• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISKUSI DAN PERMAINAN PAPAN MEMORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISKUSI DAN PERMAINAN PAPAN MEMORI"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DENGAN METODE DISKUSI DAN PERMAINAN PAPAN MEMORI Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah 2 Magelang

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X (sepuluh) /2 (genap) Tahun Ajaran : 2013/2014

Pertemuan : 1, 2

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Standar Kompetensi :Menganalisis peradaban awal Indonesia dan dunia. Kompetensi Dasar :Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia.

Indikator :

1. Mendeskripsikan mengenai pembabakan zaman berdasarkan ilmu geologi yang terbagi menjadi zaman Arkaekum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum 2. Mendeskripsikan periodisasi perkembangan budaya masyarakat awal Indonesia

mencakup zaman batu (Palaeolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, Megalithikum) dan zaman logam

3. Mendeskripsikan jenis-jenis manusia purba

4. Mendeskripsikan hasil budaya manusia purba di Indonesia A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

1. Mendeskripsikan mengenai pembabakan zaman berdasarkan ilmu geologi yang terbagi menjadi zaman Arkaekum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum melalui kegiatan diskusi dan permainan Papan Memori.

2. Mendeskripsikan periodisasi perkembangan budaya masyarakat awal Indonesia mencakup zaman batu (Palaeolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, Megalithikum) dan zaman logam melalui kegiatan diskusi dan permainan Papan Memori.

3. Mendeskripsikan jenis-jenis manusia purba melalui kegiatan diskusi dan permainan Papan Memori.

4. Mendeskripsikan hasil budaya manusia purba di Indonesia melalui kegiatan diskusi dan permainan Papan Memori.

Karakter yang diharapkan: Religius, demokratis, dan rasa ingin tahu B. Materi ajar :

Pembabakan zaman berdasarkan ilmu geologi, dunia terbagi menjadi beberapa zaman, yaitu:

1. Zaman Arkhaikum atau Azoikum (zaman tertua), berlangsung sekitar 2500 juta tahun. Pada masa ini keadaan kulit bumi masih sangat panas, tidak ada tanda - tanda kehidupan. Kondisi yang sangat panas tidak memungkinkan adanya kehidupan, sehingga pada zaman ini diperkirakan belum ada makhluk hidup.

2. Zaman Paleozoikum (zaman kehidupan tertua), berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah terkadang curah hujan sangat besar. Sudah tampak adanya kehidupan seperti binatang yang terkecil yang tidak bertulang punggung sampai jenis ikan, ampibi serta reptile. Pada masa ini suhu bumi telah menurun drastis yang memungkinkan binatang serta makhluk hidup lainnya bisa tumbuh dan berkembang. Zaman ini juga dikenal dengan zaman primer.

3. Zaman Mesozoikum (zaman kehidupan pertengahan), berlangsung kira- kira 140 juta tahun. Pada zaman ini kehidupan berkembang dengan pesatnya mulai dari jenis ikan, reptile, ampibi. Bahkan reptile jenis raksasa seperti dinosaurus yang panjangnya antara 12-30 meter telah hidup di permukaan bumi. Pada zaman ini jenis burung mulai nampak demikian pula binatang menyusui sudah ada tanda - tanda kemunculannya. Walaupun rendah sekali tingkatannya. Disamping hewan- hewan yang besar, pohon - pohon besar

(2)

juga diperkirakan telah ada pada zaman ini. Zaman Mesozoikum ini juga dikenal dengan zaman sekunder.

4. Zaman Neozoikum atau Kainozoikum (zaman kehidupan baru) berlangsung kira - kira 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini memiliki arti yang sangat penting bagi sejarah perkembangan manusia karena konon kabarnya pada zaman ini khususnya zaman quarter jenis manusia telah mulai ada di muka bumi ini.

Zaman neozoikum dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Zaman Tersier adalah zaman ketiga, pada masa ini binatang menyusui berkembang dengan pesat dan reptil raksasa mulai berkurang dan lambat laun lenyap. Pada era tersiaer ini binatang menyusui seperti jenis monyet dan kera telah berkembang pesat. Zaman ini dibagi menjadi beberapa masa, antara lain: Paleosen, Eosen, Miosen, dan Pliosen.

2) Zaman Quarter, menurut para ahli zaman ini dianggap penting karena diperkirakan manusia telah mulai ada pada zaman ini. Zaman quarter berlangsung 600.000 tahun yang lalu dan dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Zaman Dilluvium adalah zaman yang disebut juga sebagai zaman es. Pada zaman ini suhu panas kadang naik dan turun. Zaman ini ditandai dengan mencairnya es yang ada di kutub utara sehingga menutupi daratan Eropa, Asia Utara, dan Amerika Utara. Akan tetapi jika suhu panas naik, daerah es akan berkurang dan air laut naik. Zaman ini sering disebut interglasial. Zaman ini terbagi menjadi 3 yaitu:

• Lapisan atas (Fauna Ngandong) merupakan lapisan termuda karena letaknya pada di bagian atas.

• Lapisan Tengah (Fauna Trinil), karena letaknya ada dibagian tengah. • Lapisan Bawah (Fauna Jetis) karena letaknya ada dibagian bawah dan

merupakan lapisan tertua.

b. Zaman Alluvium adalah zaman yang berlangsung 20.000 tahun lalu sampai sekarang ini. Perkembangan kebudayaan manusia juga mengalami kemajuan yang sangat berarti.

Pembagian zaman menurut archaeologi (ilmu yang mempelajari hasil-hasil kebendaan dari kebudayaan masa lalu) yang didasarkan atas bahan-bahan berupa peninggalan dari kebudayaan manusianya sendiri. Namun, hanya sebagian kecil benda-benda yang sampai kepada kita yakni benda-benda yang sifatnya kekal seperti batu dan logam. Pembagian zaman berdasarkan benda-benda peninggalan prasejarah yakni:

1. Zaman Batu: a. Palaeolithikum

Palaeolitikum(zaman batu tua) zaman ini diperkirakan berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman batu tua telah hidup manusia purba seperti, Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, Meganthropus Palaeojavanicus. Pada zaman ini kehidupan manusia masih bersifat nomaden (berpindah-pindah). Mereka hanya mengandalkan apa yang telah disediakan oleh alam untuk memenuhi kebutuhannya dan alat-alat yang mereka gunakan masih sederhana, terbuat dari batu dan pembuatannya masih kasar. Mereka memanfaatkan batu, kayu, tulang, dan tanduk Rusa sebagai alat untuk berburu.

Proses munculnya masyarakat paling awal di kepulauan Indonesia diperkirakan terjadi pada zaman Palaeolithikum. Secara Arkeologis, diperkirakan masyarakat ini muncul dan menyebar dari daratan Asia ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan beberapa peralatan yang memiliki kesamaan ciri, seperti kapak di India, Myanmar, Cina, Jepang, Filipina, dan Indonesia. Penyebaran manusia ini tentu membawa dampak menyebarnya alat komunikasi mereka yakni bahasa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses penyebaran manusia di Indonesia terjadi secara bersamaan.

b. Mesolithikum

Kebudayaan Mesolithikum ditemukan didaerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores. Berdasarkan peninggalan-peninggalan diketahui bahwa

(3)

manusia zaman itu masih hidup berburu dan menangkap ikan (foodgathering). Namun, sebagian sudah mempunyai tempat tinggal menetap dan bercocok tanam secara kecil-kecilan. Bekas-bekas tempat tinggal mereka ditemukan di pinggir pantai (Kjokkenmoddinger) dan di dalam gua-gua (abris sous roche).

• Kjokkenmoddinger

Suatu corak istimewa dari mesolithikum ialah adanya peninggalan-peninggalan yang disebut dengan Kjokkenmoddinger (sampah-sampah dapur). Ditemukan disepanjang pantai Sumatera Timur Laut, diantara Langsa di Aceh dan Medan, beberapa puluh kilometer dari laut sekarang, dahulunya berada di tepi pantai. Bekas-bekas itu menunjukkan telah adanya penduduk pantai yang tinggal dalam rumah-rumah bertonggak. Hidupnya bergantung dari apa yang ada disekitar pantai, mereka memenuhi bahan pangannya dengan mengkonsumsi hasil laut seperti kerang dan siput. Kulit-kulit kerang yang mereka buang kemudian semakin lama semakin menumpuk dan banyak. Selama waktu bertahun-tahun, ratusan, bahkan ribuan tahun kulit-kulit kerang tersebut berubah menjadi bukit dan tingginya kira-kira mencapai tujuh meter. Bukit inilah yang kemudian dinamakan Kjokkenmoddinger.

Dari dalam bukit-bukit kerang didapatkan banyak kapak-kapak genggam. Kapak genggam mesolithikum dinamakan pebble / kapak Sumatera. Kapak ini terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah. Selain itu juga terdapat kapak pendek (hache courle). Berbentuk setengah lingkaran, seperti kapak genggam, dibuat dengan memukuli dan memecahkan batu, tidak diasah, bagian yang tajam terdapat pada sisi lengkung.

