• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ni Kadek July Indrayani, I Nengah Suandi, Made Sri Indriani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ni Kadek July Indrayani, I Nengah Suandi, Made Sri Indriani"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS MAKALAH PADA

SISWA KELAS XI IPB 2 DI SMA NEGERI 1 KUBU

Ni Kadek July Indrayani, I Nengah Suandi, Made Sri Indriani

Jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

{

julyindrayani1791@yahoo.com, nengah_suandi@yahoo.co.id,

sriindriani6161@yahoo.com}@

undiksha.ac.id

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan (1) mendeskripsikan dan menganalisis dapat tidaknya penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan meningkatkan keterampilan menulis makalah, (2) mendeskripsikan dan menganalisis langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) berbantuan media lingkungan dalam meningkatkan keterampilan menulis makalah, dan (3)

mendeskripsikan dan menganalisis respons siswa terhadap penerapan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa

kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu yang berjumlah 28 orang dan 1 guru bahasa Indonesia kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan respons siswa dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) berbantuan media lingkungan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode observasi, angket, tes, dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) penerapan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan dapat meningkatkan keterampilan

menulis makalah siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, yakni pada siklus I memperoleh skor rata-rata 79, 92, sedangkan pada siklus II skor rata-rata-rata-rata siswa menjadi 83,43; (2) langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini dititikberatkan pada tiga hal, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup; dan (3) siswa memberikan respons sangat positif terhadap penerapan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan dalam pembelajaran menulis

makalah. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada guru bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Kubu supaya menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan media lingkungan dalam pembelajaran menulis makalah berdasarkan langkah yang ditemukan dalam penelitian.

Kata kunci: CTL, media lingkungan, menulis makalah.

ABSTRACT

This Classroom Action Research aimed at (1) describing and analyzing whether or not the implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL) approach supported by environment media could improve writing paper skill, (2) describing and analyzing the steps of learning in implementing Contextual Teaching and Learning (CTL) approach supported by environment media to improve writing paper skill, and (3) describing and analyzing the students’ response towards the implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL) approach supported by environment media. The subjects of this study were 28 students of class XI IPB 2 of SMA Negeri 1 Kubu and a teacher of bahasa Indonesia in class XI IPB 2 of SMA Negeri 1 Kubu. The objects of this study were

(2)

2

learning outcome improvement, the steps of learning, and students’ response towards the implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL) approach supported by environment media. The methods of data collection applied in this research were observation method, questionnaire, test, and interview. The data collected was analyzed by using descriptive quantitative and qualitative technique. The results of this study are (1) the implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL) supported by environment media could improve writing paper skill of class XI IPB 2 students of SMA Negeri 1 Kubu, in which the mean score in cycle I was 79, 92, while in cycle II the mean score became 83,43; (2) the steps of learning in this study were focused on three things, i.e pre-activity, whilst-activity, and post-activity, and (3) the students gave very positive response towards the implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL) approach supported by environment media in writing paper instruction. Thus, the writer expected that the Bahasa dan Sastra Indonesia teachers at SMA Negeri 1 Kubu implement Contextual Teaching and Learning (CTL) approach with environment media in writing paper instruction based on the steps found in this study.

Keywords: CTL, environment media, writing paper. PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia dalam pendidikan di Indonesia ditempatkan sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Dalam pengajaran bahasa Indonesia hendaknya terdapat usaha-usaha yang mampu membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut berkaitan dengan proses-proses yang mendasari pikiran. Artinya, semakin terampil seseorang dalam berbahasa, semakin luas dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa mencakup empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan tersebut berhubungan erat antara yang satu dengan yang lain.

Menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun, melainkan merupakan hasil belajar-mengajar dan ketekunan berlatih Akhadiah, dkk. (1998:143). Lebih lanjut Tarigan (1994) menegaskan bahwa keterampilan menulis tidak secara otomatis dikuasai oleh siswa, akan tetapi harus melalui pelatihan dan praktik yang banyak dan teratur. Salah satu keterampilan menulis adalah karya tulis ilmiah atau karya ilmiah.

Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang diajarkan di sekolah. Hal tersebut dipertegas oleh Dalman (2013:149) mengatakan bahwa makalah merupakan salah satu bagian dari karya tulis ilmiah yang membahas sebuah topik/gagasan yang telah ditentukan dan wajib menaati sistematika penulisan ilmiah. Makalah lebih memfokuskan pada

karya tulis yang dibacakan di muka umum seperti dalam bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok, seminar, atau lokakarya.

