PENGAWET SEDIAAN FARMASI
PENGAWET SEDIAAN FARMASI
Disampaikan Oleh : Widji Soeratri !""#
Disampaikan Oleh : Widji Soeratri !""#
TUJUAN PEMBELAJAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
AN
P
Pada
ada akhir
akhir pembelajaran,
pembelajaran, mahasiswa
mahasiswa
akan dapat menentukan pengawet ang
akan dapat menentukan pengawet ang
sesuai dengan !"rmula sediaan#
TUJUAN PEMBELAJAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
AN
P
Pada
ada akhir
akhir pembelajaran,
pembelajaran, mahasiswa
mahasiswa
akan dapat menentukan pengawet ang
akan dapat menentukan pengawet ang
sesuai dengan !"rmula sediaan#
PENGAWETAN SEDIAAN FARMASI PENGAWETAN SEDIAAN FARMASI
A. SUMBER CEM
A. SUMBER CEMARAN
ARAN
B.
B. CARA PENGAWETA
CARA PENGAWETAN
N
1.CARA FISIK :
1.CARA FISIK :
a.RADIASI
a.RADIASI
b.PEMANASAN & PENDINGINAN
b.PEMANASAN & PENDINGINAN
c.PENGASINAN
c.PENGASINAN
2.CARA KIMIA: PENAMBAHAN PENGAWET
2.CARA KIMIA: PENAMBAHAN PENGAWET
C.AK
C.AKIBAT PENGAWET
IBAT PENGAWETA
AN:
N: MIK
MIKROBA
ROBA AKAN
AKAN
a.MATI
a.MATI
b.ENKAPSULASI
b.ENKAPSULASI
c.RESISTEN & BERKEMBANG BIAK NORMAL
c.RESISTEN & BERKEMBANG BIAK NORMAL
d.BERKEMBANG BIAK DENGAN LAMBAT
Pengertian PEN$A%ET
Pengertian PEN$A%ET
•• &at kimia ang term&at kimia ang termasuk dalam sediaan asuk dalam sediaan untuk men'egahuntuk men'egah ke
kerusakan karrusakan karena "ksidasi ena "ksidasi ( anti"ksidan ( anti"ksidan ) atau untuk) atau untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikr""r
mikr""rganisme ang ganisme ang disebabkan kekdisebabkan kekuranghati * uranghati * hatianhatian selama pembuatan atau penggunaan (
selama pembuatan atau penggunaan ( pengawetpengawet
antimikr"ba ) +Martindale# antimikr"ba ) +Martindale#
•• PePengawet anti mikr"ba adalah ngawet anti mikr"ba adalah &at ang di&at ang ditambahkan padatambahkan pada sediaan "bat untuk melindungi sediaan terhadap
sediaan "bat untuk melindungi sediaan terhadap k"ntam
k"ntaminasi mikr"ba +-. inasi mikr"ba +-. ./#./#
•• PePengawet, dalam !armasi adalah &at ang ngawet, dalam !armasi adalah &at ang men'egah ataumen'egah atau menghambat pertumbuhan dan ditambahkan pada
menghambat pertumbuhan dan ditambahkan pada preparat !ar
preparat !armasi dengan tujuan untuk masi dengan tujuan untuk menghindarimenghindari kerusakan preparat karena mikr""rganisme +Reill# kerusakan preparat karena mikr""rganisme +Reill#
P
PEERRSSOONNEELL RRAAW W MMAATTEERRIIAALL WATERWATER
A
AIIRR BBUUIILLDDIINNGG EEQQUUIIPPMMEENNTT PPRROODDUUCCTT
FORMULATION FORMULATION
0UMBER
-akt"r g Mempengaruhi 2igien
Pembuatan
•
Peralatan
→
sedikit sambungan, mudah
dicuci dengan detergen/antimikroba lain
•
Teknik produksi
→
pengontrolan
pengeringan ( temperatur dan waktu pada
granulasi basah )
•
Manusia
→
pendidikan, perlengkapan
kerja sesuai
•
Wadah
→
cuci dg air panas
→
keringkan
•
Partisi dalam minak * air
3alam sistem 4 !asa 5 lebih
→
kesetimbangan
→
k"nsentrasi
pengawet
•
Nilai p2
→
derajat i"nisasi
→
bentuk
akti! ( bebas )
→
dapat menembus
dinding sel
•
Emulgen
, interaksi
→
ads"rpsi
•
.nteraksi dengan k"mp"nen lain
dalam !"rmula
,
( M1, alginat
→
me+7i akti8itas,
padatan tersuspensi
→
ads"rpsi
pengawet )
9"mbinasi Pengawet
difokuskan pada penggunaan campuran pengawet dan penambahan berbagai potensiator untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik
.