• Abris Sous Roche ialah gua yang dipakai sebagai tempat tinggal. Gua-gua ini menyerupai ceruk-ceruk dalam batu kerang yang digunakan sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan. Didalam gua ditemukan banyak peninggalan kebudayaan. Alat-alat yang ditemukan berupa alat-alat dari batu seperti ujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak dari tulang rusa, dan alat-alat dari perunggu dan besi. Alat-alat yang ditemukan sebagian besar adalah alat dari tulang. Abris Sous Roche ditemukan dibeberapa daerah seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi Selatan.

Bentuk kebudayaan Mesolithikum di Indonesia dapat kita lihat dari peninggalan kebudayaan Bandung berupa flakes, microlith, tembikar, dan benda perunggu seperti kapak dan perunggu. Selain itu, dapat juga kita lihat dari peninggalan kebudayaan Toala di Sulawesi Selatan berupa flakes dan pebble.

c. Neolithikum

Neolithikum merupakan kebudayaan pertama yang tersebar diseluruh wilayah di nusantara. Kebudayaan inilah yang menjadi dasar sesungguhnya dari kebudayaan Indonesia sekarang. Pada zaman ini terjadi suatu perubahan yang sangat besar dalam peradaban manusia yakni perubahan kehidupan dari masa foodgathering menjadi foodproducing. Masyarakat telah mengenal bercocok tanam dan beternak, sudah memiliki tempat tinggal tetap, hidup berkumpul membentuk suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan dan kerjasama. Mereka mampu membuat periuk belanga dan menenun. Alat-alat yang ditemukan pada zaman ini berupa kapak persegi (ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali) dan kapak lonjong (ditemukan di daerah Irian dan Kalimantan Utara. Selain itu juga ditemukan perhiasan (gelang, cincin, dll).

d. Megalithikum

Kebudayaan Megalithikum merupakan kebudayaan yang utamanya menghasilkan bangunan-bangunan yang terbuat dari batu-batu besar. kebudayaan Megalithikum muncul pada zaman Neolithikum dan berkembang luas pada zaman logam. Hasil-hasil kebudayaan dari zaman Megalithikum adalah:

• Menhir adalah tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Penemuan menhir-menhir ini ditemukan di daerah Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

(4)

• Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Waruga terbuat dari batu utuh dan banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Utara.

• Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Benda ini ditemukan Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat.

• Punden Berundak-undak adalah bangunan suci tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk bertingkat-tingkat. Banyak ditemukan di daerah Lebak, Banten.

• Sarkofagus adalah peti jenazah yang terbuat dari batu bulat (batu tunggal). Tempat penemuan sarkofagus yang paling banyak di Indonesia adalah di Bali. • Kubur Batu adalah peti jenazah yang terbuat dari batu pipih. Penemuan kubur batu ini banyak di daerah Kuningan, Jawa Barat.

• Arca adalah benda yang terbuat dari batu yang menggambarkan binatang dan manusia. Tempat penemuannya antara lain di daerah Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

2. Zaman Logam

Pada zaman logam, penduduk Indonesia telah mampu mengolah dan melebur logam. Kemampuan ini diperoleh setelah mereka menerima pengaruh dari kebudayaan Dongson (Vietnam) yaitu kebudayaan Perunggu di Asia Tenggara yang menyebar ke Indonesia sekitar tahun 500 SM.

Keadaan Alam Lingkungan Kehidupan Manusia

Dalam kehidupan menetap manusia telah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, semakin berkembangnya zaman, pola pikir mereka juga semakin berkembang dan semakin maju. Manusia mulai berpikir segala hal untuk dapat melengkapi kebutuhannya. Pada masa ini manusia sudah mulai mengenal teknologi walaupun hanya terbatas pada upaya untuk memenuhi peralatan sederhana yang dibutuhkan dalam aktivitas kehidupannya.

Ketika manusia mulai mengenal logam, mereka telah dapat menggunakan peralatan-peralatan yang terbuat dari logam seperti peralatan-peralatan rumah tangga, peralatan-peralatan pertanian, berburu, berkebun, dan lain-lain. Semakin berkembangnya penggunaan terhadap peralatan logam bukan berarti semua orang bisa membuatnya. Pembuatan peralatan dari logam ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya yakni undagi. Tempat pembuatannya disebut perundagian.

Masyarakat telah mengenal teknik-teknik pengolahan logam seperti sebagai berikut: • Teknik bivalve, yaitu cetakan yang terdiri dari dua bagian, kemudian diikat dan ke dalam rongga dalam cetakan itu dituangkan perunggu cair. Cetakan tersebut kemudian dilepas dan jadilah barang yang dicetak.

• Teknik a cire perdue (membuat model benda dari lilin). Benda yang akan dicetak dibuat dari lilin atau sejenisnya, kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang. Setelah itu dibakar maka lilin akan meleleh. Rongga bekas lilin tersebut diisi dengan cairan perunggu. Sesudah dingin perunggu membeku dan tanah liat dibuang maka jadilah barang yang dicetak.

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat

Kehidupan pada masa manusia telah menganal logam dikenal sebagai masa perundagian. Pada masa ini, telah terjalinnya hubungan dengan daerah-daerah disekitar kepulauan Indonesia. hubungan ini terjadi karena bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat alat dari logam tersedia terbatas ditempat tertentu dan untuk mendapatkanyya dilakukan dengan sistem barter. Pada masa perundagian, masyarakat telah mengenal sistem bercocok tanam di sawah. Perkembangan kehidupan mereka semakin bertambah maju. Daerah-daerah yang sudah mengenal persawahan, masyarakatnya lebih mampu menyediakan bahan pangan dalam jumlah yang cukup dan teratur.

Masyarakat persawahan terus berkembang karena mereka hidup menetap dan adanya persediaan bahan pangan yang cukup. Pada masa ini kegiatan perdagangan atau perekonomian masyarakat terus meningkat dengan pesat.

(5)

Kehidupan Budaya Masyarakat

Peninggalan-peninggalan budaya masyarakat Indonesia yang terbuat dari logam diantaranya:

Nekara Perunggu merupakan sebuah benda kebudayaan yang terbuat dari perunggu. Berbentuk seperti dandang yang tertelungkup. Nekara ini berfungsi sebagai pelengkap upacara untuk memohon turunnya hujan dan sebagai genderang perang. Nekara banyak ditemukan di Bali sampai sekarang masih disimpan di Pura Penataran Sasih, Desa Pejeng, Gianyar.

Kapak Perunggu merupakan kapak yang bentuknya beranekaragam, ada yang berbentuk pahat, jantung, atau tembilang.

Bejana Perunggu merupakan benda yang berbentuk mirip gitar Spanyol tanpa tangkai. Tempat penemuannya di daerah Madura dan Sumatera.

Arca Perunggu merupakan benda yang berbentuk bermacam-macam misalnya menggambarkan orang sedang menari, naik kuda, dan memegang busur panah. Tempat penemuannya adalah di daerah Bangkinang (Riau), Lumajang, Bogor, dan Palembang.

Perhiasan merupakan benda-benda yang terbuat dari perunggu, emas, dan besi. Perhiasannya seperti gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung, bandul, dan lain-lain. Banyak ditemukan di daerah Bogor, Bali, dan Malang.

Jenis-jenis Manusia Purba 1. Meganthropus

Meganthropus paleojavanicus adalah fosil yang pernah ditemukan di Sangiran oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941, berupa bagian rahang bawah dan tiga buah gigi terdiri atas gigi taring dan dua geraham. Makanan jenis manusia purba ini adalah tumbuhan. Makhluk ini hidup kira-kira 2 juta hingga 1 juta tahun yang lalu. Meganthropus berasal dari lapisan Pleistosen Bawah yang sampai sekarang belum ditemukan perkakasnya.

Ciri dari Meganthropus palaeojavanicus adalah a. memiliki tulang pipi yang tebal,

b. memiliki otot rahang yang kuat, c. tidak memiliki dagu,

d. memiliki tonjolan belakang yang tajam, e. memiliki tulang kening yang menonjol, f. memiliki perawakan yang tegap, g. memakan tumbuh-tumbuhan, dan

h. hidup berkelompok dan berpindah-pindah. 2. Pithecanthropus

Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil (Ngawi), Perning daerah Mojokerto, Sangiran (Sragen, Jawa Tengah), dan Kedungbrubus (Madiun, Jawa Timur). Seorang peneliti manusia purba Tjokrohandojo bersama ahli purbakala Duyfjes menemukan fosil tengkorak anak di lapisan Pucangan, yakni pada lapisan Pleistosen Bawah di daerah Kepuhlagen, sebelah utara Perning daerah Mojokerto. Mereka memberikan nama jenis Pithecanthropus mojokertensis, yang merupakan jenis Pithecanthropus paling tua. Jenis Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tubuh dan kehidupansebagai berikut.

a. Memiliki rahang bawah yang kuat. b. Memiliki tulang pipi yang tebal. c. Keningnya menonjol.

d. Tulang belakang menonjol dan tajam. e. Tidak berdagu.

f. Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat. g. Memakan jenis tumbuhan.

Jenis Pithecanthropus ini paling banyak jenisnya ditemukan di Indonesia. Ada beberapa jenis Pithecanthropus yang diketahui, antara lain, sebagai berikut.

(6)

a. Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak) adalah fosil yang paling terkenal temuan Dr. Eugene Dubois tahun 1890, 1891, dan 1892 di Kedungbrubus (Madiun) dan Trinil (Ngawi). Temuannya berupa rahang bawah, tempurung kepala, tulang paha, serta geraham atas dan bawah. Berdasarkan penelitian para ahli, Pithecanthropus erectus memiliki ciri tubuh sebagai berikut.