Keterampilan siswa dalam menulis makalah tersirat dalam silabus KTSP SMA Negeri 1 Kubu, Kelas XI IPB dengan Standar Kompetensi “Menyampaikan laporan hasil penelitian dalam diskusi atau seminar”. Oleh karena itu, keterampilan menulis makalah sangat penting diberikan kepada siswa. Hal tersebut dikarenakan menulis makalah memiliki beberapa manfaat bagi siswa di antaranya: 1) menambah pengetahuan tentang materi yang dipelajari dengan membaca sekian banyak buku referensi, tulisan, atau informasi. Bahan referensi tersebut dapat diperoleh di perpustakaan atau di internet; 2) mendapat pengalaman bagaimana cara atau teknik menyusun makalah yang baik dan benar; 3) mendapat pengalaman membacakan atau mempresentasikan makalahnya di depan umum, berlatih bicara, atau menyampaikan pendapat, minimal di depan teman-temannya (Komaidi, 2011:120-121). Dengan demikian, penulisan makalah patut diajarkan kepada Siswa Menengah Atas, khususnya SMA Negeri 1 Kubu.

Makalah ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah dan mencantumkan studi kepustakaan dengan mencantumkan sumber referensi. Makalah yang akan diteliti mencakup: penulisan pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan yang dimaksud meliputi: 1) latar belakang: memberikan penjelasan tentang manfaat dan pentingnya judul atau

(3)

3

topik untuk dibahas; 2) ruang lingkup:

memberi penjelasan tentang ruang lingkup permasalahan yang menjadi batasan masalah; 3) maksud dan tujuan penulisan: memberi penjelasan tentang maksud penulisan makalah dan tujuan berisi tentang hal yang diinginkan sesuai dengan konteks permasalahan yang akan dibahas. Isi (pembahasan makalah) berupa uraian yang relevan dengan ruang lingkup masalah, meliputi: 1) membahas singkat teori pendukung berdasarkan kajian pustaka atau bahan referensi yang resmi, 2) membahas permasalahan dengan alternatif pemecahan masalah yang dikaji yang dapat dibantu dengan faktor pendukung dan penghambat. Penutup merupakan bab terakhir yang berisi penegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas, singkat, dan tegas, meliputi: 1) kesimpulan yang berisi jawaban atas permasalahan, 2) saran yang merupakan usul atau pendapat dari penulis yang mengaju pada materi pembahasan.

Dalam pembelajaran menulis makalah, diperlukan juga suatu strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Strategi pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan untuk memperoleh suatu kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Kemp (dalam Wina Sanjaya, 2010:25) mengatakan, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran bisa tercapai secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, strategi yang digunakan dalam menulis makalah adalah pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan. Menurut Masnur Muslich (dalam Nurhadi, 2003) mengatakan bahwa salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat merangsang aktivitas belajar siswa adalah pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Pentingnya pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) digalakkan dalam berbagai pelatihan guna memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

adalah sebagai alternatif pembelajaran karena siswa diposisikan sebagai subjek, bukan sebagai objek pembelajaran dan pendidik sebagai fasilitator.

Pada hakikatnya Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh demi menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Selain menggunakan strategi dalam pemebelajaran, media juga memiliki peran yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan, media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan bahkan pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Selain itu, media juga dapat meningkatkan pemahaman, menyajikan data secara menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi (Arsyad, 2011:16). Berdasarkan pendapat tersebut, media yang digunakan dalam menulis makalah adalah media lingkungan sehingga para siswa dapat optimal memperkaya bahan dari kegiatan belajar di lingkungan. Dengan demikian, siswa tidak hanya membayangkan satu objek yang dipelajarinya, akan tetapi akan mengetahui wujud asli dari objek yang dipelajari sehingga dapat lebih mengetahui dan memahami objek tersebut. Menurut Arsyad (2002) prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar ditempuh melalui beberapa cara antara lain: survei, berkemah, karyawisata pendidikan, praktik lapangan, pelayanan pada masyarakat, manusia sumber.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Kubu, peneliti menemukan permasalahan dalam diri siswa berkenaan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam menulis makalah. Adapun masalah yang ditemukan, yaitu dalam mengikuti pembelajaran menulis makalah siswa merasa kurang memahami konsep-konsep materi yang diajarkan oleh gurunya, kesulitan membuat dan mengembangkan latar belakang, kesulitan dalam menyusun kalimat agar nyambung atau padu antara kalimat satu dengan yang lainnya.

