• Tidak ada hasil yang ditemukan

Serat Sultan Agung: melacak jejak Islam Nusantara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Serat Sultan Agung: melacak jejak Islam Nusantara"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. H. Sudjak, M. Ag

~

BIL DUNG

...

ERAT SULTAN AGUNG

(2)

SERAT SULTAN AGUNG

(3)

DJ'. li. Sudjak, M

.

Ag

(4)

Copy right ©2

017, Dr. H. Sudjak,

M

. Ag, Bildung

All rights reserved

SE RAT SULTAN AG UNG

Me

l

acak Je

j

ek

I

s

l

am

Nusa

n

tara

Dr. H. Sudjak, M

. Ag

viii + 182 halaman

14,5

x

21

cm

ISBN

: 978-602-50675-3-2

Editor: Erfan Efendi

Desain Sampul: Ata Huruh

Lay

out/tata letak lsi: Tim R

edaksi Penerbit

Cetakan I: Oktober 2016

Perpustakaan Nasiona

l

: Katalog Dalam Terbitan

(KDT)

P

e

nerbit dan Distribusi:

Bil dun

g

(K

el

ompo

k

Penerbit CV. Bildun

g

Nu

sa

nt

a

r

a

)

JI. Raya

Pl

eret KM 2

Ba

n

guntapan Bantul Yogyaka

r

ta 55791

Telpn: +62812274

7

5754

(

HP/WA)

Email:

bildungpustakautama@gmail.com

Website: www.

p

enerbitbi

l

dung.co

m

Anggota IKAPI

Hak

cipta

dilindungi

oleh

undang-undang. Dilarang mengutip atau

memperbanyak sebagian atau

seluruh isi

buku tanpa

seizin

tertulis

(5)

PENGANTAR PENULIS

Assa/amualaikum warahmatullahi wa

barkatuh

P

enulis

mengucapkan puji

syukur

Alhamdulillah ke hadirat

A

l

lah

SWT

.,

karena telah memberikan penulis

waktu

dan

kesempatan untuk menyelesaikan penulisan buku ini. Hal

ini patut penulis

syukuri,

mengingat kesibukan dan padatnya

aktivitas

penulis

setiap

harinya, Oleh karena itu, ungkapan

sy

ukur

ini kiranya t

i

dak cukup hanya

sekadar

ucapan, tetapi bagaimana

substansi

dan pe

san

di dalam buku ini

bisa penulis

publikasik

a

n

sehingga

dapat dinikmati

oleh

khalayak luas,

sebagai

bagian dari

ikhtiar berbagi i

l

mu dan pengetahuan.

Penulis mengakui, penu

l

isan buku ini memang terasa

melelahkan dan memerlukan banyak waktu dan kesemp

a

tan. Selain

ke

s

ibukan penu

l

is

setiap

harinya,

yang

utama disebabkan

oleh

perlunya keuletan membaca dan menelaah teks-tek

s

Serat Sultan

Agung, yang memang haru

s

ditelaah untuk menemukan korelasi

dan kontek

s

tualisa

s

inya

dengan

s

ituasi kekinian.

Pada ke

se

mpatan

yang

terbata

s

ini,

penuli

s

menyampaikan

banyak terima kasih kepada pihak-pihak

,

kolega, mahasi

swa,

yang

secara

langsung

maupun tidak

langsung

ikut

andil

dalam pro

ses

penulisan buku ini. Terutama mengenai informasi tek

s-

teks na

s

kah

Sultan Agung

maupun tentang

Sultan

Agung.

(6)

D

r

.

H.

Sud

j

a

k

, M. Ag

Ucapan terima kasih yang sama penulis sampaikan

kepada

keluarga besar penul

i

s.

Mereka adalah orang-orang terdekat yang

mampu mengerti

kesibukan

penulis, termasuk dalam penul

i

san

buku

ini.

Karya ini dapat penulis persembahkan kepada mereka.

Ak

h

irul kalam, penulis menyampaikan terima kasih kepada

Penerbit Bi

l

dung Yogyakarta,

khususnya

kepada Mas Ahma

l

a

Arifin,

selalu

direkturnya, atas kesediaan

dan perkenannya

u

ntuk

menerbitkan karya yang terbilang

mas

ih

sederhana

ini, Ke depan

I

nsya Allah penu

l

is akan menyiapkan naskah-naskah lainnya, yang

mudah-mudahan menjadi penyempurna dari karya

i

n

i

di masa

mendatang.

Wal/ahu a'lam bi al-s

howab.

Surabaya, September 2016

P

e

nuli

s

 

(7)

DAFTAR ISi

P

e

n

ganta

r

Penulis

_v

D

aftar

l

s

i

_vii

BAB I SULTAN AGUNG DAN PRAKTIK ISLAM INDONESIA

1

BAB II TENTANG SULTAN AGUNG HANYAKRAKUSUMA

_5

'1

F

aktor

Keluarga

_5

'1

Mataram

sebe

lum

S

ul

tan

Agung

H

anyakrakusuma_9

'1

Mata ram pada M

asa

Sultan Agun

g__

17

BAB Ill MEMOTRET LATAR KEBERAGAMAAN SULTAN AGUNG

_25

'1

Latar Keberagamaan

K

e

lu

a

rg

a_25

'1

Latar Keberagamaan Keluarga_30

Ki

J

uru

Mertani

sebag_ai

Pengasuh _30

Pangeran Ptffbaya

sebagai

Pendamping__34

'1

Penataran

S

uluk Wuji_

jan,.Niti

Sr

u

t

i

oleh

H

anyakraku

s

um

a

_36

Serat

Niti

S

rtll:i

_

S?

BAB IV POLITIK PEMERINTAHAN SULTAN AGUNG

_6

l

 

(8)

Dr

. H

. Sudjak, M. Ag

BAB V SERAT SULTAN AGUNG

_69

--.J

Sultan Agung dala

m

Serat Nitipraja _69

--.J

Sul

ta

n Agung

dala

m

Serat Sastra G

ending _77

Ga

mbara

n Umum Sastra Gendi

ng _

77

M

e

mbaca Sastra Gending _85

--.J

Sultan

Agung

dalam

Serat K

ek

iyasani

ng Pangrac

utan _145

BAB VI RELIGIUSITAS SULTAN AGUNG _173

Daftar

Pustaka

177

Te

nta

ng

Penu

lis _

181

 

(9)

BAB I

SU

L

TAN AGUNG DAN

PRAKTIK ISLAM INDONESIA

S

ultan Agung Hanyakrakusuma merupakan

salah

salu raja

muslim ya

ng

fenomenal dan

unik

dalam

keberagamaannya.

Di

satu saat,

ia dianggap

sebagai seorang sultan yang taat,

dan pada

saat yang sama

dianggap

sebagai sultan yang sering

melanggar tata

aturan

syari'at (fiqh)

.

