Q-Q'
SUSUNAN
DEWAN REDAKSI
JURNAL
TEKNOIOGT
I'NIVERSIIAS
NEGF,RI
MAKA$SAR
Devsr
Frobilr
R.ktor
thiv.rsits
NegeriMrk.ssar
Dclor Fakults
Tekdl
UNMPeDs[ggung Jawsb Kctua JuntsrD
Telnik
M6in
Unive6itas Negeri MEksslsr Penyuntlng
Ahli
Syukri Hiorad (Unhas Makalsar)
Ari
Darmawanhsek
(ITB Bandung!Isa Setiaslah Toha
(lTB
Bandung) Husain Syam (UNM Makassar )Jafar E. Djantang (UNM Makassa
Ketus
Penyunting DjuandaWrkil
Ketua MuzawirArief
Penyuntinj
A.
Muh. idkham Suardi MardiSphrir
Samur
Muh. Idan Fiskia Rera BaharuddinAdy Pokrnt Muhamrnad Agung
A.
Kalebu Juana Ch. So€ilono IskandarAlamrr
Redaksi Jurnal TEKNOLOGI Jurusan Mesinhhrltas
TeknikUniversitas Negeri Makassar
Jl.
Dg. Tata Raya 90224 Telp.:0411 - 864935X"ffi:.i,,1
@
DAFTARISI
l-
Analisis Prestasi Motor Bensin dengan Tanpa AndvancerAnrallah
tB
_
1822.
RancangBangun
dan
Analisis
Alat
penghemat Bahan BakarMinyak
dengan ProsesElektrolisis
Hidrogen-Hidrogen Oksid (HHO)MuhamnadAgung
163_
1923.
Pengaruh Suhu dan Tekanan Vakum Terhadap pengulpanAir
danPerubahan Wama
(b)
Keripik
Buah Selama prosei penggorenganVakum
r93
-
200
L/,,"
4.
DesignofA
Control StrateBr fo. Gantry Cmne SystemsAbdul Kadir
Muhonmad
2U
_
2085.
Pengaruh_Pelapisan
Logam
(Electroplating)
Nikel
TerhadapKekuatan Tarik Pelat ST. 3?
Ady
Rukma
209 _ 2166.
Analisa Torque Converter System Transmisi Automatic pada UnitWheel Loaders W 70
.
ArsyadFadil
2r7
2267.
Perancangan Sistem Pengkondisian Udara(AC)
pada Ruang Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri MakasiarSamnur
227_
236-Diterbitkan
oleh:
Jurusat
Teloih
Mesin
PENGANTAR
REDAKSI
Puji
dan syukurkami hatu*an
kepadaAllah
SWT
berkat karunia-Nya jugalah sehingga Jumal Teknik Mesin TEKNOLOGI edisi April 2011 dapat diterbitkan.Untuk edisi ini Jumal Teknik Mesin TEKNOLOCI diterbitkan dalam empat nomor penerbitan yang masing-masing berisi 7 buah artikel ilmiah. Untuk nomor ke empat memuat artikel yang
ditulis oleh Amrullah
menganalisis PrestasiMotor
Bensin
denganTanpa
Andvancer, Muhammad Agung tentang Rancang Bangun dan AnalisisAlat
Penghemat Bahan Bakar Minyak dengan Proses Elektrolisis Hidrogen-Hidrogen Oksid(HHO),
Jamaluddin melihat Penganrh Suhu dan Tekanan Vakum Terhadap PenguapanAir
dan Perubahan Wama (b)Keripik
Buah Selamahoses
Penggo.engan Vakum,Abdul
Kadir
Muhammad mengenai DesignofA
Control Stl-ateg/ for Cantry Crane Systems, Ady Rukmajuga melihat P€ngaruh Pelapisan Logam (Electroplating) Nikel Terhadap Kekuatan Tarik Pelat ST. 37, Arsyad Fadil melakukan Analisa Totque Converter System Transmisi Aulomatic Pada UnitWleel
tladers
W
70 dan Samnur Merancang Sistem Pengkondisian udara(AC)
pada Ruang Aula Teknol Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.Kami menyadari bahwa
jumal ini
masih jauh dari kesempumaan, karenaitu
dengan segalakerendahan
hati kami
menerima semua masukan yangbera(i
demi
kemajuanjumal
ini
dimasa yang akan datang.Makassar,
April
201IJnh&i4
Pena ah Suhu d@ Teka@ yartn te.hadap penguopdn Air dan petubohrn tyanq 193Pengaruh
Suhu dan
Tekanan Vakum Terhadap
Penguapan
Air
dan Perubahan
Warna
(b)
Keripik
Buah
Selama
Proses
Penggorengan
Vakum
JrmahddiD
Fakultar Teknilq Univ€rsitas Nege.i Makassar
Email:mamaljrm@yahoo.co.id
Absrak
Vona
A)
nenunjukkon warno kromatik antara biru dan kuning, u,arna (b) adalah salah sotulotg
berpengaruhpada warna keripik
buah,agar
varrvt
ft)
pada buah
tidak
banyakangalani
pentbahan selama penggorengon, maka perlu pengendalian proses dengan caranmpefiatikan
kondisi tlan perubahan yangterjadi
selama penggorengan- penelitianini
bnujuan
untuk mengetahui pengaruh suhu dan tekomn terhadap penguapan ait, penumnanLalar
sukroso dan pentbahan wamaft)
pada keripik buoh selama proses lxnggorengant&n.
