• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. governance), maka seluruh kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Ditjen PEN akan terangkum. Jakarta, Maret 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. governance), maka seluruh kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Ditjen PEN akan terangkum. Jakarta, Maret 2018"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

2017

SEKRETARIAT

(2)

KATA PENGANTAR

Sebagai upaya mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Perdagangan dan guna mewujudkan akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) dalam menata sistem kerja kepemerintahan yang lebih baik (good

governance), maka seluruh kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Ditjen PEN akan terangkum

dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja. Pelaporan kinerja ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja unit kerja Sekretariat Ditjen PEN dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasarannya.

Arah kebijakan dan strategi Ditjen PEN ke depan dapat dijabarkan dalam konsep pengembangan ekspor nasional yang bertujuan untuk peningkatan daya saing dan akses pasar, serta peningkatan daya saing ekspor, yaitu diversifikasi pasar ekspor, diversifikasi produk, dan pencitraan nasional. Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada unit kerja agar dapat melaksanakan kegiatannya secara efektif, efisien, dan responsif terhadap aspirasi dunia usaha dan lingkungan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. Selain itu dapat memberikan bahan masukan dan feedback bagi pihak-pihak yang berkepentingan sehingga dapat berujung pada peningkatan kinerja.

Jakarta, Maret 2018 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional

(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban, setiap instansi pemerintah secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan Kinerja. Berdasarkan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), penyusunan Laporan Kinerja dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan perjanjian kinerja dan pengukuran kinerja.

Selama periode tahun 2015-2019, tujuan strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai secara garis besar ialah Peningkatan ekspor barang non migas yang bernilai tambah dan jasa, Peningkatan akses dan pangsa pasar internasional, serta Pemantapan Promosi Ekspor dan Nation Branding. Sedangkan sasaran strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai dalam periode tersebut ialah sasaran strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai dalam periode tersebut adalah meningkatnya diversifikasi dan kualitas produk yang berdaya saing ekspor serta diversifikasi pasar tujuan ekspor.

Guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Ditjen PEN, maka Sekretariat Ditjen menyusun perjanjian kinerja yang tertuang dalam sasaran dan indikator kinerja sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2017 Sasaran Indikator Kinerja

Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar negeri dalam peningkatan ekspor nonmigas

 Jumlah Publikasi promosi ekspor

 Jumlah Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor

 Jumlah Fasilitasi Penyelenggaran P3ED dan Marketing Point

 Jumlah Pemenang Penghargaan

 Jumlah UKM daerah yang dibina Terlaksananya dukungan manajemen

dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN  Jumlah Dokumen rencana programkegiatan

 Jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor

 Jumlah layanan kepegawaian dan pengembangan SDM

 Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

 Jumlah laporan pelaksanaan kinerja

Dari tabel di atas, terdapat 2 (dua) sasaran yang ingin dicapai oleh Sekretariat Ditjen dalam upaya mendukung pencapaian sasaran strategis Ditjen PEN. Setiap sasaran-sasaran Sekretariat Ditjen

(4)

masing-masing memiliki indikator kinerja yang harus dicapai sebagaimana disebutkan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2017

No Sasaran dan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1 Sasaran 1: Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar

negeri dalam peningkatan ekspor non migas

1. Jumlah Publikasi Promosi Ekspor Kegiatan 16 12 85,71 2. Jumlah Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor Kegiatan 21 20 95,24 3. Jumlah Fasilitasi Penyelenggaraan P3ED dan

Marketing Point Kegiatan 8 1 12,5

4. Jumlah Pemenang Penghargaan Pemenang 42 55 130,95

5. Jumlah UKM yang Dibina UKM 68 68 100

2 Sasaran 2: Terlaksana dukungan manajemen dan dukungan teknis Ditjen PEN

1. Jumlah Dokumen Rencana Program Kegiatan Dokumen 5 5 100 2. Jumlah Kebijakan di Bidang Pengembangan

Ekspor Kebijakan 3 1 33,33

3. Jumlah Layanan Kepegawaian dan

Pengembangan SDM Kegiatan 13 13 100

4. Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan

BMN Dokumen 2 2 100

5. Jumlah Laporan Pelaksanaan Kinerja Laporan 20 20 100 Sumber: Formulir PPS, Ditjen PEN

Pada tahun 2017, sebagian besar indikator, baik pada sasaran 1 maupun sasaran 2 menunjukkan tingkat capaian 100% atau lebih. Namun secara spesifik, terdapat 3 (tiga) indikator pada sasaran 1 yang tidak mencapai target, yakni jumlah publikasi promosi ekspor (capaian 85,71%), jumlah kegiatan penyelenggaraan pusat promosi ekspor (capaian 95,24%), serta fasilitasi penyelenggaraan P3ED dan Marketing Point (capaian 12,5%). Sementara itu, untuk sasaran 2, terdapat 1 (satu) indikator yang tidak mencapai target, yaitu jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor (capaian 33,33%).

Dari sisi kinerja keuangan, alokasi anggaran untuk Sekretariat Ditjen PEN tahun 2017 adalah sebesar Rp. 72.550.965.000, dengan tingkat penyerapan anggaran mencapai 76,13%.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF...ii DAFTAR ISI...iv DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR GRAFIK...vi

DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang dan Peran Strategis ...2

B. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN...4

C. Isu Strategis Sekretariat Ditjen PEN...7

BAB II PERENCANAAN KINERJA...9

A. Perencanaan Strategis Sekretariat Ditjen PEN ... 10

B. Perjanjian Kinerja Sekretariat Ditjen PEN...11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 13

A. Capaian Kinerja Organisasi... 14

Sasaran 1 Meningkatnya Peran Dunia Usaha, Lembaga Ekspor di Dalam Negeri dan Luar Negeri dalam Peningkatan Ekspor Non Migas... 15

Sasaran 2 Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen PEN... 30

B. Kinerja Anggaran... 37

BAB IV PENUTUP... 40

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 42

1. Dokumen Perjanjian Kinerja ... 42

2. Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)... 43

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kegiatan Dialog Radio di Radio Mercurius 104,3 FM Makassar...18

Gambar 2. Penandatanganan Nota kesepahaman antara Sekretaris Jenderal Kemendag

dengan Diaspora Indonesia di Australia Ibu Sulianty Sunaryo tentang

pemanfaatan ruangan dalam HoI Sydney ...20

Gambar 3. Penyerahan Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta Awards oleh

Presiden RI pada Pembukaan TEI 2017 ...24

Gambar 4. Paviliun UKM Dekonsentrasi pada TEI 2017...29

Gambar 5. Konsinyering Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang

Pengembangan Ekspor...34

Gambar 6. Laporan Pelaksanaan Kinerja yang dihasilkan oleh Ditjen PEN tahun 2017....36

(7)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Tingkat Pendidikan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN ...6 Grafik 2. Golongan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN ...6 Grafik 3. Proporsi Jenis Kelamin Pegawai Sekretariat Ditjen PEN...7

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2017...ii

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2017... iii

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1...15

Tabel 4. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Designer Dispatch Services

(DDS)...26

Tabel 5. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Dana Dekonsentrasi...28

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2...30

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang dan Peran Strategis

Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN

Isu Sekretariat Ditjen PEN

(10)

A. Latar Belakang dan Peran Strategis

Upaya peningkatan ekspor mempunyai peranan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

Pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas sasaran pembangunan nasional dapat dipercepat melalui peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan ekspor dan peningkatan investasi. Upaya peningkatan ekspor mempunyai peranan yang sangat strategis untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pengembangan ekspor non migas, baik barang maupun jasa pada dasarnya merupakan andalan jangka pendek bagi pemulihan ekonomi dan jangka menengah-panjang untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus meningkatkan perolehan devisa, perluasan lapangan kerja, serta pemanfaatan sumber daya dalam negeri.

Dalam upaya peningkatan ekspor, kebijakan dan langkah-langkah yang ditempuh diprioritaskan untuk perluasan pasar ekspor ke pasar-pasar prospektif dan emerging market dengan mengintensifkan kegiatan promosi, peningkatan akses informasi kepada dunia usaha, pengembangan kelembagaan ekspor, dan peningkatan profesionalisme dunia usaha dalam memasuki pasar global.

Fungsi koordinasi antar unit teknis dalam upaya mencapai sasaran organisasi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antar unit kerja supaya program kerja dan kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Pada saat ini proses koordinasi merupakan hal yang tergolong cukup krusial untuk dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu unit kerja yang bertindak sebagai koordinator sehingga setiap kegiatan dapat berjalan beriringan dan tepat sasaran serta tumpang tindih program dan kegiatan dapat diminimalisir. Sekretariat Ditjen PEN berperan sebagai koordinator untuk semua kegiatan Ditjen PEN yang mencakup proses perencanaan, controlling, sekaligus pelaporan dan evaluasi.