Sultan

Agung

disebutkan

sebagai sultan yang menjalankan shalat

Jum'at

secara

rutin. Hal

ini

menunjukkan

tingkat ketaatan Sultan Agung kepada

syari'

at.

Tetapi

karena shalat

Jum

'at tersebut dilakukan

di

Makah dengan

cara terbang, sebagian

kalangan menilai

ketaatannya ini

hanya

dianggap mitos belaka. Hanya

sebagai

upaya

legitimasi

kemampuan

keagamaan

dan kemampuan magis,

sekaligus

kewa

lian

Su

l

tan

Agung.

1

Sultan

Agung

dipotret sebagai seorang mistiku

s

pembela

syari'at. Mengambil

pe

ran

para

wal i sebagai arbitrator perselis

ihan

keagamaan dan sebagai penentu mengenai apa itu bid'ah.

Hal

ini

ditunjukkan

dengan keputusan Sultan

Agung menghukum

Syekh

Amongraga yang

berusaha menyamai

Siti

Jenar,

menolak

syari'at

dan

mendirikan

pesantren tempat ia mengajarkan ilmu hakekat

2

'

Li hat Mudjanto dal.im Mark R Woodward, /

~lam }a1Va, (Yogy.ikarta:

LKi

S

, 2006), h.il

92.

Mai

k

R Woodward,

Mam j.iwa, (Yogydkart<1:

LKiS, 2006),

h.il.

158-159.

 

(10)

Dr. H. Sudjak, M. Ag

Ge

la

r Su

l

tan Ag

ung

Amirul Mu'minin

Say

idin Pa

nataga

mi

3

me

ngisyara

tkan kedala

man penguasaan keagamaan Su

l

tan Agung,

da

n ke

dudukannya sebagai

a

mir

(pimpin

an) ka

um mu'min,

serta

pi

mpina

n pe

nga

tu

r

kea

gam

aa

n uma

t (panntagaml)

, ya

ng

da

pat

mere

fleks

ika

n p

er

ilaku dan

sifa

t-s

ifa

t

para

na

bi (m

a

h

a

mbra

s

inukm

se

n

g

bosa a

mbiy

a)

se

kal

igus sebagai sul

tan yang me

miliki

derajat wali (m

ol

ika

l

wa

l

iyu

ll

a

hi

).4

T

a

nda-

ta

nda

kewa

lian Su

l

tan

Agung ini banyak digamba

rkan de

nga

n kemam

puan bisa terb

a

ng

ke M

a

kah dalam wa

ktu se

keja

p untuk ru

tin me

ngikuti shala

t J

um'a

t,

pe

rjumpaan dan di

a

l

og sp

i

ritu

al de

nga

n pa

ra wa

li ya

ng

s

uda

h

me

nin

gga

l,

se

pe

rti de

nga

n

Su

l

ta

n Ha

diw

ijaya

Paja

ng

5

,

Sun

a

n

P

a

ndanaran.

6

T

etapi

pada

kesempata

n ya

ng l

ain juga di

gamba

rkan

se

baga

i

s

ul

ta

n

yang

t

ida

k puasa

pa

da

bula

n puasa ka

r

e

na

pencapaian m

i

stik telah malampaui

syari'at.

7

B

ebera

pa pe

neliti tela

h mencoba melakukan kajian ter

h

adap

keberaga

maa

n

Su

l

ta

n A

gung,

dan dida

patkan kes

i

mpulan awa

l

ba

hwa; Sul

ta

n

Agun

g

da

l

a

m

ta

sa

wufnya

me

n

g

ikuti tas

awuf

wujudiyah

ya

ng diaj

arka

n

l

bnu Arabi.

Bedanya, bi

la Sultan

Agung

mengguna

ka

n pende

katan budaya

J

awa

agar m

uda

h di

pa

ha

mi,

l

bnu

Arabi men

ggunaka

n pe

ndekata

n

akade

mik lete

r

e

r.

8

Su

l

tan

Agu

ng mengikuti tasaw

uf Sunni (p

ene

rapa

n sy

ari

'

at)

di

s

is

i, dan

s

i

s

i l

a

in

me

ngikut

i ta

sawuf f

a

l

sa

fl

de

ngan teo

ri hulul

yang mirip

denga

n

fana' da

n baqa'-nya A

l

-B

istha

mi

se

rta

hu

l

ul-nya Al

-Ha

l

laj.

9

Secara

s

ubsta

ntif menga

j

ar

ka

n tasawuf

akh

laqi/a

mali,

teta

pi da

l

am

S

ultdn

Ag

un

g,

Sa,tra Cendmg, Pupuh

S

inom Bait

1.

• S

ultan Agung,

S,l\fra Cendmg, Pupuh

Si

n

om

B

ai

t

2

1

Ki

Sabdacaraka

tama

,

Emikloped1

Ra1a

·

Ra1a

Tanah

Ja11a,

Nara

s

i Yogyakarta,

20

10

,

hal

1

22.

Kt

S

abdacarakat.im

a,

npcit,

h

a

l 128.

Ki

S<1bdaca

rak.itam

,

1

,

opcit,

ha

l

128.

Z.iinudin Bukhari

, Mi

s1t1>1

sme Islam Jawa, S

tud

t Se

r

at

Sa5tra

Cending

Sultdn Agung,

De

se

rt

asi,

I

A

IN Walisongo

, Se

m

ara

ng,

20

1

2, ha

l

2

1

.

Muh.

Sungaidi,

A1aran

T,1..awufdalam Sastra Cendmg,

Jurn

a

l U

s

hulud

i

n

,

UIN J

akarta,

vol 2,

J<tnuari

,

20

14

.

(11)

Se

rat

Sultan Agung: Melacak

Jejak

Islam Nusantara

hal m

aqamat memiliki perbedaan

dengan

pemikiran pengikut

tasawuf

akhlaqi

pada umumnya, dan mengembangkannya dengan

fana'flllah

tasawuf

fa/safi

.

10

Bila di

cermati

lebih lanjut,

dina

mika

Islam Jawa pada

masa

Sultan Agung dan pasca Demak (Wa

li

sanga), pemikiran-pemikiran

Al-Hallaj (t:radis

i Persia)

telah m

asuk ke

Jawa melalui Dekha

n dan

S

umatra.

11

Bersamaan de

ngan itu juga

berkembang

beberapa

tarekat

s

ufi In do Persia, di

antaranya

Syatariyyah,

yang

mengaja

rkan

dokt:rin

i

dentitas pe

ncipta da

n yang diciptakan

.12

D

atuk Kahfi dan

Syek

h

Abdul

Jalil

(Siti )e

nar),1:1

Syekh

Maulana

I

shak dan Raden

Paku Sunan

Giri merupakan tokoh

pengembang ajaran tasawuf

Tarekat

Syatariyah.

14

De

mikian pula

dengan Suna

n Bonang dan

muridnya Sunan Kalijaga (di

samping juga mengajarkan tasawuf

Tarekat Akmaliyah

yang didapat dari

Syekh Abdul Jalil

atau Siti

J

enar).

15

Sementara ajaran

lbnu

Arabi dan tarikat Qadiriyah besar

kemungkinan dibawa

oleh

Han1Zah Fan

s

uri (1589-1694)

yang

dise

but-sebut banya

k menginisiasi banyak

orang

J

awa ke dalam

tarikat Qadiriyah.

lbnu

Arabi, sebaga

i

anggota tarekat

ini

sangat

dipengaruhi oleh teorinya

mengenai kesatuan makhluk (wahdah

a

l

-wujud).

16

Pemikiran-pemikiran dalam

tarekat Qadiriyah

ini

sedikit banyak juga

mempe

ngaruhi Sultan Agung, terutama dalam

bait-bait akhir

dari

Sastra Gending (Nadyan ikuy

e

n

s

li

s

ir

napi i

syb

at

kung, sayekti ambebayam).

17

IO Ibid.

" Masignon, The Passion of Al-Ha//aj: Mystic and Martyr of Islam, Pricenton: Pricenton University Press, 1982, hal 289.

12 Ibid.

" Agus Sunyoto, Wali Songo, Re~onstruksi Sejarah Yang Disingkirkan, Trans Pustaka, Jakarta, 2011, hal 174.

,. Agus Sunyoto, Wali Songo, Rekonstruksi Sejarah Yang Disingkirkan, Trans Pustaka, Jakarta, 2011, hal 123.

" Agus Sunyoto, opcit, hal 148.

•· Li hat Mark R Woodward, opcit hal 163. Menu rut Ag us Sunyoto, pengembang ajaran Al-Hallaj dan lbnu Arabi di Jawa adalah Syekh Abdul Jalil (Siti Jenar).

'' Sultan Agung, Sastra Gending, Pupuh M~gatruh, bait 6.  

(12)

Dr

.

H

.

Sudjak,

M.

Ag

B

er

b

eda denga

n

beberapa

penulis

Barat (seperti Masignon

d

a

n

Sc

himm

e

l)

ya

n

g

men

il

a

i

p

er

k

e

mban

ga

n pemikiran Al Hall

a

j

dan

I

bnu Arabi di

J

awa

melalui

S

um

atra

(Hamzah

F

a

n

s

uri), Agus

Sunyoto

menempatkan

Syekh

Abdul Jal

ii

atau Syek

h L

ema

h Abang

a

tau

Sye

kh

Si

ti

j

enar sebaga

i p

e

mb

awa a

j

ara

n Tar

e

kat

Sya

tariyah,

d

an

Tar

e

katAkmaliyah

yang

juga di

ama

l

kan

oleh A

l

-Hallaj dan lbn

Arabi.

18

Syek

h Abdul J

a

l

ii

at:a

u

Syek

h

S

iti j

e

n

a

r (diceritakan pernah

b

e

laj

a

r ke

Ba

g

hd

a

d) m

e

rupak

a

n

g

uru

se

k

a

li

g

u

s

m

e

rtu

a

d

a

ri

S

u n

an

Ka

lij

aga

.

Bila merujuk pada

k

e

bij

a

kan

Su

l

tan

H

a

nyakr

awat

i

(ay

a

h

Su

l

tan

Agung) ten

tang

pendadar

a

n

Su

luk

Wujil

karya

Su nan Bo

n

a

n

g

clan

Serat Niti Sruti

karya Pangeran Kar

anggaya

m pada

se

l

uruh

keluarga

dan

peja

bat krat

o

n

,

19

S

ul

tan

Agung

c

ukup b

anya

k

dipengaruhi

a

j

ara

n

syar

i

'

at

dan tasawu

f Syata

ri

ya

h

dari

S

un

an

Bonang.

T

etap

i bila melihat begitu

sen

t

ra

ln

ya

posisi Sunan Kalijaga

se

b

agai

mahaguru

se

luruh

pendiri

dan

leluhur Mataram,

S

ultan

Ag

un

g leb

ih

bany

ak

mendapatkan

pengaruh T

asaw

nf

Akmaliyah

.

H

a

l

ini

ter

l

ihat dari kandungan isi tasawuf Sastra Gending,

d

a

n

secara

t

egas

men

e

mp

atka

n

S

un

a

n K

a

lij

aga

dan

Syek

h

S

iti j

e

n

ar

se

bagai rujukan (guru) d

a

lam

Serat

Kekiya

sa

ning Pangra

c

utan.

18 Agus Sunyoto,

opcit,

hal 175. 19

Lihat ddlam Pranoejoe Poespaningrat,

Kisah Para Lt:>lt1h11r dan Yang Di/11ht1rka11,

Kedaulatan Rakyat, Yogyak<1rta, 2008, hal 41.

(13)

BAB II

TENTANG SULTAN AGUNG

HANYAKRAKUSUMA

Faktor

Keluarga

S

ultan

Agung

Prabu

H

anyakrakusuma Senapati

In

g

Ngalaga

Ngabdurahman

Sayid

in

Panatagama terlahir

dengan

nama

Raden Mas Rangsang. Put:ra

dari

Mas Jolang (Hanyakrawati)

de

ng

an

Ra tu Mas H

adi

(permaisuri 11).

Dari

sisi ayah, Su

l

tan

Agung

ada

lah putra Hanyakrawati (Mas

J

olang)

putra Panembahan

Senapati

pub·a Ki

Ageng

Pemanahan dalam pernikahannya

dengan

Ratu Mas (permaisuri

I)

putri

d

ar

i Penjawi. Dari

sis

i ibu,

Su

ltan

Agung a

d

ala

h

putra Ratu Mas Hadi putri Pangeran Benawa

putra

S

ultan H

a

di

w

ij

aya

(]

aka

Tingkir) penguasa Kesultanan Pajang.

Pengangkatan

S

ul

tan

Agung

sebaga

i

Raja Mataram

menggantikan

H

a

n

yakrawat

i

se

mp

at

m

e

nimbulk

a

n

polemik

kerajaan karena terlahir dari permaisuri II. Sementara permaisuri

I (R

atu

Tu

lun

g

A

y

u-P

onorogo)

ju

ga

m

em

iliki

putra (Pangeran

Martapura). Dalam tradisi kerajaan pada umumnya, putra mahkot:a

dari p

erma

i

sur

i

utama

yang se

h

ar

u

s

n

ya

menjadi r

aja. Su

ltan

Agung

juga

terlahir

sebelum

Hanyakrawati

(Mas

J

olang)

bertat:us pub·a

mahkota. Sedangkan

Mart:apura meski berusia 12 tahun

lebih

muda

dari Sul

tan

Agung,

terla

hir dari permaisuri utama dan

setelah

H

a

n

ya

kr

awat

i menjadi

r

aja.

Penunjukan

Sultan

Agung

se

ba

ga

i

raja didasarkan

pada

was

i

at

Hanyakrawati

sesaat sebe

lum

meninggal

kepada

Adipati

 

(14)

Dr.

H. Sudjak, M

.

Ag

Mandaraka:

" ...

kelak

sete

lah

saya

m

e

ninggal

yang saya

r

e

lakan

menggantikan

say

a adalnh Rang

s

ang .. akan

tetapi

karena Martapura

pernah saya

kudang menjadi

raja maka angkatlah

dia

sebe

ntar.

..

se

lanjutnya

serahkan kraton

kepada Rangsang."

1

Selain

itu,

ada alasan

bahwa Martapura (8

tahun) 'terkadang' goyah

ingatan.

ju

ga

ada

el

i

t

politik ker

a

jaan

yang

bermaksud menyingkirkan keturunan

D

ema

k (pesi

s

iran-mutihan) dan

mengajukan

keturunan Pajang

(pedalam

a

n-abangan)2.

Martapura

adala

h

putra Ratu Tulung Ayu

putri Pangeran

Timur putr

a Sultan

Tren

gga

na.

3

Adi

p

a

ti

Mandaraka

(Ki

juru Mertani) merupakan

salah satu

dari tiga

cika

l

bakal

Mataram (Ki

Ageng

Pem

a

nah

a

n, Ki Penjawi,

Ki

ju

ru

Mertani).

Keti

ga

nya merup

aka

n

sa

habat

karib Sultan

Hadiwijaya (Jaka

Tingkir) dan

sama-sama

berguru kepada

Sunan

Kalijaga.

Sejenak sete

l

ah

Martapura naik

tahta

,

Adipati Mandaraka

membisikkan

pada Martapura

agar

menyerahkan

tahta

kepada

Ran

gsa

ng,

mematuhi amanat ayahandanya.

4

Rangsang (20th)

kemudian dinobatkan

se

bagai raja

dengan

ge

lar

Sulran

Agung

H

anyakrakusuma.

Tampil

sebagai

penjamin (botoh) pengangkatan

Rang

sa

ng

ini adalah

Pangeran Purbaya.

Barangsiapa e

l

it Mataram

yang

tidak menyet:ujui

penobatan

R

angsa

ng,

akan

berhadapan

dengan Pangeran Purbaya

.

Pangeran Purbaya

adalah

putr

a

Panembahan

Senopati

dengan se

l ir (Rara Lembayung) putri Ki Ag

e

n

g

Giring

Ill.

Panger

a

n

Purbay

a sendiri

untuk m

e

ndap

at

kan

pengakuan se

p

e

nuhny

a

d

ari

P

a

nembahan

Senopati, ata

s

sa

ran

Ki

juru

Mertani

pada

'

Pranuedjoe

Poe;paningrat,

K1sah Para Leluhur d,in Yang Diluhurkan,

Keda

u

latan

Rakyat,

Yogydkartd,

2

008

,

hal

42.

ls

ti

lah

mutihan dan <1bangan

ini

dipopulerkan

oleh

pe

neliti Barat,

Geertz,

sebagai

simbol ;tratifikasi wsi

al berdasarkan wama

keagamd,in

nya. Golongan

ab.lngan

adalah

yang

kurang

m

emperdulikan syari'

at

sedangkan golongan

mutihan adal<1h

kaum

alim

ulama,

santri,

dan

para pengikut pengajia

n

(R

el

igion

oi

J

ava, Collier

McMillan,

London,

'

1

960,

hal

23. Tetapi p

ada

periode

kekin

ian,

is

til

ah

abang.rn

ini

mul

ai

diganti dengan ke

lompok yang

mengutamakan misiisi

s

me.

'

Pranoedjoe Poesp<1ningrat,

opcit,

hal

42.

PrannPdjoe

Poespaningrat,

opcit, hal 4

2.

 

(15)

Sera

t

S

ul

ta

n

Ag

un

g:

M

e

l

aca

k J

ejak

I

s

l

am

Nu

san

t

a

r

a

Panembahan

Senopati, dih

a

ruskan

membunuh ibu dan pamanny

a

(I<i

Wanatara)

.

5

Syarat pembunuhan ini

sebaga

i

upaya mengikis

ha bis

kemungkinan

tuntutan

dari keturunan Giring

di

Gunungkidu

l

untuk

menjadi raja.

6

Ki

Ageng Giring

(keturunan Majapahit)

adalah

pem

iliki

kelapa

gading

tanda

wa

h

yu kerajaan yang tanpa senga

j

a

diminum Ki Ageng Pemanahan. Wahyu

kraton yang

bernama

Gagak

Emprit

masuk dalam kelapa muda di kebun Ki Ageng Giring.

Ki

Ageng

Giring menerima

permintaan maaf

Ki Ageng Pemanahan

dengan

syarat

kelak

juga

memikirkan keturunannya untuk

bergantian menjadi penguasa.

7

Pangeran Purbaya merup

a

kan

s

ak

s

i hidup kejayaan

Sultan Agung

hingga masa kepemimpinan

Amangkurat

I.

Ber

s

ama

Martalaya

memimpin 10

.

000 pa

s

uk

a

n

Mataram untuk menundukkan Wirasaba

dekat

Mojoagung

J

orn bang

(1615). Purbay

a

gugur dalam

p

er

ang melawan

pemberontakan

Trunajaya (1676M).

Sultan Agung Hanyakrakusuma

menik

a

h

deng

a

n Ra tu Ba tang

dikaruniai

2

putra,

yaitu

Arya Mataram

(Sayidin) dan

Mas

Alit

8

Sedangkan

dari istri-istri

yang

lain memiliki

putra;

Pangeran

Demang

T

a

npa Nangkil Panger

a

n

Rangga I<ajiwan, Raden

Ayu

Winongan, Raden Mas Rerangin, Raden

Mas

Salisir,

Raden Ayu

Wegang

,

Pangeran Bei lor Pasar, Raden

Mas

Kaseliran, Pangeran

Tumenggung Mataram,

Raden Ayu

Wiramantri, dan Pangeran

Harya Kadanupayan.

9

Menjelang

wafat, di hadapan

para

kerabat, Su

l

tan Agung

berpesan kepada

Purbay

a, " ..

.

Saya

s

udah

s

ampai pada

janji

.. p

es

anku

yang

menggantikan

saya

ad

a

lah

putraku yang

tua

Arya

Mataram ..

putraku

yang muda, Mas A/it biarlah

ikut m

e

ra

s

aka11

kemuliaan

...

"

sejak umur 5-15 tahun Arya

Mataram

bersam

a

Ma

s

' Ki Sabdac.arakatama, Ensiklopedi Raja-Raja Tanah Jawa, hal 115-1 16. 6 Pranoedjoe Poespaningral,

op

c

it

,

hal 33.

' Pranoedjoe Poespaningrat,

opcil,

hal 31. • Pranoedjoe Poespaningrat,

opc1

t

,

hal, 55 • Ki Sabdacarakan,

opci

r

,

hal 120-121.

(16)

Dr.

H

.

Sudjak,

M

.

Ag

Alit diasuh

oleh

D

anupaya,

Tumenggung Mataram (1929-1637)

pengganti

S

in

garanu.

10

R

atu

Batang menurut sa

l

a

h

sat

u

versi

merupakan keturunan

P

a

n

emba

h

a

n

Ratu (Cirebon)

dan m

as

ih

c

icit

(wareng) Bondan

I<

e

j

a

wan (putr

a

Br

aw

ij

a

ya V).

Seda

n

gka

n

menu rut versi yang

lain, a

d

ala

h

putri H upa

sa

nta putra

J

uru

M

artani.

Arya Mataram diangkat sebagai

putra mahkota

p

ada

u

s

i

a

14

tahun. Untuk mempererat

hubun

ga

n

dengan Bang

W

eta

n (

Sebutan

untuk kerajaan-kerajaan di

Jawa

Timur), Arya

M

atara

m

dinikahkan

dengan

P

e

n

ga

jun

(pub

·

i Pang

era

n

Pekik, 1634). Di usia

18 tahun,

Arya

M

ata

r

a

m t

e

rlib

at

affair

dengan Roro Mendut, sala

h

sa

tu i

str

i

te

r

ca

ntik

clan termuda Wiraguna (1637)

.

Roro Mendut

merup

a

k

a

n

putri hadiah dari Pati

se

telah Wiraguna berhasil menundukkan

pemberontakan

Pr

ago

l

a

Jamb

ean

(Pati). Wiraguna merupakan

bup

at

i

kesayangan

Su

l

tan

Agung karena keperw

ir

aannya

dalam

berperang, kebijak

sa

naan dalam menjalankan tugas

se

rta

ke

se

ti

aan

n

ya

d

a

l

am

mengabdi. Mendapatkan

p

e

n

gad

u

a

n d

ari

Wiraguna,

Su

ltan A

g

ung memb

er

ik

an

hukuman p

ada

Arya

Mataram

untuk m

e

l

epaska

n

pasangan sel

in

gku

h

annya dan selama

tiga tahun

tidak bertatap muka dengan Su

l

tan Agung dan kembali

berguru

pada Danupaya.

Su

l

tan Agung juga memperingatkan

Wiraguna, untuk bisa in

s

tropek

s

i

diri,

dan

a

dany

a

kemungkinan

buruk

bil

a

Arya Mataram kelak menjadi raja. Roro Mendut,

sep

ulan

g

d

ari

persidangan tewas di

ta

n

ga

n

Wiraguna ya

n

g

kalap

dan

m

embu

nuh

se

rta melemparkan

j

asad

i

st

riny

a

k

e

tengah

l

apa

ngan. Mengetahui nasib yang

menimpa Roro Mendut, Arya

Mataram

sangat

berduka.

l

a

tidak mau bergaul dengan wanita

se

lama tiga

ta

hun,

serta

m

enyera

hk

an

16.000 rakyatnya kepada

g

urun

ya Patih Danupaya (1629

-

1637). Danupaya sendir

i,

se

bagai

g

uru

, juga dipec

a

t d

a

ri

kedudukannya

se

bagai Tumenggung dan

dibuang ke

T

ega

lw

ang

i (T

ega

l

Arum),

T

ega

l

(1

637

)

.

11

" Prdnoedjoe Poesp.1nmgrat,

opci

t

,

hal

55.

11

Pranoedjoe Poe>p.rnmgr.it,

o

pnt

,

hal

55.

(17)

Serat Sultan Agung

: Melacak J

e

j

ak

Islam Nu

santara

Mataram Sebelum Sultan Agung Hanyakrakusuma

12

Mataram berdiri

setelah kerajaan

Demak dipindahkan ke

Pajang,

dan Sultan

Hadiwijaya dikukuhka

n

o

l

eh Sunan

Prapen

(Sunan Giri IV)

sebagai

penguasa (1581)

.

Semua wilayah

kekuasaan Demak berhasil ditundukkan dalam kekuasaan Pajang.

Berkat keberhasilan mengalahkan Arya Penangsang, rJ3oionegoro)

Ki

Ageng

Pamanahan

bersama

Penjawi dan Juru Martani mendapat

hadiah

tanah Pati dan

Mataram

(hutan Mentaok). Penjawi

mendapatkan Pati

yang suda

h

berkembang (10.000 penduduk),

sementara

Ki Pemanahan memilih Mataram. Walaupun masih

berupa hutan, Mataram masih menyimpan

Jegenda

kemashuran

berabad-abad

sebagai

Mataram Kuno. Namun

Sultan

Hadiwijaya

tidak segera bisa

menyerahkan Mataram

ada

Pema

nahan.

Sudah

menjadi

cerita

tutur

sabda Sunan

Prapen,

"

..

ketahuilah keturunan

Pemanahan itu kelakakan menjadi rajayang

m

emimpin orang tnnah

jawa

se

mua

..

. termasuk Giri sini, besok akan tunduk pada Matnram."

Su

l

tan

Hadiwijaya

berusaha

mengalihkan Pemanahan untuk

bisa

menerima

tanah la

in

pengga

nti Mataram. Dengan

bantuan

Juru

Martani dan Sunan Kalijaga,

ak

hirn

ya Su

lt

an

Had

i

wijaya

memberikan Mataram

dengan

terlebih dahulu

meminta

s

umpah

setia Pemanahan.13

Akhirnya

dengan bantuan Ki Ageng

Karanglo

dan

Ki

Ageng

Giring,

Pemanahan bersama 150

orang

keluarganya

bisa membuka hutan Mataram. Pemanahan

sendiri

merupakan

keturunan Majapahit dari

gar

i

s ayah dan

Nabi Muha

mad

saw dari

ga

ri

s

ibu. Dalam masa

kepemimpinan Pemanahan

ini,

Mataram

relatif

hanya membangu

n hutan untuk menjadi

pendudukan.

Hutan Mentaok

pada

masa itu bukanlah

berwujud

hutan belantara,

melainkan s

ud

a

h

merupakan

sebuah wilayah seti

n

gkat prov

insi

yang

terdiri dari

300 desa. Ki Ageng

Pemanahan

juga

m

endapatkan

"

Untuk melih

at

kebesaran

ya

ng

d

icapa

i Sul

tan Agung,

ti

dak

akan lengk

a

p bila Iid

ak

terlebih

dahu

lu

melih

a

l k

c

be

sara

n

yang dicapai pPndahulunya.

"

Pr

anoedjoe

P

oes

paningr

a

l

, o

p

cit,

h

al

30.

(18)

Dr

. H.

Sudjak,

M

.

Ag

bantuan dari

Pajang, se

kumpulan

penduduk yang

berj

umlah

1800

orang

lelaki

perkasa

untuk menempati Mentaok

(Mataram).

14

Setelah

Pemanahan

wafat (1584), Danang Sutawijaya sebaga

i

putra su

lung

diangkat

sebagai

raja

dengan gelar

Senapati

ln

ga

la

ga

Sayidin Panatagama.

Dan

Juru

Martani diangkatsebagai penasehat

dengan gelar

Adipati Mandaraka.

Setelah dikukuhka

n sebaga

i raja,

Sena

p

ati mulai

menampakkan

s

ikap

be

rani berseberangan dengan

Sultan

Hadiwijaya

(Pajang) yang

masih merupakan

ayah

angka

tnya.

Pemanahan

sendiri selalu

mengingatkan

anak-anaknya

a

kan

p

esa

n

Sunan

Prapen bahwa

kelak keturunan

Pemanahan

yang a

kan

menjadi penguasa

jawa. Senapati kemudian

mulai

menjalin

hubungan diplomasi dengan

pengua

sa

Kedu

dan

Bagelen

15

(keduanya

merupakan wilayah

bawahan Pajang) dan berhasil

mendapatkan

s

umpah setia

dari keduanya. Atas

sa

ran Sun

an

Kalijaga

, Senapati

tid

ak

hanya mengandalkan

kesaktiannya,

tetapi

juga rajin berdoa

dan membangun

benteng

di

se

keliling

istana.

16

Sultan

Hadiwij

aya yan

g sudah mulai

c

uriga

dengan Senapati,

terlebih

setelah

diprovokasi Adipati Tuban

(Permalat) dan Adipati

Demak

(P

an

gg

iri),

keduanya

m

erupakan

menantu

Hadiwijaya,

mengir

im

putranya

,

Pangeran B

e

nawa,

dengan kekuatan

1.000

prajurit

ke

Mataram.

17

Atas

saran intel Mataram, Senapati

meng-'"' Thoma> Slamford R,1ffles, The Hislory of Java, Narasi, Yogyakarta, 2008, hal 494. '' Pr.inoed1oe Poesp.rningr,11, opc1t, hal 34.

• Pranoed1oe Poespaningr .. ll, opcit, h.il 34. Kemungkinan bukan Sunan Kalijaga yang men!'mu1 Panemlklhan Sendpati melainkan Sunan Hadikusuma putra Sunan Kalijc1gc1. Pe>.in Sunan Kalij.iga ini oleh ~ebagai peneliti dianggap seb<1g<1i bah<1;,a simbol, bahw,i sebagai seorang rdja, Senopali haru> menegakkan syari'at sebelum memasuki mbt1sbme (tasawuf).

" Bibil 'p<>rtengkaran' antara Senapati dengan Sultan Hadiwijay.i sebenamya sudah d1mula1 -e1ak S!:'napati berha,if meng.ilahl..dn Arya Panang,,ang. Termasuk hadiah dan kt>berhasilan membunuh Arya Penangsang yang dijan1ikan Ratu Kalinyamill (;,el,11n tdndh Pati di!n M.itar.im) ad.ilJh gc1d1s putri Sunan Prawata. Senapali telah menjJlin hubungan asmara dengan sang putri dan sudah mengandung. N.imun Sull,rn I J.idiwijaya mengharusk.rn putri ilu menjddi selirnya. Senapali semp.il meminta perlindungan ke Cirebon, namun gaga!. Senapati kemudian pergi ke Luanu, mengumpulkan rakyat 1el.i1a dan menyebdr kPbencian pada raj.i. Sultan I tadiwiijaya,  

(19)

Se

r

at S

u

l

t

a

n

Agu

n

g:

M

elacak Je

j

ak Is

l

a

m

Nusan

t

a

r

a

a

d

a

k

a

n p

esta u

n

t

uk m

enya

m

b

u

t

B

e

n

awa

(

sa

u

da

r

a a

n

g

k

a

t

Se

n

apat

i).

Mesk

ipu

n

se

mp

a

t

te

rj

ad

i i

ns

i

den dal

a

m p

esta taria

n

pe

r

a

n

g (

b

e

k

sa ra

n

g i

n,

a

du

kesak

ti

a

n) di m

ana Rade

n

Ra

n

gga se

b

agai

w

a

kil M

ata

r

a

m m

e

n

ye

n

ggo

l du

a p

r

aj

urit Tub

a

n hin

gga

k

e

p

ala

n

ya

hanc

u

r

d

a

n

se

l

u

ruh

pra

j

u

ri

t ke

m

ba

li k

e

P

a

j

a

n

g, Sena

p

a

t

i

b

er

h

asi

l

meyak

ink

a

n

Be

n

awa

b

a

h

wa Mata

r

a

m m

as

ih

setia de

n

ga

n P

a

j

a

n

g.

Se

m

e

n

ta

r

a

A

d

ip

ati

Tub

a

n

teta

p m

e

lap

o

rk

a

n b

a

h

wa

M

ata

r

a

m

a

k

a

n

m

embero

n

tak.

P

era

n

g Pajang-

M

ata

r

a

m

a

khirn

ya

ti

dak

t

e

rhind

a

r

ka

n

.

Di

p

i

c

u

o

l

eh pe

m

bel

aan Se

n

apa

t

i pa

d

a

Tu

me

n

gg

un

g Maya

n

g

(

sa

ud

a

r

a

ip

a

r

Se

n

a

p

ati).

P

a

b

e

l

a

n pu

tra T

um

e

n

gg

un

g Maya

n

g

bera

ni m

e

n

ggo

d

a Sekar Ke

d

ato

n (put

r

i

Su

l

tan

P

a

j

a

n

g

) di

ja

tuhi

hu

k

um

a

n m

ati.

T

u

m

engg

u

ng

M

aya

n

g

dibu

a

n

g ke Se

m

a

r

ang. Dala

m

Se

n

a

p

a

ti

me

n

cegat

r

ombonga

n t

e

r

se

but

da

n m

e

m

bawa

Tum

e

n

gg

un

g

M

aya

n

g ke Matara

m

. Su

l

ta

n H

ad

i

w

ij

aya

m

a

r

a

h d

a

n

berang

k

at

k

e

M

ataram

d

engan

1

0.0

0

0 praju

r

it Senapati dan

Tum

engg

un

g

M

ayang

d

a

n d

i ba

n

tu siasa

t juru M

arta

ni, m

emi

mpin

1.000

p

raj

u

ri

t

M

ata

r

a

m

da

n b

e

rh

as

il m

e

mu

k

ul mun

d

ur

pas

uk

a

n

P

ajang.

18

Se

t

e

l

a

h

pe

p

e

r

a

n

gan ya

n

g d

im

ena

n

gka

nn

ya, Se

n

apat

i

se

n

gaja

d

ata

n

g ke

P

aja

n

g ha

n

ya de

n

ga

n p

engawala

n

40 praj

urit

P

a

n

ge

r

a

n

Be

n

awa

b

ermaks

u

d

m

en

ump

as

Se

n

a

p

a

ti

di Pa

j

a

n

g,

tetapi

di

cega

h

Su

l

ta

n H

ad

i

w

i

jaya ka

r

e

n

a baga

im

anapun

j

uga

Sena pa ti a

d

ala

h

anak angkat

H

adiwijaya saudara angkat

B

enawa

.

19

setelah mengetahui sang putri sudah mengandung, akhirnya memanggil Senapati dan

menikahkannya. Dari pernikahan Senapati dengan sang pulri (Adisara) ini lahirlah Pembayun dan Puger.

'" Secara kebetulan saat ilu berbarengan dengan hujan badai dan letusan gunung Merapi yang mengarah pada pasukan Pajang dan menguntungkan pihak Mataram. Dari

peristiwa ini kemudian muncul kepercayaan bahwa Senapati mampu menundukkan

penguasa gaib Merapi.

Dalam masa Sultan Agung Hanyakrakusuma, dikisahkan bahwa Sultan Agung pemah

mendapat telur dari Ratu Kidul, tetdpi Sultan Agung tidak berani memakannya karena

takut akan berubah menjadi jin. Telur tersebut kemudian diserahkan kepada Ki )uru Taman. Ki Juru Taman setelah memakan telur itu berubah menjadi raksasa Jin.

Karena merasa bersalah dan malu, Sultan Agung memberinya gelar Ki Sapu Jagad

dan ditugaskan menjaga merapi, dan setiap tahun akan mendapatkan hadiah

(persembahan) dari kraton.

"' Pranoedjoe Poespaningrat,

opci

l

,

hal 35.

(20)

Dr

.

H

.

Sudjak, M

. Ag

Se

peninggal Su

l

tan

Hadiwij

aya,

S

un

an Kudu

s

tidak ber

se

dia

melantik P

a

ngeran Benawa

se

bagai pengua

sa

Paj

a

ng. Tetapi ju

str

u

m

e

lantik Pangeran P

a

nggiri (putra

Sunan

Praw

ata

, menantu

Hadi

w

ij

aya

)

dengan

alasa

n

le

bih

tua

u

s

ian

ya.

D

enga

n p

elant

ikan

Panggiri, t

e

rjadi

eksodus

be

sa

r-b

esara

n

warga

D

e

mak p

es

i

s

ir

an

ke

Pa

j

a

ng yang

m

e

nimbu

lkan k

e

r

esa

h

a

n

warga as

li Pajan

g.

B

e

n

awa ya

ng kecewa (sebagai

p

ut:ra

kandu

ng

Hadiwijay

a

namun

hanya menjadi Adipati di Ji p

a

n

g)

meminta b

an

tu

an

Senapati untuk

m

e

r

e

but Pajang dari Pangg

i

ri.

Se

n

apat

i

t

id

a

k mau m

e

mb

antu

bila

hanya b

erur

u

sa

n d

enga

n

tahta

k

e

l

uarga, tetapi

m

a

u membantu

bila

setela

h l

e

n

gsernya

P

a

nggiri, P

a

j

a

n

g

disera

hk

a

n p

a

da Mataram.

Panggiri berhas

il

d

i

tak

lukkan d

a

n dipulan

g

k

a

n k

e

Demak. P

ange

r

a

n

Benawa k

em

udi

an

din

oba

tkan

sebagai

raja Pajang

(1

587

-1

588

)

d

enga

n

se

mu

a s

imb

o

l ker

a

j

aan

P

ajang

diboyong

k

e

M

atar

am.

Ketika B

e

nawa

w

af

a

t, di

ga

ntik

an oleh Gagak Ba

nin

g, a

dik

Senapat

i

(1

588

-1

591

)

dan

tak

lama k

em

udian G

agak

B

ani

n

g wafat

di

gan

ti

ka

n

Sidaw

i

ni, putra

Be

n

awa

(1

59

1-1

6

1

7

).

20

Pr

ak

ti

s

d

alam

m

asa

ini,

k

ek

u

asaa

n M

ata

r

am su

d

a

h m

e

n

ca

kup wilayah

P

aja

n

g

d

a

n

sebag

i

a

n

w

ila

yah

b

ekas

k

ek

u

asaan

D

e

mak.

Se

t

ela

h P

a

j

a

n

g

tunduk pada M

atara

m

, Se

n

a

p

a

ti m

e

n

o

b

at

k

a

n

diri

menjadi

r

a

j

a

M

atara

m

dengan

gela

r P

a

n

e

mb

a

h

a

n

Senapati.

H

a

l ini

berbe

d

a

dengan raja-raja

se

b

e

lumn

ya

di

ta

nah jaw

a ya

n

g

se

lalu dinobatk

a

n

ole

h pimpin

a

n W

a

li

sa

n

ga

,

S

u nan Giri

,

a tau Su

n

a

n

Kudu

s

.

Sesua

i d

e

n

ga

n p

esa

n Ki A

ge

n

g

Pemanahan, Senapati

berkunjung k

e

Giri untuk memastikan

'

k

ete

p

ata

n' r

amala

n

Sunan

Prapen, bahwa

k

etur

un

a

n

P

ema

n

a

han

yang akan

m

enja

di

pe

n

guasa

J

awa

.

P

a

n

e

mb

a

h

a

n

Giri

m

e

ny

a

r

a

nk

a

n P

a

n

emba

h

a

n

Se

n

a

p

at

i

untuk m

e

mbuktik

a

nny

a se

ndiri dengan m

e

nyerang B

a

n

g

Wetan

21

(

k

era

ja

a

n

-

k

era

j

aa

n

di

w

il

aya

h

timur Matar

a

m).

Ses

u

a

i

dengan

p

esa

n P

e

m

anahan,

P

a

n

e

mb

a

h

an

Senapati b

e

r

ang

k

at

ke

l l Pr,muedjue Poespaningrat, o

p

c

it

,

hal 37.

21 (fub,in, Sedayu, Lamongan, Gresik, Lumajang, Kertasana, Malang, Pasuruan, Kediri, Wirasaba, Blilar, Pringgabay.i (dekal Lamongan), Pragunan, Lasem, Madura, Sumenep,

ddn Pek<1canganl.  

(21)

Serat Sultan Agung:

Melacak J

ejak Islam

Nusantara

timur pada hari Jum'at Pahing

bulan

Muharam,

bersama

Mandaraka

dan para adipati bawahan Mataram.

Pasukan Mataram

yang

berkekuatan

6.000

pas

ukan dihadang pasukan

gabungan

Bang

Wetan dengan

kekuatan

40.000 pasukan di bawah pimpinan

Pangeran

Surabaya

Qayalengkara) di

J

apan (Majakerta). Melihat

kekuatan musuh

yang

sedemikian besa

r, Panembahan

Senapati

melapor pada

Sunan Prapen. Sunan

Prapen mengutus 40

santrinya

untuk melakukan mediasi antara

Panemba

han

Senapati dan

Pangeran

Surabaya.

Dengan bahasa

simbolik, kedua

pemimpin

ini

dis

uruh memilih; isi

atau

ku

litnya dan untuk

sating setia.

Pangeran

Surabaya memilih

isi dan Panembahan

Senapati mem

il

ih

kulit Sunan

Prapen kemuclian

menyatakan

bahwa

'

suda

h me11jadi

takdir Allah Sena

pa ti menerima

kulit. Kulitadalah n

egara,

isi itu

manusia-nya

.. bi/a tidak menu

rut kepadayang punya bu mi

,

pasti akan diusir.'

22

Panembahan

Senapati kemud

ian

menaklukkan

Bupati

Warung (dekat Blora)

yang

diangkat

o

l

eh

Pangeran

Surabaya.

Panembah

an

Madiun

yang cemas dengan ekspansi

Pane

mbahan

Senapati

memil

ih

berga

bung

dengan

Bang

Wetan. Akibatnya

musuh Panembahan

Senapati semakin

meluas.

Ketika

bermaksud

melakukan

serangan

mendadak ke Madiun, Panembahan

Senapati

terkejut

karena

70.000

pasukan Madiun

sudah berkemah

di Kali

Dadung

(Madiun).

Oengan

siasat

menyerahkan Putri

Adisara,

Panembahan

Senapati

berhas

il

membauat Panembahan Madiun

ter

l

ena

dan (atas bujukan

Adisara) membubarkan tentara

gabungan

Bang

Wetannya.

Dan

Senapati kemudian melakukan

se

rangan

fajar

dari tiga

arah,

Pangeran Mangkubumi di sayap kiri,

Pangeran

Santri

(Singasa

ri) di

sayap

kanan,

Mandaraka. dan

Pragolapati di

tengah,

dan

Senapati dengan

100

pasukan berkuda

menikam

musuh

dari belakang. Panembahan

Madiun beserta

keluarganya

melarikan diri ke Wirasaba (clekat

J

ombang)

.

23

11 Pranoedjoe Poespaningrat,

opcit,

hal 38

" Pranoedjoe Poespaningrat,

opcit,

hal 38. Dalam penyerangetn ini diceritakan, Senapati mem.:ikai naju Kyai Gundil hddiah dari SuncJn Kalijaga yang diperraya membu<tl  

(22)

D

r

.

H

. S

udj

a

k

, M. Ag

Sementa

r

a

Retna

Dumilah (putri Panembahan Madiun)

'menyerahkan diri' menjadi istri

Senapati. Senapati

kemudian

mengangkat Raden Petak putra Mangkubumi menjadi penguasa

sementara

Madiun s

ambil menunggu putra Senapati dengan

Retna

Dumilah (Raden Bagus-Adipati Juminah)

dewasa.

Set

elah menundukkan Madiun, Panembahan Senapati

bergerak

ke Pasuruan. Adipati Pasuruan memilih menyerah

dengan

tetap

diberi kuasa memerintah Pasuruan di bawah

Mataram. Panembahan

Senapati, atas

pemintaan putra-putra

Pangeran Mas (Kediri)

ya

ng

sakit

h

ati

karena Pangeran Surabaya

menunjuk Ratu

Ja

lu

menjadi Adipati Kediri menggantikan

Pangeran Mas, mengirim pasukan

di b

a

wah

pimpinan Purbaya

dibantu Bupati Pajang, Demak, )agaraga dan menunjuk

Tumenggung Alap-alap

sebagai

penasehat. Setelah Kediri

ditundukkan, Panembahan Senapati mengangkat Senapati Kediri

(putra

Pangeran Mas

)

s

ebagai

Adipati Kediri di bawah Mataram.

Gabungan pas

ukan

Bang Wetan dengan kekuatan

50.000

pasukan

dalam pimpinan Adipati Gending dan Adipati Pes

agi

melakukan

sera

n

gan

balik untuk menghadapi

20.000

pasukan Mataram di

bawah pimpinan

Senapati

Kediri dan Purbaya. Mataram berhasil

memenangkan pera

ng me

s

kipun

Sen

a

pati

Kediri gugur

di Uteran

(M

a

diun). Pan

e

mbahan Senapati juga

t

e

la

h berulangkali

menyerang Tuban, namun

sela

lu

gaga!

menduduki ibukota (1598

dan 1599). Adipati

Arya Salampe (

adik Arya P

e

rmalat-menantu

H

adiwijaya)

mampu memp

er

t

ahankan Tuban clari

serangan

Pa

nembahan Senapati.

Panembahan

Senapati kemudian

menundukkan

)

epara,

mengakhiri pemerintahan P

a

ngeran J

epara

(putra

Su

ltan H

a

s

a

nudin

Banten

yang

menjadi

putra angkat

K

alin

yamat

dan menikah

dengan adik

R

a

tti

Kalinyamat).

Adip

a

ti

Pragolapati,

saudara ipar

Panembahan

Senapati, y

a

ng khawatir

ak

a

n na

s

ib

kakaknya

se

baga

i

perm

a

isuri karena Panembahan

pemdkdinyd kebal, dan menunggdng kudil Puspa Kencana yang sakti, walau suclah mat1 pJgi han namun m.i»ih bisa melayani tuannya sampai lengah hari.

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa memori banding tertanggal 10 Februari 2016 yang diajukan oleh Para Pembanding, menurut Majelis tingkat banding secara substansial bertentangan dengan

: Bagi kita yang sudah diampuni dosa-dosanya, Tuhan memberikan berita Anugerah-Nya yang diambil dari ROMA 8:38-39 yang demikian bunyinya: ” Sebab aku yakin, bahwa baik

Usaha untuk membuat semen pertama sekali dilakukan dengan cara membakar campuran batu kapur dan tanah liat. Joseph Aspadin yang merupakan orang inggris pada tahun

Dengan bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak, maka penulisan Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN VIDEO KLIP GROUP MUSIK PACET MELAR

31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dicantumkan bahwa setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain

Dalam penelitian ini rata-rata ROE tertinggi ada pada perbankan Indonesia disusul Malaysia, Thailand, kemudian Filipina, sedangkan rata-rata ROE terendah ada

Variabel Perceived value terhadap intention dalam penggunaan produk kosmetik halal: didapat nilai koefisien regresi sebesar 0.249 dengan p-value sebesar

XYZ selama tahun 2004 – 2008 dengan menggunakan rumus seperti yang telah penulis sebutkan pada Bab III (Metodologi Penelitian), dimana besarnya nilai perusahaan tergantung dari