Sonpel penelitian odalahbwh
nangka digoreng pada suhu 90dan
t\PC,
t;na
pntgorenga,
15sanpai 60
menit dan tekananvakun
l0
dan
15kpa.
parameter yangdiot
roti
adoloh
wann
ft),
kodar
air
don kadar sulrosa
sebelumdan
setelah sampel dgoreng. Hasil peneliti.m menu4juk*an lErubahanwama (b)
dipengartlhi oleh suhu dznuloan
vakum. Disamping itu perubahan warna (b)juga
dipengaruhi oleh penguapanair
bb
danpenur*un
kadar sukrosa dari dalam padata4 bilanana penguapaiaii
beba
danlennmn
kadar sutrosadari
dalan padatan belum konstan sebelum kadarair
dan kadarsbosa
mercopai l5o/owann
(b) terus mengalani perubaha4 nadun ketika penguapan a'trbba
dan penuntnantadar
su*rosa mulai lanstan atou di bay,/ah I 5oZwana
O)juga
sudahctubrung konstat
lda
kunci : Suhu, tekanan, kadar air, kadar sukmsa danwann
ft)
I. PEIYDAIIIJLUAN
dikehendaki, seperti padakopi,
dan rotiPenggorengan
merupakan
salah
bakar. Pada
keripik
buah-buahan dan satu proses penempan panas padabahan
s
y.rtun,
brownang
tidak
dikehendaki,pakanan.
Selama penggorenganterjadi
karena
menyebabkan penampil:rn yang*tara
simultan
perpindahan panasdari
tidak baik
dan timbulnyacita
rasa yang ninyak ke permukaan bahan makanandan
lain.
Pada
dasamyaada
dua
macarnq
air
berpindahdari
bagian dalamke
mekanismedari
reaksi
bro|'ning,
yaittt
p.rmukaan
bahan.
Kondisi ini
rcaksi browning enzimatik
dan
reaksi
/
rEngakibatkan
banyak
perubahan,baik
browning
non
enzimatik.
pada
proses
/
s6ara
fisik
maupunkimiawi
padabahan
penggorengan, akan terjadi browningnon
/
y&g
digoreng. Salah
satunya
adalah
cnzimatik
atau
reaksi pencoklatal
nonFrubahan
wama
atau
pencoklatan
enzimatik.(bonning) yary
banyak rerjadimisalnya
Selama proses pemanasan te.jadijita
makanan mengalarhi
perlakuan
secam
bersarnaandua
macam
reaksickanis.
Biasanya mengakibatkan
pencoklatannon
enzimatik, yaitupaubahan penampilan,
flavor
dan
nilai
karamclisasidan
reaksi
Maillal
194 TEKNOLOd YOLUME
I3
NO.lAPR]L 201]Winamo,
1992).
Reaki
karamelisasiadalah
reaksi
yang terjadi
karenapemanasan
gula
pada temperaturdi
atastitik
cairnya
dan
menghasilkan wamacoklat
(Tranggonodan
Sutardi,
1989).Sedangkan rea.ksi
Maillard
adalah reaksigula reduksi dengan gugus amina p.ime..
