• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah mampu untuk memgimbangi perusahaan-perusahaan pesaing yang ada di pasaran, hal utama yang menjadi perhatian produsen tidak hanya bertumpu pada perusahaan itu sendiri akan tetapi perusahaan akan mengorientasikan bisnisnya pada layanan yang diberikan oleh perusahaan. Fenomena ini terjadi karena munculnya pesaing-pesaing baru yang terus berimprovisasi dalam menjalin hubungan dengan konsumen. Konsumen tidak lagi hanya memperhatikan harga barang akan tetapi juga menilai suatu barang dari kualitas barang tersebut, sehingga perusahaan harus berusaha dengan keras untuk tetap mempertahankan mutu dari produk yang dihasilkannya.

Dengan semakin dewasanya konsumen maka permintaan mereka terhadap mutu atau kualitas dari suatu barang juga turut meningkat, hal ini dapat kita lihat dari perkembangan perindustrian-perindustrian didunia dimana mereka tidak hanya memproduksi dalam jumlah banyak atau mengejar kuantitas dari barang akan tetapi mereka juga berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dari barang-barangnya. Contoh nyata yang dapat kita ambil yaitu : produk elektronika Jepang yang awalnya dianggap murahan dipasaran serta tidak mempunyai kualitas yang memadai jika dibandingkan dengan produk-produk buatan Amerika maupun Eropa, akan tetapi dapat kita lihat sekarang bahwa produk dari negeri Jepang merajai dunia elektronika

(2)

dengan produknya yang sangat beragam dan dengan kualitas yang tidak diragukan lagi. Contoh lain yang dapat kita ambil misalnya motor-motor buatan Cina yang sempat mamasuki pasaran Indonesia beberapa waktu yang lalu, akan tetapi sekarang sama sekali tidak terdengar kabar anginnya, produk-produk tersebut sama sekali tidak mampu bersaing dengan motor-motor dari Jepang, hal ini terbukti dari keluhan-keluhan yang sering kita dengar bahwa motor-motor dari Cina tidak dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya.

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari fenomena diatas yaitu mutu atau kualitas merupakan hal yang vital bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena akan berpengaruh secara langsung pada konsumen, dimana kita ketahui bahwa konsumen akan kehilangan kepercayaannya apabila sudah dikecewakan oleh produk dengan kualitas yang rendah. Dalam rangka menjaga kekonsistensian suatu produk maka perlu dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan performansi kualitas, tidak hanya melalui inspeksi akan tetapi juga melalui pengendalian proses analisa DMAIC, peningkatan kualitas dengan proses analisa dapat dipadukan dengan Seven Quality Control Tools yang akan menggambarkan banyaknya jumlah produk cacat, sebab-sebab kecacatan, langkah perbaikan yang perlu diambil. Hal inilah yang menyebabkan perlunya penerapan proses analisa DMAIC pada PT. Fajarindo Faliman Zipper.

(3)

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Setiap konsumen pasti ingin mendapatkan produk yang berkualitas, sesuai dengan apa yang diharapkannya sebelum membeli produk tersebut. Sebagai produsen tentu saja harus memberikan yang terbaik untuk konsumennya dengan kata lain harga barang yang harus dibayar oleh konsumen haruslah sebanding dengan mutu barang yang didapat. Alasan inikah yang telah mendorong setiap produsen untuk meningkatkan performansi dari kualitas produk yang dihasilkannya dengan melakukan serangkaian pengujian kulaitas.

Konsep dari kualitas sekarang ini tidak hanya sekedar membuang atau memperbaiki produk yang rusak akan tetapi merupakan suatu sistem yang berorientasi pada pencegahan kerusakan atau produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan bukan terfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada produk.

Yang menjadi pembahasan pada topik ini adalah proses produksi pada PT. Fajarindo Faliman Zipper, dimana dalam proses produksi tersebut apabila terjadi kecacatan maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, karena akan dilakukan Rework atau perbaikan sehingga akan sangat memboros waktu jika kerusakan terus terjadi selama proses produksi berlangsung. Cacat yang terjadi juga akan merugikan perusahaan karena terjadi pemborosan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

(4)

Pembahasan topik ini diharapkan dapat memberikan suatu solusi atas masalah tersebut, dimana pemecahan masalah tersebut berupa batasan-batasan mutu yang lebih jelas, proses pengendalian kualitas yang lebih sistematis dan terkoordinir. Metode yang diusulkan yaitu : menggunakan analisa DMAIC , dimana diharapkan kualitas produk yang dihasilkan terkendali sepenuhnya atau dengan kecacatan yang terjadi sedikit mungkin.