Pen$$%naan &%ran pen$a'et
(ert%j%an :
•
meningkatkan spe'trum akti8itas antimikr"ba
•
mendapatkan e!ek sinergis sehingga dapat
mengurangi jumlah k"mp"nen pengawet
•
ter'apaina t"ksisitas ang rendah
Kemungkinan Cara Kerja Beberapa Pengawet
Pena!e"
Ke#$n%nan Ca'a Ke'(an)a
Asam benzoate, asam borat, dan paraben
Fenol dan senyawa fenol terklorinasi
Alkohol
Senyawa – senyawa kuartener Sediaan merkuri
Denaturasi protein
Kerja lisis dan denaturasi pada membrane dan untuk pengawet terklorinasi, juga dengan oksidasi enzim Kerja lisis dan denaturasi pada membrane
Kerja lisis pada membrane Denaturasi enzim
MIKROBA
*AMUR BAKTERI
Tabel 2.3 Fisiologi komparatif untuk cendawan dan bakteri [5] CIRI
!"#R $!%T&RI pH optimum 3,8–5,6 6,5– 7,5 Suhu optimum 22 3! C " #apro$it %
3! 37 C " para#it % 2! 37 C " me#o$i& % 'a# " ok#igen % (erob ob&igat " kapang %
)aku&tati$ " khamir % (erob, a*a juga anaerob Caha+a " untuk tumbuh % ia*a Beberapa ke&ompok $oto#intetik Ka*ar gu&a *a&am me*ium
&aboratori# -–5. !,5 –/.
Karbon 0rganik (norganik *an atau organi1 Komponen #tru1tura& *in*ing #e& Kitin, #e&u&o#a, atau g&ukan Pepti*og&ikan
Kerentanan terha*ap antibiotik
e#i#ten terha*ap peni#i&in, tetra#ik&in, k&oram$eniko&,
e#i#ten terha*ap gri#eo$u&in, peka terha*ap peni#i&in, tetra#ik&in,
-akt"r74 mempengaruhi Pertumbuhan
Bakteri
• N%trisi )NSPNa*M$ +itamin air
• *elem(a(an !", jika - (ent%k spora
• .dara / oksi$en 0 aero( / P. aeruginosa 0 anaero( / C. tetani 0
E. coli / ada ata% tidak ada O! 0
• Temperat%r %m%mn1a optim%m pada 23 ) (er$ant%n$ jenis (akteri
• p4 %m%mn1a optim%m pada 35
• )aha1a ham(at pert%m(%han 6 r%sak or$anisme
• Tekanan osmotik hipertonis plasmolisis hipotonis pe&ah
-akt"r74 mempengaruhi Pertumbuhan Jamur
• N%trisi sama den$an (akteri *4 dan
nitro$en palin$ %tama
• .dara / oksi$en 0 aero( / sapro8t 0
anaero( / ra$i 0
• Temperat%r %m%mn1a !" 9 2" )
ink%(asi !
• p4 %m%mn1a sedikit asam netral
• )aha1a ham(at pert%m(%han 6 r%sak
or$anisme
• Tekanan osmotik le(ih tahan drpd (akteri
9andungan mikr"ba dalam
"bat
Sumber Ki!r!" #!"$ %i&u' 'er $r!m
!(!u 'er m) Ti'e *r$!"ime Bahan mentah - 4aun 4igita&i# - 'e&atin - ragakan - (mi&um " kentang % - h+roi* /!2 /! -/! -/! -/! -/! -/! -/!2 /!2 /!6 amur, Co&i$orm Co&i$orm amur Co&i$orm Sa&mone&&a, 1o&i$orm anah - Kao&in - Kapur - a&k /!2 /!6 /! /!2 /! /!
