• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1940 PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah perkebunan besar milik swasta asing (Inggris) dengan nama “Pamanukan & Tjiasem Lands” yang dengan adanya nasionalisasi pada tahun 1957 dikelola oleh Yayasan Pembangunan Daerah Jawa Barat (YPDB). Pada tahun 1966 YPDB menjadi “Proyek Produksi Pangan Sukamandi Jaya” bersamaan dengan dibentuknya “Proyek Penelitian dan Mekanisasi” serta “Proyek Perhewani”. Ketiga proyek ini dilebur pada tahun 1968 menjadi “Lembaga Sang Hyang Seri”.

Kemudian melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 tahun 1971 Lembaga Sang Hyang Seri menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Sang Hyang Seri sebagai salah satu sub sistem perbenihan nasional yang dengan bantuan pinjaman dana dari Bank Dunia merupakan perusahaan perbenihan unggul dan bersertifikat yang modern dan terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

Perum Sang Hyang Seri mengembangkan wilayah pelayanannya dengan mendirikan :

1. Tahun 1973 Distrik Benih di Klaten Jawa Tengah.

2. Tahun 1977 Distrik Benih di Malang Jawa Timur dengan 7 unit produksi benih.

3. Tahun 1982 mendirikan cabang di Luar Jawa, yaitu di Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat.

(2)

Pada tahun 1995 status PERUM berubah menjadi PERSERO dengan memperluas core business menjadi benih pertanian dan usaha lain yang langsung menunjang usaha perbenihan yang dapat meningkatkan pendapatan dan kinerja perusahaan. Pada tahun 1997 PT. Sang Hyang Seri (Persero) memasuki bisnis benih hortikultura dan pada tahun 2001 mulai mengembangkan bisnis agroinput yang berupa sarana produksi dan agrooutput yang berupa hasil pertanian.

Pada tahun 2003 core business dikembangkan dari benih tanaman pangan menjadi benih pertanian dalam arti luas, yaitu meliputi benih tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Selain core business, pada tahun 2008 PT. Sang Hyang Seri (Persero) juga melakukan kegiatan penunjang core business dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan. Pembinaan perusahaan dilaksanakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.

PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara, merupakan cabang regional dari PT. Sang Hyang Seri (Persero) yang berpusat di Sukamandi Jawa Barat. PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara didirikan pada tahun 1981 dengan alamat kantor di jalan Raya Medan, Lubuk Pakam Km. 21 Tanjung Morawa. Wilayah kerja KR IV meliputi 4 (empat) propinsi yaitu propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, propinsi Sumatera Utara, propinsi Sumatera Barat dan propinsi Riau serta meliputi 59 Kabupaten/Kota.

PT. Sang Hyang Seri (Persero) KR IV terdiri dari 4 (empat) Cabang yaitu Cabang Deli Serdang, Cabang Asahan, Cabang Lubuk Alung dan Cabang Solok,

(3)

serta 3 (tiga) Satuan Tugas (Satgas) yaitu Satgas Tapanuli Selatan , Satgas Riau dan Satgas NAD.

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang, Sumut

Gambar 2.1. PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara

2.2.Struktur Organisasi Perusahaan

Stuktur organisasi pada perusahaan adalah struktur organiasasi lini fungsional, dimana manajer cabang memberi wewenang kepada asisten manajer selaku kepala unit yang berada dibawahnya sesuai dengan bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya manajer cabang juga dapat melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit, lalu kepala unit menyerahkan hasil tugas tersebut kepada manajer cabang. Struktur organisasi pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Deli Serdang dapat dilihat pada Lampiran 11.

