• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media dan Media Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Media dan Media Pembelajaran

Pengertian media secara terminologi cukup beragam sesuai sudut pandang para pakar. Diantaranya pendapat dari beberapa pakar pendidikan yang dikemukakan Sadiman (2006) dalam Musfiqon (2012) Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Pada hakekatnya kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiyah berarti ‘perentara’ atau ‘pengantar’, Musfiqon (2012).

Menurut Gerlach dan Ely dalam Rohani (1997) pengertian media ada dua macam, yaitu pengertian media dalam arti sempit dan pengertian media dalam arti luas. Pengertian media dalam arti sempit adalah media yang dimaksud itu berwujud seperti, grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. Sedangkan pengertian media dalam arti luasnya yaitu kegiatan yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru.

Pengertian media dalam arti luas ini sesuai dengan pendapat Sharon, yang mengatakan media itu adalah alat komunikasi dan sumber informasi. Sehingga

(2)

dalam konsep ini, segala jenis alat baik elektronik maupun nonelektronik, yang dijadikan sarana penyampai pesan dalam komunikasi dapat disebut media. Sedangkan kalau jenis alat ini digunakan dan dijadikan sumber informasi pembelajaran, maka disebut media pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa media merupakan suatu sarana alat pengantar pesan yang berwujud fisik baik alat mekanik maupun elektronik yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran, selain itu dapat pula dijadikan sebagai sumber informasi pembelajaran.

2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran

Angkowo dan Kosasih (2007) berpendapat bahwa salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi dan lingkungan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Musfiqon (2012) dalam bukunya mengatakan fungsi media pembelajaran yaitu untuk :

a. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran b. Meningkatkan gairah belajar siswa

c. Meningkatkan minat dan motivasi belajar

d. Menjadikan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan e. Mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam

f. Mengefektifkan proses komunikasi dalam belajar g. Meningkatkan kualitas pembelajaran

(3)

2.1.3 Peranan Media Pembelajaran

Selain fungsi media pembelajaran terdapat pula peranan media pembelajaran. Menurut Kenzie (2005) dalam Musfiqon mengatakan media memiliki peran penting dalam pembelajaran dikelas, yang mempengaruhi kualitas dan keberhasilan proses pembelajaran. Hal tersebut ditegaskan pula oleh Rohani (1997) mengenai peranan media pembelajaran yaitu, sebagai berikut :

1) Dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. 2) Dapat mengatasi batas-batas ruang kelas.

3) Dapat mengatasi apabila suatu benda secara langsung tidak dapat diamati karena terlalu kecil. Misalnya, sel, bakteri, atom dapat digunakan media gambar, slide. film dan sebagainya.

4) Dapat mengatasi gerak benda secara cepat atau terlalu lambat, sedangkan proses gerakan itu menjadi pusat perhatian peserta didik.

5) Dapat mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan bagian demi bagian untuk diamati secara terpisah.

6) Dapat mengatasi suara yang terlalu halus untuk didengar secara langsung melalui telinga. Misalnya, alat bantu system pengeras suara.

7) Dapat mengatasi peristiwa-peristiwa alam. Misalnya, terjadinya letusan gunung berapi dapat digunakan media gambar, film dan sebagainya.

8) Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan keadaan alam sekitar. Misalnya, berkunjung ke museum, kebun bintang dan sebagainya.

(4)

9) Dapat memberikan kesamaan/ kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang pada awal pengamatan peserta didik berbeda-beda.

10) Dapat membangkitkan minat belajar yang baru dan membangkitkan motivasi kegiatan belajar peserta didik.

Selain itu media juga dapat digolongkan menjadi beberapa jenis ditinjau dari tampilannya, seperti yang dikemukakan oleh Bretz dalam Yamin (2007) media dibagi menjadi tiga macam, yaitu suara (audio), media bentuk visual, dan media gerak (kinestetik). Media bentuk visual dibedakan menjadi tiga, yaitu gambar visual, garis (grafis), dan simbol verbal.