Perumusan masalah dijabarkan sebagai berikut :

a. Apa jenis cacat yang paling sering terjadi pada produk yang diteliti? b. Apakah produk yang cacat tersebut masih dalam batas yang terkendali? c. Apa faktor-faktor yang manjadi penyebab kecacatan?

d. Bagaimana mencegah terjadinya kecacatan ?

e. Bagaimana meningkatkan kualitas pada produk ini?

1.3 Ruang Lingkup

Dalam skripsi ini akan dibahas produk yang menjadi fokus utama yang memerlukan pengendalian proses produksi yaitu : Zipper Jacket coil karena dari keseluruhan produk pada perusahaan ini produk ini menghasilkan BS (Bad Scrap) terbesar pada setiap proses produksinya.

BS yang dimaksudkan adalah scrap yang tidak dapat digunakan lagi sama sekali, BS ini terjadi karena proses produksi yang salah (kecacatan) dan juga dihasilkan dari

(5)

proses perbaikan produk cacat. Sehingga kecacatan yang terjadi lebih dominan pada produk ini dibandingkan produk lain.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan pembuatan skripsi ini adalah :

1. Menganalisa pengendalian kualitas pada proses produksi dengan menggunakan metode DMAIC.

2. Menjabarkan Penyebab dari kerusakan-kerusakan tersebut

3. Memperbaiki system pengendalian kualitas yang ada di perusahaan untuk meminimalkan kecacatan dengan usulan perbaikan.

Manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah :

1. Menberikan usulan pada perusahaan untuk menerapkan pengendalian kualitas.

2. Perusahaan akan mengetahui penyebab dari kerusakan yang paling utama. 3. perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya karena kualitas dari

(6)

1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Fajarindo Faliman Zipper adalah sebuah perusahaan resleting terbesar setelah YKK dengan luas tanah 11 hectar yang pertama kali didirikan oleh Alm. Bpk. Faliman. Perusahaan ini pertama kali bernama PT. Fajar Kemenangan dan telah bergerak hampir 20 tahun. Berawal pada tahun (1969-1979) dari sebuah Home Industri dengan teknologi yang masih sederhana untuk memproduksi komponen resleting dan kancing. Aktifitas produksi ini berada di sebuah ruko yang terletak di jalan Pinangsia Jakarta Barat hampir selama 10 tahun.

Dari perkembangan usahanya yang begitu pesat dan perkembangan permintaan yang begitu besar membuat ruko ini tidak mampu lagi untuk menahan laju perubahan tersebut, sehingga perusahaan ini mulai belajar, mengembangkan dan mencari tahu bagaimana untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Akhirnya pada tahun 1979 PT. Fajar Kemenangan pindah dari Pinangsia ke daerah Daan Mogot Km.19 Tanggerang yang saat itu luas lahannya hanya 5000 m2 sebagai langkah awal untuk menjadi sebuah perusahaan besar (1980-sekarang). Dalam selang waktu selama 20 tahun, perusahaan ini mengalami kemajuan yang pesat dan mulai membeli lahan di sekitarnya secara bertahap yang sekarang total luas

(7)

lahannya mencapai 11 hektar. Dan perusahaan ini pernah memperkerjakan pekerja sebanyak 1500 orang.

PT. Fajarindo Faliman Zipper menyadari kalau produk dan pelayanan dengan kualitas yang bagus merupakan faktor kunci terbesar untuk mendapatkan dukungan dari pelanggan. Oleh sebab itu perusahaan ini memfokuskan diri pada proses manufakturing untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Produk-produk unggul dari PT. Fajarindo Faliman Zipper, tidak hanya pada sisi kekuatan dan keunikannya, tetapi juga pada kemampuannya untuk menerima pesanan khusus (Special Order) dari para pelanggannya. Oleh karena didukung oleh keahlian desain dan untuk komponen-komponen tertentu dapat dibuat sendiri tanpa melalui pemesanan kepada supplier. Hal-hal inilah yang membuat PT. Fajarindo Faliman Zipper dapat menanggani hampir seluruh permintaan dari pelanggannya. Produk-produk yang dihasilkan PT. Fajarindo Faliman Zipper antara lain: Sliders, zippers, hook and Loop Fasteners, nylon ribbon, webbing tapes, tailor chalk, snap button.

(8)

Kelebihan manufaktur dari PT. Fajarindo Faliman Zipper dibandingkan dengan perusahaan lain:

¾ Competitive Advantage

Merupakan perusahaan yang telah berpengalaman yang memproduksi resleting di indonesia dan telah menjadi market leader dan price leader untuk resleting di indonesia.

¾ Technology and Experience

Mesin-mesin untuk peroduksi dapat dirakit sesuai dengan kebutuhan ¾ Molding

Dapat memproduksi molding sendiri untuk slider pada resleting, dimana sebagian perusahaan yang lain masih harus memesannya di luar negeri. Hal ini menjadi kelebihan dalam effiensi dan biaya.

¾ Spare Parts

Dapat memproduksi spare parts sendiri untuk mesin produksi. Mesin produksi yang menggunakan spare part sendiri berkisar 40 % dari total mesin yang ada sehingga menghemat pengeluaran.

¾ Factory Supplier

Bekerja sama dengan PT. Falma Putra Perkasa yang juga memperoduksi komponen resleting. Dari bentuk kerja sama ini produk dapat dijual dengan harga yang lebih murah.

(9)

Dalam hal Management PT. Fajarindo Faliman Zipper pernah memperkerjakan 1500 karyawan dan telah berubah dari sistem old management menjadi modern management (1994) yang menjadikannya lebih efektif dan efisien dalam beroperasi. Perusahaan ini juga telah menerima Total Quality Management ISO 9001, yang membuat setiap individu lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan posisi mereka. Hasil yang didapat dari usaha-usaha yang telah dilakukan dalam merubah sistem management telah memberikan kepuasan yang berarti antara lain: mengurangi pengeluaran (Cost) operasional dan non-opersional, pertumbuhan perusahaan ini mencapai 15% setiap tahunnya, kualitas dari produk menjadi semakin bagus.

Struktur organisasi menggambarkan susunan dan hubungan-hubungan bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu perusahaan dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi kegiatan kerja. Struktur itu juga menunjukkan hierarki dan struktur wewenang organisasi, serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Untuk memperlihatkan struktur organisasi, biasanya perusahaan menyusun suatu bagan organisasi berupa diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi, bagian (departemen), jabatan, tanggung jawab masing masing divisi kepada atasannya dan menunjukkan hubungan antara satu sama lain.

(10)

1.5.2 Stuktur Organisasi dan Job Description

Adapun Gambar bagan struktur Organisasi dari PT. Fajarindo Faliman Zipper yang dapat kita lihat pada Diagram 1.1 adalah sebagai berikut :

Diagram 1.1

(11)

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian akan dijelaskan secara garis besar sebagai berikut :

Direktur Utama:

¾ Menyediakan Sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan operasional perusahaan

¾ Memformulasikan kebijakan mutu

¾ Menetapkan kebijakan dan visi dari perusahaan Direktur Keuangan:

¾ Mengkoordinasikan kegiatan keuangan dan akutansi dalam perusahaan Direktur Operasional:

¾ Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional sehari-hari

¾ Mengambil keputusan untuk menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan operasional sehari-hari

Manager QA:

¾ Mengimplementasikan dan memelihara sistem mutu

¾ Bertanggung jawab dalam mengkoordinir, memelihara serta mendokumentasikan sistem managemen mutu.

¾ Bertanggung jawab untuk membentuk dan menetapkan tim audit mutu internal untuk melaksanakan audit sistem manajemen mutu.

¾ Bertanggung jawab mengkoordinasikan penerapan yang efektif dari audit mutu internal

(12)

Manager Personalia dan Umum: ¾ Melakukan pelaksanaan K3

¾ Menangani masalah-masalah umum

¾ Menerapkan dan pengawasan atau pelaksanaan KKB ¾ Bertanggung jawab dan menangani masalah pengupahan Manager Pembelian:

¾ Mengevaluasi dan menyeleksi bahan yang dipasok termasuk supliernya

¾ Melakukan pembelian atas bahan baku, pendukung dan peralatan ¾ Membuat proof purchase order

¾ Bertanggung jawab untuk, menerbitkan purchase order untuk setiap pembelian

¾ Melakukan kunjungan kepada supplier bahan baku pada periode tertentu

Manager QC:

¾ Menetapkan dan mengembangkan standar spesifikasi pelaksanaan pada bahan baku, barang setengah jadi dan produk jadi

¾ Menangani produk yang tidak sesuai dengan hasil produksi

¾ Mempunyai tanggung jawab kebebasan dalam melakukan inspeksi pada akhir proses yang berhubungan dengan produk

(13)

¾ Bertanggung jawab menyediakan spesifikasi produk yang berhubungan dengan standar mutu

¾ Menjamin bahan baku yang diterima telah sesuai dengan persyaratan Manager Gambar dan Desain:

¾ Bertanggung jawab terhadap pembuatan desain yang diorder dari pelanggan

¾ Membuat pengembangan produk dalam bentuk gambar khususnya digambar slider

¾ Mempersiapkan gambar untuk keperluan pembuatan mal dan mould ¾ Bertanggung jawab meninjau kejelasan dan kelengkapan sample atau

spesifikasi yang diberikan pelanggan Manager Teknik Produksi:

¾ Bertanggung jawab terhadap penyediaan spare parts dari setiap unit ¾ bertanggung jawab dalam memantau pemeliharaan mesin dengan

tujuan menjamin kesinambungan proses produksi

¾ Mengkoordinasi keluhan dan kerusakan mesin yang tidak dapat ditangani oleh kepala teknik di unit produksi

(14)

Manager Produksi :

¾ Menerima surat perintah kerja (SPK) dari PPIC dan menentukan kepala unit

¾ Mengkoordinasikan semua kegiatan dproduksi

¾ Mengendalikan stock maksimum dari barang ½ jadi yang ada di unit-unit melalui penerbitan Order Produksi

¾ Mengendalikan barang yang dipasok pelanggan dalam proses produksi untuk menghindari kerusakan, salah penggunaan dan kecukupan jumlah barang dengan kebutuhan

¾ Bertanggung jawab menjamin produk yang sedang dalam proses identifikasi dengan jelas

¾ Bertanggung jawab menjamin penanganan, penyimpanan dan perawatan barang pada setiap tahap proses produksi dikerjakan sesuai dengan persyaratan

Kepala Unit Produksi:

¾ Menjalankan proses produksi sesuai instruksi dari manager produksi ¾ Memelihara peralatan produksi

¾ Bertanggung jawab atas pengendalian proses termasuk didalamnya membuat dan menerapkan prosedur terdokumentasi

(15)

¾ Bertanggung jawab menjaga dan menjamin semua personil yang menggunakan peralatan ukur yang telah dikaliberisasi adalah personil yang berkualifikasi dan telah dilatih

Kabag Gudang Bahan Jadi:

¾ Memelihara dan menjaga barang jadi dengan melakukan pencegahan atas hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang

¾ Menjamin letak barang sesuai dengan pada tempatnya

¾ Menjamin setiap barang yang ada digudang memiliki identitas

¾ Mempersiapkan barang sesuai dengan petunjuk dari PPIC. Barang yang sudah siap diinformasikan kepada bagian pengiriman

Kabag Gudang Bahan Baku:

¾ Memelihara dan menjaga bahan baku dengan melakukan pencegahan atas hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang

¾ Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran bahan baku ¾ Menjamin letak barang adalah sesuai pada tempatnya

¾ Menjamin setiap barang yang ada di gudang memiliki identitas

¾ Menangani dan menyimpan barang yang dipasok oleh pelanggan sebelum barang tersebut digunakan dalam produksi

(16)

Kabag GSP:

¾ Bertanggung jawab terhadap orderan spare part dan perlengkapan kerja

¾ Bertanggung jawab dalam menyediakan spare part khususnya bagi unit-unit produksi

Kabag Perawatan dan bangunan:

¾ Bertanggung jawab terhadap kegiatan perawatan seluruh gedung yang ada didalam perusahaan

¾ Melakukan pelaksanaan dan renovasi pembangunan dilingkungan perusahaan sesuai order

Kabag QC:

¾ Bertanggung jawab memberikan tindakan perbaikan dan pencegahan yang telah dilakukan dan mencatat didaftar status tindakan perbaikan dan pencegahan atas ketidaksesuaian

¾ Bertanggung jawab untuk menajemen mutu produk terhadap setiap tahapan dalam akhir proses

¾ Bertanggung jawab dalam melaksanakan inspeksi kedatangan bahan baku dan produk jadi

¾ Bertanggung jawab atas hasil produk jadi sebelum diturunkan sesuai dengan standar atau spesifikasi produk

(17)

1.5.3 Perkembangan Bisnis Perusahaan

Berawal dari home industry yang kecil-kecilan yang akhirnya dalam periode 20 tahun berubah menjadi sebuah perusahaan besar kedua setelah YKK. Untuk pemasaran, Sales dan Marketing dari PT. Fajarindo Faliman Zipper tersebar di seluruh Indonesia melalui agen-agen yang berada di Jawa timur, Jawa tengah, Jawa Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan surabaya. Dan permintaan domestik akan produk dari PT. Fajarindo Faliman Zipper ini terus berkembang setiap tahunnya, sehingga pasar domestik tetap menjadi prioritas dalam mendistribusikan produk PT. Fajarindo Faliman Zipper. Setelah sukses dalam pasar domestik, PT. Fajarindo Faliman Zipper mulai mengekspor produk-produk ke beberapa negara seperti: USA, Italy, Pakistan, Spanyol, Turki, Irak dan lain sebagainya. Dan pasar internasional merupakan strategi untuk perusahaan ini dalam meningkatkan penjualan.

Dari perkembangan bisnisnya, PT. Fajarindo Faliman Zipper unggul dalam hal warna dimana perusahaan lain tidak memiliki kemampuan yang seperti ini. Sehingga untuk produk resleting ini pernah diekspor ke daerah timur tengah yaitu Irak tetapi harus melewati Kuwait terlebih dahulu karena Irak tidak mau menerima apabila tidak melewati turki. Namun saat terjadi perang teluk antara Kuwait dengan Irak, ekspor produk resleting ini sempat terhenti. Setelah perang telah selesai dimana sebelumnya Irak dengan Kuwait dan sekarang setelah perang Irak dengan Amerika, PT. Fajarindo Faliman

(18)

Zipper mencoba kembali untuk melakukan ekspor dan ini telah berjalan selama 6 bulan. Selain itu resleting juga di ekspor ke Italy dengan kapal konteiner dan langsung berurusan dengan E.M.K.L ( Ekspedisi Muatan Kapal Laut ).

PT. Fajarindo Faliman Zipper juga unggul dalam hal biaya. Biaya-biaya seperti Biaya-biaya produksi, spare part, transportasi dapat ditekan sedemikian rupa sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Ini dikarenakan perusahaan ini telah memiliki pengalaman hampir 20 tahun dan telah menjadi market leader untuk produk resleting ini. Dengan pengalaman-pengalaman tersebut perusahaan ini mencoba untuk selangkah lebih depan dalam menjadi market leader dengan cara meminimalkan biaya sehingga produk yang dihasilkan lebih murah.

(19)

1.5.4 Sumber Daya Manusia

Jumlah tenaga kerja PT. Fajarindo Faliman Zipper sampai saat ini adalah sekitar 1067 orang dengan rincian :

ƒ Pekerja bagian non - Staff. ƒ Pekerja bagian Staff.

Sistem perekrutan pekerja dilakukan dengan cara pekerja pertama dikontrak terlebih dahulu selama 3 (tiga) bulan. Bila hasil kerja memuaskan maka ada kemungkinan menjadi karyawan tetap.

Untuk sistem penggajian, pada PT. Fajarindo Faliman Zipper dihitung dari berapa hari karyawan tersebut bekerja jadi gajinya dihitung harian tetapi dibayarkan secara mingguan untuk pekerja non-staff dan secara bulanan untuk pekerja Staff.

1.5.5 Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik adalah salah satu hal yang harus diperhatikan bila ingin membangun suatu pabrik karena pengaturan tata letak pabrik dapat mempengaruhi keefektifan dan keefisienan suatu proses produksi.sehingga dapat tercapai suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis dan proses pemindahan barang menjadi lancar dalam pabrik

(20)

1. Process layout

Dalam process layout semua mesin dan peralatan yang mempunyai fungsi yang sama digabungkan dalam suatu tempat/area yang sama 2. Product Layout

Semua mesin disusun menurut urutan-urutan dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.

Pada PT. Fajarindo Faliman Zipper pengaturan tata letak tidak terlalu baik karena sejak awal penempatan tempat bangunan produksi tidak memiliki rancangan untuk penempatan material handling yang efisien, selama ini penetapan posisi sebuah bangunan hanya berdasarkan pada kebutuhan mesin dengan kata lain sebuah bangunan dibangun berdekatan dengan bangunan yang sudah ada dan pembangunan ini dilakukan pada saat perusahaan membutuhkan ruang untuk menempatkan mesin baru.

Untuk material handling sendiri perusahaan menyiapkan 4 unit fork lift untuk penggunaan unit ini pun maka penempatan bahan baku, bahan setengah jadi dan bahan jadi menggunakan sistem pallet.

Berikut akan diberikan denah bagunan dari perusahaan di luas lahan sebesar 11 hektar ini.

(21)

Gambar 1.1

(22)

Berikut adalah legenda dari denah seluruh bagunan yang terlihat pada Gambar 1.1 beserta penjelasan fungsi dari bangunannya :

1 Gedung A = Gudang Bahan Baku, Personalia dan produksi.

2 Gedung B = Gudang Bahan Jadi, Direksi, Staf Direksi, Marketing, keuangan, PPIC, Teknik Produksi.

3 Gedung C = Gudang Slider.

4 Gedung D = Unit kepala Mesin.

5 Gedung E = Unit Jacket.

6 Gedung F = Unit Gulung Pita.

7 Gedung G = Unit Gosok, Bengkel Bubut.

8 Gedung H = Unit Pasang, GSP.

9 Gedung I = Unit Kapur Kain.

10 Gedung J = Unit Penggabung.

11 Gedung K = Unit Mesin Gigi dan Mesin Kain.

12 Gedung L1 = Unit Mesin Kain dan Mesin Jahit.

13 Gedung L2 = Unit Delrin, Metal Assembling.

14 Gedung L3 = Perawatan Teknik, IPAL.

15 Gedung M = Gudan Mesin Jahit.

16 Gedung N,O = Unit Mesin Kain.

17 Gedung P = Unit Nickel dan Sortir Slider.

18 Gedung Q = Unit Celup.

19 Gedung R = Unit Cat.

20 Gedung S = Unit Gulung dan Benang.

21 Gedung T = Wingoh Albindo.

22 Gedung U = Unit Delrin, Metal Injection.

23 Gedung V = Unit Magic Tape Rajut.

24 Gedung W = Unit Magic Tape Celup.

25 Gedung X = Unit Monofelament.

26 Gedung Y = Litbang.

27 Gedung Z = Gudang Mesin - Mesin Bekas.

28 Gedung A A = Gudang B S.

29 Gedung A B = Polytehnik.

30 Gedung A C = Fajarzippindo.

(23)

1.5.6 Sistem kerja

Dalam sistem kerja, PT. Fajarindo Faliman Zipper menetapkan waktu kerja reguler bagi karyawannya adalah mulai 08:00 – 16:00 WIB dan tedapat waktu istirahat selama 1 jam. Dalam perusahaan tidak ada shift malam dan lembur untuk karyawan kantor . Khusus Karyawan bagian produksi diadakan jam kerja apabila banyak pesanan, ada barang masuk pada hari minggu dan Due Date (batas waktu) telah dekat.

Pada Pengendalian Mesin produksi shift kerja karyawan di bagi menjadi 3 (tiga) shift dengan waktu kerja sebagai berikut :

ƒ Shift I : Pk. 08:00 s/d Pk. 16:00 ƒ Shift II : Pk. 16:00 s/d Pk. 24:00 ƒ Shift III : Pk. 24:00 s/d Pk.08:00

Khusus Pada mesin produksi ini ada 3 (tiga) shift kerja karena Mesin produksi bekerja selama 24 jam Nonstop maka operator harus siap sedia untuk mengendalikannya. Mesin produksi ini bekerja 24 jam Nonstop tetapi pada hari minggu mesin ini istirahat tidak beroperasi

Gambar

Tabel 1.1  Tabel Legenda Layout Pabrik

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun memiliki minat terhadap jurusan psikologi, 5 orang mahasiswa mengaku tidak segan untuk tidak menyukai mata kuliah yang diajarkan oleh dosen yang mereka anggap

Peranan harga sangat penting dalam penjualan agar dapat menarik konsumen, terutama konsumen yang sangat peka terhadap harga dan dengan harga yang menarik maka akan dapat

Permasalahan yang terjadi selanjutnya adalah banyaknya UKM sejenis yang berusaha mendapatkan konsumen dengan menawarkan produk yang sama, dengan harga yang bersaing,

Pengendalian persediaan bahan baku pada perusahaan juga masih dilakukan secara manual, perusahaan belum memiliki suatu metode pengendalian persediaan, sehingga dalam

Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba harus memperhatikan benar kualitas barang yang diproduksinya agar konsumen puas dengan barang yang telah didapatkan

Penerapan program perbaikan kualitas dengan mengeluarkan biaya tambahan akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, namun dalam periode jangka panjang

Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan jasa, peranan harga dan loyalitas penumpang secara simultan terhadap citra perusahaan pada produk jasa PT Pelayaran Nasional

Aspek lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap persistensi laba adalah aliran kas operasi, yaitu suatu laporan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan