• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi banyaknya latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014 2015 pokok bahasan operasi aljabar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi banyaknya latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014 2015 pokok bahasan operasi aljabar"

Copied!
213
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 IMOGIRI BANTUL TAHUN AJARAN

2014/2015

POKOK BAHASAN OPERASI ALJABAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

TERESIA SECUNDALIA ASTRI BANDUR NIM : 101414043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 IMOGIRI BANTUL TAHUN AJARAN

2014/2015

POKOK BAHASAN OPERASI ALJABAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

TERESIA SECUNDALIA ASTRI BANDUR NIM : 101414043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)

SKRIPSI

KORELASI BAI\TYAKI\TYA

LATIHAN

SOAL DAN

MINAT

DENGAI\I HASIL

BELAJAR SISWA KELAS

VIII

SMP N

2IMOGIRI

BAIYTT]L TAIIT]N AJARAN

2OI4I2OI5 POKOK BAHASAIY OPERASI

AIJABAR

Pembimbing

Tanggal : 14 November 2014

#mff:fr

Ifl-F

J*

fr

.ili

r..\

f,1

(4)

BEIJ\JAR S$WA KEIJ\S YIISMPN 2 IIIIOGIRI BA}ITUI, TAET]N A.IARAN ?f/I4IN'/5FOKOK BASASAN OPDRASI ALJABAR

DSersiaplon dan ditulis oleh :

Teresia Secundalia Assi Bandur (101414043)

Telah dipe'rtahanlon di dspsn panitia pmguji

Pada tanggal: 28 Novemb€r 2014

Ketua

Sekntaris

Anggota

Anggota

Anggota

dan Ilmu Pendidikan Universitas Saneta Dhlimer

ill

Y*o

ffi**,:;P'

rcellinus AndvRrflhito. s.PAlF .

Urcettinus

*g#*

s.rdl.

r,\

F-v

tvtgm4@fuqfiidyr.si.

T"

t'lt"3,].

s'sr"r$bw'

.,$;''!"

bus

\J

\

y

.. -.... - ., *,,*.'u1aot"-'
(5)

Karya ini saya persembahkan untuk :

1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Bunda Teresa

2. Kedua Orang tuaku :

Agustinus Bandur dan Sisilia Daiman

3. Kakakku:

Mein, Hargen, Chan, Jek, Safe, Hepi, Atin dan Asti

4. Ponakanku:

Nasya, Echen, dan Nadine

5. Sahabat-sahabat saya :

Yohan Armanta, Venta Kontalina, Susi Kurniasih, Mini

Dhalo,Rigoberta Gaudia, Sr.Angel, Ria Slamet, Dominika

Efi, Angelia Krista, Rani Prihana, Yani Danggo, Olin

Sekar Ayu, Neli Anggraeni, Imel Wibisono dan Ovi

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini

tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daft ar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 November 2014 Penulis

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAI{ AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama

: Teresia Secundalia Astri Bandur

No.

Mahasiswa

: 101414043

Demi pengembangan

ilmu

pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

*KORELASI BANYAKNYA LATIHAN SOAL DAN MINAT DENGAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS

VIII

SMP

N

2 IMOGIRI

BANTUL TAHUN

AJARAN 2OI4I2OI5 POKOK BAHASAN OPERASI ALJABAR'.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalarn bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, menditribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya

di

Internet atau

media

lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin

dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan demikian, pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 14 November 2014

Yang menyatakan

efi,

z)u,,

(8)

Teresia Secundalia Astri Bandur, 2014. Korelasi Banyaknya Latihan Soal dan Minat dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014/2015 Pokok Bahasan Operasi Aljabar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) korelasi positif banyaknya latihan soal pada siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri pokok bahasan operasi aljabar dengan hasil belajar siswa, (2) korelasi positif minat pada siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri pokok bahasan operasi aljabar dengan hasil belajar siswa.

Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian deskriptif – korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B semester ganjil SMP N 2 Imogiri tahun pelajaran 2014/2015. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel kelompok. Sampel dalam penelitian ini kelas VIII B dengan jumlah siswanya 30 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode, (1) pemberian LKS dan tes akhir untuk mengetahui hasil banyaknya latihan soal pada siswa, (2) pemberian kuesioner untuk mengetahui minat belajar siswa.Analisis data menggunakan uji normalitas dan uji korelasi product moment.

Berdasarkan hasil uji korelasi product moment dan SPSS, (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara banyaknya latihan soal dengan hasil belajar siswa dengan nilai signifikan koefisien korelasi sebesar 0, (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat siswa dengan hasil belajar siswa dengan nilai signifikan koefisien korelasi sebesar 0,014. Hal ini menunjukkan bahwa, (1) banyaknya latihan soal dalam proses pembelajaran pada materi operasi aljabar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Semakin banyak latihan soal yang diberikan kepada siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. (2) minat siswa dalam mengikuti pembelajaran tentang materi operasi aljabar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Semakin tinggi minat belajar siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.

(9)

ABSTRACT

Teresia Secundalia Astri Bandur, 2014. Correlation between the number of the Question Exercises and the Interest with the Students learning Result of Grade VIII of SMP N 2 Imogiri, Bantul Academic Year 2014/2015 Algebra Operation Material. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

The research objectives are to determine, (1) the positive correlation of the number of the question exercises for the students of grade VIII B SMP N Imogiri Algebra Operation Material with the students learning results. (2) the interest positive correlation of the students of grade VIII B SMP N 2 Imogiri algebra operation material with the students learning results.

This study was a descriptive and correlation study. The population in this study consisted of the first semester of the students of grade VIII B SMP N 2 Imogiri in the academic year 2014/2015. The tehnique of the sampling was group sampling. The sample in this study consisted of 30 students of class VIII B. Methods of data collection were, (1) giving the student questions papers to determine the result of the number of the question exercises and post test for the students. (2) giving the questionnaire to determine the students learning interest. Analysis of the data consisted of the normality test and product moment correlation analysis.

Based on the test of product moment correlation and SPSS, (1) there is a positive and significant relationship between the numbers of the questin exercises with the students learning results with a correlation coefficient of 0. (2) there is a positive and significant relationship between the students interest with the students learning result with a correlation coefficient of 0,014. This suggest that, (1) the number of the question exercises in learning process in algebra operation material which was influential toward the students learning results. The more giving question exercises the students, the higher of the students learning results. (2) the students interest in participating in learning about algebra operation material was influential toward the students learning result, the higher of the students interest result, the higher of the students learning result.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Kasih dan

Karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi yang berjudul “ Korelasi

Banyaknya Latihan Soal dan Minat dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP

N 2 Imogiri Bantul Pokok Bahasan Operasi Aljabar” ini, disusun dalam rangka

untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Matematika.

Tanpa bantuan dari semua pihak, skripsi ini tidak akan terjuwud. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak.

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ketua Program Studi

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma

3. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah

bersedia memberi saran, kritik serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

untuk membimbing dan mengarahkan penulis

4. Ibu Hj.Sunarti, S.Pd., selaku Kepala Sekolah dan guru SMP N 2 Imogiri

yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam melaksanakan

(11)

5.

6.

