• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEKTIVITAS ENZIM KITINASE ISOLAT Trichoderma spp. UNTUK MENGHAMBAT PENETASAN TELUR NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne incognita) PADA TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI EFEKTIVITAS ENZIM KITINASE ISOLAT Trichoderma spp. UNTUK MENGHAMBAT PENETASAN TELUR NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne incognita) PADA TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

UJI EFEKTIVITAS ENZIM KITINASE ISOLAT

Trichoderma

spp. UNTUK

MENGHAMBAT PENETASAN TELUR NEMATODA PURU AKAR (

Meloidogyne

incognita

) PADA TANAMAN TEMBAKAU (

Nicotiana tabacum

L.)

Restu Rudita Pertiwi1, Abdulkadir Rahardjanto2, Sukarsono3, Kristiana Sri Wijayanti4

1,2,3)Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang, 4)Balai Penelitian Tanaman Serat dan Pemanis (BALITTAS)

Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144 e-mail korespondensi: rahardjanto@gmail.com

ABSTRAK

Tembakau (Nicotiana tabacum L) merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran besar dalam bea cukai di Indonesia, namun belakangan tembakau sering rusak dan mati akibat serangan dari nematoda puru akar (Meloidogyne incognita) yang merupakan hama pada tanaman tembakau, untuk itu diperlukan agensia hanyati penganti nematisida yaitu Trichoderma spp. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efektifitas Trichoderma spp dalam menghambat penetasan telur nematoda puru akar (Meloidogyne incognita) pada akar tanaman tembakau. Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Serat dan Pemanis (BALITTAS) Malang. Penelitian ini merupakan eksperimen murni (true experimental research dengan menggunakan rancangan penelitian The Posttest-Only Kontrol Group Design

dengan membandingan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) 5 isolat dengan 4 kali penggulangan dan diamati setiap hari menggunakan hand tally counter. Penelitian dilanjutkan dengan uji enzim kitinase menggunakan media kitin untuk membuktikan terdapat enzim kitinase pada Trichoderma spp. dan terakhir dilakukan pengamatan morfologi telur

Meloidogyne incognita menggunakan mikroskop compound. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat cendawan

Trichoderma dengan kode T.ASB.17 (T.harzianum) paling efetif dalam menghambat penetasan telur nematoda puru akar dan yang paling rendah dalam menghambat penetasan telur nematode alah cendawan Trichoderma dengan kode T.PJ.18 (T.aurioviride).

Kata Kunci: Isolat Trichoderma spp, Meloidogyne incognita, Enzim Kitinase. ABSTRACT

Tobacco (Nicotiana tabacum L) is a plantation commodity that has a big role in customs duties in Indonesia, but later tobacco is often damaged and died from invation of roots knot nematode (Meloidogyne incognita) which is a pest on the plant, then it is necessary to substitute nematicide to biological agents such as Trichoderma spp. The purpose of this research is to examine the effectiveness of Trichoderma spp in inhibiting the root knot nematode egg’s hatching of (Meloidogyne incognita) on root of tobacco plant. This research was conducted at Research Institute of Fiber and Sweeteners Plant (BALITTAS) with true experimental research type, research design is using The Post test-Only Kontrol Group Design by comparing the experiment group and kontrol group. Sampling was done by using a complete random design (RAL) 5 isolates with 4 replications and observed daily using hand counter followed by chitinase enzyme test using chitin media to prove the presence of chitinase enzyme in Trichoderma spp. And the last is observing the egg morphology of Meloidogyne incognita using compound microscope. The results showed that Trichoderma fungal isolate with code T.ASB.17 (T. harzianum) was most effective in inhibiting the hatching of the root knot nematode eggs and the lowest inhibiting the hatching of the root knot nematode eggs with the code T.PJ.18 (T. Aurioviride).

Keywords: Trichoderma spp Isolate, Meloidogyne incognita, Enzim kitinase

Meloidogyne incognita yang dikenal sebagai nematoda puru akar merupakan nematodaparasit penting yang memiliki distribusi yang luas dan mampu menginfeksi berbagai macam tanaman pertanian. Nematoda ini merupakan binatang mungil (mikrofauna) menyerupai cacing atau belut yang menjadi parasite paling merugikan bagi tanaman, karena nematoda puru akar ini rata-rata jika sudah menginfeksi suatu tanaman maka tanaman tesebut akan kehilangan nutrisi sehingga menyebabkan rusaknya tanaman dan membuat petani gagal panen (Yadi,2015).

Meloidogyne incognita biasanya menginfesi tanaman perkebunan seperti tembakau, Tembakau merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Peran tembakau dan industri hasil tembakau dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat adalah penerimaan negara dalam bentuk cukai dan devisa, penyediaan lapangan kerja, sebagai sumber pendapatan petani, buruh, dan pedagang, serta pendapatan daerah (Hasan, et al. 2013). Namun Serangan nematoda dapat menyebabkan kehilangan hasil panen yang cukup berarti bagi petani dan negara. Secara umum serangan nematoda menyebabkan kerusakan pada akar, karena nematoda mengisap sel-sel

(2)

akar, sehingga pembuluh jaringan terganggu, akibatnya translokasi air dan hara terhambat. Serangan nematoda juga dapat mempengaruhi proses fotosintesa dan transpirasi (Mustika,2005). Gejala umum tanaman padi yang terinfeksi NPA di antaranya ialah daun menguning, pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman menjadi layu dan puru terbentuk pada akar (Dutta,et al,2012).

Trichoderma merupakan salah satu agensia hayati yang dapat menjadi alternative pengganti nematisida kimia sintetis. isolat Trichoderma spp. dikatakan sukses dalam mengontrol dari kerusakan yang disebabkan oleh patogen tanah, Trichoderma spp. juga telah terbukti mampu menekan aktivitas Meloidogyne incognita

Penyebab puru akar tanaman (Sharon et al., 2001).

Trichoderma diketahui memiliki kemampuan antagonis terhadap cendawan patogen. Trichoderma mudah ditemukan pada ekosistem tanah dan akar tanaman. Cendawan ini adalah mikro-organisme yang menguntungkan, avirulen terhadap tanaman inang (Harman et al., 2004). Beberapa spesies Trichoderma

merupakan agen biokontrol menjanjikan dan memiliki potensi untuk menekan populasi nematoda (Sharon et al.,2001).

Mekanisme mikoparasitisme pada Trichoderma

spp. belum diketahui secara lengkap namun ekspresi enzim ekstraseluler pengurai dinding sel terbukti memiliki peranan kunci dalam proses penghambatan patogen. Enzim ekstraseluler yang dikeluarkan dapat berupa enzim-enzim kitinase (Octaviani, et al. 2015). organisme penghasil kitinase, menyebabkan lisis pada cangkang telur M. incognita, terutama di tahap pertama penghambatan penetasan telur atau eggkill. Lisis cangkang telur dikarenakan aktivitas kitinolitik yang berperan dalam pengendalian nematoda puru akar (M. incognita) (Jung, et al. 2002)

METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium fitophatology Balai Penelitian Tanaman Serat dan Pemanis (BALITTAS) Malang pada Oktober 2016- April 2017. Bahan

PDA (Potato Dextrose Agar),PDB (Potato Dextrose Broth), Aquadest steril, larutan NaOCl 1%, akar tanaman tomat yang terinfeksi Meloidogyne incognita, T. harzianum (T.ASB.17, T.4 dan T.6),T. aurioviride (T.PJ.18 dan T.18),, kapas, aluminium foil, plastic werb, filter membrane, media kitin.

Inokulasi Trichoderma spp.

Mempersiapkan indukan dari cendawan

Trichoderma spp. Kemudian menyiapkan media PDA (Potato Dextrose Agar) yang dimasukkan kedalam cawan petri kuang lebih 10 ml, kemudian ambil sedikit biakan

Trichoderma menggunakan jarus ose dan tumbuhkan kedalam media PDA yang sudah disipakan tunggu selama

7 hari. Setelah inokulasi cendawan Trichoderma spp. yang telah tumbuh di masukkan ke dalam LAF kemudian menyiapkan media PDB yang sudah steril, mengambil biakan cendawan Trichoderma spp. menggunakan

Cockborrer dan jarum ose. Memasukkan cendawan yang telah di ambil kedalam tabung erlenmeyer yang berisi media PDB, dan menutup tabung erlenmeyer menggunakan alumunium foil dan plastic wreb, memberi label pada setiapp tabung erlenmeyer selanjutnya memasukkan tabung erlenmeyer kedalam alat shaker, waktu di atur selama 7 hari dengan kecepatan putaran 100 rpm.