(4)

2.3.Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara adalah:

1. Memproduksi benih pertanian varietas pelayanan (public variety) dan varietas komersial (commercial variety).

2. Memasarkan benih pertanian varietas pelayanan (public variety) dan varietas komersial (commercial variety).

3. Melalukan kemitraan usaha dengan produsen/penangkar benih baik swasta maupun milik pemerintah.

4. Melakukan penelitian dan pengembangan (research and development) yang menunjang bisnis usaha pembenihan.

2.4. Lokasi Perusahaan

Areal atau lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang

menentukan kelangsungan usaha dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain:

1. Tenaga kerja mudah didapat. 2. Bahan baku mudah didapat.

3. Lokasi pabrik diusahakan berada di daerah khusus dan srategis.

4. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana transportasi, listrik, dan air tersedia dengan baik dan layak.

Letak PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV Sumatera Utara berada di jalan Raya Medan-Lubuk Pakam Km. 21 Tanjung Morawa. Batas - batas

(5)

perusahaan adalah :

1. Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya Tanjung morawa. 2. Sebelah selatan berbatasan dengan pabrik minyak Para Sawita. 3. Sebelah timur berbatasan dengan perkuburan/tanah waqaf.

2.5.Proses Produksi

Proses produksi yang terdapat di Pabrik Pengolahan Benih PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah melakukan pengolahan terhadap GKP (gabah kering panen) menjadi benih bersertifikat. Produk yang dihasilkan adalah benih unggul bersertifikat, dimana benih ini mengalami proses produksi dan pengujian di laboratorium. Benih yang lulus pengujian merupakan benih unggul dan diberi sertifikat. Hasil proses pengolahan yang tidak dapat dijadikan produk yaitu benih kosong dan jerami.

2.5.1. Standard Mutu Bahan/Produk

Standar mutu dari produk yang dihasilkan oleh PT. Sang Hyang Seri (Persero) harus disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu BPSBTPH (Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura) dan harus dilakukan pengujian benih. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pabrik dapat diterima oleh pasar. Sehingga, untuk meningkatkan daya saing, benih yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Mutu benih lulus adalah suatu ukuran mutu yang sangat penting karena mempengaruhi pertumbuhan benih dan mutu hasil dari penanaman benih. Pengujian mutu pada perusahaan dilakukan

(6)

secara intern dan ekstern. Pengujian mutu intern dilakukan pada laboratorium pabrik, sedangkan pengujian mutu ekstern dilakukan oleh BPSBTPH. Kelulusan benih dan sertifikasi benih berada pada keputusan BPSBTPH, walaupun sudah dilakukan pengujian sendiri di laboratorium PT. Sang Hyang Seri (Persero).

Bahan baku yang digunakan PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah Gabah Kering Panen (GKP) padi . Standard mutu bahan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap GKP padi yang masuk ke pabrik adalah sebagai berikut:

1. Kadar air yang terkandung dalam Gabah Kering Panen (GKP) : 25% 2. Butir hijau yang terdapat dalam Gabah Kering Panen (GKP) : 7% 3. Kotoran benih yang terdapat dalam Gabah Kering Panen (GKP) : 5%

Standard mutu produk yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap benih lulus adalah sebagai berikut:

1. Kadar air yang terkandung dalam Benih Lulus (BL) sebesar 12%

2. Kemurnian benih yang terkandung dalam Benih Lulus (BL) minimal 99% 3. Kotoran benih yang terdapat dalam Benih Lulus (BL) 0,1%

4. Daya tumbuh atau daya berkecambah Benih Lulus (BL) minimal 85% 5. Campuran varietas lain yang terkandung dalam Benih Lulus (BL) 0,1%

2.5.2. Bahan yang Digunakan (Bahan Baku, Bahan Penolong) 2.5.2.1. Bahan Baku yang Digunakan

Mutu hasil olahan dipengaruhi oleh mutu bahan baku dan proses

pengolahan, sedangkan mutu bahan baku dipengaruhi oleh sistem panen. Bahan baku yang digunakan perusahaan dalam memproduksi benih padi bersertifikat

(7)

adalah Gabah Kering Panen (GKP) padi. GKP padi diperoleh perusahaan dari hasil penangkaran antara perusahaan dengan kelompok tani di Sumatera Utara, dimana PT. Sang Hyang Seri (Persero) menjadi pengasuh kelompok tani tersebut.

