• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. terutama sekali dalam dunia perdagangan. Peranan pengangkutan dalam dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. terutama sekali dalam dunia perdagangan. Peranan pengangkutan dalam dunia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengangkutan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia terutama sekali dalam dunia perdagangan. Peranan pengangkutan dalam dunia perdagangan bersifat mutlak, sebab tanpa pengangkutan, perusahaan tidak mungkin dapat berjalan. Barang-barang yang dihasilkan oleh produsen atau pabrik-pabrik dapat sampai di tangan pedagang atau pengusaha hanya dengan jalan pengangkutan, dan seterusnya dari pedagang atau pengusaha kepada konsumen juga harus menggunakan jasa pengangkutan.1

Kata pengangkutan itu sendiri berasal dari kata “angkut” yang artinya bawa atau muat dan kirimkan. Jadi pengangkutan diartikan sebagai pengangkutan dan pembawaan barang atau orang, pemuatan dan pengiriman barang atau orang, barang atau orang yang diangkut dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan selamat, walaupun demikian diperlukan suatu alat sebagai sarana pengangkut2.Semakin hari masyarakat membutuhkan proses pengangkutan yang yang lebih cepat dan lebih aman bagi barang yang akan mereka kirim. Dengan melihat kebutuhan masyrakat tersebut banyak pengusaha yang mendirikan usaha memberikan fasilitas pelayanan yang saling bersaing.

1

H.M.N Purwosutjipto,2003,Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia ,Penerbit Djambatan,Jakarta, hal. 1

2

Aiska. “Prinsip tanggung Jawab dalam Hukum Pengangkutan”, http://bahankuliah.info, 13 Oktober 2010. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2011

(2)

Perusahaan yang bergerak dibidang penyelenggara jasa antara lain adalah perusahaan penyelenggara jasa angkutan. Pengangkutan merupakan salah satu kegiatan perekonomian yang sangat penting dalam kehidupan manusia . Tersedianya sarana pengangkutan dapat memudahkan seseorang untuk berpindah atau pergi ke suatu tempat tertentu. Selain itu, sarana pengangkutan juga digunakan dalam kegiatan pengangkutan barang. Pengangkutan barang yang dilakukan berkaitan dengan perusahaan yang memberikan jasa sebagai perantara, seperti perusahaan jasa pengiriman barang. Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang. Perusahaan ini tidak hanya perusahaan milik Negara, tetapi juga perusahaan milik swasta. Keberadaan perusahaan swasta ini dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam hal pengiriman barang. Perusahaan penyedia jasa pengiriman barang yang menjadi objek penelitian adalah PT. Eka Sari Lorena “ESL EXPRESS” cabang Malang. Perusahaan ini adalah perusahaan swasta yang kegiatan usahanya bergerak dibidang jasa pengiriman paket, dokumen, dan kargo. Selaku pihak penyedia jasa pengiriman barang pihak PT. Eka Sari Lorena “ESL EXPRESS” berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan jasa yang terbaik pada pengguna jasa maupun penerima barang.

Namun dalam kegiatan pengiriman tidak terlepas dari berbagai hambatan yang menimbulkan kerugian baik bagi pengguna jasa maupun pengirim. Kerugian tersebut dapat disebabkan karena kelalaian atau kesalahan pengangkut. Seperti halnya kasus yang pernah terjadi di PT. Eka Sari Lorena “ESL EXPRESS” yang

(3)

berupa sebuah komplein dari salah satu pengguna jasa ESL EXPRESS yang diambil dari internet yaitu : salah satu pelanggan ESL Express yang bernama Himawan melakukan pengiriman paket dari Yogyakarta tujuan Sumatera Barat (Lubuk Sikaping-Pasaman) melalui agen ESL Express (Quickie laundry) Jalan Selokan Mataram 7A Pogung Kidul, Sleman, Yogyakarta, dengan nomor pengiriman IF 096555 pada tanggal 10 Desember 2009, dengan catatan pengiriman Antar. Sebelum pengiriman Himawan melihat tabel daftar tujuan tidak ada tujuan ke Pasaman, tetapi ada tujuan ke Padang Panjang. Kemudian Himawan menanyakan kepada petugas ESL Express tersebut bisakah dikirim ke Pasaman karena dari Padang Panjang ke Pasaman kira-kira tiga jam perjalanan, maka petugas tersebut menghubungi seseorang melalui telepon dan dinyatakan bisa, maka mengirim paket tersebut dan dijanjikan paket diantar ke alamat dan paling lambat sampai tujuh hari. Namun setelah ditunggu-tunggu si penerima paket tersebut belum juga menerima paket tersebut sesuai dengan jadwal. Setelah kira-kira 10 hari kemudian, barulah Himawan dihubungi ESL Express Padang Panjang melalui telepon bahwa barang tidak bisa dikirim karena penerima tidak mau mengambil barang tersebut.Dan Himawan menyatakan bahwa sesuai dengan yang tertulis pada kwitansi barang diantar bukan dijemput, tetapi petugas tersebut tidak mau terima dan menyalahkan petugas ESL Express tempat Himawan mengirim paket tersebut. Kemudian Himawan ingin barangnya dikembalikan ke Yogya, dan petugas tersebut menyanggupinya. Pada tanggal 5 Januari 2010, Himawan mendatangi agen ESL Express (Quickie laundry) dan meminta paketnya. Ternyata paket tersebut belum ada. Dengan mengemukakan berbagai

(4)

alasan, dan petugas tersebut berjanji akan menghubungi. Kemudian esoknya tanggal 6 Januari 2010 Himawan menghubungi agen ESL Express (Quickie laundry) dan meminta paket kembali. Petugas tersebut tidak dapat memberikan penjelasan yang memuaskan, seolah-olah masa bodoh dengan paket tersebut. Setelah di desak beliau berjanji paket tersebut akan saya terima satu minggu kemudian. Pada tanggal 14 Januari 2010 Himawan menghubungi agen ESL Express (Quickie laundry) dan meminta paket, dan petugas ESL tersebut mengatakan paket masih belum sampai, dan mengatakan kalau kurang berkenan silahkan menuntut ganti rugi (Bukannya memberikan solusi tapi malah meresahkan). Akhirnya Himawan mendatangi ESL Express Yogyakarta (Jalan Wonosari-Lingkar Timur), dan petugas tersebut berjanji menghubungi Himawan pada sore harinya, namun sampai dua hari tidak juga dihubungi. Akhirnya ia menghubungi ESL Express Yogyakarta (Jalan Mayjend Sutoyo No 46), dan dikatakan barang telah "di-return" dan kira-kira empat hari lagi sampai ke Yogya, untuk kepastiannya akan dihubungi di malam harinya. Himawan menunggu tetapi tidak dihubungi akhirnya ia menghubungi ESL kembali dan dikatakan oleh petugas tersebut bahwa dia tidak mengetahui posisi barang Himawan, dan menganjurkan Himawan menghubungi kantor ESL Express kembali keesokan harinya. Setiap janji yang dijanjikan oleh petugas ESL Express kepada Himawan tidak pernah dipenuhi dan Himawan selalu diberi ketidakpastian.3

Kita dapat melihat dari kasus tersebut bahwa pihak ESL EXPRESS disini tidak bertanggung jawab atas kerugian pengirim barang dan setiap janji yang dijanjikan

3 Himawan susanto, “ESL EXPRESS mana janjimu?”http://My.okezone.com,19 Januari 2010.

(5)

oleh pihak ESL EXPRESS tidak pernah dipenuhi dan selalu diberikan ketidakpastian.

Selain itu adapun kasus lain yang berupa komplein dari salah satu pengguna jasa ESL EXPRESS yaitu : Pada Tanggal 18 Juli 2011 di Jakarta Sutikno mengirimkan paket barang dagangan ke Jember dan Bojonegoro via ESL Express, tapi barang yang dikirim mengalami keterlambatan. Barang kiriman tiba di Jember tanggal 22 Juli dan tiba di Bojonegoro tanggal 28 Juli 2011, ditambah lagi barang tersebut ada yang hilang dengan jumlah kerugian nominalnya Rp 350.000. Sutikno sudah komplain kekantor pusat di daerah Jakarta Selatan, katanya akan segera dihubungi. Pihak ESL Express minta persyaratan berupa surat kehilangan dari masing-masing tujuan Jember dan Bojonegoro. Setelah semuanya dipenuhi, tidak ada respon sama sekali dari ESL Express. Ketika Sutikno mengirimkan email untuk kelanjutan proses klaimnya, pihak ESL Express membalas kalau proses klaim ditolak.4 Dari kasus tersebut kita dapat melihat bahwa pihak ESL EXPRESS tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diderita pihak pengirim barang. Dalam hal kerugian karena kesalahan atau kelalaian pengangkut, maka pihak penerima atau pengirim barang sebagai pihak yang dirugikan berhak untuk menuntuk haknya. pengangkutan berkewajiban untuk memberikan ganti rugi apabila terjadi kerugian yang disebabkan karena pengangkutan

4

Sutikno. “ESL Express tidak tanggung jawab atas kehilangan”, http://detik.com, 20 September 2011. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2011

(6)

. Dengan pandangan pada dasar yang melatarbelakangi judul skripsi ini, maka penulis tertarik untuk menelitinya dan menyusunnya dalam sebuah skripsi berjudul: PELAKSANAAN PEMBERIAN GANTI RUGI PIHAK ESL

EXPRESS TERHADAP PENGIRIM BARANG DALAM PERJANJIAN

PENGANGKUTAN BARANG APABILA TERJADI WANPRESTASI

KARENA KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN ATAU

KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN BARANG ( Studi Kasus ESL EXPRESS Cabang Malang)

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang timbul dan hubungan dengan penelitian ini agar masalah menjadi jelas, terarah dan tidak meluas. Maka penulis menitik beratkan permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan perjanjian dalam perjanjian pengangkutan barang oleh Pihak ESL EXPRESS cabang Malang terhadap pengirim barang karena kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampaian barang?

2. Bagaimana pelaksanaan pemberian ganti rugi pihak ESL EXPRESS cabang Malang terhadap pengirim barang dalam perjanjian pengangkutan barang apabila terjadi wanprestasi karena kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampaian barang?

(7)

C. Tujuan Penelitian

Untuk dapat mengerti, mengetahui, mendalami segala permasalahan yang timbul dan yang berhubungan dengan judul di atas, maka penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui atau memahami pelaksanaan perjanjian dalam perjanjian pengangkutan barang oleh Pihak ESL EXPRESS cabang Malang terhadap pengirim barang karena kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampaian barang.

2. Mengetahui atau memahami pelaksanaan pemberian ganti rugi pihak ESL EXPRESS cabang Malang terhadap pengirim barang dalam perjanjian pengangkutan barang apabila terjadi wanprestasi karena kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampaian barang.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat-manfaat yang timbul diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang Hukum Bisnis, khususnya Hukum Pengangkutan.

2. Manfaat Praktis

(8)

Penelitian ini diharapkan untuk melengkapi syarat yang diwajibkan dalam mencapai gelar Sarjana Hukum Strata 1 di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dan meningkatkan kemampuan penulis dalam menerapkan teori sehingga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan penulis, khususnya dalam bidang Hukum Perdata tentang hukum pengangkutan.

b)Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan yang terkait dengan penelitian ini yaitu PT. Eka Sari Lorena “ESL EXPRESS” cabang malang agar perusahaan mendapatkan masukan dalam menyelesaikan wanprestasi

c) Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kemanfaatan bagi masyarakat khususnya pengirim barang yang melakukan jasa pengiriman barang supaya mengetahui hak-haknya sebagai pengirim barang.

E. Metode Penelitian

Dalam rangka untuk memperoleh data yang valid terhadap permasalahan yang dikemukakan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang meliputi :

(9)

1. Metode Pendekatan

Menurut Ronny Hanitijo Soemitro, metode pendekatan yuridis sosiologis adalah metode pendekatan yang bertujuan tuntuk memaparkan suatu pernyataan yang ada di lapangan berdasar asas-asas hukum5.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis yang artinya memaparkan suatu pernyataan yang ada dilapangan, mengenai tanggung jawab hukum pihak ESL EXPRESS terhadap pengangkutan barang dalam hal terjadi kerusakan/kehilangan/keterlambatan penyampaian barang, dimana melihat hukum sebagai suatu perilaku dalam masyarakat. Metode pendekatan dengan cara langsung turun ke masyarakat untuk mendapatkan data primer, yaitu menyangkut persoalan-persoalan hokum yang dianalisis dalam hubungannya dengan realita empiris yang berupa hubungan timbal balik antara hukum dengan tanggung jawab hukum pihak ESL EXPRESS terhadap pengangkutan barang dalam hal terjadi kerusakan/kehilangan/keterlambatan penyampaian barang.

2. Lokasi penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi penelitian di ESL EXPRESS Cabang Malang dikarenakan masih terdapat tindakan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan studi pendahuluan ESL EXPRESS dikota lain melalui situs internet dan wawancara pendahuluan di ESL EXPRESS cabang Malang dengan Pengelola ESL EXPRESS cabang Malang.

5

(10)

3.Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan dalam dua jenis sumber data.

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden baik pihak ESL EXPRESS maupun pihak pengirim barang. Utnuk mengetahui pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh pihak ESL EXPRESS terhadap pengirim barang dalam perjanjian pengangkutan apabila terjadi kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampain barang. Selain dari hasil wawancara dengan responden, data primer ini juga diperoleh dari ESL EXPRESS. dimana Dokumen ini berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian dan dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek keseuaian data resmi.6 Dalam penelitian ini penulis menggunakan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh pihak ESL EXPRESS terhadap pengirim barang dalam perjanjian pengangkutan apabila terjadi kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampain barang.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara mengutip mempelajari dan menelaah dari buku-buku referensi, peraturan perundang-

(11)

undangan, internet, artikel dalam majalah atau sumber-sumber lain yang terkait dengan masalah yang akan dibahas, antara lain :

1). Kitab Undang-undang Hukum Perdata. 2). Kitab Undang-undang Hukum Dagang

3). Undang-undang Nomor 22 tahun tentang lalulintas dan angkutan jalan

4) Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

4). Arkait -artikel terkait dalam majalah atau koran maupun internet.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan cara sebagai berikut:

a. Penentuan Populasi dan Sampel Responden

Populasi adalah semua individu atau obyek yang menjadi sumber pengambilan sampel7. Adapun penentuan populasi dan sampel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Populasi sekaligus sampel dari teknik purposive sampling dalam penelitian ini adalah pihak ESL EXPRESS cabang Malang yaitu Koordinator ESL EXPRESS cabang Malang dan Operasional ESL EXPRESS cabang Malang. Purpossive sampling ini bertujuan diartikan bahwa dalam penentuan sampel itu peneliti secara subjektif

7Drs.Mardalis.2004.”

(12)

mengambil sampel dengan anggapan bahwa sampel yang diambil tersebut mencerminkan (representative) bagi penelitiannya8.

2. Populasi dan sampel dari pengirim barang ESL EXPRESS adalah pengirim yang menderita kerugian pada September-Oktober 2011 sebanyak 20 orang9. Mengingat terbatasnya waktu,biaya dan tenaga yang dimiliki penulis, tidak mungkin untuk meneliti seluruh pengirim barang ESL EXPRESS cabang Malang yang menderita kerugian. Oleh karena itu akan diambil sampel.

Sample adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi10. Penentuan sample responden dalam penelitian dilaksanakan dengan teknik

random sampling atau dengan cara undian yang jumlahnya 20 responden,

yaitu diambil 6 (enam) responden, yaitu : 1) Evi, Arif Margono

2) Lia, Raya Tlogomas 3) Elsa, MT.Haryono 4) Wendy, Bukit Hijau 5) Cristine, Suropati 119 6) Roni, Bantaran

8

Muslan Abdurrahman, 2009, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, UMM Press, Malang, hal.109

9

Sumber rujukan dari dokumentasi ESL EXPRESS cabang Malang

10 Bambang Sunggono, 2007, Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

(13)

b. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara atau Interview

Dalam mencari data dari responden diperoleh dengan wawancara atau interview. Wawancara atau interview adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka (face to face), ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada seorang responden11.Dalam mengumpulkan data dari sampel responden yaitu 6 orang pengirim barang yang pernah dirugikan diperoleh dengan pemberian kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan berupa formulir-formuir yang diajukan secara tertulis. Adapun pihak-pihak yang akan diwawancarai adalah sebagai berikut :

1) Koordinator ESL EXPRESS cabang Malang 2) Operasional ESL EXPRESS cabang Malang

3) 6 (enam) responden dari pengirim barang yang menderita kerugian

2. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mencatat dan memanfaatkan data yang ada di instansi yang bersangkutan berupa dokumen-dokumen resmi, laporan, peraturan maupun arsip yang ada untuk memperoleh informasi yang menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian. Peneliti juga mengumpulkan data dengan mempelajari serta

11Amiruddin & Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo

(14)

menganalisa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut. Dalam hal ini berkenaan dengan penyelesaian wanprestasi pihak ESL EXPRESS terhadap pengangkutan barang.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah mengumpulkan data berdasarkan pada benda-benda berbentuk tulisan, dilakukan dengan cara mencari, membaca, mempelajari dan memahami data-data sekunder yang berhubungan dengan hukum sesuai dengan pengumpulan data dengan cara mencari, membaca dan mempelajari bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, majalah, literature, dokumen, peraturan yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti12.

5). Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah deskriptif kualitatif adalah suatu analisa dengan menggunakan cara pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari data primer dan data sekunder secara jelas13. Dari metode ini nantinya ditarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh pihak ESL EXPRESS terhadap pengirim barang dalam perjanjian pengangkutan apabila terjadi kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampain barang.

12

Bambang Sunggono,Op cit, hal 117

13

(15)

F. Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan penelitian ini disusun secara sistematis dan secara berurutan sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah,adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meliputi latar belakang,rumusan masalah,tujuan,manfaat penelitian,metode penulisan yang digunakan serta sistematika penulisan yang akan digunakan tugas akhir ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis akan memaparkan landasan teori atau kajian teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis yaitu mengenai pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh pihak ESL EXPRESS terhadap pengirim barang dalam perjanjian pengangkutan apabila terjadi kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampain barang dan segala aspek yang melingkupinya baik teori, doktrin serta kajian yuridis berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, yang penelitiannya dilakukan di PT. Eka Sari Lorena “ESL EXPRESS” cabang malang.

III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pembahasan dan analisa permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu, mengenai pelaksanaan pemberian ganti rugi oleh pihak ESL EXPRESS terhadap pengirim barang dalam

(16)

perjanjian pengangkutan apabila terjadi kerusakan atau kehilangan atau keterlambatan penyampain barang. Sekaligus analisa penelitian terhadap data atau bahan-bahan hukum sesuai dengan permasalahan yang dikaji pada peneliti ini.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dalam peneltian ini yang berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah uraian peneliti mengenai hal-hal yang dapat disimpulkan berdasarkan pembahasan serta analisa yang dirumuskan pada bab sebelumnya. Sedangkan saran berupa rekomendasi kepada pihak-phak yang bersangkutan sesuai dengan hasil kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari informasi yang disampaikan oleh informan dalam proses menerima dan mewadahi semua usulan yang diberikan oleh masyarakat, setiap perangkat desa yang bertugas telah

Tabela 7: Število samozaposlitev po občinah v obdobju 2001 – 2004 Oddelek za prestrukturiranje RTH, 2006 Tabela 8: Število prezaposlitev in samozaposlitev skupaj po občinah v

Dilihat dari hasil penelitian diatas, sebenarnya sudah banyak peran dan program dari pihak pemerintah dan swasta yang diberikan terhadap desa Kranggan, hanya saja dari penduduk

Dengan menggunakan metode content analysis terhadap empat suratakabar ibukota (Kompas, Media Indonesia, Republika dan Rakyat Merdeka), maka berdasarkan fenomena salience issue dan

Berdasarkan analisa data yang sudah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi permasalahan adalah kurangnya minat masyarakat terhadap wayang kulit juga masih banyak

Dugaan subdivisi genetik pada populasi ikan ini juga didukung oleh data frekuensi ha- plotipe; frekuensi dua jenis haplotipe yang pa- ling sering muncul (ABA dan ABB), pada po-

Teknik analisis bahan hukum yang dipergunakan dalam penulisan hukum ini adalah deduksi, sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles, penggunaan metode

Jika digit itu adalah 5 atau lebih daripada 5, tambahkan 1 kepada digit di nilai tempat yang