1) Berjalan tegak.

2) Volume otaknya melebihi 900 cc.

3) Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat. 4) Tinggi badannya sekitar 165 – 170 cm.

5) Berat badannya sekitar 100 kg.

6) Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah.

7) Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah juta tahun yang lalu.

Hasil temuan Pithecanthropus erectus ini oleh para ahli purbakala dianggap sebagai temuan yang amat penting, yaitu sebagai revolusi temuan-temuan fosil manusia purba yang sejenis. Jenis fosil Pithecanthropus erectus ini diyakini sebagai missing link, yakni makhluk yang kedudukannya antara kera dan manusia. Penemuan ini menggemparkan dunia ilmu pengetahuan sebab seakan-akan dapat membuktikan teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam teori evolusinya. Darwin dalam bukunya yang berjudul The Descent of Man (Asal Usul Manusia) menerapkan teori berupa perkembangan binatang menuju manusia dan binatang yang paling mendekati adalah kera. Hal ini diperkuat penemuan manusia Neanderthal di Jerman yang menyerupai kera maupun manusia. b. Pithecanthropus robustus, artinya manusia kera berahang besar. Fosilnya ditemukan di Sangiran tahun 1939 oleh Weidenreich. Von Koenigswald menyebutnya dengan nama Pithecanthropus mojokertensis, penemuannya pada lapisan Pleistosen Bawah yang ditemukan di Mojokerto antara tahun 1936-1941. Pithecanthropus mojokertensis artinya manusia kera dari Mojokerto. Fosilnya berupa tengkorak anak berumur 5 tahun. Jenis ini memiliki ciri hidung lebar, tulang pipi kuat, tubuhnya tinggi, dan hidupnya masih dari mengumpulkan makanan (food gathering). Berdasarkan banyaknya temuan di lembah Sungai Bengawan Solo maka Dr. Von Koenigswald membagi lapisan Diluvium lembah Sungai Bengawan Solo menjadi tiga.

1) Lapisan Jetis (Pleistosen Bawah) ditemukan jenis Pithecanthropus robustus. 2) Lapisan Trinil (Pleistosen Tengah) ditemukan jenis Pithecanthropus erectus. 3) Lapisan Ngandong (Pleistosen Atas) ditemukan jenis Homo soloensis.

c. Pithecanthropus dubuis (dubuis artinya meragukan), fosil ini ditemukan di Sangiran pada tahun 1939 oleh Von Koenigswald yang berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. d. Pithecanthropus soloensis adalah manusia kera dari Solo yang ditemukan oleh Von Koenigswald, Oppennoorth, dan Ter Haar pada tahun 1931 – 1933 di Ngandong, tepi Sungai Bengawan Solo. Hasil temuannya ini memiliki peranan penting karena menghasilkan satu seri tengkorak dan tulang kening.

3. Homo

Homoartinya manusia, merupakan jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain. Ciri jenis manusia ini adalah

a. berat badan kira-kira 30 sampai 150 kg, b. volume otaknya lebih dari 1.350 cc, c. alatnya dari batu dan tulang, d. berjalan tegak,

e. muka dan hidung lebar, dan f. mulut masih menonjol.

Adapun temuan jenis Homo sebagai berikut. a. Homo wajakensis (manusia dari Wajak)

Jenis ini ditemukan di Wajak, Tulungagung pada tahun 1889 ketika Von Rietschoten menemukan beberapa bagian tengkorak. Temuan ini kemudian diselidiki oleh Dr. Eugene Dubois yang kemudian disebut Homo wajakensis. Lapisan asalnya adalah Pleistosen Atas, termasuk ras Australoid dan bernenek moyang Homo soloensis serta menurunkan

(7)

penduduk asli Australia. Oleh Von Koenigswald, Homo wajakensis dimasukkan dalam Homo sapiens (manusia cerdas) sebab sudah mengenal upacara penguburan.

b. Homo soloensis (manusia dari Solo)

Pada waktu ahli geologi Belanda, C. Ter Haar, menemukan lapisan tanah di Ngandong (Ngawi Jawa Timur) bersama Ir. Oppenoorth tahun 1931 – 1932. Mereka menemukan sebelas tengkorak fosil Homo soloensis di lapisan Pleistosen Atas yang kemudian diselidiki oleh Von Koenigswald dan Weidenreich. Berdasarkan keadaannya, jenis ini bukan lagi kera, tetapi sudah manusia. Homo sapiens artinya manusia cerdas. Homo sapiens berasal dari zaman Holosen, bentuk tubuhnya sudah menyerupai manusia sekarang. Mereka sudah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupan Homo sapiens sederhana dan mereka masih mengembara. Adapun ciri-cirinya adalah

1) volume otaknya antara 1.000 cc – 1.200 cc; 2) tinggi badan antara 130 – 210 m;

3) otot tengkuk mengalami penyusutan; 4) alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan; 5) muka tidak menonjol ke depan;

6) berdiri dan berjalan tegak,

7) berdagu dan tulang rahangnya biasa, tidak sangat kuat.

Jenis Homo sapiens di dunia terdiri dari subspesies yang sampai sekarang dianggap menurunkan berbagai manusia, yaitu sebagai berikut.

1) Ras Mongoloid, berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Ras Mongoloid ini menyebar ke Asia Timur, yakni Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara.

2) Ras Kaukasoid, merupakan ras yang berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung mancung. Ras ini penyebarannya ke Eropa, ada yang ke India Utara (ras Arya), ada yang ke Yahudi (ras Semit), dan ada yang menyebar ke Arab, Turki, dan daerah Asia Barat lainnya.

3) Ras Negroid, memiliki ciri kulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebaran ras ini ke Australia (ras Aborigin), ke Papua (ras Papua sebagai penduduk asli), dan ke Afrika. C. Metode Pembelajaran :

Diskusi dan permainan Papan Memori D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Langkah-Langkah kegiatan Alokasi

Waktu Karakter yang Dikembang-kan Pendahuluan (Kegiatan Awal) *Orientasi

• Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek persiapan siswa, memimpin do’a dan presensi siswa. *Apersepsi

• Guru mengadakan pretest

• Guru memancing siswa untuk dapat mengetahui kehidupan awal masyarakat Indonesia

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi. 5 menit 15 menit Semangat Religius Rasa ingin tahu Bermotivasi Kegiatan inti *Eksplorasi

Guru memberikan pengantar materi pelajaran sejarah lalu mengarahkan siswa tentang langkah-langkah metode diskusi dan permainan Papan Memori.

20 menit Rasa ingin tahu, saling menghargai

(8)

*Elaborasi diskusi:

Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok a) Kelompok 1 berdiskusi tentang pembabakan zaman berdasarkan geologi

b) Kelompok 2 berdiskusi tentang pembabakan zaman berdasarkan pada kajian arkeologi c) Kelompok 3 berdiskusi tentang jenis-jenis manusia purba

d) Kelompok 4 berdiskusi tentang hasil budaya manusia purba di Indonesia

Permainan Papan Memori

(1) guru menunjukkan gambar slide yang bergerak cepat dimana siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun selama satu menit.

(2) Guru memberi siswa waktu setengah menit untuk mengingat gambar slide. (3) Guru menunjukkan gambar slide yang

bergerak cepat dimana siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun selama satu menit.

(4) Guru memberi siswa waktu setengah menit untuk mengingat gambar slide. (5) Guru menunjukkan slide untuk kali ketiga (6) Siswa secara berkelompok mendiskusikan

gambar-gambar slide kemudian menuliskan makna dan pemikiran mereka tentang gambar-gambar tersebut

*Konfirmasi

• Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti

• Guru memberikan jawaban dan ulasan mengenai pertanyaan yang diajukan

• Siswa diberikan penguatan materi mengenai: kehidupan awal masyarakat Indonesia 25 menit Berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain Kritis Jujur, disiplin Berani berpendapat Berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain Demokratis Penutup Refleksi

Siswa bersama guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Nilai yang ditanamkan: Religius, demokratis, dan rasa ingin tahu Kesimpulan

Menarik kesimpulan materi tentang: kehidupan awal masyarakat Indonesia

Evaluasi

Sebagian siswa diberi pertanyaan, apabila sebagian besar siswa sudah paham mengenai materi: kehidupan awal masyarakat Indonesia. maka pertemuan selanjutnya akan dilakukan presentasi hasil diskusi. Akan tetapi bila sebagian besar siswa masih belum paham siswa mendapat tugas untuk membuat peta konsep kehidupan awal masyarakat Indonesia. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

5 menit 5 menit 15 menit Berani berpendapat, Saling menghargai, Jujur Disiplin, kritis Demokratis Semangat religius

(9)

Pertemuan 2

Kegiatan Langkah-Langkah kegiatan Alokasi

Waktu Karakter yang Dikembang-kan Pendahuluan (Kegiatan Awal) *Orientasi

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek persiapan siswa, memimpin do’a dan presensi siswa.

