BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 IMOGIRI BANTUL TAHUN AJARAN
2014/2015
POKOK BAHASAN OPERASI ALJABARSKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
TERESIA SECUNDALIA ASTRI BANDUR NIM : 101414043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 IMOGIRI BANTUL TAHUN AJARAN
2014/2015
POKOK BAHASAN OPERASI ALJABARSKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
TERESIA SECUNDALIA ASTRI BANDUR NIM : 101414043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
KORELASI BAI\TYAKI\TYA
LATIHAN
SOAL DANMINAT
DENGAI\I HASILBELAJAR SISWA KELAS
VIII
SMP N2IMOGIRI
BAIYTT]L TAIIT]N AJARAN2OI4I2OI5 POKOK BAHASAIY OPERASI
AIJABAR
Pembimbing
Tanggal : 14 November 2014
#mff:fr
Ifl-F
J*
fr
.ili
r..\f,1
BEIJ\JAR S$WA KEIJ\S YIISMPN 2 IIIIOGIRI BA}ITUI, TAET]N A.IARAN ?f/I4IN'/5FOKOK BASASAN OPDRASI ALJABAR
DSersiaplon dan ditulis oleh :
Teresia Secundalia Assi Bandur (101414043)
Telah dipe'rtahanlon di dspsn panitia pmguji
Pada tanggal: 28 Novemb€r 2014
Ketua
Sekntaris
Anggota
Anggota
Anggota
dan Ilmu Pendidikan Universitas Saneta Dhlimer
ill
Y*o
ffi**,:;P'
rcellinus AndvRrflhito. s.PAlF .
Urcettinus
*g#*
s.rdl.
r,\
F-v
tvtgm4@fuqfiidyr.si.
T"t'lt"3,].
s'sr"r$bw'
.,$;''!"
bus
\J
\
y
.. -.... - ., *,,*.'u1aot"-'Karya ini saya persembahkan untuk :
1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Bunda Teresa
2. Kedua Orang tuaku :
Agustinus Bandur dan Sisilia Daiman
3. Kakakku:
Mein, Hargen, Chan, Jek, Safe, Hepi, Atin dan Asti
4. Ponakanku:
Nasya, Echen, dan Nadine
5. Sahabat-sahabat saya :
Yohan Armanta, Venta Kontalina, Susi Kurniasih, Mini
Dhalo,Rigoberta Gaudia, Sr.Angel, Ria Slamet, Dominika
Efi, Angelia Krista, Rani Prihana, Yani Danggo, Olin
Sekar Ayu, Neli Anggraeni, Imel Wibisono dan Ovi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini
tidakmemuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daft ar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 November 2014 Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAI{ AKADEMISYang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
: Teresia Secundalia Astri BandurNo.
Mahasiswa
: 101414043Demi pengembangan
ilmu
pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :*KORELASI BANYAKNYA LATIHAN SOAL DAN MINAT DENGAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS
VIII
SMPN
2 IMOGIRIBANTUL TAHUN
AJARAN 2OI4I2OI5 POKOK BAHASAN OPERASI ALJABAR'.Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalarn bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, menditribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
di
Internet ataumedia
lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijindari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.Dengan demikian, pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 14 November 2014
Yang menyatakan
efi,
z)u,,
Teresia Secundalia Astri Bandur, 2014. Korelasi Banyaknya Latihan Soal dan Minat dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014/2015 Pokok Bahasan Operasi Aljabar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) korelasi positif banyaknya latihan soal pada siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri pokok bahasan operasi aljabar dengan hasil belajar siswa, (2) korelasi positif minat pada siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri pokok bahasan operasi aljabar dengan hasil belajar siswa.
Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian deskriptif – korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B semester ganjil SMP N 2 Imogiri tahun pelajaran 2014/2015. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel kelompok. Sampel dalam penelitian ini kelas VIII B dengan jumlah siswanya 30 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode, (1) pemberian LKS dan tes akhir untuk mengetahui hasil banyaknya latihan soal pada siswa, (2) pemberian kuesioner untuk mengetahui minat belajar siswa.Analisis data menggunakan uji normalitas dan uji korelasi product moment.
Berdasarkan hasil uji korelasi product moment dan SPSS, (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara banyaknya latihan soal dengan hasil belajar siswa dengan nilai signifikan koefisien korelasi sebesar 0, (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat siswa dengan hasil belajar siswa dengan nilai signifikan koefisien korelasi sebesar 0,014. Hal ini menunjukkan bahwa, (1) banyaknya latihan soal dalam proses pembelajaran pada materi operasi aljabar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Semakin banyak latihan soal yang diberikan kepada siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. (2) minat siswa dalam mengikuti pembelajaran tentang materi operasi aljabar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Semakin tinggi minat belajar siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.
ABSTRACT
Teresia Secundalia Astri Bandur, 2014. Correlation between the number of the Question Exercises and the Interest with the Students learning Result of Grade VIII of SMP N 2 Imogiri, Bantul Academic Year 2014/2015 Algebra Operation Material. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The research objectives are to determine, (1) the positive correlation of the number of the question exercises for the students of grade VIII B SMP N Imogiri Algebra Operation Material with the students learning results. (2) the interest positive correlation of the students of grade VIII B SMP N 2 Imogiri algebra operation material with the students learning results.
This study was a descriptive and correlation study. The population in this study consisted of the first semester of the students of grade VIII B SMP N 2 Imogiri in the academic year 2014/2015. The tehnique of the sampling was group sampling. The sample in this study consisted of 30 students of class VIII B. Methods of data collection were, (1) giving the student questions papers to determine the result of the number of the question exercises and post test for the students. (2) giving the questionnaire to determine the students learning interest. Analysis of the data consisted of the normality test and product moment correlation analysis.
Based on the test of product moment correlation and SPSS, (1) there is a positive and significant relationship between the numbers of the questin exercises with the students learning results with a correlation coefficient of 0. (2) there is a positive and significant relationship between the students interest with the students learning result with a correlation coefficient of 0,014. This suggest that, (1) the number of the question exercises in learning process in algebra operation material which was influential toward the students learning results. The more giving question exercises the students, the higher of the students learning results. (2) the students interest in participating in learning about algebra operation material was influential toward the students learning result, the higher of the students interest result, the higher of the students learning result.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Kasih dan
Karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi yang berjudul “ Korelasi
Banyaknya Latihan Soal dan Minat dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP
N 2 Imogiri Bantul Pokok Bahasan Operasi Aljabar” ini, disusun dalam rangka
untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Matematika.
Tanpa bantuan dari semua pihak, skripsi ini tidak akan terjuwud. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak.
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma
3. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah
bersedia memberi saran, kritik serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing dan mengarahkan penulis
4. Ibu Hj.Sunarti, S.Pd., selaku Kepala Sekolah dan guru SMP N 2 Imogiri
yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam melaksanakan
5.
6.
7.