Bahan baku yang akan diproses tidak boleh melebihi kadar air yang ditentukan yaitu 25% dan kadar kotoran 5%, kalau lebih dari yang ditentukan maka harga padi tersebut akan menjadi turun dan hal tersebut sudah dilakukan kesepakatan terlebih dahulu. Setelah melakukan pengecekan barulah

penimbangan dilakukan dan disimpan kedalam gudang untuk sementara.

Bahan baku GKP yang diterima adalah GKP level FS (Foundation Seed), level SS (Stock Seed), Level ES (Extention Seed). Bahan baku yang diterima terdiri dari tujuh varietas benih padi. Deskripsi varietas benih padi dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(8)

Tabel 2.1. Deskripsi Varietas Benih Padi

Jenis Padi

Deskripsi

Asal Golongan Warna Gabah Bentuk Gabah Kerontokan Kadar Amilosa

Tekstur Nasi

Ciherang Persilangan

IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1-3/IR64 Cere Kuning, Bersih

Panjang

Ramping Sedang 23% Pulen

Inpari (11 dan 13) IR64/IRBB/IR64 Cere Indica Kuning, Bersih Panjang Sedang 22% Pulen Situ Bagendit Batur/2*52823-7D78-1-A Cere Kuning, Bersih Panjang Sedang 22% Pulen

Bestari Padi cisantana yang diradiasi

dengan sinar gamma - Kuning Bersih Ramping Sedang 22% Pulen

Cibogo S4878-75/

2*

IR1966-131-3-1//2*IR64 Cere Kuning Bersih Ramping Agak Tahan 24% Pulen

Cigeulis Ciliwung/Cikapundung/IR64 Cere Kuning, Bersih Panjang

Ramping Sedang 23% Pulen

Mekongga A2790/IR64 Cere Kuning, Bersih Panjang

Ramping Sedang 23% Pulen

(9)

2.5.2.2. Bahan Penolong yang Digunakan

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung

mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut :

1. Solar

PT. Sang Hyang Seri (Persero) menggunakan solar untuk bahan bakar mesin-mesin produksi seperti box dryer, seed-cleaner and sortation machine dan generator listrik (genset).

2. Udara panas

Udara panas ini digunakan dalam proses pengeringan GKP (Gabah Kering Panen). Kadar air GKP harus diturunkan dari 25% menjadi maksimal 12%. Udara panas dapat diperoleh baik secara alami menggunakan sinar matahari dan secara buatan menggunakan mesin dryer. Udara panas secara buatan, dihasilkan oleh burner kemudian dihisap dan dihembuskan oleh blower ke ruang plenum yang kemudian didistribusikan ke box dryer untuk

mengeringkan padi yang berada pada box dryer.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Untuk memperoleh benih lulus yang sesuai dengan standar mutu yang ditentukan, proses pengolahan GKP menjadi benih lulus melewati beberapa tahap. Tahapan-tahapan pengolahan GKP pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) menjadi benih lulus diuraikan seperti berikut :

(10)

2.5.3.1. Persiapan Pengolahan Benih

Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan untuk mengolah benih padi adalah sebagai berikut :

1. Pembersihan lantai jemur, mesin dan peralatan, tempat-tempat penyimpanan (gudang dan selokan).

2. Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan.

2.5.3.2. Penerimaan Calon Benih

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada saat penerimaan GKP yaitu pemeriksaan dokumen, penimbangan Gabah Kering Panen (GKP) dan

pengambilan sampel oleh petugas bagian Pegawai Laboratorium. Pemeriksaan dokumen yang dilakukan berupa Surat Pengantar Hasil Panen (SPHP) disertai surat sortasi dari tim panen, diantaranya adalah nomor induk lapangan, musim tanam, nama petani penggarap, blok sertifikasi, luas tanam, luas panen, tanggal panen, varietas, kelas benih, tonase, pemeriksaan kadar air, kadar kotoran dan kemurnian varietas yang kemudian disimpan kedalam gudang untuk sementara. Ketika dilakukan penimbangan, Pegawai Laboratorium melakukan pengembalian sampel GKP untuk kebutuhan pengujian pendahuluan. Sampel tersebut kemudian dibawa ke labolatorium untuk dianalisis lebih lanjut.

(11)

2.5.3.3. Pengeringan

Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air pada benih, agar benih tahan lama dalam penyimpanan, adapun cara pengeringan dilakukan dengan 2 cara yaitu secara manual (menggunakan sinar matahari) dan secara buatan (menggunakan mesin dryer).

Pengeringan secara manual dilakukan dengan cara menjemur benih agar terkena sinar matahari. Dalam kondisi cuaca cerah, pengeringan dengan cara manual membutuhkan waktu kira-kira 2-3 hari. Pengeringan dengan cara manual ini dapat menghemat biaya. Pengeringan pada lantai jemur dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang, Sumut

Gambar 2.2. Proses Pengeringan Pada Lantai Jemur (Pengeringan Manual)

Pengeringan dengan box dryer dilakukan dengan cara mengalirkan udara panas dari burner ke dalam box dryer melalui perantara blower berangsur-angsur hingga suhunya mencapai 45 0C. Ketebalan tumpukan padi 0,5m – 0,6m agar pada waktu melakukan pembalikan mudah dilakukan. Pembalikan dilakukan tiap 1 jam, sebelum dilakukan pembalikan harus dilakukan pengecekan suhu dan kadar air calon benih. Penurunan kadar air rata-rata 0,5% – 1,2 % perjam dan

(12)

pengeringan dilanjutkan sampai kadar air 12% selama ± 8 jam. Proses pengeringan menggunakan box dryer dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang Sumut Gambar 2.3. Proses Pengeringan Menggunakan Box Dryer

(Pengeringan Buatan) 2.5.3.4. Pembersihan (Inspeksi)

Benih padi yang telah dikeringkan (kadar air 12%) kemudian dibersihkan dengan mesin seed cleaner. Hasil dari mesin ini berupa sampah (daun-daunan, bekas pengikat karung dan lain sebagainya), second green I (campuran sampah dan jerami yang tersisa), second green II (merupakan sampah ringan yang keluar dari ayakan), second green III (merupakan padi kosong yang ukurannya lebih besar dari ukuran ayakan), benih bersih. Proses ini juga berfungsi untuk

preconditioning benih. Dimana temperatur benih yang hasil proses pengeringan diturunkan dari 450 C menjadi 370 C. Proses pembersihan dapat dilihat pada Gambar 2.4.

(13)

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang Sumut Gambar 2.4. Proses Pembersihan (Inspeksi) 2.5.3.5. Penggudangan (Simpan Kemas)

Tujuan penggudangan (simpan kemas) adalah untuk penyimpanan

sementara benih dan masa dormansi benih. Dormansi merupakan fase benih untuk beristirahat yang berfungsi untuk menunda perkecambahannya. Penyimpanan benih di gudang harus menggunakan alas berupa palet/papan kayu atau balok-balok kayu agar karung benih tidak langsung bersentuhan dengan lantai gudang. Benih yang disimpan segera di fumigasi dengan Phostoxin atau disemprot dengan insektisida siloan / satifsar / damfin untuk disanitasi. Setiap tumpukan benih diberi kartu identitas yang berisikan data antara lain: nomor tumpukan, varietas, tanggal panen, jumlahnya, tanggal pengujian, tanggal kadaluarsa, dan tanggal

penyemprotan / fumigasi. Penyimpanan benih sementara dapat dilihat pada Gambar 2.5.

(14)

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang, Sumut

Gambar 2.5. Penyimpanan Benih Sementara

2.5.3.6. Pengujian Benih

Pengujian benih dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya: 1. Pengujian Kadar Air

Kadar air suatu benih mempunyai peranan yang sangat besar pada daya tahan benih dan daya tumbuh benih. Kandungan air pada benih yang terikat secara fisik disebut dengan kandungan air bebas yang dinyatakan dengan proses berat dan untuk mengetahui kadar air benih dapat digunakan alat moisture tester. Standar kadar air benih yang baik adalah 12%.