1. Media audio adalah media yang penggunaannya menekankan pada aspek pendengaran.

2. Media visual berupa gambar representatif, diagram, peta dan grafik.

3. Media kinestetik adalah media yang penggunaan dan pemfungsiannya memerlukan sentuhan (touching) antara guru dan siswaatau perlu perasaan mendalam agar pesan pembelajaran bisa diterima dengan baik.

2.2 Multimedia sebagai media pembelajaran

Multimedia merupakan salah satu sarana yang cukup efektif dalam proses pembelajaran. Menurut Arsyad (2003) multimedia adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, audio, suara, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pembelajaran. Sedangkan Gayeski (1992) mengartikan multimedia ialah suatu sistem hubungan komunikasi interaktif melalui komputer yang mampu

(5)

menciptakan, menyimpan, memindahkan, dan mencapai kembali data dan maklumat dalam bentuk teks, grafik, animasi, dan sistem audio.

Samodra (2009) mengemukakan beberapa karakteristik multimedia pembelajaran :

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.

2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

2.3 Aisatsu

Menurut Nomotokikue (1985) dalam artikelnya yang berjudul “あいさつ の言葉の原理” aisatsu no kotoba no genri (prinsip kata aisatsu), Aisatsu muncul sejak zaman kamakura yang berasal dari istilah agama Tuhan (agama Shinto, yaitu agama yang dianut pada zaman kamakura). Aisatsu terdiri dari dua kanji berikut「挨拶」aisatsu yang ditulis dari kanji「挨」ai yang artinya menekankan pada kedekatan, dan kanji 「 拶 」 satsu yang berarti memiliki pendekatan. Berdasarkan 新国語辞典 ’shin kokugo jiten’ (1994: 2), “あいさつ:人と会った

とき、別れるときなどに取り交わす儀礼的な動作や言葉”’aisatsu : hito to

(6)

Aisatsu adalah kata-kata penggerak atau sekedar basa basi atau saling bertukar

sapa ketika berpisah atau ketika bertemu dengan seseorang.

Dalam bahasa Inggis aisatsu juga didefinisikan sebagai greeting. Allen (1981) dalam bukunya menggolongkan greeting sebagai berikut :

a. Penghargaan atas pertemuan dengan orang lain yang merupakan bentuk hubungan sosial.

b. Hubungan utama yang merupakan pembukaan atau pengekalan suatu hubungan sosial.

c. Pengakuan orang lain sebagai satu kesatuan. d. Elemen personal dalam situasi sosial yang umum.

2.4 Macam-macam Aisatsu

Aisatsu yang penulis gunakan dalam media pembelajaran ini hanya

berjumlah 28 macam aisatsu yang sebagian besar definisinya bersumber dari buku panduan untuk SMA kurikulum 2004 yang berjudul “Mengenal bahasa Jepang 1 untuk SMA”. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Ohayou gozaimasu「おはようございます」

Ohayou gozaimasu artinya selamat pagi. Ohayou gozaimasu adalah salam

yang diucapkan pagi hari sampai kira-kira pukul 10.00. Sedangkan menurut Dominikus (2006) dalam bukunya mengatakan “Ohayou gozaimasu salam yang diucapkan pada pagi hari dari pukul 06.00 sampai sekitar pukul 12.00”. Ajeng (2007) dalam skripsinya mengatakan “Ohayou gozaimasu biasanya

(7)

diucapkan oleh seorang siswa kepada gurunya sebagai bentuk penghormatan, sedangkan ohayou diucapkan oleh seorang siswa dengan siswa lain”.

2. Konnichiwa「こんにちは」

Konnichiwa artinya selamat siang. Salam yang diucapkan pada siang hari dari

pukul 10.00 kira-kira sampai dengan pukul 18.00. Sedangkan menurut Dominikus (2006) “konnichiwa diucapkan dari pukul 12.00 sampai dengan pukul 16.00”. Menurut Kindaichi dalam shin kokugo jiten (1994: 484) “こ んにちは:昼間、人に会ったり、訪問したりしたときに言うあいさつ の言葉”’konnichiwa : hiruma, hito ni attari, houmon shitari shita toki ni iu aisatsu no kotoba’. Konnichiwa adalah kata-kata aisatsu yang diucapkan pada

siang hari, ketika bertemu atau ketika berkunjung. 3. Konbanwa 「こんばんは」

Konbanwa artinya selamat malam. Diucapkan pada malam hari sejak pukul

18.00 sampai dengan pukul 24.00 tengah malam. Sedangkan Dominikus (2006) mengatakan “konbanwa diucapkan dari pukul 18.00 sampai sekitar pukul 06.00 pagi”. Menurut Kingdaichi dalam shin kokugo jiten (1994: 485) “こんばんは:人に会ったり、訪問したりしたときに言うあいさつの 言葉”’konbanwa : hito ni attari, houmon shitari shita toki ni iu aisatsu no kotoba’. Konbanwa adalah kata-kata aisatsu yang diucapkan ketika bertemu

(8)

4. Hajimemashite 「はじめまして」

Hajimemashite artinya perkenalkan. Hajimemashite adalah ungkapan yang

digunakan pada saat pertama kali bertemu. Ungkapan salam ini digunakan untuk memperkenalkan diri pada saat pertama kali bertemu dengan seseorang. Biasanya setelah mengucapkan hajimemashite dilanjut dengan ucapan douzo

yoroshiku onegaishimasu.“はじめまして:初対面の人に対して言うあ

いさつの言葉”(Shin kokugo jiten, 1994: 1050), ‘hajimemashite : shotaimen

no hito ni taishite iu aisatsu no kotoba’. Hajimemashite adalah kata-kata

aisatsu yang diucapkan kepada orang lain saat pertama kali bertemu. 5. Douzo yoroshiku「どうぞよろしくおねがいします」

Douzo yoroshiku adalah ungkapan salam yang digunakan setelah

memperkenalkan identitas diri. Ungkapan yang lebih sopannya adalah douzo

yoroshiku onegaishimasu.“よろしく:話がまとまるようよろしくお願

い し ま す ” (Shin kokugo jiten, 1994: 1351), ‘yoroshiku : hanashi ga

maomaru you yoroshiku onegaishimasu’. Yoroshiku adalah seperti

memantapkan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan. 6. Ogenki desuka「お元気ですか」

Ogenki desuka adalah artinya apa kabar. Ogenki desuka adalah ungkapan

yang digunakan jika ingin menanyakan tentang kesehatan atau kabar seseorang.“お元気:体の状態がよくて健康なようす ”(Shin kokugo

jiten, 1994: 407), ‘ogenki : karada no joutai ga yokute kenkou na yousu’. Ogenki adalah seberapa baik keadaan tubuh atau kondisi tubuh.

(9)

7. Genki desu 「げんきです」

Genki desu adalah ungkapan yang digunakan/ diucapkan untuk menjawab

pertanyaan tentang kesehatan/ kabar seseorang. 8. Shitsurei shimasu「しつれいします」

Shitsurei shimasu artinya permisi. Salam ini biasanya diucapkan untuk

menyatakan permisi. Kata shitsurei bisa digabungkan dengan kalimat lain, misalnya “osakini shitsurei shimasu” artinya permisi saya duluan.“しつれ い:人と別れるとき、軽くあやまるとき、許しを得るときなどにいう 語”(Shin kokugo jiten, 1994: 562), ‘shitsurei : hito to wakareru toki, karuku

ayamaru toki, yurushi wo eru toki nadoni iu go’. Shiitsurei adalah kata yang

diucapkan ketika mendapat izin , ketika meminta maaf (izin), ketika berpisah dengan seseorang dan lain sebagainya.

9. Itte kimasu「いってきます」

Itte kimasu adalah salam yang diucapkan ketika akan meninggalkan rumah.

Dalam skripsinya, Ajeng (2007) mengemukan arti “itte kimasu yang lebih tepat sesuai dengan asal kata-nya yaitu saya pergi dan akan kembai lagi. Diucapkan oleh seseorang yang akan berangkat meninggalkan suatu tempat (rumah) kemudian dia akan kembali ke tempat itu”.

10. Itte rasshai「いってらっしゃい」

Itte rasshai adalah ungkapan salam yang diucapkan kepada orang yang akan

meninggalkan rumah. Dalam skripsinya, Ajeng (2007) “itte rasshai merupakan jawaban dari itte kimasu. Diucapkan kepada orang yang akan

(10)

meninggalkan rumah, atau akan pergi dari suatu tempat dan akan kembali lagi, (misalnya diucapkan ke anak yang akan berangkat sekolah). Perlu diketahui adalah, dalam kehidupan sehari-hari, bisa juga kedua ungkapan diatas dibalik seseorang yang berada dirumah lebih dulu mengucapkan itte rasshai dan orang yang kan pergi mengucapkan itte kimasu”.

11. Tadaima「ただいま」

Tadaima artinya saya pulang. Diucapkan ketika memasuki rumah setelah

bepergian. Dalam skripsinya, Ajeng (2007) “tadaima diucapkan ketika kita kembali dari suatu tempat, atau ketika memasuki rumah setelah bepergian”. “ただいま:外出先から帰ってきたときのあいさつのことば”(Shin

kokugo jiten, 1994: 784), ‘tadaima : gaishutsu saki kara kaette kita toki no aisatsu no kotoba’. Tadaima adalah kata-kata aisatsu yang diucapkan ketika

datang pulang dari bepergian. 12. Okaeri nasai「おかえりなさい」

Okaeri nasai adalah salam yang diucapkan ketika menyambut orang yang

baru pulang. Dalam skripsinya, Ajeng (2007) “Okaeri nasai merupakan jawaban dari tadaima. Berasal dari kata kaeru yang berarti kembali/ pulang, dan nasai yang berarti silahkan. Diucapkan oleh orang yang berada didalam rumah ketika menyambut orang yang baru pulang”.“かえる:もとの場所 に も ど る ” (Shin kokugo jiten, 1994: 211), ‘kaeru : moto no basho ni

(11)

13. Itadakimasu 「いただきます」

Itadakimasu adalah ungkapan salam yang digunakan ketika akan makan.

Dalam skripsinya, Ajeng (2007) “Itadakimasu secara grmatik berarti saya menerima. Ucapan itadakimasu mengandung rasa syukur dan terima kasih kepada semua orang yang telah berjasa, sehingga seseorang dapat menyantap suatu makanan atau kadang termasuk minuman. Dalam bahasa Indonesia (termasuk dalam dorama atau anime) kata itadakimasu sering diartikan menjadi selamat makan atau saya makan”.

14. Gochisou sama deshita「ごちそうさまでした」

Gochisou sama deshita adalah ungkapan yang diucapan ketika selesai makan

atau minum. Kata gochisou berarti hidangan yang lezat. Gochisou sama

deshita diucapkan untuk berterima kasih kepada semua yang telah berjasa

menyediakan makanan untuk kita. Kadang diartikan menjadi saya selesai makan atau terima kasih atas makanannya.“ごちそうさま:飲食物をふる まわれたあとでいうあいさつのことば”(Shin kokugo jiten, 1994: 462),

‘gochisou sama : inshoku butsu wo furu mawareta ato de iu aisatsu no kotoba’. Gochisou sama adalah kata-kata aisatsu yang diucapkan setelah

seseorang menjamu makanan dan minuman. 15. Oyasumi nasai 「おやすみなさい」

Oyasumi nasai yaitu selamat istirahat, digunakan sebagai salam pada waktu

berpisah saat larut malam atau sebelum tidur. “おやすみ · なさい:就寝の と き に い う あ い さ つ の 語 ” (Shin kokugo jiten, 1994: 186), ‘oyasumi

(12)

nasai : shuushin no toki ni iu aisatsu no go’. Oyasumi nasai adalah kata-kata aisatsu yang diucapkan pada waktu menjelang tidur.

16. Irasshaimase「いらっしゃいませ」

Irasshaimase yaitu selamat datang. Salam yang digunakan pada waktu

menjemput tamu yang datang.“いらっしゃいませ:「いらっしゃいませ」 の略おいでなさい。人が来たときに迎えていうあいさつの言葉”(Shin

kokugo jiten, 1994: 97), ‘irasshaimase : irasshaimase no ryaku oidenasai. Hito ga kita toki ni mukaete iu aisatsu no kotoba’. Irasshaimase adalah

silahkan datang singkatan dari selamat datang. Kata-kata aisatsu yang diucapkan pada waktu menjemput orang yang telah datang.

17. Hisashi buri 「ひさしぶり」

Hisashi buri atau Ohisashi buri desu ne adalah ungkapan yang digunakan

ketika berjumpa dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu. Penggunaan ungkapan tersebut hanya bisa digunakan apabila kita benar-benar sudah lama tidak bertemu. “ひさしぶり:ある経験から長い時間が経過 したこと”(Shin kokugo jiten, 1994: 517), ‘hisashi buri : aru keiken kara

nagai jikan ga keika shita koto’. Hisashi buri adalah berdasarkan dari

pengalaman seseorang yang telah melewatkan waktu yang lama. 18. Sayounara 「さようなら」

Sayounara adalah salam perpisahan. Digunakan untuk keadaan dimana

seseorang tidak akan bertemu dalam waktu yang lama. “さようなら: (「さようならば、別れよう」の意で)別れる時に言うあいさつ語”

(13)

(Shin kokugo jiten, 1994: 517), ‘sayounara : sayounara ba, wakare you no i

de wakareru tokini iu aisatsu go’. Kalau sayounara adalah kata-kata aisatsu

yang diucapkan ketika berpisah, dalam arti seperti perpisahan atau ucapan selamat tinggal.

19. Arigatou gozaimasu「ありがとうございます」

Arigatou gozaimasu atau doumo arigatou gozaimasu adalah ungkapan yang

digunakan sebagai bentuk rasa terima kasih setelah melakukan sesuatu.

Doumo arigatou gozaimasu merupakan ungkapan yang sangat sopan. “あり

がとう:(「ありがたい」の連用形「ありがたく」が「ございます」 に続くときの音便形)感謝の気持ちを表す語”(Shin kokugo jiten, 1994: 47), ‘arigatou : arigatai no renyoukei arigataku ga gozaimasu ni tsuzuku toki

no onbin katachi kansha no kimochi wo arawasu go’. Arigatou adalah kata

yang menjelaskan perasaan syukur yang diikuti oleh bentuk sopan dari

gozaimasu sebagai bentuk penghubung dari bersyukur (berterima kasih).

20. Douita shimashite「どういたしまして」

Biasanya digunakan sebagai jawaban dari arigatou gozaimasu, yang artinya sama-sama atau terima kasih kembali. “どう致しまして:連語他人から 礼やわびをいわれたときほめられたときなどに、けんそんしてそれを 打 ち 消け す 、 挨 拶 の 言 葉 ” (Shin kokugo jiten, 1994: 907), ‘douita

shimashite : rengo hoka hito kara rei ya wabi wo iwareta toki homerareta toki nadoni, kensonshite sore wo dachikesu, aisatsu no kotoba’. Douita shimashite berarti dengan senang hati, yaitu kata-kata aisatsu misalnya ketika

(14)

mendapatkan pujian, ketika mengucapkan permintaan maaf dari orang lain dan sebagainya, dengan kerendahan hati mengelak hal itu.

21. Douzo「どうぞ」

Douzo digunakan ketika mempersilahkan seseorang.“どうぞ:相手に物事

をすすめたり、許しを与えたりするときに言いう語ご”(Shin kokugo jiten,

1994: 915), ‘aite ni mono goto wo susume tari, yurushi wo atae tari suru toki

ni iu go’. Douzo adalah kata yang diucapkan ketika memberikan izin,

mempersilahkan segalanya kepada teman/ lawan bicara kita. 22. Jaa mata/ Dewa mata「じゃあまた・ではまた」

Jaa mata/ dewa mata adalah ungkapan salam ringan yang digunakan untuk

orang-orang yang setiap hari bertemu muka baik di sekolah, di kampus, di kantor dan lain-lain, yang berarti sampai jumpa lagi.

23. Mata ashita「またあした」

Mata ashita juga merupakan ungkapan salam ringan yang digunakan untuk

orang-orang yang setiap hari bertemu muka baik di sekolah, di kampus, di kantor dan lain-lain, yang berarti sampai jumpa besok.

24. Mata raishuu「またらいしゅう」

Mata raishuu juga merupakan ungkapan salam ringan seperti dewa mata dan mata ashita digunakan untuk orang-orang yang setiap hari bertemu muka

baik di sekolah, di kampus, di kantor dan lain-lain, yang berarti sampai jumpa minggu depan.

(15)

25. Mata aimashou「またあいましょう」

Mata aimashou juga masih merupakan ungkapan salam ringan yang memiliki

makna yang sama seperti dewa mata, mata ashita dan mata raishuu. Mata

aimashou arti yang tapatnya adalah sampai bertemu lagi.

26. Omedetou gozaimasu「おめでとうございます」

Omedetou gozaimasu adalah ungkapan salam untuk mengucapkan selamat.

“おめでとう :「新年、吉事、成功、幸福など」めでたいことを祝う 挨拶の言葉”(Shin kokugo jiten, 1994: 182), ‘omedetou 「shinnen, kichiji,

seiko, koufuku nado」medetai koto wo iwau aisatsu no kotoba’. Omedeto

adalah kata-kata aisatsu untuk merayakan hari besar seperti (tahun baru, acara yang menguntungkan, kesuksesan, kebahagiaan, dan lain-lain).

27. Tanjoubi omedetou gozaimasu「誕生日おめでとうございます」

Tanjoubi omedetou gozaimasu adalah ungkapan salam untuk mengucapkan

“selamat ulang tahun”. Sebagai ucapan salam yang menunjukkan perasaan turut bahagia atas bertambahnya usia. “誕生日:うまれること・生誕・ 生 ま れ る ・ う ま れ て 満 一 年 目 の 日 ” (Shin kokugo jiten, 1994: 809),

‘tanjoubi : umareru koto, shusshou, seitan, umareru, umarete man ichinen no hi’. Tanjoubi adalah dilahirkan, kelahiran, lahir, genap satu tahun kelahiran.

Jadi, tanjoubi omedetou gozaimasu dapat diartikan selamat atas hari kelahiran/ dilahirkan/ hari genap satu tahun telah dilahirkan.

(16)

28. Onegaishimasu 「おねがいします」

Onegaishimasu adalah ungkapan permohonan yang diucapkan ketika kita memohon bantuan atau sesuatu apapun kepada orang lain.

Referensi

Dokumen terkait

 Contoh: pd ronde pertama dari makanan, probabilitas suatu piring akan lulus test adalah 0.8. Dari 10 kandidat, berapa probabilitas bhw x kandidat akan

Mahasiswa memahami proses pembuatan pseudocode sebagai lanjutan pembuatan algoritma untuk memudahkan pemecahan masalah, sehingga dengan dengan adanya pseudocode yang

Buku ilmiah populer Etnobotani Tumbuhan Leucosyke capitellata di Kawasan Hutan Bukit Tamiang Kabupaten Tanah Laut mempunyai nilai 92,71% dengan kriteria sangat valid yang

Apersepsi • Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran Untuk mengawali pembelajaran “syarat keseimbangan pengungkit tipe I” yang akan dilakukan dengan

akan dianalisis dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan (kata, frasa, kalimat naratif, maupun dialog), yang berkaitan dengan tubuh dan penubuhan yang digambarkan

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, penulis ingin mengetahui seberapa besar Korelasi antara kesejahteraan ini terhadap tanggung jawab guru PAI di Madrasah Aliyah Negeri

Presiden Joko Widodo menginginkan kegiatan karnaval Kemerdekaan menjadi agenda tahunan, Hal ini dikatakannya saat menghadiri karnaval dan pesta rakyat yang bertajuk

Proses pengendapan bentonit secara kimiawi dapat terjadi sebagai endapan sedimen dalam suasana basa (alkali), dan terbentuk pada cekungan sedimen yang bersifat basa, dimana