• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN... A. LATAR BEKALANG MASALAH... B. RUMUSAN MASALAH... C. TUJUAN... BAB II KAJIAN TEORI... A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN... A. LATAR BEKALANG MASALAH... B. RUMUSAN MASALAH... C. TUJUAN... BAB II KAJIAN TEORI... A."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN... A. LATAR BEKALANG MASALAH... B. RUMUSAN MASALAH... C. TUJUAN... BAB II KAJIAN TEORI... A. KARAKERISTIK NERACA... 1. PENGERTIAN NERACA... 2. JENIS-JENIS DAN FUNGSI NERACA... 3. BAGIAN-BAGIAN NERACA BERSERTA FUNGSINYA... B. KONSEP DASAR YANG MELANDASI NERACA... C. CARA MENGGUNAKAN, MERAWAT DAN MEMELIHARA NERACA... BAB III APLIKASI TEKNOLOGI... A. PENGEMBANGAN NERACA... BAB IV PENUTUPAN ... A. KESIMPULAN ... B. SARAN... DAFTAR PUSTAKA...

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan pertolongan-Nya kami dapat menyusun makalah ini. Shawalat berserta salam, selalu tercurah limpah kepada baginda Rosul sekaligus Nabiyullah yang terakhir yakni Muhammad SAW, tak lupa kepada keluarga, sahabat, dan semoga sampai kepada kita sebagai umat yang terakhir. Amin

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihatk sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, ole karena itu kami mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca, akhir kata kami ucapkan Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, 14 September 2016

(3)

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang masalah

Ilmu pengetahuann Alam atau IPA adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena alam yang disusun secara sistematis dan logis. Cangkupan Ilmu Pengetahuan Alam dibagi beberapa cangkupan seperti eksperimen. Eksperimen sangat diperlukan dalam mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena alam. Seorang ilmuwan tidak akan menemukan teori atau dalil atau hukum jika mereka tidak melakukan eksperimen terhadap konsep yang mereka yakini.

Eksperimen sendiri sangat membutuhkan alat bantu untuk bisa mempermudahnya, seperti alat ukur. Alat ukur sangat dibutuhkan dalam eksperimen karena dengan alat ukur kita bisa mengetahui berat atau massa benda itu, panjang benda itu, berapa waktu yang di tempuh benda dll.

Bukan hanya dibutuhkan dalam eksperimen saja, bahkan alat ukur juga dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Alat ukur dapat membantu mereka melakukan pekerjaan mereka seperti menimbang, mengukur tinggi, mencatat waktu dll. Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern salah satunya seperti neraca. Neraca merupaka alat untuk mengukur berat atau massa suatu benda dan merupaka alat bantu yang sering digunakan untuk menimbang zat-zat kimia yang akan digunakan untuk percobaan.

Setelah mengenal alat-alat yang biasa digunakan di laboratorium ada baiknya mengetahui berbagai macam neraca, neraca memiliki bentuk fungsi dan metode pengunaanya masing-masing tetapi neraca tersebut memiliki kesamaan yaitu sebagai penyeimbangaan gaya dengan mempelajari hal tersebut maka akan memudahkan dalam melakukan praktekum. Oleh karena itu kami menyusun makalah yang berjudul “ ALAT UKUR NERACA” dan berharap dengan tulisan ini biasa menjadi tambahan ilmu bagi yang membacanya.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana karakteristik neraca ?

2. Bagaimana konsep dasar fisika yang melandasi neraca ? 3. Bagaimana menggunakan, merawat, dan memelihara neraca ?

(4)

4. Apa saja aplikasi yang berkaitan dengan neraca ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui karakterisik alat

2. Untuk mengetahui konsep dasar fisika yang melandasi neraca ? 3. Untuk mengetahui menggunakan, merawat, dan memelihara neraca ? 4. Untuk mengetahui aplikasi apa saja yang berkaitan dengan neraca ?

BAB I Kajian Teori A. Karakteristik Neraca

1. Pengertian Neraca

Neraca didefinisikan juga sebagai suatu alat untuk menentukan massa sautu benda dengan memanfaatkan gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda dan satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg), sedangkan berat adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda tersebut dan satuan SI untuk berat adalah newton (N). Massa adalah suatu sifat intrinsik dari materi dan satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg), sedangkan Berat adalah suatu gaya yang merupakan hasil aksi gravitasi pada materi dan satuan SI untuk berat adalah newton (N).

Pekerjaan yang dilakukan untuk mengetahui berat atau massa suatu benda dengan cara membandingkan massa tersebut dengan massa benda lain yang telah diketahui besarnya dengan menggunakan neraca disebut menimbang.

2. Jenis-jenis dan fungsi Neraca

Neraca dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat dibedakan atas :

a. Neraca Manual

Neraca Manual, yaitu jenis neraca yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas. Biasanya jenis neraca ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala atau dengan indicator anak

(5)

timbang untuk menyeimbangkannya, neraca manual juga terdiri dari beberapa macam :

1. Neraca Ohaus

Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.

Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan diukur dengan anak timbang. Anak timbanga neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.

Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya: a) Neraca Ohaus dua lengan

Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, …, 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, …, 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g. b) Neraca Ohaus tiga lengan

(6)

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:  Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan

skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr. Jadi skala terkecil 0,1 gram.

 Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr.

 Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.

2. Neraca Dacin/Gantung

Neraca dacin adalah balok atau beam lurus dengan lengan- lengan yang panjangnya tidak sama, bekerja dengan massa penyeimbang yang di geser disepanjang lengan untuk menyeimbangkan beban dan untuk menunjukkan berat, tentunya masa penyeimbang ini harus di kalibrasi terlebih dahulu.

Mekanisme neraca dacin menggambarkan hukum tuas yang bila seimbang, berat objek diperiksa, objek yang ditimbang dikali dengan panjang lengan yang lebih pendek sama dengan berat timbangan dikali jaraknya dari pivot.

Dan fungsi neraca dacin adalah untuk menimbang berat dari ons sampai ton.

(7)

3. Neraca Duduk/Bebek

Neraca duduk/bebek ini adalah neraca yang sering digunakan dalam kehidupan masyarakat untuk menimbang seperti beras telor dan lain sebagainya dengan menggunakan indicator anak timbangan.

4. Neraca Analog

Neraca yang menggunakan jarum dan biasanya digunakan untuk menimbang berat badan dan sebagai takaran saat kita akan membuat kue/roti.

Neraca jarum juga dapat digunakan di warung atau toko untuk menimbang telur, gula, dsb dalam skala berat terbatas. Pada neraca jarum tidak menggunakan pemberat namun menggunakan jarum yang akan berputar kearah angka yang menunjukan berat barang tersebut.

5. Neraca Pegas

Fungsi neraca pegas adalah alat timbangan untuk melakukan pengukuran massa suatu benda. Benda yang akan diukur massanya, digantung pada pengait neraca. skala yang di tunjukan oleh penunjuk neraca, sama dangan nilai massa benda yang diukur.

(8)

Neraca pegas (dinamometer) mempunyai dua baris skala, yaitu skalaN (newton) dan g (gram). Untuk menimbang beban (benda), atur terlebih dahulu skala 0 (nol) dengan cara memutar sekrup pengatur skala.

Setelah itu gantungkan benda pada pengait neraca. Selanjutnya, baca hasil pengukuran.Kelebihan menimbang beban dengan neraca pegas yaitu dalam sekali menimbang benda dapat diketahui massa dan berat benda sekaligus.

b. Neraca Digital

Neraca digital yaitu jenis neraca yang bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Umumnya neraca ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan. Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan.

Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Dan sering digunakan untuk menimbang emas, zat kimia, logam, bahkan sekarang banyak ditemukan timbangan duduk digital seperti yang digunakan pada beberapa supermarket.

Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya. Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan).

(9)

c. Neraca Hybrid

Neraca Hybrid, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara neraca manual dan digital. neraca Hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. neraca Hybrid menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik.

3. Bagian-bagian Neraca dan fungsinya a. Neraca Ohaus

1. Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.

2. Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.

3. Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.

(10)

4. Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.

5. Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan. b. Neraca Dacin/gantung 1. Tuas utama 2. Bobot ingsut 3. Bobot imbalan 4. Lengan timbangan 5. Alat penunjuk

6. Tempat pembubuhan tanda tera 7. Rumah pisau 8. Pisau tumpuan 9. Pisau muatan 10. Baon pendek 11. Baon panjang 12. Pengait ( beban ) c. Neraca Duduk

1. Tuas ( gandar ) utama 2. Pisau tengah

3. Pisau ujung

4. Tempat pembubuhan tanda tera 5. Tuas pembantu

6. Batang kait daun anak timbangan 7. Batang kait daun muatan

8. Piring muatan

9. Daun anak timbangan 10. Bak tempat justir 11. Penunjuk

d. Neraca Analog

1. Tempat/Wadah barang.

2. Jarum skala yang menunjukan berat barang yang ditimbang (Jarum skala yang akan berputar ke arah angka yang menunjukan berat barang).

(11)

1. Gantungan, sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut agar tidak mengganggu proses pengukuran.

2. Penunjuk skala, bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil pengukuran)

3. Pegas, bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital.

4. Skala, harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang menunjukkan hasil pengukuran.

5. Pengait, sebagai tempat dimana benda diletakkan. f. Neraca Digital

1. Display/Indikator 2. Platform/lantai muatan 3. Suport display

4. Alat pengatur kedataran 5. Waterpass/penyipat datar 6. Penyangga g. Neraca Hybrid 1. Display/Indikator 2. Platform/lantai muatan 3. Suport display

4. Alat pengatur kedataran 5. Waterpass/penyipat datar 6. Penyangga

7. Roda

B. Konsep dasar yang melandasi Neraca

Neraca adalah alat untuk mengukur berat atau massa suatu benda berdasarkan prinsip atas keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada kedua lengan neraca dan merupakan aplikasi dari hukum newton II dan hukum newton III.

1. Hukum Newton II

Hukum II Newton, tentang keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada lengan neraca dan merupakan aplikasi dari

(12)

F= gaya yang bekerja pada benda (N) m= massa benda (kg)

a= percepatan pada benda (m/s2)

Bunyi Hukum Newton II “ Percepatan yang ditimbulkan dari sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda besarnya berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda.”

2. Hukum Newton III

Hukum III Newton tentang keseimbangan gaya-gaya Faksi =Freaksi

Pada saat anda berdiri , jika anda memiringkan tubuh maka anda akan terjatuh. Akan tetapi, jika anada memiringkan tubuh dengan satu tangan tersandar pada dinding, maka anda tidak akan terjatuh. Peristiwa ini oleh Newton dinyatakan bahwa gaya hanya ada jika sedikitnya ada dua benda yang saling berinteraksi. Pada interaksi ini, gaya-gaya selalu berpasangan.

Bunyi Hukum Newton III “ Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, maka benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.”

C. Cara Menggunakan, merawat dan memelihara Neraca 1. Cara Menggunakan Neraca

Neraca merupakan alat untuk mengukur masa, ada beberapa macam neraca dan itu pun berbeda cara penggunaannya diantaranya sebagai berikut:

a. Neraca Ohaus

1. Hal yang pertama kali dilakukan yaitu kita kalibrasi neraca dengan keseimbangan pada titik nol.

2. Lalu kita letakan benda/zatter sebut pada tempatnya.

3. Setelah itu kita mulai geser-geserkan timbangannya yang berupa penggaris itu sehingga seimbang lengan neraca.

4. Lalu kita jumlahkan masing-masing nilai anak timbangannya garis 200-an, 100-an sampai 0,1-an tersebut, hasil jumlahan tersebut merupakan masa dari zat bendanya.

b. Neraca Dacin

Neraca Dacin merupakan neraca gantung memerlukan tempat untuk menggantungkan dacin. Sehingga cara menggunakannya sebagai berikut :

(13)

1. Gantung Neraca Dacin pada tempat yang kokoh seperti pelana rumah atau kusen pintu atau dahan pohon atau penyangga kaki tiga yang kuat.

2. Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata penimbang. 3. Letakkan bandul geser pada angka nol, jika kedua paku timbang tidak

dalam posisi lurus, maka timbangan perlu ditera atau diganti dengan yang baru.

4. Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang yang kosong pada dacin, Seimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung timbang/celana timbang/kotak timbang dengan memberi kantung plastik berisikan pasir/batu di ujung batang dacin, sampai kedua jarum di atas tegak lurus.

c. Neraca Duduk

1. Sediakan timbangan bebek yang akan digunakan Sediakan barang yang hendak ditimbang.

2. Sediakan alat pembungkus barang. 3. Letakan pemberat pada tempat beban.

4. Pastikan barang lebih berat dibandingkan pemberat.

5. Apabila barang terlalu berat maka kurangi massa barang tersebut. 6. Namun apabila pemberat lebih berat maka tambah massa barang. d. Neraca Analog

1. Menyiapkan neraca sebelum memulai praktikum.

2. Memastikan semua komponen pada neraca layak untuk praktikum.

3. Meletakkan neraca di meja yang datar agar proses pengamatan berjalan dengan benar dan lancer

4. Menyiapkan bahan yang akan diamati beratnya.

5. Meletakkan bahan yang akan diamati diatas baskom penimbangan.

6. Mengamati geraknya jarum ke skala yang dituju,catat berat benda tersebut ketika jarum berhenti bergerak.

7. Mengulang langkah ke 5 dan 6 sebanyak10 kali e. Neraca Pegas

1. Hal yang pertama kali dilakukan ialah mengkalibrasikan dynamo meter dengan cara memutar sekrup yang ada dibagian atas dynamo meter tampa beban hingga garis penunjukan pada skala nol.

(14)

2. Lalu gantungan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat dibagian bawah pegas.

3. Setelah keadaan system tenang lihat skala yang ditunjukan skala.

4. Cara membaca neraca pegas ini sama halnya mistar yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada dynamo meter berbeda-beda namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1N.

f. Neraca Digital

Neraca digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu cara penggunaannya harus hati-hati adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala

2. Pastikan timbangan menunjukan angka nol

3. Letakkan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda 4. Baca skala yang tertera pada display sesuai skala satuan timbangan

tersebut

5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit karena hanya dapat bekerja pada batas temperature yang di tetapkan. g. Neraca Hybrid

Cara penggunaan neraca hybrid adalah perpaduan antara neraca manual dan neraca digital yaitu :

1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala 2. Pastikan timbangan menunjukan angka nol 3. Letakkan benda pada lantai muatan/platform

4. Baca skala yang tertera pada display sesuai skala satuan timbangan tersebut.

2. Cara Merawat dan Memelihara Neraca

Pemeliharaan dalam makalah ini didefinisikan sebagai tindakan yang ditunjukkan untuk menjamin bahwa neraca selalu dalam keadaan normal, siap pakai, dan memenuhi persyaratan kemetrologian.

Cara merawat dan memelihara Neraca harus memerhatikan aspek-aspek berikut diantaranya :

(15)

Aturan posisi nerca dengan sebaik mumgkin, jika pintu penutup neraca dapat di atur dengan menggeser kesamping maka pembukaan pintu diusahakan sekeci mungkin, neraca harus dibiarkan terhubung untuk mencapai

keseimbanagan panas di dalam neraca, kemudian letakan contih yang akan di timbang di tengah pirinagaan neraca sehingga tida perlu memberikan koreksi akibat pembembanan tak sentris. Angkat contoh dari piringan neracadengan segera setelah selesai di timbang untuk menghindari perubahan suhu dan kelembapan, kelelahan, dan alasan kebersihan

B. Pengaruh fisikk

Jika tampilan pembaca neraca tidak setabil perlahan naik/perlahan turun sering kali di sebabkan oleh pengaruh fisik yang masih dapat di hindari antaralain:

8. Penangan contoh tidak tepat 9. Letak neraca tidak tepat

10. Contoh mengeluarkan/menghisap uap air 11. Botol timbangan bermuatan elektrostatik 12. Contoh/wadah bersifat magnet

BAB III

Aplikasi Teknologi 1. Pengembangan Neraca

Salah satu pengembangan alat praktikum adalah alat ukur neraca digital yang digunakan untuk mengukur massa atau berat suatu benda berbasis sensor flexiforce dengan output suara.

Alat ini merupakan peraga sebagai alat pengukur suatu berat benda yang diharapkan dapat membantu tidak hanya para pendagangnya tetapi juga para pembeli

(16)

dengan cara selain menampilkan hasil pengukuran berat melalui LCD, tetapi juga dikeluarkan melalui suara.

Alat ini dirancang menggunakan sensor Flexiforce yang di desain untuk mengukur berat obyek. Sensor Flexiforce ini mengubah besaran fisik (berat) menjadi sebuah perubahan resistansi yang berbeda-beda untuk setiap pengukuran berat. Rangkaian yang digunakan untuk merubah keluaran sensor dari perubahan resistansi menjadi perbahan tegangan adalah menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone dan rangkaian pengkondisi sinyal berupa rangkaian instrumentasi. Mikrokontroller yang digunakan untuk pengendali system adalah ATmega 8535, ISD (Information Storage Device) 2560 digunakan sebagai penyimpan database suara. Sebagai verifikasi data teks digunakan LCD M1632.

Prinsip kerja alat ini adalah jika ada pertambahan berat, sensor akan mendeteksi berat benda. Kemudian keluaran dari sensor yang berupa perubahan

(17)

resistansi ini akan diubah menjadi perubahan tegangan oleh rangkaian pengkondisi sinyal agar dapat diolah oleh rangkaian mikrokontroller. Rangkaian ADC yang terdapat pada mikrokontroller ini akan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Kemudian hasil konversi dari rangkaian ADC akan diproses oleh rangkaian mikrokontroler untuk ditampilkan ke display LCD serta speaker sebagai data berat dalam satuan kilogram.

Neraca Digital Berbasis Sensor Flexyforce ini menggunakan 3 buah sensor yang diletakkan di tiga titik sisi alat hingga membentuk segitiga sama kaki diantara ketiga sensor tersebut, keluaran sensor flexiforce A201 merupakan perubahan resistansi yang terjadi akibat perubahan gaya. Maka diperlukan RPS yang bertugas untuk mengkonversi perubahan resistansi menjadi perubahan tegangan lalu menguatkan dan menggesernya pada level referensi ADC yaitu 0 hingga 5V. Karena perubahan keluaran tegangan dari sensor ini masih sangat kecil yaitu dalam orde mili volt, maka di gunakan rangkaian penguat instrumentasi sebagai rangkaian pengkondisi sinyalnya. Pembuatan alat berupa timbangan digital berbasis sensor flexiforce ini dapat berjalan dengan baik meskipun menurut pengujian yang dilakukan dengan menggunakan berat benda yang berbeda-beda menunjukkan bahwa alat dapat mendeteksi berat benda yang ingin diukur beratnya serta mengeluarkan hasilnya dalam bentuk suara serta tampilan teks di LCD sesuai dengan berat benda tersebut. Sehingga Nilai kesalahan rata-rata pengujian alat secara keseluruhan adalah 4,32%.

BAB IV PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan rincian materi yang telah disusun pada pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa.

5. Neraca merupakan alat untuk mengukur berat atau massa suatu benda dan merupaka alat bantu yang sering digunakan untuk menimbang zat-zat kimia yang akan digunakan untuk percobaan.

(18)

7. Salah satu pengembangan neraca adalah neraca digital berbasis sensor flexiforce dengan output suara.

B. SARAN

Cara penggunaan neraca supaya bertahan lama adalah dengan memperhatikan kebersihan neraca, mengoperasikan sesuai dengan prosedur, dan penempatan neraca saat dioperasikan.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Atmel. 2007. 8-bit AVR with 8K Bytes In System Programmable Flash ATMega8535, ATMega8535L. San Jose: Atmel.

Budiharto, Widodo; Firmansyah, Sigit. 2005. Elektronika Digital dan Mikroprosesor. Andi Offset : Yogyakarta

Cooper, William D, 1999, Instrumentasi Elektronika dan Pengukuran, Edisi Kedua, diterjemahkan oleh Ir. Sahat Pakpahan, Erlangga, Jakarta. Coughlin, R. F. & Frederick F. Driscoll. 1985.

Penguat Operasional Dan Rangkaian Terpadu Linier. (Herman Widodo Soemitro, Trans). Jakarta: Erlangga Malvino, Albert Paul. 1994.

Prinsip-Prinsip dan Penerapan Digital. Edisi Ketiga, terjemahan Ir. Irwan Wijaya. Jakarta: Erlangga https://id.wikipedia.org/wiki/Timbangan http://dokumen.tips/documents/ppa-neraca-turbidimeter.html https://metrologilegal.files.wordpress.com/2011/06/massa-3-2010-teori-timbangan.pdf https://drive.google.com/file/d/0B-k3cSUkM3IyYlJvdlp3N25UZlE/view https://www.scribd.com/doc/110607411/Timbangan-dacin http://www.e-jurnal.com/2015/11/timbangan-digital-berbasis-sensor.html http://slideplayer.info/slide/3641294/ https://www.scribd.com/doc/186536008/Laporan-Praktikum-Pengenalan-Neraca-di- Laboratorium-docx www.academia.edu/8578840/Pemeliharaan_Neraca

(20)

MAKALAH PENGENALAN ALAT UKUR

NERACA

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengenalan Alat Ukur

Disusun oleh

Nama

NIM

Ruby Noorshifa Romadhona 1162070061 Sasqia Nurul Fauziah 1162070065 Windi Widia Astuti 1162070075

Zoel Faris Hida 1162070081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2016

Referensi

Dokumen terkait

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa pada mesin sentrifugal yang

Sebagian besar perusahaan melakukan pemasaran target yaitu dengan mengidentifikasi segmen pasar, memilih salah satu atau lebih dari segmen yang ada dan

(2) Bank Indonesia mencabut status BDP apabila Bank Indonesia telah menerima surat penetapan dari BPPN yang menyatakan program penyehatan terhadap Bank yang bersangkutan telah

(2) Dalam hal pelamar yang telah dinyatakan lulus tahap akhir seleksi dan telah mendapat persetujuan Nomor Induk Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengundurkan

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

Dari hasil penelitian ini, memperlihatkan telah terjadinya pergeseran harapan klien mengenai atribut kualitas audit yang bisa mempengaruhi kepuasan klien, dengan

Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dalam