Reaksi-reaksi
te$ebut
menghasilkanproduk
berwama
coklat
yang
disebutnelanoidin (Winamo, 1992).
Model malematika sudah banyak d ikembangkanberkaitan
dergan
penggorengan produk (Rice dan Camble. 1989; Areba dan Minal,I994;
Moreira
dkk.,
1995: Dincer
danYildiz,
1996). Namunmodel
yang telahdikembangkan,
sejauh
ini
belum memperlihatkan hubungan antara kondisi penggorengan dengan perubahan wama yang disebabkan oleh perubahan kadar air,kadar sukros4 kadar
gula
reduksi
dankadar Fkaroten dalam produk.
Padahalperubahan wama
lidak
diinginkan terjadipada
beb€rapabahan
pangan
selamapenggorengan,
misalnya
pada
keripik buah-buahandan
sayur-sayuran. Kondisi tersebut dapatdiperkecil
apabila prosesbisa
dikendalikan secara
baik
denganmemperhalikan perubahan
dalam
bahan solarna p€nggorengan.Bebenpa
penelitia.
telah berhasil mengungkapkan perubahanwama
yangtcrjadi
selama prcses
pemanasan atau penggorengan bahan makanan. Garayo danMoreira (2002) melakukan penggorengan
lecara vakum pada
kentang,
danm€laporkan bahwa produk keripik kentang yang dihasilkan berwama lebih gelap dan
merah, disebabkan kar€na adanya reaksi
antara gugus
amina
dan
gula
reduksi (reaksi pencoklatannon
enzimatik/reaksiMaillard).
Sedangkanlkoko dan
Kud(2006)
menjelaskanterjadi
p€ningkarar pe.ubahan wama kemerahan pada pepay4mungkin
disebakan
karena
adanyakenaikan padatan (sukrosa) pada bahan
s€telah perlakuan
osmotik
dan
terjadireaksi
karamelisasi.Dengan
demikianpenelitian
secara menyeluruh
terhadapperubahan
wama
yang
mungkin
terjadi selama proses penggor€ngan buah, masihperlu
dilakukan
dengan memperhatikansuhu
dan
tekanan
vakum
sertamempertimbangkan kondisi bahan baku ke dalam model yang berpengaruh terhadap
warna
produk
akhir.
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan tekanan vakum terhadap penguapan
air
dan
perubahanwama
(b)
keripik
buahselama proses
penggorengan
secara
vakum-METODE
PENELITIAN
Bahan
Bahan utama p€nelitian
adalahbuah
nangka
jenis
nangka
salak (berdasarkansifat-sifat
blahnya)
yaitudaging
buah
padat,
b€rai. dan
kurangaroma" Buah nangka berumur 12
-
24jam
s€telah dipanen
dibeli
dari petani melaluipedagang
buai
di pasar tradisional di Kota Baru Yogyakana. Diasumsikan kons€nt-aibahan
dianggap homogen
diseluruhpadatan termasuk
permukaan padalarLrdangkan
bahan
pendukung penelitian adalahminyak
gorengdan
bahan+ahan kimia untuk analisiskimia-B.
Alat
Alat
utama adalah
penggorengvak\tm
(vacuumfryer)
dibvat
secaftkhusus
untuk
skala
laboratorium
dandirancang
sesuai dengan
kebutuhan penelitian dilengkapidata
logger sistemkomputer,
s€dangkan
alat
p€ndukungterdiri
dari
gelas
ukur,
mikrometer, tirnbangananalitih
alat uku. analisa kadarai
dajrHufier's
lab colorimelric system.C,
PelaksanaatrPenelitianSampel digoreng pada korhbinasi
suhu
90 dan l00oc dan
larna p€nggo.€ngan 15 sampai60
menit
sertatekanan
vakum
l0
dan
15 kPa.
Semuasampel kemudian dilakukan pengukuran
wama
(L,4
b)
dan
analisiskadar
airseb€lum
dan
setelah digoreng.
Prosesruta
Pengmh Suttu dan Tetanan yabn terhadap penguopon Ai, dan perubohan Wona t95trlitian,
p€ngukuran
dan
analisis-'r.,kan
sebanyak tiga kali pengulangan.l.
PctrgarDalao warDa sarnpelWama
sampel
buah
nanelad.rurn
dan
seielah digoreng
p;dalotagri
variasilam4
suhu dan tekanan*|lrr
diuku.
menggunakan Hunter,s lab&imeEic
system
(l*e
dkk.,200l).