Ibu Sri Suharti, S. Pd selaku guru Bidang Studi Matematika SMP Negeri 2
Imogiri yang telah membantu dalam memberikan saran-saran selama peneliti
melakukan penelitian.
Siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri Yogyakarta tahun pelajaran 201412015
yang sudah memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian ini
Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
8.
9.
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma
Ibu Rosalia Hera, S.Pd., yang telah membantu
saran selama peneliti melakukan penelitian.
Antonius Yohan Armanta, yang telah membantu penelitian di SMP N 2 Imogiri.
Bp. Agustinus Bandur, BA., Ibu Sisilia Daiman,
dalam memberikan
saran-dalam pengamatan selama
S.Pd.Terimakasih atas doa,
10.
birnbingan dan semangat selama penulis menempuh kuliah.
I 1. Teman-teman terbaik (Antonius Yohan Armanta, Sr. Angel, Caroline). Terimakasih untuk bantuan dan semangatnya dalam memperlancar penulisan
skripsi.
12. Sernua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini, oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, l4 November 2074
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... vii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Indentifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Batasan Istilah ... 8
G. Manfaat Penelitian... 11
BAB II. LANDASAN TEORI... 13
A. Belajar ... 13
1. Pengertian belajar ... 13
2. Prinsip umum belajar... 14
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ... 16
B. Latihan ... ... 21
C. Hasil Belajar ... 27
D. Bentuk-bentuk Aljabar ... 28
E. Kerangka Berpikir ... 38
F. Hipotesis Penelitian ... 39
BAB III. METODE PENELITIAN... 40
A. Jenis Penelitian B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 41
C. Populasi dan Sampel ... 41
D. Perumusan Variabel ... 42
E. Bentuk Data... 43
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 43
1. Instrumen Pembelajaran... 43
2. Lembar Pengamatan... 44
3. Kuesioner Minat... 44
4. Lembar Wawancara Siswa ... 45
6. Soal-soal Latihan... 47
G. Metode Pengumpulan Data ... 48
H. Teknik Analisis Data... 50
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 59
BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 62
A. Persiapan Penelitian ... 62
B. Pelaksanaan Penelitian ... 64
1. Pertemuan 1... 65
2. Pertemuan 2... 68
3. Pertemuan 3... 70
4. Pertemuan 4... 74
5. Pertemuan 5... 76
C. Tabulasi Data... 79
1. Data Hasil Wawancara Siswa... 79
2. Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran... 83
3. Data Hasil Kuesioner Minat Siswa ... 83
4. Data Hasil Banyaknya Latihan Soal... 85
5. Data Hasil Belajar Siswa... 86
D. Analisis Data ... 87
1. Analisis Hasil Wawancara... 87
2. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran ... 89
4. Analisis Hasil Banyaknya Latihan Soal ... 91
5. Analisis Tes Hasil Belajar ... 93
6. Analisis Data Korelasi... 95
E. Pembahasan ... 99
F. Kendala dan Upaya Dalam Pelaksanaan Penelitian ... 101
G. KeterbatasanPenelitian ... 103
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 104
A. Kesimpulan ... 104
B. Saran ... 105
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
3.1 Aspek Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran 44 3.2 Aspek Kuesioner Minat Belajar Siswa 45 3.3 Kisi-kisi Tes Uji Coba 46 3.4 Kisi-kisi Materi Latihan Soal 48 3.5 Kriteria Minat Belajar Setiap Siswa 51 3.6 Kriteria Minat Belajar Seluruh Siswa 51 3.7 Interpretasi Besarnya Koefisien Validitas 53 3.8 Interpretasi Nilai Koefisien Reabilitas 54 3.9 Ketentuan Penilaian Tes Hasil Belajar 57 3.10 Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik 58 4.1 Data Validitas Tes Uji Coba Hasil Belajar 63 4.2 Data Koefisien Reabilitas Item Instrumen Tes Uji Coba 64 4.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian 65 4.4 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa 66
4.5 Hasil Kuis I 73
4.6 Hasil Kuis II 77
4.7 HasilWawancaraPertanyaan 1 79 4.8 HasilWawancaraPertanyaan 2 80 4.9 HasilWawancaraPertanyaan 3 80 4.10 HasilWawancaraPertanyaan 4 81 4.11 HasilWawancaraPertanyaan 5 82 4.12 Data Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran 83 4.13 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa 84 4.14 Hasil Banyaknya Latihan Soal 85
4.15 Hasil Tes Akhir 86
4.16 Analisis Hasil Wawancara 88 4.17 Analisis Data Kuesioner Minat Siswa dalam Pembelajaran 89 4.18 Data Banyaknya Minat Siswa Berdasarkan Kriteria 91 4.19 Hasil Banyaknya Latihan Soal Siswa 91
4.20 Hasil Tes Akhir 93
4.21 Rangkuman Hasil Uji Normalitas 95 4.22 Hasil Korelasi Minat dengan Hasil Belajar 97 4.23 Hasil Korelasi Hasil Banyaknya Latihan Soal dengan Hasil
Belajar
98
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Keterangan Halaman
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 106 A.2 Validitas Soal Tes Uji Coba 120 A.3 Analisis Relibialitas Tes Akhir 136
A.4 Soal LKS 139
A.5 Soal Tes Akhir 147
A.6 Kunci Jawaban Soal LKS 148 A.7 Kunci Jawaban Soal Tes Akhir 155 A.8 Hasil Output Korelasi 158 B.1 Lembar kuesioner minat siswa 169 B.2 Beberapa contoh hasil pengisian kuesioner minat belajar
siswa
172
B.3 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran 187
B.4 Daftar Hadir Siswa 229
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik untuk
dibicarakan dan ditemukan solusinya. Hasil belaja rmenjadi masalah
yang menarik tidak pernah habis dibicarakan dalam dunia
pendidikan.Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan proses
pengajaran yang diterapkan pada peserta didik.Suatu pembelajaran
dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah laku
belajarmengajar yang positif pada peserta didik sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk memperoleh
pembelajaran yang baik maka guru sebagai elemen penting dalam
kegiatan pembelajaran harus selalu proaktif dan responsif terhadap
semua fenomena yang dijumpai dalam proses belajar-mengajar.
Menurut Wijaya Kusumah (2009, dalam Jamal: 2011), metode
mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar-mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Penggunaan metode
pembelajaran yang tidak tepat dapat menimbulkan kejenuhan dan
ketidakpahaman akan suatu materi yang berakibat pada ketidak
tertarikan peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena
tepat terutama yang melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran tidak sepenuhnya menjadi
tanggung jawab pendidik, akan tetapi peran orang tua juga sangat
diperlukan dalam perkembangan pendidikan seorang anak. Orang tua
dengan tingkat kepeduliannya tentang masalah belajar anak di sekolah
merupakan faktor yang dapat memberikan kemudahan atau sebaliknya
menjadi faktor kendala bahkan menambah kesulitan peserta didik.
