GAMBARAN DAN
GAMBARAN DAN
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS
RADIOLOGIS
DARI STROKE
DARI STROKE
Dipresentasikan oleh: Dipresentasikan oleh:Rizki Indah Putri Lubis Rizki Indah Putri Lubis R.D. Tiopan Napitupulu R.D. Tiopan Napitupulu Pasca Sari Nauli Tamba Pasca Sari Nauli Tamba
Riris Silvia Rouratna Riris Silvia Rouratna
Martin Susanto Martin Susanto
Anatomi Otak dan Pembuluh Darah
Anatomi Otak dan Pembuluh Darah
STROKE
STROKE
Tanda
klinis
yang
Tanda
klinis
yang
berkembang
cepat
akibat
berkembang
cepat
akibat
gangguan otak fokal (maupun
gangguan otak fokal (maupun
global) dengan gejala - gejala
global) dengan gejala - gejala
yang berlangsung selama 24
yang berlangsung selama 24
jam
jam
atau
atau
lebih
lebih
dan
dan
dapat
dapat
menyebabkan kematian tanpa
menyebabkan kematian tanpa
adanya penyebab lain yang
adanya penyebab lain yang
jelas selain vaskuler.
Epidemiologi
Epidemiologi
•
• Prevalensi stroke berkisar 5-12 per 1000Prevalensi stroke berkisar 5-12 per 1000 penduduk
penduduk •
• 87% kasus stroke iskemik, 10% kasus87% kasus stroke iskemik, 10% kasus perdarahan intraserebral, dan 3% kasus perdarahan intraserebral, dan 3% kasus perdarahan subarakhnoid
perdarahan subarakhnoid •
• Rasio insiden pria dan wanitaRasio insiden pria dan wanita
1.25 pada kelompok usia 55-64 tahun, 1.50 1.25 pada kelompok usia 55-64 tahun, 1.50 pada kelompok usia 75-84 tahun, dan 0.76 pada kelompok usia 75-84 tahun, dan 0.76 pada kelompok usia di atas 85 tahun
pada kelompok usia di atas 85 tahun
Ada korelasi antara peningkatan kejadian Ada korelasi antara peningkatan kejadian
stroke dengan pertambahan umur stroke dengan pertambahan umur
Patofisiologi
Patofisiologi
Proses patologi pada sistem pembuluh darah otak: Proses patologi pada sistem pembuluh darah otak: •
• trombosis atau emboli,trombosis atau emboli, •
• pecahnya dinding pembuluh darah,pecahnya dinding pembuluh darah, •
• perubahan permeabilitas dinding pembuluh darah danperubahan permeabilitas dinding pembuluh darah dan perubahan viskositas maupun kualitas darah sendiri
perubahan viskositas maupun kualitas darah sendiri
Proses primer yang terjadi mungkin tidak menimbulkan Proses primer yang terjadi mungkin tidak menimbulkan gejala (
gejala (silent silent ) dan akan muncul secara klinis jika aliran) dan akan muncul secara klinis jika aliran darah ke otak (
darah ke otak (cerebral blood flow /CBF cerebral blood flow /CBF ) turun sampai ke) turun sampai ke tingkat melampaui batas toleransi jaringan otak, yang tingkat melampaui batas toleransi jaringan otak, yang disebut ambang aktivitas fungsi otak (
disebut ambang aktivitas fungsi otak (threshold of brainthreshold of brain functional activity
functional activity ). Keadaan ini menyebabkan sindrom). Keadaan ini menyebabkan sindrom klinik yang disebut stroke. Gejala klinik stroke tergantung klinik yang disebut stroke. Gejala klinik stroke tergantung lokalisasi daerah yang mengalami iskemik ataupun lokalisasi daerah yang mengalami iskemik ataupun perdarahan
Klasifikasi
Klasifikasi
•
• A. Berdasarka A. Berdasarkan patologi anatomi dn patologi anatomi dan penyebabnan penyebabnya:ya: 1. Stroke
1. Stroke iskemikiskemik
a. Transient Ischemic Attack a. Transient Ischemic Attack b. Trombosis serebri b. Trombosis serebri c. Emboli serebri c. Emboli serebri 2. Stroke hemoragik 2. Stroke hemoragik a. Perdarahan intraserebral a. Perdarahan intraserebral b. Perdarahan subarakhnoid b. Perdarahan subarakhnoid •
• B. Berdasarkan stadium/pertimbangan waktu:B. Berdasarkan stadium/pertimbangan waktu:
1. Transient Ischemic Attack 1. Transient Ischemic Attack 2. Stroke in evolution
2. Stroke in evolution 3. Completed stroke 3. Completed stroke
•
• C. Berdasarkan sistem pembuluh darahC. Berdasarkan sistem pembuluh darah 1
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
•
• Anamnesis Anamnesis:: Stroke Siriradj ScoreStroke Siriradj Score •
• Pemeriksaan Fisik: Neurologi (Motorik, Pemeriksaan Fisik: Neurologi (Motorik, Sensorik, Otonom)Sensorik, Otonom) •
• Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang • • LaboratoriumLaboratorium • • KardiologiKardiologi • • RadiologiRadiologi •
• Head CT ScanHead CT Scan • • MRIMRI • • UltrasoundUltrasound • • SPECTSPECT •
NEUROIMAGING
NEUROIMAGING
STROKE
CT (
CT (Computed
Computed
Tomography) Scan
Tomography) Scan
Merupakan
Merupakan
Gold Standard
Gold Standard untuk
untuk
diagnostik stroke.
diagnostik stroke.
Head CT Scan Normal Head CT Scan Normal
Head CT Scan Normal Head CT Scan Normal
Protokol CT Scan yang berkembang:
Protokol CT Scan yang berkembang:
•
• Noncontrast CT Noncontrast CT (CT Konvensional)(CT Konvensional) Tiga fase utama yang digunakan untuk Tiga fase utama yang digunakan untuk
mendeskripsikan manifestasi stroke pada mendeskripsikan manifestasi stroke pada hasil CT scan yaitu: akut (< 24 jam),
hasil CT scan yaitu: akut (< 24 jam), subakut (24 jam sampai 5 hari),
subakut (24 jam sampai 5 hari), dan kronikdan kronik (minggu).
Berdasarkan ukuran infark, hasil yang tampak Berdasarkan ukuran infark, hasil yang tampak mencakup
mencakup1212::
•
• Sedikit penurunan densitas otak jikaSedikit penurunan densitas otak jika
dibandingkan dengan sisi kontralateral, dengan dibandingkan dengan sisi kontralateral, dengan hilangnya diferensiasi
hilangnya diferensiasi gray/white matter gray/white matter .. •
• Penipisan sulkus dan ventrikel dari adanyaPenipisan sulkus dan ventrikel dari adanya efek
efek mass effect mass effect karena otak yangkarena otak yang membengkak
membengkak •
• trombus intraluminatrombus intraluminal yang l yang akut di tengah arteriakut di tengah arteri serebral (trombus intravaskular) dapat
serebral (trombus intravaskular) dapat menyebabkan adanya
menyebabkan adanya ””dense artery sign” dense artery sign” padapada fisura Sylvii
fisura Sylvii •
• ““Hypodense wedge-shaped lesionHypodense wedge-shaped lesion”” padapada distribusi vaskular yang terlibat dapat dilihat distribusi vaskular yang terlibat dapat dilihat pada fase akut lanjut
Gambar 5 (a.Disepanjang region fr
Gambar 5 (a.Disepanjang region frontoparietal kananontoparietal kanan terdapat hilangnya diferensiasi gray/white matter dan terdapat hilangnya diferensiasi gray/white matter dan
penipisan sulkus dibandingkan dengan sisi kontralateral., penipisan sulkus dibandingkan dengan sisi kontralateral., b.Area ini terwarnai sebagai warna kuning. Ini
b.Area ini terwarnai sebagai warna kuning. Ini merupakan gambaran minimal dari stroke
Pasien dengan onset gejala 6
Pasien dengan onset gejala 6 jam berupa kelemahan lengan danjam berupa kelemahan lengan dan tungkai kanan menjalani pemeriksaan CT scan dimana dijumpai tungkai kanan menjalani pemeriksaan CT scan dimana dijumpai hasil yang normal kecuali adanya peningkatan densitas linear hasil yang normal kecuali adanya peningkatan densitas linear disepanjang fisura sylvii
disepanjang fisura sylvii kanan (panah kanan (panah kuning). Penemuan kuning). Penemuan ini ini dapatdapat dilihat pd CT scan pada kondisi akut,
Gambar 7. Kegagalan revaskularisasi parenkim otak yang
Gambar 7. Kegagalan revaskularisasi parenkim otak yang infarkinfark
menyebabkan gliosis. Gambarran tampak berupa infark arteri serebri menyebabkan gliosis. Gambarran tampak berupa infark arteri serebri media kanan yang jelas dengan ensefalomalasia dan atrofi serebri. media kanan yang jelas dengan ensefalomalasia dan atrofi serebri.
Infark Pons Infark Pons
Cerebral Haemorhage
Cerebral Haemorhage
Cerebral Haemorhage
Cerebral Haemorhage
CT Perfusion
CT Perfusion
Perfusion Computed Tomography
Perfusion Computed Tomography merupakanmerupakan suatu studi dinamik yang memvisualisasikan suatu studi dinamik yang memvisualisasikan perfusi otak dan fungsi parenkim.
perfusi otak dan fungsi parenkim. •
• Gangguan pada perfusi otak dapat dideteksiGangguan pada perfusi otak dapat dideteksi secara dini setelah gejala klinis
secara dini setelah gejala klinis •
• Penilaian bersamaan menggunakanPenilaian bersamaan menggunakan CT CT Perfusion
Perfusion dengan CT konvensionaldengan CT konvensional
memungkinkan klinisi untuk menilai derajat memungkinkan klinisi untuk menilai derajat reversibilitas setelah kejadian stroke.
reversibilitas setelah kejadian stroke.
Keputusan terapi dapat kemudian dibuat Keputusan terapi dapat kemudian dibuat
berdasarkan tingkat progresivitas dari stroke berdasarkan tingkat progresivitas dari stroke
Pada NECT, arteri karotis yang mengabur Pada NECT, arteri karotis yang mengabur (hiperattenuasi) menunjukkan kemungkinan (hiperattenuasi) menunjukkan kemungkinan adanya bekuan darah akut, namun hal ini adanya bekuan darah akut, namun hal ini sulit diinterpretasikan. CTA membantu sulit diinterpretasikan. CTA membantu mendeteksi adanya
mendeteksi adanya filling defect filling defect padapada pembuluh darah yang disebabkan trombosis pembuluh darah yang disebabkan trombosis arteri yang nyata dengan sensitivitas 89% arteri yang nyata dengan sensitivitas 89% dibandingkan dengan CT konvensional
dibandingkan dengan CT konvensional •
• CT AngiographyCT Angiography
Peran utama CTA adalah untuk menunjukkan status arteri Peran utama CTA adalah untuk menunjukkan status arteri besar servikal dan arteri intrakranial sehingga membantu besar servikal dan arteri intrakranial sehingga membantu menentukan lokasi oklusi, menggambarkan diseksi arteri, menentukan lokasi oklusi, menggambarkan diseksi arteri, tingkat aliran darah kolateral, dan menunjukkan penyakit tingkat aliran darah kolateral, dan menunjukkan penyakit aterosklerotik.
MRI (
MRI (Magnetic
Magnetic
Resonance Imaging)
Resonance Imaging)
Magnetic Resonance Imaging
Magnetic Resonance Imaging
(MRI)
(MRI)
Sangat sensitif
Sangat sensitif
dan relatif spesifik
dan relatif spesifik
dalam mendeteksi
dalam mendeteksi
perubahan yang
perubahan yang
terjadi setelah
terjadi setelah
beberapa saat
beberapa saat
mengalami stroke.
mengalami stroke.
Gambar 1. MRI pada pasien yang Gambar 1. MRI pada pasien yang mengalami stroke pada hemisfer mengalami stroke pada hemisfer kiri otaknya. Tanda panah kiri otaknya. Tanda panah menunjukkan area yang rusak
Kontraindikasi Penggunaan MRI
Kontraindikasi Penggunaan MRI
•
•
Implan logam
Implan logam
•
•
Klaustrofobia
Klaustrofobia
•
•
Peacemaker
Peacemaker
•
•
MR-incompatible prosthetic
MR-incompatible prosthetic
heart valves
heart valves
•
Diffusion-Weighted Imaging (DWI)
Diffusion-Weighted Imaging (DWI)
•
•
Gambaran yang didapatkan
Gambaran yang didapatkan
dari pergerakan molekul air.
dari pergerakan molekul air.
•
•
Sensitifitas dan Spesifisitas
Sensitifitas dan Spesifisitas
tinggi.
tinggi.
Gambar 2.
Gambar 2. DW MRI menunjukkan area hipointensitas padaDW MRI menunjukkan area hipointensitas pada area distribusi dari arteri s
area distribusi dari arteri serebri tengah-kanan. Bagian yangerebri tengah-kanan. Bagian yang mengapit bagian anterior dan posterior area abnormal ini mengapit bagian anterior dan posterior area abnormal ini adalah area hiperintensitas yang menunjukkan bagian infark adalah area hiperintensitas yang menunjukkan bagian infark yang baru. Hubungan dari area-area ini menggambarkan yang baru. Hubungan dari area-area ini menggambarkan
Perfusion-Weighted Imaging (PWI)
Perfusion-Weighted Imaging (PWI)
•
• Menilai keadaan perfusi dari jaringan otakMenilai keadaan perfusi dari jaringan otak
Kombinasi dari teknik DWI dan PWI dapat Kombinasi dari teknik DWI dan PWI dapat mengidentifikasi risiko infark dari jaringan mengidentifikasi risiko infark dari jaringan otak, yaitu melihat area penumbra yang otak, yaitu melihat area penumbra yang merupakan area iskemik yang
merupakan area iskemik yang incompleteincomplete yang dapat kemudian menjadi jaringan yang dapat kemudian menjadi jaringan infark pula bila aliran darah ke area infark pula bila aliran darah ke area tersebut tidak segera
F
Figurigure e 9.9.3.3. Evolution Evolution of of the the right right middle middle cerebral cerebral distribution distribution infarction infarction onon magnetic resonance imaging (MRI). A,B: MRI at 3 hours after stroke onset magnetic resonance imaging (MRI). A,B: MRI at 3 hours after stroke onset shows
shows an area an area of of restricted diffusion restricted diffusion on don diffusion-weighted iffusion-weighted imaging imaging (DWI)(A)(DWI)(A) with a larger area of perfusion defect on perfusion-weighted imaging (PWI) with a larger area of perfusion defect on perfusion-weighted imaging (PWI) (B). The area of normalDWI but abnormal PWI represents an area of (B). The area of normalDWI but abnormal PWI represents an area of diffusion-perfusion mismatch. C,D:Follow-up MRI at 3 days postictus shows diffusion-perfusion mismatch. C,D:Follow-up MRI at 3 days postictus shows interval enlargement of the DWI lesion(C) to the same size as the initial interval enlargement of the DWI lesion(C) to the same size as the initial
MRI Findings in Acute Stroke
MRI Findings in Acute Stroke
Magnetic resonance imaging in acute stroke. Left: Magnetic resonance imaging in acute stroke. Left: Diffusion-weighted MRI in acute ischemic stroke performed 35 minutes after weighted MRI in acute ischemic stroke performed 35 minutes after symptom onset. Right: Apparent diffusion coefficient (ADC) map symptom onset. Right: Apparent diffusion coefficient (ADC) map obtained from the same patient at the s
obtained from the same patient at the same time.ame time.
Hyperacute phase (0-24 h) Hyperacute phase (0-24 h)
Magnetic resonance imaging in acute stroke. Diffusion-perfusion Magnetic resonance imaging in acute stroke. Diffusion-perfusion mismatch in acute ischemic stroke. The perfusion abnormality mismatch in acute ischemic stroke. The perfusion abnormality (right) is larger than the diffusion abnormality (left), indicating the (right) is larger than the diffusion abnormality (left), indicating the ischemic penumbra, which is at risk of infarction
Acute phase (1-7 d)
Acute phase (1-7 d)
•
• Edema increases, maximizing at 48-72 hours,Edema increases, maximizing at 48-72 hours, and MRI signals become more prominent and and MRI signals become more prominent and well demarcated. The ischemic area continues well demarcated. The ischemic area continues to appear as an area of
to appear as an area of hypointensity on T1-hypointensity on T1-WI
WI and as a hyperintense area on T2-WI. Inand as a hyperintense area on T2-WI. In addition, the mass effect can be appreciated in addition, the mass effect can be appreciated in this phase.
Subacute phase (7-21 d)
Subacute phase (7-21 d)
•
•
The edema resolves and the mass
The edema resolves and the mass
effect becomes less appreciated;
effect becomes less appreciated;
however, the infarcted
however, the infarcted
areas still
areas still
appear as a hypointensity on
appear as a hypointensity on
T1-WI and as a hyperintensity on
WI and as a hyperintensity on
T2-WI
WI.
.
Chronic phase (>21 d)
Chronic phase (>21 d)
•
• The edema completely resolves, and theThe edema completely resolves, and the infarcted area
infarcted area still appears as astill appears as a hypointensity on T1-WI and as a hypointensity on T1-WI and as a hyperintensity on T2-WI
hyperintensity on T2-WI. Because of . Because of tissue loss in the infarcted area by this tissue loss in the infarcted area by this time, ex-vacuo ventricular enlargement time, ex-vacuo ventricular enlargement and widening of the cortical gyri and and widening of the cortical gyri and fissures take place.
MRI Findings in Transient
MRI Findings in Transient
Ischemic Attack
Ischemic Attack
•
• A third to a half A third to a half of the patients of the patients presenting with a presenting with a TIATIA have lesions on DWI. A
have lesions on DWI. A significant proportion of thesesignificant proportion of these patients may not reveal a corresponding lesion on
patients may not reveal a corresponding lesion on T2- T2-WI. PWI may be more sensitive but
WI. PWI may be more sensitive but has not beenhas not been adequately tested in patients with TIA.
adequately tested in patients with TIA. •
• Although TIAs have Although TIAs have been traditionally defbeen traditionally defined asined as
transient (< 24h) neurologic deficits of vascular origin, transient (< 24h) neurologic deficits of vascular origin, the advent of MRI has led
the advent of MRI has led to reconsideration of theto reconsideration of the definition. Whether DWI-positive TIAs are to be
definition. Whether DWI-positive TIAs are to be regarded as stroke or TIA is
MRI in Hemorrhagic Stroke
MRI in Hemorrhagic Stroke
•
• The conventional T1-WI and T2-WI are sensitiveThe conventional T1-WI and T2-WI are sensitive in detecting subacute and
in detecting subacute and chronic bleeding.chronic bleeding. •
• FLAIR sequences may have a role in detectingFLAIR sequences may have a role in detecting extra-axial collections of blood (subdural
extra-axial collections of blood (subdural hemorrhages).
hemorrhages). •
• However, the current guidelines do not advocateHowever, the current guidelines do not advocate the use of MRI in place of
the use of MRI in place of CT scanning toCT scanning to screen patients for thrombolysis.
Ultrasound (
Indikasi
Indikasi
•
• Evaluasi pasien dengan gejala neurologisEvaluasi pasien dengan gejala neurologis hemisfer mencakup
hemisfer mencakup transient ischemic attack transient ischemic attack (TIA) atau amaurosis fugax
(TIA) atau amaurosis fugax •
• Identifikasi pasien dengan serangan strokeIdentifikasi pasien dengan serangan stroke tanpa disabilitas-pasien dengan gejala stroke tanpa disabilitas-pasien dengan gejala stroke sirkulasi anterior yang berlangsung lebih dari sirkulasi anterior yang berlangsung lebih dari 24 jam tetapi sembuh tanpa gejala
24 jam tetapi sembuh tanpa gejala sisasisa •
• Evaluasi pasien dengan desah karotis padaEvaluasi pasien dengan desah karotis pada pemeriksaan
pemeriksaan •
• Evaluasi pasien dengan massa di leher yangEvaluasi pasien dengan massa di leher yang berpulsasi
berpulsasi •
• Follow-upFollow-up pasien dengan penyakit arteri karotispasien dengan penyakit arteri karotis yang nyata.
Pemeriksaan Transcranial doppler (TCD) Pemeriksaan Transcranial doppler (TCD) =>
=>evaluasi arteri intrakranial basal pada evaluasi arteri intrakranial basal pada pasienpasien Arteri yang da
Arteri yang dapat dievalupat dievaluasi dengan baik adalasi dengan baik adalahah arteri pada basis otak (arteri karotis komunis, arteri pada basis otak (arteri karotis komunis, arteri serebri anterior, arteri
arteri serebri anterior, arteri vertebralis,vertebralis, basilaris
basilaris, dan , dan arter oftalmika)arter oftalmika)
Pengunaan TCD: Deteksi dan menunjukkan Pengunaan TCD: Deteksi dan menunjukkan
adanya stenosis pembuluh darah intrakranial, adanya stenosis pembuluh darah intrakranial, oklusi, aliran kolateral, emboli, dan
oklusi, aliran kolateral, emboli, dan
vasospasme serebral (umumnya setelah vasospasme serebral (umumnya setelah perdarahan
Normal transcranial Doppler.
Normal transcranial Doppler.
Pemeriksaan Penunjang Lain
Pemeriksaan Penunjang Lain
Pada pemeriksaan SPECT=> aliran darah otak Pada pemeriksaan SPECT=> aliran darah otak
diproyeksikan secara global dan dapat pula diproyeksikan secara global dan dapat pula menilai perfisi radioisotop ke dalam darah di menilai perfisi radioisotop ke dalam darah di otak secara
otak secara kualitatifkualitatif..
Pada pemeriksaan PET=> aliran darah otak Pada pemeriksaan PET=> aliran darah otak
secara detail (regional) dapat secara detail (regional) dapat memperlihatk
memperlihatkan an adanya pengurangan aliranadanya pengurangan aliran darah secara kuantitatif. dan dapat
darah secara kuantitatif. dan dapat dilihatdilihat juga aliran metabo
juga aliran metabolisme oksiglisme oksigen glukosa danen glukosa dan lain-lain di daerah sehat maupun sakit.
lain-lain di daerah sehat maupun sakit.