2. Pengujian Daya Kecambah

Pengujian daya kecambah dilakukan secara interen dan eksteren. Pengujian secara interen dilakuakan oleh pihak perusahan. Pengujian secara eksteren dilakukan oleh pihak BPSBTPH (Badan Pengawas Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura). Pengujian secara interen dilakukan perusahaan agar mempercepat proses sertifikasi. Dalam pengujian ini bisa juga terlihat atau diamati biji normal, biji abnormal, biji mati dan biji segar tidak tumbuh. Biji normal : Akar primer dan sekunder bentuk yang sama.

(15)

Biji abnormal : Akar primer lebih panjang dari akar sekunder dan memiliki bentuk yang berbeda .

Biji mati : Akar tidak tumbuh dan biji berwarna hitam.

Biji segar tidak tumbuh : Akar tidak tumbuh walaupun biji terlihat segar. Daya kecambah minimal 85%. Pengujian benih dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang, Sumut Gambar 2.6. Pengujian Benih

2.5.3.7. Proses Sertifikasi Benih

Sertifikasi benih adalah proses pemberian sertifikat setelah melalui pemeriksaan, pengawasan dan pengujian, dimana hasilnya memenuhi persyaratan untuk diedarkan. Sertifikasi juga berguna untuk menjamin kemurnian mutu benih dari suatu varietas. Lembaga yang bertugas mengawasi dalam sertifikasi benih adalah BPSBTPH (Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura). Pengawasan yang dilakukan meliputi pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan lapangan, pemeriksaan di pengolahan, pengujian mutu benih di laboratorium dan pengawasan di pemasaran. Benih yang telah lulus uji oleh

(16)

BPSBTPH akan diberi label bersertifikat dan selanjutnya dapat dilakukan pengepakan. Contoh label sertifikasi benih dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang, Sumut

Gambar 2.7. Contoh Label Sertifikasi Benih

2.5.3.8. Pengepakan

Setelah dilakukan pengujian dan benih dinyatakan lulus maka dilakukan pengepakan benih padi. Pengepakan benih dilakukan sesuai dengan permintaan pasar. Benih dikemas harus sesuai dengan label sertifikasi, menggunakan logo yang jelas, serta penimbangan benih per kantong dengan baik. Berat netto produk adalah 5 kg/kemasan dan 1 kg/kemasan. Proses pengepakan yang terdapat pada perusahaan yaitu proses pengepakan secara manual dan fully automatic.

Pengepakan secara fully automatic jarang dilakukan perusahaan karena

membutuhkan persyaratan yang berat. Setelah selesai pengepakan, benih disimpan di gudang produk sebelum benih tersebut dipasarkan dimana pemasaran dilakukan secara ritel (eceran) dan korporat (kerja sama dengan instansi dan

(17)

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang, Sumut

Gambar 2.8. Proses Pengepakan Benih Secara Manual dan Fully Automatic

2.6. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cabang Deli Serdang, Sumatera Utara adalah :

2.6.1. Mesin Produksi

Mesin produksi yang digunakan pada proses produksi benih di PT. Sang Hyang Seri (Persero), dapat dilihat pada Tabel 2.2.