L*.imeter
Hunler
mempunyai prinsipqE
t
slEktrotolomeleryang
mengukur4kul
dengan filterX,
y
dan Z. Alat ini--.gtapi
dengan integrasi
langsungd
konversike nilai-nilai
L,
a
dan biso.tano,
1990). Kamkrerisrik wama yangfiu
adalah wamakromatik
camouranElhrning
diberisinbol
(b).L
Arlisis
kadarair
Kadar
air
sampel
sebelum dan*f,
digorcng dianalisis menggunakanEr&
oven
vakum
(AOAC,
1970)htr
ukuran sampel
l0 g
dibuattrlFf
3
sampel. Proses p€nelitian dandis
dilakukan
sebanyak
tiga
kali
t-
Ar.lbis
kadar sukros2Kadar sukrcsa sampel sebelum dan
d
digo.eng dianalisis dengan metode{Strbofotomehi,
Metode
Nelson-s-g/i
AOAC,
1995). Proses penelitian-
-alisis
dilakukan sebanyak riga kaliHd-tgan.
C,
r.n|isis
daraData
hasil
penelitian
dianalisis4r
rnenggunakanmulliple
rcgression-
taidik.
Melode muhiple regression-a!Eria
untuk
menyelesaikan sistemrel
linear model perubahan warna[- e
dan
b
produk
sebagai
funpi
lrlan
kadarair.
Sedangkan analisisrld
digunakan
analisis
regresih:rqda
denganprogram
SPSS untuk-_i
signifikansi
dan
pengaruhslrn
kadarair
teihadap perubahanEttr
l-
a dan b produk.III.
HASIL
PENELITIAN
DANPEMBAIIASAN
A.
Pengaruh suhu dan lekanan vakumterhadap
perubahan
warna
{b)padatatr
buah langka
selamapetrggoreDgaD
Nilai b
menunjukkan
wamakromatik anlara biru sampai kuning. Nilai
b
positif antam 0 sarbpai +70 menyatakanrnlensatas wama kuning dan nilai b nesatif
dari 0 sampai
-70
menunjukkan inreniitaswama
biru
(Soekartq
1990). perubahanwama
b
padatan
nangka
selamapenggo.engan
pada
berbagaisuhu
dantekanan vakum disajikan pada Cambar
la
dan
lb,
selarna penggorcngan tekananvakum d-al suhu dijaga terap pada
l0
kpadan
100"C. Berdasarkan Gambar 3a dan 3b nampak wama b mengalami perubahanyang
cepat
kearah
wama
kuningkecoklatan
dimulai dari
awalpenggorengan sampai
kira-kira
mencaDaimenit ke 15, namun beberapa lama seteiah
wakfu tersebut perubahan wama
b
sudahmulai
menjadi lambat
dan
akhimvamenjadikonstan.
Titik
perubahan wamab
namDakdipengaruhi oleh suhu dan tekanan vakum, dimana
makin
tinggi
suhu dan
tekananvakum semakin rendah padahn mengalarni perubahan
wama
b.
Perubahan wama b diduga disebabkan penggorengan dengansuhu tinggi dan
lekanan
valum
lebih rendahterjadi
perpindahan panas lebihc-€pat ke permukaan dan ke dalarn padatan,
sehingga
air
di
pcnnr-rkaan dandi
dalampadatan
lebih
cepat
kelua.
dan
di
permukaan
padatan
terjadi
pengerasanmengakibatkan
wama
padalan
lebihcende.ung
kearah
wama
kuning kecoklatan.Menu.ut K€taren
(1986),permukaan
lapisan
luar akan
berwarna coklat keemasan akibat p€nggorengan dan terbentuknya wama pada permukaan bahandisebabkan
oleh re.ksi
pencoklatan.196 TEKNOLOGI YOLUME I3 NO.1,1PNL 2011
keterkaitan dengan pcnguapan
air
bebasdan
penurunan
kadar sukosa.
