• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

I - 1 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Pendahuluan

1.1

Latar Belakang

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan beberapa hal terkait dengan pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya, antara lain: tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%, tercapainya 100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia, serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100% pada tingkat kebutuhan dasar.

Bidang Cipta Karya sebagai bentuk pelayanan dasar permukiman merupakan urusan pemerintahan konkuren dan harus diemban bersama sesuai dengan bentuk kewenangannya. Hal ini telah termuat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatakan bahwa pelayanan dasar merupakan urusan wajib antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.

Sebagai dokumen perencanaan dan acuan penganggaran Bidang Cipta Karya, mengacu pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2015–2019 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta kerangka pendanaan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

(2)

I - 2 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 Berdasarkan hal tersebut, dalam upayanya mendukung pembangunan infrastruktur permukiman, Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Povinsi Sumatera Utara perlu menyusun dokumen perencanaan berikut program penganggarannya berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya. Penyusunan dokumen RPIJM ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Asahan dalam melaksanakan pengembangan infrastruktur permukiman berdasarkan kebutuhan dan arahan program-program prioritas Bidang Cipta Karya di seluruh wilayah Kabupaten Asahan dengan lebih terpadu, efisien dan efektif sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.

1.2

Maksud dan Tujuan

Maksud RPIJM Bidang Cipta Karya adalah mewujudkan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, , menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera selaras dengan tujuan pembangunan nasional.

Sedangkan tujuan RPIJM adalah sebagai dokumen acuan bagi Kabupaten Asahan dalam perencanaan program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang berasal dari berbagai sumber pendanaan, baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kota, maupun sumber pendanaan lainnya dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders

sehingga dapat lebih terarah dan berkesinambungan.

1.3

Acuan Peraturan dan Perundangan

Dalam rangka meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengharapkan setiap kabupaten/kota dapat menyusun perencanaan yang terintegrasi berupa RPIJM. Hal tersebut telah disampaikan melalui Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor: 06/SE/DC/2014 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) tahun 2014. Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Renstra DJCK tersebut, disebutkan bahwa Renstra DJCK 2015-2019

(3)

I - 3 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 merupakan penjuru bagi seluruh Unit Organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam menyusun berbagai dokumen perencanaan, pemrograman dan penganggaran (dalam hal ini termasuk arahan penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota), serta evaluasi kinerja, seperti RENJA-KL, RKA-KL, dan LAKIP.

Surat Edaran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan penyusunan RPIJM

(4)

I - 4 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

(5)

I - 5 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

(6)

I - 6 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

(7)

I - 7 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 Selanjutnya pada tahun 2016 diperbaharui melalui Panduan/Simulasi Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Subdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Panduan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota Tahun 2016

Pembaharuan pedoman penyusunan RPIJM ini didasarkan pada:

1) Pemutakhiran Amanat Pembangunan Bidang Cipta Karya, sesuai Perpres RI No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019;

2) Penyesuaian Sasaran Strategis, seuai Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2015–2019; dan

(8)

I - 8 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 3) Perubahan Nomenklatur Bidang Cipta Karya, sesuai Surat Edaran Nomor:

50/SE/Dc/2016 Tentang Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019.

Prinsip Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya mengacu pada Perangkat peraturan dan perundangan sebagai berikut:

A. Amanat perundangan yang terkait bidang Cipta Karya:

1) Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

2) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 3) Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

4) Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antar Pusat dan Pemerintahan Daerah

5) Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

6) Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

7) Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun 8) Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung B. Peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya:

1) Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2) Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

3) Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);

4) Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

5) Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah ;

6) Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

7) Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air;

8) Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum;

(9)

I - 9 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 9) Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan

Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, dengan perubahannya Perpres No. 13 Tahun 2010 dan Perpres No. 56 Tahun 2011;

10) Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;

11) Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca;

12) Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi;

13) Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

14) Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

15) Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;

16) Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);

17) Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

18) Permen PU No. 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

19) Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP); 20) Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan

Perawatan Bangunan Gedung;

21) Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung;

22) Permen PU No. 18/PRT/M/2012 Tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

23) Permen PU No. 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga;

(10)

I - 10 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 24) Permen PU No. 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

25) Permen PU No. 1/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

26) Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan;

27) Permen PU No. 25/PRT/M/2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum;

28) Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau;

29) Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur;

30) Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

31) Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 32) Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan; 33) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum.

1.4 Pengertian RPIJM

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dalam periode lima tahun yang dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun oleh masyarakat/swasta, dengan mengacu pada rencana spasial dan rencana pembangunan ditiap tingkatannya, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan.

(11)

I - 11 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

1.5

Kedudukan RPIJM

Dokumen RPIJM disusun pada tingkat Kabupaten/Kota yang bersifat multi sektor, multi stakeholder, dan multi pendanaan. Yang di maksud dengan multi sektor adalah RPIJM meliputi sektor-sektor di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP), Bina Penataan Bangunan (BPB), Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM).

Adapun maksud dari multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan implementasi RPIJM sesuai kewenangan dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang terkait dalam RPIJM meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun oleh masyarakat dan dunia usaha. Sedangkan maksud dari multi-pendanaan adalah sumber pembiayaan infrastruktur permukiman dalam RPIJM tidak hanya berasal dari pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota, serta dunia usaha dan masyarakat.

Gambar 1. 1 Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya dilakukan secara terintegrasi terhadap berbagai Strategi Pembangunan Sektor dan Rencana Induk (Masterplan) Infrastruktur Bidang Cipta Karya diantaranya; Strategi Pembangunan Permukiman dan

(12)

I - 12 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 Infrastruktur Perkotaan (SPPIP), Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Rencana Tata Ruang Wilayah dan Visi Misi Pemimpin Daerah yang tertuang dalam RPJMD/Renstra SKPD yang membidangi bidang Cipta Karya.

Gambar 1. 2 Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya

RPIJM yang telah disusun kemudian akan dituangkan ke dalam rencana program tahunan berupa Memorandum Program yang merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah, provinsi, dan kabupaten/kota terkait rencana kegiatan di suatu Kabupaten/Kota dalam jangka waktu 5 tahun.

Sebagai dokumen teknis, RPIJM sudah harus menampung aspirasi pemangku kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM harus ditekankan pada proses partisipasi melalui dialog dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh semua pihak sebagai acuan pembangunan infrastruktur bersama. Dengan demikian, maka pembangunan infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara bersama-sama oleh para pemangku

(13)

I - 13 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 kepentingan. RPIJM tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD, namun RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya yang berisikan rencana investasi infrastruktur sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah.

1.6

Muatan RPIJM

Muatan RPIJM berpedoman pada Panduan/Simulasi Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota yang disampaikan oleh Subdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2016. Adapun substansi muatan RPIJM ini terdiri dari 8 (delapan) bab, yaitu:

Bab 1: Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, pengertian dan kedudukan RPIJM, muatan RPIJM serta landasan hukum.

Bab 2: Profil Kabupaten Asahan

Membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu-isu strategis Kabupaten Asahan.

Bab 3: Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Bab ini berisi tentang Arahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta Karya, Arahan Penataan Ruang dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bab 4: Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Bab ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan. Bab 5: Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan.

Bab 6: Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota

Bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota.

(14)

I - 14 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022 Pada bab ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Bina Penataan Bangunan, Pengembangan dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) dan Sektor Pengembangan Air Minum (PSPAM). Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.

Bab 8: Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Pada bab terakhir ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kabupaten Asahan dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten Asahan.

Gambar

Gambar 1. 1   Kedudukan  RPIJM  dalam  Sistem  Perencanaan  Pembangunan  Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Gambar 1. 2  Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan kontraktor dalam peraturan dan syarat-syarat adalah yang diserahi tugas pelaksanaan pekerjaan, yang disebut sebagai pihak kedua dalam surat

Hasil penelitian menunjukkan indeks kualitas visual dan fungsional pada vertisols (T0), varietas Seashore paspalum yang paling baik terdapat pada P4T0 (Siak)

Disamping itu minimnya kontak yang bisa dilakukan dengan anak mengakibatkan setelah terapi bermain hanya sedikit komponen yang bisa berubah, kendala lain dalam

Jika pada usia 2-3 tahun anak belum mampu menyebutkan nama-nama benda yang sering digunakannya atau tidak menggunakan mainan sesuai dengan fungsi sesungguhnya, luangkan

Untuk mendukung pencapaian visi Kabupaten Malang yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan

Untuk megetahui pengaruh simultan Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Cash Ratio (CR), dan Quick Ratio (QR) variabel terhadap harga saham perusahaan makanan dan

Persamaan di atas menunjukkan bahwa perubahan positif untuk variabel independen dalam hal ini metode pemberian tugas terstruktur akan memberikan perubahan yang positif

Dari hasil simulasi terhadap model ini dapat disimpulkan bahwa peningkatkan efisiensi pemanfaatan knowledge merupakan cara yang lebih efektif untuk meningkatkan