Fungsi koordinasi antar unit teknis yang dilakukan oleh Sekretariat Ditjen PEN salah satunya dengan pengoordinasian unit di lingkungan Ditjen PEN terkait dengan penyusunan program dan anggaran kegiatan, serta pengoordinasian dalam rangka pendirian pusat promosi di luar negeri, penjaringan peserta/buyer sebagai penerima Penghargaan Primaduta. Sekretariat Ditjen PEN juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini dinas yang menangani perdagangan terkait konteks pembinaan pelaku usaha di daerah dalam berbagai kegiatan, seperti fasilitasi UKM pada kegiatan promosi dagang, Trade

Expo Indonesia dan penjaringan peserta Primaniyarta.

Selain itu, Sekretariat Ditjen PEN juga melakukan fungsi koordinasi dalam mengatur dan mensinergikan kegiatan pengembangan ekspor yang dilakukan oleh para stakeholder melalui penyusunan kebijakan

(11)

perdagangan terkait pengembangan ekspor. Dengan dilaksanakannya penyusunan kebijakan perdagangan di sektor pengembangan ekspor ini, diharapkan dapat tercipta kondisi yang kondusif bagi dunia usaha dalam mengembangkan kemampuan ekspornya.

Laporan Kinerja sebagai perwujudan

pertanggung-jawaban instansi pemerintah

Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban, setiap instansi pemerintah secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan Kinerja (yang sebelumnya disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah/LAKIP). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 2 yang berbunyi “Dalam

rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan: a. Laporan Keuangan; dan b. Laporan Kinerja.” dan Perpres No.29/2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 18 yang berbunyi: “Setiap entitas

Akuntabilitas Kinerja menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan”. Berdasarkan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah

(Sistem AKIP), penyusunan Laporan Kinerja dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan perjanjian kinerja dan pengukuran kinerja. Selain itu, pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Peraturan tersebut disebutkan bahwa Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Untuk di lingkungan Kementerian Perdagangan, Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan telah diterapkan secara bertingkat mulai dari tingkat unit Eselon II sampai dengan Kementerian serta dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan. Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 ini mengamanatkan kepada setiap unit kerja di Kementerian Perdagangan untuk melakukan kegiatan pemantauan dan pelaporan kinerja di lingkungan Kementerian Perdagangan dengan menyampaikan Laporan Kinerja, pada akhir tahun anggaran.

Sejalan dengan itu, Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Sekretariat Ditjen PEN) berkewajiban melaporkan

(12)

kinerja yang telah dicapai dan merupakan bentuk pertanggungjawaban sebagaimana diatur dalam kebijakan-kebijakan tersebut di atas.

B. Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen PEN

Tugas Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, maka tugas Sekretariat Ditjen PEN adalah: “Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pelayanan dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal”.

Pernyataan tugas Sekretariat Ditjen PEN tersebut sepenuhnya mengacu pada fungsi ke-enam dari Ditjen PEN sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan tersebut di atas: ”Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional”. Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional merupakan unit eselon dua yang berkedudukan sebagai unit pendukung (supporting unit) bagi pelaksanaan tugas dan fungsi unit eselon II Ditjen PEN.

Fungsi Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut di atas, maka Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional memiliki 4 (empat) fungsi organisasi, yaitu:

Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan program serta administrasi kerja sama perwakilan promosi ekspor di dalam dan luar negeri;

Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan, perbendaharaan dan gaji, anggaran, akuntansi dan barang milik negara;

Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan telaahan hukum, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pengelolaan informasi publik, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan ekspor nasional; dan

Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, organisasi, kearsipan, tata usaha, persuratan, rumah tangga dan dokumentasi.

(13)

Sebagai bagian integral dari Ditjen PEN, Sekretariat Ditjen memiliki tugas dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal. Untuk dapat menjalankan tugas tersebut, Sekretariat Ditjen memiliki struktur organisasi yang terdiri atas 4 (empat) bagian sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran.

Adapun tugas masing-masing bagian, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, adalah sebagai berikut:

Bagian Program dan Kerja Sama

Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan program, serta administrasi kerja sama perwakilan promosi ekspor di dalam dan luar negeri.

Bagian Kepegawaian dan Umum

Memiliki tugas melaksanakan urusan kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, persuratan dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal. Bagian Keuangan

Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan, perbendaharaan dan gaji, anggaran, akuntansi dan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal.

Bagian Hukum dan Pelaporan

Memiliki tugas melaksanakan penyiapan koordinasi telaahan hukum, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaskanaan evaluasi dan pelaporan serta informasi publik di bidang pengembangan ekspor nasional.

Dalam menunjang seluruh program dan kegiatannya, Sekretariat Ditjen PEN didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 66 pegawai dengan rincian sebagai berikut:

1 orang Sekretaris Ditjen PEN;

Bagian Program dan Kelembagaan sebanyak 15 pegawai;Bagian Hukum dan Pelaporan sebanyak 12 pegawai;Bagian Keuangan sebanyak 20 pegawai;

(14)

Adapun sebaran pegawai di lingkungan Sekretariat Ditjen PEN berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan adalah sebagaimana disebutkan pada Grafik berikut:

Grafik 1. Tingkat Pendidikan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Set. Ditjen PEN, 2017

Grafik 2. Golongan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Set. Ditjen PEN, 2017

20 19

5

20

1 1

S2 S1 D3 SMA SMP SD

Distribusi Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

berdasarkan Tingkat Pendidikan

(orang)

1 2 1 9 10 20 11 1 5 0 6

IV C IV B IV A III D III C III B III A II D II C II B II A

Distribusi Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

berdasarkan Golongan

(15)

Grafik 1 menunjukan bahwa struktur distribusi pegawai pada Sekretariat Ditjen PEN didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan strata 2 dan SMA. Sedangkan Grafik 2 menunjukan bahwa mayoritas pegawai Sekretariat Ditjen PEN memiliki Golongan III/B. Adapun distribusi pegawai berdasarkan jenis kelaminnya, proporsinya akan terlihat seperti pada Grafik 3 berikut:

Grafik 3. Proporsi Jenis Kelamin Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Sekretariat Ditjen PEN, 2017

Dari Grafik 3 di atas dapat terlihat bahwa mayoritas pegawai pada Sekretariat Ditjen PEN yaitu sebanyak 35 orang berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 31 orang berjenis kelamin perempuan.

C. Isu Strategis Sekretariat Ditjen PEN

Unit pendukung dalam kegiatan pengembangan ekspor sekaligus untuk menghadapi tantangan globalisasi perdagangan

Situasi dan kondisi perdagangan luar negeri yang sedikit banyak dipengaruhi oleh perubahan kebijakan perdagangan luar negeri sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, mengakibatkan Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah perdagangan internasional, dan sekaligus menjadi tantangan untuk dapat memanfaatkan peluang dalam era globalisasi tersebut. Hal lain yang ditimbulkan adalah kompetisi yang semakin ketat yang menuntut fasilitas dan akomodasi perdagangan luar negeri lebih efisien dan efektif; promosi ekspor yang sistematik, serentak dan simultan; serta manuver diplomasi perdagangan dan intelijen bisnis

35

31

Pria Wanita

Distribusi Pegawai Sekretariat Ditjen PEN

berdasarkan Jenis Kelamin

(16)

yang tajam untuk mengatasi hambatan pasar, mengamankan akses pasar dan kebijakan industri dan perdagangan Indonesia.

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Ditjen PEN, diperlukan adanya sinkronisasi dan koordinasi di antara unit-unit teknis di bawah Ditjen PEN. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, Sekretariat menjalankan fungsi supporting dalam bentuk penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan program, serta administrasi kerja sama perwakilan promosi ekspor di dalam dan luar negeri.

Fungsi-fungsi supporting dari Sekretariat Ditjen PEN yang utama antara lain tentang pengelolaan nformasi publik. Fungsi supporting ini berperan penting dalam menyebarkan informasi terkini yang berkaitan dengan Ditjen PEN Kemendag kepada khalayak umum terutama kalangan Usaha Kecil dan Menengah yang berpotensi atau siap melakukan kegiatan ekspor.

Salah satu fungsi Sekretariat Ditjen sebagai unit pendukung adalah pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, organisasi, kearsipan, tata usaha, persuratan, rumah tangga, dan dokumentasi, yang pada akhirnya dapat membawa pada perbaikan kinerja organisasi. Upaya ini dilakukan dengan upaya-upaya peningkatan kinerja dari sisi perencanaan kegiatan dan penganggaran, serta manajemen sumber daya manusia melalui kegiatan pembinaan pegawai.

(17)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Strategis

Sekretariat Ditjen PEN

Perjanjian Kinerja

(18)

A. Perencanaan Strategis Sekretariat Ditjen PEN

Sekretariat Ditjen PEN dalam melaksanakan dan menunjang sasaran kebijakan sektor Perdagangan, khususnya dalam pengembangan ekspor non-migas, secara proaktif telah melakukan tugas yang ditetapkan untuk mendukung program kerja Ditjen PEN yang bertujuan menciptakan peningkatan pangsa dan perluasan pasar serta peningkatan daya saing ekspor melalui peningkatan kualitas produk ekspor. Perencanaan strategis Sekretariat Ditjen PEN mengacu kepada Renstra Ditjen PEN yang menjadi pedoman pencapaian kinerja optimal selama 5 (lima) tahun ke depan. Perencanaan strategis mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategis, dan Program Utama. Sekretariat Ditjen PEN tidak memiliki visi dan misi khusus, sehingga visi dan misi dari Sekretariat Ditjen PEN merupakan turunan dari visi Kementerian Perdagangan dan misi Ditjen PEN dengan uraian sebagai berikut:

Prioritas Nasional

Dari 9 (sembilan) butir Nawacita, peran sektor perdagangan adalah pada butir ke-6, yakni “Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional”, yang selanjutnya dijabarkan dalam 10 (sepuluh) program Prioritas Nasional, yang salah satunya adalah Pengembangan Ekspor Non Migas yang Bernilai Tambah.

Prioritas Nasional butir ke-6 tersebut sejalan dengan Visi Kabinet Kerja Periode 2015 – 2019, yaitu 2019, yaitu: “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Tujuan Strategis

Ditjen PEN

Pengejawantahan Prioritas Nasional tersebut oleh Kementerian

Perdagangan dituangkan dalam visi, misi, tujuan, dan sasaran

Kementerian Perdagangan periode 2015-2019 yang menjadi

arahan kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan untuk

mewujudkan pengembangan ekspor nasional ditunjukkan dengan

tanda khusus dan menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal

Pengembangan Ekspor Nasional.

Misi Kementerian Perdagangan yang selaras dengan

pengembangan ekspor nasional adalah Misi I, yaitu “Meningkatkan

Kinerja Perdagangan Luar Negeri yang Bertumbuh dan

Berkelanjutan”. Misi tersebut dielaborasi menjadi 3 tujuan dan 4

sasaran strategis yang merupakan arahan kebijakan Direktorat

Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional program dan kegiatan

untuk mengembangkan ekspor nasional yang masing-masing akan

menjadi tanggung jawab Eselon II dan Eselon III sebagai satuan

kerja Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional pada

periode 2015–2019.

(19)

Adapun tujuan strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai selama

periode tahun 2015-2019 yang secara garis besar adalah sebagai

berikut Peningkatan ekspor barang non migas yang bernilai

tambah dan jasa, Peningkatan akses dan pangsa pasar

internasional, serta Pemantapan Promosi Ekspor dan Nation

Branding.

Sasaran Sekretariat

Ditjen PEN Sasaran strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai selama periode 5 (lima)tahun ke depan adalah: 1. Meningkatnya pertumbuhan ekspor barang non-migas yang bernilai

tambah dan jasa;

2. Meningkatnya diversifikasi pasar dan produk ekspor;

3. Meningkatnya promosi citra produk ekspor (nation branding); 4. Optimalnya kinerja kelembagaan ekspor.

Dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Ditjen PEN pada periode tahun 2017, Sekretariat Ditjen PEN melaksanakan berbagai kegiatan yang menunjang pencapaian sasaran-sasaran tersebut tersebut, khususnya untuk sasaran strategis “Optimalnya kinerja kelembagaan ekspor”.

Mengingat fungsi Sekretariat Ditjen sebagai supporting unit untuk kelancaran kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja teknis (Direktorat dan Balai Besar) yang berada di bawah koordinasi Ditjen PEN, Sekretariat Ditjen menetapkan sejumlah sasaran yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung pencapaian sasaran Ditjen PEN. Terdapat 2 (dua) sasaran yang ingin dicapai Sekretariat Ditjen PEN sebagai unsur pendukung pencapaian sasaran Ditjen PEN sebagai berikut: 1. Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan

luar negeri dalam peningkatan ekspor nonmigas.

2. Terlaksananya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN.

B. Perjanjian Kinerja Sekretariat Ditjen PEN

Perjanjian Kinerja Sekretariat Ditjen PEN

Sasaran 1: Meningkatnya peran dunia usaha, lembaga ekspor di dalam negeri dan luar negeri dalam peningkatan ekspor nonmigas

Indikator kinerja:

- Jumlah Publikasi promosi ekspor (target 16 kegiatan)

(20)

- Jumlah Fasilitasi Penyelenggaraan P3ED dan Marketing Point (target 8 kegiatan)

- Jumlah Pemenang Penghargaan (target 42 pemenang) - Jumlah UKM daerah yang dibina (target 68 UKM)

Sasaran 2: Terlaksananya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN

Indikator kinerja:

- Jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor (target 3 kebijakan) - Jumlah dokumen rencana program kegiatan (target 5 dokumen)

- Jumlah layanan kepegawaian dan pengembangan SDM (target 13 kegiatan)

- Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN (target 2 dokumen) - Jumlah laporan pelaksanaan kinerja (target 20 laporan)

Kegiatan

Sekretariat Ditjen Pada tahun 2017 Sekretariat Ditjen PEN akan melaksanakan 2 (dua)kegiatan utama yang menunjang program pengembangan ekspor yang dilaksanakan oleh Ditjen PEN, yaitu:

1. Peningkatan Kualitas Promosi dan Kelembagaan Ekspor, yang meliputi berbagai bentuk kegiatan, antara lain Publikasi promosi ekspor, Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor, Penganugerahan Penghargaan kepada eksportir dan importir berprestasi, Pembinaan UKM daerah, serta Fasilitasi penyelenggaraan P3ED dan Marketing Point.

2. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen PEN, meliputi penyusunan kebijakan di bidang pengembangan ekspor, penyusunan dokumen rencana program kegiatan, pelayanan kepegawaian dan pengembangan SDM, penyusunan dokumen pengelolaan keuangan dan BMN, serta penyusunan laporan pelaksanaan kinerja.

(21)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Anggaran

(22)

A.

Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan kementerian Perdagangan, maka Sekretariat Ditjen PEN menetapkan Indikator Kinerja (IK) Tahun 2017 sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat tahun 2017.

Indikator kinerja Sekretariat Ditjen disusun mengacu pada Rencana Strategis Ditjen PEN tahun 2015-2019, Perjanjian Kinerja Dirjen PEN. Sekretariat Ditjen sebagai salah satu komponen Ditjen PEN yang berperan sebagai titik fokus kegiatan promosi ekspor di Indonesia, menyadari benar bahwa dalam berbagai aktivitasnya mengalami banyak tantangan. Berdasarkan sasaran strategis Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional tahun 2015-2019, Sekretariat Ditjen telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai sasaran strategis yang dituangkan dalam 10 (sebelas) Indikator Kinerja (IK) yang terukur. Dari hasil analisis dan pengukuran capaian kinerja di tahun 2017, secara keseluruhan Sekretariat Ditjen telah berhasil mencapai sasaran dimaksud sesuai tugas dan fungsi yang diembannya. Sebagian indikator menunjukkan persentase pencapaian target hingga 100% bahkan lebih. Akan tetapi, selain keberhasilan pencapaian target, terdapat 4 (empat) indikator kinerja yang belum memenuhi target yaitu jumlah publikasi promosi ekspor (capaian 85,71%), jumlah fasilitasi penyelenggaraan P3ED dan Marketing Point (capaian 12,5%), jumlah penyelenggaraan pusat promosi ekspor (capaian 95,24%), serta jumlah kebijakan di bidang pengembangan ekspor (capaian 33,33%). Hasil Evaluasi Indikator Kinerja Menggambarkan Perkembangan Capaian Sasaran

Analisis dan evaluasi akuntabilitas akan menjabarkan hasil evaluasi capaian indikator-indikator kinerja Kementerian menurut sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis secara lebih terperinci dalam menggambarkan perkembangan setiap sasaran dan indikator-indikatornya. Metodologi pengukuran pencapaian dalam indikator kinerja secara umum digunakan dua jenis rumus yang tersedia, yang dipakai dengan mempertimbangkan karakteristik komponen realisasi yang dihadapi. Penggunaan rumus pertama, akan tepat digunakan apabila kondisi capaian realisasi mencerminkan semakin tinggi/rendah realisasi, menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik/buruk, hubungan

(23)

rumus kedua akan tepat digunakan apabila kondisi capaian realisasi mencerminkan semakin tinggi/rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin buruk/baik atau mempunyai hubungan terbalik.

Dalam pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Ditjen. Pengembangan Ekspor Nasional tahun 2017 dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi dari masing-masing indikator kinerja sasaran.

Sasaran 1

Meningkatnya Peran Dunia Usaha, Lembaga Ekspor di Dalam Negeri dan

Luar Negeri dalam Peningkatan Ekspor Non Migas

Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1

No. Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 Capaian2017

(%)

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1. Jumlah publikasi promosi

ekspor Kegiatan 23 23 23 15 16 12 75

2. Jumlah penyelenggaraan

pusat promosi ekspor Kegiatan n.a n.a 8 20 21 20 95,24

3. Jumlah fasilitasi

penyelenggaraan P3ED dan Marketing Point

Kegiatan n.a n.a 24 7 8 1 12,50 4. Jumlah pemenang

penghargaan Pemenang 40 90 40 92 42 55 130,95

5. Jumlah UKM yang dibina UKM 66 68 68 68 68 68 100

Sumber: Sekretariat Ditjen PEN melalui Dokumen PPS (2018)

RUMUS I Persentase Pencapaian Target = Realisasi X 100% Rencana RUMUS II Persentase Pencapaian Target

= RencanaRencana) (Realisasi X 100% Rencana

(24)

IK-1

Jumlah Publikasi Promosi Ekspor

Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan awareness dan membangun persepsi publik yang positif atas Ditjen PEN, pada tahun 2017 Sekretariat Ditjen PEN menargetkan untuk melakukan 16 (enam belas) kegiatan publikasi di media massa yang berisi mengenai kegiatan Ditjen PEN. Kegiatan publikasi terdiri atas beberapa jenis, antara lain adalah dialog radio, publikasi informasi Ditjen PEN (berupa stand informasi pada pameran dalam negeri), serta penayangan iklan di media cetak.

Sepanjang tahun 2017, jumlah publikasi yang terealisasikan sebanyak 12 (dua belas) kegiatan, sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan kegiatan Dialog Radio sebanyak 5 (lima) kegiatan, yaitu:

Radio Selebes (PT Radio Swara Selera Bersama) 101 FM Gorontalo dengan narasumber Kasubdit Perencanaan dan Pemantauan Citra P2C, 4 Maret 2017

PT Radio Swara Mercurius Kencana (Radio Mercurius TOP FM) 104.3 FM Makassar dengan narasumber Sekretaris DJPEN, 25 April 2017

Radio 96.8 KPFM Samarinda dengan narasumber Sekretaris DJPEN, 2 Mei 2017

Radio Sonora Network 98.9 Bali FM dengan narasumber Sekretaris DJPEN, 7 Juli 2017

Radio 91.2 PAS FM Tarakan dengan narasumber Sekretaris DJPEN, 14 Agustus 2017

2) Partisipasi pada 2 (dua) pameran dalam negeri dalam bentuk stand informasi, adalah sebagai berikut:

Partisipasi pada The 19th Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft 2017), 26-30 April 2017, Main Lobby Jakarta Convention Center

Partisipasi pada The 19th SIAL Interfood 2017, 22-25 November 2017, Hall B3 JIExpo Kemayoran Jakarta

3) Pemuatan 5 (lima) informasi pasar ekspor pada media massa, yakni:  Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Produk Dekorasi Rumah

dibutuhkan di Eropa" pada Inacraft Magazine, edisi Februari 2017  Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Ditjen PEN Optimalkan

Promosi melalui Layanan CSC" pada Inacraft Magazine, edisi April 2017

Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Produk Kerajinan Indonesia Masih Terus Digandrungi Pasar Dunia" pada Inacraft Magazine, edisi Agustus 2017

(25)

Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Tren Konsumen Produk Dekorasi Rumah di Eropa" pada Inacraft Magazine, edisi November 2017

Informasi Pasar Ekspor DJPEN perihal "Produk Kerajinan Indonesia Eksis di Pasar Dunia" pada Inacraft Magazine, edisi Desember 2017

Tingkat capaian kinerja jumlah publikasi tahun 2017 mencapai 75% dari target yang ditetapkan sebanyak 16 kegiatan publikasi. Untuk indikator ini, beberapa kegiatan pendukung pencapaian indikator tidak dapat dilaksanakan dikarenakan ketersediaan anggaran yang tidak mencukupi karena telah dilakukannnya penghematan anggaran sebagai upaya untuk menjaga kestabilan neraca keuangan pemerintah.

Jika dibandingkan dengan tahun 2016, realisasi capaian jumlah publikasi mengenai kegiatan Ditjen PEN di media massa pada tahun 2017 (12 kegiatan publikasi) mengalami penurunan sebesar 20%. Adapun jumlah kegiatan publikasi yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah sebanyak 15 kegiatan dari target sebanyak 23 kegiatan atau dengan tingkat capaian 65,22%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana disebutkan pada Dokumen Rencana Strategis, hingga tahun 2019, Sekretariat Ditjen PEN menargetkan sebanyak 23 kegiatan publikasi promosi ekspor setiap tahunnya, sehingga realisasi tahun 2017 menunjukkan tingkat capaian 65,22% dari target 2019.

Ke depannya, dalam rangka mengantisipasi jika pada pertengahan tahun berjalan kembali diberlakukan kebijakan penghematan anggaran, Sekretariat Ditjen PEN akan berupaya untuk menjalin kerja sama yang lebih baik dengan berbagai pihak, termasuk penyelenggara pameran maupun media, sehingga terbuka peluang untuk mempublikasikan berbagai informasi pelaksanaan program dan kegiatan Ditjen PEN dengan optimal memanfaatkan anggaran yang tersedia, misalnya penyediaan booth gratis untuk stand informasi oleh penyelenggara pameran, atau pemberian potongan harga tertentu oleh media cetak.

Selain upaya-upaya tersebut di atas, pada tahun 2017, Sekretariat Ditjen PEN juga telah melakukan publikasi pelaksanaan program dan kegiatan Ditjen PEN menggunakan media sosial Facebook. Upaya ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat umum, sehingga informasi mengenai program dan kegiatan Ditjen PEN dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak pihak.

(26)

Gambar 1. Kegiatan Dialog Radio di Radio Mercurius 104,3 FM Makassar IK-2 Jumlah Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor

Sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan produk ekspor Indonesia di pasar global, selain menggiatkan promosi dagang yang dilaksanakan oleh Direktorat Promosi dan Citra, Ditjen PEN juga mendorong pelaksanaan berbagai kegiatan penetrasi pasar oleh perwakilan perdagangan di luar negeri, dalam hal ini ITPC dan Atase Perdagangan. Selain itu, Ditjen PEN juga menggiatkan promosi produk-produk Indonesia melalui pendirian pusat promosi ekspor di berbagai negara.

Pada tahun 2017, Sekretariat Ditjen PEN menargetkan untuk penyelenggaraan pusat promosi ekspor di luar negeri sebanyak 21 kegiatan, yang terdiri dari pembinaan evaluasi dan konsolidasi perwakilan perdagangan luar negeri sebanyak 12 kegiatan, penyelenggaraan forum koordinasi Ditjen PEN dengan perwakilan perdagangan luar negeri sebanyak 2 kegiatan, Pendirian House of Indonesia (termasuk penjajakan) sebanyak 2 kegiatan, dan penyelenggaraan Forum Informasi Pasar Perwakilan Luar Negeri sebanyak 4 kegiatan. Hingga akhir tahun 2017,

(27)

untuk indikator ini tercapai sebanyak 20 kegiatan atau menunjukkan tingkat capaian sebesar 95,24% dari target. Tingkat capaian indikator kinerja pada tahun 2017 jika dbandingkan dengan capaian indikator kinerja di tahun 2016 menunjukkan tingkat capaian yang sama.

Adapun rincian pencapaian untuk indikator Jumlah Penyelenggaraan Pusat Promosi Ekspor adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan evaluasi dan konsolidasi perwakilan perdagangan luar negeri pada tahun 2017 dilaksanakan sebanyak 12 kegiatan, yakni pembinaan evaluasi dan konsolidasi ke ITPC Budapest - Hongaria, Kantor Atase Perdagangan Den Haag – Belanda (2 kali kunjungan), ITPC Busan – Korea Selatan, ITPC Jeddah – Arab Saudi, ITPC Osaka- Jepang, ITPC Sydney – Australia, kantor Atase Perdagangan Bangkok – Thailand, ITPC Vancouver – Kanada, kantor Atase Perdagangan Paris – Perancis, ITPC Chennai – India, serta kantor Atase Perdagangan Kuala Lumpur – Malaysia.

2. Kegiatan Penyelenggaraan forum koordinasi dengan perwakilan luar negeri pada tahun 2017 dilaksanakan sebanyak 2 kali, pada saat sebelum rapat kerja Kemendag dan pada saat TEI 2017.

3. Kegiatan terkait pendirian House of Indonesia (termasuk penjajakan) dilaksanakan sebanyak 2 kegiatan. Pada tahun 2017 sesuai dengan kebijakan untuk meminimalisasi pembiayaan dukungan melalui APBN, House of Indonesia dilaksanakan di Food City merupakan pusat

wholeseller yang terletak di Moscow Russia khusus untuk produk

pangan. Pada kegiatan ini Ditjen PEN bekerjasama dengan KADIN Indonesia. Indonesia yang berpartisipasi mendapat kehormatan dari pihak Rusia dengan mendapat lahan seluas 200 m2. Dalam jangka menengah dan panjang, program permanent trade display Paviliun Indonesia di Food City diperkirakan akan menjangkau pembeli yang lebih luas di kawasan Eurasia (termasuk Armenia, Belarus, Kazakshtan, Kyrgistan), Eropa Timur dan Tengah, juga Asia. Selain itu, pada tahun 2017 juga telah ditandatangani nota kesepahaman antara Sekretaris Jenderal Kemendag dengan Diaspora Indonesia di Australia Ibu Sulianty Sunaryo tentang pemanfaatan ruangan dalam HoI Sydney. Pembangunan HoI Sydney akan dibiayai seluruhnya oleh diaspora tersebut dimulai tahun 2018 dan diperkirakan tahun 2019 sudah selesai.

4. Kegiatan forum informasi pasar perwakilan luar negeri pada tahun 2017 dilaksanakan di 4 (empat) tempat, yaitu di Manado, Pangkal Pinang, Bandung, dan Yogyakarta.

(28)

Salah satu penyebab tidak tercapainya target pada indikator ini adalah pada kegiatan pendirian House of Indonesia (HoI), yang semula ditargetkan sebanyak 4 (empat) kegiatan hanya terealisasi sebanyak 2 (dua) kegiatan. Tidak terealisasinya indikator ini karena untuk pendirian House of Indonesia (HoI) membutuhkan waktu berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait yang cukup panjang, terutama karena melibatkan banyak pihak di luar negeri. Walaupun demikian, Sekretariat Ditjen PEN terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pada saat kunjungan kerja pimpinan Ditjen PEN ke luar negeri, Ditjen PEN selalu berusaha melakukan sejumlah koordinasi, baik dengan perwakilan perdagangan di negara akreditasi maupun dengan perwakilan diaspora Indonesia untuk menggalang dukungan dan kerja sama dalam mendirikan HoI di negara tersebut.

Adapun untuk capaian indikator ini tidak dapat dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana tercantum pada Lampiran Rencana Strategis. Hal ini dikarenakan perbedaan satuan untuk indikator ini. Pada dokumen Renstra, indikator kinerja ini menggunakan satuan unit, sementara pada Perjanjian Kinerja Sekretariat Ditjen PEN, indikator ini menggunakan satuan kegiatan.

Gambar 2. Penandatanganan Nota kesepahaman antara Sekretaris Jenderal Kemendag dengan Diaspora Indonesia di Australia Ibu Sulianty Sunaryo tentang pemanfaatan ruangan dalam HoI Sydney

IK-3

Jumlah fasilitasi penyelenggaraan P3ED dan

Marketing Point

Kegiatan Pembinaan P3ED dilakukan oleh pusat dengan tujuan melakukan pembinaan manajemen ke P3ED untuk meningkatkan kompetensi aparat P3ED dengan memberikan asistensi tentang pelaksanaan dalam ruang lingkup promosi, pelatihan ekspor, pengelolaan pelayanan informasi ekspor meningkatkan kompetensi aparat P3ED melalui pembinaan pusat ke 5 (lima) P3ED di Surabaya, Makassar, Mataram, Medan, dan Banjarmasin.

(29)

Pembinaan Marketing Point bertujuan untuk meningkatkan akses promosi produk Indonesia khususnya di wilayah perbatasan kepada para buyer negara-negara tetangga. Diharapkan dengan adanya Marketing Point ini dapat terjalin kerjasama bisnis antara pelaku usaha Indonesia (eksportir) dengan buyer dari negara tetangga di perbatasan. Sepertinya halnya pembinaan dan fasilitasi P3ED, Ditjen PEN juga melaksanakan fasilitasi pendidikan dan pelatihan kepada SDM di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Grogol.

Pada tahun 2017 dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali kegiatan fasilitasi penyelenggaraan P3ED dan Marketing Point ke P3ED Banjarmasin. Realisasi ini menunjukkan tingkat capaian sebesar 12,5%. Pada tahun 2017 Ditjen PEN sedang dalam tahap memformulasikan skema pembinaan dan revitalisasi peran dan fungsi P3ED dan Marketing Point serta bentuk pembinaan yang sesuai. Selain itu, kegiatan pembinaan P3ED dan

Marketing Point juga ditunda pelaksanaannya karena menunggu

diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Urusan Pemerintahan Bidang Perdagangan. Pada rancangan Permendag tersebut, tidak lagi disebutkan hal-hal yang berkenaan dengan keberadaaan P3ED dan korelasinya dengan Ditjen PEN. Terkait hal ini, Sekretariat Ditjen PEN tetap berupaya melaksanakan koordinasi dengan P3ED dan Dinas di daerah yang menangani perdagangan pada saat melakukan kegiatan-kegiatan lainnya di daerah.

Jika dibandingkan dengan realisasi kegiatan tahun 2016, capaian tahun 2017 menunjukkan penurunan sebesar 85,71%, dimana tingkat capaian indikator ini pada tahun 2016 mencapai 7 (tujuh) kegiatan. Akan tetapi pada tahun 2016, kegiatan ini belum menjadi indikator kinerja pada perjanjian kinerja Sekretariat Ditjen PEN. Sementara itu, untuk indikator ini tidak dapat dilakukan pembandingan dengan target jangka menengah, dikarenakan satuan indikator ini berbeda dengan satuan indikator yang tercantum pada dokumen Rencana Strategis. Pada Perjanjian Kinerja Sekretariat Ditjen PEN tahun 2017, satuan indikator ini adalah “kegiatan”, sementara pada dokumen Rencana Strategis, satuannya adalah “unit”. IK-4

Jumlah penerima penghargaan

Dalam upaya peningkatan ekspor nasional, Ditjen PEN juga secara khusus memberikan apresiasi kepada sejumlah pelaku ekspor berprestasi dan sejumlah importir yang dinilai secara loyal melakukan importasi dari Indonesia. Pada tahun 2017, ditargetkan sebanyak 42 (empat puluh dua) perusahaan menerima penghargaan dari Kementerian Perdagangan dengan rincian, 30 (tiga puluh) perusahaan sebagai penerima Penghargaan

(30)

Primaduta dan 12 (dua belas) perusahaan sebagai penerima Penghargaan Primaniyarta.

Adapun jika dilihat secara keseluruhan, realisasi capaian indikator ini di tahun 2017 sebanyak 55 (lima puluh lima) pemenang dengan 22 (dua puluh dua) pemenang pada Penghargaan Primaniyarta serta 33 (tiga puluh tiga) pemenang pada Penghargaan Primaduta. Berdasarkan hasil tersebut, persentase capaian kegiatan sebesar 130,95% dari target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2017, penentuan target penerima penghargaan mempertimbangkan aspek penyerahaan penghargaan oleh Presiden RI. Jumlah penerima yang terlalu banyak dikuatirkan dapat berimplikasi tidak seluruh penerima penghargaan berkesempatan menerima langsung penghargaan dari Presiden dikarenakan alasan protokoler. Sementara itu, jika dibandingkan dengan target yang tertuang pada rencana jangka menengah, pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 30 pelaku usaha penerima penghargaan, sehingga capaian tahun 2017 telah melampaui target tahun 2019 (tingkat capaian 130,95%).

Tercapainya target pada indikator ini disebabkan adanya peningkatan jumlah penerima penghargaan di atas target yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini merupakan kebijakan pimpinan di Kementerian Perdagangan, sebagai upaya untuk mendorong dan memotivasi pelaku usaha, baik pelaku usaha dalam negeri untuk meningkatkan kinerja ekspornya, dan pelaku usaha yang merupakan mitra ekspor untuk terus meningkatkan impornya dari Indonesia.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, maka realisasi tahun 2017 mengalami penurunan. Realisasi penerima penghargaan Primaniyarta 2017 (22 penerima) mengalami penurunan sebesar 31,25% jika dibandingkan dengan penerima penghargaan Primaniyarta 2016 (32 penerima). Sementara untuk penghargaan Primaduta, penerima penghargaan tahun 2017 juga mengalami penurunan sebesar 45% jika dibandingkan jumlah penerima penghargaan Primaduta tahun 2016 (60 penerima).

Penghargaan Primaniyarta

Primaniyarta adalah pemberian penghargaan pemerintah kepada dunia usaha untuk memotivasi para eksportir agar selalu berupaya keras meningkatkan perolehan devisa, menyediakan lapangan kerja, pendapatan negara dan sekaligus sebagai contoh keberhasilan bagi para eksportir lain. Penghargaan Primaniyarta diberikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN. Agar semua tahap kegiatan pemberian penghargaan

(31)

Primaniyarta dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka semua tahapan proses dilakukan di bawah koordinasi Sekretariat Ditjen PEN. Pada acara pembukaan TEI 2017, Kementerian Perdagangan kembali memberikan Penghargaan Primaniyarta (Primaniyarta Award) Tahun 2017 kepada 22 (dua puluh dua) eksportir Indonesia yang berprestasi untuk 4 (empat) kategori yakni Eksportir Berkinerja, Eksportir Pembangun Merek Global, Eksportir Potensi Unggulan, dan Eksportir Pelopor Pasar Baru. Pemberian penghargaan ini selain bentuk apresiasi Pemerintah atas kerja keras dan kontribusi perusahaan eksportir dalam meningkatkan ekspor non migas nasional, juga sebagai motivator atau tauladan bagi eksportir lainnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1150/M-DAG/KEP/10/2017 tentang Penetapan Penerima Tanda Penghargaan Primaniyarta, telah ditetapkan penerima untuk masing-masing kategori, yakni kategori Eksportir Berkinerja, tahun ini 7 (tujuh) perusahaan yang berhasil memperoleh penghargaan yaitu PT Toyota Motor Mfg Ind., PT Bumi Menara Internusa, PT Sekar Bumi, PT Gistex, PT Eratex Djaja Tbk, PT Bukit Muria Jaya, dan PT Bitratex Industries.

Kategori Pembangun Merek Global berhasil diperoleh 2 (dua) perusahaan yaitu PT Kalbe Farma Tbk, dan PT Insera Sena. Sedangkan untuk Kategori Eksportir Potensi Unggulan berhasil didapatkan oleh 9 (sembilan) perusahaan yaitu PT Eastwind Mandiri, PT Bio Takara, PT Indoexim International, PT Supranusa Indogita, PT Ide Studio Indonesia, PT Laksmana Mulia Sentosa, PT Tischlerzentrum Bandung, CV Tashinda Putraprima, dan PT Kurniatama Lestari. Selanjutnya untuk Kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru dianugerahkan kepada 4 (empat) perusahaan yaitu PT Ferron Par Pharmaceutical, PT Inagro Jinawi, PT Wax Industri Nusantara, dan PT Mega Andalan Kalasan.

Penyerahan Penghargaan Primaniyarta 2017 dilaksanakan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam rangkaian acara pembukaan TEI 2017 pada tanggal 11 Oktober 2017 di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tangerang, Banten.

ika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, jumlah penerima penghargaan Primaniyarta 2016 telah melebihi target atau dengan kata lain telah menunjukkan tingkat capaian sebesar 106% dari target penerima yang ditetapkan sebanyak 30 penerima. Jika dibandingkan dengan jumlah eksportir penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2015, jumlah eksportir peraih Primaniyarta tahun 2015 yang berjumlah total 30 perusahaan mengalami peningkatan sebesar 6% dari jumlah penerima penghargaan Primaniyarta tahun 2015 yang tingkat capaiannya tercatat sebesar 100% (jumlah perusahaan/UKM peraih Primaniyarta tahun 2014

(32)

sebanyak 30 perusahaan dari target yang ditetapkan sebanyak 30 perusahaan).

Realisasi yang mencapai 106% untuk indikator ini menunjukkan telah semakin meningkatnya kualitas para eksportir Indonesia. Hal ini didukung dengan fakta bahwa proses penilaian dan penjurian yang dilakukan oleh tim juri yang independen dan menerapkan standar penilaian yang ketat tetapi jumlah penerima penghargaan Primaniyarta yang terpilih tetap sesuai target yang ditetapkan.

Gambar 3. Penyerahan Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta Awards oleh Presiden RI pada Pembukaan TEI 2017

Penghargaan Primaduta

Penghargaan Primaduta merupakan penghargaan yang diberikan kepada para perusahaan asing selaku buyer yang loyal membeli produk dari Indonesia serta memiliki kinerja importasi yang meningkat selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Perusahaan penerima penghargaan Primaduta juga merupakan perusahaan yang dianggap turut mengembangkan jenis produk yang diimpor dari Indonesia. Pemberian apresiasi kepada buyer ini merupakan suatu insiatif baru yang diambil oleh Pemerintah sebagai salah satu upaya mendorong ekspor dari sisi demand.

Pengusulan calon penerima penghargaan dilakukan oleh Perwakilan R.I. di luar negeri bekerjasama dengan Sekretariat Ditjen PEN dengan terlebih dahulu melalui proses verifikasi. Pemberian Penghargaan Primaduta dilakukan melalui seleksi yang sangat ketat oleh tim juri, yang terdiri dari para ahli perdagangan internasional dan perwakilan dari asosiasi.

(33)

Penghargaan Primaduta (Primaduta Awards) Tahun 2017, tahun ini terpilih 33 (tiga puluh tiga) yang terbagi dalam 4 (empat) kategori, sebagai berikut:

1) Pasar Ekspor Utama yaitu Colectivo Inc, Kmart Australia Limited, Ozimex International PTY LTD, Dekker Hout Group BV, Van Der Leeden Mandwerk B.V., GT INDIA PVT LTD, Kurabo Industries, LTD, Ant. Ankersmith & Co GmbH & Co. KG, Flores Farm GmbH, TeaGeschwendner GmbH, Terré GmbH, K2 Korea Co, Ltd, C Cubee Corp., Kara Marketing (M) SDN BHD, Tao Commodity Traders Inc, Shanghai Youyijia, Foshan Decent Dong Trading Co., Ltd.

2) Pasar Ekspor Non Tradisional yaitu Abdul Latif Jameel, Co., Said Bawazir Trading Corp. (SBTC), ASICS Brasil DISTRIBUICAO E COMERCIO DE ARTIGOS ESPORTI, Bambu Design Srl., La Difference Inc, AFIA INTERNATIONAL CO-SAVOLA EGYPT, El Hamd Trading Co, El Nada Co, Haggag For Import & Export, Konoz El Bon Abdel Maabod, Zahret El Bon El Brazili Co, PZ Cussons Nigeria PLC, Managing company EFKO, ALFICO S.A.U., Bio-Oils Huelva, S.L, Commercial Pernas S.L.

IK-5

Jumlah UKM yang Dibina

Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya, pembinaan UKM daerah melalui penyediaan fasilitasi partisipasi UKM daerah pada Trade Expo Indonesia 2017 dilakukan melalui Dana Dekonsentrasi yang ditempatkan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan tingkat provinsi di seluruh Indonesia dan skema Designer Dispatch Service (DDS).

Kegiatan Pembinaan Terpadu UKM Perdagangan dibagi menjadi tiga tahap kegiatan yang merupakan satu kesatuan yaitu Penjaringan Peserta, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Ekspor, dan Partisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI). Penjaringan peserta dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di masing-masing provinsi. Sementara itu, pelaksanaan diklat ekspor dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) di Jakarta. Setelah UKM memperoleh bekal dari kegiatan diklat ekspor, tahapan kegiatan dilanjutkan dengan memberikan fasilitas kepesertaan pada kegiatan Trade Expo Indonesia di Jakarta. Melalui pemberian fasilitas kepesertaan pada ajang promosi internasional, UKM daerah dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman promosi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku ekspor di berbagai daerah.

Sementara itu, skema DDS merupakan pendampingan desainer terhadap sejumlah pelaku usaha terpilih di berbagai daerah yang bertujuan menghasilkan produk ekspor yang berdaya saing tinggi.

Pada tahun 2017, jumlah UKM yang ditargetkan memperoleh pembinaan yaitu sebanyak 68 (enam puluh delapan) UKM daerah. Sedangkan realisasi

(34)

sepanjang tahun 2017, telah diperoleh sebanyak 68 (enam puluh delapan) UKM, dengan rincian sebanyak 20 (dua puluh) UKM terpilih melalui skema pembinaan UKM Dekonsentrasi dan 48 (empat puluh delapan) UKM terpilih melalui skema program Designer Dispatch Service (DDS). UKM tersebut selanjutnya ikut dalam kegiatan promosi berupa stan-stan yang menampilkan produk-produk unggulannya pada penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2017. Realisasi tersebut menunjukkan tingkat capaian 100%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan target jangka menengah, sebagaimana disebutkan pada lampiran Rencana Strategis (target tahun 2019 sebanyak 66 UKM), realisasi tahun 2017 menunjukkan capaian sebesar 103,03%.

Tabel 4. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Designer Dispatch Services (DDS)

NO. PROVINSI UKM TAHUN 2017

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

1 2 3 4

1 ACEH 1 Batik Zean's Fashion (batik)

2 Yuyun Bordir Fashion, Accessories, Souvenir

2 SUMATERA UTARA 1 CV Haramas Keranjang Pakaian, Kursi Rotan dan Wadah Botol Minuman

2 CV Karya Indra Keranjang Pakaian dan Coffee Table

3 SUMATERA BARAT 1 Rumah Sulaman "Riza" Taplak meja (sulam tumpar) 2 Sulaman Bayangan &

Aplikasi GUSFITRI Sarung bantal (sulam tumpar) 4 KEPULAUAN RIAU 1 Rumah Kreatif Clutch & kotak perhiasan dari

gongong

2 Taufan Handy Craft Kalung dan sepatu dr gonggong

5 RIAU 1. Rumah Quilting Lampshade (Kaplampu)

2. Cahaya Kemilau Cushion Cover (sarung bantal) dan Table Runner (Taplak meja)

6 JAMBI 1. CV. Resamlah Anyaman Resam

2. Canggih Wigati Kerajinan Kayu

7 SUMATERA SELATAN 1 Angkinan Jaya Home docor (sulaman diatas beludru)

(35)

NO. PROVINSI UKM TAHUN 2017

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

8 LAMPUNG 1. Maduaro Tulang Bawang Fashion

2. Tapis jejama negeri katon Fashion

9 BANGKA BELITUNG 1. Pangkal Pewter Kerajinan dari timah 2. Dwi Darma Pewter Kerajinan dari timah

10 JAWA BARAT 1. Karya Cipta Handicraft Kerajinan Kayu 2. Dhenisa Mozaik Handcraft Kaca Mozaik

11 DI. YOGJAKARTA 1. UD Tulen Jogja Kulit

2. CV Kay Nusa Bihaka Kulit

12 JAWA TIMUR 1 Pelangi Indonesia Tas kain

2 Aniza Collection Tas kain

13 BALI 1 Sunakawa Jewelry Jewelry

2 Intan Jewelry Jewelry

14 NUSA TENGGARA BARAT 1 Sasak Craft Kerajinan Rottan Ketak 2 Galih Kelapa Kerajinan Batok Kelapa 15 KALIMANTAN BARAT 1 Ipau Songket Tas dan Clutch

2 Nursafaah Songket Tas dan Clutch 16 KALIMANTAN SELATAN 1 KUB Warni Kerajinan rotan

2 Bina Karya Kerajinan Bamban

17 KALIMANTAN TIMUR 1. Pokant Takaq Taplak meja daun dolo (ulap doyo) 2. UD. Manika Kaltim Taplak meja manik

18 SULAWESI TENGGARA 1. Nentu Hati Mulia Homedecor anyaman nentu (sejenis serat kayu dianyam dengan rotan kecil)

2. U.D. Naga Geni Homedecor kayu jati 19 SULAWESI SELATAN 1 Adhy&Alie Fashion Wanita

2 Arie Rich Fashion Laki-laki

20 SULAWESI TENGAH 1. Kaluku craft Room divider (batok kelapa) 2. Berkah alam sigi (jj craft

sigi) Tas (batok kelapa) 21 SULAWESI BARAT 1. Rattan Mandiri Kerajinan Rotan

2. Woodcraft Polman Kerajinan Kayu

22 GORONTALO 1. UKM Maharani Fashion (sulam karawo) : Baju, tali tas dan tali kamera

(36)

NO. PROVINSI UKM TAHUN 2017

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

2. Kopwan Metalik Jaya Fashion (sulam karawo) : Baju dan scarf

23 PAPUA BARAT 1. Shandra Gallery Tas Kulit

2. Mansinam Art Kerajinan dari Kerang

24 KALIMANTAN UTARA 1 YTP Collection Kerajinan Tas Kulit Anyaman Rotan 2 Galeri Permata Lumbis Kerajinan Anyaman Rotan dan Akar

Kawat Sumber: Bag. Program dan Kerja Sama, Sekretariat DJPEN, 2017

Tabel 5. Daftar UKM Penerima Fasilitasi UKM dengan Skema Dana Dekonsentrasi

NO. PROVINSI UKM USULAN TAHUN 2017

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

1 2 3 4

1 BENGKULU 1. Matahari Handycraft Aksesories (kalung, dll) 2. Villco Coffee Kopi

2 JAWA TENGAH 1 Yulicha Batik Aksesories Fesyen

2 UD. Jati Jepara Mebel/Yoyok Mebel Jepara

Furniture

3 KALIMANTAN TENGAH 1. Kaltfood Kopi dan Soya

2. Pengrajin Rotan

Kelompok Pahari Anyaman Rotan 4 SULAWESI UTARA 1 PT. Gunung Intan

Permata Rempah - rempah (pala fuli,cengkeh) 2 PT. Dimembe Nyiur

Agripro Tepung kelapa (dessicated coconut) 5 MALUKU 1. UD. Bintang Timur minyak cengkeh, minyak pala,

minyak gaharu/ kayu gaharu 2. Arahadi minyak kayu putih, minyak cengkeh,

minyak sere merah, minyak pala

6 BANTEN 1. Unik Kreasi Hand craft bag dan palce mate dari

batok kelapa 2. IKM Sirip Ikan Kulit Ikan Pari

(37)

NO. PROVINSI UKM USULAN TAHUN 2017

NAMA PERUSAHAAN / UKM JENIS PRODUK

1 2 3 4

7 DKI JAKARTA 1. Kopi

2. Kopi

8 NUSA TENGGARA TIMUR 1. KSU FA MASA Kopi Arabika Bajawa 2. TENUNKOE Kain Tenun NTT

9 MALUKU UTARA 1. Bintang Harapan Sirup Pala

2. Usaha Negam Macahaya Abon Ikan

10 PAPUA 1. Mas Kulit Kerajinan Kulit Buaya

2. Rizky Kulit Kerajinan Kulit Buaya Sumber: Bag. Program dan Kerja Sama Sekretariat DJPEN, 2017

Keberhasilan pencapaian kinerja ini tidak terlepas dari koordinasi dan kerja sama antara Sekretariat Ditjen PEN dengan Dinas yang menangani Perdagangan di 34 provinsi dalam melakukan proses penjaringan dan seleksi UKM daerah serta dengan desainer-desainer yang menjadi konsultan dalam skema DDS. Sedangkan jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya, maka realisasi tahun 2017 (68 UKM) menunjukkan capaian yang sama dengan tahun 2016.

Diharapkan melalui pembinaan UKM, akan muncul eksportir-eksportir baru yang dapat meningkatkan kinerja ekspor Indonesia khususnya untuk ekspor produk-produk non migas Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak positif pada kinerja ekspor Indonesia baik dari segi kuantitas maupun kualitas produk ekspor Indonesia.

(38)

Sasaran 2

Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen PEN

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2

No. Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 Capaian2017

(%)

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

6. Jumlah Dokumen Rencana

Program Kegiatan Dokumen 5 5 5 5 5 5 100

7. Jumlah kebijakan di bidang

pengembangan ekspor Kebijakan 2 3 3 2 3 1 33,33

8. Jumlah layanan kepegawaian dan pengembangan SDM

Kegiatan 10 13 14 14 13 13 100

9. Jumlah dokumen

pengelolaan keuangan dan BMN

Dokumen 2 2 2 2 2 2 100

10. Jumlah laporan

pelaksanaan kinerja Laporan 20 20 20 20 20 20 100

Sumber: Sekretariat Ditjen PEN melalui Dokumen PPS (2018)

IK-6

Jumlah Dokumen Rencana Program Kegiatan

Sebagai bentuk dukungan manajemen untuk pelaksanaan operasional Ditjen PEN, Sekretariat Ditjen PEN menargetkan penyusunan 5 (lima) dokumen rencana program kegiatan pada tahun 2017 yang terdiri dari: 1. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja adalah lembaran/dokumen yang berisi penugasan antara atasan dan bawahan untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun tertentu sesuai dengan tujuan dan sasaran pada Rencana Strategis (Renstra) serta anggaran yang tercantum pada Rencana Kerja Anggaran (RKA). Dalam hal ini, Sekretariat Ditjen PEN menyiapkan dan mengkoordinir penyusunan Perjanjian Kinerja antara Dirjen PEN dengan Menteri Perdagangan, dan Perjanjian Kinerja antara Dirjen PEN dengan para Eselon II di lingkungan Ditjen PEN.

2. Rencana Kerja & Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) RKAKL adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu kementerian negara/lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. Dalam hal ini, Sekretariat Ditjen PEN bertindak

(39)

sebagai koordinator dalam penyusunan RKAKL dari seluruh unit eselon II Ditjen PEN yang disusun menjadi RKAKL Ditjen PEN.

3. DIPA

Sekretariat Ditjen PEN juga menjadi focal point dalam melakukan penyusunan POK/ DIPA unit-unit eselon II di lingkungan Ditjen PEN yang selanjutnya dikoordinasikan dengan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan.

4. Revisi POK/ DIPA

Seperti halnya pada penyusunan DIPA, Sekretariat Ditjen PEN juga menjadi focal point dalam melakukan revisi POK/ DIPA unit-unit eselon II di lingkungan Ditjen PEN yang selanjutnya dikoordinasikan dengan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan.

5. Rencana Kerja

Rencana Kerja meruapakan dokumen perencanaan yang berisi program dan kegiatan suatu unit organisasi di lingkungan Kementerian/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Renstra K/L 2015-2019 untuk periode 1 (satu) tahun anggaran tertentu, serta selaras dengan Rencana Kerja Pemerintah.

Sepanjang tahun 2017, Sekretariat Ditjen PEN telah menyusun 5 (lima) dokumen rencana program kegiatan. Dengan demikian, tingkat capaian kinerja Sekretariat Ditjen PEN untuk indikator kinerja ini sebesar 100% dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 5 dokumen. Adapun dokumen rencana program kegiatan yang telah disusun oleh Sekretariat Ditjen PEN adalah sebagaimana disebutkan diatas.

Pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen PEN pada tahun 2017 tidak terlepas dari koordinasi yang baik antara Sekretariat Ditjen PEN dengan masing-masing unit Eselon II di lingkungan Ditjen PEN, Biro Perencanaan Kementerian Perdagangan, Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam penyusunan dokumen-dokumen Rencana Program Kegiatan tersebut. Sebagai perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya, pencapaian kinerja Sekretariat Ditjen PEN tahun 2017 menunjukkan tingkat capaian yang konsisten dari tahun 2015 hingga tahun 2017 sebanyak 5 (lima) dokumen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana pada Lampiran Renstra Ditjen PEN, indikator ini tidak dapat dibandingkan seara langsung. Hal ini dikarenakan, pada

(40)

lampiran Renstra, indikator ini tidak berdiri sendiri, namun digabungkan antara dokumen perencanaan dengan dokumen laporan kinerja.

Melalui dokumen rencana program kegiatan yang dihasilkan oleh Sekretariat Ditjen PEN, diharapkan seluruh program dan kegiatan pengembangan ekspor yang dilaksanakan oleh Ditjen PEN dapat diawasi pelaksanaannya sehingga tepat sasaran sebagaimana yang tertuang dalam perencanaan strategis Ditjen PEN serta memastikan seluruh program dan kegiatan Ditjen PEN tidak melenceng dari perencanaan strategis yang telah ditetapkan. IK-7 Jumlah Kebijakan di Bidang Pengembangan Ekspor

Sebagai bentuk dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Sekretariat Ditjen PEN melaksanakan perumusan kebijakan di bidang pengembangan ekspor, termasuk di antaranya penyusunan kebijakan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Dalam pelaksanaannya, Sekretariat Ditjen PEN pada tahun 2017 menargetkan sebanyak 3 (tiga) rumusan kebijakan yang berkenaan dengan pengembangan ekspor.

Dalam pelaksanaannya, pada tahun 2017, Sekretariat Ditjen PEN menghasilkan sebanyak 1 (satu) kebijakan yang telah disahkan dan ditetapkan, yakni Peraturan Menteri Perdagangan No.83 Tahun 2017 tentang Pembinaan Pelaku Usaha Dalam Rangka Pengembangan Ekspor. Peraturan ini telah ditandatangani pada tanggal 2 November 2017 dan diundangkan pada tanggal 8 November 2017 dengan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1567.

Adapun kebijakan-kebijakan yang belum direalisasikan pada tahun 2017 adalah rancangan Peraturan Presiden tentang Pelaksanaan Kampanye Pencitraan Indonesia, rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Stnadar Penyelenggaraan dan Keikutsertaan pada Pameran Daganga, serta Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penyelenggaraan Promosi dalam Rangka Kampanye Pencitraan Indonesia. Belum terealisasikannya penyusunan rancangan kebijakan-kebijakan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah hal, di antaranya terdapat beberapa kendala teknis dengan instnasi terkait, yakni Kantor Staf Presiden (untuk Rancangan Perpres), dan masih perlu dilakukannya koordinasi lebih lanjut di internal Kementerian Perdagangan (untuk kedua rancangan permendag).

Dengan telah ditetapkannya kedua produk kebijakan tersebut, maka secara umum, capaian indikator ini mencapai 33,33% dari target 3 (tiga) kebijakan. Untuk mengantisipasi kegiatan penyusunan kebijakan di bidang

(41)

pengembangan ekspor, Sekretariat Ditjen PEN terus berupaya untuk meningkatkan koordinasi baik dengan unit-unit internal Ditjen PEN maupun dengan instansi-instansi terkait.

Adapun untuk perkembangan penyusunan peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan adalah sebagai berikut: a. Terhadap rancangan Perpres tentang Pelaksanaan Kampanye Pencitraan Indonesia saat ini telah dilakukan harmonisasi antar K/L terkait dan naskah juga telah disampaikan kepada Sekretariat Negara untuk diproses lebih lanjut. Namun saat ini proses tersebut sedang di-hold, menunggu disusunnya Perpres Nation Branding yang mengatur secara keseluruhan mengenai strategi pencitraan Indonesia yang sedang disusun oleh Kantor Staf Kepresidenan, selanjutnya secara teknis dijelaskan pada R-Perpres Pelaksanaan Kampanye Pencitraan Indonesia.

b. Terkait R-Permendag tentang Standar Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Pameran Dagang telah dilakukan pembahasan secara internal Ditjen PEN dan antar unit Eselon I di lingkungan Kemendag dan saat ini memasuki tahap finalisasi.

c. Terkait R-Permendag tentang Penyelenggaraan Promosi Dagang Dalam Rangka Kampanye Pencitraan Indonesia, saat ini telah dilaksanakan konsultasi publik ke 5 (lima) daerah yakni Padang, Yogyakarta, Surabaya, Bandung dan Makassar. Masukan dari kegiatan konsultasi publik tersebut selanjutnya akan menjadi bahan penyempurnaan materi muatan R-Permendag tersebut.

Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 sebagaimana disebutkan dalam Tabel 6, capaian kinerja untuk indikator kinerja ini pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 50%. Pada tahun 2016, Sekretariat Ditjen PEN menghasilkan 2 (dua) kebijakan di bidang pengembangan ekspor dari target sebanyak 3 kebijakan.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan target jumlah kebijakan yang harus diselesaikan pada periode jangka menengah 2015-2019 (10 kebijakan), maka realisasi tahun 2015-2017 telah mencapai 60% (6 kebijakan).

(42)

-Gambar 5. Konsinyering Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Pengembangan Ekspor IK-8 Jumlah Layanan Kepegawaian dan Pengembangan SDM

Sebagai unit penunjang kegiatan Direktorat Jenderal, Sekretariat Ditjen PEN juga melakukan layanan dan pengembangan kompetensi pegawai. Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan layanan dan pengembangan pegawai pada tahun 2017, Sekretariat Ditjen PEN menetapkan target sebanyak 13 (tiga belas) kegiatan yang terdiri dari kegiatan layanan kepegawaian dan kegiatan pengembangan kompetensi pegawai.

Sampai akhir tahun 2017, Sekretariat Ditjen PEN telah melaksanakan kegiatan pembinaan pegawai sebanyak 13 (tiga belas) kegiatan atau 100% dari target yang telah ditentukan pada Perjanjian Kinerja. Adapun kegiatan layanan dan pengembangan pegawai yang telah dilaksanakan Sekretariat Ditjen PEN pada tahun 2017 telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun rincian kegiatan pelayanan kepegawaian dan pengembangan SDM pada tahun 2017 sebagai berikut:

1. Verifikasi PMPRB;

2. Implementasi SKP (pelaksanaan verifikasi peta jabatan);

3. Bimbingan Teknis Kepegawaian (3 kegiatan): sosialisasi terkait Gratifikasi, Cascading Indikator Kinerja Pegawai, dan Sosialisasi WBM dan WBBK;

Gambar

Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2017
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen PEN Tahun 2017
Grafik 1. Tingkat Pendidikan Pegawai Sekretariat Ditjen PEN
Grafik 1 menunjukan bahwa struktur distribusi pegawai pada Sekretariat Ditjen PEN didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan strata 2 dan  SMA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengunjungi banyak negara-negara di dunia telah membuka mata saya, akan keberagaman sistem nilai, sosial, maupun budaya yang turut berpengaruh dalam sistem pelayanan

Dan lebih dari itu, adalah untuk menumbuhkan rasa patriotisme (hub al-wathan). Patriotisme merupakan dasar utama yang membawa seseorang untuk membangaun masyarakat

Nilai Probabilitas (p-value) sebesar 0,078 , hal ini lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 ,artinya bahwa ib-VACA tidak berpengaruh signifikan terhadap Return

Kondisi temuan audit yang terjadi dalam kebijakan perusahaan sehubungan dengan prosedur permintaan karyawan dimana dalam merekrut karyawan baru perusahaan belum memiliki

Hasil penelitian yang dilakukan Data terse- but lebih jelas dapat dilihat pada bagan 4.2... Persepsi mahasiswa tentang jenis-jenis metode pembelajaran yang di gunakan dalam

Jika jumlah pasangan titik konjugasi antara dua foto stereo berjumlah lebih besar sama dengan delapan ( n ≥ 8 ) , maka nilai parameter matriks essential terdapat pada

Bendahari Kehormat (JBK). Ketua, Timbalan Ketua JBK dan Setiausaha JBK. Sebanyak tiga kali. Mengetuai mesyuarat Juruaudit PERUBATAN 2014/2015. Ketua, Timbalan Ketua JBK

Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah akan menyertakan berkas PKS (Perjanjian kerja sama) yang mana ini akan di setujui oleh kedua belah pihak yang dikeluarkan oleh kantor