7.

Ibu Sri Suharti, S. Pd selaku guru Bidang Studi Matematika SMP Negeri 2

Imogiri yang telah membantu dalam memberikan saran-saran selama peneliti

melakukan penelitian.

Siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri Yogyakarta tahun pelajaran 201412015

yang sudah memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian ini

Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

8.

9.

Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma

Ibu Rosalia Hera, S.Pd., yang telah membantu

saran selama peneliti melakukan penelitian.

Antonius Yohan Armanta, yang telah membantu penelitian di SMP N 2 Imogiri.

Bp. Agustinus Bandur, BA., Ibu Sisilia Daiman,

dalam memberikan

saran-dalam pengamatan selama

S.Pd.Terimakasih atas doa,

10.

birnbingan dan semangat selama penulis menempuh kuliah.

I 1. Teman-teman terbaik (Antonius Yohan Armanta, Sr. Angel, Caroline). Terimakasih untuk bantuan dan semangatnya dalam memperlancar penulisan

skripsi.

12. Sernua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini, oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, l4 November 2074

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Indentifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Batasan Istilah ... 8

G. Manfaat Penelitian... 11

(13)

BAB II. LANDASAN TEORI... 13

A. Belajar ... 13

1. Pengertian belajar ... 13

2. Prinsip umum belajar... 14

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ... 16

B. Latihan ... ... 21

C. Hasil Belajar ... 27

D. Bentuk-bentuk Aljabar ... 28

E. Kerangka Berpikir ... 38

F. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III. METODE PENELITIAN... 40

A. Jenis Penelitian B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 41

C. Populasi dan Sampel ... 41

D. Perumusan Variabel ... 42

E. Bentuk Data... 43

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 43

1. Instrumen Pembelajaran... 43

2. Lembar Pengamatan... 44

3. Kuesioner Minat... 44

4. Lembar Wawancara Siswa ... 45

(14)

6. Soal-soal Latihan... 47

G. Metode Pengumpulan Data ... 48

H. Teknik Analisis Data... 50

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 59

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 62

A. Persiapan Penelitian ... 62

B. Pelaksanaan Penelitian ... 64

1. Pertemuan 1... 65

2. Pertemuan 2... 68

3. Pertemuan 3... 70

4. Pertemuan 4... 74

5. Pertemuan 5... 76

C. Tabulasi Data... 79

1. Data Hasil Wawancara Siswa... 79

2. Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran... 83

3. Data Hasil Kuesioner Minat Siswa ... 83

4. Data Hasil Banyaknya Latihan Soal... 85

5. Data Hasil Belajar Siswa... 86

D. Analisis Data ... 87

1. Analisis Hasil Wawancara... 87

2. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran ... 89

(15)

4. Analisis Hasil Banyaknya Latihan Soal ... 91

5. Analisis Tes Hasil Belajar ... 93

6. Analisis Data Korelasi... 95

E. Pembahasan ... 99

F. Kendala dan Upaya Dalam Pelaksanaan Penelitian ... 101

G. KeterbatasanPenelitian ... 103

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 105

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

3.1 Aspek Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran 44 3.2 Aspek Kuesioner Minat Belajar Siswa 45 3.3 Kisi-kisi Tes Uji Coba 46 3.4 Kisi-kisi Materi Latihan Soal 48 3.5 Kriteria Minat Belajar Setiap Siswa 51 3.6 Kriteria Minat Belajar Seluruh Siswa 51 3.7 Interpretasi Besarnya Koefisien Validitas 53 3.8 Interpretasi Nilai Koefisien Reabilitas 54 3.9 Ketentuan Penilaian Tes Hasil Belajar 57 3.10 Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik 58 4.1 Data Validitas Tes Uji Coba Hasil Belajar 63 4.2 Data Koefisien Reabilitas Item Instrumen Tes Uji Coba 64 4.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian 65 4.4 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa 66

4.5 Hasil Kuis I 73

4.6 Hasil Kuis II 77

4.7 HasilWawancaraPertanyaan 1 79 4.8 HasilWawancaraPertanyaan 2 80 4.9 HasilWawancaraPertanyaan 3 80 4.10 HasilWawancaraPertanyaan 4 81 4.11 HasilWawancaraPertanyaan 5 82 4.12 Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran 83 4.13 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa 84 4.14 Hasil Banyaknya Latihan Soal 85

4.15 Hasil Tes Akhir 86

4.16 Analisis Hasil Wawancara 88 4.17 Analisis Data Kuesioner Minat Siswa dalam Pembelajaran 89 4.18 Data Banyaknya Minat Siswa Berdasarkan Kriteria 91 4.19 Hasil Banyaknya Latihan Soal Siswa 91

4.20 Hasil Tes Akhir 93

4.21 Rangkuman Hasil Uji Normalitas 95 4.22 Hasil Korelasi Minat dengan Hasil Belajar 97 4.23 Hasil Korelasi Hasil Banyaknya Latihan Soal dengan Hasil

Belajar

98

(17)
(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 106 A.2 Validitas Soal Tes Uji Coba 120 A.3 Analisis Relibialitas Tes Akhir 136

A.4 Soal LKS 139

A.5 Soal Tes Akhir 147

A.6 Kunci Jawaban Soal LKS 148 A.7 Kunci Jawaban Soal Tes Akhir 155 A.8 Hasil Output Korelasi 158 B.1 Lembar kuesioner minat siswa 169 B.2 Beberapa contoh hasil pengisian kuesioner minat belajar

siswa

172

B.3 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran 187

B.4 Daftar Hadir Siswa 229

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik untuk

dibicarakan dan ditemukan solusinya. Hasil belaja rmenjadi masalah

yang menarik tidak pernah habis dibicarakan dalam dunia

pendidikan.Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan proses

pengajaran yang diterapkan pada peserta didik.Suatu pembelajaran

dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah laku

belajarmengajar yang positif pada peserta didik sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk memperoleh

pembelajaran yang baik maka guru sebagai elemen penting dalam

kegiatan pembelajaran harus selalu proaktif dan responsif terhadap

semua fenomena yang dijumpai dalam proses belajar-mengajar.

Menurut Wijaya Kusumah (2009, dalam Jamal: 2011), metode

mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan

kegiatan belajar-mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Penggunaan metode

pembelajaran yang tidak tepat dapat menimbulkan kejenuhan dan

ketidakpahaman akan suatu materi yang berakibat pada ketidak

tertarikan peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena

(20)

tepat terutama yang melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Keberhasilan suatu pembelajaran tidak sepenuhnya menjadi

tanggung jawab pendidik, akan tetapi peran orang tua juga sangat

diperlukan dalam perkembangan pendidikan seorang anak. Orang tua

dengan tingkat kepeduliannya tentang masalah belajar anak di sekolah

merupakan faktor yang dapat memberikan kemudahan atau sebaliknya

menjadi faktor kendala bahkan menambah kesulitan peserta didik.

Faktor ekonomi dari sebuah keluarga akan mempengaruhi tingkat

keberhasilan anak dalam belajar.

SMP Negeri 2 Imogiri terletak di desa Sriharjo, Kecamatan

Imogiri, Kabupaten Bantul, mempunyai 18 kelas yang terdiri dari

kelas VII enam kelas, kelas VIII enam kelas dan kelas IX enam kelas

yang masing-masing kelas terdiri dari ±30 peserta didik. SMP N 2

Imogiri menyediakan 1 (satu) kelas tambahan yang disebut kelas

terbuka bagi peserta didik yang memiliki keterbatasan biaya dan

waktu untuk belajar.

Sarana dan prasarana yang tersedia di SMP N 2 Imogiri pun cukup

memadai. Sebelumnya hampir disetiap kelas menggunakan media

LCD, namun karena faktor keamanan maka media LCD tidak lagi

digunakan secara khusus disetiap kelas. Kebijakan ini kemudian

diganti dengan kebijakan baru bahwa setiap guru yang ingin mengajar

(21)

Berdasarkan hasil wawancara bersama dua orang guru SMP N 2

Imogiri yang masing-masing mengampu mata pelajaran matematika

kelas VIII dan kelas IX berpendapat bahwapada umumnya peserta

didik tidak menyukai matematika dan sering menghindari matematika.

Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran matematika serta kurangnya semangat peserta didik

untuk mengikuti proses belajar-mengajar di kelas.

Rendahnya hasil belajar peserta didik pada matapelajaran

matematika dikarenakanperan guru yang lebih dominan daripada

peserta didik. Peserta didik cenderung hanya mendengarkan penjelasan

dan mencatat materi sedangkan guru lebih aktif menerangkan materi

sehingga peserta didik kurang optimal dalam kegiatan

pembelajaran.Kebiasaan diam yang bermakna ambigu yaitu antara

paham dan tidak masih melekat pada peserta didik, sehingga guru

terkadang terjebak dalam pengertian yang salah tentang sikap diam

peserta didik. Kebiasaan peserta didik lainnya adalah tidak menyukai

penjelasan yang terlalu lama sehingga ketika guru menjelaskan materi,

masing-masing peserta didik sibuk dengan kegiatannya.

Memberikan komentar diluar konteks menjadi kebiasaan peserta

didik, sehingga guru sangat sering menegur peserta didik untuk tetap

masuk dalam materi yang diajarkan. Namun hal ini akan berlangsung

(22)

masing-masing. Hal ini menyebabkan keadaan kelas yang tidak kondusif

sering terjadi.

Metode pembelajaran yang diterapkan guru pada umumnya adalah

ceramah dan diskusi serta didukung olehmediapembelajaran yang

terbatas yang disiapkan sekolah dan guru itu sendiri. Namun, tidak

semua guru SMP N 2 Imogiri bisa memanfaatkan media elektronik

khususnya guru-guru yang sudah lanjut usia. Masih ada guru yang

menggunakan metode mengajar yang berpusat pada guru. Penerapan

metode mengajar yang bersifat monoton tidak jarang menimbulkan

kejenuhan pada peserta didik, sehingga peserta didik kurang

memahami dan menguasai materi yang diajarkan.

Berdasarkan pengalaman mengajar kedua guru tersebut, dalam

mempelajari matematika perlu adanya latihan. Peserta didik dapat

memahami suatu materi matematika ketika peserta didik tersebut

diberikan contoh soal dan latihan.

Ketika peserta didik diberikan latihan soaldengan kapasitas

± soal, terdapat beberapa orang peserta didik yang tidak memenuhi

kewajibannya mengerjakan latihan.Hal ini disebabkan oleh tidak

cukupnya waktu untuk menyelesaikan latihan khususnya di rumah

karena harus membantu orang tua yang pada umumnya bekerja

bercocok tanam. Peserta didik yang tidak mengerjakan dengan

(23)

dituliskan pada lembar jawaban, alhasil hampir 5 % pesertadidik

tidak lulus pada ulangan harian yang dibuat.

Berkaitan dengan materi, peserta didik SMP N 2 Imogiri pada

umumnya kesulitan memahami materi yang berhubungan dengan

aljabar dan geometri. Untuk materi aljabar khususnya operasialjabar,

persentase ketuntasan hanya 53, % pada tahun ajaran 2013/2014

khusus kelas VIII. Peserta didik pada umumnya belum mahir

menentukan koefisien dari sebuah variabel contohnya menentukan

koefisien dari �2 dan belum mengerti dalam mengoperasikan dua

variabel yang berbeda, contohnya menyelesaikan �2+ � + � +

= ⋯, selain itu siswa juga masih kesulitan dalam memfaktorkan

suku aljabar.

Melihat permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

tertarik meneliti “Korelasi Banyaknya Latihan Soal dan Minat

denganHasil BelajarSiswa Kelas VIII pada materi Operasi Aljabar

(24)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasikan beberapa masalah

sebagai berikut.

1. Peserta didikmengalami kesulitan dalam memahami konsep

matematika pada materi aljabar

2. Peserta didik merasa tidak cukup waktu untuk menyelesaikan

tugas dalam jumlah banyak

3. Kurangnya keseriusan peserta didik mendengarkan penjelasan

guru terkait materi

4. Kurangnya kesadaran peserta didik akan pentingnya latihan

soal sebagai salah satu syarat memahami matematika

5. Peserta didik kurang berminat mempelajari matematika

6. Latar belakang orang tua peserta didik (bercocok tanam)

membuat peserta didik banyak membantu tugas-tugas orang

tua sehingga kurangnya waktu untuk belajar di rumah

7. Kurangnya perhatian guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mandirisehingga peserta didik berpeluang untuk mencontek

pekerjaan orang lain tanpa memahami apa yang ditulis yang

berakibat pada rendahnya hasil belajar

8. Ketidakseimbangan hasil belajar peserta didik pada saat

(25)

C. Pembatasan Masalah

Dari uraian pada latar belakang masalah, penulis menentukan beberapa

pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah

yang diteliti antara lain:

a. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

operasialjabar

b. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar yang dilihat

dari aspek kognitif saja. Dalam hal ini penilaian terhadap

aspek kognitif dilihat dari hasil tes yang diberikan kepada

peserta didik

c. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta

didik kelas VIII B SMP N 2 Imogiri tahun ajaran

2014/2015

d. Penelitian ini hanya terbatas pada pembahasan tentang

korelasi banyaknyalatihan soal danminat dengan hasil

belajar peserta didik pada materi operasialjabar

e. Hasil penelitian diterapkan untuk SMP N 2 Imogiri kelas

(26)

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Apakah ada korelasi positif antara banyaknya latihan soal

dengan hasil belajarsiswa?

2. Apakah ada korelasi positif antara minat dengan hasil belajar

siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui korelasi positif banyaknya latihan soal pada

siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri pokok bahasan operasi

aljabardengan hasil belajar siswa

b. Untuk mengetahui korelasi positif minat pada siswa kelas VIII

B SMP N 2 Imogiri pokok bahasan operasi aljabardengan hasil

belajar siswa.

F. Batasan Istilah

Sesuai dengan latar belakang masalah maka batasan istilah yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Latihan

Latihan adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat

(27)

keterampilan setelah siswa mempelajari suatu materi

pembelajaran sehingga terwujudnya hasil belajar yang

memuaskan

2. Minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keingingan yang besar untuk sesuatu

3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pengalaman belajar yang mencakup

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

4. Operasi Aljabar

Operasi aljabar adalah aritmatika (berhitung), dalam aritmatika

hanya bilangan dan operasi aritmatika (seperti,,,).Operasi

pada bentuk aljabar meliputi, penjumlahan dan pengurangan

suku-suku sejenis, perkalian suku dua, pembagian,

pemfaktoran, perpangkatan, pecahan dalam bentuk aljabar.

Untuk dapat melakukan penjumlahan maupun pengurangan

pada suatu bentuk aljabar, maka suku-sukunya harus

mempunyai bentuk yang sejenis. Apabila suku-suku bentuk

aljabar tersebut tidak sejenis, maka tidak dapat dijumlahkan

atau dikurangkan. Perkalian pada suku dua dapat dilakukan

dengan menggunakan sifat distributif. Beberapa macam dalam

(28)

bentuk aljabar untuk melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan pecahan, jika penyebut dari masing-masing

pecahan tidak sama, maka penyebut dari pecahan itu harus

disamakan. Untuk perpangkatan suatu bilangan diperoleh dari

perkalian berulang untuk bilangan yang sama. Contohnya

untuk sebarang bilanganamakaa2 aa.

5. Korelasi

Korelasi adalah suatu hubungan. Penelitian ini yang

dimaksudkan dengan korelasi adalah hubungan antara

banyaknya latihan soal danminatdengan hasil belajar siswa

pada materi operasi aljabar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri,

Bantul.

Dari beberapa batasan istilah tersebut diatas dapat dijelaskan

maksud dari penelitian korelasi banyaknya latihan soal dan

minatdengan hasil belajar siswa pada materi operasi aljabar adalah

untuk mengetahui hubungan timbal balik atau sebab akibat dari

diterapkannya strategi pembelajaran pemberian latihan soal dan

minatkepada siswa SMP N 2 Imogiri khususnya kelas VIII dalam

mendalami matematika khususnya pada materi operasi aljabar yang

berpengaruh pada hasil yang dicapai siswa setelah mempelajari materi

(29)

G. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi guru

Penelitian ini diharapakan dapat membantu guru dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran bidang studi matematika

melalui pemberian latihan soal yang terkoordinasi dengan baik

sehingga siswa merasa terbantu dan tidak terbebani.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa menyadari

pentingnya latihan soal bagi pencapaian pemahaman konsep

dari suatu materi pembelajaran matematika,sehingga pada

akhirnya sampai pada peningkatan prestasi belajar yang lebih

baik.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan yang nantinya

akan diterapkan ketika peneliti menjadi tenaga pengajar (guru),

yaitu pentingnya pengkoordinasian jumlah latihan soal

terhadapprestasi belajar siswa pada semua bidang studi melalui

(30)

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab.

Masing-masing memiliki sub bab dengan garis besar isinya sebagai

berikut:

Bab I berisi tentang latar belakang penulisan, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian.

Bab II berisi tentang landasan teori yang digunakan peneliti

sebagai landasan dalam penelitian skripsi dan juga kerangka berpikir.

Bab III berisi tentang metode penelitian, jenis penelitian, populasi

dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian yang

digunakan , validitas instrumen penelitian, bentuk data, dan prosedur

pengumpulan data.

Bab IV berisi tentang pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis

data dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh.

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman (Gage dalam

Ahmad Susanto, 2013: 1).

Menurut Abdillah,(Aunurrahman, 2012: 35)belajar adalah

suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan

tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang

menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk

memperoleh tujuan tertentu, sedangkan menurut W.S.Winkle

belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam

interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan dan

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif

konstan dan berbekas (Ahmad Susanto,2013: 4).

Adapun menurut Harold Spears belajar adalah mengamati,

membaca, meniru, mencoba sesuatu pada dirinya,mendengar dan

mengikuti aturan (Evelin dan Hartini,2010:4)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

sebuah proses yang kompleks yang dilakukan oleh seseorang

(32)

konsep, pemahaman atau pengetahuan yang menyangkut

aspek-aspek kognitif,afektif dan psikomotorik sehingga

memungkinkan terjadinya suatu perubahan dalam diri seseorang

yang relatif konstan dan berbekas.

2. Prinsip Umum Belajar

Menurut Sukmadinata (2004: 165-166) dikutip oleh Suyono

dan Hariyanto dalam bukunya yang berjudul Belajar dan

Pembelajaran menyampaikan prinsip umum pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Belajar merupakan bagian dari perkembangan.

Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang

berbeda, tetapi erat hubungannya.Dalam perkembangan

dituntut belajar, sedangkan melalui belajar terjadi

perkembangan individu yang pesat

b. Belajar berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai

dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (lifelong

learning)

c. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor

bawaan, lingkungan, kematangan, serta usaha dari

(33)

d. Belajar mencakup semua aspek kehidupan. Oleh sebab

itu belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif

dan psikomotor dan keterampilan hidup (life skill)

e. Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan

waktu. Berlangsung di sekolah (kelas dan halaman

sekolah), di rumah, dimasyarakat, di tempat rekreasi, di

alam sekitar, dalam bengkel kerja, di dunia industri, dan

sebagainya

f. Belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpa

guru. Berlangsung dalam situasi formal, informal, dan

nonformal

g. Belajar yang terencana dan disengaja menuntut

motivasi yang tinggi. Biasanya terkait dengan

pemenuhan tujuan yang kompleks, diarahkan kepada

penguasaan, pemecahan masalah atau pencapaian

sesuatu yang bernilai tinggi. Ini harus terencana,

memerlukan waktu dan dengan upaya yang

sungguh-sungguh

h. Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana

sampai dengan yang amat kompleks

i. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.

Hambatan dapat terjadi karena belum adanya

(34)

hambatan dari lingkungan, kurangnya motivasi,

kelelahan atau kejenuhan belajar

j. Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan

dan bimbingan dari orang lain. Orang lain itu dapat

guru, orang tua, teman sebaya yang kompeten dan

lainnya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada

prinsipnya belajar berlangsung seumur hidup. Belajar

mencakup semua aspek kehidupan dan dapat berlangsung

dimana saja yang didukung oleh faktor-faktor bawaan,

lingkungan, kematangan serta usaha dari individu secara aktif

demi tercapainya suatu keberhasilan dalam belajar.

Agar siswa dapat sungguh-sungguh mengalami belajar

sebagai suatu proses dan pengalaman sehingga mencapai

keberhasilan, maka metode latihan diduga merupakan

alternatif yang paling tepat digunakan untuk membantu siswa

dalam belajar khususnya mempelajari matematika.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

a. Dari Siswa

1) Aspek Fisiologis

Menurut Evelin dan Hartini (2010: 174), faktor fisiologis

(35)

keadaan jasmani seseorang. Kondisi jasmani yang

optimal akan berbeda sekali dengan keadaan jasmani

yang lemah. Sehubungan dengan keadaan/kondisi

jasmani tersebut,maka ada dua hal yang perlu

diperhatikan, yaitu:

a) Cukupnya nutrisi (nilai makanan dan gizi)

Tubuh yang kekurangan gizi makanan, akan

mengakibatkan merosotnya kondisi jasmani. Sehingga

menyebabkan seseorang dalam kegiatan belajarnya

menjadi cepat lesu, mengantuk, dan tidak ada

semangat untuk belajar. Pada akhirnya siswa tidak

dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan

b) Beberapa penyakit ringan yang diderita

Dapat berupa pilek, sakit gigi,batuk, dan lain

jenisnya. Semua itu akan mempengaruhi hasil belajar

siswa.

2) Aspek Psikolgis

a.Bakat

Menurut Chaplin yang dikutip oleh Ahmad Susanto

(2013: 16), bakat adalah kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan

(36)

Senada dengan yang diungkapkan oleh

Chaplin,Evelin dan Hartini dalam bukunya Teori

Belajar dan Pembelajaran mengungkapkan bahwa

bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

anak untuk mencapai keberhasilan. Untuk

berhasilnya kegiatan belajar yang didasari atas

bakat, maka harus ada faktor penunjang diantaranya

fasilitas untuk sarana, pembiayaan, dan dorongan

moral dari orang tua serta minat yang dimiliki.

b. Minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keingingan yang besar untuk sesuatu

(Evelin dan Hartini,2010: 176).

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena

bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai

dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan

sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh

kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang

menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan

disimpan karena minat menambah kegiatan belajar

(37)

c. Sikap

Sikap (attitude) adalah kecenderungan yang

relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau

buruk terhadap orang atau barang tertentu (Bruno,

1987, dalam Muhibbin Syah, 2004: 123)

Pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu

kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara

tertentu. Dalam hal ini, perwujudan perilaku belajar

siswa akan ditandai dengan munculnya

kecenderungan-kecenderungan baru yang telah

berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu

obyek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya

(Muhibbin Syah, 2004: 123).

d. Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai

prestasi di sekolah,yang di dalamnya berpikir

memegang peranan pokok. Intelegensi dalam arti ini

kerap disebut “kemampuan intelektual” atau

“kemampuan akademik”(W.S.Winkle,1996: 138).

Sedangkan menurut Chaplin (dalam Slameto,

2010:56), intelegensi adalah kecakapan yang terdiri

dari 3 jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan

(38)

dengancepat dan efektif, mengetahui/menggunakan

konsep-konsep relasi dan mempelajarinya dengan

cepat.

e. Motivasi Belajar

Menurut W.S.Winkle (1996: 150-151), motif

adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan tertentu.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak psikis di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, menjamin

kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan

arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu

tujuan.

c. Dari Orang Tua

Dalam kegiatan belajar, seorang anak perlu diberi

dorongan dan pengertian dari orang tua. Apabila anak

sedang belajar, jangan diganggu dengan tugas di rumah.

Orang tua berkewajiban memberi pengertian,

mendorong dan membantu sedapat mungkin kesulitan

(39)

d. Dari Guru

Guru yang hanya bisa mengajar dengan metode

ceramah saja, membuat siswa menjadi bosan,

mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja. Guru yang

progresif berani mencoba metode-metode baru yang

dapatmembantu meningkatkan kegiatan

belajarmengajar dan meningkatkan motivasi siswa

untuk belajar.

B. Latihan

Langkah yang dapat membantu siswa mencapai hasil belajar yang

memuaskan adalah dengan memantapkan hasil belajar yang diperoleh.

Latihan adalah teknik mengajar dimana siswa melaksanakan

kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan

yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah, 2001:

125).

Adapun menurut Syaiful dan Aswan (2010: 95), latihan merupakan

sebuah metode yang disebut juga metode training, adalah suatu cara

mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.

Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu

(40)

Menurut Marzano dalam Marilee Sperenger (2011: 94) informasi

yang masuk secara cepat ke memori akan hilang secara berkala,

kecuali dimanipulasi dengan cara tertentu. Berlatih merupakan sebuah

bentuk manipulasi pikiran, terdiri dari dua jenis: hafalan dan esai.

Latihan menghafal akan efektif bila informasi digunakan dengan

format atau desain yang sama seperti yang dilatihkan.Pemberian

latihan dilakukan setelah siswa memperoleh konsep yang akan

dilatihkan. Soal-soal yang diberikan kepada siswa dimulai dari

soal-soal yang sederhana ke soal-soal-soal-soal yang lebih kompleks. Hal ini

dilakukan dengan bimbingan dari guru, dimana guru terlebih dahulu

memberikan contoh cara menyelesaikan soal secara berstruktur

dengan baik. Selanjutnya, siswa diperintahkan untuk menyelesaikan

soal-soal yang sejenis dengan soal yang telah diselesaikan oleh guru.

Mempelajari matematika, peserta didik dapat memantapkan hasil

belajar yang diperoleh dengan memperbanyak latihan soal dan

pertanyaan yang diberikan guru atau yang terdapat didalam buku

acuan.Langkah ini dapat membantu peserta didik mengingat kembali

apa yang telah dipelajari. Aktivitas latihan yang efektif sangat

menghemat waktu dengan syarat asalkan bahannya bermakna

(meaningful, istilah dari Ausubel) bagi peserta didik yang penting,

bagaimana merencanakan latihan yang efektif sehingga keterampilan

(41)

Menurut Herman Hudojo (1988: 172-174), agar latihan dapat

memberikan hasil yang efektif, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan:

a. Latihan mengingat

Latihan didasarkan untuk mengingat suatu jawab. Misalnya

suatu konsep fungsi dipahami peserta didik, maka segeralah

diberikan latihan baik dengan lisan, tulisan maupun bebentuk

diagram. Bentuk belajar stimulus-respon sesuai dengan

maksud ini. Misalnya menunjukkan diagram-diagram yang

menunjukkan relasi, peserta didik mengatakan apakah

diagram yang dimaksud itu merupakan fungsi ataukah relasi

yang bukan fungsi. Kalau masih ada beberapa peserta didik

yang belum dapat menjawab dengan benar, maka perlu

adanya program remidi untuk peserta didik tersebut.

b. Konsep verbal

Aktivitas untuk mengingat konsep lebih baik secara verbal.

Konsep-konsep dalam matematika berkenan dengan mental,

karena itu latihan mengingat sebaiknya secara verbal

sehingga mental terlatih. Ini berarti sajiannya lisan atau

responnya lisan kedua-duanya.

c. Konsentrasi sejumlah konsep

Untuk mempermudah mengingat konsep, tugas-tugas

dikonsentrasikan untuk sejumlah konsep kecil saja. Misalnya

(42)

dengan konsep himpunan. Konsep himpunan ini cukup

dibatasi untuk himpunan terhingga saja, tidak meluas sampai

himpunan tak terhingga dan himpunan kosong.

d. Latihan dalam waktu singkat dan berulang-ulang

Setiap selesai mempelajari suatu materi matematika, pengajar

seharusnya menyediakan waktu kira-kira sepertiga dari setiap

jam pelajaran. Dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa

pengajaran menjadi efektif secara optimal bila waktu yang

dipergunakan untuk latihan adalah sepertiga dari jam

pelajaran yang tersedia dan waktu untuk pengembangan

aktivitas mengajar belajar matematika adalah dua pertiga dari

jam pelajaran yang tersedia. Karena itu bila suatu materi

matematika dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit, maka

latihannya memerlukan waktu 15 menit. Namun bila latihan

yang diberikan tidak tepat, dapat mengakibatkan kebosanan

baik bagi peserta didik maupun pengajar.

e. Konsep dipelajari kembali

Peserta didik yang lupa kepada suatu materi matematika yang

telah dipelajari, perlu diulang kembali proses untuk

memahami materi tersebut. Lupa merupakan yang biasa

dalam belajar. Liburan panjang, bahkan liburan pendekpun

dapat menyebabkan peserta didik lupa kepada konsep-konsep

(43)

f. Jadwal latihan

Pengajar harus memilih materi matematika yang perlu

dilatihkan berulang kali yang kemudian dijadwalkan.

Beberapa petunjuk umum untuk menjadwalkan latihan adalah

sebagai berikut:

1. Latihan segera diberikan setelah konsep atau teorema

dipahami peserta didik

2. Latihan diberikan setiap waktu, rata-rata sepertiga dari jam

yang tersedia sudah cukup memadai

3. Latihan awal dikonsentrasikan untuk suatu konsep atau

teorema.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa latihan atau

yang disebut juga metode training adalah salah satu metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan ketangkasan, ketepatan,

kesempatan dan keterampilan setelah siswa mempelajari suatu materi

pembelajaran sehingga terwujudnya hasil belajar yang memuaskan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, ( 2010: 95-96)

metode latihan diakui mempunyai banyak kelebihan juga, namun

tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa

(44)

a. Kelebihan Metode Latihan

1. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis,

melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat

alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik)

dan terampil menggunakan peralatan olahraga

2. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam

perkalian, menjumlahkan, pengurangan, pembagian,

tanda-tanda (simbol), dan sebagainya

3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang

dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,

penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya

4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah

ketepatan serta kecepatan pelaksanaan

5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan

konsentrasi dalam pelaksanaanya

6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat

gerakan-gerakan yang kompleks, rumit menjadi otomatis.

b. Kelemahan Metode Latihan

1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih

banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari

pengertian

(45)

3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara

berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan

4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis

5. Dapat menimbulkan verbalisme

6. Banyaknya latihan soal membutuhkan waktu yang lebih

banyak.

Dalam konteks memahami mata pelajaran matematika, siswa

membutuhkan latihan yang cukup namun tidak berlebihan agar dapat

menguatkan memori terhadap konsep dan teorema yang telah

dipelajari.

C. Hasil Belajar

Secara umum hasil belajar diartikan sebagai puncak dari proses

belajar yang mengarah pada perubahan tingkah laku dan peningkatan

kemampuan yang lebih baik.Howard Kingsley membagi tiga macam

hasil belajar, yakni (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan

dan pengertian, (3) sikap dan cita-cita.

Masing-masing jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah

ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori

hasil belajar, yakni (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual,

(3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) keterampilan motoris.

Menurut Agus Suprijono, hasil belajar adalah perubahan prilaku

(46)

saja (Agus Suprijono, 2009). Artinya bahwa hasil belajar dilihat secara

menyeluruh dari berbagai aspek bukan dilihat secara terpisah.

Adapun menurut Nana Sudjana hasil belajar siswa pada

hakekatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik (Nana Sudjana, 2009:3).

Dari pendapat para ahli tentang hasil belajar, dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajar yang mencakup kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotorik.

D. Bentuk- Bentuk Aljabar

Dalam penelitian ini, materi yang akan dipakai adalah materi operasi

aljabar kelas VIII semester Idengan rincian sebagai berikut:

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

1.1 Melakukan operasi aljabar Bentuk Aljabar Mendiskusikan

hasil operasi tambah,

kurang pada bentuk

aljabar (pengulangan).  Menjelaska n pengartian jenis suku,koefis ien dan variabel. Tes Tertulis Uraian

Ko 1. Tentukan

koefisien,konstanta, variabel

dan jenis suku dari bentuk

aljabar berikut 5�2+ 3� +

Mendiskusikan hasil

operasi kali, bagi dan

pangkat pada bentuk

 Menyelesai kan operasi penjumlaha n dan penguranga Tes tertulis

Uraian Berapakah

1. (-x + 6)+(6x – 2)

(47)

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

aljabar (pengulangan). n bentuk aljabar

1.2 Mengurai- kan

bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya Bentuk Aljabar

Mendata faktor suku

aljabar berupa konstanta atau variabel  Menyelesai kan operasi perkalian bentuk aljabar Tes tertulis

Uraian 1. Hasil perkalian bentuk aljabar

berikut; (5a – 6)(4a+1)

Menentukan faktor-

faktor bentuk aljabar

dengan cara menguraikan bentuk aljabar tersebut.  Menguraika n bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya Tes tertulis

Uraian 1.Faktorkan bentuk aljabarberikut: a. 4x + 3 b. 2p – 5

2. Faktorkanlah 6a - 3b + 12

( Depdiknas Kurikulum 2006)

A.Tutoyo ( 2004 : 1) mengungkapkan bahwa dalam materi

operasi aljabar akan diingatkan kembali beberapa definisi yang

berkaitan dengan perpangkatan. Operasi aljabar adalah aritmatika

(berhitung), dalam aritmatika hanya bilangan dan operasi

aritmatika (seperti,,,). Operasi pada bentuk aljaba rmeliputi,

penjumlahan dan pengurangan suku-suku sejenis, perkalian suku

dua, pembagian, pemfaktoran, perpangkatan, pecahan dalam

(48)

a. Operasi pada bentuk aljabar

1. Penjumlahan dan pengurangan

Suku-suku seperti 2x dengan 5x dan x2 dengan 3x2

disebut suku-suku sejenis, sedangkan suku-suku seperti

4x dengan 3y, 2

2x dengan 2

y disebut suku-suku tidak

sejenis.

Pemahaman mengenai pengertian suku-suku sejenis

dan suku-suku tidak sejenis sangat bermanfaat dalam

menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan dan

beberapa bentuk aljabar. Bentuk-bentuk aljabar dapat

dijumlahkan atau dikurangkan dengan menggunakan sifat

distributif, sifat komutatif, sifat asosiatif, dan

memperhatikan koefisien dari suku-suku sejenis.

a) Sifat komutatif

Untuk setiap bilangan real a dan b berlaku : a+b

= b+a

b) Sifat asosiatif

Untuk setiap bilangan real a, b, dan c berlaku

a+(b+c)=(a+b)+c

c) Sifat distributif terhadap penjumlahan dan

pengurangan, untuk setiap bilangan real a, b, dan

c berlaku

(49)

b. ab - ac=a(b-c)

2. Perkalian suatu bilangan dengan bentuk aljabar

Jika a, b, dan c adalah bilangan real makaa(b + c)=ab+

ac. Sifat seperti ini disebut sifat distributif. Sifat

distributif juga berlaku untuk perkalian bentuk aljabar.

Bentuk umum dari suku dua adalah ax + b, dengana≠0

dan x variabel pada bilangan real. Dengan demikian,

perkalian bilangan k dengan ax + b adalah sebagai berikut

k(ax + b)= (k ×ax) +(kb)

= kax + kb

Dengan cara yang sama ,

kc kbx kax c bx ax

k( 2   ) 2  

Untuk perkalian suku dua ax + b dengan px +q adalah

sebagai berikut

(ax + b )(px + q ) =ax(px + q ) + b(px + q )

= ax× px + ax ×q +b ×px +b × q

bq

x

bp

aq

apx

bq

bpx

aqx

apx

)

(

2 2

3. Pembagian bentuk aljabar

Untuk pembagian menggunakan bentuk dasar pembagian

yaitu yang dibagi sama dengan pembagi kali hasil bagi

ditambah sisa. Untuk pembagi berderajad satu sudah

(50)

berarti. Sedangkan untuk pembagi berderajad dua, masih

dipisahkan antara pembagi yang dapat difaktorkan dan

pembagi yang tidak dapat difaktorkan.

a) Untuk pembagi yang dapat difaktorkan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut. Jika F(x) : (x-a)(x-b).

Misalkan P1= x- dan P2= x-b

F(x) = P1(x). H1(x) + S1(x)

H1(x) = P2(x). H2(x) + S2(x). Sehingga diperoleh

F(x) = P1(x). [P2(x). H2(x) + S2(x)] + S1(x)

= P1(x). P2(x). H2(x) +P1 S2(x) + S1(x)

Dimana hasil baginya adalah H2(x) dan sisanya P1 S2(x) +

S1(x), dengan S2(x) dan S1(x) dapat diperoleh dengan

metode horner. Perlu dimengerti bahwa derajad yang dibagi

sama dengan derajad pembagi ditambah derajad hasil bagi,

sedangkan serajad sisa maksimal derajad pembagi dikurangi

satu. Sehingga jika pembaginya berderajad satu maka

sisanya paling banyak berderajad nol, jika pembagi

berderajad dua maka sisanya paling banyak berderajad satu,

jika pembagi berderajad tiga maka sisanya paling banyak

(51)

b) Metode horner untuk pembagi berderajad 2 atau lebih

Misalkan polinom ax3 + bx2 + cx + d : x2– px – q, dengan

menggunakan cara panjang proses pembagian dapat

dilakukan sebagai berikut.

x2 – px – q / ax3 + bx2 + cx + d ax + (ap + b) …..hasil

bagi

ax3– apx2– aqx

———————– -

(ap + b)x2 + (c + aq)x + d

(ap + b)x2– (ap+b)px (ap+b)q

—————————————— -

(p(ap+b)+(c+aq))x + (d + (ap+b)q) ……. Sisa

Jika menggunakan metode horner, maka

pembagiannya menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut.

Langkah 1.

Tuliskan koefisien dari yang dibagi dari pangkat

tertinggi menuju konstanta.

Langkah 2.

Tuliskan lawan (negatif) koefisien pembagi kecuali

koefisien x pangkat 2 disamping kirinya.

(52)

a b c d p ap p(ap+b)

q aq q(ap+b)

a ap + b c + p(ap+b) + aq d+q(ap+b) Hasil Bagi Sisa pembagian

b. Polinomial

Difinisi perpangkatan

Untuk setiap bilangan real a dan bilangan asli n,

faktor). (

... . a a a n a

an      Misalnya

. . . . . . . . 3 3xy dan .

. 2 4

3 z z z z y y x z x x x

x  

Suatu polinomial dengan satu variabel x adalah suatu bentuk

n n n n a x a x a x

a     1  1

1

0 ... n adalah bilangan bulat tidak

negatif dan a0,a1,...,an adalah bilangan-bilangan real. Jadi,

1 2 dan 6 , 1 3 2

2   

x x

x

x adalah polinomial di mana n = 3, n = 2

dan n = 1. Jika x,a0,a1,...,an adalah bilangan-bilangan real

maka setiap polinomial menyatakan suatu bilangan real dan

semua sifat bilangan real yang tercantum dalam pendahuluan

berlaku untuk polinomial.

Pandang jumlahan abc...., dan

a,b,c,...masing-masing disebut suku, dengan demikian polinomial merupakan

jumlahan suku-suku, karena ab dapat ditulis a(b) maka

1 3 3 

x

x dapat ditulis 3 (3 )1

x

x dan dapat ditulis

(53)

Jika suatu suku merupakan hasil kali dari dua faktor atau

lebih maka koefisien dari suatu faktor adalah produk dari

faktor-faktor yang lain. Misalnya, dalam suatu suku 2xy3di mana x

dan y variabel, koefisien dari x adalah 2y3, koefisien y3adalah

2x, dan koefisien xy3 adalah koefisien numerik 2. Dalam

polinomial x33x1, koefisien numerik atau koefisien saja,

dari suku pertama adalah 1, karena 3 3 . 1x

x  dan koefisien suku

kedua adalah -3, karena suku kedua -3x.

c. Nama-nama Polinomial

Polinomial dari satu, dua dan tiga suku berturut-turut

disebut monomial, binomial, dan trinomial. Misalnya

2x, 3xy, dan -6 adalah monomial

x

3

3

dan 4x-7 adalah

binomial, dan3x3x2 4adalah trinomial

d. Derajat Polinomial

Derajat dari polinomial adalah pangkat tertinggi dari

pangkat-pangkat pada tiap-tiap suku dengan pangkat-pangkat n. Untuk polinomial

nol dikatakan tidak memiliki derajat. Bentuk umum dari derajat

polinomial seperti di bawah ini :

n n

n n

a x a x

a x

a     1  1

1

0 . ... a0 0

Misalnya x +3, x2 x,dan x3berturut-turut berderajat 1, 2,

dan 3. Suatu konstanta diperjanjikan berderajat 0. Derajat suatu

(54)

dari eksponen pada setiap variabel, dan derajat dari polinomial

adalah derajat tertinggi dari suku-suku yang ada. Misalnya

, 2 , 2 3

xyz y

x dan 5xyzw mempunyai derajat empat dan

2 4 3 3

3x y xy

y

x   mempunyai derajat enam karena suku 3x4y2

berderajat enam, sedangkan dua suku yang lain berderajat empat

e. Notasi P(x)

Suatu lambang seperti “p dari x” dapat digunakan untuk

nama suatu polinomial. Salah satu keuntungan simbol seperti itu

adalah kekompakannya. Jika P(x) adalah suatu polinomial, maka

P(a) adalah hasil penggantian x dengan a dalam polinomial itu

atau disebut polinomial.

f. Pemfaktoran polinomial

Dalam pemfaktoran harus mengingat kembali dengan hukum

distributif, dan hukum tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.

ab + ac = a (b + c) untuk setiap a, b dan c R, hukum tersebut

menunjukkan dengan cara bagaimana jumlah suku-suku yang

mempunyai faktor persekutuan dapat dinyatakan sebagai perkalian.