(18)

Tabel 2.2. Mesin Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri (Persero)

Proses Mesin/Media Dimensi (m) Spesifikasi Teknis

Pengeringan

Alami

Media : Lantai Jemur

Lantai Jemur I : Panjang : 28 Lebar : 15,5

Sumber panas : matahari Kapasitas : 6 ton

Lantai Jemur II : Panjang : 24,2 Lebar : 15,5

Sumber panas : matahari Kapasitas : 5 ton

Buatan

Media : Box Dryer

Box dryer I, terdiri dari 6 kotak Kapasitas : 5 ton Panjang Lebar Tinggi

4,2 7 5 4 4 4 2 2 2

Box dryer II, terdiri dari 6 kotak Kapasitas : 6 ton Panjang Lebar Tinggi

7 4 2

Mesin : Burner dan Blower

Burner, Panjang : 0,5 Lebar : 0,3 Blower, Diameter : 1,8 Burner Weishaupt :

Daya : 1,5 KVA ; Motor : 17,3 HP Putaran : 3500 rpm ; Berat : 19,5 Kg Centrifugal Blower :

Daya : 19,5 KVA Putaran : 2400 rpm

Kecepatan angin :150 meter/detik

(19)

Proses Mesin/Media Dimensi (m) Spesifikasi Teknis Pembersihan (Inspeksi) Seed-Cleaner Petkus K 531 Panjang : 5 Lebar : 2,1 Tinggi : 2,2 Berat : 1300 Kg Power : 4 Kw Kapasitas : 2 Ton/Jam Jumlah : 1 Unit Seed-CleanerRobber D 495 Panjang : 5 Lebar : 2,1 Tinggi : 2,2 Berat : 1300 Kg Power : 4 Kw Kapasitas : 2 Ton/Jam Jumlah : 2 Unit

(20)

Proses Mesin/Media Dimensi (m) Spesifikasi Teknis

Pengepakan/ Pengemasan

Filling Vertical U-5000

Panjang : 4 Lebar : 6 Tinggi : 10

Kapasitas output : 3,5 ton/jam

(21)

2.6.2. Peralatan (Equipment)

Peralatan produksi yang ada di PT. Sang Hyang Seri (Persero), dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Peralatan Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri

Peralatan Jenis Spesifikasi Fungsi Jumlah

(unit)

Material Handling

Truck

Toyota Dyna 125 LT (kapasitas 8 ton)

Alat angkut bahan baku dan produk

2 Mitsubishi Colt Diesel 135 PS (Kapasitas 8

ton)

1

Toyota Ryno 115 PS (Kapasitas 8 ton) 1

Forklift Komatsu Diesel (Kapasitas 2 ton) Alat angkut material pada

bagian produksi

1

Mitsubishi (Kapasitas 2 ton) 1

Kereta Sorong Kapasitas 100 kg Alat angkut material pada

bagian produksi 7

Timbangan Avery Kapasitas 500 kg Mengukur massa GKP 1

Konvensional Kapasitas 150 kg Mengukur massa benih bersih 1

Pengujian benih

Moisture tester - Mengukur kadar air benih 2

Germinator - Wadah pemeraman benih 1

Oven - Mengeringkan sampel benih 1

Lemari pendingin

- Penyimpanan sampel benih 1

Thermometer - Mengukur temperatur GKP

pada box dryer

1

(22)

Peralatan Jenis Spesifikasi Fungsi Jumlah (unit)

Hopper - P : 0,66 m; L : 0,56 m; T : 1,4 m; (Kapasitas

100 kg)

Saluran curah benih 1

Palet Kayu P : 1 m, L : 1 m; T : 1,4 m; (Kapasitas 1 ton) Alas tempat tumpukan benih 500

Sealer - - Alat perekat kemasan produk 2

Terpal Plastik - Menutup gabah pada lantai

jemur

4

Karung Plastik Kapasitas 70 kg Tempat benih 700

Sekop Baja - Alat bantu proses pembalikan

benih saat dikeringkan

20

(23)

III-57

2.7.Utilitas

Yang dimaksud dengan utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi

pendukung agar proses produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) antara lain sebagai berikut:

1. Unit Pembangkit Tenaga (Power Plant)

Tenaga yang digunakan untuk dapat mengoperasikan seluruh alat dan mesin diperoleh dari tenaga listrik PLN. Selain itu, tenaga listrik juga diperoleh dari unit pendukung seperti Genset. Adapun spesifikasi dari mesin Genset yang digunakan adalah :

Output : 32,5 KVA

Voltage : 380/220 V

Frequency : 50 Hz

Daya listrik yang tersedia didistribusikan ke bagian-bagian sebagai berikut: a. Perumahan pimpinan, staf dan karyawan.

b. Penerangan dan arus listrik kantor dan pabrik serta jalan. c. Unit-unit proses pengolahan benih.

2. Unit Pengolahan Air (Water Treatment)

Salah satu bagian yang penting untuk mendukung proses pengolahan di PT. Sang Hyang Seri adalah air. Sumber air diperoleh dari PDAM Deli Serdang. Air digunakan untuk keperluan sebagai berikut :

a. Air domestik, yaitu air yang digunakan di luar kegiatan pabrik (kantor dan perumahan).

(24)

b. Air proses, yaitu air yang digunakan untuk keperluan laboratorium.

2.8. Safety dan Fire Protection

Safety and fire protection adalah upaya yang dilakukan agar keselamatan tetap terjaga selama proses produksi berlangsung. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam hal safety terhadap bahaya. Namun, pelaksanaannya belum maksimal karena para pekerja belum seluruhnya mematuhi kebijakan yang telah dibuat. Kesadaran pekerja akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja masih sangat kurang, hal tersebut terlihat dari belum ada pekerja yang menggunakan masker dan kaca mata pada saat bekerja terutama di bagian pengeringan dan pembersihan GKP. Untuk kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran perusahaan juga melengkapinya dengan peralatan kerja pendukung seperti: alat pemadam api (fire extinguisher) di daerah penting dalam pabrik, pompa, penyemprot air dan tangki air.

2.9. Waste Treatment

Limbah dari hasil pengolahan GKP hingga menjadi benih bersih adalah limbah berupa gabah kosong dan jerami kering yang keluar dari stasiun seed cleaner setelah dua kali proses pembersihan menuju corong ke tempat penampungan limbah. Limbah ini kemudian dibakar atau diberikan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkannya.

(25)

2.10. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja pada Kantor Cabang Deli Serdang berjumlah 76 orang. Tabel jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Posisi Pada PT Sang Hyang Seri Cabang Deli Serdang

No. Posisi Jumlah Total

1

Karyawan Tetap

Manajer 1

20

2 Sekertaris 1

3 Asst. Manajer Keuangan &

SDM 1

4 Asst. Manajer Produksi 1

5 Asst. Manajer Pasar Ritel 1

6 Asst. Manajer Pasar Korporat 1

7 Asst. Manajer Litbang 1

8 Supervisior Keuangan 1

9 Supervisior SDM 1

10 Supervisior Kebun 1

11 Supervisior Pengolahan & PPM 1

12 Supervisior Logistik dan

Hortikultura 1

13 Supervisior Simpan Kemas 1

14 Adm. Produksi 1

15 Supervisior Pasar Ritel 1

16 Supervisior Adm. Pasar Ritel 1

17 Supervisior Pasar Korporat 1

18 Supervisior Adm. Pasar

Korporat 1 19 Supervisior Mutu 1 20 Agronomis 1 21 Karyawan Kontrak Pegawai Administrasi 1 56 22 Pegawai Kebun 3 23 Mekanik 1 24 Operator Produksi 1

25 Pegawai Lapangan Logistik 2

26 Operator Gudang 1

27 Operator Forklift 2

28 Pegawai Lapangan Ritel 1

(26)

Tabel 2.4. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Posisi Pada PT Sang Hyang Seri Cabang Deli Serdang (Lanjutan)

No. Posisi Jumlah Total

30 Pegawai Laboratorium 2

31 Pegawai Lapangan Agronomis 1

32 BHL Lantai Jemur 10

33 Borongan Box Dryer 8

34 Borongan Seed Cleaner 6

35 Borongan Packing 5

36 Supir 1

37 Satpam 4

38 Pelayanan Dalam Ruangan 3

39 Pelayanan Dalam Ruangan 3

Jumlah 76

Sumber : PT. Sang Hyang Seri (Persero) Cab. Deli Serdang, Sumut

2.11. Fasilitas Perusahaan

Adapun fasilitas dari pihak perusahaan untuk para tenaga kerja adalah sebagai berikut :

1. Manajer cabang : perumahan, alat transportasi, layanan rumah sakit, asuransi, kompensasi (gaji, bonus, insentif, tunjangan), promosi dan lain-lain.