Uji Enzim Kitinase

Mensterilkan media kitin didalam autoclave. Mencairkan media kitin didalam waterbath. Menyiapkan LAF untuk plating media dan penanaman cendawan. Meneteskan pewarna safranin pada media sambil mengocok perlahan media agar tidak beku dan cepat dingin. Menuang media kedalam petridisk masing-masing 10ml. Menunggu media didalam petridisk mengeras. Menanam Cendawan Trichoderma spp. kedalam petridisk menggunakan jarum ose. Mensterilkan dengan dipanaskan di Bunsen, Menutup petridisk dengan plastik wrap. Diamati pada hari ke-3, jika muncul zona bening dan warna media yang merah terdegradasi maka dapat disimpulkan jamur Trichoderma menghasilkan enzim kitinase yang dapat mendegradasi kitin pada cangkang telur nematode puru akar (Meloidogyne incognita).

Persiapan nematoda

Meloidogyne incognita didapatkan dari akar tanaman tomat yang telag di infeksikan dengan

Meloidogyne incognita di rumahkaca BALITTAS, yang kemudian akar tomat tersebut dicuci hinggga bersih kemudian di potong kecil-kecil, potongan akar kemudia di blender selama 4 detik, kemdian di saring menggunakan saringan kasar dengan ukuran 300 mess dan saringan halus berukuran 400 mess, akar yang telah disaring dimasukan kedalam botol scott dan di beri larutan NaOCl 1% dan dikocok selama 4 menit agar telurnya bias rontok bersama larutan NaOCl 1%, hasil kocokan kemudian disaring kebaali dengan saringan kasar dan hasul agar yang tersisa hanya telur Meloidogyne incognita dan juvenile 2. Kemudian di endapkan selama 2 jam dengan ditutup menggunakan aluminium foil. Ambil sebanyak 2 ml larutan NaOCl berisi nematode kedalam petridisk kecil dan diamati di mikroskop cahaya dan di hitung menggunakan handcounter.

Pelaksanaan Penelitian

Trichoderma spp yang sudah di shaker selama 7 hari di masukkan di tube centrifuge sebanyak 10 ml di dalam LAF kemudian di centrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 5400 rpm, setelah selesai Trichoderma di masukkan ke dalam LAF untuk kemudian dipindahkan dari tube centrifuge kedalam petridisk, ambil cairan hasil centrifuge di petridisk sebanyak 5 ml menggunakan spet yang kemudian dipasang filter membran dengan ukuran

(3)

0,120 µ hasil saringan dimasukkan kedalam tabung erlenmayer berukuran 50ml. memasukkan 5 ml hasil saringan Trichoderma ke dalam petridisk berisi nemtoda, diamati setiap hari selama 72 jam dan dihitung jumlah telurnya setipa pengamatan menggunakan handcounter. Kemudian hasilnya dibuktikan dengan mengamati perbedaan telur Meloidogyne incognita yang telah diberi perlakuan Trichoderma dan kontrol menggunakan mikroskop compound tipe BX53 lensa kamera tipe DP73 perbesaran lensa 20x10 dan perbesaran foto 1 mm.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Rancangan jenis ini memiliki ciri-ciri dimana penelitian yang dilakukan di lingkungan laboratorium dianggap homogen, filtrat biakan

Trichoderma di ulang sebanyak 4 kali ulang perisolat. T. Harzianum 1 (T.ASB.17), T.Harzianum 2 (T.6),

T.aurioviride (T.18), T.aurioviride (T.PJ.18), T. Harzianum (T.4). dan perlakuan kontrol mengunakan aquadest.

Analisis Data

Data hasil Pengamatan yang dianalisis menggunakan uji homogenitas data (one ways anova)

bertujuan untuk mengetahui perbedaan antar varian dan digunakan untuk menguji apakah Alat statistik ini menghasilkan analisis varians satu jalur bagi sebuah variable dependen dalam tingkat interval berdasarkan sebuah variabel faktor (independen). Sampel-sampel penelitian memiliki rata-rata berbeda secara signifikandan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata duncan’s.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi

Identifikasi tentang isolat Trichoderma

menunjukan adanya variasi spesies yaitu Trichoderma harzianum dan Tricchoderma aurioviride yang diisolasi dari tempat yang berbeda-beda.

Gambar 1. 1a dan 1b T.harzianum, 2a dan 2b T.harzianum, 3a dan 3b T.harzianum, 4a dan 4b T.aurioviride, 5.

T.aurioviride.