Jadi faktor a pada setiap suku ruas kiri dapat dipindahkan sebagai

faktor persekutuan dari seluruh bentuk tersebut, seperti tampak

pada ruas kanan. Untuk menyatakan suatu polinomial yang

diketahui sebagai produk dari dua atau lebih polynomial. Misalnya,

6x – 12 dapat ditulis 6 (x – 2 ),3(2x – 4 ), atau 2(3x – 6 ). Bentuk

(55)

lengkap. Demikian pula bentuk terfaktorkan lengkap ) 3 ( 15 45

153  2  2 

x y x y x y

1. Produk istimewa dan faktor-faktor

Jika x dan a masing-masing bilangan real sembarang,

maka hukumdistributif didapat:

2 2 2 2 x x ) ( ) ( ) )( ( a a xa xa a x a a x x a x a x            

Jadi selisih dua kuadrat selalu dapat difaktorkan.

Faktor-faktor x+ adan xa disebut faktor-faktor sekawan.

Perhatikan bahwa, 2 2 2 2 2 2 2 ) ( dan 2 )

(xaxaxa xaxaxa

Dua trinomial di ruas kanan dari persamaan ini disebut

trinomial kuadrat sempurna.

2. Pemfaktoran dengan mengelompokkan

Suatu polinomial dari empat suku kadang-kadang dapat

difaktorkan dengan mula-mula mengelompokkan

suku-suku ke dalam dua binomial sedemikian hingga suku-suku-suku-suku

dari setiap binomial mempunyai faktor persekutuan.

Misalnya:xy + bx + ay +a b = x(y + b ) + a(y + b )

(56)

E. Kerangka Berpikir

Penelitian ini didasari oleh kesulitan peserta didik memahami

konsep matematika. Banyak cara yang dilakukan seorang guru untuk

mengatasi kesulitan tersebut, menggunakan metode pembelajaran

hingga media pembelajaran yang tepat dilakukan agar dapat membantu

peserta didik.

Salah satu metode mengajar yang digunakan adalah metode latihan.

Latihan merupakan kegiatan mengasah otak yang dilakukan secara

berulang-ulang dengan tujuan memiliki ketangkasan dan keterampilan

yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari dan bersifat

permanen,sehingga metode latihan diyakini dapat membantu peserta

didik memahami konsep matematika. Banyak berlatih dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik, akan tetapi kelemahan dalam

penerapan metode latihan ini adalah kurangnya waktu yang tersedia

untuk menerapkan metode latihan. Banyaknya soal yang diberikan

kepada peserta didik menimbulkan dampak kejenuhan dan kurangnya

waktu untuk materi selanjutnya yang seharusnya dipelajari karena

jawaban dari soal-soal yang diberikan harus dibahas agar tidak

menimbulkan pertanyaan ataupun ketidakpahaman pada peserta didik.

Mengatasi kelemahan tersebut, maka peneliti merencanakan

strategi untuk penerapan metode latihan dengan kapasitas soal yang

memadai. Peneliti akan tetap memberikan soal-soal latihan dalam

(57)

akan memilih beberapa soal khusus yang akan dibahas secara tuntas,

sehinggasoal yang terpilih beserta penyelesaiannya menjadi contoh

atau pedoman untuk soal-soal lainnya. Selanjutnya, untuk menguji

keberhasilan penerapan strategi yang dirancang, peneliti akan

melakukan tes hasil belajar.

Penerapan metode latihan yang dirancang peneliti jikalau

ditingkatkan dan menjadi kebiasaan, maka dapat menambah minat

siswa untuk berlatih secara terus menerus.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian teoritis di atas dan kerangka berpikir

sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

1. Ada korelasi positif antara banyaknya latihan soal dengan hasil

belajar siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri pada pokok bahasan

operasi aljabar.

2. Ada korelasi positif antara minat dengan hasil belajar siswa kelas

(58)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi. Penelitian

korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan

pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat

hubungan antara dua variabel atau lebih (Gay dalam Sukardi, 2003:

166). Adapun tujuan dari penelitian korelasi adalah untuk menemukan

ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta

berarti atau tidaknya hubungan itu ( Suharsimi Arikunto, 2006:270).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara banyaknya

latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP N

2 Imogiri dalam mempelajari materi operasi aljabar.

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menemukan hubungan

antara banyaknya latihan soal dan minatdengan hasil belajar siswa,

maka penelitian ini juga termasuk dalam penelitian deskriptif

kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang

menekankan pada keadaan yang sebenarnya dan berusaha

mengungkap fenomena-fenomena yang ada, dimana dalam prosesnya

(59)

Dalam penelitian ini data diperoleh dari SMP N 2 Imogiri Bantul,

sehingga penelitian ini juga dapat dipandang sebagai penelitian

lapangan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N 2 Imogiri Bantul

yang beralamat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

2. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada rentang bulan Juli dan

Agustus semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti, baik berupa

orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi (Zainal,

2011: 215). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VIIIA,VIIIB, VIIIC,VIIID,VIIIE,VIIIF SMP N 2 Imogiri Bantul tahun

ajaran 2014/2015 yang berjumlah ±3 siswa pada masing-masing

kelas.

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Suharmi Arikunto, 2010: 174). Dalam penelitian ini, sampel yang

digunakan ditentukan dengan clusester random sampling yaitu teknik

(60)

kelompok-kelompok (cluster dalam hal ini berupa kelas-kelas di

sekolah) yang dilakukan secara acak, karena penempatan peserta didik

setiap kelas sudah dilakukan secara random maka penelitian hanya

akan mengambil satu kelas sebagai sampel, karena setiap kelas

memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi.

D. Perumusan Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti. Adapun

kedua variabel tersebut adalah:

1. Variabel bebas (independent)

Variabel bebas (independent), yaitu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat).Variabel independen

dalam penelitian ini adalah banyaknya latihan soal dan minat

siswa

2. Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat (dependent), yaitu variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar

(61)

E. Bentuk Data

Bentuk data dalam penelitian ini adalah data deskriptif kuantitatif,

sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non tes. Tes

berupa pemberian soal dilakukan untuk mendapatkan data dari hasil

belajar matematika siswa yang berupa nilai matematika siswa. Data

tersebut bertipe rasio. Data berupa rasio karena data hasil belajar

matematika berupa nilai yang dapat dilakukan perhitungan aritmatika,

menggunakan jarak yang sama dan mempunyai nilai 0. Sedangkan non

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Aspek Kuesioner minat
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Uji Coba Hasil Belajar
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Bagaimana anggota dewan komisaris mempertahankan independensi terhadap tanggungjawab dan wewenang yang diberikan oleh perusahaan, dan bagaimana pula komite audit

Dalam halaman utama, akan terdapat beberapa button dari aplikasi untuk memilih form yang akan dikerjakan terlebih dahulu dan untuk pengenalan awal aplikasi

Manfaat secara teoritis yang diharapkan setelah penelitian ini adalah dapat memberikan wawasan terhadap guru Sekolah Dasar khususnya dalam menyajikan materi Bahasa Indonesia

[r]

D., Aspek-Aspek Hukum Perdata Internasional dalam Transaksi Bisnis Internasional , Refika Aditama, Bandung, 2008. UNDANG-UNDANG DAN PUTUSAN

dalam simulasi ialah, bagaimana node mobile yang berada pada wilayah laut dapat menjalin komunikasi dengan node fix dengan membangun jalur menggunakan protokol