2. Asisten manajer : alat transportasi, layanan rumah sakit, asuransi, kompensasi (gaji, bonus, insentif, tunjangan), promosi dan lain-lain.

3. Karyawan tetap : layanan rumah sakit, asuransi, kompensasi (gaji, bonus, insentif, tunjangan), promosi dan lain-lain.

(27)

2.12. Tata Letak Perusahaan

Jenis tata letak atau susunan mesin dan peralatan yang terdapat pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) adalah product layout, karena mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan prosses produksi.

Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ada di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional IV Sumatera Utara, maka tata letak pada perusahaan dapat dibagi atas : 1. Bagian Produksi

a. Penerimaan Calon Benih : 13 x 10 m b. Pengeringan : 62,8 x 19,1 x 6 m c. Pembersihan dan sortasi : 20 x 5 x 6 m d. Penyimpanan Benih : 35 x 20 x 10 m e. Pengepakan/Packing : 65 x 15 x 6 m 2. Bagian Production Service

a. Laboratorium : 4 x 5 m

b. Lantai Penjemuran : (28 x 15,5 m) dan (24,2 x 15,5 m) 3. Bagian General Service

a. Kantor Regional : 32,1 x 16,6 m b. Kantor Cabang : 14,8 x 10 m c. Kantor Administrasi Gudang : 15 x 5 m d. Kantor Asisten Pabrik : 10 x 10 m e. Koperasi dan SHS Shop : 12,1 x 7,2 m f. Pos Satpam : 3,4 x 2,5 m g. Parkir Mobil : 12,1 x 5 m

(28)

h. Parkir Sepeda Motor : 4,6 x 3,7 m i. Lapangan Tenis : 23,8 x 10,97 m j. Lapangan Badminton : 14,8 x 6,2 m k. Gudang Penyimpanan Barang Jadi: 24,5 x 12,5 m 4. Bagian Personal Service

a. Toilet : (3,2 x 2 m);(3 x 2 m) dan (4,1 x 3,2 m) b. Musholla (Tempat Ibadah) : 11,3 x 10,4 m

c. Rumah Dinas : (14,8 x 9,7 m) x 4 unit 5. Bagian Physical Plant Service

a. Gudang : 10 x 5,7 m

Gambar

Gambar 2.1. PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional IV  Sumatera Utara
Tabel 2.1. Deskripsi Varietas Benih Padi
Gambar 2.2. Proses Pengeringan Pada Lantai Jemur   (Pengeringan Manual)
Gambar 2.3. Proses Pengeringan Menggunakan Box Dryer   (Pengeringan Buatan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan secara berkala paling kurang satu (1) kali dalam dua (2) bulan, dan setiap waktu bila dianggap perlu oleh Presiden Komisaris atau satu

3.) Spiril ( spirillum ) adalah bakteri yang bengkok atau berbengkok- bengkok seperti spiral. Bakteri yang berbentuk spiral itu tidak banyak terdapat. Golongan

Menambah kajian penelitian dalam bidang Desain Interior, khususnya tentang akulturasi budaya pada Masjid Indrapuri di Aceh Besar. Bagi

Menurut peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia No. 5/Menkes/pos 15/2015, Rumah Sakit adalah suatu sarana upaya kesehatan dari pemerintah maupun swasta

Perwakilan perusahaan yang hadir adalah direktur atau yang mewakili dengan membawa surat kuasa yang ditandatangani direktur. Demikianlah untuk maklum, atas perhatiannya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengujian pada tahun 2014 dan tahun 2015 kesadaran, tanggung jawab, pelaporan, dan pengauditan green accounting tidak