Trichoderma sendiri memiliki kemampuan sebagai nematisida hayati berupa enzim kitinase yang dapat mendegradasi enzim kitin pada cangkang telur nematoda puru akar (Meloidogyne incognita). Enzim kitinase merupakan suatu protein yang memiliki aktivitas biokimiawi sebagai katalis suatu reaksi, karena merupakan suatu protein dan enzim ini sangat rentan terhadap kondisi lingkungan (Hamid, et al. 2013). Suatu reaksi enzimatis dari enzim kitinase dapat membuat zat kitin yang merupakan salah satu unsur utama dari cangkang telur nematoda akan mengalami lisis sehingga tidak dapat menetas atau terhambat penetasannya.

Uji kitinase pada media kitin

Uji kitinase ini digunakan untuk membukikan bahwa isolate cendawan Trichoderma spp. Menghasilkan enzim kitinase, percobaan ini mengunakan media kitin dan diberi pewarna safranin, kemudian menginokulasikan

Trichoderma spp kedalam media kitin dan ditunggu selama 3 hari.

Gambar 2. a) T.ASB.17 (T.harzianum), b) T.PJ.18 (T.aurioviride), c) T.4 (T.aurioviride), d) T.18 (T.aurioviride), e) T.6 (T.harzianum), f) Media Kitin, g) zona bening enzim kitinase.

Percobaan diatas menunjukkan bahwa terdapat aktivitas enzimatik enzim kitinase ditandai dengan zona bening disekitar Trichoderma dan warna safranin yang tergradasi menjadi pudar dan bening. Zona bening terbentuk akibat dari aktivitas enzim kitinase yang terbentuk keluar sel memecah makromolekul kitin menjadi molekul yang lebih kecil (Suryadi, et al. 2013). Pengaruh biakan T.harzianum dan T.aurioviride

terhadap telur M.incognita

Hasil pengamatan per 24 jam selama 72 jam menunjukkan perbedaan antara jumlah telur Meloidogyne incognita yang dibandingkan dengan jumlah telur pada kontrol yang menggunakan aquadest.

(4)

Tabel 1. Ringkasan Rata-rata Mortalitas Meloidogyne incognita

dalam Setiap Perlakuan Selama Waktu Pengamatan

Gambar 3. Ringkasan Rata-rata Mortalitas telur Meloidogyne incognita dalam Setiap Perlakuan Selama Waktu Pengamatan

Berdasarkan Tabel 1 dan Gambar 3 di atas, secara deskriptif dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata antara kontrol (menggunakan aquadest) dengan perlakuan, semua perlakuan eksperimen memiliki rerata yang lebih besar dan jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Grafik dan table diatas juga dapat menunjukan isolat Trichoderma yang memiliki efektivitas tinggi dalam menekan penetasan telur nematoda puru akar

Meloidogyne incognita adalah perlakuan T.ASB.17 (T.harzianum) dan yang memiliki efektivitas paling rendah dalam menekan penetasan telur nematoda

Meloidogyne incognita adalah perlakuan T.PJ.18 (T.uarioviride).

Morfologi Telur Meloidogyne incognita akibat

Trichoderma spp.

Hasil pengamatan dari pengaruh isolat

Trichoderma terhadap telur nematoda puru akar (Meloidogyne incognita) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan morfologi telur nematoda yang diberi perlakuan dengan Trichoderma dengan kontrol.

Perbedaan antara telur yang diberi perlakuan

Trichoderma dan kontrol, hal tersebut dapat dilihat dari morfologi cangkang telur yang mulai rusak akibat mengalami lisis yang disebabkan oleh kerja dari enzim kitinase cendawan Trichoderma spp. Yang dapat dibandingkan dengan perlakukuan kontrol yang bentuk

telur masih terlihat oval dan memiliki bentuk yang teratur sedangkan telur yang diberi perlakuan Trichoderma spp. Memiliki morfologi yang tidak teratur dan rusak.

Gambar 4. a) Telur perlakuan kontrol, b) telur dengan perlakuan T.18 (T.aurioviride), c) Telur dengan perlakuan T.4 (T.harzianum) d) Telur T.PJ.18 (T.aurioviride) e) Telur dengan perlakuan T.6 (T. harzianum) f) Telur dengan perlakuan T.ASB.17 (T.harzianum) g) gambar literatur telur nematode yang sehat dan telur yang mengalami lisis akibat enzim kitinase h) gambar literatur koloni hifa jamur Trichoderma

yang menyelubungi telur Meloidogyne (Sharoon,et al.2007). i) gambar telur yang di koloni oleh hifa

Trichoderma, di foto menggunakan SEM. (Sharoon,et al.2007).

Hasil penelitian menunjukan bahwa enzim kitinase dapat melisiskan kitin pada cangkang telur nematoda sehingga dapat menghambat penetasan telur nematoda, dalam penelitian ini Trichoderma spp. diuji untuk menekan penetasan telur nematoda karena dapat mengelurkan enzim kitinase yang dapat digunakan untuk melawan Meloidogyne incognita. Trichoderma

memparasit telur nematoda dengan cara mengkoloni telur dengan hifa Trichoderma sesuai dengan gambar literatur (h).Konidia menempel pada telur dan diikuti oleh hifa yang memparasit telur dengan cara melilitkan diri secara tajam (Sharon,2007). Semua Enzim yang dapat menlisiskan kitin disebut kitinase atau kitinase non spesifik. Kitin dapat didegradasi dalam dua jalur, pertama adalah degradasi oleh mekanisme kitinolitik yang menghidrolisis ikatan β-1,4- glikosida, atau polimer mengalami deasetilasi pertama yang selanjutnya dihidrolisis oleh kitosanase (Herdyastuti,2009).

Trichoderma harzianum mampu untuk mematuhi dan melumpuhkan dari 68,7 dan 59,4% dari telur dan J2 M. incognita di bioassays 1 dan 2, (Sharon et al,2007) menunjukkan bahwa telur ditaati dengan Trichoderma

(5)

eclosion. (Sharon et al. 2001) melakukan secara invitro, ekstrak Trichoderma harzianum dirilis dalam tanah mampu melumpuhkan J2 Meloidogyne javanica dan mengurangi viabilitas telur.

Tabel 2. Ringkasan Uji Beda Nyata Duncan’s Moralitas Telur Meloidogyne incognita

Keterangan :

Warna hijau menunjukkan jam paling efektif

Warna pink menunjukkan perlakuan yang paling efektif Warna kuning menunjukan perlakuan paling kurang efektif

Hasil ini menunjukkan bahwa mekanisme parasitisme jamur Trichoderma harzianum menghasilkan suatu aktivitas mematikan karena metabolit sekunder pada nematoda (Mascarin, et al., 2012). Hal tersebut juga telah dibuktikan dengan data tertinggi isolate Trichoderma harzianum merupakan isolat yang paling efektif dalam menghambat penetasan telur Meloidogyne incognita.

Nematoda puru akar adalah T.ASB.17 (T.harzianum)

dengan data beda nyata tertinggi yaitu 51.0000c dan dapat

diambil kesimpulan lagi bahwa perlakuan yang paling kurang efektif untuk menekan penetasan telur nematode

Meloidogyne incognita adalah T.PJ.18 (T.uarioviride)

dengan beda nyata terendah yaitu 44.5000b. Dari uji

menggunakan Duncan ini sangat baik untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan dan dapat mengidentifikasi isolat cendawan mana yang paling efektif berkerja dalam menghambat penetasan telur dan pada jam ke berapa jamur dapat sangat aktif menekan penetasan telur, dari data yang dihasilkan diatas dapat diketahui bahwa pada fase 72 jam merupakan beda nyata tertinggi dan jam paling efektif dalam menekan penetasan telur Meloidogyne incognita.

PENUTUP

Berdasarkan penelittian yang telah dilaksanakan didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Menghambat penetasan telur nematode dengan cara medegradasi enzim kitin pada telur Meloidogyne incognita akibat reaksi enzimatis enzim kitinase. 2. Trichoderma harzianum (T.ASB.17) memiliki

tingkat efektifitas yang tinggi dalam menghambat penetasan telur Meloidogyne incognita, dan

Trichoderma aurioviride (T.PJ.18) memiliki tingkat

efektifitas yang rendah dalam menekan penetesan telur Meloidogyne incognita.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penelitian ini bisa terlaksana atas bantuan dan dukungan dari laboratorium Fitophatology Balai Penelitian Tanaman Serat dan Pemanis (BALITTAS) Malang dan Pembimbing-pembimbing saya yang telah membantu penelitian saya dari awal sampai selesai. DAFTAR PUSTAKA

Dutta TK, Ganguly AK, Gaur HS. 2012. Global status of

rice root rice root knot nematode, Meloidogyne

graminicola. Afr J Microbiol Res. 6(31):6016– 6021. DOI: 10.5897/AJMR 12.707. DOI: http://dx.doi.org/10.5897/AJMR.

Hamid R, Khan MA , Ahmad M , Ahmad MM , Abdin M Z , Musarrat J , Javed S. 2013. Chitinases: An update. J Pharm Bioallied Sci. DOI: 10.4103/0975-7406.106559.

