• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian.

Era Modernisasi yang terjadi di Indonesia telah membentuk pemikiran masyarakat Indonesia menjadi semakin praktis dan individual tanpa memikirkan kembali orang yang berada di sekitarnya. Perkembangan ini bisa terlihat dari kehidupan keseharian masyarakat yang semakin boros dengan pemakaian barang dan jasa secara berlebihan (konsumtif) serta merasa bisa melakukan kesehariannya sendiri akibat modernisasi tekhnologi. Seiringnya perkembangan ini, maka kebutuhan manusia akan semakin kompleks dan salah satunya adalah kebutuhan akan informasi yang semakin meningkat.

Dengan kebutuhan informasi yang semakin meningkat tersebut, maka tersajinya berita di internet yang bisa dikonsumsi dengan computer bahkan sekarang bisa mengkonsumsi informasi dengan Gadget (Hand Phone), yang tanpa kita sadari telah membuat suatu perubahan Gaya Hidup masyarakat yang luar biasa dan bisa kita lihat dengan mudahnya masyarakat mendapatkan informasi, hiburan, social,politik bahkan bidang ekonomi sekalipun.

(2)

Gadget (Hand Phone) adalah sebuah alat komunikasi modern yang memiliki fungsinya tersendiri. Kemunculan tekhnologi canggih pada gadget yang terus-menerus hadir di tengah masyarakat cukup menarik bagi kelompok muda di Indonesia. Pemanfaatannya untuk bertukar informasi tentang minat yang sama semakin banyak dilakukan.

Saat ini gadget sudah seperti kebutuhan primer, maka bagi sekelompok masyarakat atau mahasiswa sekalipun rasanya sesuatu hal yang wajib dimiliki bagi sebagian besar anak muda mulai dari cell phone atau hand phone sampai dengan tablet.

Mahasiswa merupakan sebuah kelompok atau komunitas dalam sebuah tatanan di masyarakat yang memperoleh predikat sebagai orang yang mempunyai tingkatan ilmu pendidikan yang tinggi karena mempunyai ikatan pada perguruan tinggi. Dimana, mereka dianggap sebagai calon orang yang berintelektual terhadap sebuah pemikiran.

Namun, masih banyak mahasiswa yang kehidupannya mulai ketergantungan pada Smartphone-nya, mereka hanya bisa berfikir semua secara mudah dan praktis dalam berkomunikasi maupun mencari informasi, Itu semua terlihat dimana saja mereka berada, tidak lepas dengan alat canggihnya yaitu hand phone untuk sekedar browsing. Padahal informasi mengenai ilmu pengetahuan sangatlah penting bila didapatkan di bangku perkuliahan, dan Smartphone hanyalah sebuah alat untuk mendukung keseharian seseorang dalam berinteraksi.

(3)

Peneliti sendiri melihat mahasiswa Universitas mercu Buana, khususnya fakultas ilmu komunikasi jurusan Broadcasting. Banyak yang peneliti lihat kehidupannya tidak lepas dari yang namanya Smartphone, hal itu bisa terlihat sering aktifnya mereka di beberapa Media Sosial.

Peneliti juga ikut mengamati bagaimana penggunaan Smartphone begitu berartinya, sehingga membuat sebuah sudut pandang baru, bahwa mereka seakan-akan telah menganggap benda yang sifatnya untuk berkomunikasi tersebut telah menjadi bagian penting dalam hidup mereka.

Terjadinya perubahan gaya hidup yang ada dalam mahasiswa disebabkan oleh mahasiswa lain yang tingkat ekonominya lebih tinggi dan pergaulan yang lebih luas sehingga orang tersebut dapat memperoleh pengetahuan mengenai new media dalam hal tekhnologi untuk mendapatkan informasi yang lebih praktis dengan gaya modern, agar terlihat modern, gaul, dan keren.

4.2 Hasil Penelitian

Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah melihat dan memaknai satu – persatu bagaimana gaya hidup mahasiswa pengguna Smartphone di Universitas Mercu Buana dengan Objek Penelitian Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Broadcasting angkatan 2012.

(4)

Dalam memaknai satu persatu terhadap bagaimana gaya hidup mahasiswa pengguna Smartphone. Peneliti menghubungkan hal tersebut dari teori interaksi simbolik, yang mengatakan kehidupan sosial pada dasarnya adalah “interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol.” Maka, Sangat jelas bahwa istilah interaksionalisme simbolik akan mengarah kepada ciri khas dari interaksi manusia. Cirinya adalah manusia saling memahami dan mengartikan tindakannya melalui simbol-simbol yang muncul dalam berinteraksi. Pengertian simbol yang dimaksud peneliti disini adalah Handphone Smartphone.

Untuk melakukan penelitian, penulis menitik beratkan penggunaan Smartphone kepada ringkasan George Ritzer, yang menuangkan teori interaksi simbolik ke dalam 7 prinsip, sebagai berikut :

1. Manusia, tidak seperti hewan lebih rendah, diberkahi dengan kemampuan berpikir.

2. Kemampuan berpikir itu dibentuk oleh interaksi social.

3. Dalam interaksi sosial orang belajar makna dan simbol yang memungkinkan mereka menerapkan kemampuan khas mereka sebagai manusia, yakni berpikir.

4. Makna dan simbol memungkinkan orang melanjutkan tindakan (action) dan interaksi yang khas manusia.

(5)

5. Orang mampu memodifikasi atau mengubah makna dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan dan interaksi berdasarkan interpretasi mereka atas situasi.

6. Orang mampu melakukan modifikasi dan perubahan ini karena, antara lain, kemampuan mereka berinteraksi dengan diri sendiri, yang memungkinkan mereka memeriksa tahapan-tahapan tindakan, menilai keuntungan dan kerugian relative, dan kemudian memilih salah satunya.

7. Pola-pola tindakan dan interaksi yang jalin menjalin ini membentuk kelompok dan masyarakat.43

4.2.1 Kegunaan Sebuah Smartphone atas Dasar Pemikiran Manusia

Setelah Melakukan wawancara dengan Informan, yaitu lima orang pengguna Smartphone di Universitas Mercu Buana, peneliti dapat menganilisa tentang fenomena gaya hidup mahasiswa pengguna Smartphone di Universitas Mercu Buana pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Broadcasting angkatan 2012. Peneliti mencoba untuk melakukan atau menganalisa nara sumber tersebut berdasarkan data-data yang sudah di dapatkan melalui wawancara dengan beberapa nara sumber, yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Broadcasting Angkatan 2012.

43 Op. Cit, Dr. Deddy Mulyana, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu social lainnya (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2006), 73.

(6)

Informan 1

Informan ke satu bernama Nurul Hanna. Beliau saat ini telah ber-umur 20 tahun dan sebagai mahasiswa aktif di Universitas Mercu Buana dengan jurusan “Broadcasting” angkatan 2012. Ia telah menjadi informan dalam penelitian gaya hidup mahasiswa pengguna SmartPhone, sebab menurut peneliti ia sangat bergantung dengan HandPhone SmartPhone-nya yaitu Samsung Tab 3. Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, Nurul Hanna ini dalam kesehariannya sering menggunakan handphone’nya untuk bersosialisasi bersama teman, mencari informasi berita yang sedang update, dan bahkan mengekspresikan kesehariannya di media social seperti Path,Instagram,Twitter dan aplikasi media social lainnya.

“kelebihannya, saya bisa melakukan banyak hal dengan satu gadget itu, saya bisa memakai Microsoft office disitu, bisa mengkontak orang lain yang tidak mempunyai medsos juga melalui SMS, saya juga bisa mengakses semua media social, dan browsing”

Informan 2

Informan kedua bernama, Zahra Baidha. Beliau saat ini telah ber-umur 20 tahun dan sebagai mahasiswa aktif di Universitas Mercu Buana dengan jurusan “Broadcasting” angkatan 2012. Ia telah menjadi informan dalam penelitian gaya hidup mahasiswa pengguna SmartPhone, sebab menurut peneliti ia sangat bergantung dengan HandPhone SmartPhone-nya yaitu Samsung Core Duos. Menurut hasil

(7)

penelitian yang dilakukan peneliti, Zahra Baidha ini dalam kesehariannya sering menggunakan handphone’nya bahkan telah menganggap benda komunikasi tersebut sebagai orang yang paling terdekat atau bisa di bilang layaknya kekasih ia, yang harus di bawa kemana-mana dan benda tersebut tidak boleh Lowbet (habis daya Baterai) karena akan membuat ia BadMood.

“ya semua orang tau’lah bahwa yang namanya hp itu penting banget dan urgent sekali, apa lagi kalau misalkan kita nggak bawa hp ke kampus berasa nggak bawa kekasih atau pendamping hidup’lah soalnya di gadget kan banyak hal yang bisa kita lakukan dan suka BT kalau hp itu Lowbet.”

Informan 3

Informan ketiga bernama, Shara Wardhani. Beliau saat ini telah ber-umur 20 tahun dan sebagai mahasiswa aktif di Universitas Mercu Buana dengan jurusan “Broadcasting” angkatan 2012. Ia telah menjadi informan dalam penelitian gaya hidup mahasiswa pengguna SmartPhone, sebab menurut peneliti ia sangat bergantung dengan HandPhone SmartPhone-nya yaitu Iphone 4. Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, Shara Wardhani ini dalam kesehariannya sering menggunakan Handphone’nya akibat semakin canggihnya alat komunikasi tersebut, ia sebelumnya memakai Handphone yang bisa dibilang telah ketinggalan zaman yaitu Nokia 6300, dan semenjak ia mengenal beberapa kelebihan dari Iphone 4, ia berpikir untuk beralih ke merk Handphone tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dimulai dari

(8)

berkomunikasi dengan teman bahkan selalu aktif di media social untuk mengekspresikan kesehariannya.

“karena, sekarang sudah canggih kalau memakai yang 6300 itu udah ketinggalan jaman banget yang pertama, terus yang kedua, karena temen-temen gue juga udah pada memakai I phone atau bb gue bisa berkomunikasi secara mudah misalkan ada yang minta foto ya dengan hp gue yang baru ini, ya gue bisa saling bertukar foto juga, jadi ya gue beli’lah untuk keperluan gue sendiri.”

Informan 4

Informan keempat bernama Alif Rahmansyah. Beliau saat ini telah ber-umur 20 tahun dan sebagai mahasiswa aktif di Universitas Mercu Buana dengan jurusan “Broadcasting” angkatan 2012. Ia telah menjadi informan dalam penelitian gaya hidup mahasiswa pengguna SmartPhone, sebab menurut peneliti ia sangat bergantung dengan HandPhone SmartPhone-nya yaitu Polytron. Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, Alif Rahmansyah ini dalam kesehariannya sering menggunakan Handphone’nya untuk menunjang aktifitas perkuliahan yang ia jalani dan sangat gemar bermain games bahkan apabila, ia telah asik bermain dengan SmartPhone’nya, sampai-sampai tidak mau diganggu.

(9)

“kalau bisa dibilang, dengan hp ini gue masih bisa banyak belajar, dan mendownload hal-hal yang positif’lah. Dan kalau secara pribadi kalau gue udah megang hp ya gue nggak bisa diganggu.”

Informan 5

Informan kelima bernama Hanif Muhammad Luthfi. Beliau saat ini telah ber-umur 20 tahun dan sebagai mahasiswa aktif di Universitas Mercu Buana dengan jurusan “Broadcasting” angkatan 2012. Ia telah menjadi informan dalam penelitian gaya hidup mahasiswa pengguna SmartPhone, sebab menurut peneliti ia sangat bergantung dengan HandPhone SmartPhone-nya yaitu Asus Zenfone 5. Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, Hanif Muhammad Luthfi ini dalam kesehariannya sering menggunakan Handphone’nya dan ia juga menyadari, setelah mempunyai Handphone Asus Zenfone 5, kehidupannya tersebut sangat bergantung dengan Smartphone’nya dimulai dari bersosialisasi, hingga mencari informasi melalui alat komunikasinya.

“kegiatan saya pasti berbeda dengan handphone cross saya dengan handphone asus saya, jadi kalau dengan cross saya hanya bisa sms, tetapi dengan adanya zenfone ini sendiri saya sangat bergantung, dimulai dari bangun tidur pasti yang saya cari adalah hand phone, karena mungkin saja ada updatean instagram saya yang dibilang jelek sama orang, atau mungkin di Blackberry ada broadcast’an yang penting bagi saya. Untuk pelajaran saya

(10)

lebih suka searching di hand phone dari pada ke perpustakaan, atau misalkan kalau ada ujian open book saya, lebih suka open gadget, karena ribet kalau open book, saya rasa mungkin lebih bergantung terhadap gadget. Dan tidak bisa dipungkiri dengan kemajuan tekhnologi sangat bermanfaat bagi kehidupan sekarang.”

4.2.2 Kemampuan Berpikir dibentuk atas Interaksi Sosial

Peneliti melihat mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Broadcasting Angkatan 2012 mereka berpikir Smartphone sudah sebagai teman hidup, bahkan sebagian jiwanya berada diSmartphone. Sehingga mereka tidak bisa lepas dari yang namanya Smart Phone dimulai dari sesudah bangun tidur, beraktivitas sehari-hari, berinteraksi dengan lawan komunikasi-nya, hingga sebelum tidur-pun kehidupannya tidak bisa lepas dari yang namanya Smart Phone.

Seperti yang dikatakan oleh informan kesatu, ia merasakan kehilangan semangat hidup apabila sehari tidak memegang alat komunikasi.

“kosong sih rasanya, kaya salah satu instrument kehidupan saya itu nggak ada, ya hampa’lah”

(11)

“ya ada yang kurang, merasa kesepian aja kaya kehilangan soulmate gitu, nggak bisa update nggak bisa ngabarin.”

Peneliti menafsirkan bahwa mereka telah menempatkan Handphone sebagai teman hidup, ketika mereka sedang melakukan interaksi sosial, yaitu berkumpul di pusat keramaian Universitas Mercu Buana yang biasa disebut Atrium Universitas Mercu Buana. Peneliti melihat mereka sibuk dengan alat komunikasinya, dimulai hanya sekedar browsing untuk mencari suatu informasi atau ilmu, berkomunikasi dengan lawan komunikasinya melalui aplikasi Chatt, bermain Games, hingga sekedar mem-publish kegiatan yang mereka lakukan di Media Sosial bahkan mencurahkan kehidupannya di Dunia Maya juga melalui Media Sosial.

Seperti hasil wawancara yang dilakukan peneliti, terhadap informan keempat yang mengatakan bahwa sering menggunakan waktu luangnya untuk bermain games di Smartphone.

“kalau gue sih, pasti kalau bangun tidur langsung liat hp, mungkin ada BBM penting atau nggak !, terus yang kedua langsung main games mau sesudah tidur atau sebelum tidur gue sih pasti main games dulu.”

Sama halnya dengan Informan kesatu yang juga mengatakan bahwa :

“iya paling dari bangun sih, yang paling pertama itu cek Hand Phone, mau itu ada pesan atau nggak pasti selalu dilihat, terus kebiasaan juga suka sering ngeliat Time Line kalau habis bangun tidur. Entah mencari portal

(12)

berita terbaru atau melihat status orang, karena kalau kita melihat salah satu judul portal berita yang lagi in kita bisa tau informasi yang lagi update.kalau lagi waktu luang, paling main twitter dan path hanya untuk sekedar menginformasikan kegiatan saya, dan kalau ada moment bersama keluarga maupun teman, sering menggunakan instagram dan kalau mau ngeluh pasti di twitter. Selain itu di gadget saya, saya bisa BBM, Whatsapp, jadi untuk intensitas sering memakai BBM dan Whatsapp. Sampe pengen tidur-pun harus ngecek HP dulu”

4.2.3 Pembentukan Sebuah Makna dan Simbol Akibat Proses Interaksi Sosial

Kehidupan manusia sehari-hari memang tidak terlepas dari kebutuhan untuk berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain entah itu dilakukan melalui dunia nyata atau dunia maya. Di kalangan mahasiswa, peneliti beranggapan penggunaan Handphone sudah sebagai alat multi fungsi yang bukan lagi hanya untuk

berkomunikasi melalui jarak jauh maupun saling mengirim pesan singkat. Akibat, multi fungsi tersebut para mahasiswa dapat melakukan suatu tindakan secara positif dan negatif tergantung dari tiap individu.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan sebagian informan yang menggunakan smartphone’nya, cenderung mengarah kepada hal yang positif. Selain bermanfaat untuk menunjang aktifitas untuk berinteraksi

(13)

dengan banyak komunikan melalui aplikasi chatt modern yang bisa mendekatkan lawan komunikasi yang berjarak sangat jauh, seperti Blackberry Massangger,Whatsapp atau Line, Mereka menggunakan Smartphone untuk mencari informasi atau ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi diri mereka.

Penggunaan ke arah hal yang positif itu, dibenarkan oleh informan kelima yang mengatakan bahwa :

“buat saya, hand phone itu sebuah bagian dari kehidupan. Bisa jadi sumber ilmu, terkadang bisa jadi media yang mendekatkan yang jauh. Dia juga bisa jadi teman kalau lagi bosan.”

Hal positif atas penggunaan Smartphone, juga dialami oleh informan kedua untuk bersosialisasi dengan temannya yang berjarak sangat jauh dengan biaya yang hemat serta praktis.

“sepakat, karena dengan adanya tekhnologi yang semakin maju dapat mempermudah kita dalam berkomunikasi tanpa bertatap muka, terus gampang juga bersosialisasi dengan teman lama, teman di luar pulau bahkan Negara, walaupun komunikasi juga ujung2nya ketemuan yuk nah dari situ gampang.”

(14)

4.2.4 Makna dan simbol memungkinkan orang melanjutkan tindakan (action)

Dengan majunya internet dan ditunjang hadirnya smartphone, maka media sosial pun ikut berkembang pesat. Media sosial yang terdiri dari Twitter, Path, Instagram, dan beberapa media sosial lainnya merupakan situs popular yang sedang di gandrungi masyarakat modern saat ini, dimana mereka dapat membuat halaman website pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang memiliki media sosial yang sama, untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.

Media sosial biasanya sering digunakan untuk memposting tentang kegiatan pribadinya, foto-foto bersama teman-temannya, serta telah menjadi media keluh-kesah (Curhat). Inilah yang membuat mereka selama hampir 24 jam, menjadi tiada hari tanpa membuka media sosial dan tidak lepas dari Smartphone.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, informan ketiga mengatakan bahwa :

“iya betul selain itu gue juga bisa mencari informasi, dari yang dulu hp gue Cuma bisa sms dan telpon doang sekarang udah bisa searching ke google atau nonton-nonton youtube.”

Sama halnya dengan informan kelima yang mengatakan bahwa :

“sepakat, karena dengan majunya tekhnologi itu ya gaya komunikasi pun harus semakin berkembang. Entah itu kita saling berkomunikasi dengan

(15)

orang luar negeri, misalkan whatsapp atau massanger saya bisa berkomunikasi dengan teman saya yang di mesir, pertama komunikasinya bisa efektif dan harganya nggak mahal. Serta nggak menghabiskan kuota internet yang banyak.”

4.2.5 Manusia Mampu Memodifikasi Sebuah Makna dan Simbol yang Mereka Gunakan Dalam Suatu Tindakan dan Interaksi.

Semua orang tentu tahu sebuah Handphone memiliki fungsi utama sebagai komunikasi. Namun, dengan semakin canggihnya tekhnologi komunikasi, mereka bisa memanfaatkan komunikasi untuk hal yang lebih baik lagi dengan beberapa aplikasi chatt pendukung, seperti yang disebutkan peneliti tadi antara lain : Blackberry Massanger, Line, Whatsapp dan beberapa aplikasi modern lainnya. Telah membentuk suatu pandangan baru, bahwa fungsi Handphone dapat memberikan peluang untuk berbisnis.

Hal tersebut sangat dirasakan oleh informan ketiga, yang mengatakan bahwa dengan semakin majunya tekhnologi komunikasi ia dapat memanfaatkannya untuk berbisnis.

“ada juga sih, kaya gue juga jualan jam githu . dan cara pemesanannya bisa liat di path atau twitter gue.”

(16)

Informan kedua juga mengatakan bahwa dengan Smartphone, ia bisa mencari referensi untuk mencari kebutuhan yang ia inginkan.

“nggak juga sih, paling saya Cuma melihat referensi aja tapi tetep kalau mau beli ya mending ditokonya langsung.”

4.2.6 Alasan Manusia Mampu Memodifikasi Sebuah Makna dan Simbol yang Mereka Gunakan

Aktifitas penggunaan Smartphone yang tinggi, hingga kecenderungan sifat yang ingin cepat dan praktis membuat kebutuhan dalam hal transaksi online menjadi target bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produknya.

Inilah yang membuat pergeseran fungsi sebuah handphone, di kalangan masyarakat. Semua orang dapat memenuhi kebutuhan primer atau sekundernya secara praktis tanpa mesti jauh-jauh ke tempat atau lokasi penjualan kebutuhan hidup sehari-hari, maupun sekedar melihat referensi sebuah toko penjualan suatu produk untuk mereka kunjungi.

Seperti yang dikatakan informan kedua yang sebelumnya mengatakan bahwa :

“ada juga sih, kaya gue juga jualan jam githu . dan cara pemesanannya bisa liat di path atau twitter gue.”

(17)

“ada 2 hal yang saya cari di media social yaitu pakaian dan buku.”

4.2.7 Pembentukan Sebuah Kelompok di Masyarakat atas Penggunaan Smartphone

Bagi peneliti, di dalam prinsip teori interaksi simbolik yang menyebutkan Pola-pola tindakan dan interaksi yang jalin menjalin ini akan membentuk kelompok dan masyarakat. Maka, peneliti berpikir beberapa pola hubungan komunikasi yang terjadi dalam pengguna smartphone, telah membentuk suatu jalinan kelompok yang memiliki fungsi dan manfaat yang sama. Sudah diketahui bersama, dengan seseorang yang memiliki handphone Smartphone pasti mempunyai maksud dan tujuan yang sama seperti mencari informasi atau ilmu pengetahuan, menggunakan aplikasi komunikasi pendukung lainnnya, dan mengekspresikan kesehariannya melalui media social. Berbeda dengan kelompok mahasiswa lainnya, yang masih menggunakan alat komunikasi yang lama dimana mereka hanya bisa menikmati fitur standard antara lain layanan pesan singkat, atau pun menelpon lawan komunikasi.

Itulah hasil penelitian yang dilakukan penulis, terhadap 7 prinsip interaksi simbolik. Namun, inti dari teori interaksi simbolik adalah memfokuskan kepada teori tentang “diri” (self) dari George Herbert Mead, teori ini memiliki pandangan yang berbeda , ia memandang diri actor mampu untuk menciptakan realitasnya sendiri di mana fakta sosial di tempatkan dalam kerangka simbol-simbol interaksi sosial actor.

(18)

Namun, dalam interaksi sosial melalui komunikasi hanya bisa terjadi apabila terdapat simbol yang paling signifikan, yang berarti sama-sama dipahami antara diri pribadi dan orang lain atau antara komunikan dan komunikator.

Peneliti melihat fakta yang menjadikan mereka ketergantungan dengan smartphone adalah hasil pemaknaan sebuah handphone sebagai alat penunjang mereka untuk berinterkasi dengan orang lain maupun sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang bisa ia dapatkan secara praktis, cepat, dan hemat.

Makna tersebut di bentuk dalam proses interaksi antara diri (self) dan objek diri, dan pada saat yang bersamaan akan mempengaruhi tindakan social mereka masing-masing, dalam interaksi sosial.

Seperti hasil wawancara yang dilakukan peneliti, kepada informan kesatu yang mengatakan bahwa :

“karena melihat kebutuhan juga, karena kita juga butuh medsos dan blackberry tidak bisa meng-cover kebutuhan medsos kita(saya), saya butuh Gadget yang memiliki spesifikasi lebih contohnya Samsung.”

Selain itu, Informan keempat juga mengatakan bahwa :

“ya mungkin kalau gue nggak megang hp, ya kaya manusia purba nggak mungkin’lah sehari kita nggak berkomunikasi apa lagi gw mahasiswa aktif

(19)

dan butuh informasi dari temen-temen. Jadi kalau nggak megang hp, ya temen kita sulit untuk hubungin gue.”

Fakta ini selaras dengan gagasan dasar interaksionisme simbolik yang menyatakan bahwa tindakan dan interaksi manusia yang dimengerti hanya melalui pertukaran komunikasi atau simbol yang bermakna. Dalam pendekatan ini, manusia atau diri seseorang diibaratkan sebagai orang yang sedang melakukan sebuah peran dalam sebuah proses interaksi, sebagai lawan yang selanjutnya akan ditindak lanjuti yang nantinya berkorelasi atau berhubungan dengan pengembangan diri si actor tersebut.

Tekhnologi Handphone memang selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Saat ini handphone hadir di tengah masyarakat dengan suatu tekhnologi yang modern dan sering kali disebut sebagai Smartphone. Kemudian peneliti melihat Gaya hidup, pada kaum mahasiswa sekarang khususnya Mahasiswa Broadcasting Universitas Mercu Buana, telah mengalami perubahan yang sangat pesat akibat terus berkembangnya alat telekomunikasi handphone.

Walaupun sudah canggih, namun fungsi Smartphone masih sama halnya seperti handphone yang menggunakan tekhnologi lama yaitu untuk mengirim pesan melalui Short Message Service (SMS) maupun berkomunikasi jarak jauh. Kelebihannya Smartphone saat ini sering dimanfaatkan mereka untuk mencari informasi atau ilmu, hiburan, gaya, aplikasi media social, penyimpanan data, dan

(20)

terpenting telah menjadi suatu bagian gaya hidup untuk mengaktualisasikan diri di dalam masyarakat.

Selain itu, peneliti juga melihat pergeseran fungsi Handphone Smartphone sendiri, banyak orang yang menggunakan Smartphone untuk menunjang penampilan sehari-hari ketimbang memanfaatkan fungsi’nya. Orang yang memiliki gengsi yang tinggi mungkin akan menggunakan Smartphone hanya untuk dipandang sebagai orang yang keren dan canggih.

Seperti yang dikatakan oleh informan kedua yang mengalami perubahan gaya hidup dalam kesehariannya. Ia mengatakan bahwa :

“beda sih yah jaman dulu dengan jaman sekarang, yang dulu masih pendiam dan nggak tau apa-apa dengan hp yang semakin baru ini bisa ngeliat gaya hidup seseorang itu bagaimana dan bisa mengikutinya meskipun ya nggak selalu, dan namanya jaman sekarang ya harus ngikutin trend2. Dan kalau untuk kepribadian saya sendiri, ya saya bisa menjadi marah2 sendiri, suka galau-galau gitu.”

Informan ketiga juga mengatakan :

“ya sebelumnya gue nggak pernah pamer gitu, tapi ya karena sekarang hp gue iphone ya gue bisa pamer foto kaya makanan atau yang lainnya.”

(21)

4.2.8 Kegunaan Smart Phone dalam Kehidupan sehari-hari

Perubahan terhadap kegunaan teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sering kali dihubungkan dengan adopsi terhadap penggunaan tekhnologi baru (New Media) yang dipakai dalam komunikasi dan dampak sosial, yang diakibatkan oleh perkembangan tekhnologi komunikasi.

Perkembangan tekhnologi komunikasi tersebut, pada tahun-tahun belakangan ini membuat kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi juga harus semakin berkembang. Dimana, Perkembangan ini seseorang harus mampu menyelesaikan sebuah masalah yang dihadapi, dapat diselesaikan dalam waktu cepat dan singkat.

Peneliti bertanya kepada informan, mengapa saat mereka mempunyai alat komunikasi yang bisa dibilang kurang update dengan perkembangan zaman, mereka beralih ke alat komunikasi Handphone yang canggih dimana mempunyai aplikasi chatt yang instant dan menarik perhatian si pengguna Handphone.

Peneliti mewawancarai informan yang membahas kenapa mereka beralih ke alat komunikasi yang semakin canggih.

Informan kelima mengatakan bahwa :

“ya menurut saya, dengan alat komunikasi yang semakin canggih, ya gaya berkomunikasi juga harus berkembang, yang tadinya Cuma bisa berkomunikasi secara satu arah namun dengan adanya gadget yang semakin

(22)

canggih kita bisa berbicara ke banyak arah, terhadap orang yang berada di depan kita, ke orang yang jauh dengan kita. “

Selain dengan informan kelima, peneliti pun mewawancarai informan lain yaitu informan keempat yang mengatakan :

“ya gue setuju banget, karena kalau tekhnologi semakin jadul ya semakin sulit kita berkomunikasi dan adanya tekhnologi yang baru kita bisa lebih mencari sesuatu hal yang berguna, mungkin seperti aplikasi-aplikasi seperti photo-shop’nya mungkin itu lebih membantu”

Tekhnologi komunikasi sudah pasti dari tahun ke tahun memang mengalami sebuah perubahan yang sangat pesat, dan membuat seseorang akan semakin bebas mengekspresikan kehidupannya di dunia maya karena di dukungnya layanan yang berbasis internet dan aplikasi-aplikasi chatt modern.

Peneliti melihat permasalahan yang terjadi akibat majunya tekhnologi komunikasi yaitu dengan alat komunikasinya HandPhone Smartphone, membuat suatu perubahan sudut pandang manusia terhadap kehidupannya. Sebab dari sekian banyak alat komunikasi yang pernah dikenal, mungkin Handphone yang paling menonjol dan terbanyak menguasai kehidupan masyarakat di kota-kota besar termasuk di dalamnya adalah mahasiswa yang mungkin dahulu orang mengekspresikan kegiatannya lewat catatan kecil (diary) atau mencurahkan pengalaman hidupnya kepada sahabat namun dengan aplikasi media sosial yang

(23)

semakin canggih mereka lebih beralih mencurahkannya ke media sosial seperti Path, Twitter, Instagram, dan aplikasi media sosial lainnya.

Peneliti mewawancarai informan yang menggunakan alat komunikasinya untuk mengekspresikan kesehariannya di dunia maya melalui media sosial.

Informan kesatu mengatakan bahwa :

“iya paling dari bangun sih, yang paling pertama itu cek Hand Phone, mau itu ada pesan atau nggak pasti selalu dilihat, terus kebiasaan juga suka sering ngeliat Time Line kalau habis bangun tidur. Entah mencari portal berita terbaru atau melihat status orang, karena kalau kita melihat salah satu judul portal berita yang lagi in kita bisa tau informasi yang lagi update. Kalau lagi waktu luang, paling main twitter dan path hanya untuk sekedar menginformasikan kegiatan saya, dan kalau ada moment bersama keluarga maupun teman, sering menggunakan instagram dan kalau mau ngeluh pasti di twitter. Selain itu di gadget saya, saya bisa BBM,Whatsapp,jadi untuk intensitas sering memakai BBM dan Whatsapp. Sampe pengen tidur-pun harus ngecek HP dulu.”

Selain mewawancarai informan kesatu, peneliti mewawancarai informan lain,

(24)

“ya kalau bangun paling langsung ngeliat hp kalau dia bunyi, paling kalau iseng-iseng saya langsung ngeliat twitter, dan mencari informasi kegiatan apa sih yang lagi in kadang saya juga ikutin. Dan terkadang, keseharian saya saya curahkan lewat tumblore, dan terkadang juga kalau saya lagi BT saya juga suka youtube atau sound cloud. Suka-suka browsing juga.”

Penyaluran informasi melalui Handphone memang melebihi kecepatan model komunikasi apapun, di samping hemat, tepat, mudah dan murah, juga dapat memperkecil resiko bagi penggunanya. Inilah yang menurut peneliti, handphone telah membuat mereka beranggapan dengan adanya aplikasi chatt mempermudah mereka berkomunikasi tanpa face to face, meskipun mereka sadar bahwa komunikasi secara Face to face masih sering mereka lakukan apabila informasi yang dimaksud atau yang disampaikan tidak bisa diterima secara efektif.

Peneliti Mewawancarai informan tentang kegunaan Smartphone mereka dalam berkomunikasi dengan lawan komunikasinya.

Informan ketiga mengatakan bahwa :

“Biasanya nih yah kalau bangun pagi melek kan ngeliat jam, terus langsung ngeliat hp ada bbm dari pacar apa nggak? Udah itu berangkat kuliah nah kalau ada sesuatu yang unik langsung gue foto dan gue share, dan ngasih unjuk ke orang2 kalau misalkan gue makan sesuatu. Terus bisa langsung berkomunikasi secara cepat melalui bbm untuk ketemuan ngerjain tugas.”

(25)

Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis maka, dapat disimpulkan bahwa kegunaan Smartphone terhadap keseharian mereka, telah membuat banyak perubahan gaya hidup khususnya mahasiswa pengguna Smartphone yang berada di Universitas Mercu Buana, Fakultas Ilmu Komunikasi jurusan Broadcasting 2012.

Selain itu, Hubungan antar individu pada saat sekarang ini ternyata tidak hanya terjadi pada dunia nyata saja. Dunia maya khususnya mahasiswa pengguna Smartphone telah sering kali menggunakan alat komunikasinya (Handphone) untuk mengekspresikan kehidupan sehari-harinya melalui media sosial, sering kali berinteraksi kepada lawan komunikasinya melalui aplikasi chatt yang semakin modern, dan bahkan dalam perkuliahannya mereka sangat bergantung kepada handphone-nya, bukan dengan lawan komunikannya.

Meskipun pola interaksi itu dapat di katakan tidak sempurna, karena tidak mempertemukan secara langsung dari individu yang bersangkutan. Namun, dalam kenyataannya pola hubungan itu telah di gandrungi oleh mereka dan dilakukan setiap harinya.

4.3 Pembahasan

Fenomenologi menrupakan sebuah kajian teoritis yang mengungkapkan suatu fenomena yang tersembunyi agar menjadi sebuah fakta yang nampak dan selanjutnya

(26)

mendalami fenomena yang nampak tersebut dengan mengungkapkan fakta yang tersembunyi.

Fenomena yang dilihat peneliti yaitu masyarakat khususnya mahasiswa saat ini memang sudahlah sangat bergantung dengan alat komunikasi “Handphone”, dimana mereka telah memberikan berbagai macam pengalaman bagi peneliti. Namun, apapun baik buruknya pengalaman tersebut tak dapat dipungkiri karena akan menjadi suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan peneliti untuk melihat bagaimana gaya hidup mahasiswa pengguna Smartphone.

Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai “bagaimana gaya hidup mahasiswa pengguna Smartphone pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Jurusan Broadcasting 2012”. Telah kita ketahui bahwa manusia selalu ingin berkembang dan selalu ingin maju dengan tekhnologi yang ada dan semakin modern.

Tekhnologi populer yang saat ini telah menjadi suatu daya magnet yang kuat bagi manusia adalah Tekhnologi Komunikasi “Handphone”. Awalnya, Handphone merupakan sebuah alat komunikasi bagi seseorang untuk bersosialisasi kepada lawan komunikasinya akibat batasan ruang dan waktu. Akan tetapi, dengan berkembangnya alat komunikasi tersebut muncullah istilah Smartphone, dimana Smartphone ini memberikan layanan berbasis internet.

(27)

Terwujudnya komunikasi dua arah melalui telepon, jarak dan waktu sudah bukan persoalan lagi. Sehingga, dirasakan bahwa peran telepon sebagai media transportasi informasi, benar-benar telah mampu menjadi alat transportasi benda yang sudah ada selama ini dan diminati oleh masyarakat.

Peneliti beranggapan bahwa, pola komunikasi yang efektif itu adalah ketika kita berhadapan langsung dengan lawan komunikasi kita atau yang biasa disebut face to face guna meminimalisir adanya noice (Gangguan), yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor alat komunikasi itu sendiri.

Realitasnya, pada tahun-tahun belakangan ini telah membentuk fenomena baru bahwa dengan adanya Smartphone. Pola Komunikasi secara face to face tersebut tidak menjadi sebuah komunikasi yang diutamakan dan telah dinomor duakan, yang terpenting bagi mereka dengan semakin canggihnya, alat komunikasi tidak perlu lagi susah payah untuk bertemu. Hanya, berkomunikasi melalui aplikasi chatt yang sedang berkembang saat ini seperti Blackberry Massengger, Line, Whatsapp dan aplikasi chat modern lainnya mereka beranggapan bahwa komunikasi tersebut murah, cepat dan efektif. Dan, akan melakukan pola komunikasi secara face to face apabila ketika mereka berkomunikasi mengalami suatu permasalahan yang sulit dimengerti maupun adanya noice.

(28)

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, dengan bagaimana gaya hidup mahasiswa pengguna Smartphone. Peneliti melihat Smartphone telah menghipnotis para penggunanya yang menjadikan mereka menjadi merasakan kedekatan secara emosional.

Dengan penelitian yang sudah peneliti lakukan, media sosial dan aplikasi chat modern pendukung lainnya lah yang telah membuat mereka para mahasiswa menjadi nyaman untuk mempergunakan Smartphonenya. Selain itu, Smartphone juga digunakan untuk mencari informasi baik itu untuk pendidikan, dan untuk mencari kebutuhan si pengguna sehari-hari melalui internet.

Pada pemanfaatan tersebut, maka mereka merasakan kehilangan yang sangat berarti. Apabila, sehari saja mereka tidak bisa menggunakan Smartphone. Bahkan, mungkin segelintir orang ada yang mempunyai panggilan khusus terhadap Smartphonenya tersebut.

Dari penelitian ini pun peneliti mengambil banyak data dari mahasiswa pengguna Smartphone di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, Jurusan Broadcasting 2012.

Maka, dengan ini peneliti mendapatkan fenomena bagaimana mahasiswa menggunakan Smartphonenya dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari cara mereka berinteraksi dengan lawan komunikasinya melalui aplikasi komunikasi modern pendukung lainnya, bereksistensi di dunia maya melalui media sosial, mencari

(29)

informasi ilmu pengetahuan maupun berita yang sedang update dan menggunakan Smartphonenya untuk mengisi waktu luang mereka yang kosong seperti bermain games. Itulah, yang menjadikan sebuah kebiasaan sehari-hari para pengguna Smartphone khususnya kalangan mahasiswa.

4.4 Konstruksi Derajat Kedua

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gaya hidup mahasiswa pengguna Smartphone, maka berikut peneliti memaparkan Konstruksi Derajat Kedua :

Konstruk Derajat Pertama

Smartphone merupakan suatu benda komunikasi untuk menunjang gaya hidup seseorang dalam bersosialisasi, sudut pandang orang mengenai fungsi utama dari sebuah Smartphone adalah bukan sekedar alat komunikasi jarak jauh maupun mengirim pesan singkat namun dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan si pengguna seperti mencari informasi, berkomunikasi memakai aplikasi chat modern, dan bereksistensi di dunia maya.

Konstruk Derajat Kedua

Konstruk derajat kedua yang berhasil ditemukan, peneliti dapat mengkategorikan gaya hidup dari kelima informan antara lain :

Smartphone sebagai function merupakan penggunaan fungsi smartphone yang dapat mempermudah untuk mencari informasi dan berkomunikasi jarak jauh

(30)

secara praktis, hemat dan cepat yang membuat penggunanya menjadi ketergantungan dan terdapat di tiga informan, yaitu informan satu, informan empat dan informan lima.

Smartphone sebagai fashion merupakan penggunaan smartphone sebagai lambang sosial yang berada dikalangan masyarakat, yang membuat si penggunanya terlihat tidak ketinggalan jaman dan keren. Hal tersebut terdapat di informan tiga.

Smartphone sebagai “teman hidup” merupakan pemaknaan tersendiri terhadap Smartphone dalam kehidupan si penggunanya, yang menjadikan benda tersebut sebagai pendamping pribadi dia, sehingga mempunyai kedekatan emosional yang tinggi. Hal tersebut terdapat pada informan dua yang memaknai Smartphonenya sebagai “Jiwaku”.

Referensi

Dokumen terkait

90 07712308 TA TTG Hamdan Asyikun Nasyid L JAWA TIMUR KOTA PASURUAN Bugul Kidul Bugul Kidul 90 Tidak Diundang Tes Tulis 91 76216799 TA TTG Imam Rosadi L JAWA TIMUR KOTA

• Dan pada 1989, formasi International Council of Chemical Association (ICCA), badan dunia industri kimia yang mewakili produsen kimia dari seluruh dunia, tengah memimpin

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Agenda hearing yang dilaksanakan oleh Komisi I DPRD Sultra dengan warga Kelurahan Bende beserta Pemerintah kelurahan Bende terkait sengketa lahan di gelar

Pada hakikatnya orang Madura telah terbiasa dengan melakukan adat istiadat dan ritual-ritual yang sudah dianggap baik oleh sekelompok orang atau golongan saja, perbuatan ini

Melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan yang didasarkan pada ilmu Melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Waktu awal aplikasi tiga minggu sebelum tanam dan frekuensi aplikasi dua minggu sekali merupakan perlakuan terbaik untuk mempertahankan kualitas visual dan fungsional

Dan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kesegaran jasmani dengan hasil belajar pada siswa kelas V sekolah dasar negeri 79 Pekanbaru