*Apersepsi

• Guru memancing siswa untuk dapat mengetahui kehidupan awal masyarakat Indonesia

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi. 5 menit 5 menit 5 menit Semangat Religius Rasa ingin tahu Bermotivasi Kegiatan inti Eksplorasi

Guru memberikan pengarahan tentang presentasi setiap kelompok

Elaborasi

Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

a) Kelompok 1 mempresentasikan tentang pembabakan zaman berdasarkan ilmu geologi b) Kelompok 2 mempresentasikan tentang pembabakan zaman berdasarkan ilmu arkeologi

c) Kelompok 3 mempresentasikan tentang jenis-jenis manusia purba

d) Kelompok 4 mempresentasikan tentang hasil budaya manusia purba

Siswa bertanya dan saling mengemukakan pendapatnya

Konfirmasi

•Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti

•Guru memberikan jawaban dan ulasan mengenai pertanyaan yang diajukan

•Siswa diberikan penguatan materi mengenai kehidupan awal masyarakat Indonesia

35 menit 10 menit Rasa ingin tahu, saling menghargai Berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain Kritis Jujur disiplin Berani berpendapat Berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain Demokratis Penutup 1. Refleksi

Siswa bersama guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Nilai yang ditanamkan religius, demokratis, dan rasa ingin tahu Kesimpulan

Menarik kesimpulan materi tentang: kehidupan awal masyarakat Indonesia

Evaluasi

Guru mengadakan posttest. Apabila sebagian besar siswa sudah mancapai nilai KKM maka pertemuan selanjutnya akan membahas mengenai ciri sosial budaya ekonomi pada masa berburu dan mengumpulkan makanan.

5 menit 5 menit Berani berpendapat, Saling menghargai, Jujur Disiplin, kritis

(10)

Akan tetapi bila sebagian besar siswa masih belum paham siswa mendapat tugas untuk membuat peta konsep periodisasi Indonesia berdasarkan ilmu geologi.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa

20 menit Demokratis

Semangat religius E. Sumber Belajar /Alat / Media

I Wayan badrika. 2006. Sejarah Kelas X SMA KTSP 2006. Jakarta: Erlangga. M. Habib Mustopo. 2007. Sejarah 1 untuk Kelas X SMA. Jakarta: Yudhistira. Marwan Supriyadi. 2009. Sejarah 1 untuk Kelas X SMA. Jakarta: Depdiknas. Wardaya. 2009. Sejarah 1 untuk Kelas X SMA. Jakarta: Depdiknas.

Power point tentang kehidupan awal masyarakat Indonesia. F. Penilaian

i. Tes, bentuk: pilihan ganda dan uraian Instrumen: (terlampir)

ii. Nontes, observasi

Instrumen: lembar observasi (terlampir)

Yogyakarta, Februari 2014 Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Sejarah Peneliti

Anik Hindayani, S.Pd. Esti Normalita

(11)

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DENGAN METODE DISKUSI DAN PERMAINAN PAPAN MEMORI Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah 2 Magelang

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X (sepuluh) /2 (gasal) Tahun Ajaran : 2013/2014

Pertemuan : 3, 4

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi :Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia. Kompetensi Dasar :Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia.

Indikator :

1. Mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana.

2. Mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat masa bercocok tanam.

4. Mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat masa perundagian.

G. Tujuan Pembelajaran :

Setelah kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

1. Mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana melalui diskusi dan permainan Papan Memori.

2. Mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan melalui diskusi dan permainan Papan Memori.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat masa bercocok tanam melalui diskusi dan permainan Papan Memori.

4. Mendeskripsikan dan menganalisis kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat masa perundagian melalui diskusi dan permainan Papan Memori.

Karakter yang diharapkan Religius, demokratis dan disiplin H. Materi ajar :

Perkembangan kebudayaan manusia Indonesia dibagi menjadi 4 masa, yaitu: a. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana

b. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan c. Masa bercocok tanam

d. Masa perundagian

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba hidup sangat sulit karena keadaan alam masih belum stabil dan selalu berpindah-pindah. Mereka telah mulai lebih lama tinggal di pantai dan di pedalaman. Ciri-ciri kehidupan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana

a. manusia purba hidup sangat sulit karena keadaan alam masih belum stabil b.Bergantung pada alam

c. Manusia pendukung: Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus soloensis dan Homo wajakensis

d. Food gathering

e. Nomaden => daerah dekat sumber air, makanan

(12)

g. penggunaan api

h. Berkelompok (10-15 orang), pembagian kerja

Ciri-ciri kehidupan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan a. pasca masa Plestosen

b. Bergantung pada alam

c. Berburu binatang, menangkap ikan d. Food gathering

e. Semisedenter abris sous roce f. berhuma

g. Alat: kapak genggam, mata tombak, mata kail

h. Berkelompok (ada beberapa keluarga), pembagian kerja i. Lukisan cap tangan, babi, kadal, perahu

Masa bercocok tanam masyarakat telah mulai menetap dan hidup lebih teratur dalam kelompok-kelompok yang lebih besar, misalkan klan dan marga. Masyarakat juga sudah hidup di perkampungan kecil dengan membentuk suatu organisasi yang bersifat chiefdoms atau masyarakat yang sudah menetap.

Pada masa perundagian, masyarakat telah hidup di desa-desa di daerah pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Susunan masyarakatnya makin teratur dan terpimpin. Masyarakat dipimpin oleh ketua adat yang merangkap sebagai kapala daerah.

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, sungai memiliki peran sebagai tempat untuk mencari makanan. Pada masa ini manusia purba belum mengenal alat pelayaran sungai. Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah melakukan usaha pertanian secara berpindah-pindah menurut kesuburan tanah dengan cara membakar hutan terlebih dahulu, kemudian dibersihkan dan ditebarkan benih-benih tanaman. Pada masa perundagian, dalam masyarakat timbul golongan-golongan para ahli dalam mengerjakan kegiatan tertentu.

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ternyata telah menghasilkan budaya yang belum ada pada masa sebelumnya, seperti lukisan-lukisan di dinding di gua-gua tempat tinggal mereka atau di dinding karang. Masyarakat masa bercocok tanam sudah memperhatikan tentang kesenian, misalnya ditemukannya kulit kerang yang digunakan sebagai kalung, gelang-gelang dari batu indah dan manik-manik. Pada masa perundagian seni kerajinan muncul dalam bentuk perhiasan, benda-benda upacara, dan benda-benda keperluan sehari-hari.

Pada kehidupan berburu dan meramu pada tahap awal, penguasaan manusia terhadap teknologi masih sangat sederhana dan berkaitan erat dengan kebutuhan dasar manusia pada saat itu. Pada masa bercocok tanam, teknologi pembuatan alat mengalami kemajuan pesat setelah ditemukannya teknik peleburan, percampuran, penempaan, dan pencetakan logam. Pada zaman perundagian ini, dikenal teknik pembuatan alat-alat dari logam yaitu: a) a cire pedue dan b) cetakan dua setangkap terbuat dari tanah liat basah.

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba telah percaya adanya kekuatan-kekuatan gaib, seperti animisme, dinamisme, dan totemisme. Pada masa bercocok tanam, kepercayaan manusia purba masih bersifat animisme, dinamisme, dan totemisme, tetapi sudah lebih meningkat dibandingkan masa sebelumnya. Pada masa perundagian, terdapat kepercayaan bahwa arwah nenek moyang mempunyai pengaruh besar terhadap perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya.

Kebudayaan Bascon-Hoabinh berasal dari zaman sekitar tahun 2.000 SM yang sisa-sisanya banyak ditemukan dalam bentuk kapak persegi dan kapak lonjong yang terbuat dari batu yang dihias dan diupam sangat halus. Di daerah Dongson di sekitar Teluk Tongkin terdapat sisa-sisa peninggalan jenis kebudayaan yang berupa benda-benda terbuat dari perunggu seperi bejana-bejana perunggu, berjenis-jenis kapak corong, genderang atau moko sebagai bunyi-bunyian untuk upacara dan bendabenda perhiasan dari perunggu. Di wilayah India berkembangan kebudayaan yang sangat tinggi.

Benda-benda yang dihasilkan pada masa perundagian, antara lain gerabah, kapak corong, kapak perunggu, bejana perunggu, nekara perunggu, patung-patung perunggu, gelang dan cincin perunggu, benda-benda perunggu lainnya, manik-manik, dan benda-benda besi.

(13)

I. Metode Pembelajaran : Diskusi dan permainan Papan Memori J. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Langkah-Langkah kegiatan Alokasi Waktu Karakter yang Dikembang- Kan Pendahuluan (Kegiatan Awal) *Orientasi

• Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek persiapan siswa, memimpin do’a dan presensi siswa.

*Apersepsi

• Guru mengadakan pretest

• Guru memancing siswa untuk dapat mengetahui perkembangan kehidupan awal masyarakat Indonesia

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi. 5 menit 15 menit Semangat Religius Rasa ingin tahu Bermotivasi Kegiatan inti *Eksplorasi

• Guru memberikan pengantar tentang perkembangan kehidupan awal masyarakat Indonesia dengan media power point dan video pembelajaran. *Elaborasi

Langkah-langkah diskusi:

(1) Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok a) Kelompok 1,2 berdiskusi tentang kehidupan sosial budaya ekonomi masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana

b) Kelompok 3,4 berdiskusi tentang masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan

c) Kelompok 5,6 berdiskusi tentang masa berburu dan mengumpulkan makanan masa bercocok tanam

d) Kelompok 7,8 berdiskusi tentang kehidupan sosial ekonomi masa perundagian

Permainan Papan Memori

(1) siswa bekerja secara berkelompok (2) guru menunjukkan gambar slide yang

bergerak cepat dimana siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun selama satu menit.

(3) Guru memberi siswa waktu setengah menit untuk mengingat gambar slide. (4) Guru menunjukkan gambar slide yang

bergerak cepat dimana siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun selama satu menit. 20 menit 30 menit Rasa ingin tahu, saling menghargai Berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain Kritis Jujur,disiplin Berani berpendapat Berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain Demokratis

(14)

(5) Guru memberi siswa waktu setengah menit untuk mengingat gambar slide. (6) Guru menunjukkan slide untuk kali

ketiga

(7) Siswa secara berkelompok mendiskusikan gambar-gambar lalu mempresentasikannya

*Konfirmasi

• Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti

• Guru memberikan jawaban dan ulasan mengenai pertanyaan yang diajukan • Siswa diberikan penguatan materi

mengenai: kehidupan awal masyarakat Indonesia

Penutup 2. Refleksi

Siswa bersama guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Nilai yang ditanamkan: Religius, demokratis, dan disiplin.

Kesimpulan

Menarik kesimpulan materi tentang: perkembangan kehidupan awal masyarakat Indonesia

Evaluasi

Sebagian siswa diberi pertanyaan Bila sebagian besar siswa sudah paham mengenai materi: kehidupan awal masyarakat Indonesia. maka pertemuan selanjutnya akan mempresentasikan hasil diskusi. Akan tetapi bila sebagian besar siswa masih belum paham siswa mendapat tugas untuk membuat peta konsep perkembangan kehidupan awal masyarakat Indonesia.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa 5 menit 5 menit 10 menit Berani berpendapat, Saling menghargai, Jujur Disiplin, kritis Demokratis Tanggung jawab Disiplin Termotivasi Semangat religius Pertemuan 2

Kegiatan Langkah-Langkah kegiatan Alokasi Waktu Karakter yang Dikembang-kan Pendahuluan (Kegiatan Awal) *Orientasi

• Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek persiapan siswa, memimpin do’a dan presensi siswa.

*Apersepsi

• Guru memancing siswa untuk dapat mengetahui perkembangan kehidupan awal masyarakat Indonesia

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi. 5 menit 5 menit 5 menit Semangat Religius Rasa ingin tahu Bermotivasi

(15)

Kegiatan inti Eksplorasi

Guru memberikan pengarahan tentang presentasi setiap kelompok

Elaborasi

Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

a) Kelompok 1,2 mempresentasikan tentang kehidupan sosial budaya ekonomi masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana

b) Kelompok 3,4 mempresentasikan tentang masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan

c) Kelompok 5,6 mempresentasikan tentang masa berburu dan mengumpulkan makanan masa bercocok tanam

d) Kelompok 7,8 mempresentasikan tentang kehidupan sosial ekonomi masa perundagian Siswa bertanya dan saling mengemukakan pendapatnya

Konfirmasi

• Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti

• Guru memberikan jawaban dan ulasan mengenai pertanyaan yang diajukan • Siswa diberikan penguatan materi

mengenai: kehidupan awal masyarakat Indonesi 35 menit 10 menit Rasa ingin tahu, saling menghargai Berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain Kritis Jujur,disipli n Berani berpendapat Berani berpendapat dan menghargai pendapat orang lain Demokratis Penutup Refleksi

Siswa bersama guru melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Nilai yang ditanamkan: Religius, demokratis, dan rasa ingin tahu

Kesimpulan

Menarik kesimpulan materi tentang: kehidupan awal masyarakat Indonesia Evaluasi

Guru mengadakan posttest apabila sebagian besar siswa sudah mencapai KKM maka pertemuan selanjutnya akan membahas mengenai peradaban bangsa India. Akan tetapi bila sebagian besar siswa masih belum paham siswa mendapat tugas untuk membuat peta konsep perkembangan kehidupan awal masyarakat Indonesia.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa 5 menit 5 menit 20 menit Berani berpendapat, Saling menghargai, Jujur Disiplin, kritis Semangat religius Demokratis Semangat religius

K. Sumber Belajar /Alat / Media

I Wayan Badrika. 2006. Sejarah Kelas X SMA KTSP 2006. Jakarta: Erlangga. M. Habib Mustopo. 2007. Sejarah 1 untuk Kelas X SMA. Jakarta: Yudhistira. Marwan Supriyadi. 2009. Sejarah 1 untuk Kelas X SMA. Jakarta: Depdiknas.

(16)

Wardaya. 2009. Sejarah 1 untuk Kelas X SMA. Jakarta: Depdiknas. Power point tentang perkembangan kehidupan awal masyarakat Indonesia. L. Penilaian

iii. Tes, bentuk: pilihan ganda dan uraian Instrumen: (terlampir)

iv. Nontes, observasi

Instrumen: lembar observasi (terlampir)

Yogyakarta, Februari 2014 Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Sejarah Peneliti

Anik Hindayani, S.Pd. Esti Normalita

(17)

Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa

Daftar Hadir Siswa Kelas X

No Nama Siswa Hari/tanggal

Jumat, 24 Januari 2014 Jumat, 7 Februari 2014 Jumat, 21 Februari 2014 Jumat, 28 Februari 2014

1 Afifah Nur Hasanah . . . .

2 Anis Mufidah . . . .

3 Dahti . . . .

4 Desi Puji Lestari . . . .

5 Edi Chamsin . . . .

6 Erika . . . .

7 Fery Yanti . . . .

8 Fika Khoirur Rohim . . . .

9 Fitri Nur Baiti . . . .

10 Lina Indarni . . . .

11 Mislan Nugroho . . . .

12 Muhammad Marzuki . . . .

13 Nasikhatul Ma’rifah . . . .

14 Prayogo Arya Romadhona . . . .

15 Rahmat Yunus . . . .

16 Rian Dwi Adi Saputro . . . .

17 Risank Vonisman . . . . 18 Rofi Anwar . . . . 19 Roy Nugroho . . . . 20 Sandra Dewi . . . . 21 Sarwati Khotijah . . . . 22 Siti Kholifah . . . .

23 Siti Nurrani Puspitasari . . . .

24 Solihatus Soimah . . . .

25 Wahyuningsih . . . .

26 Yuliani . . . .

27 Yuliarti Islam Mahrojah . . . .

(18)

Lampiran 5. Daftar Pembagian Kelompok Pembagian Kelompok Siklus I

Kelompok 1 Roy N Fika K Rofi A Lina I Sarwati K Erika Sandra Dewi Kelompok 2 Afifah N.H Dahti Mislan N Ryan Siti Kholifah Wahyuningsih Yuliani Kelompok 3 Desi Puji L Edi Chamsin Nasikhatul M. Risank V. Siti Nurani P. Yuliarti I Yusuf R Kelompok 4 Anis M Fitri N M. Marzuki Prayoga Yunus Solihatus S. Fery Yanti

Pembagian Kelompok Siklus 2 Kelompok 1 Afifah Anis Edi Chamsin Rofi A Kelompok 2 Dahti Desi Fika Kelompok 3 Erika Fery yanti Mislan Yusuf Kelompok 4 Fitri Lina Marzuki Kelompok 5 Nasikhatul Ma’rifah Prayoga Sandra Dewi Kelompok 6 Rahmat Yunus Sarwati K Siti Kholifah Roy Kelompok 7 Rian Dwi Siti Nurrani Soimah Yuliarti Kelompok 8 Risank Wahyuningsih Yuliani

(19)

Lampiran 6. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Lembar Observasi Keaktifan Siklus I

No Nama Point Keaktifan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Afifah Nur H 1 1 1 1 0 1 1 1

2 Anis Mufidah 1 1 1 1 1 0 1 1

3 Dahti 1 1 1 1 1 0 1 1

4 Desi Puji Lestari 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Edi Chamsin 1 1 1 1 0 1 1 1

6 Erika 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Fery Yanti 1 1 1 0 1 1 1 1

8 Fika Khoirur R 1 0 0 1 0 0 0 1

9 Fitri Nur Baiti 1 1 1 1 1 0 1 1

10 Lina Indarni 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Mislan Nugroho 1 0 1 1 1 0 0 1 12 Muhammad M 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Nasikhatul M 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Prayogo Arya R 1 0 1 1 0 1 1 0 15 Rahmat Yunus 1 1 1 1 0 1 1 1

16 Rian Dwi Adi S 1 0 0 0 0 0 1 1

17 Risank Vonisman 1 0 0 0 0 1 1 1 18 Rofi Anwar 1 1 1 0 0 0 1 1 19 Roy Nugroho 1 1 1 0 0 0 1 0 20 Sandra Dewi 1 1 1 1 1 1 1 1 21 Sarwati Khotijah 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Siti Kholifah 1 1 1 1 1 1 1 1 23 Siti Nurrani P 1 0 1 1 0 1 1 1 24 Solihatus Soimah 1 1 1 1 1 1 1 1 25 Wahyuningsih 1 0 1 1 0 1 1 1 26 Yuliani 1 1 1 1 0 1 1 1 27 Yuliarti Islam M 1 1 1 1 0 1 1 1 28 Yusuf Riyadi 1 0 0 0 0 0 1 1 Jumlah 28 20 24 22 14 18 26 26 Presentase 100% 71,4 % 85,7 % 78,6 % 50 % 64,3 % 92,8% 92,8 % Rata-rata indikator 79,46%

Keterrangan: Indikator perilaku siswa dalam proses belajar mengajar:

1. Visual activities: Siswa memperhatikan penjelasan guru, membaca materi pelajaran, mengamati gambar-gambar

2. Oral activities: Siswa menyatakan pendapat, bertanya dalam diskusi

3. Listening activities: Siswa mendengarkan ketika ada teman yang presentasi dan mengemukakan pendapat

4. Writing activities: Siswa mencatat materi dalam proses pembelajaran dan mencatat hasil diskusi

5. Drawing activities: Siswa menggambar hal-hal yang berkaitan dengan materi manusia pra sejarah

6. Motor activities: Siswa bergerak, berpindah tempat, bekerjasama dalam diskusi dan presentasi 7. Mental activities: Siswa mampu memecahkan soal yang diberikan guru atau siswa lain dan

memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran

8. Emotional activities: Siswa berani tampil untuk presentasi dan bersemangat mengikuti pembelajararan

(20)

Magelang, Februari 2014

Pengamat, Peneliti

Anik Hindayani, S.Pd Esti Normalita

(21)

Lampiran 7. Lembar Observasi Keaktifan Siklus II

Lembar Observasi Keaktifan Siklus II

No Nama Point Keaktifan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Afifah Nur H 1 1 1 1 0 1 1 1

2 Anis Mufidah 1 1 1 1 1 0 1 1

3 Dahti 1 1 1 1 1 1 1 1

4 Desi Puji Lestari 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Edi Chamsin 1 1 1 1 0 1 1 1

6 Erika 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Fery Yanti 1 1 1 1 1 1 1 1

8 Fika Khoirur R 1 1 0 1 0 0 0 1

9 Fitri Nur Baiti 1 1 1 1 1 0 1 1

10 Lina Indarni 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Mislan Nugroho 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Muhammad M 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Nasikhatul M 1 1 1 1 1 0 1 1 14 Prayogo Arya R 1 0 1 1 0 1 1 1 15 Rahmat Yunus 1 1 1 1 0 1 1 1

16 Rian Dwi Adi S 1 0 1 1 0 1 1 1

17 Risank Vonisman 1 0 1 1 1 1 1 1 18 Rofi Anwar 1 1 1 0 1 1 1 1 19 Roy Nugroho 1 1 1 0 1 1 1 0 20 Sandra Dewi 1 1 1 1 1 1 1 1 21 Sarwati Khotijah 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Siti Kholifah 1 1 1 1 1 1 1 1 23 Siti Nurrani P 1 0 1 1 1 1 1 1 24 Solihatus Soimah 1 1 1 1 1 1 1 1 25 Wahyuningsih 1 0 1 1 0 1 1 1 26 Yuliani 1 1 1 1 1 1 1 1 27 Yuliarti Islam M 1 1 1 1 0 1 1 1 28 Yusuf Riyadi 1 1 0 0 1 1 1 1 Jumlah 28 23 26 25 20 24 26 27 Presentase 100% 82,14 % 92,86 % 89,29 % 71,4 3% 85,71 % 92,8% 96,43 % Rata-rata indikator 88,84%

Keterrangan: Indikator perilaku siswa dalam proses belajar mengajar:

1. Visual activities: Siswa memperhatikan penjelasan guru, membaca materi pelajaran, mengamati gambar-gambar

2. Oral activities: Siswa menyatakan pendapat, bertanya dalam diskusi

3. Listening activities: Siswa mendengarkan ketika ada teman yang presentasi dan mengemukakan pendapat

4. Writing activities: Siswa mencatat materi dalam proses pembelajaran dan mencatat hasil diskusi

5. Drawing activities: Siswa menggambar hal-hal yang berkaitan dengan materi manusia pra sejarah

6. Motor activities: Siswa bergerak, berpindah tempat, bekerjasama dalam diskusi dan presentasi

7. Mental activities: Siswa mampu memecahkan soal yang diberikan guru atau siswa lain dan memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran

8. Emotional activities: Siswa berani tampil untuk presentasi dan bersemangat mengikuti pembelajaran

(22)

Magelang, Februari 2014

Pengamat, Peneliti

Anik Hindayani, S.Pd Esti Normalita

(23)

Lampiran 8. Pelaksanaan Metode Diskusi dan Permainan Papan Memori Siklus I

Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Sejarah dengan Metode Diskusi dan Permainan Papan Memori Siklus I

Nama Sekolah : SMA Muhamadiyah 2 Magelang

Alamat Sekolah : Jalan Panembahan Senopati, Bayanan, Magelang Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas / semester : X / 2

Observer :Anik Hindayani, S.Pd Hari / Tanggal : Jumat / Februari 2014 Siklus /pertemuan : 2 / 1

Petunjuk Pengisian lembar observasi:

1. Berikan tanda (√) pada kolom Ya ketika subjek melakukan aspek yang diamati

2. Berikan tanda (√) pada kolom Tidak ketika subjek tidak melakukan aspek yang diamati N o Kegiatan Hasil pengamatan Keterangan Ya Tidak

1 Guru membuka pelajaran √ Guru sudah cukup baik dalam membuka pelajaran namun kurang dalam memotivasi siswa 2 Guru mengadakan pre test √ Siswa kaget karena diadakan

pretest tetapi guru dapat mengendalikan situasi 3 Guru memancing siswa tentang

materi yang akan dibahas

√ Guru sudah memancing siswa mengenai materi periodisasi berdasarkan ilmu geologi 4 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran/kompetensi

√ Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran 5 Guru memberikan pokok-pokok

materi pengantar

√ Guru sudah memberikan pengantar

6 Guru menjelaskan metode diskusi dan permainan Papan Memori

√ Guru sudah menjelaskan metode diskusi dan permainan Papan Memori namun ada 3 siswa yang belum jelas

7 Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

√ Siswa tidak ada yang bertanya 8 Guru membagi kelompok dan

menugaskan bahan diskusi kepada setiap kelompok

√ Pembagian kelompok jangan sampai menyita waktu 9 Guru membimbing siswa dalam

diskusi

√ Guru harus lebih intensif dalam membimbing siswa

10 Guru menunjukkan gambar slide yang bergerak cepat dimana siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun selama satu menit

√ Ada siswa yang belum siap untuk memulai permainan Papan Memori

11 Guru memberi siswa waktu setengah menit untuk mengingat gambar slide

√ Guru sudah memberi waktu setengah menit sesuai skenario pembelajaran

12 Guru menunjukkan gambar slide yang bergerak cepat dimana siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun selama satu menit

√ Guru sudah menunjukkan gambar selama satu menit, siswa antusias mengamati gambar pada babak kedua

(24)

13 Guru memberi siswa waktu setengah menit untuk mengingat gambar slide

√ Ada siswa yang mau mencatat tapi temannya segera

mengingatkan dilarang mencatat 14 Guru menunjukkan slide untuk

kali ketiga

√ Siswa sudah mulai paham dengan gambar-gambar 15 Guru memberikan siswa

kesempatan untuk mendiskusikan gambar-gambar slide kemudian menuliskan makna dan pemikiran mereka tentang gambar-gambar tersebut

√ Karena waktu cepat berlalu siswa tidak sadar kalau waktu diskusi telah habis dan mereka segera mengumpulkan hasil diskusi

16 Guru memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya

√ Siswa antusias untuk bertanya dan mengemukakan pendapat tentang gambar-gambar permainan Papan Memori 17 Guru memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya

√ Hampir sebagian siswa sudah aktif bertanya

18 Guru melakukan konfirmasi √ Guru memberikan konfirmasi terhadap pertanyaan siswa yang belum jelas

19 Guru melakukan refleksi √ Guru tidak merefleksikan nilai-nilai religius dan budaya yang dikaitkan dengan pelajaran 20 Guru menyimpulkan materi

pembelajaran

√ Guru sudah menyimpulkan materi pembelajaran 21 Guru melakukan evaluasi (post

test)

Ketika posttest ditemukan 2 siswa yang menyontek 22 Guru menutup proses

pembelajaran dengan doa

√ Guru sudah menutup

pembelajaran dengan doa

Magelang, Februari 2014 Observer

Anik Hindayani, S.Pd NBM. 984 850

(25)

Lampiran 9. Pelaksanaan Metode Diskusi dan Permainan Papan Memori Siklus II

Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Sejarah dengan Metode Diskusi dan Permainan Papan Memori Siklus II

Nama Sekolah : SMA Muhamadiyah 2 Magelang

Alamat Sekolah : Jalan Panembahan Senopati, Bayanan, Magelang Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas / semester : X / 2

Observer :Anik Hindayani, S.Pd Hari / Tanggal : Jumat / Februari 2014 Siklus /pertemuan : 2 / 1

Petunjuk Pengisian lembar observasi

1. Berikan tanda (√) pada kolom Ya ketika subjek melakukan aspek yang diamati

2. Berikan tanda (√) pada kolom Tidak ketika subjek tidak melakukan aspek yang diamati

No Kegiatan Hasil

pengamatan

Keterangan Ya Tidak

1 Guru membuka pelajaran √ Guru sudah cukup baik dalam membuka pelajaran dan memotivasi siswa untuk giat belajar

2. Guru mengadakan pre test Siswa sudah kondusif dan tenang ketika guru mengadakan pretest

3 Guru memancing siswa tentang materi yang akan dibahas

√ Guru sudah memancing siswa mengenai materi manusia perkembangan kehidupan manusia purba

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi

√ Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran 5 Guru memberikan pokok-pokok

materi pengantar

√ Guru sudah memberikan pengantar dan siswa mulai aktif bertanya

6 Guru menjelaskan metode diskusi dan permainan Papan Memori

√ Guru sudah menjelaskan metode diskusi dan permainan Papan Memori

7 Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

√ Siswa ada yang bertanya 8 Guru membagi kelompok dan

menugaskan bahan diskusi kepada setiap kelompok

√ Pembagian kelompok berjalan kondusif karena nama-nama anggota kelompok sudah terpampang di depan dan siswa segera menempatkan diri 9 Guru membimbing siswa dalam

diskusi

√ Guru berkeliling membimbing setiap kelompok

10 Guru menunjukkan gambar slide yang bergerak cepat dimana siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun selama satu menit

√ Siswa sudah kondusif ketika guru memulai permainan Papan Memori

11 Guru memberi siswa waktu setengah menit untuk mengingat gambar slide

√ Guru memberi siswa waktu untuk mengingat

(26)

yang bergerak cepat dimana siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun selama satu menit

mengikuti irama permainan

13 Guru memberi siswa waktu setengah menit untuk mengingat gambar slide

√ Guru sudah memberi waktu untuk siswa mengingat 14 Guru menunjukkan slide untuk

kali ketiga

√ Guru sudah menunjukkan slide 15 Guru memberikan siswa

kesempatan untuk mendiskusikan gambar-gambar slide kemudian menuliskan makna dan pemikiran mereka tentang gambar-gambar tersebut

√ Guru telah membimbing siswa dengan baik

16 Guru memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya

√ Ketika guru menyuruh siswa untuk menyampaikan hasil diskusi, beberapa kelompok antusias untuk tampil pertama 17 Guru memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya

√ Siswa memanfaatkan

kesempatan dengan baik 18 Guru melakukan konfirmasi √ Guru mengkonfirmasi jawaban

siswa

19 Guru melakukan refleksi √ Guru mulai menghubungkan nilai budaya yang terkandung di masyarakat

20 Guru menyimpulkan materi pembelajaran

√ Guru sudah menyimpulkan materi dengan jelas 21 Guru melakukan evaluasi (post

test)

Guru sudah melakukan posttest 22 Guru menutup proses

pembelajaran dengan doa

√ Guru sudah menutup proses pembelajaran

Magelang, Februari 2014 Observer

Anik Hindayani, S.Pd NBM. 984 850

(27)

Lampiran 10. Lembar Soal Siklus I

Pretes Hasil Belajar Sejarah Kelas X Siklus I Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Ahli geologi membagi proses pembentukan bumi menjadi empat, yaitu….

a. Zaman Arkhaikum, Zaman Azoikum, Zaman Mesozoikum, dan Zaman Neozoikum b. Zaman Arkhaikum, Zaman Paleozoikum, Zaman Mesozoikum, dan Zaman Neozoikum c. Zaman Arkhaikum, Zaman Azoikum, Paleozoikum, dan Zaman Neozoikum

d. Zaman Arkhaikum, Zaman Paleozoikum, Zaman Kainozoikum, dan Zaman Neozoikum e. Zaman Kainozoikum, Zaman Paleozoikum, Zaman Mesozoikum, dan Zaman Neozoikum. 2. Berdasarkan kajian arkeologi zaman peradaban manusia prasejarah dapat dikategorikan

berdasarkan peninggalan dari peralatan batu yang digunakan, yang disebut . . . . a. Zaman Batu dan Zaman Logam

b. Zaman Batu Tua dan Zaman Logam c. Zaman Batu Tengah dan Zaman Logam d. Zaman Batu Muda dan Zaman Logam e. Zaman Perunggu dan Zaman Logam

3. Berikut yang bukan merupakan ciri-ciri zaman paleolitikum adalah….

a. ditemukannya peralatan manusia yang dibuat dari batu dan dikerjakan secara kasar b. manusianya berburu dan mengumpulkan makanan

c. hidupnya berpindah-pindah

d. perkembangankebudayaannya sangat lambat akibat keadaan alam yang liar dan labil e. manusianya memilih tempat tinggal di tepi sungai

4.

Gambar diatas merupakan salah satu kegiatan manusia pra sejarah pada zaman…. a. Paleolitikum

b. Mesolitikum c. Neolitikum d. Megalitikum e. Zaman logam

5. Perhatikan pernyataan berikut:

i. sudah berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala

ii. bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok dan tidak berdagu iii otot kunyah, gigi, serta rahang besar dan kuat

iv volume otaknya 900 cc

Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus ditunjukkan pada pernyataan: a. i dan ii

b. i, ii, dan iii c. i, ii, dan iv d. iii dan iv e. i, ii, iii, dan iv

(28)

6. Perhatikan gambar berikut:

Berikut yang bukan merupakan ciri-ciri gambar manusia pra sejarah diatas adalah…. a. tinggi tubuh 130-210 cm, dengan berat badan 30-150 kg

b. otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut c. berjalan lebih tegak

d. muka tidak terlalu menonjol kedepan

e. tidak berkemampuan membuat peralatan dari tulang dan batu 7. Berikut yang bukan merupakan ciri dari Homo soloensis adalah…

a. otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus erectus

b. tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus erectus dengan volumenya berkisar 1000-1300 cc

c. tonjolan kening agak terputus di tengah d. berbadan tegap dan tingginya ± 180 cm

e. tinggi tubuh 130-210 cm, dengan berat badan 30-150 kg

8. Salah satu hasil budaya Megalitikum ialah Sarkofagus, yakni suatu alat untuk ....

a. menumbuk padi-padian b. menutup rumah gua

c. pemujaan arwah nenek moyang d. meletakkan mayat

e. perhiasan rumah

9. Di bawah ini adalah nama alat-alat hasil peninggalan zaman megalitikum, kecuali . . . . a. menhir

b. dolmen c. sarkofagus d. punden berundak e. moko

10. Gambar dibawah ini merupakan salah satu hasil budaya manusia purba yang berfungsi untuk….

a.peralatan makan b. bekal kubur

c.tempat meletakkan sesaji d.sarana upacara dan status sosial e. untuk melindungi roh yang sudah mati

(29)

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat! 1. Jelaskan mengenai zaman batu tengah (Mesolitikum)!

2. Jelaskan mengenai manusia purba jenis Pithecanthropus (ciri-ciri dan jenis-jenisnya)! Kunci jawaban

I. Jawaban pilihan ganda 1. b 2. a 3. e 4. c 5. b 6. e 7. e 8. d 9. e 10. d

II. Jawaban uraian

1. Zaman mesolitikum berlangsung pada kala holosen. Kebudayaan Mesolithikum ditemukan didaerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores. Berdasarkan peninggalan-peninggalan diketahui bahwa manusia zaman itu masih hidup berburu dan menangkap ikan (foodgathering). Namun, sebagian sudah mempunyai tempat tinggal menetap dan bercocok tanam secara kecil-kecilan. Bekas-bekas tempat tinggal mereka ditemukan di pinggir pantai (Kjokkenmoddinger) dan di dalam gua-gua (abris sous roche).

2. Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil (Ngawi), Perning daerah Mojokerto, Sangiran (Sragen, Jawa Tengah), dan Kedungbrubus (Madiun, Jawa Timur). Seorang peneliti manusia purba Tjokrohandojo bersama ahli purbakala Duyfjes menemukan fosil tengkorak anak di lapisan Pucangan, yakni pada lapisan Pleistosen Bawah di daerah Kepuhlagen, sebelah utara Perning daerah Mojokerto. Mereka memberikan nama jenis Pithecanthropus mojokertensis, yang merupakan jenis Pithecanthropus paling tua. Jenis Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tubuh dan kehidupansebagai berikut.

a. Memiliki rahang bawah yang kuat. b. Memiliki tulang pipi yang tebal. c. Keningnya menonjol.

d. Tulang belakang menonjol dan tajam. e. Tidak berdagu.

f. Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat. g. Memakan jenis tumbuhan.

Jenis-jenis Pithecanthropus yaitu Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus soloensis, dan Pithecanthropus erectus.

(30)

Soal Post test Sejarah Kelas X Siklus I I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Ciri utama kehidupan pada arkeozoikum, yaitu .... a. sudah ada binatang

b. sudah ada manusia

c. sudah ada makhluk bersel satu d. belum ada kehidupan makhluk hidup e. bumi mulai mendingin

2. Zaman batu dibagi menjadi empat macam yaitu…. a. Paleolitikum, Paleozoikum, Neolitikum, Megalitikum b. Paleolitikum, Mesolitikum, Neozoikum, Megalitikum c. Plestosen, Holosen, Neozoikum, Megalitikum d. Plestosen, Holoson, Neolitikum, Megalitikum e. Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum 3. Berikut yang bukan merupakan ciri Neolitikum adalah…. a.manusia telah menghasilkan makanan

b. manusia pendukung kebudayaan ini bertempat tinggal di tepi sungai, tepi pantai, dan gua-gua

c. manusia pendukung kebudayaan ini sudah bertempat tinggal menetap d. manusia pendukung kebudayaan ini sudah mengenal pebagian kerja e. manusia pendukung kebudayaan ini sudah bercocok tanam dan beternak 4. Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar diatas merupakan salah satu kegiatan manusia pra sejarah pada zaman…. a. Paleolitikum

b. Mesolitikum c. Neolitikum d. Megalitikum e. Zaman logam

5. Perhatikan pernyataan berikut:

i. Meganthropus paleojavanicus berarti manusia besar pertama yang hidup di Jawa ii. Fosil Meganthropus berada pada lapisan Pucangan

iii Meganthropus Paleojavanicus hidup secara food gathering

iv Meganthropus Paleojavanicus ditemukan di Sangiran oleh Van Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941

Pernyataan yang benar adalah pernyatan nomor…. a. i, ii, iii, dan iv

b. i, ii, dan iii c. i dan iii d. ii dan iii e. iv

6. Berikut yang merupakan jenis Pithecanthropus adalah…. a. Pithecanthropus Wajakensis

b. Homo Sapiens

c. Pithecanthropus Mojokertensis d. Pithecanthropus Paleojavanicus e. Pithecanthropus Sapiens

(31)

7. Berikut yang bukan merupakan ciri dari Homo sapiens adalah…. a. tinggi tubuh 130-210 cm, dengan berat badan 30-150 kg b. otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut

c. berjalan lebih tegak

d. muka tidak terlalu menonjol kedepan

e. tidak berkemampuan membuat peralatan dari tulang dan batu

8. Menhir merupakan salah satu hasil budaya manusia purba yng berfungsi untuk…. a. sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang

b. kubur batu

c. dasar pembuatan candi d. peti jenazah

e. tempat meletakkan sesaji

9. Berikut merupakan hasil kebudayaan zaman logam, kecuali…. a. nekara perunggu

b. kapak corong c. bejana perunggu d. arca perunggu e. waruga

10. Gambar dibawah ini merupakan salah satu hasil budaya manusia purba yang berfungsi

untuk…. a.cangkul

b. mengerjakan kayu c.upacara

d.tanda kebesaran suku e. semuanya benar

II.Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Jelaskan mengenai zaman batu muda (Neolitikum)!

(32)

Kunci Jawaban:

I. Jawaban pilihan ganda 1. d 2. e 3. b 4. b 5. a 6. c 7. e 8. a 9. e 10. e

II. Jawaban uraian

1. Neolithikum merupakan kebudayaan pertama yang tersebar diseluruh wilayah di nusantara. Kebudayaan inilah yang menjadi dasar sesungguhnya dari kebudayaan Indonesia sekarang. Pada zaman ini terjadi suatu perubahan yang sangat besar dalam peradaban manusia yakni perubahan kehidupan dari masa foodgathering menjadi foodproducing. Masyarakat telah mengenal bercocok tanam dan beternak, sudah memiliki tempat tinggal tetap, hidup berkumpul membentuk suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan dan kerjasama. Mereka mampu membuat periuk belanga dan menenun. Alat-alat yang ditemukan pada zaman ini berupa kapak persegi (ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali) dan kapak lonjong (ditemukan di daerah Irian dan Kalimantan Utara. Selain itu juga ditemukan perhiasan (gelang, cincin, dll).

2. Homoartinya manusia, merupakan jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain. Ciri jenis manusia ini adalah

a. berat badan kira-kira 30 sampai 150 kg, b. volume otaknya lebih dari 1.350 cc, c. alatnya dari batu dan tulang, d. berjalan tegak,

e. muka dan hidung lebar, dan f. mulut masih menonjol.

(33)

Lampiran 11. Lembar Soal Siklus II

Pretes Hasil Belajar Sejarah Kelas X Siklus II I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Yang merupakan manusia pendukung mayarakat berburu dan meramu tingkat awal adalah… a.homo sapiens

b. Pithecanthropus erectus c. Homo wajakensis

d. Pithecanthropus erectus dan Homo wajakensis e. semuanya salah

2. Perhatikan gambar di bawah ini

Yang bukan merupakan ciri kehidupan masyarakat berburu dan berpindah-pindah adalah. . . . a. belum mengenal bercocok tanam

b. kebutuhan bergantung pada alam

c. alat-alat mereka terbuat dari batu yang masih kasar

d. manusia hidup berkelompok dan tempat tinggal mereka berpindah-pindah e. Pola bermukim mereka berubah dari nomaden menjadi semisedenter

2. Kehidupan masa beruru dan mengumpulkan makanan seperti yang ditunjukkan gambar dibawah ini merupakan….

a. Abris sous roce b. kjokkenmodinger c. berhuma

d. bercocok tanam e. semisedenter

4. Perhatikan pernyataan berikut:

i. berlangsung setelah zaman pleistosen ii.kehidupan masih tergantung pada alam

iii. alat-alat kehidupan misalnya kapak genggam, flake, dan alat-alat dari tulang iv. hidup berkelompo terdiri dari beberapa keluarga

v. mereka bertempat tinggal di gua

Ciri-ciri masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut ditunjukkan pada pernyataan: a. i dan ii

b. i, ii, dan iii c. i, ii, dan iv

(34)

d. iii dan iv e. i, ii, iii, iv, dan v 5. Perhatikan gambar berikut

Gambar diatas menunjukkan ciri kehidupan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan yaitu….

a. pembagian kerja yaitu lelaki berburu dan wanita memperluas pengetahuan tentang tanaman

b. tidak ada pembagian kerja c. bercocok tanam

d. Laki-laki berburu dan wanita bercocok tanam e. semuanya salah

6. Berikut yang bukan merupakan ciri dari masa bercocok tanam adalah… a. sudah mengenal bercocok tanam secara baik

b. sudah mempunyai tempat tinggal yang menetap secara mantap c. peralatan yang terbuat dari batu masih kasar

d. peradaban sudah maju

e. sudah memelihara hewan untu konsumsi dan untuk binatang kurban

7. Pada masa bercocok tanam telah muncul barter. Berikut barang yang tidak dipertukarkan pada masa itu yaitu....

a. hasil bercocok tanam b. hasil kerajinan c. garam

d.ikan laut yang dikeringkan e. perahu

8. i. peralatan rumah tangga ii. peralatan pertanian iii. peralatan berburu iv. peralatan berkebun

Yang merupakan peralatan yang dibuat manusia ketika manusia mengenal logam adalah. . . . a. semuanya benar

b. i,ii c. ii, iii d. ii, iii, iv e. iv,iv

(35)

9. Perhatikan gambar dibawah ini

Pernyataan yang sesuai gambar adalah ….

a. teknik a cire perdue atau teknik setangkup adalah teknik cetakan dengan menggunakan dua alat yang dijadikan satu dan dapat ditangkupkan

b. teknik bivalve atau teknik setangkup adalah teknik cetakan dengan menggunakan dua alat yang dijadikan satu dan dapat ditangkupkan

c. teknik a cire perdue (cetakan lilin), bila perunggu yang dituangkan sudah dingin, maka cetakan dipecah untuk mengambil benda yang sudah jadi

d. teknik bivalve (cetakan lilin)

e. teknik a cire perdue dapat digunakan berkali-kali

10. Yang bukan merupakan kepercayaan pada masa awal masyarakat Indonesia adalah…. a. kepercayaan terhadap roh nenek moyang

b. animisme c. dinamisme d. politeisme e. monoisme

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!

5. Jelaskan mengenai kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana!

6. Jelaskan mengenai kehidupan sosial, budaya, dan kepercayaan masyarakat masa bercocok tanam!

Gambar

Gambar diatas merupakan salah satu kegiatan manusia pra sejarah pada zaman….
Gambar diatas merupakan salah satu hasil kebudayaan masa berburu dan mengumpulkan  makanan yang berfungsi untuk…
Gambar diatas merupakan gambar… yang berfungsi untuk….
Gambar 10. Guru mempresensi siswa  ```  Gambar 11. Guru melakukan pretest  Sumber : Dokumentasi pribadi  Sumber : Dokumentasi pribadi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian 2 pada penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang telah diajukan, dengan demikian temuan ini beranggapan bahwa tidak ada perbedaan yang

Sementara menurut Rachmat Djatnika (1991:14) setelah wafatnya Ath Thabari mujtahid tidak muncul lagi. Fuqaha Sunni pada permulaan abad keempat Hijrah menetapkan pintu

Perlakuan yang menggunakan ampas teh dengan air cucian beras sebagai nutrisi tanaman selada (Lactuca sativa L), terdiri dari:.. P1 = perlakuan dengan

Menurut Sugiyono (2015:60), “variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Tugas akhir mengembangkan sebuah sistem server partner yang digunakan sebagai penyedia layanan yang dapat melakukan komunikasi antara sever pulsa yang satu dengan server

budaya yang telah dijalankan dan teruji selama perusahaan berdiri yang telah mengantarkan Raksa menjadi salah satu perusahaan asuransi yang terus berkembang dan

Penelitian akan digunakan dengan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif, yaitu metode untuk menemukan secara spesifik dan realistis yang bertujuan untuk melengkapi uraian

Adapun alternatif yang dipilih adalah melalui media kotak jodoh.Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap bahwa kemampuan kognitif anak dalam memasangkan benda