Hardyastuti.N, Raharjo .TJ, Mudasir, Matsjeh S. 2009. Chitinase And Chitinolytic Microorganism : Isolation, Characterization And Potential Kitinase dan Mikroorganisme Kitinolitik : Isolasi, Karakterisasi dan Manfaatnya.Indo.J.Chem. (1), 37 – 47.

Harman, G.E., C. R. Howell., A. Viterbo., I. Chet., and M. Lorito. 2004. ReviewTrichoderma Species-Opportunistic, Avirulent Plant Symbionts. Departments of Horticultural Sciences and Plant Pathology. Cornell University. USA.

Hasan. F, Darwanto. DH, (2013) Prospek Dan Tantangan Usahatani Tembakau Madura. SEPA : Vol. 10 No.1 : 63 – 70. ISSN : 1829-994.

Jung,WJ. Jung, SJ. An, KN.,Jin, YL, Park. RD, Kim. KY, Shon. BK, and Kim. TH. (2002) Effect of Chitinase-Producing Paenibacillus illinoisensis

KJA-424 on Egg Hatching of Root-Knot Nematode (Meloidogyne incognita) J. Microbiol. Biotechnol. 12(6), 865–871

Mascarin.G.M., Junior.M.F.B., and Araújo Filho.J.V., 2012. Trichoderma harzianum reduces population of Meloidogyne incognita in cucumber plants under greenhouse conditions. Journal of Entomology and Nematology .Vol. 4(6), pp. 54-57. Mustika.I., 2005. Konsepsi dan Strategi Pengendalian Nematoda Parasit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Volume 4 Nomor 1, : 20 – 32.Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Octaviany, EA., Achmad,Herliyana EN., Potensi

Trichoderma harzianum Dan Gliocladium Sp. Sebagai Agens Hayati Terhadap Botryodiplodia

(6)

Sp. Penyebab Penyakit Mati Pucuk Pada Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq). Vol. 06 No. 1, , Hal 27-32 ISSN: 2086-8227

Sharon E, Chet I, Viterbo A (2007) Parasitism of

Trichoderma on Meloidogyne javanica and role of the gelatinous matrix. Eur. J. Plant Pathol. 118:247-258.

Sharon E, Bar-Eyal M, Chet I, Herrara-Estrella A, Kleifeld O, Spiegle (2001). Biological kontrol of

the root-knot nematode, Meloidogyne javanica by

Trichoderma harzianum. Phytopathology

91(7):687-693.

Suryadi Y, Priyatno TP, Susilowati DN, Samudra IM, Yudhistira N, Purwakusumah ED. 2013. Isolasi dan karakterisasi kitinase asal Bacillus cereus 11 UJ. J Biol Indon 9 (1): 51-62.

Gambar

Gambar 1. 1a dan 1b  T.harzianum, 2a dan 2b  T.harzianum,  3a  dan  3b  T.harzianum,  4a  dan  4b  T.aurioviride,  5
Tabel 1. Ringkasan Rata-rata Mortalitas Meloidogyne incognita  dalam Setiap Perlakuan Selama Waktu Pengamatan
Tabel  2.  Ringkasan  Uji  Beda  Nyata  Duncan’s  Moralitas  Telur Meloidogyne incognita

Referensi

Dokumen terkait

1) Penciptaan lingkungan pengendalian yang kuat sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 4 s.d 12 PP Nomor 60 Tahun 2008. 2) Penilaian risiko sebagaimana yang dimaksud dalam

Sebutkan strategi umum perusahaan dan jelaskan bagaimana kita akan mengimplementasikannya dalam program bisnis yang efektif.Tentukan apakah strategi kita didasarkan teknologi

Indonesianto, Y., 2005, “Pemindahan Tanah Mekanis”, Jurusan Teknik Pertambangan – FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta.. Saifuddin, A., 2014, “Metode Penelitian”, Pustaka

Korupsi adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap orang yang kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan

import prices rose more than expected in February as the largest increase in the cost of capital goods since 2008 offset a drop in petroleum prices, bolstering views that

Hasil analisis dengan uji chi square menunjukkan ada hubungan status gizi dan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Muhammadiyah 7

Perlakuan fermentasi cenderung meningkatkan skor rasa asam sensori mie ubi jalar (2,51 - 3,92) dibandingkan kontrol (2,24), dan fermentasi dengan perlakuan starter

Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk