9 persen dan untuk area Sumatera mencapai 20 persen untuk tahun 2014
3 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional mencapai 33 persen dan XL mencapai 42 persen
4 Operator pertama yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di Indonesia
4 Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat 3G baru mencapai 40 juta dari total pelanggan sebanyak 140 juta
5 Total pertumbuhan pendapatan Telkomsel untuk tahun 2014 mencapai 10,4 persen, EBITDA 10 persen, dan net income 11,9 persen
6 Telkomsel memiliki lebih dari 140 juta pelanggan dan jumlah pelanggan data mencapai 67 juta
Peluang (O) Strategi S/O Strategi W/O
1 Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai 82 juta orang atau sebesar 32 persen dari total penduduk
1 Pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik
1 Meningkatkan pelanggan data dengan memberikan edukasi mengenai beragam layanan internet kepada segmen pelanggan muda 2 Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau pendapatan perkapita
penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai USD 3.423
2 Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal dan dengan harga yang kompetitif
2 Menjalin kerjasama dengan vendor untuk menyediakan bundling handset 3G dan kartu Telkomsel dengan harga terjangkau dan kompetitif 3 Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen 3 Mendukung ekosistem Device, Network, Application 3 Memetakan potensi pasar segmen data dan selanjutnya melakukan
penawaran penjualan handphone dan pergantian kartu sim 3G kepada pelanggan yang tepat
4 Average Revenue Per User (ARPU) campuran meningkat 39ribu dari tahun lalu sebesar 37ribu
5 Pelanggan pengguna handset 3G mencapai 40 juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode sebelumnya yang mencapai 23 juta pengguna 6 Payload segmen data untuk tahun 2014 mencapai 234 ribu (Tera Byte) TB
atau meningkat 142 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu
Ancaman (T) Strategi S/T Strategi W/T
1 Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. Hanya tersedia 10 MHz tersisa pada pada kanal 2011 MHz
1 Melakukan optimalisasi penggunaan jaringan untuk menghasilkan layanan internet yang prima
1 Meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan jaringan serta perawatan yang terjadwal
2 Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih banyak jika dibandingkan dengan operator lain
2 Melakukan kampanye pemasaran yang mendukung brand awareness layanan internet yang berkualitas dan dengan harga terjangkau
2 Meningkatkan kualitas layanan internet di segmen perumahan
3 Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan lebih stabil 4 Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 29 persen dari
total pendapatan. Sedangkan Telkomsel mencapai 23,6 persen 5 Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya
sebagai dump pipe
Dari analisis Matriks SWOT dapat dihasilkan alternatif strategi sebagai berikut:
1. Strengths, Opportunities (SO), Strategi yang menggunakan faktor-faktor kekuatan dengan memanfaatkan faktor-faktor peluang
a. Strategi pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik
b. Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal, dan dengan harga yang kompetitif
c. Mendukung pengembangan ekosistem Device, Network, Application (DNA)
2. Weaknesses, Opportunity (WO), Strategi dengan memperkecil faktor-faktor kelemahan dan dengan memanfaatkan faktor-faktor peluang yang tersedia a. Meningkatkan jumlah pelanggan data melalui pemberian edukasi
mengenai manfaat layanan internet pada segmen pelanggan muda
b. Menjalin kerjasama dengan mitra penyedia perangkat handphone 3G dengan paket kartu Telkomsel dengan harga yang terjangkau
c. Memetakan potensi pasar segmen data dan selanjutnya secara agresif menawarkan paket internet kepada pelanggan yang belum menggunakan akses internet walaupun sudah memiliki handphone 3G
a. Melakukan optimalisasi penggunaan jaringan telekomunikasi untuk menghasilkan layanan internet yang prima dengan secara rutin melakukan perawatan infrastruktur jaringan
b. Melakukan kampanye pemasaran untuk mendukung brand awareness pelanggan terhadap layanan internet Telkomsel yang berkualias dengan harga terjangkau
4. Weaknesses, Threats (WT), Strategi yang digunakan dengan meminimalkan faktor-faktor kelemahan serta mengatasi faktor-faktor ancaman
a. Meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan jaringan serta perawatan yang terjadwal
b. Meningkatkan kualitas layanan internet di segmen perusahaan
6.7 Tahap Keputusan
6.7.1 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Setelah dapat dipetakan alternatif strategi dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT. Selanjutnya untuk memilih alternatif strategi yang terbaik digunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Tabel 6.7 Matriks QSPM
Pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik
Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal dan dengan harga
Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan market
share lebih dari 45 persen 0.09 4 0.32 3 0.3 3 0.31
2
Jaringan telekomunikasi Telkomsel menjangkau lebih dari 95 persen populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias
hingga Mentawai 0.07 3 0.24 3 0.2 3 0.25
3
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33,9 persen dan untuk area Sumatera
mencapai 20 persen untuk tahun 2014 0.10 3 0.33 3 0.4 3 0.35
4
Operator pertama yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di
Indonesia 0.11 3 0.36 3 0.3 3 0.38
5
Total pertumbuhan pendapatan
Telkomsel untuk tahun 2014 mencapai 10,4 persen, EBITDA 10 persen, dan net
income 11,9 persen 0.09 3 0.27 3 0.3 3 0.29
6
Telkomsel memiliki lebih dari 140 juta pelanggan dan jumlah pelanggan data
Tabel 6.7 Matriks QSPM (Sambungan)
Pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik
Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal dan dengan harga tingginya biaya pemeliharaan BTS
Telkomsel 0.09 3 0.29 3 0.3 3 0.29
2
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33 persen dan untuk area Sumatera hanya
mencapai 20 persen 0.08 4 0.32 3 0.3 3 0.29
3
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional mencapai
33 persen dan XL mencapai 42 persen 0.10 4 0.37 3 0.3 3 0.33
4
Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat 3G baru mencapai 40 juta dari total pelanggan sebanyak
140 juta 0.12 4 0.44 4 0.4 4 0.42
PELUANG
1
Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai 82 juta orang atau
Tabel 6.7 Matriks QSPM (Sambungan)
Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai
USD 3.423 0.08 3 0.27 3 0.3 3 0.24
3
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencapai 5 persen 0.10 4 0.36 3 0.3 3 0.34
4
Average Revenue Per User (ARPU) campuran meningkat 39ribu dari tahun
lalu sebesar 37ribu 0.08 4 0.29 3 0.3 3 0.27
5
Pelanggan pengguna handset 3G mencapai 40 juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode sebelumnya yang
mencapai 23 juta pengguna 0.12 4 0.46 4 0.4 3 0.38
6
Payload segmen data untuk tahun 2014 mencapai 234 ribu (Tera Byte) TB atau meningkat 142 persen dibandingkan
pencapaian tahun lalu 0.09 3 0.27 4 0.3 3 0.29
ANCAMAN
1
Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. Hanya tersedia 10 MHz tersisa
Tabel 6.7 Matriks QSPM (Sambungan)
Pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik
Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal dan dengan harga
Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih banyak jika dibandingkan
dengan operator lain 0.09 3 0.29 3 0.3 3 0.27
3
Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan internet yang
lebih tinggi dan lebih stabil 0.08 3 0.24 3 0.3 3 0.26
4
Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 29 persen dari total
pendapatan. Sedangkan Telkomsel
mencapai 23,6 persen 0.11 3 0.35 3 0.4 3 0.31
5
Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya
sebagai dump pipe 0.08 3 0.27 3 0.2 4 0.29
TOTAL NILAI DAYA TARIK 4.13 4.03 3.92
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai dari Total Attractiveness Score (TAS) untuk strategi pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik mencapai nilai 6,76.
Sedangkan untuk strategi menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal dan dengan harga kompetitif mencapai nilai 6,5 dan strategi mendukung pengembangan ekosistem device, network, application mencapai nilai 6,57.
6.8 Hasil Analisis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa pertumbuhan pendapatan dari segmen data pada Telkomsel area Sumatera belum memuaskan.
Untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan dari segmen data, manajemen area Sumatera perlu untuk melakukan:
1. Pembangunan jaringan BTS harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli konsumen dan dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik.
Tingkat persaingan antar operator selular yang tinggi dan pelanggan menginginkan layanan data yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. a. Untuk meningkatkan kualitas layanan data, Telkomsel harus menambah
b. Selain itu untuk meningkatkan jangkauan jaringan Telkomsel di daerah yang belum tersedia layanan telekomunikasi harus juga memperhatikan potensi kesiapan pasar untuk menggunakan layanan voice, SMS dan data, kemampuan daya beli masyarakat, sehingga investasi yang sudah ditanamkan dapat segera kembali.
c. Hal yang paling adalah Telkomsel harus dapat memastikan memberikan kualitas layanan terbaik sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan dalam menggunakan layanan.
2. Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal dan dengan harga yang kompetitif menjadi salah satu fokus strategi yang harus dilakukan. Karakteristik dari layanan 3G dimana jangkauan cakupan layanan akan mengecil dan keceepatan akses intenet akan menurun seiring dengan meningkatnya pengguna internet yang berada di daerah tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan penambahan kapasitas pada BTS yang sudah ada atau menambah BTS baru untuk menyerap pengguna data yang belum terlayani secara maksimal, sehingga kualitas layanan data kembali prima. 3. Mendukung pengembangan ekosistem device, network dan application.
a. Peningkatan pengguna layanan data harus ditopang dengan ketersediaan device atau handphone 3G dengan harga yang terjangkau dan mudah untuk diperoleh oleh pelanggan
b. Dari sisi network Telkomsel senantiasa meningkatkan kualitas layanan seiring dengan perkembangan teknologi terbaru. Salah satunya adalah dengan menjadi operator pertama yang mengoperasikan layanan 4G LTE di Indonesia.
c. Tingkat konsumsi pengguna layanan data akan meningkat seiring dengan tersedianya banyak pilihan aplikasi yang dapat digunakan.
Untuk itu Telkomsel bekerjasama dengan pengembang aplikasi untuk menyediakan aplikasi yang berguna untuk pelanggan. Selain itu Telkomsel juga rutin memberikan edukasi kepada pengguna muda bagaimana membuat dan mengembangkan aplikasi pada sistem operasi android dan Ios.
4. Melakukan kampanye pemasaran untuk mendukung brand awareness layanan internet Telkomsel yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Dengan ketatnya persaingan antar operator selular untuk meningkatkan pengguna layanan data. Telkomsel harus agresif dalam mengkampanyekan layanan internet yang berkualitas dengan melakukan:
a. Kampanye ditingkat outlet dengan melakukan edukasi kepada pemilik outlet bagaimana menggunakan layanan internet Telkomsel, aktivasi paket, hingga pembelian paket data
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang sudah dilakukan pada bab-bab, maka dapat disimpulkan,
1. Berdasarkan hasil analisis strategi menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) pada Telkomsel area Sumatera. Pada matriks IFE terdapat 6 faktor kekuatan dan 4 faktor kelemahan. Sedangkan pada matriks EFE terdapat 6 faktor peluang dan 5 faktor ancaman.
2. Berdasarkan hasil analisis pemetaan strategi menggunakan matriks Internal-External (IE) menempatkan Telkomsel area Sumatera pada kuadran I yaitu Grow and Build. Strategi yang disarankan adalah strategi backward, forward, or horizontal integration
3. Berdasarkan hasil analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) terdapat beberapa prioritas strategi yang digunakan yaitu:
a. Pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik
b. Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal dan dengan harga yang kompetitif
7.2 Saran
Dari hasil kesimpulan yang sudah disampaikan sebelumnya terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh Telkomsel area Sumatera dalam upaya menyusun strategi peningkatkan pendapatan segmen data yaitu,
1. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan data diperlukan peningkatan kualitas layanan data secara berkesinambungan. Untuk itu perlu dilakukan penambahan jaringan baru dan peningkatan kapasitas jaringan.
Pembangunan jaringan baru harus memperhatikan potensi pasar agar investasi yang sudah ditanam dapat return dalam waktu yang cepat.
2. Perlu untuk fokus menggarap pelanggan dari segment anak muda yang merupakan pelanggan masa depan. Dengan memberikan edukasi mengenai manfaat layanan internet, menawarkan paket internet dengan harga yang terjangkau dan aktif pada kegiatan komunitas anak muda.