DariGambar
la
dan
lb
nampak
wama
bpadatan
terus
mengalami
perubahan selama penguapan air bebas b€lum konstanatau pada saat kadat air masih di atas I 5%, kemudian bebempa lama perubahan wama
b
mulai
menjadi lambat
dan
akiimya
konstan setelah
penguapanair
bebasmendekati konslan atau pada saat kadar air
di
bawah
157o,demikia. pula
halnyadengan penurunal kadar sukosa. Warna b
terus
mengalami perubahan
selamapenurunan kadar
sukosa belum
konstan atau pada saat kadar sukosa masih di atas 40olo, namun sctelah kadar sukrosa mulaimenjadi konstan
atau
pada saat
kadar sukrosa di bawah 40ol. warnabjuga
mulai menjadi konstan.B.
Pengaruh suhu dan l€katratrvakum
terhrdap
penurunan
kadar
rir
padatao
buah
nangka
selama peDggoreDgatrPenurunan
kadar
air
padatannangka selama
penggorengan dengan berbagai variasi suhu minyak dan tekananvakum disajikan pada Gambar 2a dan 2b.
T€kanan
vakum
dan
suhu
selanap€nggorengan dijaga tetap pada l0 kPa dan
l00uc.
Penguapan
air
selamapenggorengan nampak diPengaruhi oleh suhu
dan
lekananvakum.
Makin
tinggisuhu dan tekanan vakum makin rendah ada
kecenderungan laju pcnguapan air scmakin
cepat.
Hal
tersebut
disebabkan
padaproses penggorengan dengan suhu tinggi
dan tekanan vakum lebih rendah, suhu
titik
didih
air
juga
menjadi
lebih
tinggi sehinggaenergi
panasyang
masuk ke dalam padatan cendcrung lebih besarjika
dibandingkan dengan
suhu rendah
daolekanan
vakum
lebih tinggi,
sehingga padatan yang digoreng pada suhu tinggidan
tekananvakum
rendahlebih
cepot menjadi masak dibandingkan suhu rendahdan tekanan vakum yang tinggi. Penelitian
ini
mendukungpenelitian Garayo
danMo.eira
(2002) yang m€njelaskan bahwa kentangyang
digoreng pada suhu lebihtinggi
dengan tekanan
vakum
samamemerlukan
waktu lebih
singkat
untuk mcncapai kadar air Yang sama.0102030405060
lnNa Penagorengan (min)
(a)
6
. ;ro
-9
20l5
35lo
25 20l5
lo
lo
40t5
o r0
20
to
40 50
60LdE Po€€orogd
(min)G)
20 l03eo
1.t
:30
l5
Larna Penssolcu$r (Ni.r)
(b)
Gambar
l.
PerubahtD
wama (b) padatan nangka selama penggorengan (a) variasi suhu minyak pada tekanan vakuml0
kPa dan (b) variasi tckanan vakum pada suhrr minvak l00oC.ta'elu.ldia Penganh Sullt dal TeIaNn yaLun
k
e,top peneuapan Air tun p.rubohan,lana
19790
pada saat kadar
air
di
bawah
l5%. Penurunankadar
air
agaknya
lerkaitdengan
perubahan
wama
b.
Tirik
perubahan
b
dimulai
dari
awal penggorengan sampai pcnguapan airhbas
mendekati konsta[ pada saat kadar
air
di alasl5%.
beb€rapa lama selelah kadar airdi
bawah 15% sampai konsran perubahanwama
b juga
sudahmulai
konslan dan akhimya menjadi konslan.C.
Pelgaruh
suhu daoteka[an
vakum terhadap peDurunankadar
sukrosapadatan
buah
trangt{_a
selaha petrggorebganCambar
la
dan
Jb
menyaiikan penurunan kadar sukrosa dalam padakn selama proses penggorengan pada suhu dan tekanan vakum berbed4 s€lama pros€spenggorengan lekanan vakum
dan
suhu dijaga letap padal0
kpa danl00oc.
Dari gambar nampak penurunan kadaa sukmsa dipengaruhi oleh suhu dan tekanan vakum. Makinlinggi
suhu dengan tekanan vakum rendah semakin cepar kadar sukrosa dalampadatan mengalami penurunan. Kondisi
ini
mungkin discbabkan karena penggorenga n pada suhu tinggi dan tekanan vakum lebih
rendah,
padatanlebih
cepat
menerima panas sehinggaair
bebas dalam padatanlebih
cepat
rnenguap
dan
teriadipembentukan lapisan kems dipermukaan
sehingga sufu.osa
mengalamj
realsikaramelisasi
menyebabkan
oadatanmengalami perubahan wama
L.
_-
?enelitian ini
mendukungpenelilian Saloko
dan
Iskandar (2009iyang
berhasil
mengungkapkan iahwawama
yang
lerbenfukpada
p€mbuatangula
semul
disebabkankarena
prosespenguapan
dan
terjadinya
reaki
karamelisasi, sedangkan menurut Kehrcn
(1986)
pembentukan
lapisan
kemsdipe.mukaan
akan
menyebabkan Droduk yang digoreng berwama coklat keemasan.Oleh
scbab
iru
untuk
menqhindarilerjadinya
pengerasan
dipermukaan75
a
560
<45
b?ro
l5
00102030405060
LaNa penggoreng"
(nin)
(b)
Cra-rnbar
2.
Penurunankadar
air
padatannairgka selama penggorengan
(a)
variasirlhu
minyak pada rekanan vakumI0
kpa dan(b)
variasi tekanan vakum Dada suhuoinyak
l00uCPada
awal
penggorengarl energiproas
digunakan
untuk
memanaskanFDlukaan
kemudian
bagian
dalamFdalan. Pada kondisi
ini
prosespaaguapan
air
bebasmulai
berlangsungd..i
bagian dalamke 6rmukaan. 6rena
&nya
peAedaan kons€ntrasi massaair
Fda
bagian dalam dengan permlkaan danLrE
la konsentrasi massa air di permukaanlbih
rendah dibandingkan
ionr"nl*.i
ressa air dalam padatan.
Air
di permukaanlcbih cepar menjadi uap disebabkn adanva
\ootak
langsung padatan dengan minyakatEng.
Penurunanladar
air
dicirikan.adanla
penguapanair
dan
leriadin\a gclcmbung gas dari permukaan padatanic
cdia
minyak panas.Penurunan
kadar
air
diducadsciabkan
hilangnya sebagianair
bebl
&i
dalan
padatanke
permukaan yangEguap
ke
lingkungan (dalam minvakFas)
dan perubahan massaair
men;adiq
di
dalarn
padatan.
penuru-nantadungan air
mendekati konstan setelahF.qguapan
air
bcbas dalam padalan iuqacdckati
konslan alau pada saat kadar airwapi
lSVo,
kemudian
melambatl9E TEKXOLOGI YOLUME
]3
NO.l APR]L 20]] 60G55
350
Eo
:2
::
300102030405060
Ldre PensEo.aao (Dtnr)sebelum produk menjadi masak dan reaksi
reaksi selama penguapan mungkin dapat
dilakukan dengan suhu rendah dan tekanan hampa.
dalam
padatan menjadi
konstan. Disampingitu
penurunankadar
sukosa nampak mempengaruhi perubahan wamaL
pada
padatan
nangka
yang
digoreng.Penggabungan perubahan wama
L
dengan penurunankadar
air
dan kadar
sukrosa mungkinakan
menjelaskan dengan baik ketiga proses tersebut.D.
Petrgarub petrurunaokadar
air
danprnurutran
krdrr
sukrosa terbadapwarna
(b)
padatatr
buah
Dangka selama peoggoretrganPenggabungan perubahan wama
(b),
penurunan kada.ai.
dan penurunadkadar sukosa dalam
padatan
selamapenggorengan pada
suhu
l00oc
dengantekanan
vakum
l0
kPa
disajikan
padaCambai
4,
dari
gambar nampak saling keterkaitan ketiga proses, yaitu perubahan nilai b, penurunan kadar air dan penurunankadar
sukrosa
dalam
padatan
s€lamapenggorengan
pada kondisi
vakum. Penurunannilai b
dalam padatan dimulai dari nilai b awal kemudian berubah dengancepat
ke
arahwama kuning
kecoklatan sampai menitke
15,kemldian
beberapa lama nilai b padatan menjadi konstan.Titik
penurunan
nilai
b ke
arah
wama kecoklatan tampak ada keterkaitan denganpenguapan air bebas dan penurunan kadar
sukrosa dalam padatan.
Gambar
3. Penurunan
kadar
sukrosa padatan nangka selama penggorengan (a) variasi suhu minyak pada tekanan vakum l0 kPa dan {b) variasi telanan !akum padasuhu minyak l00oC
Berdasarkan Gambar
3a
dan
Jbnampak
kadar
sukrcsa
dalam
padatanmengalami penurunan dengan
cepatsampai menit
ke
15, beberapa saat setelahlarna
wallu
tersebut
penurunan kada. sukosa menjadi konstan.Titik
perubahansukosa
agaknya ada keterkaitan denganpenguapan
air
bebas dalam
padatan.Penurunan
kadar sukosa masih
terus berlangsung selama penguapanair
bcbasdalam padatan belum konstan atau pada saat kadar air masih di atas
l57q
beberapalama setelah penguapan
air
bebas sudahmulai konstan atau pada saat kadar
air
dibawah 15%
penurunankadar
sukosas
-t
-Ee
;;
35 t0 25 70 l5 l0 5 0 80 10 60 50 {0 30 20 l0 00
l0
20
30
rl0 50
60Lana Pergsorengan
(
in)Gambar
4.
Perubahan wama (b), kadarair
dan kadar sukrosa padatan nangka selama
p€nggorengan pada suhu
minyak
l00oc
dengan tekMan vakuml0
l(Pa(a)
o lo
20
l0 40
50
60 60.]
55Yso
Eos
ts40
jrs
30 (b)-boludd", Pengatuh Sutru dan Tetanan yahn krhadap pcnguapan,r,r dan pedbahad WuM
199
....
BerdasarkanCambar
4
nampakn
al
b lerus mengalami penurunan wamdLe
arah
kuning
kecoklalan
selama pcnguapa-nair
bebas belum konslanDada
saat kadar air dalam padatan masih di at3s
15Y",
namun
hberapa lama
nilai
bcenderung
menjadi
konstan
s€lelahprnguapan
air
bebasmulai
konstanDada
saat kadar
air
di
bawah l5olo. pola yang sama nampakkrjadi
padatirik
penurunanladar
sukosa yang berpengaruh tcrhadap pcnurunan nilai b dalam padatan. Dimulaid.ri
awal
penggorengannilai
b
lerus rnengalami penurunanwama
ke
amh luning kecoklatan selama penurunan kadarrrtrosa
belum
konslan pada saat kadarlrkrosa masih di atas 4002. beberapa lama
nilai b
cenderung
konstan
kelikaFrurunan
kadar sukrosa dalam padalan Joga sudah konstan pada saat kadariukosa
d
bawai 40%.Perhitungan perubahan warna (b),
Fguapan
air
dan
penurunan
kadargtros:r dalam
padatan
s€lamaFEgorengan
diselesaikan dengan caraallriple
regre ssion rnenggunakariprogamrqnF
er.
Model
matematik
perubahturr'ama (b) padatan nangka diseba-bkan oleh p<nguapan air bebas dan penurunan
kadar
rtrosa
selama proses
p€nggorenganraxum
dinyatakan
dalam
persamaan berikutini-wb = 0,46
c.'rr
cno'r
Hasil perhitungan perubahan wama
lbl
Fdatan
selama proses penggorenqandsajikan
pada Gambar5.
dai-
garniarEs€but
tampak
kec€nderungan hasilFhrtungan
perubaian
wama
(b),Frurunan
kadarair
dan penurunan kadarrrlrosa
mengikuti
atau
hamDir
samadcngan
data
hasil
pengamatan. Hasilralisis
slatistik
menuniuklan
secamignifikan
penurunan kadarair
dan kadars*rosa
berpengaruh lerhadap perubahanr:rna
(b)
padaran(p <
0,01). penurunanbdar
air
bcrkonrribusi52,6%
terhadaopcnrbahan wama (b) sedangkan penurunan
bdar
sulrosa
bcrkontribusi
65,3"/0lerhadap perubahan wama
(b)
dan secamoersama-sama
t€nurunan kadar
air
dankadar
sukrosa
berkonrribusi
67J%terhadap perubahan warna {b) padatan.
Cambar
5.
Perhitunganwama
(b),
kadarair
dan
kndar
sukosa
padatan nangkasehma penggorcngan pada suhu minvak I00"C dengan tekanan vakum lO kpa
IV.
KESIMPI'LAN
_
Kesimpulan
yang dapat
diambildan hasil penelilian ini adalah bahwa suhu dan tekanan vakum berpengaruh lerhadap perubahan wama
O),
penurunan kadar airdan
penurunankadar
sukrosa
padatan setama penggorengan. perubahan wama(b)
dipengaruhi oleh p€nguapanair
bebassesuat dengan
kandungan
air
danpenurunan kadar sukosa yang ada dalarrr padatan. Bilamana penguapan
air
bebasdalam padaan belum
lonslan
sebelumxaoar
arr
mencapai 15o6wama
b
lerusmengalami
perubahan,
namun
ketikapenguapal air bebas mulai konstan atau di
bawah l5% wama bjuga sudah cenderung konstan.
Begitu
pula
dengan penurunankadar
sukosa,
perubahannilai
b
terus berubah sebelum penurunan kadaa sukosa konstan atau pada saat kadar sukrosadi
atas
40%,
b€be.apa lama wamab
tidakberubah setelah penurunan kadar sukrosa
konstan
ahu
pada saat kadar sukrosa di bawah40y..
Model malemarik perubahanwama
(b)
scbagai fungsi penguapan airoan
penurunan
kadar
sukrosa
yang30s
70:
609
40€
,oI
20€
l0i
0 270:15
dn
50 r0 t0 l0
,ro
50
60 Ltoh PaBgord'r"n (dn)200 TEKNOLrcI YOLUME
]3
NO.4APNL20]I
dikembangkan
dapat
digunakan denganbaik untuk
memprediki
perubahan wama(b)
produk
selama prcses penggorengan secala vakum.DAMAR
PUSTAXA
AOAC. (1970).
Oficial
merhods nnalysisof
the mtsocialiont
of
nnicial
mnalutical
chemistt. Associatioqof
Aflicial
Analitycal
Chemists, Washington, DC.Atteb4 P.,
dan
Mittal,
C.
S.
(1994). Modelingthe
deepfat
frying
of
beef
meatballs.
IntemationalJoumal
oJ
Food
Science
andTec hno log/ 29. pp. 4294 40. Bo4 A-
N.,
QOOI'1. The chenistry offood,leclure
3,
ctEmislry
in
conlexl.http:/
rww.hull.ac.uk/php/ChsamMood3.pdf.
Diakses
padatanggal 20 Januari 2006.
Dincer,
I.,
dan Yildiz,
M.
(19%).Modeling
of
thermal
andmMoisruE
difhrsion
incylindrically
shaped
sausagesduring
fiying.
J. of
Food
Eng. 28|25-
4J.Gamyo,
J,
dan Morier4
R.
(2m2). Vacuumfrying
of
potato chips. Journolof
FoodEngineerin.
55, pp.l8l-191.
Ketaren.
S.
11986). Pengantar tekhologiminyak
dan
lemak
pangan.'
Penerbit UI-Press. Jakarta.l.ee, SY., Yoo, S.S-, t €e, M.J., Kwon, LB.
dan ryu4 Y.R.
(2001). Optimiza(ionof
nib
roasting in cocoa bean processingwith
lotte-bBetter tasteand color
proc€ss.Food-
Sci.BiotecbaL
l0.
28G 293.Moreir4
R-G., PalauJ.
E.,
dan Sun,X.
(1995).
Deetrfat fryingoftortilla
chips:
An
Engineering Approach.Food
Techralogt
,19,pp,
146-150.
Rice,
P.,
dan
Gamble,M.
H.
(1989)Modeling
moisture
loss
during potato slicf,-frying
Int. J. of FoodSci. Technol,24l.183
Saloko,
S.,
dan
Iskandar,
L.
(2009).Pembuatan
gula
semut
arcn menggunakanteknik
penguapanhamp.
Seminar
Nasional
danGelar
Tekrclogi
PERTETA.Al-8l-89.
Soekartq
T.
S.
(1990).
Dasar-dasarperBcrwagan
dan
slandarisosi mutu pangan. Jurusan TeknologiPangan dan Gizi. IPB. Bogor. Tranggono dan Sutardi, (1989). Brbtrrzra
dan
lebnlogi
pascaparea. PusatAntar
UniveBitas-Pangan
danGizi.
UniversitasCadjah
Mada.Yog.akarta-Wibowo, C., Dwiyan(i, H.. dan
llariyanti,
P.
(2006).
P€ningkatan kualitaskcripik
kcntang vadetas granoladengan
metode
pcngolahan sedethara. J. Akta Agrosi<t Yol.9 No. 2: 102-109Winamo.,