-amur, 'ram po#iti$ pembentuk #pora amur, 'ram po#iti$ pembentuk #pora amur, 'ram po#iti$ pembentuk #pora Campuran
- Kao&in *an mor$in - agne#ium tri#i&ikat - Su&$a*imi*in u pe*iatri1 /! /! -/! -/!6 /! /! -P#eu*omona#
P#eu*omona#, ba#i&u# 'ram po#iti$ P#eu*omona# ab&et - (#pirin - 4igita&i# - h+roi* ! /! /! /!5 /! /! -amur amur, 1o&i$orm Sa&mone&&a, 1o&i$orm i#e& - (ir peppermint - Sirup /!2 –/!5 /! /! -P#eu*omona#, jamur P#eu*omona#, ragi
.nakti8asi Pengawet
Dilakukan karena
:
Pada penentuan angka mikr"ba
aer"b t"tal 5 jumlah mikr"ba 8iabel,
adana pengawet ( antimikr"ba )
dapat menghambat atau membunuh
mikr"ba sehingga menurunkan
Ma'am74 Penghambat 5
inakti8at"r
•
Menambahkan glisin untuk antimikr"ba
kelas aldehid
•
Memberikan ti"glik"lat atau sistein untuk
menghambat l"gam berat
•
1ampuran lesitin dan p"lis"rbat :; dengan
atau tanpa Lubr"l % untuk senawa
amm"nium kuartener, kl"rheksidin dan
paraben#
•
Menambahkan lesitin kedelai ;,<= dan
p"lis"rbat 4; >,;=
.nakti8asi tanpa pemberian
inakti8at"r
•
Mengulangi pengujian dengan
menggunakan media -130LP 4;
•
Jika penghambat ( antimikr"ba )
dapat larut, dapat digunakan
penaringan seperti pada uji
sterilitas
0umber * sumber k"ntaminasi mikr"ba
Sumber Jenis mikroba
Air
Kurang disukai kelompok Gram negative : Pseudomonas, Xanthomonas,
Flavobacterium, Achromobacter Udara
Spora amur : Penicillium, !ucor, Aspergillus Spora bakteri : "acillus spp#
$agi, !acrococci "ahan baku - tanah - pigment - amilum - gom - produk he%ani
Pembentuk spora anaerob : &lostridium spp# Salmonella
&oli'orm
Actinom(ces
Salmonella, &oli'orm
!anusia &oli'orm, Staph(lococci# Streptococci,
Pengawet digunakan pada 0ediaan
ang
•
3isimpan
•
Mengandung Air, runutan air
→
krim,
emulsi, suspensi, dll#
•
0ediaan steril
→
jaga k"ndisi aseptis
selama penimpanan ? penggunaan
( "bat mata )
•
0ediaan tipe lain ang tidak steril,
tetapi rentan pertumbuhan mikr"ba,
t#u#karena si!at dari bahan 7 bahan
ang dikandungna
Prinsip Pemberian Pengawet
•
Pertama, tidak b"leh dilakukan
untuk menutupi kekurangan dalam
pr"sedur pembuatan,
•
9edua, pengawet seharusna mrpk#
bagian integral dari !"rmulasi#
Zat anti mikroba tidak boleh semata –
mata untuk menurunkan
jumlah mikroba viabel sebagai
pengganti cara produksi yang baik
0krining 9"ntaminan
Tujuan @ Mengetahui tipe ? jumlah
mikr"ba ang mengk"ntaminasi#
3ilakukan dengan @
•
0ampling udara
•
0ampling permukaan dan peralatan
•
Pengukuran tingkat k"ntaminasi pada bahan
baku ? sediaan akhir
→
mikr"kal"rimetri,
elektr"!"resis, penentuan impedansi
Meminimalkan mikr"ba dari
sumberna @
•
Bahan baku
→
radiasi ionisasi, gelombang
mikro, panas
•
Air
→
sinar !, "iltrasi
•
dara
→
tekanan # $ ruang produksi
→
"iltrasi udara r%produksi
•
Bangunan
→
kebersihan, bahan tahan kotor,
Pemilihan pengawet
•
E!ekti! 'egah pertumbuhan jenis
mikr""rganisme ang diperkirakan paling
banak mengk"ntaminasi sediaan ang
akan dibuat#
•
1ukup larut dalam air untuk mendapatkan
k"nsentrasi ang memadai dalam !asa air
dari sstem dua !asa atau lebih#
•
Pr"p"rsi ( perbandingan ) pengawet ang
tidak terdis"siasi pada p2 sediaan
membuatna mampu menembus
mikr""rganisme dan merusak
T"ksisitas Pengawet
• Tim(%ln1a aritmia setelah injeksi de;ametason
1an$ did%$a karena pen$a'et dalam sediaan terse(%t<
• Natri%m (en=oat dalam injeksi dia=epam dan
injeksi natri%m (en=oat > &a?ein men1e(a(kan perkem(an$an kerni&ter%s pada (a1i
• Reaksi hipersensiti? tert%nda karena thiomersal
• *em%n$kinan iritasi (ronk%s karena para(en
dalam o(at %nt%k terapi inhalasi< Para(en
meran$san$ spasme (ronk%s dan $atal karena pemakaian se&ara injeksi / i+ 0 hidrokortison 1an$ dia'etkan den$an para(en
1"nt"h 9"mbinasi Pengawet
•
tetes mata, 'ampuran ester metal dan
pr"pil asam p7hidr"ksiben&"at
→
e!ek
antibakteri dan antijamur#
•
Tetes mata dan larutan k"ntak lensa
mengandung !eniletil alk"h"l dan !en"kset"l
dan ben&alk"nium kl"rida,
→
meluaskan
spe'trum antimikr"ba dan akses terhadap
bagian ang rentan dari mikr""rganisme#
•
9helating agent etilen diamin tetra asetat
( E3TA ) digunakan dengan pengawet
→
meningkatkan akti8itas pengawet dengan
mengganggu i"n l"gam 8ital dan
Pengawet .deal dalam sediaan -armasi
•
E!ekti! pada k"nsentrasi relati8e rendah
melawan mikr""rganisme pada spe'trum luas
atau ber8ariasi ang dapat menebabkan
penakit atau peruraian pr"duk
•
Larut dalam k"nsentrasi ang diperlukan#
•
Pada k"nsentrasi ang digunakan bersi!at
n"nt"ksis dan n"nsensitisasi#
•
Ter'ampurkan dengan bahan * bahan
!"rmulasi dan k"mp"nen pengemasan#
•
Bebas dari rasa dan bau ang tidak enak
•
0tabil pada k"ndisi spe'trum ang luas
•
Tidak mahal
Pengg"l"ngan Pengawet
•
-en"l dan turunanna , '"nt"h @
kl"rkres"l
•
Alk"h"l ali!atik dan ar"mati', '"nt"h @
ben&il alk"h"l
•
0enawa air raksa "rgani', '"nt"h @
Thi"mersal
•
0enawa amm"nium kuartener, '"nt"h @
ben&alk"nium kl"rida
•
Asam karb"ksilat, '"nt"h @ asam s"rbat
Pengujian Pengawet
1.Penentuan Kadar Hambat Minimum
2.Pengujian Efektitas Pengawet
92M
9adar 2ambat Minimum adalah k"nsentrasi
terendah antimikr"ba kimiawi ang diketahui
hambat pertumbuhan suatu "rganisme uji#
3ilakukan pada &at dalam keadaan murni
( tidak ber'ampur dengan &at lain ), terutama
sesuai untuk bahan baku daripada "bat di
Pen$%jian E?ekti8tas
Pen$a'et
•
Se&ara normal tidak m%n$kin
memperkirakan akti+itas =at kimia
pen$a'et 1an$ (er&%r den$an
ata% dipen$ar%hi oleh (ahan akti?
(ahan pem(ant% dan kemasann1a<
•
Pen$%jian dan pers1aratan han1a
(erlak% pada prod%k di dalam
'adah asli (el%m di(%ka 1an$
didistri(%sikan oleh prod%sen<
Pengujian Pengawet
•
9adar 2ambat Minimum ( M.1 )
1ara ang umum untuk mengetahui 92M
adalah dengan memasukkan antimikr"ba
kimiawi pada suatu range k"nsentrasi ke
dalam medium 'air, kemudian diin"kulasi,
diinkubasi dan dilihat pertumbuhanna#
•
Uji E!ekti8itas Pengawet
Prinsip dasar pengujian ini adalah dengan
mengin"kulasi berma'am * ma'am
"rganisme uji pada pr"duk dengan
k"nsentrasi tertentu pada beberapa tabung#
9emudian diambil sampel dari tiap tabung
pada waktu tertentu dan ditentukan pr"p"rsi
in"kulum ang hidup#
9adar 2ambat Minimum
•
Cara : lempeng dan tabung
•
Kelebian met!de lempeng
@
Beberapa "rganisme dapat diuji pada waktu
ang sama
→
tanam in"kulum di beberapa
titik#
9emungkinan besar dpt deteksi adana
k"ntaminasi "rganisme pada permukaan
agar daripada media 'air#
Mudah tentukan ada tidakna pertumbuhan
pada permukaan agar daripada media 'air#
1ara Penentuan 92M ( 'ara
tabung )
•
Buat satu seri pengenceran
&emuan'a tabung ( kecuali tabung )
mendapat inokulum 'ang sama
→
konsentrasi
akhir sel dalam tiap tabung *
+*
-sel/ml%
Tabung ke 'ang tidak diinokulasi
→
melihat
sterilitas medium dan kemampuan penguji
melakukan pengujian tanpa timbul kontaminasi%
Tabung ke.
→
lihat kesesuaian medium untuk
menumbuhkan organisme uji%
•
iinkubasi, kemudian lihat ada tidakn'a
kekeruhan% Bila tabung jernih berarti tidak
ada pertumbuhan
Satu #eri pengen1eran untuk
penentuan KH *a&am me*ia 1air
9omor tabung
!: ! / 2 3 - 5 6 7 8 ; /!
<o&ume me*ia *oub&e #trength "m&%
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
<o&ume &arutan kimia +ang *iuji "m&%
! ! !,5 /,! /,5 2,! 2,5 3,! 3,5 -,! -,5 5,!
Tahapan pen$%jian e?ekti+itas
pen$a'et men%r%t Farmakope
Indonesia I@ :
•
Penentuan biakan mikr"ba ang
akan digunakan#
•
Pembuatan media#
•
Pembuatan in"kulum
•
Pengujian
Penentuan biakan mikr"ba ang
akan digunakan
•
Candida albi"ans ( AT11 N"#;4 )
•
#spergillus niger ( AT11 N"#C>;> )
•
Es"eri"ia "!li ( AT11 N"#:D )
•
Pseud!m!nas aerugin!sa ( AT11 N"#;4D )
dan,
•
$tap%l!"!""us aureus ( AT11 N"#C<: )
•
Mikr"ba lain
→
tambahan t#u# jika dianggap
mikr"ba bersangkutan dapat merupakan
k"ntaminan selama penggunaan sediaan
tersebut
Pembuatan media#Biakan awal
mikr"ba uji
•
pilih media agar 'ang sesuai untuk
pertumbuhan subur mikroba uji, seperti
&o'bean0asein igest Agar Medium%
!edia S&)A * So(bean+&asein )igest Agar !edium :
3igesti pankreatik kasein P
3igesti papaik tepung kedelai
P
Na1l P
Agar P
Air
<, ; gram
<,; gram
<,; gram
<,; gram
;;; mL
Pembuatan in"kulum
•
Permukaan media agar diin"kulasi dengan
biakan persediaan agar mikr"ba ang akan
digunakan#
•
.nkubasi pada T dan t tertentu,
→
biakan
di'u'i, disuspensikan kembali dalam Na1l
;,= steril
→
di'apai angka mikr"ba atau
sp"ra ang dikehendaki#
•
Tetapkan jumlah satuan pembentuk
k"l"ni5mL dari setiap suspensi, angka ini
→
tetapkan banakna in"kulum ang
Pengujian
• Sampel masin$ > masin$ ta(%n$ (ert%t%p steril<
• Inok%lasi masin$ > masin$ ta(%n$ den$an salah sat%
s%spensi mikro(a (ak% $%nakan per(andin$an "" mB inok%l%m setara den$an !" mB sediaan dan &%r<
• Mikro(a %ji ditam(ahkan j%mlah mikro(a di dalam sediaan %ji se$era setelah inok%lasi antara ""<""" dan <"""<""" per mB<
• Tetapkan j%mlah mikro(a +ia(el tiap s%spensi inok%l%m dan an$ka a'al mikro(a tiap mB sediaan 1an$ di%ji
den$an metode lempen$<
• Ink%(asi 'adah ata% ta(%n$ pada s%h% !" 9 ! )<
• Amati 'adah ata% ta(%n$ pada hari ke93 ke95 ke9! dan ke9!# ses%dah inok%lasi<
• )atat tiap per%(ahan 1an$ terlihat → tetapkan j%mlah mikro(a +ia(el tiap selan$ 'akt% terse(%t den$an
metode lempen$<
• G%nakan (ilan$an teoritis mikro(a pada a'al
pen$%jian hit%n$ per%(ahan kadar dalam persen tiap mikro(a selama pen$%jian#