(4)

4

Meskipun, guru bahasa Indonesia di SMA

Negeri 1 Kubu sudah menggunakan metode inkuiri dalam pengajaran menulis makalah sebagai salah satu model pembelajaran. Namun, pada kenyataannya siswa masih belum paham akan konsep yang diajarkan oleh gurunya serta nilai masih di bawah KKM. Bapak I Nyoman Suardadi, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu menunjukkan bahwa keterampilan menulis makalah masih tergolong cukup, yaitu masih banyak siswa memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM). KKM yang sudah ditetapkan di SMA Negeri 1 Kubu adalah 80. Akan tetapi, skor rata-rata siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu dalam menulis makalah, yaitu 75,21. Hal tersebut terjadi karena guru hanya menyampaikan teori-teori atau konsep-konsep penulisan makalah yang jauh dari kehidupan nyata siswa sehingga siswa kesulitan menangkap hal-hal yang disampaikan oleh guru. Hal inilah yang membuktikan prestasi belajar dalam menulis makalah siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu masih tergolong cukup namun belum mencapai KKM.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di SMA Negeri 1 Kubu, solusi yang peneliti tawarkan adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan nyata siswa. Setelah berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, maka untuk mengatasi masalah tersebut digunakan sebuah pendekatan pembelajaran yang langsung mengaitkan materi dengan konteks pelajaran dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari, yaitu “Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)”, sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis makalah. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah strategi yang mendorong siswa mengontruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri sesuai dengan kehidupan nyata. Artinya, siswa belajar melalui “mengalami” bukan “menghapal”. Di samping itu, Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) melibatkan tujuh

komponen utama, yaitu 1) konstruktivisme, 2) menemukan (inquiry), 3) bertanya (question), 4) masyarakat belajar (learning comunity), pemodelan (moddling), 6) refleksi (reflection), 7) penilaian yang sebenarnya (autentic

assessment). Berdasarkan hal-hal

tersebut, diharapkan pembelajaran kontekstual dapat membantu siswa lebih aktif dan kreatif, khususnya dalam menulis makalah.

Selain itu, muncul masalah yang lain, yaitu siswa merasa kesulitan dalam menentukan topik atau tema, merasa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis makalah. Hal ini dikarenakan guru hanya memberikan satu contoh makalah sebagai media dan siswa jenuh hanya belajar dalam kelas saja. Berpijak dari persoalan tersebut, peneliti dan guru bahasa Indonesia menerapkan media lingkungan sebagai alternatif untuk mengatasi keluhan yang dialami oleh siswa di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu. Penggunaan media lingkungan dirasa sangat tepat untuk membantu penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) guna meningkatkan keterampilan menulis makalah. Menggunakan media lingkungan memiliki keuntungan, yaitu: 1) kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa; 2) hakikat belajar akan lebih bermakna karena sesuai dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya; 3) bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya serta faktual sehingga kebenarannya lebih akurat; 4) kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati; 5) wawancara, menguji fakta dan lain-lain; 6)sumber lingkungn menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, media lingkungan sangat tepat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis makalah di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu.

(5)

5

Selama ini, sudah pernah dilakukan

penelitian mengenai penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), tetapi belum ada yang meneliti tentang penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan dalam penulisan makalah. Penelitian mengenai penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sudah pernah dilakukan oleh I Gede Krisna Suryawan pada tahun 2008, dengan judul

Penerapan Pendekatan Kontekstual

Menggunakan Media Skema untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja. Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Ni Made Sri Lestari pada tahun 2010. Penelitian tersebut berjudul Pembelajaran

Kosakata Secara Kontekstual dalam

Upaya Meningkatkan Kemampuan

Membaca Siswa di Kelas XI Bahasa SMA Negeri 2 Semarapura. Penelitian sejenis lainnya juga pernah dilakukan oleh Ni Kadek Ayu Dwi Antari pada tahun 2012, dengan judul Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Berbantuan Komputer untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Semester Ganjil SD

No. 3 Pejaten Kecamatan Kediri

Kabupaten Tabanan.

Berdasarkan pengamatan tentang penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, peneliti belum melihat serta menemukan penelitian mengenai penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan untuk meningkatkan keterampilan menulis makalah di tingkat SMA. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Lingkungan untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Makalah di Kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu”.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas tentang (1) peningkatan hasil belajar siswa hingga tercapainya tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada kegiatan menulis makalah dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan

media lingkungan pada siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, (2) langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dalam menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis makalah pada siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, dan (3) respons siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu terhadap pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis makalah. Sejalan dengan masalah itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan hasil belajar siswa hingga tercapainya tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada kegiatan menulis makalah dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan pada siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, (2) langkah-langkah pembelajaran yang dtempuh dalam penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis makalah pada siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, dan (3) respons siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu terhadap penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan untuk meningkatkan keterampilan menulis makalah. Penelitian ini memberikan manfaat kepada beberapa pihak, siswa, guru bahasa Indonesia, peneliti, dan peneliti lain. Bagi siswa, penelitian ini memudahkan siswa dalam belajar menulis makalah, khususnya bagi siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu. Bagi guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai strategi alternatif untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis makalah. Bagi peneliti, penelitian ini dapat djadikan sebagai pengalaman langsung untuk mengetahui dan mengimplementasikan media pembelajaran saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan, bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan, pedoman, dan bahan

(6)

6

perbandingan untuk menambah wawasan

penelitian yang akan dilakukannya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan ran-cangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam multisiklus. Dalam pe-nelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi/evaluasi, dan (4) refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPB 2 yang berjulam 28 orang dan 1 guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan respons siswa dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, metode kuesioner/angket, dan metode wawan-cara. Metode observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa dalam langkah-langkah pembelajaran menulis makalah dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) berbantuan media

lingkungan. Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa menulis makalah. Metode angket dan wawancara digunakan untuk mengetahui respons siswa terhadap penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan. Penelitian ini menggunakan instrumen sebagai alat untuk mendukung penggunaan metode tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes praktik menulis maklah, lembar observasi aktivitas belajar mengajar, lembar angket respons siswa, dan pedoman wawancara tak terstruktur.

Setelah data terkumpul, dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data dengan cara meng-interpretasikan data yang diperoleh dengan menggunakan kata-kata. Teknik deskriptif kuantitatif digunakan untuk

menganalisis data dengan cara meng-interpretasikan data yang diperoleh dengan menggunakan angka-angka. Dalam penelitian ini, data hasil tes menulis makalah dianalisis menggunakan analisis data deskripstif kualitatif dan kuantitatif, langkah-langkah pembelajaran menulis makalah dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan dianalisis menggunakan analisisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data respons siswa dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

Kriteria keberhasilan yang digunakan sebagai patokan dalam mengakhiri penelitian ini ada tiga, yang pertama dilihat dari kemampuan menulis makalah, yang kedua dilihat dari hasil observasi, dan yang ketiga dilihat dari hasil respons siswa. Kriteria keberhasilan dalam menulis makalah dapat dikatakan berhasil apabila hasil tes kemampuan menulis makalah menunjukkan bahwa 75% siswa memperoleh nilai KKM, yaitu 80 atau ≥ 80 ke atas. Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa memperhatikan penjelasan guru, melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru, dan aktif dalam pembelajaran. Hasil respons menunjukkan bahwa 75% siswa merespons positif terhadap tindakan pembelajaran. Dengan tercapainya kriteria keberhasilan yang telah di tentukan di atas, penelitian dapat dihentikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ada tiga temuan penting pada penelitian ini, yaitu (1) penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) berbantuan media

lingkungan dapat meningkatkan keterampilan siswa menulis makalah; (2) langkah-langkah pembelajaran yang digunakan dalam penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan menitikberatkan pada (a) kegiatan awal, (b) kegiatan inti, dan (c) kegiatan penutup; dan (3) respons siswa terhadap penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan memengaruhi hasil

(7)

7

belajar. Temuan-temuan tersebut

diuraikan sebagai berikut.

Temuan pertama, penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) berbantuan media

lingkungan dapat meningkatkan keterampilan siswa menulis makalah siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu. Jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh sebelum pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan terjadi peningkatan hingga memenuhi KKM yang telah ditentukan. Pernyataan ini diperkuat dari perbandingan hasil menulis makalah yang diperoleh siswa sebelum dilakukan tindakan, pelaksanaan siklus I, sampai pelaksanaan siklus II.

Tabel 1. Perbandingan antara skor rata-rata kelas sebelum dilakukan tindakan, pada siklus I, dan pada siklus II

Pelaksanaan Skor rata-rata kelas Kategori Pratindakan Siklus I Siklus II 75,21 78,92 83,43 Cukup Cukup Baik

Peningkatan skor ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan dapat meningkatkan keterampilan menulis makalah siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Trianto (2008:10) menyatakan penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) dapat meningkatkan

keterampilan menulis makalah siswa menjadi lebih bermakna dan proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami. Konsep yang digunakan dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan anatara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), para siswa menjadi lebih aktif dalam

mengerjakan tugas yang diberikan, siswa diposisikan sebagai subjek, bukan objek pembelajaran dan pendidik sebagai fasilitator. Kelebihan dari pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu memiliki tujuh komponen utama dalam proses pembelajaran, antara lain: (1) constructivisme (konstruktivisme atau landasan berpikir), (2) inquiry (inkuiri/menemukan), (3) questioning (bertanya), (4) learning community (masyarakat belajar), (5) modelling (pemodelan), (6) reflection (refleksi), dan (7) authentic assesment (penilaian yang sebenarnya). suasana belajar selama kegiatan pembelajaran nampak bebas, ceria, bergairah, aktif, kreatif, dan responsif (kondusif). Selain itu, menurut Trianto (2008:23-24) keunggulan pendekatan kontekstual, antara lain: a) siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran; b) siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok; c) diskusi; d) saling mengoreksi; e) pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata; f) perilaku dibangun atas kesadaran diri; g) keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman; h) hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah belajar melalui “mengalami” bukan :menghafal”. Siswa aktif mencari kelompok, aktif berdiskusi, bebas mengembangkan topik yang diberikan, dan menuangkannya dalam bentuk tulisan, misalnya. Oleh karena itu, sikap aktif siswa tercermin atau tampak dari perilaku aktif siswa ketika mengikuti pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono (2009) mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam peristiwa pembelajaran mengambil beraneka bentuk kegiatan fisik yang dapat diamati. Dengan arahan dan motivasi yang diberikan oleh guru, siswa mulai berani mengungkapkan pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapat tanpa rasa takut ketika disuruh oleh guru. Arahan dan motivasi tersebut membuat siswa tidak tertekan saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga suasana belajar menjadi menyenangkan. De Porter (2003:8) menyatakan bahwa kondisi yang menyenangkan merupakan dasar yang baik untuk menciptakan pembelajaran

(8)

8

yang efektif. Tanpa adanya kesenangan

dalam belajar, siswa cenderung akan merasa tertekan. Jika suasana belajar dalam keadaan tertekan, pembelajaran yang berkualitas akan sulit dicapai.

Peningkatan keterampilan siswa menulis makalah juga disebabkan oleh penggunaan media lingkungan. Hal ini karena sebuah lingkungan dapat memberikan peluang kepada siswa untuk optimal memperkaya bahan, siswa dapat membayangkan lebih dari satu objek yang dipelajari, dan dapat mengetahui wujud nyata objek tersebut. menuangkan ide dan mengorganisasikan ide sesuai dengan sudut pandang mereka dan tanpa ada tekanan dari guru sehingga aktivitas menulis menjadi aktivitas yang menyenangkan. Dengan menggunakan media lingkungan yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa, siswa menjadi tidak malas dan tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. Siswa tidak malas dan tidak bosan mengikuti pelajaran karena siswa aktif bergerak untuk mengembangkan topik dan juga bebas berdiskusi mengenai topik ataupun materi menulis makalah dengan teman kelompoknya sehingga siswa merasa nyaman dan tidak terbebani pada saat pembelajaran berlangsung. Ini menandakan bahwa pembelajaran menulis makalah dengan menggunakan media lingkungan, dapat merangsang minat siswa untuk belajar. Briggs (dalam Sadiman, 2006:6) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Pendapat Briggs tersebut sesuai dengan konsep pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), yang menekankan siswa untuk memanfaatkan seluruh indra yang dimiliki pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dengan demikian, media lingkungan dapat mendorong siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis makalah.

Selain itu, guru memegang peranan penting dalam memengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Motivasi belajar oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, khususnya dalam menulis makalah. Djamarah (2003:182) menyatakan bahwa motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Dalam penelitian ini, guru mulai memberikan motivasi kepada siswa saat mengalami hambatan. Motivasi yang diberikan guru, tidak hanya di depan kelas, melainkan langsung mendekati dan berkomunikasi dengan siswa. Dari pelaksanaan langkah-langkah yang diterapkan, guru telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Temuan pertama sejalan dengan temuan pada penelitian yang dilakukan oleh I Gede Krisna Suryawan pada tahun 2008, dengan judul Penerapan Pendekatan Kontekstual Menggunakan

Media Skema untuk Meningkatkan

Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja. I Gede Krisna Suryawan menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan pada keterampilan berbicara siswa dengan melakukan penerapan pendekatan kontekstual menggunakan media skema.

Temuan kedua ditemukan bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan dalam meningkatkan keterampilan menulis makalah siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu dititikberatkan pada (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) diaplikasikan pada saat siswa dan guru bersama-sama mengikuti kegiatan inti pembelajaran menulis makalah. Guru mengajak siswa menganalisis contoh-contoh latar belakang, masalah, tujuan, manfaat, pembahasan, penutup dalam makalah secara konkret. Guru juga harus memaparkan secara jelas pembuatan kerangka makalah kepada siswa sebelum siswa diminta untuk membuat makalah. Setelah itu, aktivitas inti dilakukan dengan mengelompokkan siswa berdasarkan nomor hitungan (masing-masing kelompok berjumlah 5 atau 6 orang), membagikan topik kepada siswa, topik yang diberikan adalah topik yang dekat dengan lingkungan siswa agar lebih mudah

(9)

9

dipahami, yaitu pergaulan bebas,

memfasilitasi kegiatan siswa mengembangkan makalah berdasarkan topik dengan belajar di luar kelas, memfasilitasi siswa berdiskusi untuk mengembangkan topik/gagasan, memfasilitasi siswa dengan lebih menekankan pada penyusunan kerangka makalah, memfasilitasi siswa mencari data pendukung makalah, memfasilitasi siswa mengembangkan kerangka menjadi makalah, memfasilitasi siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas tetang makalah, memfasilitasi siswa untuk menyajikan (presentasi) makalah, menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran hari itu, serta pemberian pengarahan, penguatan, dan penghargaan kepada siswa.

Pada intinya, implementasi model pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbantuan media lingkungan sudah dilakukan oleh guru, dimulai dengan memberikan dan menjelaskan konsep makalah yang baik dan benar, menetapkan topik, yaitu guru menetapkan topik sesuai dengan materi yang dibahas, menetapkan konteks belajar yaitu guru menyiapkan lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran, misalnya menetapkan pembagian kelompok dalam diskusi. Masyarakat belajar yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu siswa merumuskan masalah, tujuan, dan membuat kerangka pembuatan makalah. Kemudian siswa merencanakan aktivitas, yaitu aktivitas mencari data-data pendukung dan teori di sekolah dan di rumah masing-masing. Siswa melakukan analisis terhadap masalah yang diangkat sehingga setelah siswa diberikan kesempatan untuk mencari data pendukung melalui pengamatan dan pengalaman, siswa mampu menyelesaikan masalahnya. Penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan makalah, yaitu siswa mengerjakan makalah dengan terlebih dahulu membuat kerangka makalah, membuat makalah utuh berdasarkan kerangka yang sudah dibuatnya, dan mempresentasikan kerangka makalah dan makalah. Seluruh rangkaian pelaksanaan aktivitas tersebut

mampu dilaksanakan secara tepat, baik, dan efisien sehingga langkah-langkah dan hasil belajar siswa menulis makalah dapat ditingkatkan.

Setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Trianto (2008:17) menyatakan bahwa prinsip dasar model pembelajaran CTL berkaitan dengan situasi kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran CTL dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar kelas, pembelajaran CTL menjadikan lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam penulisan makalah. Trianto juga menambahkan bahwa pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen, yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya.

Temuan kedua ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Gede Krisna Suryawan (2008), dengan judul

Penerapan Pendekatan Kontekstual

Menggunakan Media Skema untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja. I Gede Krisna Suryawan menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Kontektual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena penerapan langkah-langkah pembelajaran mengajak siswa untuk praktik berbicara dengan bantuan media skema. Siswa menjadi aktif dalam proses belajar dan dapat bertukar pikiran antara siswa dengan siswa lain, maupun siswa dengan guru.

Temuan ketiga, yaitu siswa menjadi sangat senang dan aktif mengikuti pembelajaran menulis makalah. Hal Ini merupakan temuan penting terakhir dalam penelitian ini. Rasa senang dan aktif tersebut dapat dilihat dari rata-rata respons yang diberikan oleh siswa dalam pembelajaran ini. Sebagian besar siswa memberikan respons yang sangat positif terhadap tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran. Pada siklus I nilai rata-rata

(10)

10

respons siswa adalah 4,6 (setuju),

kemudian nilai rata-rata respons siswa meningkat menjadi 4,8 (sangat setuju) pada siklus II. Siswa merasa senang melakukan kegiatan pembelajaran ini karena divariasikan dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning berbantuan media lingkungan. Apabila individu berada dalam situasi yang betul-betul bebas dari berbagai bentuk tekanan atau hambatan yang dapat mengganggu sikapnya, dapat diharapkan bahwa bentuk-bentuk perilaku yang ditampakkannya merupakan ekspresi sikap yang sebenarnya (Azwar, 2003:18).

Temuan ketiga ini didukung oleh respons yang diberikan siswa terhadap penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan bantuan media lingkungan pada angket respons, yaitu sebagian besar siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran menulis makalah dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Trianto (2008:20) mengenai kelebihan pendekatan pembelajaran CTL, yaitu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan nyata siswa. Model pembelajaran CTL melalui berbantuan media lingkungan merupakan strategi untuk meningkatkan keterampilan menulis makalah siswa dengan memadukan panca indra, gerak fisik untuk mengamati objek, dan aktivitas intelektual siswa yang tercermin pada saat siswa menulis makalah. Sama halnya dengan pernyataan angket selanjutnya, yaitu sebagian besar siswa merasa lebih aktif dan mudah memahami topik untuk dikembangkan bahan pada saat menulis makalah dengan model pembelajaran CTL berbantuan media lingkungan. Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat Trianto (2008:21) menyatakan bahwa model pembelajaran CTL mampu memberikan suatu konsep yang menaitkan materi

pelajaran yang dipelajari siswa dengan konteks ketika materi digunakan, serta berhubungan cara belajar siswa. Selain itu, dalam penerapan model pembelajaran CTL, sebagian besar siswa merasa kegiatan menulis makalah bukanlah hal yang sulit dan suasana kelas sangat menyenangkan dan tidak menegangkan dengan model pembelajaran CTL berbantuan meda lingungan. Trianto (2008:22) menyatakan bahwa model pembelajaran CTL melatih siswa untuk terbiasa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan menemukan arti di dalam proses pembelajarannya sehingga pembelajaran akan menjadi lebih berarti dan menyenangkan. Pendapat Trianto sejalan dengan pendapat Prayitno (1995:2) yang menyatakan bahwa jika seseorang memiliki rasa percaya diri di dalam lingkungannya, maka akan menjadi tidak gelisah, mampu dan percaya bahwa dia bisa, dan lebih nyaman dengan dirinya sendiri.

Temuan ketiga ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Gede Krisna Suryawan di kelas X SMA Negeri 2 Singaraja menunjukan bahwa berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara, siswa merasa senang dan terbantu dalam belajar berbicara dengan menerapkan pendekatan CTL. Rasa senang dan terbantu tersebut dikarenakan pendekatan CTL siswa membangun sendiri pengetahuannya sehingga memunculkan suasana belajar yang baik, menarik, dan efektif. Dengan demikian berarti siswa sebagian besar merespons positif kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Jadi, penerapan pendekatan CTL menggunakan media lingkungan dapat meningkatkan keterampilan menulis makalah siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil tes keterampilan menulis pada siklus II dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I dan peningkatan hasil belajar dapat pula dilihat dari perbandingan nilai awal siswa terhadap siklus I. Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan yang terlihat pada siklus I dan siklus II. Untuk mengatasi beragam permasalahan yang

(11)

11

ditemui oleh guru maupun siswa dalam

pembelajaran menulis makalah, guru dapat mengaplikasikan pendekatan CTL melalui penggunaan media lingkungan. Pendekatan CTL dan media lingkungan dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan alternatif dalam upaya peningkatan keterampilan menulis makalah siswa.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan di atas, ada beberapa hal yang menjadi simpulan dalam penelitian ini. Pertama, penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) berbantuan media

lingkungan dapat meningkatkan keterampilan menulis makalah siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu. Peningkatan tersebut terlihat dari perolehan skor tes menulis makalah siswa pada siklus I dan II yang mengalami peningkatan dan mencapai KKM, yaitu 80. Pada setiap tahap pembelajaran skor siswa selalu mengalami peningkatan, baik dari refleksi awal, siklus I, dan siklus II. Perolehan skor rata-rata yang dicapai siswa pada refleksi awal adalah 75,21 skor rata-rata yang dicapai siswa pada siklus I adalah 78,92 dan perolehan skor pada siklus II adalah 83,43. Pada siklus I, tingkat penguasaan siswa terhadap tulisan pada aspek judul 90%, pendahuluan 79%, pembahasan 75 %, penutup 75%, kepustakaan 78%, dan kebahasaan 75%. Pada siklus II, tingkat penguasaan siswa terhadap keenam aspek ini mengalami peningkatan dan penetapan, yaitu pada aspek judul 90%, pendahuluan 83%, pembahasan 82 %, penutup 85%, kepustakaan 86, dan kebahasaan 81%. Kedua, Langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) berbantuan media

lingkungan sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis makalah siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu. Adapun beberapa langkah yang harus diikuti agar menulis makalah siswa bisa meningkat dan mencapai ketuntasan, yaitu (a) guru memberikan apersepsi terkait dengan materi yang sudah dijelaskan pada siklus I; (b) guru memfasilitasi siswa dengan memberikan umpan balik terkait materi yang belum

mereka pahami yang telah dijelaskan pada siklus I; (c) guru menjelaskan kembali materi pelajaran yang belum dipahami siswa. Guru tidak hanya sekadar menjelaskan materi pelajaran saja, tetapi guru mengajak siswa menganalisis latar belakang, rumusan masalah, tujuan, pembahasan, simpulan, saran, kepustakaan (daftar pustaka), dan kebahasaan secara konkret; (d) guru mengelompokkan siswa berdasarkan hitungan satu, dua, tiga, empat, dan lima. Hitungan dimulai dari kelompok yang mendapat nilai tertinggi (dua kelompok berjumlah 5 orang dan tiga kelompok berjumlah 6 orang). Penamahan jumlah dan pengurangan anggota dalam kelompok agar siswa bisa lebih fokus, tidak ribut pada proses pembelajaran; (e) guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka diberikan tugas membuat makalah; (f) guru membagikan topik kepada siswa. Topik yang diberikan pada siswa kali ini berbeda dengan siklus I. Pada Siklus ini, topik yang diberikan adalah pergaulan bebas; (g) guru mengajak siswa belajar di luar kelas; (h) guru memfasilitasi kegiatan siswa mengembangkan makalah berdasarkan topik; (i) guru memfasilitasi siswa berdiskusi untuk mengembangkan topik/gagasan bersama kelompoknya; (j) guru memfasilitasi siswa dengan lebih menekankan pada penyusunan kerangka makalah; (k) guru memfasilitasi siswa mencari data pendukung makalah; (l) guru memfasilitasi siswa mengembangkan kerangka menjadi makalah; (m) guru mengamati langkah-langkah belajar siswa selama pembelajaran (kedisiplinan, tanggung jawab, dan sebagainya) dengan lembar observasi; (n) guru memfasilitasi siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas tetang makalah; (o) guru memfasilitasi siswa untuk menyampaikan ide; (p) guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan (presentasi) makalah (2-5 kelompok); (q) guru memfasilitasi siswa untuk memberikan saran, tanggapan, dan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi; (r) guru memberikan pelurusan terhadap kekeliruan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran; (s) guru menyuruh

(12)

12

siswa untuk menyimpulkan materi

pembelajaran hari itu; (u) guru mengadakan evaluasi dan refleksi secara proses; dan (v) guru memberikan penghargaan kepada siswa yang terbaik selama pembelajaran berlangsung. Ketiga, Respons siswa terhadap penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media lingkungan sangat positif dalam keterampilan menulis makalah siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu. Sebagian besar siswa memberikan respons yang sangat positif terhadap tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran. Pada siklus I nilai rata-rata respons siswa adalah 4,6 (setuju), kemudian nilai rata-rata respons siswa meningkat menjadi 4,8 (sangat setuju) pada siklus II. Siswa merasa senang melakukan kegiatan pembelajaran ini karena diterapkan dengan pendekatan Contextual Teaching

and Learning berbantuan media

lingkungan.

Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa saran sebagai berikut. Pertama, bagi guru dalam pembelajaran menulis makalah. Guru hendaknya menerapkan pendekatan CTL berbantuan media lingkungan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar menulis makalah karena pembelajaran ini dapat memberikan kesempatan berdiskusi yang baik bagi siswa, merangsang siswa lebih peka terhadap objek yang ada di sekitar, memberi siswa kesenangan dalam pembelajaran, dan dapat dijadikan strategi mengajar yang efektif. Dengan demikian siswa akan lebih aktif, tertarik dan lebih memahami makalah yang akan dibuat. Kedua, masih banyak hal yang belum dibahas dalam penelitian ini terkait dengan assesment auttentic, produk, dan kinerja. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan peneliti lain untuk mengadakan penelitian lanjutan yang sejenis dengan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agam, Ramadi. 2009. Menulis Karya Ilmiah: Panduan Lengkap Menulis Modul, Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

Karya Ilmiah Populer. Yogyakarta: Fanelis.

Akhadiah, Sabarti dkk. 1998. Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Antari, Ni Kadek Ayu Dwi. 2012. “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Semester Ganjil SD No. 3 Pejaten Kecamatan Kediri Tabanan”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain.

2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Lestari, Ni Made Sri. 2010. “Pembelajaran Kosakata Secara Kontekstual dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa di Kelas XI Bahasa SMA Negeri 2 Semarapura”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha.

Suryawan, I Gede Krisna. 2008. “Penerapan Pendekatan Kontekstual Menggunakan Media Skema untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha. Trianto, 2008. Mendesain Pembelajaran

Kontektual (Contextual Teaching

and Learning/CTL) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.

Sadiman, Arief S. 2006. Media

Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah, Apakah tindakan supervisi, konflik peran dan motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor pemula di

menjadi alat yang menyenangkan hidup serta menjadikannya kesenangan hidup serta tempat pelarian untuk ketegangan mental dan memperkuat pola perilaku yang mengarah pada

Materi pembelajaran hendaknya selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa seorang guru perlu menyajikan permasalahan sehari-hari dalam mengajar matematika

usia  sekolah  diberikan  RPO  pada  makanannya  tiga  kali  seminggu  dan .. didapatkan  bahwa  pemberian  RPO  pada  makanan 

terhadap konflik fungsional di dalam perusaan untuk langkah kedepan dalam arti jangka panjang dan dapat menjadi sebuah bahan evaluasi untuk satu langkah lebih baik di

Peta P digunakan untuk mengendaliakn proporsi dari item-item yang tidak memenuhi syarat spesifikasi mutu atau proporsi yang cacat yang dihasilkan dalam suatu

Tulisan ini menyajikan kondisi kedalaman dan ketebalan lapisan tanah yang berpotensi likuifaksi dan penurunan akibat gempabumi di daerah Patalan, Bantul yang

2.2Kebijakan dan Program Pemerintah Dalam Pengembangan, Pengentasan Kemiskinan dan Transportasi Pedesaan...II-6 2.3 Tujuan Membuat Program Transportasi Pedesaan...II-7