Faktor ekonomi dari sebuah keluarga akan mempengaruhi tingkat
keberhasilan anak dalam belajar.
SMP Negeri 2 Imogiri terletak di desa Sriharjo, Kecamatan
Imogiri, Kabupaten Bantul, mempunyai 18 kelas yang terdiri dari
kelas VII enam kelas, kelas VIII enam kelas dan kelas IX enam kelas
yang masing-masing kelas terdiri dari ±30 peserta didik. SMP N 2
Imogiri menyediakan 1 (satu) kelas tambahan yang disebut kelas
terbuka bagi peserta didik yang memiliki keterbatasan biaya dan
waktu untuk belajar.
Sarana dan prasarana yang tersedia di SMP N 2 Imogiri pun cukup
memadai. Sebelumnya hampir disetiap kelas menggunakan media
LCD, namun karena faktor keamanan maka media LCD tidak lagi
digunakan secara khusus disetiap kelas. Kebijakan ini kemudian
diganti dengan kebijakan baru bahwa setiap guru yang ingin mengajar
Berdasarkan hasil wawancara bersama dua orang guru SMP N 2
Imogiri yang masing-masing mengampu mata pelajaran matematika
kelas VIII dan kelas IX berpendapat bahwapada umumnya peserta
didik tidak menyukai matematika dan sering menghindari matematika.
Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran matematika serta kurangnya semangat peserta didik
untuk mengikuti proses belajar-mengajar di kelas.
Rendahnya hasil belajar peserta didik pada matapelajaran
matematika dikarenakanperan guru yang lebih dominan daripada
peserta didik. Peserta didik cenderung hanya mendengarkan penjelasan
dan mencatat materi sedangkan guru lebih aktif menerangkan materi
sehingga peserta didik kurang optimal dalam kegiatan
pembelajaran.Kebiasaan diam yang bermakna ambigu yaitu antara
paham dan tidak masih melekat pada peserta didik, sehingga guru
terkadang terjebak dalam pengertian yang salah tentang sikap diam
peserta didik. Kebiasaan peserta didik lainnya adalah tidak menyukai
penjelasan yang terlalu lama sehingga ketika guru menjelaskan materi,
masing-masing peserta didik sibuk dengan kegiatannya.
Memberikan komentar diluar konteks menjadi kebiasaan peserta
didik, sehingga guru sangat sering menegur peserta didik untuk tetap
masuk dalam materi yang diajarkan. Namun hal ini akan berlangsung
masing-masing. Hal ini menyebabkan keadaan kelas yang tidak kondusif
sering terjadi.
Metode pembelajaran yang diterapkan guru pada umumnya adalah
ceramah dan diskusi serta didukung olehmediapembelajaran yang
terbatas yang disiapkan sekolah dan guru itu sendiri. Namun, tidak
semua guru SMP N 2 Imogiri bisa memanfaatkan media elektronik
khususnya guru-guru yang sudah lanjut usia. Masih ada guru yang
menggunakan metode mengajar yang berpusat pada guru. Penerapan
metode mengajar yang bersifat monoton tidak jarang menimbulkan
kejenuhan pada peserta didik, sehingga peserta didik kurang
memahami dan menguasai materi yang diajarkan.
Berdasarkan pengalaman mengajar kedua guru tersebut, dalam
mempelajari matematika perlu adanya latihan. Peserta didik dapat
memahami suatu materi matematika ketika peserta didik tersebut
diberikan contoh soal dan latihan.
Ketika peserta didik diberikan latihan soaldengan kapasitas
± soal, terdapat beberapa orang peserta didik yang tidak memenuhi
kewajibannya mengerjakan latihan.Hal ini disebabkan oleh tidak
cukupnya waktu untuk menyelesaikan latihan khususnya di rumah
karena harus membantu orang tua yang pada umumnya bekerja
bercocok tanam. Peserta didik yang tidak mengerjakan dengan
dituliskan pada lembar jawaban, alhasil hampir 5 % pesertadidik
tidak lulus pada ulangan harian yang dibuat.
Berkaitan dengan materi, peserta didik SMP N 2 Imogiri pada
umumnya kesulitan memahami materi yang berhubungan dengan
aljabar dan geometri. Untuk materi aljabar khususnya operasialjabar,
persentase ketuntasan hanya 53, % pada tahun ajaran 2013/2014
khusus kelas VIII. Peserta didik pada umumnya belum mahir
menentukan koefisien dari sebuah variabel contohnya menentukan
koefisien dari �2 dan belum mengerti dalam mengoperasikan dua
variabel yang berbeda, contohnya menyelesaikan �2+ � + � +
= ⋯, selain itu siswa juga masih kesulitan dalam memfaktorkan
suku aljabar.
Melihat permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
tertarik meneliti “Korelasi Banyaknya Latihan Soal dan Minat
denganHasil BelajarSiswa Kelas VIII pada materi Operasi Aljabar
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasikan beberapa masalah
sebagai berikut.
1. Peserta didikmengalami kesulitan dalam memahami konsep
matematika pada materi aljabar
2. Peserta didik merasa tidak cukup waktu untuk menyelesaikan
tugas dalam jumlah banyak
3. Kurangnya keseriusan peserta didik mendengarkan penjelasan
guru terkait materi
4. Kurangnya kesadaran peserta didik akan pentingnya latihan
soal sebagai salah satu syarat memahami matematika
5. Peserta didik kurang berminat mempelajari matematika
6. Latar belakang orang tua peserta didik (bercocok tanam)
membuat peserta didik banyak membantu tugas-tugas orang
tua sehingga kurangnya waktu untuk belajar di rumah
7. Kurangnya perhatian guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mandirisehingga peserta didik berpeluang untuk mencontek
pekerjaan orang lain tanpa memahami apa yang ditulis yang
berakibat pada rendahnya hasil belajar
8. Ketidakseimbangan hasil belajar peserta didik pada saat
C. Pembatasan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah, penulis menentukan beberapa
pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah
yang diteliti antara lain:
a. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
operasialjabar
b. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar yang dilihat
dari aspek kognitif saja. Dalam hal ini penilaian terhadap
aspek kognitif dilihat dari hasil tes yang diberikan kepada
peserta didik
c. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta
didik kelas VIII B SMP N 2 Imogiri tahun ajaran
2014/2015
d. Penelitian ini hanya terbatas pada pembahasan tentang
korelasi banyaknyalatihan soal danminat dengan hasil
belajar peserta didik pada materi operasialjabar
e. Hasil penelitian diterapkan untuk SMP N 2 Imogiri kelas
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah ada korelasi positif antara banyaknya latihan soal
dengan hasil belajarsiswa?
2. Apakah ada korelasi positif antara minat dengan hasil belajar
siswa?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui korelasi positif banyaknya latihan soal pada
siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri pokok bahasan operasi
aljabardengan hasil belajar siswa
b. Untuk mengetahui korelasi positif minat pada siswa kelas VIII
B SMP N 2 Imogiri pokok bahasan operasi aljabardengan hasil
belajar siswa.
F. Batasan Istilah
Sesuai dengan latar belakang masalah maka batasan istilah yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Latihan
Latihan adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat
keterampilan setelah siswa mempelajari suatu materi
pembelajaran sehingga terwujudnya hasil belajar yang
memuaskan
2. Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keingingan yang besar untuk sesuatu
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah menerima pengalaman belajar yang mencakup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
4. Operasi Aljabar
Operasi aljabar adalah aritmatika (berhitung), dalam aritmatika
hanya bilangan dan operasi aritmatika (seperti,,,).Operasi
pada bentuk aljabar meliputi, penjumlahan dan pengurangan
suku-suku sejenis, perkalian suku dua, pembagian,
pemfaktoran, perpangkatan, pecahan dalam bentuk aljabar.
Untuk dapat melakukan penjumlahan maupun pengurangan
pada suatu bentuk aljabar, maka suku-sukunya harus
mempunyai bentuk yang sejenis. Apabila suku-suku bentuk
aljabar tersebut tidak sejenis, maka tidak dapat dijumlahkan
atau dikurangkan. Perkalian pada suku dua dapat dilakukan
dengan menggunakan sifat distributif. Beberapa macam dalam
bentuk aljabar untuk melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan, jika penyebut dari masing-masing
pecahan tidak sama, maka penyebut dari pecahan itu harus
disamakan. Untuk perpangkatan suatu bilangan diperoleh dari
perkalian berulang untuk bilangan yang sama. Contohnya
untuk sebarang bilanganamakaa2 aa.
5. Korelasi
Korelasi adalah suatu hubungan. Penelitian ini yang
dimaksudkan dengan korelasi adalah hubungan antara
banyaknya latihan soal danminatdengan hasil belajar siswa
pada materi operasi aljabar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri,
Bantul.
Dari beberapa batasan istilah tersebut diatas dapat dijelaskan
maksud dari penelitian korelasi banyaknya latihan soal dan
minatdengan hasil belajar siswa pada materi operasi aljabar adalah
untuk mengetahui hubungan timbal balik atau sebab akibat dari
diterapkannya strategi pembelajaran pemberian latihan soal dan
minatkepada siswa SMP N 2 Imogiri khususnya kelas VIII dalam
mendalami matematika khususnya pada materi operasi aljabar yang
berpengaruh pada hasil yang dicapai siswa setelah mempelajari materi
G. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi guru
Penelitian ini diharapakan dapat membantu guru dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran bidang studi matematika
melalui pemberian latihan soal yang terkoordinasi dengan baik
sehingga siswa merasa terbantu dan tidak terbebani.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa menyadari
pentingnya latihan soal bagi pencapaian pemahaman konsep
dari suatu materi pembelajaran matematika,sehingga pada
akhirnya sampai pada peningkatan prestasi belajar yang lebih
baik.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan yang nantinya
akan diterapkan ketika peneliti menjadi tenaga pengajar (guru),
yaitu pentingnya pengkoordinasian jumlah latihan soal
terhadapprestasi belajar siswa pada semua bidang studi melalui
H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab.
Masing-masing memiliki sub bab dengan garis besar isinya sebagai
berikut:
Bab I berisi tentang latar belakang penulisan, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
Bab II berisi tentang landasan teori yang digunakan peneliti
sebagai landasan dalam penelitian skripsi dan juga kerangka berpikir.
Bab III berisi tentang metode penelitian, jenis penelitian, populasi
dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian yang
digunakan , validitas instrumen penelitian, bentuk data, dan prosedur
pengumpulan data.
Bab IV berisi tentang pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis
data dan pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman (Gage dalam
Ahmad Susanto, 2013: 1).
Menurut Abdillah,(Aunurrahman, 2012: 35)belajar adalah
suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan
tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu, sedangkan menurut W.S.Winkle
belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam
interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif
konstan dan berbekas (Ahmad Susanto,2013: 4).
Adapun menurut Harold Spears belajar adalah mengamati,
membaca, meniru, mencoba sesuatu pada dirinya,mendengar dan
mengikuti aturan (Evelin dan Hartini,2010:4)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
sebuah proses yang kompleks yang dilakukan oleh seseorang
konsep, pemahaman atau pengetahuan yang menyangkut
aspek-aspek kognitif,afektif dan psikomotorik sehingga
memungkinkan terjadinya suatu perubahan dalam diri seseorang
yang relatif konstan dan berbekas.
2. Prinsip Umum Belajar
Menurut Sukmadinata (2004: 165-166) dikutip oleh Suyono
dan Hariyanto dalam bukunya yang berjudul Belajar dan
Pembelajaran menyampaikan prinsip umum pembelajaran
adalah sebagai berikut:
a. Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang
berbeda, tetapi erat hubungannya.Dalam perkembangan
dituntut belajar, sedangkan melalui belajar terjadi
perkembangan individu yang pesat
b. Belajar berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai
dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (lifelong
learning)
c. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor
bawaan, lingkungan, kematangan, serta usaha dari
d. Belajar mencakup semua aspek kehidupan. Oleh sebab
itu belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif
dan psikomotor dan keterampilan hidup (life skill)
e. Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan
waktu. Berlangsung di sekolah (kelas dan halaman
sekolah), di rumah, dimasyarakat, di tempat rekreasi, di
alam sekitar, dalam bengkel kerja, di dunia industri, dan
sebagainya
f. Belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpa
guru. Berlangsung dalam situasi formal, informal, dan
nonformal
g. Belajar yang terencana dan disengaja menuntut
motivasi yang tinggi. Biasanya terkait dengan
pemenuhan tujuan yang kompleks, diarahkan kepada
penguasaan, pemecahan masalah atau pencapaian
sesuatu yang bernilai tinggi. Ini harus terencana,
memerlukan waktu dan dengan upaya yang
sungguh-sungguh
h. Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana
sampai dengan yang amat kompleks
i. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.
Hambatan dapat terjadi karena belum adanya
hambatan dari lingkungan, kurangnya motivasi,
kelelahan atau kejenuhan belajar
j. Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan
dan bimbingan dari orang lain. Orang lain itu dapat
guru, orang tua, teman sebaya yang kompeten dan
lainnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada
prinsipnya belajar berlangsung seumur hidup. Belajar
mencakup semua aspek kehidupan dan dapat berlangsung
dimana saja yang didukung oleh faktor-faktor bawaan,
lingkungan, kematangan serta usaha dari individu secara aktif
demi tercapainya suatu keberhasilan dalam belajar.
Agar siswa dapat sungguh-sungguh mengalami belajar
sebagai suatu proses dan pengalaman sehingga mencapai
keberhasilan, maka metode latihan diduga merupakan
alternatif yang paling tepat digunakan untuk membantu siswa
dalam belajar khususnya mempelajari matematika.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Dari Siswa
1) Aspek Fisiologis
Menurut Evelin dan Hartini (2010: 174), faktor fisiologis
keadaan jasmani seseorang. Kondisi jasmani yang
optimal akan berbeda sekali dengan keadaan jasmani
yang lemah. Sehubungan dengan keadaan/kondisi
jasmani tersebut,maka ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a) Cukupnya nutrisi (nilai makanan dan gizi)
Tubuh yang kekurangan gizi makanan, akan
mengakibatkan merosotnya kondisi jasmani. Sehingga
menyebabkan seseorang dalam kegiatan belajarnya
menjadi cepat lesu, mengantuk, dan tidak ada
semangat untuk belajar. Pada akhirnya siswa tidak
dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan
b) Beberapa penyakit ringan yang diderita
Dapat berupa pilek, sakit gigi,batuk, dan lain
jenisnya. Semua itu akan mempengaruhi hasil belajar
siswa.
2) Aspek Psikolgis
a.Bakat
Menurut Chaplin yang dikutip oleh Ahmad Susanto
(2013: 16), bakat adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
Senada dengan yang diungkapkan oleh
Chaplin,Evelin dan Hartini dalam bukunya Teori
Belajar dan Pembelajaran mengungkapkan bahwa
bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
anak untuk mencapai keberhasilan. Untuk
berhasilnya kegiatan belajar yang didasari atas
bakat, maka harus ada faktor penunjang diantaranya
fasilitas untuk sarana, pembiayaan, dan dorongan
moral dari orang tua serta minat yang dimiliki.
b. Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keingingan yang besar untuk sesuatu
(Evelin dan Hartini,2010: 176).
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena
bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh
kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang
menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan
disimpan karena minat menambah kegiatan belajar
c. Sikap
Sikap (attitude) adalah kecenderungan yang
relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau
buruk terhadap orang atau barang tertentu (Bruno,
1987, dalam Muhibbin Syah, 2004: 123)
Pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu
kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara
tertentu. Dalam hal ini, perwujudan perilaku belajar
siswa akan ditandai dengan munculnya
kecenderungan-kecenderungan baru yang telah
berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu
obyek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya
(Muhibbin Syah, 2004: 123).
d. Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai
prestasi di sekolah,yang di dalamnya berpikir
memegang peranan pokok. Intelegensi dalam arti ini
kerap disebut “kemampuan intelektual” atau
“kemampuan akademik”(W.S.Winkle,1996: 138).
Sedangkan menurut Chaplin (dalam Slameto,
2010:56), intelegensi adalah kecakapan yang terdiri
dari 3 jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
dengancepat dan efektif, mengetahui/menggunakan
konsep-konsep relasi dan mempelajarinya dengan
cepat.
e. Motivasi Belajar
Menurut W.S.Winkle (1996: 150-151), motif
adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan tertentu.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan.
c. Dari Orang Tua
Dalam kegiatan belajar, seorang anak perlu diberi
dorongan dan pengertian dari orang tua. Apabila anak
sedang belajar, jangan diganggu dengan tugas di rumah.
Orang tua berkewajiban memberi pengertian,
mendorong dan membantu sedapat mungkin kesulitan
d. Dari Guru
Guru yang hanya bisa mengajar dengan metode
ceramah saja, membuat siswa menjadi bosan,
mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja. Guru yang
progresif berani mencoba metode-metode baru yang
dapatmembantu meningkatkan kegiatan
belajarmengajar dan meningkatkan motivasi siswa
untuk belajar.
B. Latihan
Langkah yang dapat membantu siswa mencapai hasil belajar yang
memuaskan adalah dengan memantapkan hasil belajar yang diperoleh.
Latihan adalah teknik mengajar dimana siswa melaksanakan
kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan
yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah, 2001:
125).
Adapun menurut Syaiful dan Aswan (2010: 95), latihan merupakan
sebuah metode yang disebut juga metode training, adalah suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu
Menurut Marzano dalam Marilee Sperenger (2011: 94) informasi
yang masuk secara cepat ke memori akan hilang secara berkala,
kecuali dimanipulasi dengan cara tertentu. Berlatih merupakan sebuah
bentuk manipulasi pikiran, terdiri dari dua jenis: hafalan dan esai.
Latihan menghafal akan efektif bila informasi digunakan dengan
format atau desain yang sama seperti yang dilatihkan.Pemberian
latihan dilakukan setelah siswa memperoleh konsep yang akan
dilatihkan. Soal-soal yang diberikan kepada siswa dimulai dari
soal-soal yang sederhana ke soal-soal-soal-soal yang lebih kompleks. Hal ini
dilakukan dengan bimbingan dari guru, dimana guru terlebih dahulu
memberikan contoh cara menyelesaikan soal secara berstruktur
dengan baik. Selanjutnya, siswa diperintahkan untuk menyelesaikan
soal-soal yang sejenis dengan soal yang telah diselesaikan oleh guru.
Mempelajari matematika, peserta didik dapat memantapkan hasil
belajar yang diperoleh dengan memperbanyak latihan soal dan
pertanyaan yang diberikan guru atau yang terdapat didalam buku
acuan.Langkah ini dapat membantu peserta didik mengingat kembali
apa yang telah dipelajari. Aktivitas latihan yang efektif sangat
menghemat waktu dengan syarat asalkan bahannya bermakna
(meaningful, istilah dari Ausubel) bagi peserta didik yang penting,
bagaimana merencanakan latihan yang efektif sehingga keterampilan
Menurut Herman Hudojo (1988: 172-174), agar latihan dapat
memberikan hasil yang efektif, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan:
a. Latihan mengingat
Latihan didasarkan untuk mengingat suatu jawab. Misalnya
suatu konsep fungsi dipahami peserta didik, maka segeralah
diberikan latihan baik dengan lisan, tulisan maupun bebentuk
diagram. Bentuk belajar stimulus-respon sesuai dengan
maksud ini. Misalnya menunjukkan diagram-diagram yang
menunjukkan relasi, peserta didik mengatakan apakah
diagram yang dimaksud itu merupakan fungsi ataukah relasi
yang bukan fungsi. Kalau masih ada beberapa peserta didik
yang belum dapat menjawab dengan benar, maka perlu
adanya program remidi untuk peserta didik tersebut.
b. Konsep verbal
Aktivitas untuk mengingat konsep lebih baik secara verbal.
Konsep-konsep dalam matematika berkenan dengan mental,
karena itu latihan mengingat sebaiknya secara verbal
sehingga mental terlatih. Ini berarti sajiannya lisan atau
responnya lisan kedua-duanya.
c. Konsentrasi sejumlah konsep
Untuk mempermudah mengingat konsep, tugas-tugas
dikonsentrasikan untuk sejumlah konsep kecil saja. Misalnya
dengan konsep himpunan. Konsep himpunan ini cukup
dibatasi untuk himpunan terhingga saja, tidak meluas sampai
himpunan tak terhingga dan himpunan kosong.
d. Latihan dalam waktu singkat dan berulang-ulang
Setiap selesai mempelajari suatu materi matematika, pengajar
seharusnya menyediakan waktu kira-kira sepertiga dari setiap
jam pelajaran. Dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa
pengajaran menjadi efektif secara optimal bila waktu yang
dipergunakan untuk latihan adalah sepertiga dari jam
pelajaran yang tersedia dan waktu untuk pengembangan
aktivitas mengajar belajar matematika adalah dua pertiga dari
jam pelajaran yang tersedia. Karena itu bila suatu materi
matematika dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit, maka
latihannya memerlukan waktu 15 menit. Namun bila latihan
yang diberikan tidak tepat, dapat mengakibatkan kebosanan
baik bagi peserta didik maupun pengajar.
e. Konsep dipelajari kembali
Peserta didik yang lupa kepada suatu materi matematika yang
telah dipelajari, perlu diulang kembali proses untuk
memahami materi tersebut. Lupa merupakan yang biasa
dalam belajar. Liburan panjang, bahkan liburan pendekpun
dapat menyebabkan peserta didik lupa kepada konsep-konsep
f. Jadwal latihan
Pengajar harus memilih materi matematika yang perlu
dilatihkan berulang kali yang kemudian dijadwalkan.
Beberapa petunjuk umum untuk menjadwalkan latihan adalah
sebagai berikut:
1. Latihan segera diberikan setelah konsep atau teorema
dipahami peserta didik
2. Latihan diberikan setiap waktu, rata-rata sepertiga dari jam
yang tersedia sudah cukup memadai
3. Latihan awal dikonsentrasikan untuk suatu konsep atau
teorema.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa latihan atau
yang disebut juga metode training adalah salah satu metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan ketangkasan, ketepatan,
kesempatan dan keterampilan setelah siswa mempelajari suatu materi
pembelajaran sehingga terwujudnya hasil belajar yang memuaskan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, ( 2010: 95-96)
metode latihan diakui mempunyai banyak kelebihan juga, namun
tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa
a. Kelebihan Metode Latihan
1. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis,
melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat
alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik)
dan terampil menggunakan peralatan olahraga
2. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam
perkalian, menjumlahkan, pengurangan, pembagian,
tanda-tanda (simbol), dan sebagainya
3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang
dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,
penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya
4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah
ketepatan serta kecepatan pelaksanaan
5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan
konsentrasi dalam pelaksanaanya
6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat
gerakan-gerakan yang kompleks, rumit menjadi otomatis.
b. Kelemahan Metode Latihan
1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari
pengertian
3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara
berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan
4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis
5. Dapat menimbulkan verbalisme
6. Banyaknya latihan soal membutuhkan waktu yang lebih
banyak.
Dalam konteks memahami mata pelajaran matematika, siswa
membutuhkan latihan yang cukup namun tidak berlebihan agar dapat
menguatkan memori terhadap konsep dan teorema yang telah
dipelajari.
C. Hasil Belajar
Secara umum hasil belajar diartikan sebagai puncak dari proses
belajar yang mengarah pada perubahan tingkah laku dan peningkatan
kemampuan yang lebih baik.Howard Kingsley membagi tiga macam
hasil belajar, yakni (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan
dan pengertian, (3) sikap dan cita-cita.
Masing-masing jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori
hasil belajar, yakni (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual,
(3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) keterampilan motoris.
Menurut Agus Suprijono, hasil belajar adalah perubahan prilaku
saja (Agus Suprijono, 2009). Artinya bahwa hasil belajar dilihat secara
menyeluruh dari berbagai aspek bukan dilihat secara terpisah.
Adapun menurut Nana Sudjana hasil belajar siswa pada
hakekatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Nana Sudjana, 2009:3).
Dari pendapat para ahli tentang hasil belajar, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah menerima pengalaman belajar yang mencakup kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik.
D. Bentuk- Bentuk Aljabar
Dalam penelitian ini, materi yang akan dipakai adalah materi operasi
aljabar kelas VIII semester Idengan rincian sebagai berikut:
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
1.1 Melakukan operasi aljabar Bentuk Aljabar Mendiskusikan
hasil operasi tambah,
kurang pada bentuk
aljabar (pengulangan). Menjelaska n pengartian jenis suku,koefis ien dan variabel. Tes Tertulis Uraian
Ko 1. Tentukan
koefisien,konstanta, variabel
dan jenis suku dari bentuk
aljabar berikut 5�2+ 3� +
Mendiskusikan hasil
operasi kali, bagi dan
pangkat pada bentuk
Menyelesai kan operasi penjumlaha n dan penguranga Tes tertulis
Uraian Berapakah
1. (-x + 6)+(6x – 2)
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
aljabar (pengulangan). n bentuk aljabar
1.2 Mengurai- kan
bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya Bentuk Aljabar
Mendata faktor suku
aljabar berupa konstanta atau variabel Menyelesai kan operasi perkalian bentuk aljabar Tes tertulis
Uraian 1. Hasil perkalian bentuk aljabar
berikut; (5a – 6)(4a+1)
Menentukan faktor-
faktor bentuk aljabar
dengan cara menguraikan bentuk aljabar tersebut. Menguraika n bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya Tes tertulis
Uraian 1.Faktorkan bentuk aljabarberikut: a. 4x + 3 b. 2p – 5
2. Faktorkanlah 6a - 3b + 12
( Depdiknas Kurikulum 2006)
A.Tutoyo ( 2004 : 1) mengungkapkan bahwa dalam materi
operasi aljabar akan diingatkan kembali beberapa definisi yang
berkaitan dengan perpangkatan. Operasi aljabar adalah aritmatika
(berhitung), dalam aritmatika hanya bilangan dan operasi
aritmatika (seperti,,,). Operasi pada bentuk aljaba rmeliputi,
penjumlahan dan pengurangan suku-suku sejenis, perkalian suku
dua, pembagian, pemfaktoran, perpangkatan, pecahan dalam
a. Operasi pada bentuk aljabar
1. Penjumlahan dan pengurangan
Suku-suku seperti 2x dengan 5x dan x2 dengan 3x2
disebut suku-suku sejenis, sedangkan suku-suku seperti
4x dengan 3y, 2
2x dengan 2
y disebut suku-suku tidak
sejenis.
Pemahaman mengenai pengertian suku-suku sejenis
dan suku-suku tidak sejenis sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan dan
beberapa bentuk aljabar. Bentuk-bentuk aljabar dapat
dijumlahkan atau dikurangkan dengan menggunakan sifat
distributif, sifat komutatif, sifat asosiatif, dan
memperhatikan koefisien dari suku-suku sejenis.
a) Sifat komutatif
Untuk setiap bilangan real a dan b berlaku : a+b
= b+a
b) Sifat asosiatif
Untuk setiap bilangan real a, b, dan c berlaku
a+(b+c)=(a+b)+c
c) Sifat distributif terhadap penjumlahan dan
pengurangan, untuk setiap bilangan real a, b, dan
c berlaku
b. ab - ac=a(b-c)
2. Perkalian suatu bilangan dengan bentuk aljabar
Jika a, b, dan c adalah bilangan real makaa(b + c)=ab+
ac. Sifat seperti ini disebut sifat distributif. Sifat
distributif juga berlaku untuk perkalian bentuk aljabar.
Bentuk umum dari suku dua adalah ax + b, dengana≠0
dan x variabel pada bilangan real. Dengan demikian,
perkalian bilangan k dengan ax + b adalah sebagai berikut
k(ax + b)= (k ×ax) +(kb)
= kax + kb
Dengan cara yang sama ,
kc kbx kax c bx ax
k( 2 ) 2
Untuk perkalian suku dua ax + b dengan px +q adalah
sebagai berikut
(ax + b )(px + q ) =ax(px + q ) + b(px + q )
= ax× px + ax ×q +b ×px +b × q
bq
x
bp
aq
apx
bq
bpx
aqx
apx
)
(
2 23. Pembagian bentuk aljabar
Untuk pembagian menggunakan bentuk dasar pembagian
yaitu yang dibagi sama dengan pembagi kali hasil bagi
ditambah sisa. Untuk pembagi berderajad satu sudah
berarti. Sedangkan untuk pembagi berderajad dua, masih
dipisahkan antara pembagi yang dapat difaktorkan dan
pembagi yang tidak dapat difaktorkan.
a) Untuk pembagi yang dapat difaktorkan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut. Jika F(x) : (x-a)(x-b).
Misalkan P1= x- dan P2= x-b
F(x) = P1(x). H1(x) + S1(x)
H1(x) = P2(x). H2(x) + S2(x). Sehingga diperoleh
F(x) = P1(x). [P2(x). H2(x) + S2(x)] + S1(x)
= P1(x). P2(x). H2(x) +P1 S2(x) + S1(x)
Dimana hasil baginya adalah H2(x) dan sisanya P1 S2(x) +
S1(x), dengan S2(x) dan S1(x) dapat diperoleh dengan
metode horner. Perlu dimengerti bahwa derajad yang dibagi
sama dengan derajad pembagi ditambah derajad hasil bagi,
sedangkan serajad sisa maksimal derajad pembagi dikurangi
satu. Sehingga jika pembaginya berderajad satu maka
sisanya paling banyak berderajad nol, jika pembagi
berderajad dua maka sisanya paling banyak berderajad satu,
jika pembagi berderajad tiga maka sisanya paling banyak
b) Metode horner untuk pembagi berderajad 2 atau lebih
Misalkan polinom ax3 + bx2 + cx + d : x2– px – q, dengan
menggunakan cara panjang proses pembagian dapat
dilakukan sebagai berikut.
x2 – px – q / ax3 + bx2 + cx + d ax + (ap + b) …..hasil
bagi
ax3– apx2– aqx
———————– -
(ap + b)x2 + (c + aq)x + d
(ap + b)x2– (ap+b)px – (ap+b)q
—————————————— -
(p(ap+b)+(c+aq))x + (d + (ap+b)q) ……. Sisa
Jika menggunakan metode horner, maka
pembagiannya menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut.
Langkah 1.
Tuliskan koefisien dari yang dibagi dari pangkat
tertinggi menuju konstanta.
Langkah 2.
Tuliskan lawan (negatif) koefisien pembagi kecuali
koefisien x pangkat 2 disamping kirinya.
a b c d p ap p(ap+b)
q aq q(ap+b)
a ap + b c + p(ap+b) + aq d+q(ap+b) Hasil Bagi Sisa pembagian
b. Polinomial
Difinisi perpangkatan
Untuk setiap bilangan real a dan bilangan asli n,
faktor). (
... . a a a n a
an Misalnya
. . . . . . . . 3 3xy dan .
. 2 4
3 z z z z y y x z x x x
x
Suatu polinomial dengan satu variabel x adalah suatu bentuk
n n n n a x a x a x
a 1 1
1
0 ... n adalah bilangan bulat tidak
negatif dan a0,a1,...,an adalah bilangan-bilangan real. Jadi,
1 2 dan 6 , 1 3 2
2
x x
x
x adalah polinomial di mana n = 3, n = 2
dan n = 1. Jika x,a0,a1,...,an adalah bilangan-bilangan real
maka setiap polinomial menyatakan suatu bilangan real dan
semua sifat bilangan real yang tercantum dalam pendahuluan
berlaku untuk polinomial.
Pandang jumlahan abc...., dan
a,b,c,...masing-masing disebut suku, dengan demikian polinomial merupakan
jumlahan suku-suku, karena ab dapat ditulis a(b) maka
1 3 3
x
x dapat ditulis 3 (3 )1
x
x dan dapat ditulis
Jika suatu suku merupakan hasil kali dari dua faktor atau
lebih maka koefisien dari suatu faktor adalah produk dari
faktor-faktor yang lain. Misalnya, dalam suatu suku 2xy3di mana x
dan y variabel, koefisien dari x adalah 2y3, koefisien y3adalah
2x, dan koefisien xy3 adalah koefisien numerik 2. Dalam
polinomial x33x1, koefisien numerik atau koefisien saja,
dari suku pertama adalah 1, karena 3 3 . 1x
x dan koefisien suku
kedua adalah -3, karena suku kedua -3x.
c. Nama-nama Polinomial
Polinomial dari satu, dua dan tiga suku berturut-turut
disebut monomial, binomial, dan trinomial. Misalnya
2x, 3xy, dan -6 adalah monomial
x
3
3
dan 4x-7 adalahbinomial, dan3x3x2 4adalah trinomial
d. Derajat Polinomial
Derajat dari polinomial adalah pangkat tertinggi dari
pangkat-pangkat pada tiap-tiap suku dengan pangkat-pangkat n. Untuk polinomial
nol dikatakan tidak memiliki derajat. Bentuk umum dari derajat
polinomial seperti di bawah ini :
n n
n n
a x a x
a x
a 1 1
1
0 . ... a0 0
Misalnya x +3, x2 x,dan x3berturut-turut berderajat 1, 2,
dan 3. Suatu konstanta diperjanjikan berderajat 0. Derajat suatu
dari eksponen pada setiap variabel, dan derajat dari polinomial
adalah derajat tertinggi dari suku-suku yang ada. Misalnya
, 2 , 2 3
xyz y
x dan 5xyzw mempunyai derajat empat dan
2 4 3 3
3x y xy
y
x mempunyai derajat enam karena suku 3x4y2
berderajat enam, sedangkan dua suku yang lain berderajat empat
e. Notasi P(x)
Suatu lambang seperti “p dari x” dapat digunakan untuk
nama suatu polinomial. Salah satu keuntungan simbol seperti itu
adalah kekompakannya. Jika P(x) adalah suatu polinomial, maka
P(a) adalah hasil penggantian x dengan a dalam polinomial itu
atau disebut polinomial.
f. Pemfaktoran polinomial
Dalam pemfaktoran harus mengingat kembali dengan hukum
distributif, dan hukum tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
ab + ac = a (b + c) untuk setiap a, b dan c R, hukum tersebut
menunjukkan dengan cara bagaimana jumlah suku-suku yang
mempunyai faktor persekutuan dapat dinyatakan sebagai perkalian.
Jadi faktor a pada setiap suku ruas kiri dapat dipindahkan sebagai
faktor persekutuan dari seluruh bentuk tersebut, seperti tampak
pada ruas kanan. Untuk menyatakan suatu polinomial yang
diketahui sebagai produk dari dua atau lebih polynomial. Misalnya,
6x – 12 dapat ditulis 6 (x – 2 ),3(2x – 4 ), atau 2(3x – 6 ). Bentuk
lengkap. Demikian pula bentuk terfaktorkan lengkap ) 3 ( 15 45
153 2 2
x y x y x y
1. Produk istimewa dan faktor-faktor
Jika x dan a masing-masing bilangan real sembarang,
maka hukumdistributif didapat:
2 2 2 2 x x ) ( ) ( ) )( ( a a xa xa a x a a x x a x a x
Jadi selisih dua kuadrat selalu dapat difaktorkan.
Faktor-faktor x+ adan x – a disebut faktor-faktor sekawan.
Perhatikan bahwa, 2 2 2 2 2 2 2 ) ( dan 2 )
(xa x axa xa x axa
Dua trinomial di ruas kanan dari persamaan ini disebut
trinomial kuadrat sempurna.
2. Pemfaktoran dengan mengelompokkan
Suatu polinomial dari empat suku kadang-kadang dapat
difaktorkan dengan mula-mula mengelompokkan
suku-suku ke dalam dua binomial sedemikian hingga suku-suku-suku-suku
dari setiap binomial mempunyai faktor persekutuan.
Misalnya:xy + bx + ay +a b = x(y + b ) + a(y + b )
E. Kerangka Berpikir
Penelitian ini didasari oleh kesulitan peserta didik memahami
konsep matematika. Banyak cara yang dilakukan seorang guru untuk
mengatasi kesulitan tersebut, menggunakan metode pembelajaran
hingga media pembelajaran yang tepat dilakukan agar dapat membantu
peserta didik.
Salah satu metode mengajar yang digunakan adalah metode latihan.
Latihan merupakan kegiatan mengasah otak yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan tujuan memiliki ketangkasan dan keterampilan
yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari dan bersifat
permanen,sehingga metode latihan diyakini dapat membantu peserta
didik memahami konsep matematika. Banyak berlatih dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik, akan tetapi kelemahan dalam
penerapan metode latihan ini adalah kurangnya waktu yang tersedia
untuk menerapkan metode latihan. Banyaknya soal yang diberikan
kepada peserta didik menimbulkan dampak kejenuhan dan kurangnya
waktu untuk materi selanjutnya yang seharusnya dipelajari karena
jawaban dari soal-soal yang diberikan harus dibahas agar tidak
menimbulkan pertanyaan ataupun ketidakpahaman pada peserta didik.
Mengatasi kelemahan tersebut, maka peneliti merencanakan
strategi untuk penerapan metode latihan dengan kapasitas soal yang
memadai. Peneliti akan tetap memberikan soal-soal latihan dalam
akan memilih beberapa soal khusus yang akan dibahas secara tuntas,
sehinggasoal yang terpilih beserta penyelesaiannya menjadi contoh
atau pedoman untuk soal-soal lainnya. Selanjutnya, untuk menguji
keberhasilan penerapan strategi yang dirancang, peneliti akan
melakukan tes hasil belajar.
Penerapan metode latihan yang dirancang peneliti jikalau
ditingkatkan dan menjadi kebiasaan, maka dapat menambah minat
siswa untuk berlatih secara terus menerus.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian teoritis di atas dan kerangka berpikir
sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
1. Ada korelasi positif antara banyaknya latihan soal dengan hasil
belajar siswa kelas VIII B SMP N 2 Imogiri pada pokok bahasan
operasi aljabar.
2. Ada korelasi positif antara minat dengan hasil belajar siswa kelas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi. Penelitian
korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih (Gay dalam Sukardi, 2003:
166). Adapun tujuan dari penelitian korelasi adalah untuk menemukan
ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta
berarti atau tidaknya hubungan itu ( Suharsimi Arikunto, 2006:270).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara banyaknya
latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP N
2 Imogiri dalam mempelajari materi operasi aljabar.
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menemukan hubungan
antara banyaknya latihan soal dan minatdengan hasil belajar siswa,
maka penelitian ini juga termasuk dalam penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang
menekankan pada keadaan yang sebenarnya dan berusaha
mengungkap fenomena-fenomena yang ada, dimana dalam prosesnya
Dalam penelitian ini data diperoleh dari SMP N 2 Imogiri Bantul,
sehingga penelitian ini juga dapat dipandang sebagai penelitian
lapangan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N 2 Imogiri Bantul
yang beralamat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
2. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada rentang bulan Juli dan
Agustus semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti, baik berupa
orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi (Zainal,
2011: 215). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIIIA,VIIIB, VIIIC,VIIID,VIIIE,VIIIF SMP N 2 Imogiri Bantul tahun
ajaran 2014/2015 yang berjumlah ±3 siswa pada masing-masing
kelas.
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharmi Arikunto, 2010: 174). Dalam penelitian ini, sampel yang
digunakan ditentukan dengan clusester random sampling yaitu teknik
kelompok-kelompok (cluster dalam hal ini berupa kelas-kelas di
sekolah) yang dilakukan secara acak, karena penempatan peserta didik
setiap kelas sudah dilakukan secara random maka penelitian hanya
akan mengambil satu kelas sebagai sampel, karena setiap kelas
memiliki ciri-ciri yang sama dengan populasi.
D. Perumusan Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti. Adapun
kedua variabel tersebut adalah:
1. Variabel bebas (independent)
Variabel bebas (independent), yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).Variabel independen
dalam penelitian ini adalah banyaknya latihan soal dan minat
siswa
2. Variabel terikat (dependent)
Variabel terikat (dependent), yaitu variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar
E. Bentuk Data
Bentuk data dalam penelitian ini adalah data deskriptif kuantitatif,
sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non tes. Tes
berupa pemberian soal dilakukan untuk mendapatkan data dari hasil
belajar matematika siswa yang berupa nilai matematika siswa. Data
tersebut bertipe rasio. Data berupa rasio karena data hasil belajar
matematika berupa nilai yang dapat dilakukan perhitungan aritmatika,
menggunakan jarak yang sama dan mempunyai nilai 0. Sedangkan non